• Tidak ada hasil yang ditemukan

EJAAN DAN TANDA DAN BACA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EJAAN DAN TANDA DAN BACA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EJAAN DAN TANDA BACA

Dosen Pengampu : Dede Muhtar Safari, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. Yuli Fitriani ( 2014142417 )

2. Imam Nurkholis ( 2014140418 )

3. Dyah Ayu N. ( 2014143301 )

KELOMPOK 2

TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PAMULANG

(2)

2016

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita Bahasa Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia ini kita mampu menyatukan berbagai suku dan ras yang ada di negeri tercinta ini. Sehingga di bawah atap Pancasila dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika kita dapat bersatu padu merapatkan barisan untuk satu tujuan menuju masyarakat yang madani.

Shalawat dan salam semoga tetap tecurahlimpahkan kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW. Dan juga tercurah pula kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada kita sebagai umatnya.

Alhamdulillah berkat kerja sama dan kerja keras kelompok makalah ini bisa selesai sesuai dengan apa yang di harapkan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna pembenahan dalam penyusunan makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

(3)

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LATAR BELAKANG... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 2

C. TUJUAN ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. PENGERTIAN EJAAN ... 3

B. MACAM-MACAM EJAAN ... 3

C. PENGGUNAAN TANDA BACA ... 5

D. PRINSIP-PRINSIP TANDA BACA ... 10

BAB III PENUTUP ... 12

A. KESIMPULAN ... 12

B. SARAN ... 12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun ide hanya akan efektif jika menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan, perasaan ataupun ide itu dilakukan dengan menulisnya. Terkadang bahasa yang diungkapkan dalam bentuk tulisan menjadi tidak efektif yang penyebabnya antara lain kesalahan ejaan ataupun tanda baca. Tanda baca dan ejaan menjadi penting karena penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca. Sedangkan tanda baca itu sendiri dimaksudkan agar bahasa tulis menjadi mudah untuk dipahami, sehingga pesan yang diungkapkan dapat dipahami sama.

(5)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tim penyusun mengajukan beberapa rumusan masalah, di antaranya :

1. Apakah ejaan itu?

2. Apa macam –macam ejaan yang ada dalam Bahasa Indonesia? 3. Bagaimana penggunaan tanda baca?

4. Apa prinsip-prinsip tanda baca? C. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh tim penyusun adalah : 1. Mengetahui pengertian ejaan

2. Mengetahui macam-macam ejaan dalam Bahasa Indonesia 3. Mengetahui penggunaan tanda baca

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EJAAN

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana menggabungkan kata-kata.

B. MACAM-MACAM EJAAN

1. Ejaan Van Ophuysen

Ejaan Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947.Ejaan ini merupakan karya Ch.A. Van Ophuysen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan Van Ophuysen:

Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:

1. Huruf (u) ditulis (oe)

(7)

3. Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas akhiran itu diberi tanda trema (”) 4. Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya 5. Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda 2. Ejaan Republik/Ejaan Suwandi

Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal 19 maret 1947. Sebab ejaan ini disebut sebagai Ejaan Suwandi. Sistem ejaan suwandi merupakan sistem ejaan latin untuk Bahasa Indonesia.

Ciri khusus Ejaan Republik/ Suwandi :

1. Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u). 2. Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.

3. Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan (k) misalnya kata’ menjadi katak.

4. Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tanda khusus, misalnya ejaan, seekor, dsb.

5. Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara. 3. Ejaan Malindo

(8)

sehari-hari karena saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.

4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD

Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaianEjaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57,Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu.

C. PENGGUNAAN TANDA BACA

Untuk memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan di dalamnya. Ada beberapa tanda baca yang dipakai dalam Bahasa Indonesia yaitu :

1. Tanda baca titik (.)

Ada beberapa kaidah dalam penggunaan tanda baca titik (.) yaitu : a. Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang

bukan yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan. Contoh : – Saya beragama islam

b. Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar.

(9)

c. Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.

Contoh :– pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) d. Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul tulisan

yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

Contoh : – Lesatariningrum, Dwi. 1989. Tek 2. Tanda baca koma (,)

Kaidah-kaidah penggunaan tanda baca koma (,) adalah sebagai berikut:

a. Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.

Contoh:Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

b. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat setara, apabila kalimat setara berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan.

