PT U
NILEVER
I
NDONESIA
T
BK DAN
A
NAK
P
ERUSAHAAN
L
APORAN
K
EUANGAN
K
ONSOLIDASIAN
30 J
UNI
2003
DAN
2002
(
TIDAK DIAUDIT
)
Daftar Isi
Neraca Konsolidasian
2 - 3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
(TIDAK DIAUDIT)
Jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per lembar saham
Catatan 2003 2002
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 3 1.769.318 1.239.354
Piutang usaha
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
2.470 pada periode 2003 dan 1.847 pada periode 2002) 2f, 2g, 4
- Pihak ketiga 410.100 354.065
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 46.167 30.265
Piutang lain-lain 5, 7m 31.887 32.308
Persediaan 2h, 6 410.798 434.190
Pajak dibayar dimuka 2n, 13c 2.022 875
Biaya dibayar dimuka 2l, 8 68.016 47.784
Jumlah Aktiva Lancar 2.738.308 2.138.841
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 7b 6.823 5.149
Aktiva pajak tangguhan, bersih 2n, 13b 52.165 32.086
Aktiva tetap 2i, 9a 770.570 704.611
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 290.440 pada periode 2003 dan 248.185 pada periode 2002)
Aktiva tidak berwujud 2j, 10 94.396 102.155
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar 33.189 pada periode 2003 dan 25.430 pada periode 2002)
Aktiva lain-lain 2l, 7m, 11 31.420 74.566
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 955.374 918.567
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2003 DAN 2002
(TIDAK DIAUDIT)
Jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per lembar saham
Catatan 2003 2002
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 12
- Pihak ketiga 699.978 524.799
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11.783 5.618
Hutang pajak 2n, 13d 127.293 92.014
Hutang dividen 20 381.500 267.050
Biaya masih harus dibayar 14 332.063 206.733
Hutang lain-lain 2e, 15 5.374 2.683
Jumlah Kewajiban Lancar 1.557.991 1.098.897
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 7c 48.138 33.778
Kewajiban estimasian untuk kompensasi karyawan 2q 31.841 31.472
Kewajiban pensiun 2o, 16 47.930 70.208
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 127.909 135.458
HAK MINORITAS 17 12.445 5.698 EKUITAS Modal saham 18 76.300 76.300
(Modal dasar, seluruhnya ditempatkan dan disetor penuh :
763.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham untuk periode 2003 dan 2002)
Agio saham 19 15.227 15.227
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2i 154 154
(TIDAK DIAUDIT)
Jutaan Rupiah
Catatan 2003 2002
PENJUALAN BERSIH 2m, 22 4.066.802 3.549.025
BEBAN POKOK PENJUALAN 2m, 23 (2.023.597) (1.844.392)
LABA KOTOR 2.043.205 1.704.633
BEBAN USAHA (1.118.097) (916.105)
Beban pemasaran dan penjualan 2m, 24a (857.599) (694.829)
Beban umum dan administrasi 2m, 24b (260.498) (221.276)
LABA USAHA 925.108 788.528
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN 8.827 (12.864)
(Rugi)/laba penjualan aktiva tetap 2i, 9c 1.510 (94)
(Rugi)/laba selisih kurs, bersih 2d (26.961) (38.965)
Pendapatan bunga 34.278 26.195
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 933.935 775.664
Beban pajak penghasilan 2n, 13a (278.903) (229.921)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 655.032 545.743
HAK MINORITAS ATAS BAGIAN RUGI BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 17 7.257 1.213
LABA BERSIH 662.289 546.956
Laba usaha per saham (dalam Rupiah penuh) 2r 1.212 1.033
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) 2r, 26 868 717
30 JUNI 2003 DAN 2002
(TIDAK DIAUDIT)
Jutaan Rupiah Catatan Modal saham Agio Saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo laba yang dicadangkan Saldo laba yang belum dicadangkan Jumlah Saldo per 31 Desember 2001 76.300 15.227 154 15.260 1.621.258 1.728.199Laba bersih periode
berjalan - - - - 546.956 546.956
Dividen 20 - - - - (457.800) (457.800)
Saldo per 30 Juni
2002 76.300 15.227 154 15.260 1.710.414 1.817.355
Saldo per 31
Desember 2002 76.300 15.227 154 15.260 1.912.807 2.019.748
Laba bersih periode
berjalan - - - - 662.289 662.289
Dividen 20 - - - - (686.700) (686.700)
Saldo per 30 Juni
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 JUNI 2003 DAN 2002
(TIDAK DIAUDIT)
Jutaan Rupiah
Catatan 2003 2002
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 4.156.910 3.724.165
Penerimaan kas dari pendapatan bunga 34.278 26.194
Pembayaran pinjaman karyawan 49.038 (314)
Pembayaran kas kepada pemasok (2.863.863) (2.620.584)
Pembayaran kas kepada direktur dan karyawan (274.211) (200.113)
Pembayaran iuran pensiun (16.939) (16.840)
Pembayaran kas untuk service fee (113.496) (113.152)
Pembayaran pajak penghasilan badan (244.638) (199.538)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 744.017 599.818
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian aktiva tetap (75.913) (52.037)
Hasil penjualan aktiva tetap 590 361
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (75.323) (51.676)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Pembayaran dividen (305.200) (190.750)
1. Umum
PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No. 23 Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan No.14 tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3 pada Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934.
Nama Perseroan diubah menjadi “PT Unilever Indonesia” dengan akta notaris Ny. Kartini Muljadi SH No. 171 tanggal 22 Juli 1980. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan dengan akta Tn. Mudofir Hadi SH No. 92 tanggal 30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Pebruari 1998 dan diumumkan dalam Tambahan No. 39 Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998.
Pada tanggal 16 Nopember 1981 Perseroan mendapat izin Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan merubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 100. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo SH No. 19 tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-18481 HT.01.04-TH.2000.
Kegiatan usaha Perseroan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, minyak nabati dan makanan berinti susu, minuman dengan bahan pokok teh, es krim dan produk – produk kosmetik.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo No. 82 tanggal 14 Juni 2000 Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama dan penyedia jasa penelitian pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-18482 HT.01.04-TH.2000. Perseroan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933.
Perseroan berlokasi di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Cikarang dan Surabaya.
Pada tanggal 22 Nopember 2000 Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak dalam bidang pabrikasi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, sambal dan saus lainnya dengan merek Bango, Parkiet dan Sakura serta merek lainnya dibawah lisensi Perseroan kepada PT AL. Pada tanggal 3 Juli 2002 Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT Technopia Lever yang bergerak dalam bidang distribusi, ekspor dan impor barang dagangan dengan merek Domestos Nomos.
