• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH BARAT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

5.1. Kondisi Geografis 5.1.1. Letak geografis

Kabupaten Aceh Barat secara geografis terletak pada 04o611 - 04o611 Lintang Utara dan 95o521 - 86o301 Bujur Timur dengan luas wilayah adalah 2.927,95 km2. Batas-batas administrasi Aceh Barat adalah sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie • Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya • Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya • Sebelah Barat : Samudera Indonesia

5.1.2. Luas wilayah

Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat adalah 2.927,95 km2 dan secara administratif wilayah Kabupaten Aceh Barat terbagi kedalam 11 kecamatan, 33 kemukiman, 314 desa dan 7 kelurahan. Kecamatan yang terluas wilayahnya yaitu Kecamatan Sungai Mas dengan luas 864,77 km2 atau 29,53 persen dari luas wilayah Kabupaten, kemudian diikuti oleh Kecamatan Kaway XVI dengan luas wilayah 510,18 km2 atau 17,42 persen. Urutan ketiga kecamatan terluas ditempati oleh Kecamatan Pantee Ceureumen dengan luas 490,25 km2 atau 16,74 persen. Sembilan kecamatan lainnya mempunyai luas wilayah yang tidak terlalu jauh berbeda, dengan persentase masing masing berkisar antara 1,5 - 8,5 persen dari luas wilayah Kabupaten Aceh Barat. Data luas masing-masing kecamatan dan wilayah Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.1.

(2)

Tabel 5.1. Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat menurut kecamatan

Kecamatan Luas (km2) Distribusi (persen)

Johan Pahlawan Samatiga B u b o n Arongan Lambalek W o y l a Woyla Barat Woyla Timur Kaway XVI Panton Rheu Meureubo Pante Ceureumen Sungai Mas 44,91 140,69 129,58 130,06 249,04 123,00 132,60 427,09 83,09 112,87 490,25 864,77 1,53 4,81 4,43 4,44 8,51 4,20 4,53 14,87 2,83 3,85 16,74 29,53 Jumlah 2.927,95 100.00

Sumber : Bagian Pemerintahan dan Catatan sipil Sekdakab Aceh Barat (2007)

5.1.3. Topografi

Wilayah Kabupaten Aceh Barat sebagian besar merupakan wilayah dataran berada pada ketinggian 0 – 500 meter dpl dan sebagian lagi berada di atas 500 meter dpl. Daerah perbukitan dan pegunungan yang memiliki ketinggian di atas 1500 meter dpl terdapat di Kecamatan Sungai Mas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pidie.

Berdasarkan tingkat kelerengannya, sebagian besar kondisi wilayah Kabupaten Aceh Barat merupakan lahan datar dengan kelerengan 0–8 persen dan datar bergelombang 8–25 persen, sedangkan wilayah terjal berada pada nilai kelerengan 25–40 persen. Daerah yang mempunyai kelerengan di atas 40 % hanya terdapat di Kecamatan Sungai Mas seluas 31.119 ha.

5.1.4. Tanah dan tata guna lahan

Kabupaten Aceh Barat sebagian besar lahannya terdiri dari tanah jenis podsoli merah kuning dengan kedalaman tanah yang relatif dalam, yaitu di atas 60 cm terdapat di Kecamatan Kaway XVI dan Sungai Mas, sedangkan kedalaman di atas 90 cm terjadi hampir merata di seluruh kecamatan. Pada dasarnya jenis tanah di

(3)

Kabupaten Aceh Barat terdiri dari jenis tanah podsolik, latosol, litisol, regosol, orgonosol, renzina dan alluvial.

Pemanfaatan ruang atau penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Barat digunakan untuk permukiman, perkebunan, sawah, ladang, tegalan, semak belukar dan hutan. Alokasi ruang terbesar berupa hutan primer, mencapai luas 136.390 ha atau 46,58 persen dan perkebunan seluas 49.224 ha atau 16,81 persen.

