• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Anfisman Jantung dan S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Anfisman Jantung dan S"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA “ JANTUNG DAN SIRKULASI & RESPIRASI ”

Hari dan tanggal : Senin, 7 Desember 2015

KELOMPOK 2

KETUA : Deni Setiawan ( 0661 14 187 ) ANGGOTA : Endah Irianti ( 0661 11 115 ) Mira Amalia ( 0661 14 177 ) Marita Suzia L ( 0661 14 196 ) Vicri Syihabudin ( 0661 14 204 )

DOSEN : 1. Dra. Moerfiah, M.Si 2. Ir. EMulyati Effendi, M.Si 3. Rouland Ibnudarda, M.Si

ASISTEN DOSEN : 1. Fani Anggraeni

2. Nurul Karima Rahmahuda

LABORATORIUM FARMASI PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN

(2)

ABSTRAK

Jantung merupakan suatu organ yang berdenyut dengan irama tertentu (kontraksi ritmik). Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke arah sirkulasi sistemik maupun pulmoner. Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Otot jantung peka terhadap perubahan-perubahan metabolitik, kimia dan Kenaikan suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi denyut jantung. Praktikum ini mempelajari morfologi dan denyut jantung, mengamati beberapa faktor yang mempengaruhi denyut jantung, mempelajari otomasi jantung, mempelajari asal denyut jantung dan mempelajari sifat aliran darah dalam sistem pembuluh darah arteri, kapiler dan vena. Untuk mengetahui morfologi dan denyut jantung, katak dibius, hewan percobaan katak di telatang dipapan fiksasi dengan jarum pentul lalu di lipat bagian kulit atas dan potong tulang sternum dan klavikula. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap denyut jantung jantung dibasahi dengan larutan Ringer suhu kamar, Ringer panas, Ringer Dingin dan Asetilkolin pastikan setiap melakukan pergantian perlakuan denyut jantung dinormalkan dengan Ringer suhu kamar. Untuk mempelajari otomasi jantung jepit ujung vertikal jantung dan bebaskan jantung dari jaringan dan kemudian potong pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung. Untuk mengetahui asal denyut jantung kertas saring dibasahi dengan Ringer suhu kamar , di tekan dengan batang pengaduk yang dibasahi Ringer dingin lalu setelahnya Ringer panas, tempelkan pada sinus venosus hitung frekuensinya, Untuk mengetahui sirkulasi pada pembuluh darah perifer bagian selaput renang katak diletakkan di papan berlubang amati di dibawah mikroskop. Hasil praktikum ini percobaan respon kontraksi otot jantung pada katak diberikan Ringer panas frekuensi jantung menurun, sedangkan di berikan Ringer dingin frekuensi meningkat. Katak memiliki sifat otomasi yang ditandai dengan jantung masih berdenyut. ketika jantung dipotong akan terjadi penurunan frekuensi aliran darah pada pembuluh darah arteri lebih cepat dari pembuluh darah vena.

(3)

TUJUAN PERCOBAAN

1. Mempelajari morfologi dan denyut jantung

2. Mempelajari beberapa faktor yang mempengaruhi denyut jantung

3. Mempelajari otomasi jantung 4. Mempelajari asal denyut jantung 5. Mempelajari sifat – sifat aliran

darah dalam system pembuluh darah arteri, kapiler dan vena

HIPOTESIS

Pada perlakuan suhu panas frekuensi suhu jantung meningkat dibanding suhu dingin. Pada jantung katak memiliki sifat otomasi yang di tandai dengan jantung masih berdenyut. Dan ketika jantung dipotong akan terjadi penurunan frekuensi aliran darah pada pembuluh darah arteri lebih cepat dari pembuluh darah vena.

1. DASAR TEORI

Jantung merupakan suatu organ yang

berdenyut dengan irama tertentu

(kontraksi ritmik). Fungsi utama jantung

adalah memompa darah ke arah sirkulasi

sistemik maupun pulmoner. Jantung

terletak dalam mediastinum di rongga

dada, yaitu di antara kedua paru-paru.

Lapisan yang mengitari jantung

(pericardium) terdiri dari dua bagian :

lapisan sebelah dalam atau pericardium

visceral dan lapisan sebelah luar atau

pericardium parietal. Kedua lapisan

pericardium ini dipisahkan oleh sedikit

cairan pelumas, yang berfungsi

mengurangi gesekan pada gerakan

memompa dari jantung itu sendiri.

Bagian depan dari pericardium itu

melekat pada tulang dada (sternum)

bagian bawahnya melekat pada tulang

punggung, sedang bagian bawah pada

diafragma.

Perikardium visceral mempunyai

hubungan langsung dengan permukaan

jantung.Jantung katak pada umumnya

memiliki tiga lapisan, ketiga lapisan

jantung tersebut terdiri dari epikardium,

miokardium, dan endokardium.

