• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK SISTEM"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL

KOTA CILEGON

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL

KOTA CILEGON

Oleh :

Menyetujui,

Ketua Program Studi Koordinator

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai manusia saat ini mendorong aktivitas manusia yang selalu dinamis dalam berbagai bidang. Terkait dalam aspek pemenuhan kebutuhan hidup, sektor industri sebagai salah satu sarana penunjangnya pun semakin tumbuh subur di berbagai kawasan. Hal ini dinilai positif selama proses yang terjadi dalam industri tersebut masih dalam kondisi terkontrol.

Pada kenyataannya, dalam menjalankan proses produksinya seringkali terbentur dengan masalah yang cukup serius yaitu permasalahan limbah. Limbah tersebut tentunya memerlukan upaya penanganan yang sinergis dan terpadu. Penerapan teknologi pengolahan limbah yang tepat dan sesuai dengan karakteristik limbah sangat menentukan tingkat efektivitas dan efisiensi suatu sistem pengolahan limbah.

Teknologi pengolahan limbah cair harus dapat menangani limbah yang beragam yang dihasilkan dari suatu industri. Hal ini tentunya bukanlah hal yang mudah, karena ada kalanya limbah yang dihasilkan bersifat toksik yang akan mencemari lingkungan sekitar apabila tidak ditangani dengan baik.

PT. Chandra Asri Petrochemical merupakan pemasok produk petrokimia terkemuka dari Indonesia. Dalam proses produksinya, PT. Chandra Asri Petrochemical menghasilkan limbah cair yang akan menimbulkan dampak negatif jika limbah cair tersebut dibuang secara langsung ke lingkungan, tanpa pengolahan terlebih dahulu. Untuk meminimasi dampak negatif tersebut, maka PT. Chandra Asri Petrochemical menerapkan sistem pengolahan limbah cair sisa proses produksi ke dalam suatu unit pengolahan limbah cair (Waste Water Treatment Plant).

(4)

Chandra Asri Petrochemical selama pabrik ini beroperasi. Dengan demikian, perlu dipelajari kesesuaian kinerjanya sejak dibangun hingga saat ini. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilaksanakan Kerja Praktek, untuk mengetahui kinerja proses pengolahan limbah cair di PT. Chandra Asri Petrochemical. Dengan adanya Kerja Praktek tersebut, diharapkan dapat diketahui proses pengolahan limbah cair yang optimal, khususnya untuk limbah industri petrokimia.

1.2 Dasar Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek Dasar dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah: 1. Tri Dharma Perguruan Tinggi

1.3 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah :

1. Melakukan analisis kualitas dan karakteristik influen dan effluen limbah cair di PT. Chandra Asri Petrochemical.

2. Mengetahui sumber penghasil limbah cair di PT. Chandra Asri

(5)

1.4 Kegunaan Kegiatan Kerja Praktek

Kegunaan kegiatan kerja praktek adalah sebagai berikut:

1. Merupakan salah satu mata kuliah yang dipersyaratkan untuk mengikuti Tugas Akhir (TA) di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem pengolahan limbah cair yang diterapkan di kawasan PT. Chandra Asri Petrochemical. 3. Sebagai sarana pengenalan dunia kerja yang sesuai dengan bidang

keahlian dan keilmuan mahasiswa.

4. Merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian yang telah dipelajari.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Peningkatan sektor industri maupun pertanian yang akhir-akhir ini sedang diusahakan oleh pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Akan tetapi, disamping tujuan-tujuan tersebut di atas, maka dengan munculnya industri perlu dipikirkan juga efek sampingnya yang berupa limbah. Menurut Eckenfelder (2000), limbah tersebut dapat berupa limbah padat (solid waste), limbah cair (liquid waste), maupun limbah gas (gaseous waste). Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan sekaligus oleh satu industri ataupun satu persatu sesuai dengan proses yang ada di perusahannya.

Pengolahan limbah cair merupakan salah satu unit yang amat vital bagi industri (manufaktur, tekstil, tambang, migas, perkebunan & agribisnis, rumah sakit, dll). Output pengolahan limbah yang memenuhi baku mutu akan menghindari keluhan dari lingkungan dan meningkatkan citra perusahaan. Sebaliknya, pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah cair dapat mendatangkan sanksi hukum - baik administrasi, pidana maupun perdata- terhadap perusahaan. Kadangkala masyarakat bertindak sendiri untuk menghentikan operasi perusahaan.

Secara teknis dan operasional, unit pengolahan limbah cair merupakan sebuah sistem produksi yang mahal, kompleks dan rumit - kadang jauh lebih kompleks dari sistem produksi lain yang ada di perusahaan - karena:

a. Melibatkan karakteristik input yang fluktuatif (baik kuantitas maupun kualitas).

b. Keterbatasan proses karena peralatan dan rentang fleksibilitas yang terbatas.

c. Tuntutan ouput yang standar yaitu untuk memenuhi baku mutu limbah/lingkungan.

(7)

pengolahan limbah cair adalah untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur hara (nutrien) berupa nitrogen dan fosfor.

2.1 Definisi Limbah Cair

Limbah cair merupakan air buangan yang dihasilkan dari suatu industri yang merupakan hasil samping dari suatu proses produksi yang dapat pada benda/bangunan maupun tanam-taman dan peternakan.

3. Dapat merusak atau membunuh kehidupan yang ada di dalam air seperti ikan dan binatang peliharaannya lainnya.

4. Dapat merusak keindahan (estetika), karena bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang terutama di daerah hilir sungai yang merupakan daerah rekreasi.

Berdasarkan pertimbangan di atas, perlu kiranya diperhatikan efek samping yang akan ditimbulkan oleh adanya suatu industri sebelum industri tersebut mulai beroperasi. Oleh karena itu, perlu dipikirkan pula apakah industri tersebut menghasilkan limbah yang berbahaya atau tidak, sehingga segera dapat ditetapkan perlu tidaknya disediakan bangunan pengolah air limbah serta teknologi yang dipergunakan dalam pengolahan.

(8)

misalnya teknik tentang pembuatan pipa saluran air limbah, teknik pemasangan saluran air limbah serta teknik pembuatan bangunan pengolah air limbah itu sendiri. Adapun teknis terhadap air limbah adalah teknik tentang bagaimana cara mengolah air limbah itu sendiri. Untuk itulah diperlukan pengetahuan yang mendetail tentang air limbah itu sendiri, yang meliputi sifat-sifat fisik, sifat kimiawi maupun sifat bakteriologisnya.

2.2 Sumber dan Karakteristik Limbah Cair

Tabel 2.1 Karakteristik Limbah secara Fisik, Kimia dan Biologis serta Sumbernya

Karakteristik Sumber asal air limbah

Sifat Fisik :

Warna Air buangan rumah tangga dan industri, bangkai benda organik. Bau Pembusukan air limbah dan air industri.

Endapan Penyediaan air minum rumah tangga, air limbah rumah tangga dan industri, erosi tanah, infiltrasi. Temperatur Air limbah rumah tangga dan industri.

Kandungan Bahan Kimia :

Organik:

Karbohidrat Air limbah rumah tangga, perdagangan serta limbah industri. Minyak, lemak dan

gemuk

Air limbah rumah tangga, perdagangan serta limbah industri.

Pestisida Air limbah pertanian.

Fenol Air limbah industri.

Protein Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri. Polutan utama Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri. Surfaktan Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri. Senyawa organik

volatile Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri.

Lain- lain Bangkai bahan organik alamiah. Anorganik:

Kesadahan Air limbah dan air minum rumah tangga serta infiltrasi air tanah.

(9)

Sumbernya (lanjutan)

Karakteristik Sumber asal air limbah

Klorida Air limbah dan air minum rumah tangga dan infiltrasi air tanah.

Logam berat Air limbah industri.

Nitrogen Air limbah rumah tangga dan pertanian.

pH Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri.

Fosfor Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri serta limpahan air hujan.

Polutan utama Air limbah rumah tangga, perdagangan dan industri.

Belerang Air limbah dan air minum rumah tangga serta air limbah industri dan perdagangan.

Gas- gas:

Hidrogen sulfida Pembusukan limbah rumah tangga.

Metan Pembusukan limbah rumah tangga.

Oksigen Penyediaan air minum rumah tangga serta perembesan air permukaan.

Kandungan biologis:

Hewan Saluran terbuka dan bangunan pengolah. Tumbuh- tumbuhan Saluran terbuka dan bangunan pengolah. Protista:

Eubacteria Limbah rumah tangga, infiltrasi air permukaan dan bangunan pengolah.

Archaebacteria Limbah rumah tangga, infiltrasi air permukaan dan bangunan pengolah. absorpsi sinar yang dilakukan oleh suspended solid.

(10)

Padatan total (Total Solids) terdiri atas zat organik, anorganik, zat yang dapat mengendap, zat tersuspensi maupun zat yang terlarut yang terdapat dalam air limbah (Qasim, 1985).

c. Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid)

Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid) adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron organik dan minyak yang dilakukan oleh mikroorganisme (Sugiharto, 1987).

e. Warna

Parameter warna ini umumnya tidak berbahaya tetapi hanya mengurangi keindahan saja ( Sugiharto, 1987).

f. Temperatur

Temperatur air limbah biasanya lebih tinggi daripada air bersih. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan mikroba dalam air, gas yang dihasilkan dari kegiatan mikroba tersebut, dan karena adanya viskositas aliran air limbah (Qasim, 1985).

2.4 Parameter kimia a. pH

Konsentrasi ion hidrogen adalah ukuran kualitas dari air limbah. Kadar yang baik adalah kadar yang memungkinkan kehidupan biologis di dalam air berjalan dengan baik.

(11)

BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan dalam ppm atau miligram/liter (mg/l) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali.

c. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan dalam ppm atau miligram per liter yang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organik secara kimiawi (Sugiharto, 1987).

d. Total Nitrogen (N Total)

Total nitrogen adalah kandungan nitrogen organik, amonia, nitrit dan nitrat yang terdapat dalam air limbah. Nitrogen dan fosfor bersama- sama dengan karbon berfungsi sebagai nutrien yang dapat menyelaraskan pertumbuhan tumbuhan di air (Qasim, 1985).

e. Nitrogen Amonia (NH3-N)

Nitrogen amonia dihasilkan dari dekomposisi tingkat pertama pada nitrogen organik (Qasim, 1985).

2.5. Pengolahan Limbah Cair

Limbah cair merupakan masalah utama dalam pengendalian dampak lingkungan terutama industri tekstil karena memberikan dampak yang paling luas, disebabkan oleh karakter fisik maupun karakteristik kimianya yang memberikan dampak terhadap lingkungan. Mengingat hal tersebut maka perlu dilakukan pengelolaan meliputi pengolahan dan pemantauan dari limbah hasil industri sehinggga ketika dibuang ke lingkungan masih berada dibawah baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

(12)

dilakukan untuk menentukan alternatif sistem pengolahan yang paling optimal.

Limbah cair tersebut dalam aplikasinya akan mengalami kontak langsung dengan bahan suatu lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya penanganan lebih lanjut terhadap limbah cair tersebut. Pengolahan limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 tahap:

1. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, transfer gas, serta oil separation.

2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.

3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.

(13)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

2.5.1. Sistem Lumpur Aktif

Pada dasarnya sistem lumpur aktif terdiri atas dua unit proses utama, yaitu bioreaktor (tangki aerasi) dan tangki sedimentasi. Dalam sistem lumpur aktif, limbah cair dan biomassa dicampur secara sempurna dalam suatu reaktor dan diaerasi. Pada umumnya, aerasi ini juga berfungsi sebagai sarana pengadukan suspensi tersebut. Suspensi biomassa dalam limbah cair kemudian dialirkan ke tangki sedimentasi~ dimana biomassa dipisahkan dari air yang telah diolah. Sebagian biomassa yang terendapkan dikembalikan ke bioreaktor, dan air yang telah terolah dibuang ke lingkungan. Agar konsentrasi biomassa di dalam reaktor konstan (MLSS = 3 - 5 gfL), sebagian biomassa dikeluarkan dari sistem. tersebut sebagai excess sludge. Skema proses dasar sistem lumpur aktif dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Skema proses lumpur aktif

(14)

Trickling filter terdiri atas tumpukan media padat dengan kedalaman sekitar 2 m, umumnya berbentuk silinder. Limbah cair disebarkan ke permukaan media bagian atas dengan lengan distributot berputar, dan air kemudian mengalir (menetes) ke bawah melalui lapisan media. Polutan dalam limbah cair yang mengalir melalui permukaan media padat akan terabsorps oleh miikrooreanisme yang tumbuh dan berkembang pada permukaan media padat tersebut. Setelah mencapai ketebalan tertentu, biasanya lapisan biomassa ini terbawa aliran limbah cair ke bagian bawah. Limbah cair di bagian bawah dialirkan ke tangki sedimentasi untuk memisahkan blomassa. Resirkulasi dari tangki sedimentasi diperlukan untuk meningkatkan efislensi (Gambar 2.2).

