• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A ALAT UKUR KEMAMPUAN BERBAHASA JAWA KRAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAMPIRAN A ALAT UKUR KEMAMPUAN BERBAHASA JAWA KRAMA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

73

(2)
(3)

74

LAMPIRAN A

ALAT UKUR

(4)
(5)

75

LAMPIRAN A-1

(6)

76

Soal pada aspek reseptif diberikan dalam secara lisan (terdiri dari 10 soal, siswa memilih salah satu gambar yang paling sesuai dari beberapa pilihan gambar, perintah lisan yang diberikan menggunakan Bahasa Jawa krama. Jawaban benar diberi skor 1, jawaban salah diberi skor 0). Perintah yang akan diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bapak nembe siram. 2. Eyang putri gerah waja. 3. Ibu nembe lenggah. 4. Ibu nembe nyerat layang.

5. Pak guru nembe ngucal wonten kelas. 6. Eyang kakung nembe mbeksa kagirangan. 7. Bapak nembe ngaos.

8. Dalemipun Bapak Agus kabesmen. 9. Bapak ngagem kaca mripat.

(7)

77

Lembar Jawab Aspek Reseptif

(8)

88

LAMPIRAN A-2

(9)

94

LAMPIRAN B

(10)

95

LAMPIRAN B-1

(11)

96

B-1 Data Hasil Subyek Kelompok Kontrol

(12)

97

LAMPIRAN B-2

(13)

98

B-2 Data Hasil Subyek Kelompok Eksperimen

(14)

99

LAMPIRAN C

(15)
(16)

101

LAMPIRAN D

(17)

102

Penelitian eksperimen ini akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan durasi waktu selama satu jam setiap pertemuannya. Jumlah subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 siswa kelas 5 SD. Enam belas siswa tersebut akan dibagi lagi menjadi dua kelompok, yakni 8 siswa di kelompok eksperimen dan 8 siswa di kelompok kontrol. Pada hari pertama setiap siswa akan dipanggil untuk penempatan pembagian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang akan berlaku sampai hari ketiga penelitian.

KELOMPOK EKSPERIMEN Pertemuan Pertama

1. Peneliti masuk ke dalam kelas.

2. Semua siswa akan diberi pre-test (sebelum diberi perlakuan) mengenai soal perbendaharaan Bahasa Jawa krama. Pre-test terdiri dari 10 soal lisan dan 10 soal tertulis.

3. Waktu untuk mengerjakan soal pre-test adalah 30 menit (15 menit untuk mengerjakan tes tertulis dan 15 menit untuk tes lisan). Setelah 30 menit berlangsung, soal yang diberikan akan dikumpulkan oleh tester.

4. Tester menjelaskan bagaimana tata cara atau aturan belajar Bahasa Jawa krama dengan permainan monopoli.

(18)

103

6. Dalam permainan monopoli, para siswa akan mempelajari perbendaharaan kata Bahasa Jawa krama, di antaranya :

Kakek : eyang kakung Mendengar : mirengake Berjalan : mlampah

Berdiri : jumeneng

Pasar : peken

Dapur : pawon

(19)

104

Berangkat : tindak

Pulang : kondur

Menangis : muwun

Rumah : dalem

Kebakaran : kabesmen Menulis : nyerat Barang belanjaan: belanjan Mengendarai : nitih

(20)

105

Pertemuan Kedua

1. Siswa akan berkumpul seperti yang sudah ditetapkan pada hari pertama.

2. Para siswa akan mempelajari Bahasa Jawa krama menggunakan sarana permainan monopoli. Papan dan peraturan permainan yang digunakan di dalamnya sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan sebagai media pengajaran.

3. Perbendaharaan kata yang dipelajari di hari kedua serupa dengan materi sebelumnya. Hal ini merupakan pengulangan pembelajaran di hari pertama.

Pertemuan Ketiga

1. Siswa akan berkumpul seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2. Para siswa akan mempelajari Bahasa Jawa krama menggunakan sarana permainan monopoli. Papan dan peraturan permainan yang digunakan di dalamnya sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan sebagai media pengajaran.

3. Perbendaharaan kata yang dipelajari di hari ketiga serupa dengan materi sebelumnya. Hal ini merupakan pengulangan pembelajaran di hari pertama dan kedua.

(21)

106

(22)

107

KELOMPOK KONTROL Pertemuan Pertama

1. Peneliti masuk ke dalam kelas.

2. Semua siswa akan diberi pre-test (sebelum diberi perlakuan) mengenai soal perbendaharaan Bahasa Jawa krama. Pre-test terdiri dari 10 soal lisan dan 10 soal tertulis.

3. Waktu untuk mengerjakan soal pre-test adalah 30 menit (15 menit untuk mengerjakan tes tertulis dan 15 menit untuk tes lisan). Setelah 30 menit berlangsung, soal yang diberikan akan dikumpulkan oleh tester.

4. Pada kelompok kontrol, proses pembelajaran Bahasa Jawa krama akan dilakukan dengan metode ceramah seperti saat tenaga pendidik menyampaikan materi pada umumnya. Pengajaran akan dilakukan oleh salah satu tester.