Epikardium merupakan lapisan jantung

sebelah luar yang merupakan selaput

pembungkus terdiri dari dua lapisan

yaitu lapisan parietal dan visceral yang

bertemu dipangkal jantung membentuk

kantung jantung. Miokardium

merupakan lapisan inti dari jantung yang

terdiri dari otot-otot jantung, otot jantung

ini membentuk bundalan-bundalan.

Endokardium merupakan lapisan

(4)

yang terdiri dari jaringan endotel atau

selaput lendir yang melapisi permukaan

rongga jantung.

Berbeda dengan otot kerangka

dengan otot polos, jaringan otot jantung

terdiri atas sinsisium serabut-serabut otot

yang satu dengan yang lain tidak

terpisahkan. Setiap impuls yang timbul

di jantung akan disebar ke seluruh otot

jantung, dengan demikian kontraksinya

akan selalu bersifat “all or none”.

Disamping itu, kuat kontraksinya otot

sangat ditentukan oleh panjang awal dari

serabut-serabutnya (hukum Starling).

Satu sifat utama otot jantung adalah

kemampuannya untuk membangkitkan

sendiri impuls irama denyut jantung

(otomasi jantung). Jantung yang

dikeluarkan dari tubuh mampu tetap

berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan

reptilian, irama ditentukan oleh sinus

venosus. Aurikel iramanya kurang cepat

dan vetrikelnya paling rendah tingkat

otomasinya. Otot jantung peka terhadap

perubahan-perubahan metabolitik, kimia

dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan

metabolisme dan frekuensi denyut

jantung.

. Cara kerja jantung katak umumnya

saat berdenyut, setiap ruang jantung

mengendur dan terisi darah disebut

diastol. Selanjutnya jantung berkontraksi

dan memompa darah keluar dari ruang

jantung disebut sistol. Kedua serambi

mengendur dan berkontraksi secara

bersamaan, dan kedua ventrikel juga

mengendur dan berkontraksi secara

bersamaan.

2. ALAT DAN BAHAN Alat :

1. Alat diseksi 2. Kapas 3. Mikroskop 4. Papan paraffin 5. Stoples

Bahan :

1. Hewan percobaan (1 katak per kelompok)

2. Eter

3. Larutan Asetilkolin 4. Larutan fidiologis 0,65% 5. Larutan Ringer

3. METODE KERJA

3.1. Morfologi dan denyut jantung

1. Katak dibius dengan eter atau katak deserebrasi.

(5)

bagian dada kemudian gunting arah kranial terus kearah lateral. 3. Dilipat kulit atas, potong tulang

sternum dan klavikula.

4. Dari rongga akan terlihat jantung yang masih berdenyut, bebaskan dari lapisan peikardium maka akan tampak bulbus arteriosusnya. 5. Digambarlah bagian – bagian

jatung.

6. Diamati kontraksi jantung, kontraksi otot jantung yang disebut Sistole ditandai oleh warna pucat,

relaksasi jantung disebut Diastole ditandai dengan warna merah kecoklatan.

3.2. Pengaruh suhu dan zat kimia

terhadap denyut jantung

1. Dibasahi jantung dengan larutan Ringer (suhu kamar) hitunglah frekuensi denyutnya.

2. Didinginkan cairan Ringer dengan es yang tersedia sampai suhu 4-10 °C, teteskan beberapa tetes di sekitar jantung, dibiarkan sebentar kemudian hitung frekuensi denyutnya.

3. Diperlakuan cairan ringer dingin berturut – turut diganti dengan ringer panas (40 – 50 ° C), asetilkolin, adrenalin.

4. Setiap pergantian perlakuan hendaknya denyut jantung dinormalkan dulu dengan pemberian ringer suhu kamar

3.3. Mempelajari otomasi jantung

1. Disediakan cawan petri yang diisi larutan Ringer suhu kamar

2. Dijepitlah ujung vertical jantung dan angkat ke atas

3. Dibebaskan jantung dari jaringan sekitarnya, kemudian potong pembuluh – pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung sejauh mungkin dari jantung. 4. Diangkat jantung dan simpan

diatas cawan petri. Jantung akan tetap berdenyut, hitung frekuensinya.

3.4. Asal denyut jantung

1. Diletakan jantung pada kertas saring yang dibasahi dengan cairan Ringer, amati denyut bagian – bagian jantung dan hitung lagi frekuensinya.

2. Dengan menggunakan pipet yang berisi air dingin atau batang gelas dingin, ditempelkan pada bagian sinus venosus.

(6)

panas atau batang gelas panas pada sinus venosus.

4. Disetiap pergantian perlakuan normalkan denyut jantung dengan pemberian ringer suhu kamar. 5. Dipotong jantung pada batas

atrium ventrikel, hitung frekuensi potongan – potongan tersebut.

