• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Bank

2.1.1 Pengertian Bank

Menurut Kuncoro (2002: 68) “Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.”

Menurut Hermansyah (2010:14) Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perseorangan, badan usaha swasta, badan-badan usaha milik Negara, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme system pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

Menurut Kasmir (2008:25) “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Menurut Hasibuan (2006:2-3) “Bank adalah tempat menyalurkan modal dari masyarakat yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat lebih produktif untuk dapat menguntungkan masyarakat.”

(2)

2.1.2 Jenis-jenis Bank

Undang-undang perbankan No. 7 Tahun 1992 yang kemudian disempurnakan menjadi Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan dalam Kasmir (2008:35), jenis bank meliputi:

1. Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Umum yaitu:

a. Menghimpun dan dari masyarakat

Bank umum menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menawarkan berbagai jenis produk pendanaan antara lain giro, tabungan, deposito, dan produk-produk pendanaan lainya yang diperbolehkan. Dengan menghimpun dana dari masyarakat, maka bank akan membayar bunga atau imbalan tertentu sesuai dengan ketentuan masing-masing bank.

b. Penyaluran dana dari masyarakat

Bank umum perlu menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana, agar tidak terjadi idle fund. Bank dapat menyalurkan dananya dalam bentuk kredit atau pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana lainnya. Dengan aktifitas

(3)

penyaluran dana ini, bank akan memperoleh pendapatan bunga atau pendapatan lainnya sesuai dengan jenis banknya

c. Pelayanan jasa dan lalu lintas pembayaran

Bank umum juga menawarkan produk pelayanan jasa untuk membantu transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa bank. Hasil yang diperoleh bank atas pelayanan jasa bank ialah berupa pendapatan fee dan komisi.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Tugas dari Badan Perkreditan Rakyat meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dana atau bentuk yang lain.

b. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan rumah tangga.

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

2.1.3 Peran dan Fungsi Bank Umum.

Menurut Ismail (2009:57) Pada dasarnya, fungsi sebuah bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan. Dana yang ada di masyarakat (unit surplus) dihimpun untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat (individu dan perusahaan) yang membutuhkan (unit defisit). Di sini bank berperan sebagai

(4)

lembaga keuangan yang berfungsi menghubungkan pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (unit surplus) dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana (unit defisit).

Fungsi mendasar dari bank umum adalah sejalan dengan pengertian bank, yaitu berperan sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat atau sektor riil, atau dunia usaha yang memerlukan.

Menurut Zainal (2012:55) Adapun peran dan fungsi bank umum yang terdiri dari bank pemerintah, bank swasta nasional, dan bank asing atau campuran secara spesifik antara lain sebagai berikut:

1. Penciptaan Uang

Bank umum mempunyai fungsi penciptaan uang dalam hal ini uang giral, yaitu alat pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan. Kemampuan bank umum dalam menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsi bank umum menjadi sangat penting dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Bank umum berfungsi untuk mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal tersebut dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Contohnya, penerimaan setoran, transfer uang, dan kliring.

(5)

3. Penghimpunan Dana Simpanan

Fungsi bank umum adalah menghimpun dana masyarakat. Dana yang paling banyak disimpan oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia, dana simpanan terdiri dari Tabungan, Giro, Deposito berjangka, Sertifikat Deposito.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk memudahkan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang atau jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan dalam transaksi antarnegara akibat berbagai kendala seperti perbedaan letak geografis, budaya, dan sistem moneter akan dapat diatasi melalui kehadiran bank umum, sehingga transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien.

5. Penyimpanan Surat Berharga

Bank umum dapat berfungsi sebagai lembaga untuk menyimpan surat-surat berharga. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Bank umum dapat memberikan beragam jasa keuangan lain yang dapat mempermudah kegiatan ekonomi masyarakat umumnya. Di Indonesia, pemberian

(6)

jasa oleh bank umum antara lain penyediaan fasilitas pembayaran telepon, transfer uang lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan pembayaran gaji karyawan.

2.2. Sumber Dana Bank

2.2.1 Pengertian Sumber Dana Bank

Menurut Kuncoro (2002:65) Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana yang digunakan untuk membiayai operasi bank tersebut. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang lembaga keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberi pinjaman), bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana), sehingga dari selisih bunga bisa mendapatkan keuntungan.

Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank. Dalam mencari sumber dana, bank harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperoleh dana tersebut, jangka waktu sumber dana serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut. Dalam hal ini, bank harus pintar menentukan untuk apa dana tersebut digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehingga tidak salah dalam menentukan pilihan.

2.2.2 Jenis-jenis Sumber Dana Bank

Menurut Ismail (2009:47) Sumber-sumber dana bank dalam membiayai operasinya adalah sebagai berikut:

1. Dana yang berasal dari bank itu sendiri 2. Dana yang berasal dari lembaga lain.

(7)

3. Dana yang berasal dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)

2.2.3 Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Menurut Kasmir (2008:66) Sumber dana ini berasal dari modal bank itu sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat belum habis terjual, sedangkan kebutuhan akan dana masih perlu, maka dapat di lakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama.

Menurut Hermansyah (2010:7) Secara garis besar dapat di simpulkan sumber dana yang berasal dari bank itu sendiri terdiri dari:

1. Setoran modal dari pemegang saham

Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2. Cadangan-cadangan bank

Cadangan-cadangan bank maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.

3. Laba bank yang belum dibagi

Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

2.2.4 Dana yang bersumber dari lembaga lain

Menurut Kasmir (2008:67) “Sumber dana ini merupakan dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan dana selain dana pihak ketiga dan dana

(8)

yang berasal dari bank sendiri. Pencairan dana ini relatif lebih mahal dan hanya sementara waktu. Dana ini digunakan untuk membiayai transaksi-transaksi tertentu.

Sumber dana ini terdiri dari :

1. Kredit Likuiditas Bank Indonesia

Merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI) kepada bank yang membutuhkan dana guna memenuhi penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah.

2. Pinjaman antar bank

Pinjaman antar bank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. Pinjaman antarbank lebih dikenal dengan nama call money.

3. Surat Berharga Pasar Uang

Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non-keuangan.

2.2.5 Dana yang bersumber dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)

Menurut Hermansyah (2010:81) Dana pihak ketiga (simpanan) yang dijelaskan dalam UU Perbankan RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

(9)

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini. Sumber dana yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Giro

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 dalam Kasmir (2008:70) “Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemidahbukuan.”

Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam direkening giro adalah sebagai berikut:

a) Cek

Menurut Kasmir (2008:72) “Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.”

b) Bilyet Giro

Menurut Kasmir (2008:73) Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

(10)

2. Deposito

Mudrajat Kuncoro (2002:193) “Deposito adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya.” Menurut Ismail (2009:45) “Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank dengan nasabah.”

Deposito dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: a. Deposito Berjangka (time deposit)

Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga.

b. Sertifikat Deposito (certificate of deposito)

Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,12 dan 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. c. Deposito on call

Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam

(11)

jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutkan).

3. Tabungan

Menurut Kasmir (2008:79) Tabungan adalah simpanan pihak ketiga dalam bentuk rupiah maupun valuta asing pada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut system tertentu dari masing-masing bank penerbit. Tabungan merupakan sebagai pendapat masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.

Menurut Ismail (2009:44) “Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dan nasabah.”

Referensi

Dokumen terkait

Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dnegan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang

Tabel 4.21 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Citra Merek Produk EIGER di Kota Bandung

Hasil peneltian menunjukkan bahwa : (1) Program wajib madrasah diniyah yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan di SMP Negeri 1 Wonorejo memiliki peran penting dalam

dengan baik dan benar termasuk pada kategori baik dengan skor 4, (c) kemampuan siswa dalam menguraikan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika. Subjek untuk data

Me nyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “ hubungan motivasi keluarga dengan kemampuan mobilisasi pada pasien post operasi Trans Urethral Resection of Prostate di

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

b. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200 ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari. Jika telah terjadi diuresis dan edema menghilang,