1.1
Latar Belakang
1.1.1. Pemerintah dan Masyarakat
Secara nasional banjir merupakan salah satu persoalan semua kota-kota
besar yang ada di Indonesia yang selalu dihadapi baik oleh pemerintah, maupun
oleh masyarakat. maka dari itu dibutuhkan sekali partisipasi masyarakat dalam
penggulangan Banjir agar pemerintah tidak bekerja sendiri dalam menghadapi
masalah banjir yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan secara tuntas,
bahkan masalah tersebut justru mengindikasikan semakin meningkat intesitas air
di permukaan tanah dikarenakan jumlah penduduk yang sangat cepat dan
pembagunan gedung-gedung yang tidak merata.
Partisipasi masyarakat memiliki banyak bentuk, mulai dari yang berupa
keikutsertaan langsung masyarakat dalam program pemerintahan maupun yang
sifatnya tidak langsung, seperti berupa sumbangan dana, tenaga, pikiran,
maupun pendapat dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Namun demikian
ragam dan kadar partisipasi seringkali ditentukan secara massa yakni dari
banyaknya individu yang dilibatkan. Padahal partisipasi masyarakat pada
hakikatnya akan berkaitan dengan akses masyarakat untuk memperoleh
informasi, hingga saat ini partisipasi masyarakat masih belum menjadi kegiatan
tetap dan terlembaga khususnya dalam pembuatan keputusan. Sejauh ini,
partisipasi masyarakat masih terbatas pada keikutsertaan dalam pelaksanaan
program program atau kegiatan Pemerintah, padahal partisipasi masyarakat
tidak hanya diperlukan pada saat pelaksanaan tapi juga mulai tahapan
perencanaan bahkan pengambilan keputusan. (Carter dalam Rustiningsih
Partisipasi masyarakat merupakan suatu proses teknis untuk memberikan
kesempatan dan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat untuk secara
bersama-sama memecahkan berbagai persoalan. menyampaikan bahwa
partisipasi masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan proses belajar masyarakat;
mengarahkan masyarakat menuju masyarakat yang bertanggung jawab;
mengeliminasi perasaan terasing sebagian masyarakat serta menimbulkan
dukungan dan penerimaan dari pemerintah. (Carter dalam Rustiningsih 2002:43).
Banjir besar adalah waktu yang paling kritis bagi masyarakat. Tindakan
cepat dan terkoordinasi ( yang telah direncanakan secara berhati-hati
sebelumnya ) ditambah dengan pengetahuan yang baik tentang masyarakat dan
lingkungan adalah hal terpenting dalam mengurangi dampak banjir pada
masyarakat, harta benda dan lingkungan. Penanggulangan banjir tentu saja
membutuhkan partisipasi masyarakat. Hanya masyarakat itu sendiri yang mampu
mengidentifikasi kebutuhan dan mengetahui urutan prioritasnya. Hanya mereka
yang paling mampu dalam menjabarkan masalah-masalah yang ada serta
melakukan tindakan responsif berdasarkan sumber daya dan kapasitas lokal
yang tersedia, sehingga penanggulangan banjir dapat direncanakan dan
diterapkan secara efektif bagi masyarakat.
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan ( yang biasanya kering ) karena
volume air yang meningkat. Banjir juga dapat didefinisikan sebagai debit ekstrim
dari suatu sungai untuk Kota Samarinda adalah Sungai Mahakam Banjir dapat
terjadi karena peluapan air yang berlebihan ( pasang ) di suatu tempat akibat
faktor drainase / saluran yang tidak baik.Banjir dan gejala kebalikannya,
kekeringan, merupakan gejala / fenomena yang mempunyai latar belakang yang
kini kian kompleks, merupakan bagian dari siklus iklim. Gejala itu kelihatannya
non – diskriminatif, melanda negara – negara maju yang manajemen
lingkungannya bagus, maupun negara miskin dan berkembang seperti Indonesia
dan India dalam penerapan masalah lingkungan masih belum maksimal.
Fenomena alam ini dapat menciptakan petaka bagi manusia. Intervensi manusia
terhadap alam kian memperbesar petaka yang terjadi akibat banjir. Kini, banjir
sudah merupakan bagian dari fenomena global.
1.1.2 Partisipasi Masyarakat dalam banjir
Banjir terkait dan berpengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat,
oleh karena itu, upaya untuk mengatasinya merupakan upaya bersama antara
Pemerintah Kota Samarinda, Masyarakat, dan Industri/Swasta. Terbatasnya
kemampuan pemerintah dalam membangun sarana dan parasarana
penanggulangan banjir menjadi perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan
pemberdayaan masyarakat dalam menumbuhkan perilaku tanggap diri terhadap
bencana banjir melalui upaya yang progresif dan strategis.Banjir Ini juga bukan
hanya menyebabkan sawah tergenang sehingga tidak dapat dipanen akan tetapi
merusak juga wilayah perumahan serta permukiman penduduk, di mana fasilitas
publik pelayanan sosial ekonomi masyarakat dan prasarana publik, bahkan
menelan korban jiwa.Kemudian nilai kerugian menjadi semakin meningkat
Meskipun partisipasi masyarakat dalam rangka penanggulangan banjir sangat
nyata. terutama pada aktivitas tanggap darurat, namun banjir menyebabkan
tambahan beban keuangan negara, terutama untuk merehabilitasi dan
memulihkan fungsi parasana publik yang rusak
Terjadinya serangkaian banjir dalam waktu relatif pendek dan terulang
tiap tahun, menuntut upaya lebih besar mengantisipasinya, sehingga kerugian
dapat diminimalkan. Sudah banyak peran serta dari pemerintah dalam hal
penanganan masalah banjir ini. Di mana pemerintah hanya bisa membangun
pada sektor fisik saja, guna mengurangi dari imbas bencana banjir ini . Kebijakan
dari pemerintah yang non fisik pun telah di jalan kan , dalam hal ini partisipasi
pada masyarakat dalam penanggulangan banjir sudah di terapkan, akan tetapi
belum sepenuhnya di implementasikan dengan maksimal, tetapi banyak yang ke
tidak sesuaian dan tidak efektif. Kebijakan sektoral, dan sentralistik antara atas
dan bawahan banyak tidak mengikutsertakan masyarakat yang berakibat
ketimpangan dengan perkembangan global seperti ini yang mana di tuntut
adanya Desentralisasi, Demokkrasi dan Partisipasi stakeholder, terutama
masyarakat yang terkena bencana.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah “ Bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam
Penanggulangan Masalah Banjir di Kelurahan Sempaja barat Kecamatan
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah bagaimana Partisipasi Masyarakat
Dalam Penanggulangan Masalah Banjir di Kelurahan Sempaja Barat Kecamatan
Samarinda Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini nantinya di harapkan dapat memberikan manfaat
terhadap dunia akademik dan untuk kepentingan dunia praktisi yaitu :
1.4.1. Bagi Dunia Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam
pengembangan Ilmu Administrasi dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
peneliti lainnya dalam mengungkap hal – hal yang belum sempat di sajikan
dalam tulisan ini, serta untuk memperluas wawasan berfikir terhadap masyarakat
luas.
1.4.2. Bagi Dunia Praktisi
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat untuk
Kecamatan Samarinda Utara sebagai tempat untuk melanjutkan koordinasi serta
khusus bagi Kelurahan Sempaja Barat di mana selaku tempat wilayah. Agar