• Tidak ada hasil yang ditemukan

Landasan Teori Dan Jalan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Landasan Teori Dan Jalan Lingkungan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 DESKRIPSI PROYEK

Judul Proyek : Balai Riset dan Observasi Kelautan di Pantai Timur Pangandaran, Ciamis

Tema :Interconnected Status Proyek : Rekaan / fiktif

Pemilik Proyek : Pemerintah dan Swasta

2.2 PENGERTIAN UMUM

2.2.1. Balai Riset dan Observasi Kelautan

1. Balai

Balai adalah gedung; rumah (umum); kantor ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Contoh umum adalah, sebuah balai latihan kerja pertanian adalah gedung untuk pelatihan kerja khusus pertanian. Dalam pengertian lain balai berarti ruangan atau bangunan luas yang biasanya digunakan untuk pertemuan-pertemuan, rapat, sidang, pertunjukan, dll.

2. Balai Riset dan Observasi

(2)

sering didiskripsikan sebagai metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap objek yang di teliti.

3. Kelautan

Laut berarti kumpulan air asin (dalam jumlah yg banyak dan luas) yg menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Sedangkan kelautan berarti perihal yang berhubungan dengan laut ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ).

4. Balai Riset dan Observasi Kelautan

Balai Riset dan Observasi Kelautan adalah suatu wadah atau gedung yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dengan tuntas dan peninjauan secara cermat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan laut.

2.3 PENGERTIAN KHUSUS

2.3.1 Perikanan

Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan makanan bagi manusia. Selain dari itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, pemancingan ikan yang berkaitan dengan rekreasi, dan mungkin juga menangkap ikan untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan. Adapun istilah-istilah dalam perikanan adalah sebagai berikut :

1. Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha.

(3)

3. Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah atau mengawetkannya.

4. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.

Perikanan merupakan salah satu sumber daya kelautan yang bisa diperbaharui. Ada beberapa jenis lain yang termasuk dalam sumber daya kelautan yang bisa diperbaharui antara lain :

1. Hutan Mangrove

Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Peran dan manfaat hutan mangrove :

a. pelindung alami yang paling kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai. b. menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, alkohol, gula,

bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan perahu, dll. c. mempunyai potensi wisata

Jika hutan mangrove hilang : - abrasi pantai

- dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan - dapat mengakibatkan banjir

- perikanan laut menurun

- sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang. 2. Terumbu karang

(4)

pihak, hewan karang memberikan tempat berlindung bagi zooxanthellae. Peran dan manfaat terumbu karang :

1. sebagai tempat hidupnya ikan-ikan yang banyak dibutuhkan manusia untuk pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, dll.

2. sebagai benteng " pelindung pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut, sehingga manusia dapat hidup di daerah dekat pantai.

3. sebagai tempat untuk wisata. Karena keindahan warna dan bentuknya, banyak orang berwisata bahari. Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2. Terumbu karang yang dalam kondisi baik hanya 6,2 %. Kerusakan ini pada umumnya disebabkan 3 faktor :

a. Keserakahan manusia

b. Ketidaktahuan dan ketidakpedulian c. Penegakan hukum yang lemah.

2.3.2 Biota laut

Biota laut adalah keseluruhan flora dan fauna yang ada di laut ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Terdapat beberapa biota laut yang dilindungi dalam dasar-dasar peraturan yaitu :

1. Undang-undang Kehati No. 5 Tahun 1994 Keanekaragaman diantara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem

(5)

a. Reptilia laut

- Penyu Tempayan (Caretta caretta) - Penyu Hijau (Chelonia mydas)

- Penyu Belomng (Dermochelys coriaceae) - Penyu Sisik (Eretmochelysimbricata) - Penyu Ridel (Lepidochelys olivacea) - Penyu Pipih (Natator depressa) b. Reptilia darat

- Bunglon (Hypsilurus dilophus). - Mamalia

- Paus Biru (Balaenopthera musculus) - Paus Bersirip (Balaenopthera physalus) - Paus Bongkok (Megaptera novaeangliae) - Paus Lemak (Cetacea)

- Lumba-lumba air laut (Dolphinidae) - Duyung(Dugong dugon)

- Lumba-lumba (Ziphidaee)

- Coelacanth (Latimeria chalumnae). c. Pisces

- Coelacanth (Latimeria chalumnae). d. Anthozoa

- Akar Bahar, Koral Hitam (anthiphates spp.) e. Moluska

- Kima Raksasa, Kima Kuku Beruang (Hippopus hippopus) - Kima Cina (Hippopus porcellanus)

- Kepala Kambing (Cassis cornuta) - Triton Terompert (Charonia tritonis) - Nautilus Berongga (Nautilus pompillus)

- Troka, Susu Bunder, Lola Merah (Trochus niloticus) - Batu Laga, Siput Hijau (Turbo Marmoratus).

f. Crustacea

- Ketam Kelapa (Birgus Latro)

(6)

2.3.3 Oseanografi

Oseanografi (berasal dari bahasa Yunanioceanos yang berarti laut dangraphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut.Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut.

Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer.Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut.

Istilah oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi challenger ilmu pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for the Exploration of theSea (1901). dan pentingnya .

Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang:

1. Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan, binatang dan mikrobe(biota) samudera dan interaksi ekologi mereka

2. Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya dengan atmosfer;

(7)

4. Oceanografifisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhu-salinitas, pencampuran, ombak, pasang, dan arus;

5. Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak, kapal, pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan samudera dengan bijaksana.

2.3.4 Energi kelautan

1. Pasang laut

Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.

Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.

Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.. Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.

(8)

disebutkan, komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian.Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai, superposisi antar komponen pasang laut utama, dan faktor-faktor lainnya akan mengakibatkan terbentuknya komponen-komponen pasang laut yang baru.

2. Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Suatu medium disebut: 1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium

bisa dijumlahkan,

2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas

3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda 4.isotropikjika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda.

1. Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

Faktor terjadinya angin

1. Anemometer, alat pengukur kecepatan angin 2. Gradien barometri

(9)

3. Letak tempat

Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa

4. Tinggi tempat

Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.

5. Waktu

Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari. - Pengertian angin laut dan angin darat

Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

2.4 SEJARAH KELAUTAN INDONESIA

(10)

Wilayah laut Indonesia mencakup 12 mil laut ke arah luar garis pantai, selain itu Indonesia memiliki wilayah yuridiksi nasional yang meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil dan landas kontinen sampai sejauh 350 mil dari garis pantai (Gambar 1).Dengan ditetapkannya konvensi PBB tentang hukum laut Internasional 1982, wilayah laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 7.9 juta km2 terdiri dari 1.8 juta km2 daratan, 3.2 juta km2 laut teritorial dan 2.9 juta km2 perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1 juta km2 tersebut adalah 77% dari seluruh luas Indonesia, dengan kata lain luas laut Indonesia adalah tiga kali luas daratannya (Tabel 1; Kadin Batam 2004).

Wilayah Daratan dan Lautan Indonesia km2

Luas km2 %

Daratan 1,826,440 23

Perairan Laut 6,120,673 77

Laut teritorial 3,205,695 40

Zona Ekonomi Eksklusif 2,914,978 37

Total 7,947,113 100

Tabel 2.1 Wilayah daratan dan lautan Indonesia (Sumber: UNEP 2003) .

Wilayah laut sangat penting dengan dicantumkannya pada GBHN tahun 1993, dan didirikannya Departemen Kelautan dan Perikanan. Undang-undang no. 22 dan 25 tahun 1999 juga mencantumkan kelautan sebagai bagian dari otonomi daerah. Sangat penting bahwa kawasan laut perlu diintegrasikan dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional, propinsi dan tingkat kabupaten.

Beberapa alasan pentingnya pembangunan laut antara lain :

1. Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun keanekaragaman hasilnya.

2. Sumberdaya laut merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan (sebagian besarnya), artinya bahwa ikan ataupun sumberdaya laut lainnya dapat dimanfaatkan, namun harus memperhatikan kelestariannya.

(11)

4. Sumber protein hewani, sumberdaya ikan mengandung protein yang tinggi khususnya untuk asam amino tak jenuh, atau biasa dikenal dengan kandungan omega-3yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

5. Penghasil devisa Negara, udang dan beberapa jenis ikan ekonomis penting seperti ikan tuna, cakalang ataupun lobster, saat ini merupakan komoditi ekspor yang menghasilkan devisa negara. Terlebih lagi dengan hasil penting di sektor pertambangan minyak dan gas lepas pantai.

6. Memperluas lapangan kerja, dengan semakin sempitnya lahan pertanian di areal daratan, dan semakin tingginya persaingan tenaga kerja di bidang industri, maka salah satu alternatif dalam penyediaan lapangan pekerjaan adalah di sektor perikanan.

7. Wilayah pesisir sebagai pusat pengembangan IPTEK dan industri kelautan, serta sebagai zona strategis untuk pusat pengembangan jalur transportasi utama antar pulau maupun menuju daerah-daerah di pedalaman.

Dalam penyusunan kerangka pembangunan kelautan haruslah didasarkan pada suatu pemahaman fungsi laut, diantaranya :

1. Laut sebagai wilayah kedaulatan bangsa. 2. Laut sebagai lingkungan dan sumberdaya. 3. Laut sebagai media kontak sosial dan budaya.

4. Laut sebagai sumber dan media penyebar bencana alam.

2.5 STUDI KASUS

2.5.1 Balai Riset dan Observasi di Perancak Bali

1. Sejarah Balai Riset dan Observasi Kelautan

(12)

Selain itu lokasi ini memiliki nilai historis yang tinggi karena dikenal sebagai tempat pertama kali berlabuhnya Majapahit dan sebagai jalur penyebaran agama Islam di Pulau Bali oleh masyarakat Melayu Malaysia.

Gambar 2.1 Lokasi Balai Riset dan Observasi Kelautan

Gambar 2.2 Muara Perancak

Balai ini adalah salah satu wadah pelaksanaan kegiatan – kegiatan the Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring (SEACORM). Perjalanan historis lahan Perancak jika disimak secara menyeluruh menggambarkan keunikan tersendiri. Salah satunya adalah bagaimana upaya – upaya yang dilakukan untuk merubah (convert) tata guna lahan yang awalnya merupakan lahan budidaya tambak, menjadi suatu kawasan riset – terapan dan observasi kelautan yang handal berskala global. Hal tersebut bermula pada bulan Oktober 2002 (Raker BRKP – DKP) ketika lahan tersebut diserahterimakan dari Pusat Riset Perikanan Budidaya ke Pusat Riset Teknologi Kelautan – BRKP.

(13)

Gambar 2.3 BROK - 2004 Gambar 2.4 BROK - 2005

Pengesahan Balai Riset dan Observasi Kelautan melalui Peraturan Menteri pada bulan Agustus 2005 merupakan suatu momentum khusus yang dijadikan motivator dari keseluruhan aspek riset yang dapat dilakukan. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER10/MEN/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Kelautan menyatakan, bahwa BROK merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertanggung jawab langsung kepada Pusat Riset Teknologi Kelautan (PRTK) – BRKP.

Gambar 2.5 BROK – 2007

2. Visi dan Misi Balai Riset dan Observasi Kelautan

Visi :

Menjadicenter of excellencedalam penguasaan dan pengembangan riset terapan dan aplikasi teknologi observasi kelautan.

Misi :

a. Pencapaian kapasitas sumberdaya riset dan observasi sumberdaya kelautan yang handal dan mandiri

b. Penguasaan riset terapan dan IPTEK observasi sumberdaya kelautan yang didukung oleh sistem data dan informasi yang baik

(14)

3. Tupoksi

Tugas:

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/MEN/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Kelautan, bertugas melaksanakan riset strategis dan aplikasi teknologi observasi kelautan yang meliputi riset dasar, pengembangan dan aplikasi teknologi yang relevan berdasarkan arahan teknis Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan

Fungsi :

a. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program serta kegiatan riset strategis, observasi dan pengelolaan sumberdaya kelautan.

b. Pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program serta kegiatan riset strategis, observasi dan pengelolaan sumberdaya kelautan.

c. Pelayanan jasa dan kerjasama.

d. riset strategis, observasi dan pengelolaan sumberdaya kelautan. e. Pelaksanaan dokumentasi, publikasi dan komunikasi hasil riset. f. Pembinaan dan pengembangan sumberdaya riset.

g. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai

4. Struktur organisasi

Sesuai Tabel 2.2 struktur organisasi BROK

(15)

a.KepalaBalai

Mempunyai Tugas melakukan koordinasi dan memberikan arahan seluruh kegiatan riset dan non riset serta membina bawahan di lingkungan BROK sesuai tata kerja dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Sub bagian tata usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian dan jabatan fungsional, administrasi keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan serta pengelolaan sarana riset.

c. Seksi Tata Operasional

Mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis, penyusunan program, pemantauan, serta evaluasi pelaksanaan riset strategis dan aplikasi observasi kelautan

d. Seksi Pelayanan Teknis

Mempunyai tugas melakukan pelaksanaan kerjasama riset, diseminasi, komunikasi, publikasi dan dokumentasi hasil riset strategis dan aplikasi observasi

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

5.Sarana

(16)

Gambar 2.6 Laboratorium Balai Riset dan Observasi Kelautan

Gambar 2.7 Laboratorium Balai Riset dan Observasi Kelautan

LRK dapat melakukan analisa kualitas air seperti analisa kimia dan biologi

Analisa Kimia :

Analisa Total Solid (TS)

Analisa Padatan Terlarut (TDS) Analisa Padatan Tersuspensi (TSS) Analisa Alkalinitas

Analisa Salinitas

Analisa Karbon Dioksida (CO 2 ) Analisa Khlorin

Analisa Biologi :

Analisa Bakteri Total

Analisa BakteriVibrio Cholera Analisa BakteriE. Coli

Analisa Fitoplankton Analisa Zooplankton

Identifikasi Terumbu Karang

AnalisaIn Situ(dengan alatportable):

(17)

Analisa Sulfida Analisa Silika Analisa Khlorofil

Turbidity

Tabel 2.3 Analisa kimia dan biologi

2.5.2 Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi kelautan dan

Perikanan

Gambar 2.8 tampak depan gedung BBRSEPK

Balai besar ini melaksanakan riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan meliputi riset pengolahan dan pengembangan produk, keamanan pangan, rekayasa alat dan bioteknologi serta aplikasi hasil riset kelautan dan perikanan berdasarkan kebijakan teknis.

(18)

Ta

Gambar 2.9 Denah lantai 1 g

Gambar 2.10 Denah lantai 2 g

Tabel 2.4 struktur organisasi BBRp2BKP

gedung Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Perikan

2 gedung Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Perikan

anan dan Kelautan

(19)

Gambar 2.11 Laboratorium kimia

Gambar 2.12 Laboratorium bioteknologi

(20)

2.5.3 Pusat Penelitian Kelautan di Bali

Pantai Kuta di Bali akan memiliki sebuah bangunan Pusat Penelitian Kelautan (Marine Research Center) yang megah dengan desain unik. Saat ini desain bangunan tersebut sedang dikerjakan oleh perusahaan Solus 4. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menjawab kebutuhan untuk penelitian tsunami dan persiapan dalam menanggapi kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami. Bangunan dengan luas 2.500 meter persegi ini direncakan akan didirikan dengan lokasi 150 meter dari garis Pantai Kuta. Desainnya sendiri dirancang untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan alam perairan dan memungkinkan bagi pengunjung dan para ilmuwan untuk mendapatkan pemandangan langsung yang alami di luar bangunan. Pusat penelitian kelautan ini terdiri dari laboratorium, kamar tidur bagi para ilmuwan, kolam air laut, perpustakaan, taman air, dan auditorium yang sebagian akan berada di atas permukaan laut dan sebagiannya lagi berada dibawah permukaan laut.

Gambar 2.14 Bentuk bangunan Pusat Penelitian Kelautan di Bali

(21)

Gambar 2.15 Konsep dinamika gelombang diterapkan dalam bentuk massa bangunan

Sesuai dengan sifat universal laut, desain bangunan ini juga dimaksudkan untuk lebih mengefisienkan pemakaian energi. Panel kaca besar berbentuk kulit dan transparan pada bangunan tersebut akan dilengkapi dengan PV sel. Lokasi bangunan yang berdekatan dengan pantai sangat memungkinkan untuk pemakaian pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut. Penampungan air hujan dan sistem konversi air laut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi para penghuni bangunan. Air laut disirkulasikan melalui dinding bangunan akan digunakan sebagai sistem pendinginan pengatur suhu pada seluruh bagian bangunan.

Gambar 2.16 Analisa site dan penerapan dalam rencana massa bangunan Pusat Penelitian Kelautan

(22)

Gambar 2.17 Floor plan Pusat Penelitian Kelautan di Bali

Gambar 2.18 Section plan Pusat Penelitian Kelautan di Bali

(23)

2.5.4 Pusat Penelitian Kelautan di Elsfleth

Pusat penelitian kelautan ini fokus melakukan penelitian di lingkungan sekitar laut, perlindungan laut dan penelitian iklim. Tugas dari pusat penelitian ini adalah memberikan informasi dan komunikasi teknologi , sistem teknologi kelautan, infrastruktur kelautan dan logistik terbaik dan melakukan perjalanan kelautan.Kegiatan Perlindungan linkungan sekitar pantai / penelitian iklim laut yang dilakukan oleh pusat penelitian ini adalah:

1. Energi

a. Angin

b. hidrogen dan teknologi bahan bakar sel c. teknologi penguranagn emisis umum d. penelitian iklim

e. pelayaran timur laut f. pergesekan mantel bumi g. fotovoltaik

2. Teknologi komunikasi dan informasi kelautan yang dilakukan di pusat penelitian ini adalah :

a. penerapan ilmu komputer b. portal elektronik kapal c. informasi elektronik kargo d. sistem informasi

3. Sistem teknologi kelautan

a. teknologi sensor

b. tenaga penggerak kapal

4. Logistik dan infrastruktrur kelautan

a. teknologi pengisian

(24)

Awal dan pelatihan kelautan lebih lanjut dengan melakukan perjalanan kelautan sesuai dengan persetujuan asosiasi IMO. Pusat penelitian kelautan ini didirikan untuk

menghubungkan ilmu pengetahuan dan industri. Tujuan utamanya yaitu menyelidiki aspek khusus dalam bisnis operasional dan menggabungkan keduanya menjadi dasar praktek yang berkelanjutan. Pusat penelitian kelautan ini memiliki 23 ruangan masing- masing ruangan berukuran 23 m².

