• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1( ARIF PERMANA)

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA

COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1

Linda Atika,M.Kom

1

, Hutrianto.,M.M.,M.Kom

2

, Arif Permana

3

Dosen Universitas Bina Darma

1

, Mahasiswa Universitas Bina Darma

2

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

Pos-el : Ayippbae@yahoo.co.id

1

,Linda.atika@mail.binadarma.ac.id

2

,

Hutrianto@mail.binadarma.ac.id

3

Abstract : Information technology can be said to be the key to support and enhance the existing management. Information techonology is a factor in determining whether the educational institutions is well qualified. So the prospective student / student can access quality educational institutions. The use of information technology in a educational institutions course will much into profits for the educational institutions it self. This will planning implement investment in the future of information technology. It required his existing information technology governance both at the educational institutions starting from planning, so that the educational institutions can work optimal. Descriptions about, I intend to raise these assues as research material for the thesis. The selected tittle is “Information Tecnology Governance Audit of Computer Plus withCobit 4.1”

Keywords :Audit, Information Technology, Cobit

Abstrak : Teknologi informasi dapat dikatakan menjadi kunci untuk mendukung dan meningkatkan menajemen yang ada. Teknologi informasi merupakan suatu faktor dalam menentukan apakah lembaga pendidikan tersebut berkualitas dengan baik. Sehingga para calon Mahasiswa / mahasiswi dapat menilai kualitas lembaga pendidikan tersebut. Penggunaan teknologi informasi pada suatu lembaga pendidikan tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi lembaga pendidikan itu sendiri. Hal ini akan membutuhkan perencanaan yang matang dalam melaksanakan investasi teknologi informasi nantinya. Untuk itu diperlukan adanya tata kelola teknologi informasi yang baik pada lembaga pendidikan dimulai dari perencanaan, agar lembaga pendidikan tersebut dapat berjalan dengan optimal. Berdasarkan uraian- uraian di atas maka saya bermaksud untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian untuk skripsi. Adapun judul yang dipilih yaitu “Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Computer Plus

dengan menggunakan Cobit 4.1”

Kata kunci : Audit, Teknologi Informasi, Cobit

1.

PENDAHULUAN

Teknologi dianggap sebagai pendorong dan pendukung strategi bagi institusi pendidikan dan dianggap sebagai bagian terintegrasi dari strategi intitusi pendidikan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentunya teknologi informasi harus didukung dengan pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang kurang tepat akan

berakibat buruk terhadap proses bisnis dan aset-aset pentingnya dalam institusi pendidikan.

Perkembangan Computer Plus Palembang teknologi informasi yang begitu pesat akhir – akhir ini tidak lepas dari perkembangan teknologi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komputer (computer network) serta internet. Penerapan teknologi informasi yang kurang baik

(2)

diperkirakan terjadi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang, akan tetapi berupa asumsi-asumsi yang masih perlu dibuktikan melalui penelitian. Tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab asumsi-asumsi itu adalah melakukan audit tata kelola teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer plus Palembang dengan menggunakan kerangka kerja (framework) yang jelas serta baik dan benar sehingga diharapkan penerapan teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang akan jadi lebih baik dimasa yang akan datang.

Berdasarkan penelitian di lapangan, didapatkan gambaran bahwa lembaga pendidikan Computer Plus Palembang belum adanya pengukuran tingkat kematangan (maturity level) teknologi informasi, sehingga sulit untuk memperkirakan baik atau tidaknya teknologi informasi yang sudah diterapkan saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil audit tingkat kematangan penerapan teknologi informasi di Computer Plus Palembang menggunakan Cobit 4.1 ?”

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah agar penulisan ini tidak menyimpang dari pokok bahasan dan lebih terperinci, penelitian ini melalukan auditing terhadap tata kelola teknologi informasi di

Computer Plus Palembang menggunakan

kerangka kerja Cobit 4.1 dengan batasan hanya pada domain ME (Monitoring and Evaluate).

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1

Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang bekerja secara maksimal dan terpadu dengan audit menggunakan framework Cobit 4.1.

2.

Untuk memberikan rekomendasi tentang kesiapan penerapan teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang, setelah dilakukan audit menggunakan framework Cobit 4.1.

1.4.2

Manfaat Penelitian

1.

Dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dalam penelitian tentang tata kelola teknologi informasi, khususnya penelitian tentang audit teknologi informasi menggunakan Cobit 4.1.

2.

Agar Computer Plus Palembang dapat mengetahui tingkat kesiapan dalam menerapkan teknologi informasi, serta dapat mengantisipasi dan mencegah resiko yang mungkin dapat timbul dalam pelaksanaan dan pengembangan teknologi informasi di lingkungan Computer Plus Palembang.