Pemilikan secara langsung Perseroan di anak perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Kedudukan Persentase kepemilikan
2003 2002
PT Anugrah Lever Indonesia 65% 65%
PT Technopia Lever Indonesia 51% -
Tahun beroperasi
komersial dalam Rp milyar Total aktiva
PT Anugrah Lever 2001 47.1 34.3
PT Technopia Lever 2002 46.8 -
Pada tanggal 30 Juni 2003, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Louis Willem Gunning
Komisaris : Robby Djohan
Juwono Sudarsono
Theodore Permadi Rachmat
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Nihal Vijaya Devadas Kaviratne
Direktur : Desmond Gerard Dempsey
Hanafiah Djajawinata
Inarto Setiadi
Maurits Lalisang
Muhammad Saleh
Brian Lee Manning
Josef Bataona Surya Dharma Mandala Debora Herawati Sadrach 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Yang Penting
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku (lihat catatan 2i).
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.
b. Laporan arus kas konsolidasian
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung (direct method), dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan, jika ada.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan yang dikendalikan, PT Anugrah Lever dan PT Technopia Lever, dimana Perseroan mempunyai penyertaan saham langsung dengan hak suara lebih dari 50%. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perseroan secara efektif.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material antara Perseroan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan kecuali bila dinyatakan secara khusus.
d. Penjabaran mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. Kurs tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan saldo mata uang asing tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 masing-masing adalah Rp 8.285 dan Rp 8.713 untuk 1 US Dollar. Sebagai perbandingan digunakan kurs tengah Citibank, bank dimana Perseroan melakukan sebagian besar transaksi mata uang asingnya, adalah sebesar Rp 8.285 per US Dollar pada 30 Juni 2003.
e. Instrumen keuangan derivatif
Perseroan secara berkala melakukan kontrak valuta berjangka dengan pihak luar yang terkait dalam mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko Perseroan.
Sebelum tahun 2001, kontrak valuta asing berjangka dibukukan di neraca berdasarkan nilai masa depan (forward) dan kurs saat ini (spot).
Dengan menerapkan PSAK 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai “ yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2001, semua instrumen keuangan derivatif diakui pada neraca sebagai aktiva atau kewajiban, tergantung pada hak atau kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak, dan dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai, diakui dalam laporan laba/rugi konsolidasian.
f. Piutang usaha
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan manajemen atas kolektibilitas masing-masing saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
g. Penjualan piutang usaha
Piutang usaha yang dijual dengan jumlah tertentu dengan persyaratan tanpa recourse diperlakukan sebagai pelunasan piutang. Selisih antara pembayaran yang diterima dan nilai buku piutang yang dijual, diakui sebagai keuntungan atau kerugian atas transaksi anjak piutang dan diakui dalam periode terjadinya penjualan piutang.
h. Persediaan
Persediaan dinilai dengan nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Metode utama yang dipakai untuk menentukan harga perolehan adalah harga rata-rata. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
i. Aktiva tetap dan penyusutan
Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Pemeliharaan dan perbaikan atas aktiva tetap diakui sebagai beban, sedangkan untuk penggantian dan perbaikan yang secara material menambah nilai atau masa manfaat atau kapasitas aktiva yang bersangkutan dikapitalisasikan. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. Aktiva yang akan dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan dicatat sebagai aktiva lain-lain. Aktiva tetap tertentu telah dinilai kembali pada tanggal 1 Januari 1981 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-1677/MK/II/12/1976 dan tanggal 1 Januari 1987 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45/1986 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 914/KMK.04/1986. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun “selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas di neraca konsolidasian sebesar saldo setelah dikurangi bagian yang dikapitalisasi sebagai modal saham. Penyusutan dihitung dari harga perolehan atau nilai baru revaluasi secara garis lurus selama taksiran masa manfaatnya, dimulai dari awal triwulan setelah tanggal perolehannya.
Kelompok-kelompok utama aktiva tetap yang disusutkan berikut taksiran masa manfaatnya diikhtisarkan sebagai berikut:
Bangunan 33 – 45 tahun
Mesin dan peralatan 8 – 25 tahun
Kendaraan bermotor 4 – 10 tahun
Tanah tidak disusutkan.
Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva akan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasikan ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.
j. Aktiva tidak berwujud
Harga perolehan dari hak usaha, merek dagang dan hak cipta diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 10 – 20 tahun.
k. Penelitian dan pengembangan
Beban penelitian dan pengembangan dibukukan sebagai beban pada periode terjadinya.
l. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
m. Pendapatan dan beban
Penjualan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk Grup, setelah dikurangi retur, cadangan biaya penjualan, pajak penjualan barang mewah dan pajak pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada distributor/pelanggan.
Beban diakui berdasarkan metode akrual.
n. Perpajakan
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum dipakai.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
o. Manfaat pensiun karyawan
Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang mencakup seluruh karyawan yang memiliki hak atas manfaat pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan Dana Pensiun Unilever Indonesia. Beban manfaat pensiun dihitung berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”. Biaya manfaat pensiun dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian dan meliputi biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu, biaya koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi aktuaria. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran sisa masa kerja rata-rata peserta aktif dana pensiun untuk karyawan aktif yang berpartisipasi dalam program yang disponsori oleh Perseroan berdasarkan saran aktuaris independen. Perseroan
menggunakan metode Projected Unit Credit untuk penilaian aktuarianya. Iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria yang
dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali. Penilaian aktuaria terakhir dilakukan per tanggal 31 Desember 2002 oleh PT Watson Wyatt Purbajaga.
p. Program saham karyawan
Sejak tahun 2002, Perseroan memiliki program saham bonus (share matching plan) yang diperuntukan bagi tingkat manajer keatas. Dalam program ini, manajer dapat menginvestasikan hingga 25% dari bonus tahunan mereka dalam bentuk saham Unilever. Manajer memiliki hak untuk berinvestasi pada saham Perseroan, sedangkan manajer senior keatas memiliki hak untuk melakukan investasi pada saham Unilever N.V. dan Unilever PLC (pemegang saham utama). Selanjutnya, Perseroan memberikan penambahan bonus (matching share) sejumlah lembar saham yang sama dengan yang dibeli oleh karyawan. Saham bonus tambahan ini tidak untuk diperjualbelikan selama 3 tahun setelah diberikan dengan ketentuan karyawan memenuhi beberapa persyaratan, yang antara lain termasuk syarat bahwa saham bonus yang asli harus dimiliki selama 3 tahun, serta manajer tersebut tetap menjadi karyawan Perseroan sampai dengan berakhirnya tahun ke tiga. Biaya saham (matching share) ini diakui sebagai beban yang ditangguhkan dan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode 3 tahun, menggunakan metode garis lurus.
