• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan sistem pemerintahan di Indones

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan sistem pemerintahan di Indones"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM

PEMERINTAHAN ANTARA NEGARA INDONESIA

DENGAN AUSTRALIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undanag-Undang Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan presidensial? Untuk mengetahuinya, terlebih dahulu dibahas mengenai sistem pemerintahan.

Para pemikir politik mendefinisikan demokrasi dengan pendapat yang berbeda-beda, hal tersebut bisa dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu; kelompok pertama menyatakan bahwa demokrasi merupakan sebuah bentuk pemerintahan umum, kelompok kedua menganggap konsep demokrasi secara luas dan mencari jangkauan untuk memperpanjang bidang ekonomi dan juga sosial. Sedangkan kelompok yang terakhir memegang bahwa demokrasi adalah filsafat kehidupan, dimana menekankan martabat manusia dan memandang semua kehendak individu. Berikut ini akan dijelaskan tentang demokrasi yang mana mengarah kepada pendapat kelompok pertama dari para pemikir politik, yaitu :

(2)

Bisa dikatakan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana rakyat memiliki kekuatan penuh didalam politik, baik secara langsung maupun melalui representatif. Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Seely mendefinisikan bahwa demokrasi adalah pemerintahan bersama.

- Pemerintahan khalayak ramai.

Menurut pemikir jurusan demokrasi bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang besara atau khalayak ramai. Dicey mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan, dimana badan yang memerintah didalamnya adalah pergeseran komparatif yang besar dari seluruh populasi. Bryce dalam tulisannya “Kata demokrasi telah dipakai semenjak masanya Herodotus. Untuk menunjukkan bahwa bentuk pemerintahannya terdapat para penguasa yang memiliki kekuatan tetap dan secara legal, tetapi kekuasaan tersebut tidak dipegang oleh kelompok khusus atau oknum- oknum lainnya. Akan tetapi dipegang oleh seluruh komunitas secara keseluruhan.”

BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Pemerintahan Negara RI

Negara Indonesia salah satu Negara yang berada diAsia Tenggara, dan menjadi salah satu perintis pelopor, dan pendiri berdirinya ASEAN. Letak geografis Indonesia yang berada diantara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, serta diapit oleh dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

(3)

Berikut ini adalah beberapa alat penyelenggara Negara yang ada di Indonesia yang menjadi penentu keberhasilan Negara Indonesia dalam membangun dan menciptakan tujuan Negara yang dikehendaki berdasarkan UUD 1945.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Berdasarkan naskah asli UUD 1945 dinyatakan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dengan kata lain MPR adalah penyelenggara dan pemegang kedaulatan rakyat. MPR dianggap sebagai penjelmaan rakyat yang memegang kedaulatan Negara (Vertretung sorgan des Willems des Staat volkes). Akan tetapi setelah dilakukan Amandemen terhadap UUD 1945, maka bunyi Pasal 1 ayat (2) tersebut menjadi“ Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Jadi setelah dilakukan Amandemen kedaulatan murni berada ditangan rakyat yang ketentuan lebih lanjut diatur di dalam Undang-undang. Sedangkan dalam Pasal 2 ayat (1) bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang di pilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang. Keanggotaan MPR ini di resmikan dengan Keputusan Presiden (Pasal 3 UU SUSDUK MPR). Masa jabat keanggotaan MPR adalah lim atahun dan akan berakhir pada saat keanggotaan MPR yang baru mengucapkan sumpah atau janjinya. Dalam struktur kepemimpinan dalam Majslis Permusyawaratan Rakyat, MPR terdiri dari satu orang pimpinan dan tiga orang wakil ketua yang terdiri dari unsure DPR dan DPD yang dipilih dari anggota dan oleh anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Menurut Pasal 7 UU SUSDUK MPR, jika pimpinan MPR belum terbentuk, maka pimpinan siding dipimpin oleh pemimpin sementara MPR, yaitu ketua DPR, ketua DPD dan satu wakil ketua sementara MPR. Apa bila ketua DPR dan DPD berhalangan maka dapat digantikan oleh wakil ketua DPR dan wakil ketua DPD. Peresmian sebagai ketua MPR sementara ini dilakukan melalui Keputusan MPR. Majelis Permusyawaratan Rakyat menurut Pasal 2 UUD 1945, bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun. Dengan kata lain jika dimungkinkan atau dipandang perlu, maka selama lima tahun itu majelis dapat melakukan persidangan lebih dari satu kali.