2.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah COBIT 4.1 (Control Objective for Information and related Technology) model standar pengelolaan IT yang telah mendapatkan pengakuan secara luas, dikembangkan oleh Information Technology Governance Institute (ITGI) dari Information System Audit and

(3)

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1( ARIF PERMANA)

Control Association (ISACA). Menurut IT Governance Institute, 2007, menyatakan bahwa pada versi 4.1 ini diuraikan good practices, domain-domain dan proses kerangka kerja (framework) TI yang ada. Selain itu versi 4.1 juga menjelaskan masalah pengelolaan proses TI dan bentuk-bentuk kegiatan (process and activity) dan mempunyai struktur yang sangat logis.

Adapun 4 domain penelitian yang merupakan bagian dari COBIT ini, yaitu:

1.

plan and organise

2.

acquire and implement

3.

deliver and support

4.

monitor and evaluate

Dari tahapan-tahapan diatas control objek yang digunakan hanya menggunakan domain Monitoring and Evalution (ME). Karena agar dapat di fokuskan dan disesuaikan dengan judul yang diangkat yaitu Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Computer Plus Palembang dengan menggunakan Cobit 4.1, yang telah dilakukan agar dapat mengetahui sejauh mana teknologi informasi yang diterapkan.

2.1 Monitor dan Evaluate (ME)

Domain ini menitik beratkan pada proses pengawasan pengelolaan teknologi informasi pada organisasi seluruh kendali-kendali yang diterapkan setiap proses teknologi informasi harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara berkala. Domain ini fokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan internal dan eksternal. (Sarno, 2009. )

Tabel 1.Monitoring and Evalution Monitor dan

Evaluate

Keterangan

ME1 Mengawasi dan

mengevaluasi kinerja TI ME2 Mengawasi dan

mengevaluasi kontrol internal ME3 Memastikan pemenuhan

terhadap kebutuhan eksternal ME4 Menyediakan Tata Kelola TI

2.2

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Jalan Kopral Umar Said No.1665 KM.3.5 Palembang dari bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi, maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulann data yang dilakukan sebagai berikut.

2.3.1 Metode Pengumpulan Data Primer

Yaitu

data yang secara langsung berdasarkan masalah yang di analisis. Adapun cara-cara yang dilakukan sebagai berikut.

a. Wawancara

Dengan melakukan tanya jawab langsung peneliti dengan pegawai Computer Plus Palembang menggunakan Cobit 4.1.

b. Studi Pustaka

Metode yang dilakukan adalah dengan cara mancari bahan yang mendukung dalam pendefinisian masalah melalui buku-buku, internet, yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.

(4)

c. Quesioner

Pada metode ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat beberapa pertanyaan berdasarkan framework Cobit 4.1 untuk melakukan audit tata kelola teknologi informasi pada Computer Plus Palembang.

d. Observasi

Dalam hal ini yang akan di observasi tentang audit tingkat kematangan penerapan teknologi informasi di Computer Plus Palembang menggunakan Cobit 4.1. Hasil dari observasi mengetahui tentang tata kelola teknologi informasi pada Computer Plus menggunakan Cobit 4.1.

2.3.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder Yaitu data yang dikumpulkan, yang berupa artikel-artikel, karya ilmiah, buku-buku, dokumen serta cetakan maupun file yang bersumber dari internet.

3.

Hasil

Hasil dari pembahasan audit tata kelola teknlogi informasi menggunakan Cobit 4.1. (control objective for information and related technology) pada lembaga pendidikan Computer Plus Palembang, ME (monitoring and evaluate) terhadap keadaan teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang. Dengan menggunakan marturity model yang tergambarkan ke dalam bentuk angka dan gambar, sehingga hal ini dapat memudahkan dalam menganalisa dan memperkirakan kebutuhan teknologi informasi dimasa yang akan datang.

3.1 Pengukuran Tingkat Kematangan Berdasarkan audit yang telah dilakukan dapat di lihat dari gambar grafik dibawah bahwa tingkat kematangan (maturity) untuk tiap proses teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang berada pada maturity level 3, yaitu defined process (ditetapkan). Dimana pada tahap ini lembaga pendidikan Computer Plus Palembang telah memiliki mekanisme dan prosedur kerja yang jelas mengenai penerapan teknologi informasi, serta telah terdokumentasi dan tersosialisasikan dengan baik.