q. Pembayaran pesangon karyawan
Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara suka rela, diakui dengan metode akrual. Kewajiban diestimasi yang diakui sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja.
r. Laba usaha dan laba bersih per saham
Laba usaha dan laba bersih per saham untuk periode yang bersangkutan dihitung masing-masing atas dasar laba usaha dan laba bersih periode yang bersangkutan, dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. Tidak ada obligasi konversi, opsi, atau waran yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba usaha atau laba bersih per saham.
s. Penggunaan estimasi
Laporan keuangan konsolidasian yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Jutaan Rupiah
2003 2002
3. Kas dan setara kas 1.769.318 1.239.354
Kas 482 500
Bank
Pihak ketiga – Rupiah:
HSBC 24.743 -
ABN Amro Bank 294.120 133.117
Bank Mandiri 29.668 12.739
Bank BNI’46 2.101 2.487
Citibank 20.542 144.860
Deutsche Bank 87.552 5.641
Bank Lippo 25.552 17.525
Bank Central Asia 6.243 8.999
Bank Permata, Bank Niaga, Standard Chartered Bank, ANZ bank
(masing-masing saldo kurang dari 1.000) 1.296 1.392
Pihak ketiga – US Dollar:
ABN Amro Bank 7.744 887
Citibank 34.303 48.903
Standard Chartered Bank 60 65
Deutsche Bank 116.420 101
Pihak ketiga – Euro:
ABN Amro Bank 7 7
Deutsche Bank 237 162
Deposito berjangka (jatuh tempo dalam tiga bulan):
Pihak ketiga – Rupiah:
Deutsche Bank 205.318 150.108
Bank BNI’46 28.245 25.362
ABN Amro Bank 310.000 190.000
ANZ Bank 72.000 -
HSBC 48.000 100.000
Citibank 347 406
Standard Chartered Bank 140.000 80.000
Bank Mandiri 8.000 8.000
Pihak ketiga – US Dollar:
Deutsche Bank 182.270 30.496
Bank Mandiri 41.425 43.656
Bank Central Asia 49.981 -
Jutaan Rupiah 2003 2002 Citibank - 113.269 Bank BNI’46 32.662 33.542 ANZ Bank - 52.278
Bunga per tahun deposito berjangka tersebut di atas berkisar antara:
Deposito – Rupiah 8,25% - 13,50% 13,25% -18,10% Deposito – US Dollar 1,00% - 2,75% 1,45% - 5,33% 4. Piutang usaha Pihak ketiga: 410.100 354.065 Rupiah 359.844 304.692 US Dollar 52.726 51.220
Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu (2.470) (1.847)
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Rupiah terdiri atas piutang usaha
dari distributor-distributor di seluruh wilayah Indonesia.
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang US Dollar terdiri atas piutang
usaha dari pelanggan luar negeri.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: 46.167 30.265
Unilever Australia Ltd 11.789 5.928
Unilever Malaysia Holdings 10.906 2.785
Unilever Thai Holdings 785 5.371
Unilever Hongkong (Hongkong) - 1.053
Unilever Taiwan Ltd 5.791 -
Unilever New Zealand 2.475 7.258
Unilever Singapore 2.503 1.733
Unilever Philippines Inc. 8.115 -
Lever Brother West Indies 2.121 464
PT Anugrah Kasih Karunia 419 3.804
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 1.263 1.869
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 410.100 354.065
Jutaan Rupiah
2003 2002
Lancar 368.060 308.162
Jatuh tempo 1 – 30 hari 44.510 47.750
Penyisihan piutang ragu-ragu (2.470) (1.847)
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: (2.470) (1.847)
Penyisihan piutang ragu-ragu – awal periode (2.054) (1.408)
(Tambahan)/pengurangan penyisihan piutang ragu-ragu (416) (439)
Penghapusan piutang usaha - -
Penyisihan piutang ragu-ragu – akhir periode (2.470) (1.847)
Berdasarkan penelaahan dari status masing-masing piutang usaha pada akhir
periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu per 30 Juni 2003 dan 2002 adalah cukup.
5. Piutang lain-lain 31.887 32.308 Uang muka 14.196 11.053 Pinjaman karyawan 10.127 20.373
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 7.564 882
Tidak dibuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun di atas karena
manajemen berpendapat bahwa saldo piutang lain-lain akan tertagih seluruhnya. 6. Persediaan 410.798 434.190 Barang jadi 255.095 274.766
Barang dalam proses 8.917 13.300
Bahan baku 118.162 129.222
Barang dalam perjalanan 45.628 18.009
Suku cadang 20.552 21.538
Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris. (38.256) (22.645)
Mutasi penyisihan persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris
adalah sebagai berikut: (38.256) (22.645)
Saldo awal periode (47.537) (26.897)
Perubahan selama periode berjalan:
Jutaan Rupiah
2003 2002
Penghapusan persediaan 33.219 9.727
Saldo akhir periode (38.256) (22.645)
Manajemen yakin bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan
tidak terpakai/tidak laris telah mencukupi atas kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 persediaan Perseroan dan anak
perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan pengrusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar masing-masing Rp 342 milyar (Rupiah penuh) dan Rp 424 milyar (Rupiah penuh). Menurut pendapat manajemen pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
7. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
a. Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Sifat hubungan istimewa Transaksi utama
Unilever Australia Ltd Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Australia Export Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Malaysia Holdings Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Thai Holdings Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Taiwan Ltd Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever New Zealand Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Singapore Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Philippines Inc. Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
PT Anugrah Kasih Karunia Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Unilever Business Group Services B.V. Perusahaan afiliasi Penagihan atas biaya riset
regional yang dikeluarkan oleh Perseroan
PT Diversey Indonesia Perusahaan afiliasi Penjualan barang jadi
Lever Faberge Deutschland GmbH Perusahaan afiliasi Pembelian bahan baku
Lipton Ltd. (Head Office) UK Perusahaan afiliasi Pembelian bahan baku
Jutaan Rupiah
2003 2002
Unilever United States, Inc. Perusahaan afiliasi Penggantian biaya
PT Kimberley Lever Indonesia Perusahaan afiliasi Pembelian barang jadi
PT Anugrah Setia Lestari Perusahaan afiliasi Jasa maklon
b. Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.823 5.149
Unilever Business Group Services B.V. 3.698 4.866
Unilever N.V. 2.544 -
Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) 581 283
Tidak dibuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun ini karena
manajemen berpendapat saldo piutang tersebut akan tertagih seluruhnya.
c. Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48.138 33.778
Unilever N.V. 342 10.176
Unilever Business Group Services B.V. 35.399 22.845
Unilever Thai Holdings 3.580 -
Unilever United States, Inc. 7.197 -
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 1.620 757
d. Berdasarkan syarat dan kondisi yang tercantum dalam perjanjian dengan
kelompok perusahaan Unilever, jasa-jasa tertentu diberikan oleh Unilever N.V. kepada Perseroan. Perseroan juga berhak menggunakan semua paten dan merek dagang Indonesia yang dimiliki oleh Unilever N.V. atau anggota kelompok perusahaan Unilever. Perjanjian selanjutnya menyebutkan bahwa sehubungan dengan pemberian hak-hak tersebut, Perseroan harus membayar imbalan tahunan sebesar dua persen (termasuk pajak penghasilan pasal 26) dari nilai penjualan kepada pihak ketiga selama periode yang bersangkutan. Beban imbalan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah Rp 74.769 dan Rp 67.011. Persentase beban imbalan ini adalah 57% (2002: 57%) dari jumlah beban imbalan yang dibayarkan kepada kelompok perusahaan Unilever.