Gambar 2.2. Skema Trickling Filter

2.5.3. RBC (Rotating Biological Contactor)

(15)

kontak dengan limbah cair dan kemudian kontak dengan udara. Akibatnya, mikroorganisme tumbuh pada permukaan cakram sebagai lapisan biologis (biomasa), dan mengabsorpsi bahan organik dalam limbah cair.

Gambar 2.3. Skema RBC

2.5.4. SBR (Sequencing Batch Reactor)

(16)

Gambar 2.4. Skema SBR

2.5.5. Sistem Kolam (Kolam Oksidasi)

(17)

Gambar 2.5. Skema Sistem Kolam

2.5.6. UASB (Up-flow Anaerobic Sludge Blanket)

UASB (Up-flow Anaerobic Sludge Blanket) merupakan salah jenis reaktor anaerobik yang paling banyak- diterapkan untuk pengolahan berbagai Jenis limbah cair. Berbeda dengan proses aerobik, dimana bahan organik dikonversi menjadi produk akhir berupa karbon dioksida dan air, pada proses anaerobik sebagai produk adalah gas metana dan karbon dioksida.

(18)

BAB III

GAMBARAN UMUM

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL

Chandra Asri Petrochemical dan SMI adalah pemasok produk petrokimia terkemuka untuk berbagai industri manufaktur di Indonesia.

Chandra Asri Petrochemical (CAP) di Ciwandan, Cilegon Provinsi Banten adalah perusahaan petrokimia terbaik di Indonesia yang tergabung dengan perusahaan multi nasional, menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh berbagai fasilitas yg memadai. Di pusat CAP terdapat lummus naphtha cracker yang memproduksi Ethylene berkualitas tinggi, Propylene, C4 Mentah dan gas Pirolisis (Py-gas) untuk pasar indonesia dan internasional.

CAP menggabungkan dua teknologi kelas dunia dalam memproduksi Polyethylene dan Polypropylene. Empat reaktor UniSol dirancang oleh Union Carbide. Dari ke empat reactor tersebut, satu mampu memproduksi linear low dan high density PE sementara tiga reactor yang lain bisa memproduksi salah satu macam dari PP resins.

Reaktor yang kelima menggunakan Showa Denko KK yang merupakan teknologi jepang terbaru dalam menghasilkan bimodal high density polyethylene. Dua Teknologi kelas dunia digabung untuk menghasilkan berbagai tingkatan resin yang memenuhi kebutuhan polyethylene di Indonesia.

Untuk menghasilkan produksi yang terus menerus, CAP memiliki pembangkit listrik yang mampu memenuhi kebutuhan produksi dengan koneksi ke PLN sebagai cadangan sumber listrik. Juga terdapat fasilitas desalinasi dan fasilitas pengolahan air yang menghasilkan air bersih sebersih air minum yang digunakan untuk mendinginkan sistem sirkulasi, tank farm dan dermaga.

(19)

Mobil/Badger dan Teknologi Lummus terkenal. Dua unit etil benzena yang tergabung dengan dua unit styrene monomer dirancng menggunakan teknologi Lummus / UOP.

SMI merupakan sattu - satunya yang memproduksi styrene monomer di Indonesia melayani baik industri hilir domestik dan pasar internasional.

(20)

BAB IV

METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Terdapat tiga tahap pelaksanaan Kerja Praktek, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan.

4.1. Tahapan Persiapan

Dalam tahap ini, pekerjaan yang dilakukan adalah melakukan studi literatur terhadap obyek kerja praktek dan konsep dasar sistem pengolahan limbah cair industri. Kemudian dilanjutkan dengan proses administrasi sampai diperoleh persetujuan pelaksanaan kerja praktek pada obyek tersebut.

4.2. Tahapan Pelaksanan

Dalam tahap ini, kajian pustaka terus dilakukan untuk melihat hubungan antara observasi lapangan dan teori. Dilakukan pengumpulan data yang

1. Data literatur, jurnal, makalah dan laporan penelitian terdahulu 2. Data keterangan jumlah pekerja dan struktur organisasi

3. Data keterangan berupa bagan alir proses produksi

4. Data Instalasi Pengolahan Limbah Cair/IPAL yang sudah ada 5. Data fasilitas yang mendukung sistem Pengolahan Limbah Cair 6. Data spesifikasi desain unit pengolah air limbah ( dimensi,

kapasitas, dll)

7. Data-data lain sebagai data pendukung 4.2.2 Pengumpulan data Primer

(21)

objek kerja praktek yaitu PT. Chandra Asri Petrochemical dan wawancara dengan para pekerja. Data primer yang dibutuhkan diantaranya:

1. Data sumber penghasil limbah cair

2. Data karakteristik dan kualitas influen dan efluen limbah cair

3. Data debit air bersih yang digunakan pada proses produksi PT Chandra Asri Petrochemical dan debit air limbah yang dihasilkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical

4. Data proses pengolahan limbah cair dari sumber hingga buangan akhir berdasarkan observasi langsung

4.3. Penyusunan Laporan Kerja Praktek

Laporan kerja praktek diorientasikan sebagai bahan analisis pengamatan langsung atas dasar data primer dan data sekunder yang diperoleh selama waktu kerja praktek. Laporan kerja praktek ini diharapkan akan mencakup berbagai hal yang dirasa perlu mendapatkan keaktifan pemikiran bagi praktikan dan mengembangkan keilmuan pada khususnya. Adapun metodologi penyusunan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan Pustaka

(22)

Gambar 4.1. Diagram Alir Tahapan Kerja Praktek

Data literature jurnal, jurnal, makalah dan laporan penelitian terdahulu

Data keterangan jumlah pekerja dan struktur organisasi

Data keterangan berupa bagan alir proses produksi

Data Instalasi Pengolahan Limbah Cair/IPAL yang sudah ada

(23)

BAB V

RENCANA PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Sesuai dengan kurikulum Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, kegiatan Kerja Praktek mempunyai bobot 2 SKS dan merupakan syarat untuk menempuh ujian akhir/ Tugas Akhir. Pelaksanaan kerja praktek direncanakan selama satu bulan yang diharapkan dapat dimulai pada tanggal 18 Juli sampai dengan 18 Agustus 2012 atau sesuai dengan persetujuan dan kebijakan dari pihak PT. Chandra Asri Petrochemical. Berikut jadwal rencana kerja praktek yang direncanakan.

Jadwal rencana kerja praktek

Tahapan Kegiatan Kerja Praktek (KP)

Maret - Juni Juli Agustus September

Minggu ke - Minggu ke - Minggu ke - Minggu

ke-1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Pelaksanaan KP Penyusunan Laporan Presentasi Hasil KP

(24)

Demikian proposal kegiatan kerja praktek ini Saya ajukan, semoga dapat memberikan penjelasan maksud dan tujuan kerja praktek ini kepada PT. Chandra Asri Petrochemical. Selain itu semoga dari kegiatan ini akan memberikan manfaat dan dapat menyumbangkan pemikiran, wawasan tentang penerapan sistem pengolahan limbah cair industri yang tepat dan sesuai. Sehingga limbah cair yang dihasilkan dapat diproses dengan baik dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas, serta akan lebih terjalin kemitraan yang positif dan saling menguntungkan antara keduanya.

Besar harapan Saya untuk dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Chandra Asri Petrochemical. Karena akan menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga bagi kami, terutama sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman teori yang telah dipelajari selama ini, khususnya tentang pengolahan limbah cair industri. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Eckenfelder, Wesley. 2000. Industrial Water Pollution Control. Third Edition. Mcgraw Hill. Singapore.

Metcalf and Eddy Inc. 1991. Wastewater Engineering : Treatment, Disposal, and Reuse. Third Edition. Mcgraw Hill. Singapore.

Reynolds, Tom D. 1982. Unit Operations and Processes in Environmental Engineering. A&M University. Texas

Tchobanoglous, George; Burton, Franklin L. 1991. Wastewater Engineering, Treatment, Disposal and Reuse, Third Edition, McGraw-Hill, Inc. Singapura.

(26)

LAMPIRAN

Gambar

Tabel 2.1 Karakteristik Limbah secara Fisik, Kimia dan Biologis serta Sumbernya
Gambar 2.1. Skema proses lumpur aktif
Gambar 2.2. Skema Trickling Filter
Gambar 2.3. Skema RBC
+4

Referensi

Dokumen terkait

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

Buangan limbah industri adalah segala usang dari pabrik yang sudah tidak dipakai lagi yang berbentuk dapat, cair maupun gas.. Tentu saja buangan limbah industri

Limbah cair industri kelapa sawit berasal dari unit proses pengukusan (sterilisasi), proses klarifikasi dan buangan dari hidrosiklon. Limbah cair industri minyak kelapa

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri.. maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan

Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses pruduksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang lebih dikenal sebagai sampah atau juga dapat dihasilkan