Gambar 1. Penilaian Quesioner

Berdasarkan audit yang telah dilakukan dapat di lihat dari gambar grafik diatasa bahwa tingkat kematangan (maturity) untuk tiap proses teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang berada pada maturity level 3, yaitu defined process (ditetapkan). Dimana pada tahap ini lembaga pendidikan telah memiliki mekanisme dan prosedur kerja yang jelas mengenai penerapan teknologi informasi, serta telah terdokumentasi dan tersosialisasikan dengan baik.

(5)

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1( ARIF PERMANA)

3.2 Hasil Pelaksanaan Audit SI/TI

Hasil dari pembahasan audit tata kelola teknlogi informasi menggunakan Cobit 4.1. (control objective for information and related technology) ME (monitoring and evaluate) terdiri dari :

1. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja (ME1)

Tabel 2. Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI (ME1)

Gambar 2. Grafik Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI (ME1) 2. Mengawasi dan mengevaluasi kontrol

internal (ME2)

Tabel 3. Mengawasi dan Mengevaluasi Kontrol Internal (ME2)

Gambar 3.

Grafik Mengawasi dan

Mengevaluasi Kontrol Internal (ME2) 3.Memastikan pemenuhan terhadap

kebutuhan eksternal (ME3)

Tabel 4. Memastikan Pemenuhan Terhadap Kebutuhan Eksternal (ME3)

Gambar 4.Grafik Memastikan Pemenuhan Terhadap Kebutuhan Eksternal (ME3) 4. Menyediakan Tata Kelola TI (ME4) Tabel 5. Menyediakan Tata Kelola TI (ME4) 0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

(6)

Gambar 5. Grafik Menyediakan Tata Kelola TI (ME4)

3.3 Pembahasan Marturity model

Marturity model merupakan alat ukur untuk mengetahui kondisi proses TI pada lembaga pendidikan Computer Plus Palembang ini. Kegiatan pengukuran ini akan menghasilkan penilaian tentang kondisi sekarang dari proses monitoring and evaluate (ME), terdiri dari mengawasi dan mengevaluasi kinerja TI(ME1), mengawasi dan mengevaluasi kontrol internal

(ME2), memastikan pemenuhan terhadap

kebutuhan eksternal (ME3), Menyediakan Tata Kelola TI (ME4).

Pada pengukuran Marturity model ini digunakan pengambilan data melalui kuisioner. Responden yang dilibatkan untuk pengisian kuisioner terutama adalah pada unit kerja TI yang kesehariannya mengoprasikan secara langsung dan mengetahui masalah yang berkaitan dengan proses terpilih, responden juga berasal dari unit kerja lain yang terkait.

Untuk mendukung audit tata kelola teknlogi informasi menggunakan Cobit 4.1. (control objective for information and related technology) pada lembaga pendidikan Computer Plus Palembang, data yang diperoleh dari kuisioner akan diolah dan dilakukan :

a. Melakukan perhitungan rata-rata terhadap masing-masing attribut isian dari semua responden.

b. Penilaian tingkat marturity proses tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan rata-rata semua attribut. c. Representasi kondisi teknologi informasi

yang ada.

Ukuran dalam model ini meliputi ukuran ordinal dan ukuran nominal. Ukuran ordinal merupakan angka yang diberikan dimana angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan obyek dari tingkatan terendah sampai tertinggi. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap obyek, tetapi hanya memberikan urutan tingkatan dari tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi saja.

3.4 Tabel Skala Pembulatan Indeks Berikut ini adalah tabel keputusan yang menunjukan nilai keterangan tingkat Marturity proses.

Tabel 6.

Skala Penilaian

Likert

Skor Singkatan Keterangan 5 SP Sangat Puas 4 P Puas 3 CP Cukup Puas 2 TP Tidak Puas 1 STP Sangat Tidak Puas

Dari tabel diatas skala penilaian likert untuk menentukan rentang skala likert menggunakan rumus yaitu :

Tabel 7.

Rentang Skala

Likert

Rentang Nilai Keterangan >4,2 Sangat Puas 3,4 s/d 4,2 Puas 2,6 s/d 3,4 Cukup Puas 0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

(7)

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA COMPUTER PLUS DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1( ARIF PERMANA)

1,8 s/d 2,6 Tidak Puas 1 s/d 1,8 Sangat Tidak Puas

Selanjutnya merelasikan antara nilai tingkatan dan nilai absolut yang dilakukan dengan perhitungan dalam bentuk indeks menggunakan formula matematika sebagai berikut : Persamaan matematik untuk menentukan nilai indeks adalah sebagai berikut:

Σ jawaban pertanyaan terbanyak

Indeks = Σ pertanyaan kuesioner

Berdasarkan hasil pengolahan data kuisioner didapatkan kondisi penerapan teknologi informasi yang ada di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang saat ini adalah pada tingkat maturity level 3, yaitu defined process (ditetapkan). Dan hal ini didukung wawancara dengan responden terkait mengenai keadaan kondisi teknologi informasi saat ini pada lembaga pendidikan Computer Plus Palembang. Dimana pada tahap ini lembaga pendidikan telah memiliki mekanisme dan prosedur kerja yang jelas mengenai penerapan teknologi informasi, serta telah terdokumentasi dan tersosialisasikan dengan baik.