Jutaan Rupiah
2003 2002
e. Pada tahun 1997, Perseroan mengadakan perjanjian dengan Unilever Business Group Services B.V. (UBGS). Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan membayar biaya tahunan sebesar 1,5% dari nilai penjualan untuk jasa-jasa regional yang diberikan oleh UBGS dan Perseroan akan membebani UBGS dengan biaya kelompok perusahaan yang dikeluarkan oleh Perseroan. Total biaya yang dibebankan kepada Perseroan oleh UBGS untuk Periode yang berakhir 30 Juni 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah Rp 55.663 dan Rp 50.017 dan setara dengan 43% (2002: 43%) dari total fee yang dibayarkan ke kelompok perusahaan Unilever. Jumlah keseluruhan biaya yang dibebankan kepada UBGS oleh Perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah Rp 6.768 dan Rp 5.228.
f. Pada 7 April 2000, Perseroan mengadakan perjanjian distribusi dengan
PT Kimberly Lever Indonesia (KLI), perusahaan afiliasi, dimana KLI telah menunjuk Perseroan sebagai distributor eksklusif atas barang-barang KLI yang dijual di Indonesia.
g. Pada 1 Maret 2001 PT Anugrah Lever (PT AL), anak perusahaan,
mengadakan perjanjian distribusi makanan dengan PT Anugrah Kasih Karunia (PT AKK), perusahaan afiliasi, dimana PT AL menunjuk PT AKK sebagai distributor untuk daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
h. Pada 1 Maret 2001 PT AL mengadakan perjanjian manufaktur dengan PT
Anugrah Setia Lestari (PT ASL), perusahaan afiliasi, dimana PT ASL membantu pelaksanaan produksi, pengepakan dan penyimpanan produk-produk PT AL. Total pembayaran ke PT ASL selama periode 2003 adalah Rp 4.011 dan setara dengan 7,8% dari total pembayaran kepada pemasok (2002: Rp 1.815 dan setara dengan 10,2% dari total pembayaran kepada pemasok).
i. Pada 17 Juli 2002, PT Technopia Lever (PT TL), anak perusahaan,
mengadakan perjanjian manufaktur dengan PT Technopia Jakarta, perusahaan afiliasi, dimana PT TL menunjuk PT Technopia Jakarta untuk memproduksi, mengepak, menyimpan dan menyediakan produk-produk PT TL secara eksklusif atas nama PT TL di Indonesia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun lagi.
Jutaan Rupiah
2003 2002
j. Pada 17 Juli 2002, PT TL, anak perusahaan, mengadakan perjanjian
Transfer Teknologi dengan Fumakilla Malaysia Berhad (“Fumakilla”) dan PT Technopia Jakarta, (“Technopia”) perusahaan- perusahaan afiliasi, dimana Fumakilla setuju untuk memberikan lisensi kepada PT TL dan Technopia untuk menggunakan informasi teknis dan pengetahuan yang berhubungan dengan manufaktur, pengembangan dan penggunaan produk-produk sesuai dengan waktu dan kondisi yang ditentukan dalam perjanjian ini. Jangka waktu perjanjian ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun lagi. Menurut perjanjian ini, PT TL harus membayar royalti sebesar 1% dari penjualan bersih diluar Pajak Pertambahan Nilai dan pajak lainnya setiap kwartal.
k. Pada 17 Juli 2002, PT TL, anak perusahaan, mengadakan perjanjian Lisensi Merek Dagang dengan Unilever N.V. (pemegang saham utama), dimana PT TL berhak menggunakan merek dagang “Domestos Nomos” di Indonesia dalam kaitannya dengan proses produksi, pengepakan, iklan dan penjualan produk-produk tersebut di Indonesia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 tahun kemudian. Berdasarkan perjanjian ini, PT TL harus membayar royalti sebesar 1% dari penjualan bersih diluar Pajak Pertambahan Nilai dan pajak lainnya, setiap kwartal.
l. Pada 17 Juli 2002, PT TL, anak perusahaan, mengadakan perjanjian jasa
manajemen dengan Texchem Resources Berhad (“Texchem”), pemegang saham minoritas. Berdasarkan perjanjian ini, PT TL setuju untuk menerima bantuan dari Texchem dalam mengelola bisnisnya di Indonesia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 5 tahun, kecuali terjadi pemutusan kontrak sebagaimana ditetapkan berdasarkan kondisi-kondisi dalam perjanjian. PT TL harus membayar kepada Texchem, imbalan jasa manajemen bulanan yang ditentukan oleh Texchem berdasarkan cara perhitungan sebagaimana ditentukan dalam perjanjian ini.
Jutaan Rupiah
2003 2002
Piutang dan hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam neraca konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 berhubungan dengan transaksi dengan kelompok perusahaan Unilever seperti disebutkan di atas.
Lihat catatan 22 dan 23 untuk perincian penjualan dan pembelian barang dan
jasa kepada/dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama seperti transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
m. Pinjaman kepada karyawan kunci 16.681 13.556
Pinjaman:
- Lancar 10.126 17.884
- Tidak lancar 16.518 56.152
26.644 74.036
Dikurangi: Pinjaman untuk karyawan biasa (9.963) (60.480)
Perseroan menyediakan pinjaman tanpa bunga untuk karyawan.
n. Gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi 18.468 16.780
Termasuk dalam paket penghasilan dewan direksi adalah tunjangan
fasilitas perumahan dan kendaraan.
Persentase terhadap total biaya karyawan 12% 11%
o. Program saham bonus (share matching plan)
Ringkasan program saham bonus (share matching plan) per 30
Juni 2003 adalah sebagai berikut:
2003 Jumlah lembar saham yang diberikan Harga rata-rata per saham (Rupiah penuh)
Saldo per 1 Januari terdiri dari - -
Jutaan Rupiah
2003 2002
- Unilever N.V. 5.118 549.004
- Unilever PLC 33.273 80.724
- PT Unilever Indonesia Tbk 80.006 21.674
Saham yang dibatalkan/kadaluwarsa - -
Saldo per 30 Juni 118.397
Biaya yang ditangguhkan untuk program saham bonus (share
matching plan) per 30 Juni 2003 adalah sebagai berikut:
Saldo 1 Januari terdiri dari 2.299 -
Saham yang diberikan:
- Unilever N.V. 1.309 -
- Unilever PLC 1.309 -
- PT Unilever Indonesia Tbk 996 -
Saham yang dibatalkan/kadaluwarsa: - -
5.913 -
Dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian (1.177) -
Saldo per 30 Juni 4.736 -
8. Biaya dibayar dimuka 68.016 47.784
Sewa dibayar dimuka 15.781 21.419
Pembelian pallet 1.562 1.718
Assuransi 5.119 7.185
Belanja iklan 17.619 2.165
Konsultan IT (SSA Global) 3.107 3.945
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 24.828 11.352
9. Aktiva tetap
Jutaan Rupiah
2003 2002
Saldo 31 Desember
2002 Penambahan Transfer (Pelepasan)
Saldo 30 Juni
2003
Harga perolehan (termasuk nilai revaluasi):
Kepemilikan langsung
Tanah 41.832 - - - 41.832
Bangunan 143.832 - 13.250 - 157.082
Mesin dan peralatan 649.307 - 107.070 (27.602) 728.775
Kendaraan bermotor 39.076 - 1.035 (2.691) 37.420
Aktiva dalam penyelesaian 141.343 75.913 (121.355) - 95.901
T o t a l 1.015.390 75.913 - (30.293) 1.061.010
Akumulasi Penyusutan:
Bangunan (18.180) (1.756) - - (19.936)
Mesin dan peralatan (240.578) (20.481) - 1.795 (259.264)
Kendaraan bermotor (11.337) (2.246) - 2.343 (11.240)
T o t a l (270.095) (24.483) - 4.138 (290.440)
Nilai buku bersih 745.295 770.570
Saldo 31 Desember
2001 Penambahan Transfer (Pelepasan)
Saldo 30 Juni
2002
Harga perolehan (termasuk nilai revaluasi):
Jutaan Rupiah
2003 2002
Tanah 41.637 195 - - 41.832
Bangunan 136.173 1.865 265 - 138.303
Mesin dan peralatan 587.636 43.980 (265) (205) 631.146
Kendaraan bermotor 32.225 336 - (523) 32.038
Aktiva dalam penyelesaian 103.816 5.661 - - 109.477
T o t a l 901.487 52.037 - (728) 952.796
Akumulasi Penyusutan:
Bangunan (14.990) (1.650) (16) - (16.656)
Mesin dan peralatan (201.097) (20.533) 16 184 (221.430)
Kendaraan bermotor (8.595) (1.964) - 460 (10.099)
T o t a l (224.682) (24.147) - 644 (248.185)
Nilai buku bersih 676.805 704.611
b. Perseroan mempunyai 27 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna
Bangunan yang mempunyai sisa manfaat antara 7 dan 21 tahun, dan akan jatuh tempo pada tahun 2009 sampai dengan 2023.
c. Perhitungan (laba)/rugi pelepasan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Rugi/(Laba) penjualan aktiva tetap (1.510) 94
Harga perolehan 30.258 2.078
Akumulasi penyusutan (4.124) (1.623)
Nilai buku (26.134) 455
Penerimaan dari aktiva yang dijual (27.644) (361)
Rugi/(Laba) penjualan aktiva tetap (1.510) 94
Rugi dari aktiva tetap yang dihapuskan 21 371
Harga perolehan 35 1.350
Akumulasi penyusutan (14) (979)
Nilai buku 21 371
Penerimaan dari aktiva yang dihapuskan - -
Jutaan Rupiah
2003 2002
d. Harga perolehan di atas termasuk selisih penilaian kembali tahun 1981 dan 1987, untuk kelompok-kelompok aktiva sebagai berikut pada tanggal
30 Juni: 13.869 13.982
Bangunan 3.087 3.087
Mesin dan peralatan 10.782 10.782
Kendaraan bermotor - 113
e. Aktiva dalam penyelesaian pada tanggal 30 Juni: 95.901 109.477
Bangunan - 7.488
Mesin dan peralatan 95.901 101.989
Persentase penyelesaian untuk pekerjaan konstruksi adalah 80% (2002:
17,5%) dari total biaya yang dianggarkan.
f. Beban penyusutan pada periode June 2003 dan 2002 dialokasikan sebagai
berikut: 24.483 24.163
Harga pokok produksi 13.641 13.205
Beban usaha 10.842 10.958
g. Per tanggal 30 Juni 2003 aktiva tetap Grup diasuransikan terhadap risiko kerugian dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 185 juta dan Rp 40.995 juta (Rupiah penuh) (2002: US$ 183 juta dan Rp 34.159 juta) (Rupiah penuh), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Pertanggungan asuransi untuk setiap kelompok aktiva tetap adalah
sebagai berikut:
Periode yang berakhir 30 Juni 2003
Jumlah pertanggungan aktiva tetapNilai buku
US$
juta Rp ekuivalen Rp Rp
Bangunan, mesin dan peralatan 185 1.530.295 - 606.657
Kendaraan bermotor - - 40.995 26.180
Jutaan Rupiah
2003 2002
Periode yang berakhir 30 Juni 2002
Jumlah pertanggungan aktiva tetapNilai buku
US$
juta Rp ekuivalen Rp Rp
Bangunan, mesin dan peralatan 183 1.594.479 - 531.363
Kendaraan bermotor - - 34.159 21.939
183 1.594.479 34.159 553.302
10. Aktiva tidak berwujud 94.396 102.155
Harga perolehan 127.585 127.585
Dikurangi: Akumulasi amortisasi (33.189) (25.430)
Aktiva tidak berwujud timbul dari perolehan atas hak usaha, merek dagang
dan hak cipta yang berhubungan dengan produk Hazeline dan Bango.
11. Aktiva lain-lain 31.420 74.566
Pinjaman karyawan 16.518 56.152
Sewa dibayar dimuka 6.774 9.568
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 8.128 8.846
Tidak dibuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun di atas karena
manajemen berpendapat bahwa saldo piutang akan tertagih seluruhnya dan sewa dibayar dimuka akan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya.
