• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Mind Mapping Kelas 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Mind Mapping Kelas 5"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan-perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010: 2). Belajar terjadi karena adanya interkasi stimulus dan respon dan ditandai dengan perubahan tingkah laku. Guru memberikan stimulus atau rangsangan dalam kegiatan pembelajaran berupa pikiran, motivasi kepada siswa. Sedangkan respon dimunculkan oleh siswa dalam pembelajaran berupa gerakan atau tindakan setelah guru memberikan stimulus.

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkup lingkaran belajar (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1). Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85). Sehingga, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan guru serta sumber belajar yang tujuannya membuat peserta didik belajar atau kegiatan untuk membelajarkan peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik dan pendidik. Pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari hasil belajar siswa.

(2)

mempelajari materi-materi yang ada disekolah melalui tes atau mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu yang dapat dinyatakan dalam skor. Hasil belajar dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor terpenting di dalam semua mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara-cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan Ilmu Pengetahuan Alam tidak hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses-proses penemuan (Sulistyorini, 2007: 39). Sedangkan menurut Iskandar (2001: 2), IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi dialam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang ditujukan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam disekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

(3)

guru, siswa hanya mendengarkan, mencatat dan menghafal tentang materi yang mereka dapatkan melalui penjelasan guru. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru kelas 5 membuat siswa kurang aktif dan akan menjadi penonton yang hanya menerima materi saja tanpa terlibat secara langsung. Sehingga siswa akan sulit untuk mendalami materi karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar tersebut, sedangkan siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif agar siswa dapat mengembangkan pemikirannya.

Komunikasi satu arah yang dilakukan oleh guru dalam mengajar tersebut membuat siswa kurang antusias dengan materi yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa akan mencari kesibukan sendiri dalam kelas yang membuat siswa tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Pembelajaran seperti itu membuat siswa enggan untuk belajar karena siswa tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan selanjutnya adalah kurangnya media yang dipakai oleh guru dalam proses belajar mengajar yang mengakibatkan siswa jenuh dengan pembelajaran yang hanya mendengarkan penjelasan oleh guru. Proses belajar yang seperti itu membuat hasil belajar siswa menjadi rendah.

(4)

12 siswa masih dibawah KKM yang telah ditentukan. Hasil belajar ini dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 168.

Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan Cooperative Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Nurhadi dkk, 2009:16). Dengan menggunakan model pembelajaran tipe Problem Based Learning seluruh siswa akan terlibat aktif di dalam pembelajaran karena semua siswa bekerja sama dengan kelompoknya untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru. Jika ketrampilan dalam memecahkan masalah ini digunakan , maka pengetahuan yang dimiliki siswa tidak akan terbuang sia-sia karena dalam memecahkan masalah ini siswa bebas mengeluarkan pendapatnya. Selain itu, siswa akan merasa tertantang dan berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah yang diberikan oleh guru. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping ini siswa akan menjadi lebih aktif dan kreatif, karena dalam

proses pembelajaran siswa bebas untuk mengutarakan pendapatnya masing-masing dan siswa juga diarahkan untuk membuat Mind Mapping sesuai dengan kratifitas mereka masing-masing. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping ini membangkitkan semangat dan antusias siswa dalam melakukan

(5)

1.2Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Permasalahan pertama, guru mengajar masih menggunakan komunikasi satu arah atau yang sering disebut dengan metode ceramah. Dengan menggunakan metode ceramah selama jam pelajaran berlangsung membuat siswa melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, karena siswa tidak terlibat secara aktif dan langsung dalam pembelajaran tersebut. Akibatnya siswa mencari kesibukan sendiri misalnya : mengganggu teman yang lain, bermain sendiri, dan memikirkan hal-hal diluar jam belajar. Siswa menjadi jenuh karena dalam pembelajaran guru tidak merangsang siswa untuk aktif dan dapat mengeluarkan pendapatnya. Siswa hanya memonton, mendengar, mencatat, dan menghafal. Sehingga siswa menjadi lebih sulit dalam memahami materi yang guru berikan. Permasalahan kedua, kurangnya media pembelajaran yang dipakai oleh guru dalam mengajar. Dengan menggunakan media pemebelajaran, guru dapat merangsang antusias belajar siswa. Dengan menggunakan media belajar yang menarik siswa menjadi senang dalam belajar karena mereka menemuka hal baru dalam pelajaran tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan tindakan kelas berupa pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Model

pembelajaran kooperatif melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok (Slavin dalam Komalasari 2013:62). Model Pembelajaran

Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pengajaran yang

(6)

2009:16). Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah ini semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan model Problem Based Learning siswa dapat menemukan pengetahuan pengetahuan

baru berdasarkan diskusi bersama kelompoknya. Siswa akan lebih memahami jika mereka dapat menemukan pengetahuan sendiri. Sehingga dengan menggunakan model Problem Based Learning mendorong siswa untuk bekerja memecahkan masalah yang ada. Siswa akan berpikir aktif tentang bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Sehingga tujuan pembelajaran ankan tercapai secara maksimal.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan langkah-langkah model Problem Based

Learning berbantuan media Mind Mapping untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang semester II tahun pelajaran 2016/2017?

2. Apakah model Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA kelas V SD Negeri Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang semester II tahun pelajaran 2016/2017?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menjelaskan bagaimana model Problem Based Learning berbantuan

(7)

mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang semester II tahun pelajaran 2016/2017, 2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui

model Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping pada siswa kelas V SD Negeri Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang semester II tahun pelajaran 2016/2017.

1.5Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai sumbangan pengetahuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media

Mind Mappingpada mata pelajaran IPA.

1.5.1 Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah dan Guru

1) Dengan adanya penelitian guru mendapatkan wawasan mengenai model yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

2) Guru dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan bahwa pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping dapat berlangsung secara aktif,efektif, dan menyenangkan.

3) Penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk mencari model pembelajaran lainnya.

b. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan referensi supervisi untuk guru lain. c. Bagi Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

WISUDA PERIODE VI TAHUN AKADEMIK 2013/2014 TANGGAL 5 APRIL 2014. FAKULTAS TEKNIK

[r]

Nilai di dalam suatu modul program Pascal sifatnya adalah lokal, artinya hanya dapat digunakan pada modul atau unit program yang bersangkutan saja, tidak dapat digunakan pada modul

menguraikan pengertian dari desain produk dan tujuan dari keilmuan desain produk secara benar menguraikan pengertian dari desain produk secara benar menguraikan pengertian

Berdasarkan analisis keperluan, hasil dapatan terhadap pandangan guru tentang ilmu perubatan herba Orang Asli menunjukkan responden bersetuju bahawa murid Orang Asli