5.1.5. Iklim dan curah hujan

Kondisi iklim di Kabupaten Aceh Barat terdiri dari 2 (dua) musim iklim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan yang disertai gejolak gelombang laut biasanya terjadi pada bulan September sampai Februari setiap tahunnya. Jumlah curah hujan rata-rata per bulan pada tahun 2005 sebesar 318,5 mm, hari hujan rata–rata 19 hari. Musim kemarau berlangsung antara bulan Maret sampai Agustus. Suhu udara rata-rata berkisar antara 26 - 33 oC pada siang hari dan 23 - 25 oC pada malam hari. Rincian mengenai keadaan iklim dan curah hujan di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Jumlah curah hujan (mm), dirincikan per bulan dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun 2002-2006

No Bulan Curah hujan (mm/Tahun)

2002 2003 2004 2005 2006 1 Januari 176,8 179,6 453,8 - 220 2 Februari 169,3 380,5 207,5 - 50 3 Maret 306,5 187,0 315,2 - 50 4 April 407,5 356,4 518,8 358,4 261 5 Mei 144,5 147,1 491,8 240,6 125 6 Juni 186,5 258,9 305,9 297,1 173,5 7 Juli 378,4 104,5 309,7 290,6 ** 8 Agustus 144,1 368,4 244,2 246,2 9 September 219,6 262,8 244,2 265,4 10 Oktober 524,2 338,5 389,2 398,8 11 Nopember 291,3 539,8 *) 486,1 12 Desember 350,6 283,4 *) 283,7 Jumlah 3299,3 3.406,9 3480,3 2866,9 Rata-rata 274,94 283,9 290,025 238,9

Sumber : Stasiun Meterologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien Meulaboh ( 2006)

* data pada bulan Nopember dan Desember 2004 hilang karena gelombang Tsunami ** data yang ada sampai Juni 2006

(4)

5.2. Kependudukan 5.2.1. Keadaan penduduk

Penduduk Kabupaten Aceh Barat terdiri dari berbagai suku bangsa yang telah mengalami asimilasi dalam kurun waktu yang cukup lama. Selama periode waktu 2001–2003 jumlah penduduk Kabupaten Aceh barat mengalami pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,70 persen per tahun, akan tetapi pada tahun 2004 dan 2005 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat mengalami penurunan. Jumlah penduduk di semua kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat selama periode 2004–2005 mengalami penurunan rata-rata -0,128 persen. Hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk Aceh Barat yang menjadi korban saat terjadi bencana gempa dan gelombang tsunami pada akhir tahun 2004. Secara umum Kabupaten Aceh Barat mempunyai angka rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun 2001–2005 sebesar 0,11 persen pertahun. Rincian jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat berdasarkan jumlah rumah tangga, penduduk dan rasio jenis kelamin menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Jumlah rumah tangga, penduduk dan rasio jenis kelamin menurut kecamatan di Kabupaten Aceh Barat

Kecamatan Rumah Tangga

Jumlah Penduduk Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah

Johan Pahlawan Samatiga B u b o n Arongan Lambalek W o y l a Woyla Barat Woyla Timur Kaway XVI Panton Rheu* Meureubo Pante Ceureumen Sungai Mas 9.050 3.010 1.245 2.680 2.875 1.754 1.104 6.070 - 3.909 2.348 864 22.770 6.541 2.742 5.260 5.803 3.457 2.021 12.699 - 9.413 4.525 1.701 21.034 5.951 2.739 4.798 5.810 3.412 1.988 12.475 - 9.004 4.600 1.707 43.804 12.492 5.481 10.058 11.613 6.869 4.009 25.174 - 18.417 9.125 3.408 108,25 109,91 100,11 109,63 99,88 101,32 101,66 101,80 - 104,54 98,37 99,65 2005 34.909 76.932 73.518 150.450 104,64 2004 33.998 85.608 87.022 172.630 98,38 2003 34.777 87.570 89.016 176.586 98,38

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat ( 2006) (SPAN 2005, tidak termasuk pengungsi diluar Kab. Aceh Barat) * Data masih bergabung dengan Kec. Kaway XVI

Pasca terjadinya Bencana Alam Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat pada tahun

(5)

2005 sebesar 150.450 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 76.932 jiwa dan perempuan berjumlah 73.518 jiwa dengan rumah tangga sejumlah 34.909 kk.