Contoh:– Semua pergi, tetapi dia tidak. –Dia bukan kakakku, melainkan adikku. 3. Tanda baca titik koma (;)

Kaidah penggunaannya sebagai berikut :

(10)

Contoh: Matahari hampir terbenam; sinarnya yang kemerah-merahan; memantul di atas permukaan laut; indah sekali pemandangan ketika itu.

b. Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Contoh: Sore itu kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ayah sedang membaca Koran; ibu menjahit baju; saya asyik membersihkan taman di depan rumah.

4. Tanda baca titik dua (:)

Kaidah penggunaannya sebagai berikut:

a. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perincian.

Contoh: Ketua : Ahmad Wijaya, Sekretaris : Imam Tantowi Bendahara: Siti Khotijah 5. Tanda hubung (-)

Kaidah penggunaannya sebagai berikut :

a. Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang di dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angka dengan- an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap.

(11)

hadiah ke-2 tahun 50-an

6. Tanda Pisah (–)

Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai ke“ atau “sampai dengan”. Penulisan tanda baca pisah (–) dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

Contoh: 1920–1945

Tanggal 15—10 April 1970 7. Tanda elipsis (…)

Tanda ini digunakan untuk menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang hilang.

Contoh: Sebab-sebab kemerosotan akhlak dikalangan mahasiswa… atau diteliti lebih lanjut.

8. Tanda kurung ((…))

Tanda ini digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

(12)

9. Tanda tanya (?)

Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni kalimat yang membutuhkan jawaban.

Contoh: Siapa yang membawa tas saya ? 10. Tanda seru (!)

Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu! Ambilkan buku itu!

11. Tanda kurung siku ( [] )

Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman 67-89])

12. Tanda petik (“…..”)

Tanda petik digunakan untuk mengakhiri petikan langsung . Contoh: Kata Toto,”Saya juga berpuasa.”

(13)

Tanda ini digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan penjelasan kata atau ungkapan asing.

Contoh: Mastery Learning ‘belajar tuntas’ Reformasi ‘perubahan’

14. Tanda garis miring (/)

Tanda garis miring digunakan dalam menulis nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang tebagi dalam dua tahun takwim.

Contoh: 14/YPU-i/12/99 Jalan Kramat III/10 Jakarta 15. Tanda apostrof (‘)

Tanda ini berfunsi untuk penyingkat suatu kata yang digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian suatu kata atau bagian angka tahun.

Contoh: malam ‘lah tiba (‘lah = telah) 1 Januari ’88 (’88 = 1988)

D. PRINSIP-PRINSIP TANDA BACA

(14)

1. Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda seru (!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhir dengan kata yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yang sesudahnya.

2. Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-masing diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yang diapit.

3. Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.

(15)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas,kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa bahasa itu tidak terlepas dari yang namanya tata ejaan dan tanda baca.dan ternyata ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan.dan ejaan itu ternyata mengalami beberapa tahap hingga menjadi yang sempurna,dimana yang kita gunakan saat ini.

B. SARAN

(16)

mengkaji,kita juga harus memperhatikan beberapa aturan-aturan yang terkandun di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

_______.2014. Makalah ejaan dan tanda baca,

http://pusatmakalah.com/2014/12/makalah-ejaan-dan-tanda-baca, diakses pada hari

Kamis, 14 April 2016 pukul 19.30 WIB

Hasan Alwi. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Indonesia yang disempurnakan,

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/

pedoman_umum-ejaan_yang_disempurnakan.pdf, diakses pada hari Kamis, 14

April 2016 pukul 20.15 WIB

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan , diakses pada hari Kamis, 14

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun

Program sistem informasi geografis pemetaan kebutuhan sarana prasarana sekolah negeri di Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara memuat 18 tampilan halaman yang

epidemi SIR pada populasi manusia tak konstan dengan Treatment. 2) Menganalisis model matematika penyebaran penyakit Ebola untuk.. menentukan titik kesetimbangan dan

Analisis data mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik clustering atau pengelompokkan yang bertujuan untuk mengelompokan mahasiswa berdasarkan

Tujuan kegiatan penelitian yang dijabarkan secara singkat dan spesifik guna menjawab permasalahan penelitian dan menggambarkan secara jelas apa yang hendak dilakukan oleh

It is concluded that by comparing the degree of differences between the two models in daytime and night: by using the model ATC E to simulate the LST annual

Larutan standar yang diinjeksikan dengan konsentrasi yang berbeda memberikan luas area yang berbeda-beda yang kemudian dibuat dalam bentuk

(2) Untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang dikembang melalui program wajib shalat dhuha di SDIT Alam IKM Al-Muhajirin Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan