• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan dan PSAK dan 48

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ringkasan dan PSAK dan 48"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PSAK 48 – PENURUNAN NILAI ASET

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Akuntansi Keuangan

Dosen Pengampu : Andwiani Sinarasri, SE.,M.Si

Yogi Ari Prakoso E2B013011

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

(2)

PSAK 48 – PENURUNAN NILAI ASET

Tujuan

Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.

Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali :

(a) Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan);

(b) aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34:Akuntansi Kontrak

Konstruksi);

(c) aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan);

(d) aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja);

(e) aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran;

(f) Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti Investasi);

(g) biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang

timbul dari hak kontraktual

penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK

28: Kontrak Asuransi; dan

(h) aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk

dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan

Operasi yang Dihentikan.

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai

Suatu aset mengalami penurunan nilai jika jumlah tercatatnya melebihi jumlah terpulihkan. Paragraf 12-14 menjelaskan beberapa indikasi bahwa rugi penurunan nilai mungkin telah terjadi

(3)

(a) menguji penurunan nilai aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas atau aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, secara tahunan, dengan membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah terpulihkannya.

(b) menguji penurunan nilai goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis secara tahunan.

Ketidakpastian mengenai kemampuan aset tidak berwujud dalam menghasilkan manfaat ekonomi masa depan yang cukup untuk memulihkan jumlah tercatatnya biasanya lebih besar pada saat aset tersebut belum dapat digunakan daripada setelah aset tersebut dapat digunakan. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas harus mempertimbangkan, minimum, hal-hal berikut ini:

Informasi dari sumber-sumber eksternal:

(a) selama periode tersebut, nilai pasar aset telah turun secara signifikan lebih dari yang diharapkan sebagai akibat dari berjalannya waktu atau pemakaian normal.

(b) perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat entitas beroperasi atau di pasar tempat aset dikaryakan, yang berdampak merugikan terhadap entitas, telah terjadi selama periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu dekat.

(c) suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama periode tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai pakai aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset secara material.

(d) jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.

Informasi dari sumber-sumber internal:

(e) terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset.

(f) telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang

berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara, suatu aset

digunakan atau diharapkan akan digunakan.

(g) terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja

ekonomi aset lebih buruk, atau akan lebih buruk, dari yang diharapkan.

(4)

Pernyataan ini mendefi nisikan jumlah terpulihkan sebagai jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai dari suatu aset tidak selalu perlu ditentukan dua-duanya. Penentuan nilai wajar dikurangi biaya penjualan suatu aset mungkin dapat dilakukan meskipun jika aset tersebut tidak diperdagangkan dalam pasar aktif. Jika tidak terdapat alasan untuk meyakini bahwa nilai pakai aset secara material melebihi nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan, nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan dapat digunakan sebagai jumlah terpulihkan

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Aset Tidak Berwujud Dengan Masa Manfaat yang Tidak Terbatas

Paragraf 10 mensyaratkan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas untuk diuji penurunan nilainya setiap tahun dengan membandingkan jumlah tercatatnya dengan jumlah terpulihkannya, terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai.

Nilai Wajar Dikurangi Biaya Penjualan

Bukti terbaik dari nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan adalah harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan asset. Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut. Biaya pelepasan aset, selain dari yang sudah diakui sebagai kewajiban, dikurangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Terkadang dalam suatu pelepasan aset, pembeli diharuskan menanggung suatu laibilitas dan hanya tersedia satu nilai wajar dikurangi biaya penjualan yang mencakup aset dan laibilitas tersebut.

Nilai Pakai

Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam 28 penghitungan nilai pakai aset: (a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset;

(b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut; (c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku;

(d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset; dan

(5)

Dasar Estimasi Arus Kas Masa Depan

Dalam mengukur nilai pakai, suatu entitas harus:

(a) mendasarkan proyeksi arus kas pada asumsi-asumsi yang memadai dan terdukungkan yang mencerminkan estimasi terbaik manajeman mengenai rentang kemungkinan-kemungkinan kondisi ekonomi yang akan terjadi selama masa manfaat aset. Bukti eksternal diberi bobot yang lebih tinggi.