12. Hutang usaha Pihak ketiga: 699.978 524.799 - Rupiah 613.138 467.939
- Mata uang asing (lihat catatan 27) 86.840 56.860
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa-Mata uang asing (lihat catatan
27) 11.783 5.618
Lever Faberge Deutschland GmbH 3.266 2.895
Lipton Ltd. (Head Office) UK 4.289 1.468
Unilever Philippines 1.397 -
Jutaan Rupiah
2003 2002
Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) 1.185 1.255
Saldo-saldo di atas berasal dari pembelian bahan baku, barang-barang teknik,
bahan pembantu dan belanja iklan.
13. Pajak
a. Beban pajak penghasilan 278.903 229.921
Kini 288.882 230.543
Tangguhan: - Periode berjalan (9.979) (622)
Beban pajak penghasilan tersebut di atas merupakan beban pajak penghasilan Perseroan. Per tanggal 30 Juni 2003 anak perusahaan, PT Anugrah Lever dan PT Technopia Lever, masih dalam keadaan rugi baik secara komersial maupun fiskal sehingga tidak mempunyai beban pajak penghasilan dan tidak terhutang pajak penghasilan badan.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam
laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak untuk Periode yang berakhir 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 933.935 775.664
Rugi bersih anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 14.213 3.465
Laba sebelum pajak penghasilan – Perseroan 948.148 779.129
Perbedaan waktu:
Penyisihan 42.244 (2.133)
Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dengan fiskal (10.849) (3.148)
Kewajiban manfaat pensiun - (149)
Perbedaan tetap:
Penghasilan bunga kena pajak final (34.349) (25.330)
Beban yang tidak dapat dikurangkan 17.804 15.500
SKPKB / Tax Assessment 1999 - 4.667
Taksiran laba kena pajak – Perseroan 962.998 768.536
Jumlah penghasilan kena pajak berdasarkan perhitungan di atas telah
sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perseroan.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Perseroan dengan hasil perkalian laba akuntansi Perseroan sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Jutaan Rupiah
2003 2002
Laba sebelum pajak 948.148 779.129
Beban pajak penghasilan 278.903 229.921
Pajak dihitung pada tarif pajak progresif
10% x Rp 50 5 5
15% x Rp 50 8 8
30% x Rp 948.048 284.415 -
30% x Rp 779.029 - 233.709
Penghasilan kena pajak final 284.428 233.722
Beban yang tidak dapat dikurangkan (10.305) (7.857)
Pajak tangguhan-Periode lalu 4.780 4.056
b. Aktiva pajak tangguhan 52.165 32.086
Pengaruh beda waktu dihitung dengan tarif pajak maksimum (30%)
31 Desember 2002 laporan laba rugi Dibebankan ke 30 Juni 2003
- Penyisihan 71.007 11.765 82.772
- Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi
komersial dan fiskal (52.752) (1.786) (54.538)
- Kewajiban manfaat pensiun 14.379 - 14.379
- Kewajiban estimasian untuk kompensasi karyawan 9.552 - 9.552
42.186 9.979 52.165
Jutaan Rupiah
2003 2002
- Penyisihan 47.183 3.937 51.120
- Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi
komersial dan fiskal (47.240) (3.270) (50.510)
- Kewajiban manfaat pensiun 22.424 (390) 22.034
- Kewajiban estimasian untuk kompensasi karyawan 9.097 345 9.442
31.464 622 32.086
Menurut pendapat manajemen, aktiva pajak tangguhan Perseroan per 30 Juni 2003 akan terealisasi di periode pembukuan mendatang. Per tanggal 30 Juni 2003 aktiva pajak tangguhan PT Anugrah Lever dan PT Technopia Lever (anak perusahaan) yang terutama berasal dari akumulasi rugi fiskal sebesar masing-masing Rp 1.458 dan Rp 2.013 tidak dibukukan karena adanya ketidakpastian akan realisasinya di masa depan.
c. Pajak dibay ar dimuka (konsolidasian) 2.022 875
Perseroan:
Pajak pertambahan nilai - -
Anak Perusahaan:
Pajak pertambahan nilai 2.022 875
d. Hutang pajak (konsolidasian) 127.293 92.014
- Perseroan 127.079 91.870
- Anak perusahaan 214 144
Hutang pajak (Perseroan) 127.079 91.870
Pajak penghasilan – periode berjalan 288.882 230.543
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka (174.772) (160.768)
Hutang pajak penghasilan badan 114.110 69.775
Hutang pajak – pajak lain:
Pajak penghasilan pasal 21 2.763 3.502
Pajak pertambahan nilai 3.676 12.121
Pajak penghasilan pasal 23/26 6.530 6.472
Hutang pajak (Anak Perusahaan) 214 144
Jutaan Rupiah
2003 2002
Pajak penghasilan pasal 21 1 15
Pajak penghasilan pasal 23/26 213 129
e. Surat ketetapan pajak
Pada bulan Juni 2002, Perseroan menerima surat ketetapan pajak untuk
tahun pajak 1999 yang mengkonfirmasikan kurang bayar pajak penghasilan sejumlah Rp 1.342 dan kurang bayar pajak pertambahan nilai sebesar Rp 4.527. Kurang bayar pajak ini telah dilunasi pada bulan Juli 2002. Akan tetapi Perseroan mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak untuk pajak pertambahan nilai sebesar Rp 1.965. Sampai saat ini, belum ada keputusan dari kantor pajak atas surat keberatan yang diajukan oleh Perseroan.
Sampai dengan tanggal penandatanganan laporan ini, Perseroan sedang
di periksa oleh Direktorat Jenderal Pajak yang berwenang untuk pajak pertambahan nilai tahun 2000 dan pajak penghasilan (witholding taxes) tahun 2001.
f. Administrasi
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Grup menghitung,
menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
14. Biaya masih harus dibayar 332.063 206.733
Biaya promosi dan penjualan 83.345 57.532
Bonus pegawai 55.778 25.011
Biaya pegawai yang masih harus dibayar 50.635 47.135
Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 10.000) 142.305 77.055
15. Hutang derivatif
Periode 2003
Nilai kontrak Hutang derivatif
Kontrak dalam US Dolar 19.000.000 3.800
Jutaan Rupiah
2003 2002
Pada tanggal 30 Juni 2003, Perseroan memiliki kontrak valuta asing berjangka, terutama dalam US Dolar, untuk pembelian mata uang asing yang akan jatuh tempo antara Agustus 2003 dengan September 2003. Kurs untuk kontrak valuta asing berjangka berkisar antara Rp 8.350 (Rupiah penuh) hingga Rp 8.865 (Rupiah penuh) per US Dolar.
Pihak yang terkait untuk transaksi ini adalah Citibank
Hutang derivatif sejumlah Rp 3.800 termasuk dalam saldo hutang lain-lain
pada tanggal 30 Juni 2003.
16. Kewajiban pensiun
Perseroan
Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia berdasarkan surat keputusan No. KEP.283/KM.17/2000 tertanggal 3 Juli 2000 untuk mendirikan Dana Pensiun Unilev er Indonesia (Dana Pensiun), yang dikelola oleh pengurus yang terpisah, bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu berhak memperoleh manfaat pensiun, cacat atau meninggal dunia.
Dana Pensiun mendapatkan dana melalui iuran-iuran, yang sebagian besar
ditanggung oleh Perseroan, dan cukup untuk memenuhi jumlah minimum yang diharuskan oleh peraturan dana pensiun yang berlaku.
Beban manfaat pensiun terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: 31.083 29.056
Biaya jasa kini 11.526 8.860
Unsur bunga atas beban manfaat pensiun yang terhutang 9.296 9.960
Amortisasi biaya jasa lalu dan koreksi aktuaria. 10.261 10.236
Pada tanggal 30 Juni 2003 estimasi kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva
Dana Pensiun berdasarkan perhitungan aktuaria per tanggal 31 Desember 2002 yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga adalah sebagai berikut:
Kewajiban aktuaria 195.692 162.602
Nilai wajar aktiva Dana Pensiun (belum diaudit) (84.199) (39.418)
Jutaan Rupiah
2003 2002
Berikut ini adalah asumsi utama aktuaria yang digunakan untuk menentukan
kewajiban manfaat pensiun:
a. Tingkat diskon : 13% per tahun
b. Kenaikan gaji yang mendapat pensiun : 11% per tahun
c. Kenaikan pensiun : 5% per tahun
Kewajiban manfaat pensiun terdiri dari: 47.930 70.208
Saldo awal 47.930 71.506
Dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian 16.939 15.542
Transfer ke Dana Pensiun (16.939) (16.840)
17. Hak minoritas 12.445 5.698
Hak kepemilikan minoritas atas kekayaan bersih anak perusahaan:
PT Anugrah Lever (AL) – persentase kepemilikan 35% 6.894 5.698
Nilai tercatat – awal periode 6.165 6.911
Bagian rugi bersih periode berjalan 729 (1.213)
PT Technopia Lever (TL) – persentase kepemilikan 49% 5.551 -
Nilai tercatat – awal periode 13.537 -
Bagian rugi bersih periode berjalan (7.986) -
18. Modal saham 76.300 76.300
Modal dasar, seluruhnya ditempatkan dan disetor penuh oleh:
Mavibel (Maatschappij voor Internationale Beleggingen) B.V. Rotterdam,
Belanda: 648.487.750 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah
penuh) per lembar saham. 64.849 64.849
Masyarakat (tercatat dalam Bursa Efek Jakarta dan Surabaya): 114.512.250
lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham (Rupiah
penuh). 11.451 11.451
Jutaan Rupiah
2003 2002
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, Mavibel B.V. yang memiliki 648.487.750 lembar saham atau 85% dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor, merupakan pemegang saham utama Perseroan; tidak ada pemegang saham lain yang memiliki saham lebih dari 3,3% (2002: 3,4%) dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan.
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, Direksi yang memiliki saham publik
Perseroan adalah: Direksi: - Tn. Inarto Setiadi - Tn. Hanafiah Djajawinata - Tn. Josef Bataona Masing-masing dengan pemilikan tertinggi tidak lebih dari 0,001% (2002:
0,001%) dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan.
Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham publik Perseroan.
19. Agio Saham 15.227 15.227
Agio saham merupakan selisih antara harga jual (Rp 3.175 setiap lembar
saham) (Rupiah penuh) dengan nilai nominal sebelum pemecahan saham pada 13 Juni 2000 (Rp 1.000 setiap lembar saham) (Rupiah penuh) untuk 9.200.000 saham yang dijual melalui Bursa Efek di Indonesia pada bulan Desember 1981, setelah dikurangi kapitalisasi ke modal saham melalui pembagian 4.783.333 saham bonus sebesar Rp 4.783.333.000 (Rupiah penuh) pada tahun 1993.
20. Dividen 686.700 457.800
Dividen per
saham
Tanggal pembayaran (Rupiah penuh)
Dividen Final 2002 4 Agustus 2003 500 381.500 -
Dividen Interim II tahun 2002 4 Maret 2003 400 305.200 -
Jutaan Rupiah
2003 2002
Dividen interim II tahun 2001 18 Pebruari 2002 250 - 190.750
21. Penyisihan untuk cadangan umum
15.260 15.260
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai dengan Akta Notaris Singgih Susilo SH No. 81 tanggal 31 Mei 1999, telah disetujui untuk menyisihkan saldo laba tahun 1998 sebesar Rp 15.260 sebagai dana cadangan sesuai dengan ketentuan Pasal 61 undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang dikeluarkan pada bulan Maret 1995.
22. Penjualan bersih 4.066.802 3.549.025 Dalam negeri 3.835.034 3.339.866 Ekspor 231.768 209.159 Tidak ada pelanggan tunggal yang memiliki transaksi total lebih dari 10%
penjualan bersih.
Penjualan Grup kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
berjumlah Rp 192.116 dan Rp 166.286 berturut-turut untuk periode yang berakhir pada tanggal–tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, atau masing-masing setara dengan 4,72% dan 4,69% dari total penjualan bersih.
Perincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut: 192.116 166.286
Unilever Australia Ltd 58.269 29.891
Unilever New Zealand 11.483 9.967
Jutaan Rupiah
2003 2002
Unilever Malaysia Holdings Sdn. Bhd. 34.166 39.301
Lipton Japan K.K. (Jepang) 1.337 1.305
Unilever Korea Ltd (Korea Selatan) - 1.076
Unilever Taiwan Ltd. 19.520 15.469
Unilever Thai Holdings 5.598 43.497
Unilever Hongkong Ltd (Hongkong) 3.384 3.109
Unilever Philippines Inc 38.254 4.954
Lever Brothers West Indies, Trinidad W.J. (Guyana) 2.304 1.100
PT Anugrah Kasih Karunia 4.201 6.438
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 1.544 3.484
23. Beban pokok penjualan 2.023.597 1.844.392
Komponen beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Bahan baku
- Awal periode 124.492 99.555
- Pembelian 1.834.589 1.805.669
1.959.081 1.905.224
- Akhir periode (157.113) (146.124)
Bahan baku yang digunakan 1.801.968 1.759.100
Biaya tenaga kerja langsung 79.238 59.183
Penyusutan 13.641 13.205
Beban pabrikasi lainnya 123.025 99.208
Jumlah beban produksi 2.017.872 1.930.696
Barang dalam proses
- Awal periode 6.736 8.673
- Akhir periode (8.917) (13.300)
Harga pokok produksi 2.015.691 1.926.069
Barang jadi
- Awal periode 252.675 193.089
- Akhir periode (244.769) (274.766)
Tidak ada pembelian ke pemasok tunggal yang melebihi 10% total pembelian barang dan jasa Grup.
