• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN HIDROSFER KELO (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN HIDROSFER KELO (1)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN HIDROSFER

KELOMPOK 2

AHMAD FAJRI RAHMAN

NUR RAHMA REVIANI

FATIMAH RESKI

HASLINDA

NASTITI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah fisika lingkungan ini yang berjudul Hidrosfer dengan sebaik-baiknya.

Penulis sadar bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dosen pengampu, rekan-rekan, dan pihak-pihak yang telah membantu baik secara moril maupun spiritual. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kiranya kritik dan saran sangat penulis nanti dari para pembaca. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I ... 3

PENDAULUAN ... 3

A. LATAR BELAKANG ... 3

B. RUMUSAN MASALAH ... 3

C. TUJUAN ... 3

D. MANFAAT ... 4

BAB II ... 5

PEMBAHASAN ... 5

A. HIDROSFER ... 5

B. SIKLUS HIDROLOGI ... 6

C.PEMBENTUKAN STRUKTUR BUMI AKIBAT SIKLUS HIDROLOGI ... 13

BAB III ... 37

PENUTUP... 37

A. KESIMPULAN ... 37

B. SARAN ... 37

(4)

BAB I

PENDAULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersi untuk

minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut empunyai

stansar 3B uaitu tidak bewarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi

adakalanya kita melihat ar yang bewarna keruh dan berbau serta seringkali

bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik dan sampah

organik. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau di

kolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula

air yang terpolusi. Darimana polutan tu berasal?

Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber

air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya

limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya

bermuara di sungai dan pencemaran air ini dapat merugkan manusia. Bila

manusia mengkomsumsi air yang tercemar. Maka dari itu kami akan

membahas upaya pencegahan pencemaran air melalui makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu hidrosfer?

2. Apa yang diamksud degan siklus hidrologi?

3. Bagaimana unsur-unsur utama siklus hidrologi?

4. Apa saja jenis-jenis perairan yang ada di muka bumi?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui tentang hidrosfer

(5)

3. Untuk mengetahui unsur-unsur utama siklus hidrologi

4. Untuk mengetahui jenis-jenis perairan yang ada di muka bumi.

D. MANFAAT

1. Bagi mahasiswa, dapat lebih memperdalam kkonsep tentang

hidrosfer serta mengetahui jenis-jenis perairan yang terbentuk di

muka bumi akibat siklus hidrologi

2. Bagi dosen, sebagai tambahan referensi dan bahan ajar yang bisa

digunakan untuk kedepannya

3. Bagi masyarakat, sebagai bahan bacaan dan referensi tentang

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. HIDROSFER

Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang

berarti lapisan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hidrosfer

merupakan tubuh air atau lapisan air yang menyelimuti bumi. Air

merupakan sumber utama dari kehidupan manusia, tidak ada manusia yang

bisa hidup tanpa adanya air. Hampir tiga per empat bagian bumi tertutup

oleh air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang berada di

perairan laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi dan membentuk

sungai, danau, rawa, awan, meupun maupun uap air. Dengan bantuan sinar

matahari, air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi

relatif tetap.

Ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi memili

beberapa cabang ilmu, yaitu sebagai berikut:

1. Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di

permukaan tanah

2. Linmologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang menggenang di

permukaan tanah (danau)

3. Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang

terdapat di bawah tanah

4. Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es

5. Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang

faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi

(7)

B. SIKLUS HIDROLOGI

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak

pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui

kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Secara global dapat digambarkan dengan sembilan proses fisik

yang besar, membentuk gerakan air secara kontinyu. Jalurnya meliputi

bagian air yang berbentuk gas di dalam atmosfer planet bumi, melalui

permukaan bumi seperti lautan, danau dan gletser. Pada saat yang sama,

air melewati tanah dan lapisan batuan di dalam tanah, kemudian air

dikembalikan lagi ke atmosfer.

Jumlah air di bumi ini tetap, tidak berubah. Jumlah air yang tetap

dan selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu

siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.

Berdasarkan lama peredaran air, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi

(8)

Siklus hidrologi ini memiliki karakteristik mendasar bahwa siklus tersebut tidak

memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Hal ini dapat kita pelajari dengan proses

seperti berikut: evaporasi, kondensasi, presipitasi, intersepsi, infiltrasi, perkolasi,

transpirasi, limpasan dan penyimpanan.

Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus

hidrologi, yaitu :

1. Evaporasi (presipitasi)

Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut

dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air

yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari

daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi.

Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5

sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil

kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil

kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari

daratan, danau, sungai dan lahan yang basah, dan yang paling

penting juga berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang hidup.

2. Transpirasi

Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan melalui bagian daun, terutama stomata atau

mulut daun.

3. Evapotranspirasi

Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan

transpirasi.

4. Kondensasi

Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan

mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui

kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan

embun, titik-titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk

(9)

5. Presipitasi (Hujan)

Presipitasi atau curah hujan ketika titik-titik air, salju dan es

di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat, mereka akan

menjadi hujan. Pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (

hail) berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak

mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh,

ketika awan tersebut bergerak menuju pegunungan,

awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh

air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan,salju, dan hujan

batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.

6. Adveksi

Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan

horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu lokasi

ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.

7. Infiltrasi (Perkolasi)

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya

daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir

secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori

tanah dan batuan, sehingga mencapai muka air tanh (water table)

yang kemudian menjadi air bawah tanah.

8. Surface Run Off

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat

bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanh

hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air

permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau,

waduk, rawa) dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul

dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.

9. Infiltrasi

Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui

(10)

10.Intersepsi

Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke

tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan

batang pohon.

Perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevavorasi

kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh

tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus

hidrologi terus bergerak secara kontinu. Dalam tiga cara yang berbeda:

1. Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai,

di tanaman, dan sebagainya. kemudian akan menguap ke angkasa

(atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh

uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya

akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

2. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah

melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka

air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat

bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah

hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

3. Air Permukaan – Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang

tidak mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang

mengalami peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi

sebagai mata air. Mata air yang muncul di permukaan bumi akan

mengalir sebagai air permukaan. Air bergerak diatas permukaan

tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan

makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin

besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah

urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk

sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar

(11)

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang

(danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan

terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.

Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam

komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran

Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap,

yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

(By. Nastiti)

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :

A. Siklus Pendek / Siklus Kecil

Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan

jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut.

Bagaimana terjadinya siklus pendek? Air laut mengalami evaporasi

(penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari

evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan

mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin

lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air

yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami

evaporasi lagi.

Adapun urutan dari siklus pendek adalah:

(12)

 Turun hujan di permukaan laut

B. Siklus Sedang

Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam

bentuk uap air karena panas sinar matahari. Angin yang bertiup

membawa uap air laut ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu,

uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau

terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh

dan mengalami kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan

yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan,

sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.

Adapun urutan dari siklus sedang adalah:

 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari  Terjadi evaporasi

 Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat  Pembentukan awan

 Turun hujan di permukaan daratan

(13)

C. Siklus Panjang / Siklus Besar

Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut.

Angin membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung

bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan tubuh

perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini

berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air

hujan yang jatuh, sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi)

menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi tidak berbentuk hujan,

tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan diserap oleh

tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju

parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air

tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah

juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang

merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya

paling lengkap.

Adapun urutan dari siklus panjang adalah:

 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari  Uap air mengalami sublimasi

(14)

 Turun salju

 Pembentukan gletse

 Gletser mencair membentuk aliran sungai

 Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

(By. Ahmad Fajri Rahman)

C.PEMBENTUKAN STRUKTUR BUMI AKIBAT SIKLUS HIDROLOGI

1. Perairan Darat

Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai,

air empang, air danau, air rawa yang ada di sekitar rumah Anda.

Air-air tersebut termasuk dalam bentang perairan darat. Perairan

darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk

perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang

mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang

lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang

memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai

(DAS). Jenis-jenis perairan darat :

a. Danau

Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya

(15)

Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air

tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam

tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut

Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya

asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang

sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut

biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat

lain.

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan

menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik,

Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atauBendungan.

1) Danau Tektonik

Danau yang terjadi akibat adanya peristiwa

tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses

patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah

yang patah mengalami pemerosotan atau ambles

(subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang

cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah

danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau

Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi.

Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di

Sumatera.

2) Danau Vulkanik atau danau Kawah

Danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden

bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan

yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan

bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut

terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis

ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau

(16)

danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung

Kelud.

3) Danau Tektono-Vulkanik

Danau yang terjadi akibat proses gabungan antara

proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung

berapi meletus, sebagian tanah / batuan yang menutupi

gunung patah dan merosot membentuk cekungan.

Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah

danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di

Sumatera Utara.