(23)

108 Mendengar : mirengaken Berjalan : mlampah

Berdiri : jumeneng

Pasar : peken

Kebakaran : kabesmen Menulis : nyerat

Surat : layang

(24)

109

Mengambil : mundhut Membeli : tumbas Membawa : ngasta Barang belanjaan: belanjan Mengendarai : nitih

Ngaji : ngaos

1. Siswa akan berkumpul seperti yang sudah ditetapkan pada hari pertama.

2. Para siswa akan mempelajari Bahasa Jawa krama dengan metode ceramah seperti saat tenaga pendidik menyampaikan materi pada umumnya. Pengajaran akan dilakukan oleh tester yang sama.

(25)

110

Pertemuan Ketiga

1. Siswa akan berkumpul seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2. Para siswa akan mempelajari Bahasa Jawa krama dengan metode ceramah seperti saat tenaga pendidik menyampaikan materi. Pengajaran akan dilakukan oleh tester yang sama.

3. Perbendaharaan kata yang dipelajari di hari ketiga serupa dengan materi sebelumnya. Hal ini merupakan pengulangan pembelajaran di hari pertama dan kedua.

4. Setelah selesai, para siswa akan diberi post-test (10 soal lisan dan 10 soal tertulis) mengenai kemampuan perbendaharaan Bahasa Jawa krama.

(26)

111

LAMPIRAN E

(27)
(28)

113

LAMPIRAN E-1

(29)
(30)
(31)

116

310/Unika/FP/R-QSR/VII/13

POSTES KONTROL – EKSPERIMEN NPar Tests

[DataSet0] D:\LAB PSIKOLOGI\DATA YULIANA\POSTES - Yuliana.sav

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 36.000

Z -3.409

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Laboratorium Psikologi

Fakultas Psikologi

Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur Semarang 50234

(32)

117

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: Perlakuan b. Not corrected for ties.

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 36.000

Z -3.429

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

(33)

118

b. Not corrected for ties.

PRETEST – POSTES EKSPERIMEN

NPar Tests

[DataSet0] D:\LAB PSIKOLOGI\DATA YULIANA\Pre-Postest Eksperimen - Yuliana.sav

Mann-Whitney Test

Ranks

Pretest - Postest N Mean Rank Sum of Ranks

R

Pretest 8 4.50 36.00

Postest 8 12.50 100.00

(34)

119

Test Statisticsa

R

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 36.000

Z -3.617

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: Pretest – Postest b. Not corrected for ties.

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 36.000

Z -3.664

(35)

120

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

(36)

121

LAMPIRAN F

(37)

122

(38)

123

(39)

124

(40)

125

LAMPIRAN G

(41)

126

LAMPIRAN G-1

(42)
(43)
(44)

129

LAMPIRAN G-2

(45)

130

Semarang, 12 Februari 2015

Kepada : Orangtua / wali murid siswa-siswi kelas 5 SD

SD Mataram

di tempat

Dengan hormat,

Berkenaan dengan surat ini, saya :

Nama : Yuliana Putri Kesuma

NIM : 11.40.0033

Fakultas : Psikologi UNIKA Soegijapranata Semarang

Keperluan : Meminta izin untuk mengajarkan perbendaharaan kata Bahasa Jawa

krama pada putra/putri dari Bapak/Ibu

Hari, tanggal : Senin, 16 Februari 2015 s.d Rabu, 18 Februari 2015

Waktu : 09.30 – 11.00

Tempat : SD Mataram

Dengan ini kami sebagai orangtua murid menyetujui / tidak menyetujui (coret yang

tidak perlu), anak kami menjadi subyek dalam penelitian skripsi dengan judul

“Pengaruh Modifikasi Permainan Monopoli terhadap Kemampuan Berbahasa Jawa

Krama pada Siswa Kelas 5 SD”. Serta memberikan izin dari awal hingga selesai penelitian. Demikian surat ini disetujui dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak

manapun.

Tertanda, Orangtua murid,

Peneliti,

(46)

131

LAMPIRAN G-3

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian di dalam skripsi ini berawal dari suatu proposisi yang dijelaskan Dummit Foote (2004) mengenai keterkaitan antara daerah ideal utama dan daerah Dedekind. Dari

1) Pembesar di raja tetap menghadiri majlis raja sebagaimana sebelumnya. Dia tidak mengundurkan diri kerana yakin dengan diri dan kebenaran yang dianutinya. Dia mengetahui

pembelajaran adalah metode pembelajaran. Menurut Sugihartono dkk yang dikutip oleh Nur Azizah Metode pembelajaran berarti cara-cara yang dilakukan dalam proses

Dari penjelasan judul diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang akan menjadi bahasan skripsi ini adalah menganalisa karangan prosa yang panjang mengandung

Hal ini menjelaskan bahwa kelompok–kelompok masyarakat pemanfaat sumberdaya di Kepulauan Seribu termotivasi untuk terus dapat berpartisipasi dalam mengelola

Pada hari kedua, guru memberi penerangan pada permulaan pengajaran dengan bertujuan untuk mengukuhkan pemahaman murid serta mengimbas kembali pengetahuan sedia ada mereka

Terkait dengan beberapa tuntutan di atas, mahasiswa juga dihadapkan pada masalah hubungannya dengan objek belajar yaitu siswa.. dipungkiri bahwa tingkat kecerdasan

Sedangkan pengendalian gerakan robot didasarkan pada perbandingan fitur referensi, yang berupa ukuran bola dan posisi bola saat bola dikenali, dengan fitur terukur