5.2.2. Jumlah penduduk menurut umur

Berdasarkan kelompok umur, komposisi penduduk Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2006 didominasi oleh penduduk berusia muda. Penduduk dengan kelompok umur produktif (15–59 tahun) mencapai 96.669 jiwa, sedangkan penduduk berusia tidak produktif (0–14 dan di atas 60 tahun) berjumlah 53.781 jiwa. Secara terperinci jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Aceh Barat tahun 2006

No Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 0 – 4 5 – 9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75+ Tak Terjawab 6.650 7.712 8.373 8.028 7.262 7.121 6.328 6.414 4.891 4.140 3.198 2.051 1.937 1.058 794 563 412 6.489 7.171 7.646 7.564 7.104 7.769 6.426 5.911 4.322 3.564 2.819 1.757 1.881 1.050 802 654 589 13.139 14.883 16.019 15.592 14.366 14.890 12.754 12.325 9.213 7.704 6.017 3.808 3.818 2.108 1.596 1.217 1001 Jumlah 76.932 73.518 150.450

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat (2006)

5.3. Sarana dan Prasarana Ekonomi 5.3.1. Pertanian tanaman pangan

Sektor pertanian di Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi lahan yang besar dan memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Sebagian besar penduduk khususnya

(6)

masyarakat yang tinggal di pedesaan mempunyai mata pencaharian sehari-hari di bidang pertanian khususnya tanaman pangan, seperti tanaman padi, palawija dan hortikultura. Padi merupakan tanaman pertanian yang terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat.

Luas lahan sawah di Kabupaten Aceh Barat terdistribusi di semua kecamatan dengan berbagai jenis pemanfaatannya seperti sawah irigasi, tadah hujan dan lainnya. Sentra produksi tanaman pangan berdasarkan luas tanam dan luas panen untuk tanaman padi sawah berturut-turut yaitu Kecamatan Kaway XVI, Samatiga, Arongan Lambalek dan Pante Ceureumen. Rincian luas lahan di Kabupaten Aceh Barat sampai dengan akhir bulan Oktober 2006 dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Luas lahan sawah Kabupaten Aceh Barat tahun 2006

Kecamatan

Luas Daerah Irigasi

Luas Baku Irigasi Desa Pompa-nisasi Tadah Hujan Jumlah Total Potensial (Ha) Baku Fungsi (Ha) Jumlah J. Pahlawan - 299 299 - - 299 299 Kaway XVI 1.668 3.342 5.010 1.797 470 1.075 3.342 Panton Rheu - - - - Meureubo 532 1.092 1.624 52 231 809 1.092 P. Ceureumen 3.745 1.570 5.315 1.060 - 510 1.570 Samatiga 620 1.585 2.205 - 671 914 1.585 Bubon - 913 913 - 175 738.38 913.38 A. Lambalek 561 1.769 2.330 - 671 1.098 1.769 Woyla 531 1.809 2.340 - - 1.809 1.809 Woyla Barat 482 1.230 1.712 - - 1.230 1.230 Woyla Timur 427 1.431 1.858 - - 1.431 1.431 Sungai Mas 52 268 320 - - 268 268 Jumlah 8.618 15.308 23.926 2.909 2.218 10.181.38 15.308.38

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat ( 2006) * Data masih bergabung dengan Kecamatan Kaway XVI

Produksi rata-rata tanaman padi sawah pada tahun 2006 mencapai 25.253 ton. Bila dilihat dari hasil produksinya, terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 produksi padi sebesar 58.458 ton, sedangkan pada tahun 2004 mencapai 116.169 ton. Hal ini disebabkan akibat terjadinya gempa bumi dan gelombang tsunami pada akhir tahun 2004 yang menyebabkan sebagian besar lahan persawahan terutama di sepanjang garis pantai menjadi rusak. Selain padi terdapat berbagai tanaman pertanian lainnya seperti kacang hijau, kacang tanah, kacang kedelai dan jagung yang diusahakan di Aceh Barat dengan total luas lahan mencapai 5.000 ha.