4) Danau Karst.

Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau

yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini

terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas

erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air

sehingga terbentuklah danau.

5) Danau Glasial

Danau yang terjadi karena adanya erosi gletser.

Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang

dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini

terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu

danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.

6) Waduk atau Bendungan

Danau yang sengaja dibuat oleh manusia.

Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan

pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan

rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling,

Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam

Kiri di Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo

(17)

b. Rawa

Daerah rawa banyak ditemukan di pantai timur pulau

Sumatera dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas

dapat dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah

rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa

bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air

tanah. Ada dua jenis rawa yaitu:

 Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian  Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.

Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air

sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua

memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti. Rawa

yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus

untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air

(18)

2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan

maupun tumbuh-tumbuhan)yang hidup.

3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang

tebal.

Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian

memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:

1) Airnya tidak terlalu asam.

2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan

serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon

rumbia dan lain-lain.

3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.

c. Air Tanah

Air yang diminum setiap hari diperoleh dari air tanah,.

Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita saksikan

adanya air sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain.

Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air

(19)

Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi air yang kita

minum serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari

adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat dilakukan dengan

menimba, memompa atau mengalirkan air dari sebuah mata air.

Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah batuan.

Kalau diperhatikan permukaan air sumur, maka akan dilihat

bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak

sama. Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di

pinggir sungai, mungkin cukup menggali 2 meter kita telah

memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung mungkin kita

perlu menggali hingga kedalaman nya mencapai 10 atau 15

meter untuk memperoleh air tanah.

Perbedaan ini disebabkan oleh per bedaan topografi.

Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman

permukaan air tanah. Contohnya di daerah gurun

kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga

jarang tumbuh-tumbuhan yang hidup di situ karena akar

tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab

lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan

air tanah akan lebih dalam jika dibandingkan pada musim

penghujan. Ada bermacam-macam jenis air tanah.

1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.

a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang

terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus

air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai,

danau dan rawa termasuk jenis ini.

b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah

lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air

(impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini

(20)

merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal

dari air tanah dalam.

2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah

yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang

berasal dari dalam perut bumi.

a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric

Ada 4 wilayah air tanah yaitu:

1) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas

dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang

mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi),

air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah.

Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk

menopang kelangsungan hidupnya.

2) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yang disebut dengan

wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini

tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.

3) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini merupakan peralihan

antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air.

Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan

naik) dari wilayah jenuh air.

4) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat

(21)

d. Sungai

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih

rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat

mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke

sungai yang lain.

Sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang

mengalir lewat sungai bisa berasaldari air hujan, bisa berasal

dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir

(Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut,

ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa juga ke

sawah-sawah.

Ada bermacam-macam jenis sungai :

Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga

macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai

(22)

1) Sungai Hujan

Adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan

atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai

yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

2) Sungai Gletser

Adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan

es.Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal

dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak

adanamun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang

berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman

(yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan

sebagai contoh jenis sungai ini.

3) Sungai Campuran

Adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es

(gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh

sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai

Mamberamo di Papua (Irian Jaya).

Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan

menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik,

sungai episodik, dan sungai ephemeral.

1) Sungai Permanen

Adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun

relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas,

Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai

Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

2) Sungai Periodik

Adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya

banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.

Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa

(23)

Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa

Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.

3) Sungai Episodik

Adalah sungai yang pada musim kemarau airnya

kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai

jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

4) Sungai Ephemeral

Adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat

musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir

sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan

sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai

dibedakan menjadi 5 jenis yaitu :

1) Sungai Konsekuen

Adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah

lereng awal.

2) Sungai Subsekuen atau strike valley

Adalah sungai yang aliran airnya mengikut strike

batuan.

3) Sungai Obsekuen

Adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah

dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan

kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai

subsekuen.

4) Sungai Resekuen

Adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti

arahkemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai

(24)

5) Sungai Insekuen

Adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh

litolo mau pun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi

dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.

1) Sungai Anteseden

Adalah sungai yang tetap mempertahankan arah

aliran airnya walau pun ada struktur geologi (batuan) yang

melintang.Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga

mampu menembus batuan yang merintanginya.

2) Sungai Superposed

Adalah sungai yang melintang, struktur dan

prosesnya dibimbingoleh lapisan batuan yang menutupinya.

Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6

macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler, pinate dan

anular:

1) Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Radial sentrifugal

Adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan

pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang

berbentuk kerucut.

b) Radial sentripetal

Adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke

pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).

2) Dendritik

Adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya

seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran

dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah

(25)

3) Trellis

Adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.

4) Rektangular

Adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku

atau hampir siku-siku 90°.

5) Pinate

Adalah pola aliran di mana muara-muara anak

sungainya membentuk sudut lancip.

6) Anular

Adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

e. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area,

atau Rivers basin atau Watershed. DAS adalah daerah yang

berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah

tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa DAS

(26)

tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai

tersebut.

DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS

kurus

1) DAS gemuk

Yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya

tampung air yang besar.Sungai dengan DAS seperti ini,

Sebagai tempat penampungan air hujan DAS harus kita jaga

kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak

menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara

lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai

tempat pemukiman atau keperluan lainnya.

Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda

yang berupa:

1) Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan

2) Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang

padat.

Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak

adalah:

1) Air sungai meluap, sering terjadi banjir,

2) Akan terbentuk delta sungai, dan

3) Dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah

(27)

Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk

kepentingan sumber air minum,sumber tenaga, irigasi,

perikanan darat, transportasi, bahan baku industri, rekreasi

danolahraga air.

1. Air Minum

Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal

dari air sumur, air PAM, air danauatau sungai dan lain-lain

merupakan bagian dari perairan darat.

2. Sumber tenaga (energy)

Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai

sumber tenaga, misalnya untukpembangkit listrik tenaga

air dan sebagai sarana transportasi.

3. Irigasi

Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana

irigasi. Dengan demikian kitadapat melakukan berbagai

usaha pertanian dan perkebunan.

4. Perikanan Darat

Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti

ikan mas, lele, belut, nila dan lainlain)dapat kita jalankan

berkat adanya sistem perairan darat. Majunya

usahaperikanan darat di samping meningkatkan

penghasilan juga meningkatkan kualitasgizi masyarakat.

5. Sarana Transportasi

Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai

sarana transportasi. Contohnyabanyak sungai-sungai di

pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan

sebagaisarana transportasi.

6. Bahan baku industri

Pemanfaatan air sebagai bahan baku industri

(28)

lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air

sungaiAsahan dalam proses produksi aluminiumnya.

7. Rekreasi

RekreasiWaduk-waduk, rawa, danau ataupun

sumber-sumber air panas merupakan tempatyang dapat

kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.

8. Olah raga air

Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai

sarana olah raga seperti renang,selam, kano dan lain-lain.

(By. Nur Rahma Reviani)

2. Perairan Laut

a. Jenis Perairan Laut

Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita

mengenal adanya laut Transgresi,laut Ingresi dan laut Regresi.

a) Laut Transgresi (laut yang meluas)

Terjadi karena adanya perubahan permukaan laut

secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini

terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya

yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah

(29)

Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut

Utara.

b) Laut Ingresi

Adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan

tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering

disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan

membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau

basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat.

Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan

lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah

penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.

Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m,

palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang

dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya

10.683 m (terdalam di dunia).

c) Laut Regresi

Adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi

karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan

lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di

laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai

utara pulau Jawa.

Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan lautpedalaman.

a) Laut tepi (laut pinggir)

Adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan

seolah – olahterpisah dari samudera luas oleh daratan

pulau-pulau atau jazirah. Contohnyalaut Cina Selatan

dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan

(30)

b) Laut pertengahan

Adalah laut yang terletak di antara benua-benua.

Lautnya dalamdan mempunyai gugusan pulau-pulau.

Contohnya laut Tengah di antara benua Afrika-Asia dan

Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika

dan lain-lain.

c) Laut pedalaman

Adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh

daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.

Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal

dan zona Abysal.

a) Zona Lithoral

Adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di

wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat

air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu

wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.

b) Zona Neritic (wilayah laut dangkal)

Yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga

kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh

sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak

terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun

tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat

Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.

c) Zona Bathyal (wilayah laut dalam)

Adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara

150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus

sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya

tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.

(31)

Yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas

1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada

tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di

wilayah ini sangat terbatas.

b. Organisme Laut dan Pemanfaatannya

Banyak organisme yang terdapat di laut, namun pada

kegiatan ini kita batasi untuk mengupas organisme laut jenis

Plankton, Nekton dan Bentos.

a) Plankton

Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton

(golongan tumbuh-tumbuhan) dan zooplankton (golongan

hewan).