2.Presiden

(4)

dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Jika terjadi suara berimbang, maka pemilihan presiden pada dilanjutkan pada putaran kedua. Dan yang dalam pemilihan kedua ini merupakan pemilihan saringan untuk menentukan calon pasangan presiden. Apabila terjadi persamaan atau perimbangan suara, maka keputusan dapat diambil oleh MPR melalui musyawarah dengan pengambilan suara terbanyak.

Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945, diberikan sejumlah kekuasaan dan kewenangan kepada presiden tanpa harus mendapatkan persetujuan dari DPR. Adapun kekuasaan dan kewenangan Presiden adalah sebagai berikut. 1) Menjalankan kekuasaan pemerintahan, 2) Mengajukan RUU kepada DPR, 3) Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan suatu undang-undang, 4) Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, danAU 5) Mengangkat konsul 6) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan 7) Memeberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung, 8) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden, 9) Mengangkat dan memberhentikan menteri, 10) Menetapkan peraturan pemerintah penganti undang-undang (perpu). Sementara itu, kekuasaan dan kewenagan presiden yang harus mendapat persetujuan DPR adalah sebagai berikut. 1) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain, 2) Mengangkat duta, 3) Menerima duta dari Negara lain, 4) Memberikan amnesty dan abolisi, 5) Tidak dapat memberhentikan atau membekukan DPR Menurut UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden.

(5)

Proklamasi, 15) Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindakan maker berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap, 16) Berusia sekuarang-kurangnya 35 tahun, 17) Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat, 18) Bukan bekas organisasi terlarang PKI, organisasi massa atau terlibat langsung dalam G30S/PKI, 19) Tidak pernah di jatuhi hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap karena melakukan tindakan pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih Setelah amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden tidakl agi dipilih oleh MPR, melainkand ipilih langsung oleh rakyat.

Prinsip-prinsip pemilihan presiden dan wakil presiden diatur dalam Pasal 6A ayay (1) sampai ayat (5). Yang secara jelas adalah sebagai berikut. 1) Presiden dan wakil presiden sebagai suatu pasangan dipilih langung oleh rakyat, 2) Pasangan presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik, 3) Presiden dan wakil presiden terpilih apa bila: a) mendapat suara lebih dari 50 % b) dari 50 % suara tersebut sedikitnya terdiri atas 20 % di setiap provinsi yang tersebar lebih setengah dari jumlah provinsi, 4) apa bila tidak ada calon yang memenuhi poin c, maka : a) dua calon pasangan presiden dan wakil presiden yang mendapa suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali oleh rakyat. b) calon pasangan presiden dan wakil presiden terpilih adalah yang mendapat suara paling banyak, 5) pasangan presiden dan wakil presiden terpilih di lantik oleh MPR Selain dari ketentuan diatas, presiden dan wakil presiden dapat diberhentikan oleh MPR massa jabatannya apa bila presiden dan wakil presiden melakukan: 1) pelanggaran hukum, yang berupa a) penghianatan terhadap Negara b) korupsi c) penyuapan d) tindak pidana berat lainya, 2) melakukan perbuatan tercelah, 3) terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan wakil presiden.

(6)

penjelasan, 8) Keputusan MPR memberhentikan prresiden dan wakil presiden diambil dalam rapat paripurna dihadiri sekurang-kurangnya tiga perempat anggota MPR dan disetujui dua perempat anggota yang hadir.