3.5. Sirkulasi pada pembuluh darah

perifer

1. Katak dibius dengan chloroform atau katak deserebrasi

2. Dibentangkan selaput renang pada papan berlubang dan jepitlah dengan jarum pentul.

3. Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x.

4. Diindetifikasi pembuluh darah arteri, kapiler dan vena dengan cara memperlihatkan ketebalan dinding dan percabangan pembuluh, sifat aliran dan kecepatannya.

4. DATA PENGAMATAN

4.1. Penampakan morfologi dan denyut jantung

4.2. Pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung

Perlakuan Denyut Jantung

Ringer Biasa 68

Ringer Panas 72

Ringer Dingin 56

(7)

4.3. Mempelajari otomasi jantung Perlakuan Denyut Jantung

Ringer Biasa 76

Ringer Panas 8

Ringer Dingin 20

Asetilkolin 36

4.4. Asal denyut jantung

Perlakuan Denyut Jantung

Ringer Biasa 52

Ringer Panas 52

Ringer Dingin 40

Asetilkolin -

4.5. Sirkulasi pada pembuluh darah perifer

Arteri Divergen Berca bang

Cepat

Vena Konvergen Tidak Berca

bang

Lambat

Arteriol Divergen Tidak Berca

bang

Cepat

Kapiler Divergen Tidak Berca

Lambat

bang

5. PEMBAHASAN

Jantung merupakan organ terpenting

dalam tubuh, karena jantung merupakan

organ utama dalam mensirkulasikan

darah ke seluruh tubuh. Percobaan

respon kontraksi otot jantung pada katak diberikan ringer panas frekuensi jantung menurun sedangkan diberikan ringer dingin frekuensi meningkat. Menurut literatur Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung

manusia, contohnya denyut jantung akan

meningkat saat panas dan melambat saat

dingin, kerjanya dapat dipengaruhi oleh

hormon, dan memiliki band moderator.

meskipun jantung berkontraksi dengan

sendirinya, namun kuat kontraksi,

frekuensi denyut jantung, dan

perambatan impuls pada jantung

dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu

saraf simpatik dan saraf parasimpatik

(Hipotesis ditolak).

(8)

jaringan jantung masih berdenyut. Ini disebabkan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang – ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls keseluruh jantung (Hipotesis diterima).

Arteri merupakan pembuluh darah yang menerima darah dari jantung (zat – zat pengatur) untuk dikirim ke sel – sel yang ada pada seluruh tubuh. Sedangkan vena berfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke jantung. Dari percobaan yang dilakukan bahwa arteri memiliki percabangan Divergen (menyebar) dengan sifat saluran bercabang dan kecepatannya alirannya cepat. Karena arteri memiliki arteriol yang mudah menyalurkan darah yang bertekanan tinggi ke jaringan. Sedangkan vena memiliki percabangan Konvergen (mengumpul) dengan sifat saluran tidak bercabang dan kecepatan alirannya lambat. Karena vena menyalurkan darah dari pembuluh kapiler ke jantung melalui vena sehingga darah bertekanan rendah dan lambat (Hipotesis diterima)

KESIMPULAN

Otot jantung peka terhadap

perubahan-perubahan metabolitik, kimia

dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan

metabolisme dan frekuensi denyut

jantung.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Campbell. 2012. Biologi. Jakarta: Erlangga.

[2] Cunningham JG,BG klein. 2007. Textbook of Veterinary Physiology 4 th Edition. St. Louist, Missouri: Saunders Elsevier.

[3] Effendi, Mulyati. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Bogor : UNPAK.

[4] Ganong, William F. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 14, Jakarta : EGC.

[5] Guyton, Arthur C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.

[6] Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama Widya: Bandung.

[7] Martini, F.H. 2006. Fundamental of Anatomy & Phisiology. Seventh Edition. San Francisco: Pearson.

(9)

Susunan Saraf Manusia. Jakarta: EGC.

[9] Pearce, EC. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.Gramedia Jakarta.

[10] Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC.

TUGAS Pertanyaan :

1. Dari manakah asal mula denyut jantung ?

2. Sebutkan bagian – bagian jantung ! 3. Apakah perbedaan antara arteri,

arteriol, kapiler dan vena ? Jawab :

1. Pembuluh Kapiler

2. Aina, Vertikel, Septum, Katup, peredaran darah sisi kiri,

peredaran darah sisi kanan,

system kardiovaskuler, dan vena

plumonalis, atrium kiri .

3. Arteri = Pembuluh nadi memiliki lapisan elastis yang tebal,

menjadikan pembuluh darah

tersebut kuat dan elastis.

Vena = tidak seperti nadi, lapisan

elastic pada vena lebih tipis dari

arteri, sehingga pembuluh balik ini

tidak sekuat & selembut arteri.

Kapiler = pembuluh darah terkecil

dengan diameter kira – kira sebesar

sel darah merah yang berukuran 7,5

mikron.

Arteriol = arteri terkecil dari system

Referensi

Dokumen terkait