(7)

5.3.2. Peternakan

Peternakan rakyat sampai saat ini masih menjadi andalan utama untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging di Kabupaten Aceh Barat, walaupun masih terdapat kekurangan pasokan karena belum dikelola secara profesional oleh para pengusaha. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pemenuhan kebutuhan pasar produk peternakan dilakukan dengan cara mendatangkan daging dari luar daerah. Sebagian besar ternak yang masuk ke pasar-pasar ternak didatangkan dari daerah-daerah tetangga bahkan dari Provinsi Sumatera Utara.

Populasi ternak besar di Kabupaten Aceh Barat terdiri dari jenis ternak sapi dan kerbau, sedangkan ternak kecil terdiri dari kambing dan domba. Populasi ternak besar hingga tahun 2005 adalah 22.286 ekor yang terdiri dari 1.424 ekor sapi dan 20.862 ekor kerbau, sedangkan populasi ternak kecil mencapai 13.044 ekor, terdiri atas 12.093 ekor kambing dan 951 ekor domba. Hewan ternak kambing terbanyak populasinya di Kecamatan Woyla dengan jumlah sebesar 3.729 ekor, sedangkan ternak domba terbanyak di Kecamatan Woyla Barat dengan jumlah sebesar 810 ekor. Jumlah ternak yang ada di Kabupaten Aceh Barat yang dirinci tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Populasi ternak per kecamatan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005

Kecamatan Populasi Ternak Besar (ekor) Populasi Ternak Kecil (ekor) Sapi potong Kerbau Kambing Domba

Johan Pahlawan 141 848 480 62 Kaway XVI 105 3.884 1.401 810 Meureubo 101 2.222 2.249 - Pante Ceureumen - 1858 298 - Samatiga 177 1.984 371 - Bubon 123 1.275 342 - Arongan Lambalek 365 1.026 143 - Woyla 55 3.469 3.729 - Woyla Barat 357 1.610 449 71 Woyla Timur - 1.552 1.472 - Sungai Mas - 1.134 979 - Total 1.424 20.862 12.093 943

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, 2005 dalam BAPPEDA Kab. Aceh Barat (2006)

(8)

5.3.3. Kelautan dan perikanan

Kabupaten Aceh Barat secara geografis berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga memiliki potensi pengembangan di bidang perikanan. Berdasarkan panjang garis pantai, diperkirakan luas perairan pantai Aceh Barat mencapai 12 Mil berkisar 7.299 km2 dan stok kehidupan populasi ikan lestari diestimasikan setiap tahunnya mencapai 68.810,6 ton, sementara kawasan lepas 12 mil sampai batas ZEE 200 mil populasi lestari diestimasikan masing-masing stok ikan pelagis 19.907,3 ton dan ikan demersal 14.598 ton. Pada tahun 2005, produksi ikan secara keseluruhan mencapai 14.048,69 ton. Daerah yang mempunyai perikanan tangkap laut yaitu Kecamatan Johan Pahlawan, Meureubo, Samatiga dan Arongan Lambalek. Perikanan tangkap laut di Kabupaten Aceh Barat mencapai 30.994,28 ton, sedangkan perikanan tangkap perairan umum sebesar 57,65 ton. Jumlah produksi ikan dan jenis tangkapan perikanan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005 disajikan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Jumlah produksi ikan dan jenis tangkapan perikanan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005

Kecamatan

Komoditi

Jumlah (ton) Perikanan Tangkap

(ton) Perikanan Budidaya (ton)

Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Air Payau Budidaya air Tawar Johan Pahlawan 10.482,44 - 0,40 4,50 10.487,3 Kaway XVI - - 4,10 7,50 11,6 Meureubo 1.816,96 - 0,80 6,60 1.824,4 Pante Ceureumen - - 2,40 5,80 8,2 Samatiga 1.257,89 - 0,80 4,80 1.263,5 Bubon - - 1,30 5,20 6,5 Arongan Lambalek 419,30 - 1,20 7,80 428,3 Woyla - - 0,60 2,80 3,4 Woyla Barat - - 0,70 2,60 3,3 Woyla Timur - - 0,40 3,40 3,8 Sungai Mas - - 1,20 7,20 8,4 Total 13.976,59 0,00 13,90 58,20 14.048,7

Sumber : Bappeda Kab. Aceh Barat (2006)

Perikanan darat yang telah berkembang selama ini antara lain usaha tambak ikan/udang dan kolam, sedangkan perikanan air tawar seperti pengembangan rawa-rawa dan sungai belum berkembang secara maksimal. Secara rinci potensi lahan perikanan budidaya di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.8.

(9)

Tabel 5.8. Potensi lahan perikanan budidaya di Kabupaten Aceh Barat Kecamatan Tambak (Ha) Kolam (Ha) Waduk (Ha) Rawa (Ha) Sungai (Ha) Total (Ha) Johan Pahlawan 78,25 20 10 11 19 138,25 Kaway Xvi - 100 125 45 257 527 Panton Rheu Meureubo 33,25 50 75 35 162 355,25 Pante Cermin - 105 230 116 205 656 Samatiga 318,25 25 15 15 10 617,25 Bubon - 76 15 124 99 314 Arongan Lambalek 109,00 30 120 60 194 513 Woyla - 35 13 45 139 232 Woyla Barat - 20 7 31 90 148 Woyla Timur - 45 5 23 75 148 Sungai Mas - 100 22 45 135 302 Jumlah 538,75 606 637 691 1.478 3.950,75

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat (2006)

5.3.4. Perkebunan

Kabupaten Aceh Barat yang terletak pada ketinggian 0–150 m (dpl) memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan sektor perkebunan seperti kelapa sawit, kelapa, kopi, coklat, nilam dan lain sebagainya. Usaha budidaya perkebunan terdiri dari usaha perkebunan rakyat dan usaha perkebunan besar dengan luas areal tanaman mencapai 48.771,46 ha, yang terdiri dari perkebunan rakyat 25.838,51 ha (53 %) dan perkebunan besar 22.932,95 ha (47 %). Luas areal tanam usaha perkebunan besar yang telah terealisasi seluas 22.932.95 ha atau dengan persentase tanam sebesar 48,8 persen bila dibandingkan dengan Hak Guna Usaha (HGU) seluas 46.995,16 ha. Perusahaan perkebunan besar swasta nasional /BUMN yang telah memiliki HGU dan lahan perkebunana di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Perkebunan besar swasta nasional/BUMN di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005

No Nama Perusahaan Lokasi Komoditas

Luas Areal (Ha) HGU Realisasi 1 PT. Telaga Sari Indah Pante Cermin Karet 4.293,70 3.768,34 2 PT. Karya Tanah Subur Kaway XVI/Woyla K.Sawit 5.100,00 4.557,35 3 PT. Mapoli Raya Kaway XVI/S Mas K.Sawit 9.792,46 3.300,00 4 PT. Gading Bakti Kaway XVI K.Sawit 5.000,00 3.000,00 5 PT. Beutami Kaway XVI/ Ngn Raya K.Sawit 10.000,00 2.712,26 6 PT. PN I Pirsus Bate Puteh Samatiga K.Sawit/Karet 8.649,00 3.860,00 7 PT. Teumaron Woyla/Ar. Lambalek K.Sawit 4.160,00 1.735,00

Jumlah 46.995,16 22.932.95

(10)

