ix
ABSTRAK
Bioetanol merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang sedang dikembangkan di dunia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi energi. Bioetanol yang diperoleh dari hasil penelitian ini menggunakan hidrolisat limbah kulit buah kakao. Kulit buah kakao merupakan limbah padat perkebunan yang melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah fermipan yang digunakan terhadap lamanya waktu fermentasi dan menghasilkan bioetanol dari hidrolisat limbah kulit kakao melalui proses fermentasi menggunakan tanin sebagai penghambat terjadinya oksidasi pada etanol misalnya pembentukan asam asetat dalam fermentasi dan fermipan sebagai sumber mikroorganismenya untuk mengonversi menjadi etanol. Bahan utama yang digunakan adalah hidrolisat limbah kulit buah kakao yang diperoleh dari hidrolisis menggunakan asam sulfat 4 M selama 2 jam dengan suhu 100 oC, fermipan, dan tanin. Kemudian hidrolisat tersebut
difermentasi dengan menggunakan fermipan dengan variasi kadar yaitu 3%, 5%, dan 7% (w/w) dan ditambahkan gambir sebagai sumber tanin selama 2, 3, 4 dan 5 hari lalu dilakukan distilasi dengan menggunakan rotary evaporator merk Ruchi
Evaporator R-205 pada suhu 80 oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi
tersebut menghasilkan etanol. Analisa kuantitatif menggunakan instrumentasi GC dengan hasil kadar terbesar pada kadar fermipan 3% (w/w) pada hari ke-3 yaitu 99,8174%, yield terbesar pada pada kadar fermipan 5% (w/w) pada hari ke-5 yaitu 34,4483%. Analisa kualitatif menguji indeks bias menggunakan refraktometer ABBE dengan mengambil sampel pada kadar etanol terbesar yaitu 1,3285.
x
ABSTRACT
Bioethanol is one kind of renewable energy which is being improved in the world to fulfill the demands of energy consumption. Bioethanol which was produced in this research used the hydrolysate of husk cacao waste. The husk cacao is solid
waste plantation which is abundant and hasn’t yet had an amount of usings. The
purpose of this research is knowing the effect of the quantities of bread yeast used in this research to the length of days fermentation and producing bioethanol got from the hydrolysate of husk cacao waste by using fermentation process added with tannin as preventive oxidation in bioethanol such as formation of acetate acid, and using bread yeast as the source of microorganism to convert into bioethanol. The main substances are the hydrolysate of husk cacao waste produced from acid hydrolysis process using sulphate acid 4 M during two hours at 100 oC degree, tannin, and bread yeast. Afterwards the hydrolysate was fermented in variation sums of bread yeast 3%, 5%, and 7% (w/w) and added with gambier as tannin source in 2, 3, 4, and 5 days and then the hydrolysate was distilled at 80 oC degree by using rotary evaporator having trade mark Ruchi Evaporator R-205. The result of this research indicated that the fermentation process produced bioethanol. The quantitative analysis used GC instrument and the largest content degree of bioethanol was 99,8174% in amount of bread yeast 3% (w/w) in the third day of fermentation and the largest yield degree of bioethanol was 34,4483% in amount of bread yeast 5% (w/w) in the fifth day of fermentation. The qualitative analysis used refractometre having trade mark ABBE to examine refractive index by choosing the sample having the largest content degree of bioethanol and the result was 1,3285.