1) Fitoplankton

Adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil,

ia melayanglayang di air dan merupakan organisme laut

yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan laut

berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi

makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh

plankton ini yaitu Alga merah banyak terdapat di Laut

Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik,

Dinophysis, Navicula dan lain-lain.

2) Zooplankton

Adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari

berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak

jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda,

Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan

Crustace. Di samping menjadi makanan utama ikan,

tumpukan bangkai plankton di laut dangkal juga

merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut

seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses

(32)

b) Nekton

Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak

sendiri ke sana ke mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut,

mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton merupakan

organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama

untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi. Tumpukan

bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi

terbentuknyamineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah

mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan

jutaan tahun.

c) Bentos

Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik

yang menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh

bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut,cambuk laut,

terumbu karang dan lain-lain. Tubuh bentos banyak

mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita

lihat di pantai merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos.

Jika timbunannyasangat banyak rumah-rumah binatang karang

ini akan membentuk Gosong Karang, yaitu dataran di pantai

yang terdiri dari batu karang. Selain Gosong Karang ada juga

Atol, yaitu pulau karang yang berbentuk cincin atau bulan sabit.

Batu-batu karang yang dihasilkan oleh bentos dapat

dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, rekreasi, sebagai

bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan zat kimia yang

terkandung dalam tubuh bentos bisa dimanfaatkan sebagai

bahan untuk permbuatan obat dan kosmetika.

c. Pemanfaatan Perairan Laut dalam Kehidupan

Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat

bermanfaat bagi kehidupan kita. Secara umum perairan laut dapat

(33)

pertambangan, sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika,

sumber energi, rekreasi serta pendidikan dan penelitian.

a) Sarana Transportasi

Pemanfaatan perairan laut sebagai sarana transportasi sudah

dikenal sejak jaman nenek moyang dulu. Mereka

memanfaatkan sarana transportasi laut untuk kepentingan

pindah tempat (mencari tempat tinggal baru), ekonomi dan

lain-lain.

b) Usaha perikananLaut

Usaha perikananLaut memiliki banyak jenis ikan dalam

jumlah yang banyak pula. Oleh karena itu jika potensi ini

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan

kualitas gizi serta perbaikan ekonomi.

c) Usaha perikanan Laut

Usaha pertambanganSebagaimana telah disebutkan, bahwa

di dasar laut tersimpan mineral tambang yang berupa gas dan

minyak bumi. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai

usaha pertambangan.

d) Usaha budi daya rumput laut

Usaha budi daya rumput lautPerairan laut terutama di laut

dangkal merupakan tempat yang sangat bagus untuk usaha budi

daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan dan

minuman, unsur kimia yang ter dapat di dalam rumput laut

dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat dan

kosmetika.

e) Sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika

Sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetikaBerbagai

unsur kimia terdapat dalam tubuh biota laut seperti

zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat dan

(34)

f) Sumber Energi Perbedaan suhu air laut

Sumber EnergiPerbedaan suhu air laut, gelombang pasang

surut dan angin di atas laut mempunyai potensi jika

dimanfaatkan sebagai sumber energi.

g) RekreasiPerairan laut

RekreasiPerairan laut rata-rata pemandangannya indah

terutama di daerah pantai. Namun tidak jarang kita temukan

pemandangan indah yang terdapat di bawah laut, oleh karena

itu sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tempat

rekreasi.

h) Pendidikan dan PenelitianBagi para mahasiswa

Pendidikan dan PenelitianBagi para mahasiswa, ilmuwan

serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan laboratorium

yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan dan

penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).

d. Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia

Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu

Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi

Eksklusive (ZEE). Indonesia disebut negara maritim, maksudnya

Indonesia sebagai negara kepulauan yang sebagian besar

wilayahnya terdiri atas laut. Dengan demikian secara administratif

kita memiliki kekhasan dalam hal batas-batas wilayah negara. Hal

ini berbeda dengan negaranegara yang terletak di daratan yang

hanya memiliki satu jenis batas negara yaitu batas teritorial yang

langsung berbatasan dengan negara lain di sekitarnya.Tentang

batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara

yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai

dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah

disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas

Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi

(35)

a) Batas Laut Teritorial

Laut Nusantara merupakan laut yang berada di antara

pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar pulau tersebut.

Sedangkan Batas Laut Teritorial merupakan batas kedaulatan

penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak

diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita.