Akan tetapi apa bila presiden mangkat, atau berhenti karena tidak dapat melakukan kewajibannya dalam massa jabatannya, maka harus dilakukan seperti ketentuan berikut ini. 1) Digantikan oleh wakil presiden sampai habis massa jabatannya, 2) Jika terjadi kekosongan wakil presiden, MPR memilih wakil presiden dari dua calon untuk diangkat menjadi presiden, 3) Apa bila presiden dan wakil presiden secara bersamaan mangkat, berhenti, atau diberhentikan, maka tugas kepresidenan dijabat oleh menteri luar negeri, menteri dalam negeri dan menteri pertahanan secara bersama-sama paling lama satu bulan, 4) Setelah itu MPR memilih presiden dan wakil presiden dari dua calon pasangan yang diajukan partai politik, 5) Dua pasangan calon tersebut berasal dari calon yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua pada pemilihan sebelumnya Dengan mencermati sejumlah pasal-pasal dalam UUD 1945 ini, maka dapat dikemukakan bahwa kekuasaan presiden harus dibatasi oleh sebagai peraturan atau mekanisme tertentu. Dengan demikian, maka pernyataan ini lah yang dimaksud dengan Negara Indonesia yang bercita-cita untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa sebagai Negara demokratis.

3.PemerintahanDaerah

Indonesia adalah Negara nusantara atau Negara kepulauan, memiliki sejumlah hambatan dan masalah, khususnya jika dikaitkan dengan luas wilayah dan jarak geografis yang tidak mudah dijangkau. Oleh karena itu, pasca reformasi pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Otonomi Daerah. Hingga akhir tahun 2005 di Indonesia telah berdiri sebanyak 32 provinsi. Hal ini berbeda jauh dengan kondisiI ndonesia sebelum reformasi, dimana negara Indonesia terdiri dari 27 provinsi yang kemudian menjadi 26 provinsi karena provinsi Timor-Timur memisahkan diri menjadi Negara Republik Timor Leste akibat diberlakukannya Undang-undang referendum yang berujung jajak pendapat. Indonesia dibagi menjadi beberapa provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki kewenagan untuk mengatur sendiri pemerintahannya. Pada tingkat pemerintahan daerah ini, dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

(7)

Sistem pemerintahan Australia merupakan sistem yang kompleks. Dimana lembaga-lembaga pentingnya merupakan paduan elemen-elemen tradisi dan model pemerintahan Inggris dan Amerika Serikat seperti Sistem penyelenggaraan pemerintahan Inggris dengan Majelis Perwakilan Rendah, praktek pemerintahan Amerika Serikat dengan senat federal. Undang-Undang Dasar Australia berisi ciri-ciri penting sistem pemerintahan Australia. Pembagian kekuasaan antara Negara Bagian dan Commonwealth (Persemakmuran), Gubernur Jendral mewakili Ratu Inggris. Terdapat Tiga Cabang Pemerintahan di Australia, yakni Cabang Legislatif (Parlemen - Senat dan Majelis Perwakilan Rendah); Eksekutif (Kementrian dan Pejabat Pemerintah); dan Cabang Yudikatif (sistem peradilan hukum). Badan legislatif berisi parlemen - yakni badan yang mempunyai wewenang legislatif untuk membuat undang-undang. Badan Eksekutif melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif, sementara badan yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan pengangkatan serta pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah menafsirkan semua hukum, termasuk di antaranya Konstitusi Australia, dan menegakkan supremasi hukum. Konstitusi hanya boleh diubah melalui jajak pendapat.

Australia dikenal sebagai negara Monarki Konstitusional. Ini berarti Australia adalah negara yang mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang wewenangnya dibatasi oleh Konstitusi atau UUD. Kepala negara Australia ialah Ratu Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah Ratu Inggris, jabatan ini sedikit terpisah, baik dalam hukum maupun praktek pemerintahan atau konstitusional. Dalam kenyataannya, Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam sistem politik Australia dan hanya berfungsi sebagai simbol atau hanya sebagai publik figur untuk memobilisasi masyarakat. Di Australia Ratu secara resmi diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas usulan Perdana Menteri Australia. Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam tugas keseharian Gubernur Jenderal.

(8)

hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk posisi Gubernur jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan Pemerintah. Semua Gubernur negara bagian melaksanakan peran yang sama di wilayah mereka masing-masing.

KESIMPULAN

Tidak ada parameter yang tepat untuk bisa menentukan keberhasilan keberadaan serta pemberlakuan demokrasi dan demokratisasi yang terjadi di suatu negara secara tepat. Bentuk sistem pemerintahan apapun yang dijalankan dalam suatu negara tersebut, bisa dikategorikan sebagai negara yang memiliki pemerintahan demokratis apabila bisa menampung aspirasi dari masyarakatnya serta membawa kearah yang lebih baik dengan dukungan masyarakatnya juga. Representasi sistem presidensial yang dijalankan di Indonesia maupun sistem perlementer yang ada di Australia sudah cukup menggambarkan bentuk demokrasi pada porsi yang tepat. Dimana pada level Ke-Negaraan masing-masing beserta latar belakang sejarah negara dan perkembangannya, masing-masing terdapat juga efisiensi proporsionalitas suatu sistem teruji, karena fakta menunjukkan bahwa keberhasilan dan pengakuan internasional baik melalui sistem politik maupun eksistensi negara itu sendiri. Karena dengan adanya perwakilan rakyat yang dipilih secara sah dan legal yang duduk di kursi pemerintahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://Suara karya on-line.sekretariat Negara republic Indonesia_posisi strategis secretariat.co.id www. _wikipedia Indonesia.org

Pelatihan pegembangan sumber daya manusia_pemda.

Tak sebatas cakrawala: Sistem politik Australia.

Yahoo!answer_apa bedanya system politik Australia dengan argentina.

Sejarah Australia.

(9)
(10)

Makalah Perbandingan Sistem Pemerintahan

BAB I

Pendahuluan

A.

Latar Belakang Masalah

Sebuah sistem pemerintahan dibuat demi terselenggaranya pemerintahan negara yang mampu mewujudkan tujuan sebuah bangsa, yaitu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk itulah, pemerintah bertugas mengatur dan mengarahkan kehidupan bersama dengan cara membuat hukum, melaksanakan dan menegakkannya, serta melakukan upaya-upaya lain demi terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Dalam kenyataan, tidak setiap sistem pemerintahan dapat berjalan sesuai harapan itu. Masalahnya mungkin terletak pada pengaturan sistem pemerintahan yang belum sempurna atau lengkap. Namun kemungkinan pula penyebabnya adalah ketidakmampuan para pejabat dalam melaksanakan sistem itu, atau kesengajaan pejabat pemerintah menyalahgunakan wewenang. dilain pihak, mungkin pula rakyat sendiri memang tidak siap mendukung sistem pemerintahan yang berlaku.

Satu hal yang harus di ingat adalah bahwa pelaksanaan sebuah sistem pemerintahan tidak berlangsung dalam ruang kosong. Pelaksanaan sistem pemerintahan dalam suatu negara sangat dipengaruhi antara lain oleh: (a) komitmen elite politik terhadap sistem politik yang hendak diwujudkan; (b) sistem kepartaian yang telah berkembang di negara yang telah bersangkutan (c) tradisi politik yang telah berkembang dinegara yang telah bersangkutan dan (d) budaya politik dominan dimasyarakat yang bersangkutan.

B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pemerintahan, bentuk Negara, dan bentuk pemerintahan Negara

Malaysia?

2. Bagaimana sistem pemerintahan, bentuk Negara, dan bentuk pemerintahan Negara

(11)

3. Bagaimana sistem pemerintahan, bentuk Negara, dan bentuk pemerintahan Negara

Indonesia?

4. Dimana letak perbandingannya?

C.

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sistem pemerintahan, bentu Negara, dan bentuk pemerintahan pada tiga

Negara, yaitu Malaysia, Filiphina, dan Indonesia.

2. Membandingkan ketiga Negara tersebut dalam hal sistem pemerintahan, bentuk

pemerintahan, dan bentuk Negara.

3. Dapat menganalisis berbagai sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan

bentuk Negara yang ada.

D. Manfaat Penulisan

1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai sistem pemerintahan, bentuk

pemerintahan, dan bentuk negara di berbagai negara di dunia

2. Dapat mencari persamaan dan perbedaan dari negara-negara yang ada mengenai hal

tersebut. 3. Dan lain-lain.

BAB II

Landasan Teori dan Hipotesis

A.Landasan Teori

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan memengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislaif. Dengan demikian, sistem pemerintahan menggambarkan adanya lembaga-lembaga Negara, hubungan antar lembaga Negara, dan bekerjanya lembaga Negara dalam mencapai tujuan pemerintahan Negara yang bersangkutan.

(12)

kategori; yaitu kesatuan, federasi, dan konfiderasi. Namun, saat ini kita hanya membahas negara kesatuan dan federasi. Negara Federasi/serikat adalah negara yang kekuasaannya secara formal dibagi menjadi dua, sebagian menjadi kekuasaan pemerintah pusat federal dan sebagian menjadi kekuasaan pemerintah negara bagian, dan baik pemerintah pusat federal maupun pemerintah negara bagian itu sama-sama berdaulat atas kekuasaan masing-masing.

Bentuk pemerintahan adalah pengelompokan negara berdasarkan letak kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara. Berdasarkan kriteria itu, secara tradisional para pakar membedakan adanya negara monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Monarki adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan seorang penguasa tunggal, yaitu raja/ratu. Aristorkasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan satu lembaga kecil yang terdiri atas sekelompok orang/sekelompok elite yang memiliki hak istimewa. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan semua warga negara.

Aristoteles memilah bentuk pemerintahan berdasarkan dua ukuran,yaitu: (a) ditangan siapakah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada. (b) untuk siapa kekuasaan negara itu digunakan.

Menurut Aristoteles, ada 6 kemungkinan bentuk pemerintahan,yaitu sebagai berikut.

Monarki yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di

tangan satu orang, yang memerintah untuk kepentingan rakyat.

Tirani yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di

tangan satu orang yang memerintah untuk kepentingan dirinya sendiri.

Aristokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada

ditangan elite, yang memerintah untuk kepentingan rakyat.

Oligarki yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di

tangan sekelompok elite, yang memerintah untuk kepentingan kelompok penguasa itu sendiri.

Politi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada

ditangan rakyat yang pemerintahannya untuk kepentingan rakyat.

Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada

(13)

B.

Hipotesis

Berdasarkan materi dan teori yang ada, kami menyimpulkan pada setiap negara tidak ada sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk negara yang berbeda. Meskipun ada, namun dapat dipastikan tidak terlalu persis antara satu negara dengan negara lainnya.

BAB III

Metodologi Teknik Penelitian

A.Setting Penelitian

1. Waktu penelitian

Dilakukan dalam waktu 4 hari, dari tanggal 30 November sampai tanggal 4 Desember 2012. Waktu pengerjaan dilakukan dalam waktu 2 hari, dari tanggal 5 Desember sampai tanggal 6 Desember 2012.

2. Tempat penelitian

Dilakukan di rumah masing-masing, yaitu rumah Aulia Tri Aryani, Dina Mariyana, Dian Ratna Fuedsi, Della Eka Putri, Wulan Sulistyowati, Prisda Faradina, dan Nico Frans Permadi.

3. Tempat penyusunan

Dilakukan di rumah Aulia Tri Aryani dalam waktu satu setengah jam dan di sekolah dalam waktu dua jam.

B.

Sumber Penelitian

Yaitu sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk Negara Malaysia, Filiphina, dan Indonesia.

C.

Sumber Data

Berasal dari internet, buku sumber paket dan Lembar Kerja Siswa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

(14)

1. Melakukan pencarian atau searching di internet dan buku sumber mengenai sistem

pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk negara malaysia, filiphina, dan indonesia.

2. Alat pegumpulan data memakai koneksi jaringan internet, laptop, buku sumber, dan

PC.

E.

Alat dan Bahan

1. Alat :

a. Akses internet

b. Laptop

c. PC

d. Buku sumber paket dan Lembar Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan

2. Bahan :

Data dan informasi mengenai Negara Malaysia , Filipina dan Indonesia.