Usaha budidaya tanaman perkebunan dilakukan melalui pola pengembangan swadaya, Unit Pelaksana Proyek (UPP) dan Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Komoditi yang dikembangkan antara lain kelapa sawit, karet, coklat, pinang, nilam, kelapa dalam, kelapa hybrida, lada, jahe, kemiri dan lain sebagainya. Komoditi perkebunan yang dominan di Kabupaten Aceh Barat adalah karet dengan luas areal perkebunan karet mencapai 16.248 ha atau 43,90% dari luas areal perkebunan di Kabupaten Aceh Barat yang mencapai 46.688,14 ha. Luas areal komoditi kelapa sawit hanya mencapai 3.844 ha. Pada umumnya hasil produksi perkebunan rakyat dipasarkan langsung ke pasar-pasar lokal atau dijual kepada perusahaan perkebunan swasta nasional yang ada di luar daerah. Luas perkebunan rakyat per komoditi di Kab. Aceh Barat disajikan pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10. Luas perkebunan rakyat per komoditi di Kabupaten Aceh Barat

Kecamatan

Luas Area (ha)

Karet Sawit Kakao Kelapa Hibrida

Kelapa Dalam

Kapuk

/Randu Kemiri Lada Sagu Aren

Johan Pahlawan 405 025 016 005 078 - - - 015 004 Kaway XVI 2117 1.712 045 018 303 047 005 002 113 046 Meureubo 1426 751 042 067 328 005 001 - 078 004 Pante Ceureumen 1298 324 017 - 298 004 002 - 099 006 Samatiga 1802 098 048 025 516 003 - 001 130 031 Bubon 1320 040 018 007 167 003 - - 075 005 Arongan Lambalek 2314 106 059 223 718 005 - - 148 009 Woyla 1196 294 068 - 091 006 001 002 093 008 Woyla Timur 744 162 009 - 052 003 - 002 083 005 Woyla Barat 3768 181 009 - 057 004 - 001 072 006 Sungai Mas 297 146 038 - 042 007 002 - 017 008 Jumlah 16687 3.839 368 345 2.649 085 010 007 923 129

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Barat (2006)

5.3.5. Kehutanan

Luas hutan di Kabupaten Aceh Barat mencapai 275.406 ha yang terdiri dari areal bukan hutan seluas 167.457 ha (60,80%), hutan lindung seluas 37.549 ha, hutan produksi terbatas seluas 20.655 ha, hutan negara bebas seluas 19.743 ha, hutan untuk lindung seluas 6.437 dan hutan produksi biasa seluas 3.822 ha. Banyaknya penebangan liar dan illegal logging menyebabkan terjadi kerusakan lahan, sehingga menyebabkan munculnya lahan-lahan kritis. Wilayah yang memiliki lahan kritis terluas adalah Kecamatan Kaway XVI dengan luas 12.508,33, disusul

(11)

Kecamatan Pante Ceureumen. Komposisi luasan hutan di Kabupaten Aceh Barat disajikan pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11. Komposisi luasan hutan di Kabupaten Aceh Barat

Kecamatan Luas (ha)

ABH HNB HK HPB HPT HL HUL Johan Pahlawan 19.800 - - - - Kaway XVI 33.253 8.669 4.654 2.046 4.015 - 851 Meureubo 13.603 5.357 1.366 694 3.991 - 289 Pante Ceureumen 8.228 5.717 2.250 913 3.467 - 380 Samatiga 17.154 - - - Bubon 13.670 - - - Arongan Lambalek 17.176 - - - - Woyla 36.131 - - 169 - - - Woyla Barat - - - - Woyla Timur - - - - Sungai Mas 8.442 - - - - 37.549 4.917 Total 167.457 19.743 8.270 3.822 8.392 37.549 6.437

Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Aceh Barat, 2005 dalam BAPPEDA Kab. Aceh Barat (2006)

Ket : ABH : Areal Bukan Hutan HPT : Hutan Produksi Terbatas HMB : Hutan Negara Bebas HL : Hutan Lindung

HK : Hutan Konversi

HUL : Hutan Untuk Lindung HPB : Hutan Produksi Biasa

5.3.6. Pertambangan

Potensi bahan galian atau sering disebut sumberdaya mineral di Kabupaten Aceh Barat berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Kantor Pertambangan Energi Kab. Aceh Barat diketahui cukup beragam, yaitu terdiri dari bahan galian golongan A yang diketahui pada tingkat indikasi, golongan B dan golongan C. Potensi sumberdaya mineral yang ada di Kabupaten Aceh Barat disajikan pada Tabel 5.12.

(12)

Tabel 5.12. Potensi sumberdaya mineral di Kabupaten Aceh Barat

No Jenis Bahan Galian

Perkiraan

Cadangan Luas Lokasi Keterangan

1 Golongan A

- Batubara 486-500 juta ton 10.000 ha kedalaman

80-100 m

Kec. Kaway XVI, Meureubo,

Belum ditambang

- Gambut - 20.000 ha Samatiga Idem

2 Golongan B

- Besi - - Barat Laut

Meulaboh

Belum dilakukan perhitungan cadangan - Tembaga 5.520.000 ton - Tutut, Krueng

Woyla

Idem - Emas (endapan sungai)

plaser

- Idem Idem

- Platina - - Idem Idem

- Perak (endapan sungai) plaser

- Idem Idem

3 Golongan C

- Bentonit - - Tutut Belum dilakukan

perhitungan cadangan - Pasir dan Batu 67juta m3 1.184 ha Tersebar di seluruah DAS Ditambang -Lempung Perkiraan ratusan juta m3

- Kec. Kaway XVI Belum dipergunakan - Serpentinit 175 juta m3 700 ha Ds. Paya baru

Kec. Kaway XVI

Belum dipergunakan - Pasir Kuarsa - - Ds. Peunia Kec. Kaway XVI Belum dilakukan penelitian lebih lanjut Sumber : Kantor Pertambangan dan Energi Kab. Aceh Barat, 2005 dalam BAPPEDA

Kab. Aceh Barat (2006)

5.3.7. Industri dan perdagangan

Kegiatan industri di Kabupaten Aceh Barat saat ini masih didominasi oleh industri kecil dan rumah tangga dengan fokus utama pada produk makanan dan minuman, jasa dan material bangunan. Jenis industri yang berkembang di Kabupaten Aceh Barat masih berorientasi pada kebutuhan lokal dengan muatan teknologi sederhana dan cakupan pasar terbatas. Pembangunan infrastruktur yang telah dan sedang dilaksanakan oleh berbagai pihak diharapkan dapat menciptakan peluang-peluang yang mampu dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku industri di Kabupaten Aceh Barat.

(13)

5.4. Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dihitung untuk mengetahui total produksi barang dan jasa suatu daerah pada suatu periode tertentu. Kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas suatu usaha menggunakan input untuk memproduksi output. PDRB merupakan neraca makro ekonomi yang dihitung secara konsisten dan terintegrasi berdasarkan konsep, definisi, klasifikasi dan cara penghitungan yang telah disepakati secara internasional.

Struktur perekonomian Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2000 hingga 2005 relatif tidak berubah. Sektor utama yang menentukan struktur perekonomian di Aceh Barat adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor bangunan dan sektor jasa. Selama kurun waktu 2000 hingga 2005 share sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Aceh Barat relatif tetap, yaitu sekitar 30 %. Pada tahun 2000 peranan sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat sebesar 30,99 persen dan sedikit menurun menjadi 30,24 persen pada tahun 2005. Tingginya peran sektor pertanian sangat ditentukan oleh subsektor tanaman bahan makanan. Pada tahun 2005 sumbangan subsektor tanaman pangan mencapai 12,17 %, disusul oleh subsektor peternakan dengan sumbangan sebesar 6,91 %.

Sektor yang memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian Aceh Barat adalah perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2000 kontribusi yang diberikan oleh sektor ini mencapai 26,73%, sedangkan pada tahun 2005 hanya mencapai 25,85 %. Hampir seluruh kontribusi dari sektor ini berasal dari subsektor perdagangan yakni mencapai 25,08 %. Kontribusi terbesar ketiga diberikan sektor bangunan, dimana selama kurun waktu 2000-2005 relatif stabil pada kisaran angka 15 %. Pada tahun 2005 sektor bangunan memberikan kontribusi sebesar 15,32 %, mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan angka tahun 2000 yang mencapai 15,52 %.

Sektor lain yang berperan relatif banyak dalam perekonomian Kabupaten Aceh Barat dengan memberikan kontribusi di atas 10 % adalah sektor jasa dengan kontribusisebesar 14,20 % pada tahun 2005. Kontribusi yang diberikan sektor ini

(14)

mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun 2004 (13,72%). Sektor lain yang juga berperan relatif besar terhadap perekonomian Aceh Barat adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi9,55 %.

Peranan yang diberikan oleh sektor lainnya terhadap perekonomian Aceh Barat relatif kecil yakni di bawah 5 %. Sektor industri pengolahan selama kurun waktu 2000–2005 relatif stabil. Pada tahun 2005 kontribusi sektor pengolahan memberikan sumbangan sebesar 2,32 %, atau mengalami sedikit penurunan dari tahun 2000 yang mencapai 2,45 %. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2005 memberikan sumbangan sebesar 2,04 %. Sumbangan sektor ini mengalami kenaikan dari tahun 2000 (1,84 %). Sektor listrik dan air minum, serta sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi yang relatif sangat kecil terhadap perekonomian Aceh Barat. Pada tahun 2005 sumbangan yang diberikan sektor listrik dan air minum hanya sebesar 0,27%, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 0,21 %. Peranan berbagai sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat disajikan pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13. Peranan sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat tahun 2000-2005 (persen)

Lapangan usaha Kontribusi Terhadap PDRB (persen) 2000 2001 2002 2003 2004 2005

1. Pertanian 30,99 31,31 31,24 31,20 31,17 30,24

2. Pertambangan dan Penggalian 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,21

3. Industri Pengolahan 2,45 2,34 2,33 2,38 2,40 2,32

4. Listrik dan Air Minum 0,26 0,26 0,26 0,28 0,28 0,27

5. Bangunan 15,52 15,60 15,40 15,47 15,34 15,32

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 26,73 26,46 26,07 25,54 25,11 25,85

7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,22 9,31 9,62 9,76 9,80 9,55

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 1,84 1,83 1,83 1,84 1,98 2,04

9. Jasa-jasa 12,76 12,65 13,02 13,32 13,72 14,20

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100 100

Gambar

Tabel 5.1.  Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat menurut kecamatan
Tabel 5.2. Jumlah curah hujan (mm), dirincikan per bulan dalam Kabupaten Aceh  Barat Tahun 2002-2006
Tabel 5.3.  Jumlah rumah tangga, penduduk dan rasio jenis kelamin menurut        kecamatan di Kabupaten Aceh Barat
Tabel 5.4. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Aceh  Barat tahun 2006
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi konsentrasi enzim papain pada pH 5,5 dan pH 7,0 memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar lemak, kadar

Pada penelitian ini pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan posisi berdiri diperoleh perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,000<α=0,05, yang mana perubahan

Hal ini didasarkan dari strukturmikro permukaannya yang berupa martensit dan austenit sisa dengan kekerasan 520 HV (50,5 HRC) pada bagian tepi, Semakin tinggi

Compassion adalah kemampuan individu untuk memahami dan memberikan kebaikan kepada orang lain, ketika merasa gagal, membuat kesalahan, ataupun mengalami penderitaan

Hasil Pada penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan tampilan memori kerja antar kelompok setelah pemberian etanol selama 20 hari dengan melihat parameter Number of Error,

Konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan nilai, tujuan dan.. keyakinan

[r]