PSAK 38
RESTRUKTURISASI
Agenda
Latar Belakang
1.
Pengakuan dan Pengukuran
2.
Pengungkapan
3.
Ilustrasi
4.
Diskusi
Pendahuluan
PSAK yang disusun tanpa rujukan langsung
IFRS
•
Pertama dikeluarkan 5 September 1997
•
Revisi kedua 20 Juli 2004.
•
Revisi ketiga 2013 (ED tahun 2011 dan
tahun 2012)
PSAK 38 :
Pengaturan untuk restrukrisasi entitas
Dasar Penyusunan
•
Harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan
dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan.
•
PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
memberikan dasar untuk memilih dan
menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada
panduan yang eksplisit.
•
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur
Pokok Perubahan dalam PSAK 38
R 2013
•
Ruang lingkup : PSAK 38 melengkapi kombinasi
bisnis PSAK 22.
•
Ditambahkan pengaturan entitas yang
menerima bisnis dan yang melepas bisnis.
•
Penerapan metode penyatuan kepemilikan –
penggabungan bisnis sejak awal terjadinya
sepengendalian. Basis pengukuran dari entitas
yang melakukan kombinasi bisnis.
•
Entitas yang melepas bisnis menggunakan
Tujuan dan Ruang Lingkup
•
Tujuan mengatur perlakuan akuntansi
kombinasi bisnis entitas sepengendali
.
•
Ruang Lingkup :
–
Diterapkan dalam akuntansi kombinasi bisnis entitas
sepengendali yang memenuhi persyaratan kombinasi
bisnis dalam PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis.
–
Tidak mengatur kombinasi bisnis antara entitas yang
Definisi
Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain
(dikenal sebagai entitas induk).
Entitas induk adalah suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak.
Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau
dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.
Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas anaknya.
Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis yang semua entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya
dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
Kriteria Pengendalian
• Dalam menentukan adanya pengendalian, entitas menerapkan
kriteria yang terdapat dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri paragraf 10-11
• Dalam menentukan adanya pengendalian, entitas menerapkan
kriteria yang terdapat dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri paragraf 10-11
•
Dalam menentukan adanya pengendalian, entitas
menerapkan kriteria yang terdapat dalam PSAK 65 (revisi
2013): Laporan Keuangan Konsolidasian.
– PENGENDALIAN Investor memiliki pengendalian atas investee ketika terekspos (terpapar) atau memiliki hak imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee
•
Dalam menentukan adanya pengendalian, entitas
menerapkan kriteria yang terdapat dalam PSAK 65 (revisi
2013): Laporan Keuangan Konsolidasian.
– PENGENDALIAN Investor memiliki pengendalian atas investee ketika terekspos (terpapar) atau memiliki hak imbal hasil variabel dari
Sifat Transaksi Restukturisasi Entitas
Sepengendali
Transaksi kombinasi
bisnis antara entitas
sepengendali, berupa
pengalihan bisnis yang
dilakukan dalam rangka
reorganisasi
entitas-entitas yang berada
dalam suatu kelompok
usaha yang sama,
Sifat Transaksi Restukturisasi Entitas
Sepengendali
• Contoh-contoh transaksi antara entitas sepengendali
– Entitas induk memindahkan sebagian aset neto dari entitas anak menjadi aset entitas induk.Perubahan dalam bentuk hukum
kepemilikan atas aset neto, tetapi tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan aset neto.
– Entitas induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak ke entitas anak lainnya. Perubahan bentuk hukum
kepemilikan entitas anak, tetapi bukan perubahan substansi ekonomi kepemilikan entitas anak.
– Entitas induk menukar kepemilikannya atas sebagian aset neto dalam entitas anak yang dimilikinya dengan saham tambahan yang
Transaksi tidak sepengendali
Transaksi pembelian saham atau aset neto
milik pemegang saham nonpengendali (yang
tidak berada dalam pengendalian yang sama
dengan pemegang saham pengendali)
merupakan transaksi yang mencakup
perubahan substansi ekonomi pemilikan dari
pemegang saham nonpengendali ke
pemegang saham pengendali,
Metode Penyatuan Kepentingan
Berhubung transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi kepemilikan atas bisnis yang
dipertukarkan,
Berhubung transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi kepemilikan atas bisnis yang
dipertukarkan,
transaksi tersebut diakui pada
jumlah tercatat berdasarkan metode
penyatuan kepemilikan.
transaksi tersebut diakui pada
Dasar Pertimbangan (DK)
Metode penyatuan kepemilikan dianggap sebagai metode yang paling
tepat untuk mencerminkan sifat transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali yang pada dasarnya tidak
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi yang signifikan.
Metode ini juga masih digunakan dalam FASB ASC Topic 805 – Business
Combination dan praktik di negara lain seperti Inggris, Hongkong, dan
Singapura.
Metode penyatuan kepemilikan dianggap tidak bertentangan dengan IFRS yang berlaku saat
ini karena tidak diatur secara spesifik dalam IFRS.
Saat ini IASB sedang dalam proses memformulasikan
metode akuntansi untuk transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, sehingga
IFRS 3 Business Combinations mengeluarkan hal ini dari ruang
Selisih Imbalan yang Dialihkan
Selisih antara jumlah
imbalan yang dialihkan
dan jumlah tercatat dari
setiap transaksi
kombinasi bisnis entitas
sepengendali
Selisih antara jumlah
imbalan yang dialihkan
dan jumlah tercatat dari
setiap transaksi
Penerapan Metode Penyatuan
Kepentingan
Unsur-unsur laporan keuangan, untuk periode
terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali
dan periode komparatif sajian, disajikan
seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak
awal periode
Jumlah tercatat dari unsur-unsur laporan
keuangan tersebut merupakan jumlah tercatat
dari entitas yang bergabung dalam kombinasi
bisnis entitas sepengendali.