Pembelian Grup dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pada periode 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah Rp 105.256 dan Rp 86.330 untuk periode yang berakhir berturut-turut pada 30 Juni 2003 dan 2002, yang mana setara dengan 5,3% dan 4,5% dari total seluruh pembelian barang dan jasa.
Jutaan Rupiah
2003 2002
Pembelian barang dan jasa dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
terdiri dari: 105.256 86.330
PT Kimberly Lever Indonesia 95.479 66.014
PT Anugrah Setia Lestari 4.011 17.750
Lipton Ltd Mombasa 5.108 1.601
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 658 965
24. a. Beban pemasaran dan penjualan 857.599 694.829
Iklan, promosi dan riset 533.927 413.024
Penyusutan aktiva tetap 4.472 3.298
Gaji dan tunjangan 109.951 99.180
Perjalanan dinas dan entertainmen 7.708 10.380
Reparasi dan pemeliharaan 3.300 2.383
Biaya distribusi 153.699 127.712
Lain-lain 44.542 38.852
b. Beban umum dan administrasi 260.498 221.276
Service fee 130.432 117.028
Gaji dan tunjangan 54.312 44.978
Pensiun 16.939 15.542
Telekomunikasi 13.038 11.009
Penyusutan aktiva tetap 6.370 7.660
Sewa gedung 12.097 12.083 Jasa konsultan 3.829 2.639 Lain-lain 23.481 10.337 25. Biaya karyawan 243.501 203.341 Jumlah karyawan permanen Grup pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002
masing-masing adalah 2.914 dan 2.680 orang.
26. Laba bersih per saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada
pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Jutaan Rupiah
2003 2002
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan) 763.000 763.000
Jutaan Rupiah
27. Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing
Aktiva dan kewajiban dalam berbagai valuta asing adalah sebagai berikut:
2003
Mata uang asing Jutaan Rupiah
Aktiva
Kas dan setara kas USD 56.109.220 464.865
EUR 28.806 244
Piutang usaha
- Pihak ketiga USD 6.364.037 52.726
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD 5.521.795 45.748
Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD 823.553 6.823
570.406
Kewajiban
Hutang usaha
- Pihak ketiga EUR 1.320742 12.496
GBP 274.236 3.760
NZD 9.169 44
USD 7.877.441 65.265
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD 933.383 6.736
SGD 28.500 135
EUR 378.445 4.912
Biaya masih harus dibayar USD 24.743 205
Hutang lain-lain EUR 4.474 42
USD 631.981 5.236
Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa EUR 36.183 342
USD 5.768.915 47.795
146.968
Jutaan Rupiah
2002
Mata uang asing Jutaan Rupiah
Aktiva
Kas dan setara kas USD 41.118.430 358.265
AUD 462 2
EUR 19.342 168
Piutang usaha
- Pihak ketiga USD 5.824.022 51.220
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD 3.036.920 26.461
Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD 590.995 5.149
441.265
Kewajiban
Hutang usaha
- Pihak ketiga EUR 1.074.744 9.345
GBP 79.503 1.065
USD 5.331.128 46.450
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD 310.797.19 2.708
EUR 332.972 2.895
THB 72.126 15
Biaya masih harus dibayar USD 230.767 2.011
Hutang lain-lain EUR 44.509 387
SGD 80.720 399
THB 81.560 17
USD 191.520 1.669
Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa GBP 30.374 407
THB 83.302 276
EUR 60.959 530
Jutaan Rupiah
USD 3.729.098 32.492
SGD 4.268 21
100.739
Kelebihan aktiva atas kewajiban dalam valuta asing 340.526
Jika diperlukan, Grup akan melakukan kontrak pembelian valuta asing dengan pihak luar untuk mengurangi dampak perubahan kurs mata uang asing terhadap aktiva dan kewajiban dalam valuta asing.
2003 2002
28. Ikatan dan kewajiban bersyarat
a. Perseroan mempunyai ikatan untuk pembelian aktiva tetap sejumlah
sekitar Rp 22,9 milyar (Rupiah penuh) dan pembelian bahan baku sebesar Rp 22 milyar (Rupiah penuh) pada tanggal 30 Juni 2003 (2002: Rp 21,8 milyar untuk pembelian aktiva tetap) (Rupiah penuh).
b. Sewa yang harus dibayar berdasarkan perjanjian sewa menyewa
(“operating lease”):
Periode berakhir 30 Juni 2003 US$
(dalam ribuan)
Jatuh tempo dalam waktu
1 tahun 902
2 – 5 tahun 3.156
Periode berakhir 30 Juni 2002 US$
(dalam ribuan)
Jatuh tempo dalam waktu
1 tahun 902
2 – 5 tahun 4.960
c. Perseroan memperoleh fasilitas "kredit revolving" pada tanggal 30 Juni 2003 dari:
Jangka pendek Cerukan
US$ (Juta) Rp (Juta) Rp (Juta)
Citibank 2 - -
ABN Amro Bank - 175.000 -
Deutsche Bank 2 - -
HSBC - 10.000 -
Total fasilitas 4 185.000 -
Fasilitas ini akan ditinjau kembali setiap periode. Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan dan dibebani bunga sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku. Per 30 Juni 2003, Perseroan tidak menggunakan fasilitas hutang jangka pendek ini.
d. Grup tidak mempunyai kewajiban bersyarat yang signifikan pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002.
Jutaan Rupiah
2003 2002
29. Informasi segmen usaha a. Aktivitas
- Home & Personal Care
Segmen ini berkaitan dengan produk pembersih yang digunakan dalam rumah tangga dan produk kosmetik.
- Foods (Makanan)
Segmen makanan (Foods) berkaitan dengan produk-produk makanan, minuman dan es krim.
b. Informasi menurut segmen usaha
Segmen penjualan bersih: 4.066.802 3.549.025
Home & Personal Care 3.499.275 3.111.746
Foods (makanan) 567.527 437.279
30. Peristiwa sesudah tanggal neraca
Aktiva dan kewajiban moneter Grup pada tanggal 30 Juni 2003 telah dilaporkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs 1 US$ = Rp 8.285 (Rupiah penuh). Sejak tanggal 30 Juni 2003, kurs tersebut telah berubah dari 1 US$ = Rp 8.285 (Rupiah penuh) menjadi 1 US$ = Rp 8.592 (Rupiah penuh) pada tanggal 23 Juli 2003. Pada masa mendatang, kurs masih mungkin berubah-ubah dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.