UNAIR News 7/11/2016
Ramadhan Adalah “Universitas Kehidupan” dan Bekal Hadapi
Perang Kolektif Sesungguhnya
news.unair.ac.id/2016/07/11/khutbah-salat-ied-rektor-unair-prof-moh-nasih-ramadhan-adalah-universitas-kehidupan-dan-bekal-hadapi-perang-kolektif-sesungguhnya/
REKTOR Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Moh Nasih ketika sebagai khatib salat Ied di halaman masjid Ulul ‘Azmi dan Rektorat UNAIR, Rabu (6/7) kemarin. (Foto: Yitno)
UNAIR NEWS - Setelah diresmikan pada akhir Mei 2016 lalu, untuk pertama kali Masjid “Ulul ‘Azmi” di Kampus C Universitas Airlangga, menyelenggarakan Salat Iedul Fitri 1437-H pada hari Rabu pagi 6 Juli 2016. Salat tersebut digelar di halaman masjid Ulul ‘Azmi dengan khatib Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., MCA., Rektor Universitas Airlangga Surabaya.
Dalam kutbah salat Ied yang diikuti oleh ratusan sivitas akademika UNAIR dan masyarakat sekitar kampus C Mulyorejo tersebut, khatib Prof. Moh Nasih mengatakan, bahwa bulan Ramadhan itu merupakan universitas kehidupan. Pada universitas itulah mengajarkan bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu, dimana caranya bukan hanya dengan secara teoritikal klasikal, tetapi langsung dengan metode praktikal.
”Diharapkan pada hari ini kita semua sudah lulus dari ‘Madrasah Ramadhan’ dan kita lulus sebagai pemenang atas hawa nafsu, sehingga kita kembali kepada kesucian fitrah,” tandas Guru Besar Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR ini.
Bekal training di bulan Ramadhan inilah yang diharapkan bisa kita gunakan dalam perang yang sesungguhnya untuk melawan hawa nafsu di sepanjang tahun yang akan kita jalani. Perang disini bukan hanya secara individu, tetapi juga secara kolektif, berjamaah, bersama-sama sebagai masyarakat, dan sebagai kesatuan bangsa.
BACA JUGA: Halal Bi Halal Universitas Airlangga 1437 H
Jamaah salat Ied di Masjid Ulul ‘Azmi, kampus C Universitas Airlangga. (Foto: Yitno)
Menurut Rektor UNAIR itu dalam khutbahnya, bahwa perang kolektif yang kita hadapi adalah perang pemikiran (ghozwul fikri) asymetri war. Yaitu perang melawan atheisme, perang melawan individualisme, perang melawan liberalisme, dan untuk menuju maqashidus syariah.
”Jadi bekal terbaik untuk berjuang tersebut juga untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan cobaan, fitnah, rintangan, dan halangan. Jadi, bekal tersebut adalah taqwa. Dari taqwa inilah yang diharapkan kita akan
mendapatkannya dari ’Madrasah Ramadhan’ tersebut,” kata Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih.
Seorang anggota takmir Masjid Ulul ‘Azmi, Agoes Widiastono menjelaskan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelaksanaan salat Ied di halaman masjid dan halaman Rektorat Kampus C UNAIR ini. Rasa syukur itu mengingat banyaknya jamaah sivitas akademika UNAIR yang hadir untuk mengikuti salat bersama warga masyarakat sekitar kampus C. Selain itu karena semalam baru saja terjadi hujan, tetapi seakan jemaah tidak terpengaruh dengan situasi tersebut. Selain itu juga ini merupakan pengalaman pertama dan relatif sukses.
“Semoga kedepannya kami senantiasa menjadi lebih baik,” kata Agoes. (*)
Penulis : Bambang Bes
Post Views: 15