(b) mendasarkan proyeksi arus kas pada anggaran atau prakiraan keuangan terkini yang disetujui manajemen, tetapi harus mengeluarkan unsur estimasi arus kas masuk atau arus kas keluar yang berkaitan dengan restrukturisasi masa depan atau perbaikan maupun peningkatan kinerja aset. Proyeksi berdasarkan anggaranatau prakiraan keuangan tersebut harus meliputi jangka waktu maksimum lima tahun, kecuali jika penggunaan waktu yang lebih panjang dapat dijustifi kasi. (c) mengestimasi proyeksi arus kas yang melewati periode yang tercakup dalam anggaran atau

prakiraan terkini dengan mengekstrapolasi proyeksi yang didasarkan pada anggaran atau prakiraan tersebut dengan menggunakan tingkat pertumbuhan tetap atau menurun untuk tahun-tahun berikutnya

Arus kas masa depan diestimasi berdasarkan kondisi aset saat ini. Estimasi arus kas masa depan tidak mencakup arus kas masuk atau keluar masa depan yang diharapkan timbul dari:

(a) restrukturisasi masa depan yang mana entitas belumberkomitmen; atau

(b) perbaikan dan peningkatan kinerja aset. Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk:

(a) arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan; dan (b) penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan.

Arus Kas Masa Depan Valuta Asing

Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut.

Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari:

(a) nilai waktu uang; dan

(6)

Tarif diskonto yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset tertentu adalah tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya mereka hendak memilih suatu investasi yang menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan profil risiko yang sama dengan yang entitas harapkan akan dihasilkan dari aset tersebut.

P E N G A K U A N D A N P E N G U K U R A N R U G I PENURUNAN NILAI

Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain (contoh, sesuai dengan model revaluasi pada PSAK 16). Setiap rugi penurunan nilai aset revaluasian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi sesuai dengan Pernyataan lain.

Ketika jumlah estimasi rugi penurunan nilai lebih besar dari nilai tercatat aset yang terkait, entitas mengakui laibilitas jika, dan hanya jika, hal ini disyaratkan oleh Pernyataan lain.

Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan (amortisasi) aset disesuaikan di masa depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset revisian, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada), secara sistematis selama sisa masa manfaatnya.

UNIT PENGHASIL KAS DAN GOODWILL

Identifikasi Unit Penghasil Kas Dimana Aset Tercakup

Jika terdapat indikasi bahwa suatu aset turun nilainya, jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, entitas menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup ( aset dari unit penghasil kas).

Jumlah terpulihkan dari suatu aset individual tidak dapat ditentukan jika:

(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan (contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapat diestimasi menjadi tak berarti); dan

(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.

(7)

Jumlah Terpulihkan dan Jumlah Tercatat dari Unit Pernghasil Kas

Jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya. Jumlah tercatat unit penghasil kas ditentukan atas dasar yang konsisten dengan cara menetapkan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas.

Goodwill

Alokasi Goodwill Untuk Unit Penghasil Kas

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperolah dalam suatu kombinasi bisnis harus, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak pengakuisisi, (atau kelompok unit penghasil kas) yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi, terlepas dari apakah aset atau laibilitas lain dari pihak yang diakuisisi yang ditetapkan ke unit-unit atau kelompok unit-unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill harus:

(a) merupakan tingkat terendah dalam entitas yang goodwillnya dimonitor untuk tujuan manajemen internal; dan

(b) tidak lebih besar dari suatu segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi.

Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis adalah aset yang mewakili manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak terdentifikasi secara

individual dan diakui secara terpisah. Goodwill tidak menghasilkan arus kas secara independen dari aset atau kelompok aset lain, dan seringkali berkontribusi pada arus kas dari beragam unit penghasil kas.

Unit penghasil kas yang mana goodwill yang dialokasikan untuk tujuan pengujian penurunan nilai mungkin tidak serupa dengan tingkat ketika goodwill dialokasikan dalam hubungannya dengan PSAK 10 (revisi 2009): PengaruhPerubahanNilaiTukarValutaAsing untuk tujuan pengukuran keuntungan atau kerugian valuta asing. Jika alokasi awal goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum berakhirnya periode tahunan ketika kombinasi bisnis telah terjadi, alokasi awal tersebut harus diselesaikan sebelum akhir dari periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas menghentikan suatu operasi tertentu atas unit tersebut, goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut harus:

(8)

(b) diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dihentikan dan porsi dari unit penghasil kas yang ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih baik dalam mencerminkan goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan.

Pengujian Unit Penghasil Kas dengan Goodwill untuk Penurunan Nilai

jika goodwill terkait dengan unit penghasil kas tetapi belum dialokasikan ke unit tersebut, unit tersebut harus diuji penurunan nilai ketika terdapat suatu indikasi bahwa unit tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill harus diuji penurunan nilai secara tahunan, dan setiap kali apabila terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai, dengan membandingkan jumlah tercatat unit tersebut (termasuk goodwill) dengan jumlah terpulihkannya.

Waktu Pengujian Penurunan Nilai

Uji tahunan penurunan nilai untuk unit penghasil kas yang telah merima alokasi goodwill dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun. Unit penghasil kas yang berbeda dapat diuji untuk penurunan nilai pada saat yang berbeda. Jika aset-aset yang merupakan komponen unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill, diuji penurunan nilai pada saat yang sama dengan unit yang mengandung goodwill, aset-aset tersebut harus diuji penurunan nilainya sebelum unit tersebut.