Laporan keuangan entitas tidak boleh
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang seragam diterapkan pada entitas yang berkombinasi.
Entitas hasil kombinasi mengakui aset dan liabilitas masing-masing entitas yang berkombinasi berdasarkan pada jumlah tercatat.
Penyesuaian jumlah tercatat hanya dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan akuntansi entitas yang berkombinasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh entitas hasil kombinasi serta
menerapkannya pada semua periode sajian.
Pengaruh yang timbul sebagai akibat transaksi intra-entitas yang berkombinasi, yang timbul sejak awal terjadinya sepengendalian, dieliminasi dalam menyusun laporan keuangan entitas hasil
Pengeluaran terkait Kombinasi
Bisnis
• Pengeluaran mencakup biaya pendaftaran dan
penerbitan saham, biaya yang timbul dalam usaha memberikan informasi kepada pemegang saham atau regulator, biaya konsultan, gaji, dan biaya lain untuk karyawan yang terlibat dalam kombinasi bisnis.
• Pengeluaran ini juga termasuk biaya atau kerugian yang timbul akibat kombinasi kegiatan entitas atau bisnis
yang sebelumnya merupakan entitas atau bisnis yang saling terpisah
Selisih Imbalan dan Jumlah
Tercatat
Entitas yang melepas bisnis, dalam
pelepasan bisnis entitas sepengendali,
mengakui selisih antara imbalan yang
diterima dan jumlah tercatat bisnis yang
dilepas
DI
Laba per Saham
Untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali
yang melibatkan pertukaran dalam bentuk
saham biasa, jumlah saham biasa yang
digunakan sebagai dasar penghitungan laba
per saham
adalah
jumlah agregat rata-rata tertimbang
dari saham yang beredar setelah
terjadinya kombinasi bisnis entitas
Pengungkapan
a. nama dan penjelasan tentang entitas atau bisnis yang berkombinasi;
b. penjelasan mengenai hubungan kesepengendalian dari entitas-entitas yang bertransaksi dan bahwa hubungan tersebut tidak bersifat sementara;
c. tanggal efektif transaksi;
d. operasi atau kegiatan bisnis yang telah diputuskan untuk dijual atau dihentikan akibat kombinasi bisnis;
e. kepemilikan entitas atau bisnis yang dialihkan serta jenis dan jumlah imbalan yang terjadi;
f. jumlah tercatat bisnis yang dikombinasikan serta selisih antara jumlah tercatat tersebut dan jumlah imbalan yang dialihkan; dan g. pengungkapan mengenai penyajian kembali laporan keuangan :
i. ikhtisar angka-angka laporan keuangan yang telah dilaporkan sebelumnya untuk periode yang disajikan kembali;
ii. ikhtisar jumlah tercatat aset dan liabilitas entitas atau bisnis yang dikombinasikan;
Pengungkapan
•
Entitas mengungkapkan saldo selisih yang disajikan dalam
pos tambahan modal disetor, baik yang timbul dari
penerapan Pernyataan ini atas transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali maupun dari transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali sebagaimana disyaratkan dalam
ketentuan transisi.
•
Entitas yang menyerahkan aset neto atau kepemilikan atas
ekuitas dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali
mengungkapkan:
a) porsi dari setiap selisih yang diakui di ekuitas yang
dapat diatribusikan pada pengakuan sisa investasi pada
entitas anak terdahulu dengan nilai wajar pada tanggal
hilangnya pengendalian, dan
b)pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif (jika tidak disajikan
Tanggal Efektif & Penarikan
• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
TANGGAL EFEKTIF
• Pernyataan ini diterapkan secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan Pernyataan ini disajikan di
ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan tidak akan diakui sebagai laba rugi direalisasi atau
direklasifikasi ke saldo laba.
KETENTUAN TRANSISI
• Pernyataan ini menggantikan PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
Ilustrasi
Uraian A A B
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700 Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500
Jumlah 80.000 95.000 65.700
Entitas A dan B merupakan entitas sepengendali.
Entitas A mengakuisisi Entitas B pada 1 Januari 2014 senilai Rp87.000.
Entitas A dan B merupakan entitas sepengendali.
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013 2013 2014
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000 Tambahan Modal
Disetor 30.000 30.000 2.500 73.200 8.700 Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 37.500 30.000 Jumlah 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700
Alternatif 1
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif ini, modal saham dan tambahan modal disetor Entitas B digabungkan ke dalam tambahan modal disetor Entitas A. Kemudian, saldo laba Entitas B digabungkan ke saldo laba Entitas A. Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis
(Rp87.000). Selisih antara kas yang dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang tambahan modal
Alternatif 1
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif ini, modal saham dan tambahan modal disetor Entitas B digabungkan ke dalam tambahan modal disetor Entitas A. Kemudian, saldo laba Entitas B digabungkan ke saldo laba Entitas A. Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000 Tambahan Modal
Disetor 30.000 30.000 2.500 30.000 8.700 Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 15.000 30.000 Entitas merging
entities 65.700
JumlahAlternatif 2 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700 Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif ini, modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba Entitas B disajikan sebagai ekuitas “merging entities”.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis
(Rp87.000). Selisih antara kas yang dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang tambahan modal
disetor entitas AB (Rp87.000 – Rp65.700 = Rp21.300) sehingga saldo
Alternatif 2
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif ini, modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba Entitas B disajikan sebagai ekuitas “merging entities”.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis
(Rp87.000). Selisih antara kas yang dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang tambahan modal