29
3.1Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yaitu kerjasama antara peneliti dan guru kelas IV.
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV sejumlah 23 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Meskipun siswa perempuan lebih sedikit bila dibandingkan dengan siswa laki-laki, tetapi kenyataannya siswa perempuan lebih diam daripada siswa laki-laki. Dalam kegiatan pembelajaranpun siswa laki-laki lebih banyak bicara atau ramai sendiri serta mereka suka berjalan-jalan di dalam kelas, entah itu tanya materi dengan teman atau hanya sekedar pinjam barang milik temannya. Mayoritas siswa berasal dari Desa Purworejo Suruh dan sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani.
3.2Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas yang berupa metode probing prompting dan media realia serta variabel terikat berupa hasil belajar yaitu tes.
3.2.2 Definisi Operasional
Media realia adalah media yang bersifat langsung dalam bentuk objek nyata yang ada di lingkungan sebagai bahan atau sumber belajar bagi siswa.
Hasil belajar adalah besarnya skor siswa melalui teknik tes dan non tes yang diperoleh dari penilaian proses meliputi observasi aktivitas siswa dan guru saat melakukan kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil yang berupa tes tertulis yaitu tes formatif.
3.3Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan PTK model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang setiap siklus/ penelitiannya terdiri atas tiga langkah, yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Secara rinci ditunjukkan dalam gambar berikut ini :
Gambar 3.1 Model Spiral menurut Kemmis dan Taggart
Adapun langkah penelitian yang akan dilakukan, merujuk pada proses yang dilakukan Kemmis dan Mc Taggart yang menunjukkan prosedur penelitian yang dilakukan dalam PTK melalui 2 siklus. Tahapan penelitian dari masing-masing siklus adalah sebagai berikut.
a.Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah:
b) Mengembangkan skenario pembelajaran. c) Menyusun lembar kerja.
d) Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran. e) Menyusun instrumen alat tes pembelajaran.
f) Membuat format observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan observasi
a) Peneliti melaksanakan pembelajaran pokok bahasan ”energi panas”.
b) Menjelaskan materi pelajaran dengan alat peraga macam– macam benda yang menghasilkan energi panas, dan dilanjutkan tanya jawab tentang energi panas yang dilakukan secara acak. c) Memberikan kesempatan siswa untuk merenungkan jawabannya
kemudian mengungkapkan pendapatnya. Jika jawaban siswa benar maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawab dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. d) Guru memberikan pertanyaan menuntun dengan pertanyaan
bimbingan fokus terarah.
e) Membimbing siswa untuk menyempurnakan jawaban.
f) Pada akhir siklus guru bersama siswa membuat simpulan tentang hasil belajar dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, memberikan evaluasi, melakukan refleksi, serta memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.
3) Tahap Refleksi
Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian disimpulkan bagaimana hasil belajar siswa dan bagaimana hasil pembelajaran guru. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang telah dikerjakan.
a) Apakah terjadi peningkatan kualitas belajar setelah diterapkan metode probing prompting dengan media realia?
b) Apakah metode probing prompting dengan media realia yang diterapkan berjalan efektif?
c) Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar? Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan guru?
b.Siklus II
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a) Menyiapkan pertanyaan serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi energi bunyi dengan menggunakan metode probing prompting dengan media realia.
b) Mengembangkan skenario pembelajaran. c) Menyusun lembar kerja.
d) Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran. e) Menyusun instrumen alat tes pembelajaran.
f) Membuat format observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan observasi
a) Peneliti melaksanakan pembelajaran pokok bahasan ”energi bunyi”.
c) Memberikan kesempatan siswa untuk merenungkan jawabannya kemudian mengungkapkan pendapatnya. Jika jawaban siswa benar maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawab dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. d) Guru memberikan pertanyaan menuntun dengan pertanyaan
bimbingan fokus terarah.
e) Membimbing siswa untuk menyempurnakan jawaban.
f) Pada akhir siklus guru bersama siswa membuat simpulan tentang hasil belajar dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, memberikan evaluasi, melakukan refleksi, serta memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.
Peneliti melakukan observasi terhadap tindakan guru dan respon siswa dalam pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang telah disiapkan.
3) Tahap Refleksi
Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II, kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar berupa tes.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Jenis Data
memperoleh data dari penelitian ini, maka harus ditentukan teknik dan instrumen pengumpulan data yang sesuai dengan variabel yang diteliti. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data hasil belajar dalam penelitian ini adalah tes dan nontes :
1.Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif baik berupa soal pilihan ganda, soal isian singkat, maupun soal uraian. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar materi ”energi”. Instrumen penelitian yang digunakan berupa butir soal.
2. Nontes
Teknik non tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa tanpa melakukan tes. Sesuai dengan teknik yang digunakan, instrumen pengumpulan datanya berupa lembar observasi partisipatif dan wawancara. 3.4.3 Instrument Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian, baik itu berupa instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Alat yang dipakai dalam instrumen pembelajaran yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa.
3.5 Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan ketepatan. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman nilai koefisien korelasi menurut Arikunto (2006: 168) adapun sebagai kriteria validitas sebagai berikut:
0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang 0,61 – 0,80 = validitas tinggi
0,81 – 1,00 = validitas sempurna/sangat tinggi
Uji coba item instrumen validitas dihitung dengan menggunakan perhitungan SPSS 20.0 for Windows.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen yang digunakan mempunyai keajegan dari variabel yang akan diukur. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20.0 for windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut:
α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus
α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan
α < 0,5 = Tidak dapat diterima
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif. Teknik ini digunakan untuk menganalisa data sesuai dengan gambaran apa adanya tentang peningkatan hasil belajar siswa pada siklus berdasarkan frekuensi.
Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencari rerata, skor tertinggi, skor terendah, jumlah anak yang tuntas, dan presentase ketuntasan belajar. Data kuantitatif diolah dengan menghitung presentasi dari data-data yang sejenis. Setelah itu hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi) dengan membandingkan kondisi awal, kondisis pada/setelah siklus I, dan kondisi pada/setelah siklus II. Dari uji komparasi dilihat perubahan/kemajuan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun hasil belajar yang diperlihatkan oleh peserta didik sebagai hasil dari pembelajaran yang dilakukan.
3.7Indikator Kinerja
Indikator kinerja ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari segi aktivitas guru dalam pembelajaran dan dari segi hasil belajar yang diperoleh siswa. Penggunaan metode probing prompting dengan media realia pada
materi ”energy”, dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan
dengan adanya ketuntasan belajar siswa yang mencapai 100% dari 23 siswa yang ada mendapat skor melebihi KKM > 70.