F.

Cara Kerja

1. Pengumpulan data

2. Pemilihan data

3. Penyusunan karya tulis

4. Pengeditan

5. Finishing

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A.

Negara Malaysia

1.

Sistem Pemerintahan

(15)

selama zaman Mahathir, kekuasaan yudikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Dalam system pemerintahan Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri.

Sistem politik Malaysia dapat dikatakan demokrasi, hal ini dapat dilihat dari adanya pembagian kekuasaan dan adanya pelaksanaan pemilu meskipun kalau dilihat lebih dalam tidak begitu demokratis karena tidak jurdil. Di Malaysia, seperti kebanyakan Negara lainnya kekuasaan Negara terdiri dari badan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

1.a Kekuasaan eksekutif

a. Perdana menteri sebagai kepala pemerintahan

b. Raja/ Sultan Yang di-Pertuan Agung sebagai kepala Negara c. Perdana menteri merupakan anggota dewan rendah (Dewan

Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan mayoritas parlemen

d. Kabinet dipilih dari anggota Dewan rakyat dan Dewan Negara yang merupakan

anggota parlemen

1.b Kekuasaan legislatif

a. menggunakan sistem bikameral yang terdiri dari senat (Dewan Negara) dan House of

Representatives (Dewan Rakyat).

b. Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan

legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal.

c. Senat ditunjuk oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan

pembuat UU di negara bagian.

d. Anggota HoR dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan selama 5 tahun.

1.c Kekuasaan Yudikatif

a. Hakim pengadilan Federal ditunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan nasehat perdana menteri.

(16)

mereka tentang hukum

2.

Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahan Malaysia adalah monarki konstitusional, yaitu berupa Negara kerajaan yang diatur oleh konstitusional. Dimana kepala negaranya merupakan seorang raja yang disebut dengan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia). Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan .

3.

Bentuk Negara

Malaysia merupakan Negara yang berbentuk federasi. Dimana Malaysia terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan yaitu persekutuan Kuala Lumpur, Labuan Island dan Putrajaya sebagai wilayah administratif federal. Setiap Negara bagian memiliki majelis, dan pemerintah negara bagian dipimpin oleh kepala menteri (chief minister) dimana kepala menteri di tiap negara bagian

diangkat oleh majelis negara bagian.

Dalam Negara federal seperti Malaysia maka ada kekuasaan federal dan ada kekuasaan Negara bagian. Soal-soal yang menyangkut negra dalam keseluruhannya diserahkan kepada kekuasaan federal. Dalam hal tertentu misalnya mengadakan perjanjian internasional atau mencetak uang, pemerintah federal bebas dari Negara bagian dan dalam bidang itupemerintah federal mempunyai kekusaan yang tertinggi. Tetapi, untuk soal yang menyangkut Negara bagian belaka dan tidak termasuk kepentingan nasional, diserahkan kepada kekuasaan Negara-negara bagian. Jadi, dalam soal-soal semacam itu pemerintah Negara bagian bebas dari pemerintah federal misalnya, soal kebudayaan, kesehatan pendidikan .

B.

Negara Filiphina

1.

Sistem Pemerintahan

(17)

pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih dan mengepalai kabinet. Bentuk negara kesatuan dan sistem pemerintahan presidensil.

1.a Kekuasaan eksekutif

a. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan b. Bertugas mengawasi penegakan hukum untuk memelihara perdamaian umum dan ketertiban umum

c. Di pilih langsung oleh rakyat dengan masa jabatan enam tahun

1.b Kekuasaan legislatif

a. Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan, di pilih melalui pemilu.

b. Senat menjabat selama enam tahun, dan berjumlah 24 orang.

c. Dewan Perwakilan, berjumlah kurang dari 250 orang, dan menjabat selama 3 tahun.

d. Kongres membuat undang-undang.

1.c Kekuasaan yudikatif

a. Dilaksanakan oleh Mahkamah Agung

b. Kepala MA dan 14 Hakim Agung di pilih oleh presiden c. Memiliki tugas mengawasi persolan administratif pada peradilan

d. Berhak menurunkan dan memberikan sanksi kepada hakim peradilan yang lebih rendah

2.

Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahannya yaitu kesatuan, dengan beberapa propinsi atau wilayah.

3.

Bentuk Negara

(18)

C.

Negara Indonesia

1.

Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial, dan tidak murni menganut Trias Politica, karena selain kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif, masih ada eksaminatif dan inspeksi (BPK). Untuk menentukan wakil-wakil rakyat di legislatif serta kepala pemerintah dan wakilnya di bentuk lembaga independen pemilihan umum, baik di tingkat pusat atau Negara, dan kabupaten atau kota.

1.a Kekuasaan eksekutif

a. dilaksanakan oleh seorang presiden

b. selain kepala Negara,juga kepala pemerintah

c. presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilu, bukan dari partai pemenang

d. presiden berhak memilih kabinet nya. e. menyetujui RUU

1.b Kekuasaan legislatif

a. dilaksanakan oleh DPR/DPD, yaitu sebagai berikut; 1.) mengawasi jalanya pemerintahan.

2.) mengajukan RUU

b. DPR dapat menyetujui dan menolak perjanjian internasional c. angota MPR mengangkat dan memberhentikan presiden dan

wakilnya sesuai pengawasan rakyak dan berbagai kelembagaan

1.c Kekuasaan yudikatif

a. di laksanakan oleh MA (Mahkamah Agung)

b. ketua MA di pilih oleh para hakim agung dan hakim agung d usulkan oleh KY (Komisi Yudisial)

c. MA memiliki wewenang kasasi final dalam suatu perkara. d. MA berwenang membatalkan atau menyatakan tidak sah keputusan hakim yang tidak sesuai UUD.

(19)

2.

Bentuk Pemerintahan

Indonesia menganut bentuk pemerintahan Republik Konstitusional, merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden. Kekuasaan presiden dibatasi oleh UUD atau konstitusi. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar”. Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem presidensial merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif

3.

Bentuk Negara

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan (desentralis) yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik. Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.

BAB V

Kesimpulan

Sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk negara antara satu

negara dengan negara lainnya sangat berbeda. Meskipun negara-negara tersebut

saling berdekatan, namun tidaklah sama. Banyak hal dan faktor yang

melatarbelakangi hal tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan ada negara yang

(20)

Dengan membandingkan negara Indonesia, Malaysia, dan Filiphina, kita dapat

menarik kesimpulan bahwa negara tersebut memiliki banyak perbedaan dan

persamaan mengenai hal tersebut. Namun, jangan sampai perbedaan tersebut dapat

merusak hubungan negara-negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Suteng, Bambang. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga.

Soewito. 2007. Lembar Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan. Solo:Tri

Jaya Utama

Referensi

Dokumen terkait

4.6.2 Menyusun tekas prosedur, lisan dan tulis dalam bentuk manual terkait penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,

Hal ini menunjukkan bahwa manajemen strategi dari aspek ini pada tingkat yang cukup baik, dan dimensi kelima adalah Pengendalian strategi, diperoleh skor

Transformator Saat Open-circuit Setelah dilakukan simulasi pada transformator dengan kondisi normal dan transformator tersebut dibebani sebesar 100% dari kapasitasnya

Sementara untuk model sebaran CDOM, citra yang digunakan berasal dari pengambilan pada periode waktu April-Mei 2008.. Tabel III.1 Data

Pengertian-pengertian yang tidak terdapat dalam Pasal 1 Peraturan Gubernur ini dan ternyata terdapat dalam pasal-pasal berikutnya dalam Peraturan Gubernur ini, berlaku ketentuan

Sedangkan tunas, meskipun aktivitas enzim lipasenya paling tinggi, tetapi karena jumlah ekstrak enzim pada tunas sangat sedikit sehingga total aktivitas enzim lipase untuk

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa keterbukaan diri anak yang tinggal terpisah dengan orang tuanya mengenai hubungan asmara memiliki kedalaman

“Ibu harapkan setelah pembelajaran hari ini, kalian dapat mengetahui nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.”..