Gambar 2.19 Perspektif Gedung Pusat Penelitian Kelautan di Elsfleth

(25)

Gambar 2.21 Denah lantai 2 Gedung Pusat Penelitian Kelautan di Elsfleth

Gambar 2.22 Potongan Gedung Pusat Penelitian Kelautan di Elsfleth

2.6 JENIS KEGIATAN

Ada beberapa kegiatan dari hasil studi banding yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan program kegiatan dalan rencana pembangunan Balai Riset dan Observasi Kelautan ini. Selain kegiatan penelitian , kegiatan-kegiatan yang merupakan pendukung dan penunjang juga di terapkan karena merupakan kegiatan yang sering berlangsung dalam sebuah Balai Riset dan Observasi Kelautan.Kelompok kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(26)

2. Kegiatan pendidikan yaitu kegiatan yang bersifat edukasi contohnya ; seminar, pameran , perpustakaan dan pemutaran film edukasi tentang kelautan. Dan kegiatan yang bersifat terbuka, seperti studi lapangan bagi para pelajar atau pengunjung di area Balai Riset dan Observasi Kelautan. Serta kegiatan pemberian informasi dan pelayanan kepada masyarakat khususnya nelayan.

3. Kegiatan kantor yaitu kegiatan perkantoran, yang meliputi : administrasi, pengawasan keamanan wilayah laut, pemeliharaan sumber daya kelautan maupun mengadakan acara pameran.

4. Kegiatan penunjang yaitu kegiatan yang bersifat menunjang kegiatan utama.

2.7 PROGRAM KEGIATAN

Ada beberapa kegiatan dari hasil studi banding yang digunakan sebagi acuan dalam pembuatan program kegiatan dalan rencana pembangunan Balai Riset dan Observasi Kelautan ini. Berikut tabel program kegiatan yang sering berlangsung dalam sebuah Balai Riset dan Observasi Kelautan :

KELOMPOK KEGIATAN KEGIATAN PENGGUNA PENGGUNA

1. Penelitian Bekerja ( penelitian ) Ilmuwan

Proses pengajaran

Kepentingan khusus

Belajar ( penelitian )

Kepentingan khusus

2. Pendidikan Seminar ( ilmuwan )

Pengunjung ( ilmuwan,

3. Kantor Administrasi Kepala dan Wakil Kepala

Bagian tata usaha Persuratan

(27)

Jabatan fungsional

Seksi tata operasional

Seksi pelayanan teknis Rumah tangga

Pengelolaan sarana

Kepentingan khusus

Perumusan kebijakan

teknis

Penyusunan program

Pemantauan

Evaluasi

Kepentingan khusus

Komunikasi

Dokumentasi

Publikasi

Kepentingan khusus

4. Kegiatan penunjang Penginapan

Keamanan

Ibadah

Istirahat

( makan & minum)

Loding dock

Service

Pengunjung

Security

Semua pengguna

Pegawai service

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian mengenai faktor yang memengaruhi kebijakan dividen telah dilakukan antara lain oleh Marlina dan Danica (2009) hasil pengujian menunjukkan

Harapan untuk penelitian berikutnya akuisisi barang bukti lebih difokuskan menggunakan ke perangkat lain yang menghubungkan smartphone dengan smart CCTV serta

Allah menciptakan manusia untuk persahabatan, namun kejatuhan (Kej 3) menyebabkan adanya batas hubungan dan moral antara Allah yang Kudus dan manusia berdosa, Allah memilih untuk

Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah dan ada yang berwarna biru. Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang

Variabel yang dikumpulkan meliputi karakteristik puskesmas, kondisi masyarakat di wilayah kerja puskesmas, tenaga bidan, ketersediaan dana untuk pelayanan KIA,

Dari gejala Gn, sistem akan memberikan pertanyaan gejala (Pn) yang harus dijawab oleh user, jika user menjawab [Ya] maka solusi (Sn) untuk memecahkan masalah troubleshooting

Daging dapat didefinisikan sebagai kumpulan sejumlah otot yang berasal dari ternak yang sudah disembelih dan otot tersebut sudah mengalami perubahan biokimia dan biofisik

Penambahan lingkup sertifikasi diajukan oleh klien kepada MUTU International untuk ditinjau apakah penambahan lingkup sertifikasi yang diajukan memerlukan evaluasi