Namun demikian Indonesia juga menyediakan jalur

pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini

Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan

sumberdaya yang terkandung di dalamnya. Batas Laut

Teritorial iniditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang

terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Penentuan

titik pantai yang dijadikan dasar untuk melakukan

pengukuran adalah dengan mencari garis pantai yang paling

jauh menjorok ke laut. Setelah ketemu kemudian pada garis

itu dicari rata-rata pada saat air pasang dengan saat air surut.

Garis ini disebut garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian

diukur sejauh 12 milke laut untuk menentukan Batas Laut

Teritorial.

b) Batas Landas Kontinen

Adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut.

Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan

dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan

pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah

diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh

lebih dari 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen

merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya

dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan. Batas

Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling

jauh 200 mil laut. Jika terdapat 2 negara yang

(36)

jarakyang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan

batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan

dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama

jauhnya dari garis pantai masing-masing. Negara kita

terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di

bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur),

maka baik batas Indonesia denganMalaysia dan Thailand

(di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di

bagian timur) ke duanya menggunakan Batas Landas

Kontinen. Batas Landas Kontinen Indonesia dengan

Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas

Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru.

Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber

alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam

wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati

dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai.

Hal lain yang perlu diindahkan dandilindungi adalah

kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah:

pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi dan

transmisi listrik bawah laut, perikanan, penelitian ilmiah

dan cagar alam.

c) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas

seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau

Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau

Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik.

ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang

paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini

Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama

untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di

(37)

yang terdapat di wilayah tersebut. Di luar ZEE adalah laut

bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia

mampu demikian hasil tangkapan siap dipasarkan, atau

bahkan kapal dapat langsung berlayar menuju negara

tempat tujuan ekspor.

(38)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hidrosfer merupakan tubuh air atau lapisan air yang menyelimuti

bumi. Air merupakan sumber utama dari kehidupan manusia, tidak ada

manusia yang bisa hidup tanpa adanya air.

Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang

mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih

rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu

pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).sedangkan untuk

perairan laut sendiri Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita

mengenal adanya laut Transgresi,laut Ingresi dan laut Regresi.

B. SARAN

1. Sebagai mahasiswa kita sebaiknya menjaga apa yang telah ada di

bumi kita

2. Sebagai mahasiswa sebaiknya kita menjaga kebersihan lingkungan

agar polutan air semakin berkurang bahkan tak ada lagi.

3. Sebaga masyarakat luas sebaiknya kita saling bahu membahu

dalam merawat bumi kita yang semakin menua dengan melakukan

(39)

DAFTAR PUSTAKA

http://musyabirahjalil.blogspot.co.id/2015/06/makalah-hidrosfer_52.html?m=1

http://geografisku.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-macam-perairan-darat.html?m=1

http://www.academia.edu/11620916/MAKALAH_HIDROSFER

https://pesonageografi.wordpress.com/2011/02/14/perairan-laut/amp

https://id.m.wikipedia.org/wiki/hidrosfer

Referensi

Dokumen terkait

diperoleh dari pengumpulan air pada lapisan tanah yang dalam..  Air permukaan (sungai, danau) adalah air yang terdapat pada

Metode geolistrik resistivitas dapat digunakan untuk mempelajari kondisi bawah permukaan bumi berdasarkan nilai tahanan jenis lapisan tanah atau batuan.. Setiap

Lingkungan pengendapan batuan sedimen pembawa batubara dan lapisan batubara di Lajur Barat dan Tengah termasuk ke dalam fasies wet forest swamp ( backmangrove sampai rawa air

berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh.. lapisan

Berdasarkan nilai tahanan jenis dan keadaan geologi, hasil penelitian diidentifikasi terdapat 4 jenis lapisan batuan permukaan didaerah Desa Pawan, Rokan Hulu,

Lingkungan pengendapan batuan sedimen pembawa batubara dan lapisan batubara di Lajur Barat dan Tengah termasuk ke dalam fasies wet forest swamp (backmangrove sampai rawa air tawar)

Hasil penafsiran kedalaman, ketebalan, tahan jenis, perkiraan litologi dan sifat lapisan tanah/batuan terhadap air tanah Hasil dari penelitian tentang interpretasi bawah permukaan

Sedangkan air tanah pada lapisan yang lebih dalam yaitu 53,5 m, diperkirakan merupakan jenis akuifer tertekan dengan batas atas dan bawah berupa batuan beku.. Batuan beku pada batas