Aset Korporat

Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi seperti bangunan kantor pusat atau divisi dari entitas, perlengkapan EDP atau pusat penelitian. Struktur suatu entitas menentukan apakah asset memenuhi definisi Pernyataan ini mengenai aset korporat untuk suatu unit penghasil kas tertentu. Karena aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk yang terpisah, jumlah terpulihkan aset korporat

individual tidak dapat ditentukan kecuali manajemen telah memutuskan untuk melepas aset tersebut. Dalam menguji rugi penurunan nilai suatu unit penghasil kas, entitas mengidentifikasi semua aset korporat yang terkait dengan unit penghasil kas yang sedang ditelaah. Jika sebagian dari jumlah tercatat aset korporat:

(a) dapat dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten terhadap unit tersebut, entitas

membandingkan jumlah tercatat dari unit (termasuk porsi dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan ke unit tersebut) dengan jumlah terpulihkan.

(9)

(i) membandingkan jumlah tercatat unit, diluar aset korporat, dengan jumlah terpulihkan dan mengakui setiaprugipenurunannilai

(ii) mengidentifikasi kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang mencakup unit penghasil kas yang ditelaah dan yang sebagian dari jumlah tercatat aset korporat dapat dialokasikan atas dasar yang layak dan konsisten; dan

(iii) membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas tersebut (termasuk bagian dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan ke kelompok dari unit tersebut) dengan jumlah terpulihkan dari kelompok unit itu.

Rugi Penurunan Nilai Untuk Unit Penghasil Kas

Rugi penurunan nilai diakui untuk unit penghasil kas (kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill atau aset korporat) jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai

dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan sebagai berikut:

(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas tersebut (kelompok dari unit); dan

(b) selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut (kelompok dari unit) dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok dari unit).

Pengurangan-pengurangan dalam jumlah tercatat diperlakukan sebagai rugi penurunan nilai atas aset individual. Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat aset dengan jumlah yang tertinggi dari:

(a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual (jika ditentukan); (b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan

(c) nol.

Pembalikan Suatu Rugi Penurunan Nilai

(10)

terakhir diakui. Pembalikan rugi penurunan nilai menggambarkan peningkatan estimasi jasa potensial aset, baik dari penggunaan atau dari penjualan, sejak tanggal ketika entitas terakhir kali mengakui rugi penurunan nilai untuk aset tersebut. Suatu nilai pakai aset bisa menjadi lebih besar dari jumlah tercatatnya karena nilai sekarang dari arus kas masuk masa depan meningkat seiring dengan semakin pendeknya periode ekspektasi arus kas.

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Untuk Aset Individual

Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain (contohnya, model revaluasi di PSAK 16). Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya dan meningkatkan surplus revaluasi untuk aset tersebut. Setelah pembalikan rugi penurunan nilai diakui, depresiasi (amortisasi) yang dibebankan ke aset tersebut harus disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya (jika ada), dengan dasar yang sistematik selama sisa masa manfaatnya.

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Untuk Unit Penghasil Kas

Pembalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unit penghasil kas dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari aset-asetnya. Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari:

(a) jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan

(b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya.

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Untuk Goodwill

(11)

PENGUNGKAPAN

Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:

(a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai.

(b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik

(c) jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode itu.

(d) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode tersebut.

Kelompok aset adalah kumpulan aset-aset yang mempunyai sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi suatu entitas. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap rugi penurunan nilai material yang diakui atau dibalik selama periode tertentu untuk suatu aset individual, termasuk goodwill, atau suatu unit penghasil kas:

(a) peristiwa dan kondisi yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan rugi penurunan nilai. (b) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.

(c) untuk aset individual: (i) sifat dari aset; dan

(ii) jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5, segmen terlaporkan yang mencakup aset tersebut.

(d) untuk unit penghasil kas;

(i) deskripsi unit penghasil kas (seperti apakah unit penghasil kas merupakan suatu lini

produksi, suatu pabrik, suatu operasi bisnis, suatu wilayah geografi, atau suatu segmen yang dapat dilaporkan seperti dijelaskan dalam PSAK 5);

(ii) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelompok aset dan, jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5, disajikan berdasarkan segmen terlaporkan; dan

(12)

(e) apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakainya.

(f) jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual, dasar yang

digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu kepada suatu pasar aktif).

(g) jika jumlah terpulihkan adalah nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan pada estimasi saat ini dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.