4.

KESIMPULAN

Berdasarkan proses audit yang telah dilakukan pada penerapan teknologi informasi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada penentuan proses teknologi informasi utama didapatkan dalam mengaudit penerapan teknologi informasi di lembaga pendidikan Computer Plus Palembang adalah proses ME1 : monitor and evaluate it performance / memonitor dan mengevaluasi kinerja TI, ME2 : Monitor and evaluate internal

control / memonitor dan mengevaluasi pengen-dalian internal, ME3 : Ensure compliance with external re-quirements / memastikan kepatuhan terhadap persyaratan eksternal., ME4 : Provide teknologi informasi governance / menyediakan pengelolaan. Dimana dari empat proses tersebut didapatkan hasil tingkat kematangannya yaitu pada Marturity Level Skala 3 Defined Process (Ditetapkan). Prosedur kerja telah distandarisasi dan didokumentasikan serta dikomunikasikan melalui proses-proses pelatihan.

2. Berdasarkan proses evaluasi yang telah dilakukan pada penerapan teknologi informasi lembaga pendidikan Computer Plus Palembang Yaitu dimana pengendalian teknologi informasi yang ada sudah cukup optimal dan masih dapat terus ditingkatkan. Walaupun belum berjalan secara maksimal, Hal ini dapat dilihat dari perencanaan arah strategi dibidang teknologi informasi serta fungsi teknologi informasi telah diorganisasikan dan direspon secara taktis.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2006. Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia, Reality Publisher, Bandung Arief, M, 2006. Perkembangan Profesi Abab 21,

Universitas Internasional Batam. Hendriadi, 2012. Pengukuran Kinerja Sistem

Informasi Akademik Dengan

Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1 Pada Domain Plan And Organise Di Universitas Singaperbangsa Karawang

(8)

Nasution, Manahan. 2003. Sekilas Tentang Internal Auditor, Universitas Sumatera Utara.

Febrian, 2007. Kamus Komputer & Teknologi Informasi, Informatika, Bandung

Sarno, 2009.

Audit sistem & teknologi

informasi

, ITS Press, Surabaya.

Nurdiana, (2011). Analisis IT Governance Untuk

Monitoring Dan Evaluasi Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Kerja Cobit Study Kasus : RSUD X Windari, 2011. Audit teknologi informasi

menggunakan cobit (control objective for information an related technology) untuk mengetahui kinerja akuntansi berbasis teknologi informasi pada pt. Salim ivomas pratama, tbk.

Prasetyo, 2011. Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( IT Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang

Kadir, Triwahyuni, 2003,

Teknologi

Informasi

, Yogyakarta

Gambar

Gambar 1. Penilaian Quesioner
Gambar 5. Grafik Menyediakan Tata Kelola TI

Referensi

Dokumen terkait

• Modul ini digunakan untuk melakukan mutasi barang pada Universitas Wijaya Kusuma Surabaya • Untuk melakukan mutasi barang, pertama masukkan nomor inventaris pada kolom No.. •

Persentase kepemilikan saham < 5% adalah sebesar 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor.. Saham Treasury tercatat dalam kelompok pemegang saham dengan

Dari 519 responden menyatakan bahwa pelayanan/kinerja TKP bagian akademik kepada mahasiswa dalam membantu menyiapkan kelengkapan peralatan yang dibutuhkan dalam

Tahap selanjutnya, initial value atau tebakan awal tersebut digunakan dalam tahapan estimasi dengan metode Gauss-Newton yang akan di-input ke dalam persamaan

Oleh kerana perkauman dan garis kewilayahan masih menjadi faktor utama penentuan tingkah laku pengundi, kemenangan parti- parti yang bertanding bagai dapat diduga lebih awal

Penelitian tindakan ( action research ) menurut Carr dan Kemmis (1996) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri ( self reflective ) yang dilakukan para partisipan

Dari pengujian asumsi pada model regresi linier dengan menggunakan OLS dapat dinyatakan bahwa pada model regresi tersebut tidak terpenuhinya homoskedatisitas atau tidak

Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan SAP yang telah dibuat, namun terdapat kendala dalam masalah waktu yang dirasa kurang seperti untuk materi tentang hukum Kirchoff