Estimasi yang Digunakan Untuk Mengukur Jumlah Terpulihkan Dari Unit Penghasil Kas Mengandung Goodwill Atau Aset Tidak Berwujud Dengan Masa Manfaat Tidak Terbatas

Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh (a)-(f) untuk setiap unit penghasil kas (kelompok dari unit) untuk mana jumlah tercatat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas dialokasikan ke unit itu (kelompok unit) adalah signifi kan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat yang tidak terbatas dari entitas:

(a) jumlah tercatat goodwill dialokasikan ke unit (kelompok dari unit).

(b) jumlah tercatat aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas dialokasikan ke unit (kelompok dari unit).

(c) dasar dari jumlah terpulihkan dari unit ditentukan (yaitu nilai pakai atau nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual).

(d) jika jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) didasarkan atas nilai pakai:

(i) suatu uraian dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen dalam proyeksi arus kasnya untuk periode yang dicakup oleh anggaran/prakiraan terkini. Asumsi utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah terpulihkan unit (kelompok unit).

(ii) suatu gambaran pendekatan manajemen untuk menetapkan nilai yang ditentukan untuk setiap asumsi utama, apakah nilai-nilai tersebut menggambarkan pengalaman masa lalu, jika sesuai, konsisten dengan sumber informasi dari luar, dan, jika tidak, bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau sumber informasi dari luar. (iii) periode yang mana manajemen telah memproyeksikan arus kas yang didasarkan pada

(13)

(iv) tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasi proyeksi arus kas diluar periode yang dicakup oleh anggaran/prakiraan terkini, dan suatu justifikasi untuk menggunakan tingkat pertumbuhan yang melebihi tingkat pertumbuhan rata-rata jangka panjang untuk produk, industri, atau negara di tempat entitas beroperasi, atau untuk pasar dimana unit (kelompok unit) tersebut didedikasikan.

(v) tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas.

(e) jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, metodologi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak ditentukan dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi untuk unit (kelompok dari unit), informasi berikut juga harus diungkapkan: (i) penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen dalam

penentuan nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual. Asumsi utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah terpulihkan unit (kelompok unit)

(ii) penjelasan dari pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai-nilai yang dipakai untuk setiap asumsi utama, apakah nilai-niai itu mencerminkan pengalaman masa lalu atau, jika sesuai, apakah konsisten dengan informasi yang bersumber dari luar, dan, jika tidak, bagaimana dan mengapa hal itu berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi yang bersumber dari luar.

Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual ditentukan dengan menggunakan proyeksi arus kas terdiskonto, informasi berikut juga diungkapkan:

(iii) periode arus kas yang diproyeksikan

(iv) tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasi proyeksi arus kas (v) tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas

(f) jika suatu kemungkinan perubahan (yang beralasan) dalam asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen dalam penentuan jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) akan

menyebabkan jumlah tercatat unit (kelompok unit) melebihi jumlah terpulihkan:

(i) jumlah yang mana dari jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) melebihi jumlah tercatatnya. (ii) nilai yang dipergunakan dalam asumsi utama.

(iii) jumlah yang mana nilai yang ditetapkan ke asumsi utama harus berubah, setelah

memperhitungkan setiap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan itu pada variabel lain (yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan), agar jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan jumlah tercatatnya.

(14)

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk penyusunan laporan keuangan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif.

PENARIKAN

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pertama yang dilakukan pada tahapan persiapan adalah pemilihan judul, konsultasi judul, studi pustaka, dan perencanaan penelitian. Pemilihan judul yang

Kesenian di Tanjung Balai digunakan untuk berbagai kegiatan yang berfungsi sebagai upacara, hiburan maupun pertunjukan. Pada awalnya kesenian yang ada dipengaruhi oleh adanya

Pengenalan ucapan warna setelah didapat ekstraksi ciri dengan LPC kemudian dilakukan kombinasi koef cepstral dan frame. Pendeteksian bacaan ucapan warna melalui

Namun demikian, DPR RI menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua atau Majelis Hakim Konstitusi Yang Mulia untuk mempertimbangkan dan menilai, apakah Para Pemohon

Penelitian akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu determinasi tanaman, penentuan kadar air, ekstraksi simplisia rimpang temu lawak, penentuan kadar xantorizol dengan

P2 Ampuni kami, bapak-bapak yang kurang waktu untuk bermain dengan anak, saat mereka kecil dan tidak menemani saat mereka remaja; kami juga enggan berdiskusi dengan anak kami,

Metodologi dari tulisan ini adalah mengetahui kinerja eksisting penyeberangan Telaga Pungkur – Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan persepsi pengguna

Dalam penelitian ini akan dilakukan prediksi penutupan harga emas menggunakan metode algoritma Support Vector Machine untuk membandingakan variabel A (open, high, low dan close)