• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANFAAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN

DALAM SUATU KONSTRUKSI BANGUNAN

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan

yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, S.S., S.Pd., M.Pd.

Oleh Ayu Surya Arsinta

120523437587

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul "MANFAAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN DALAM SUATU KONSTRUKSI BANGUNAN".

Makalah ini berisi tentang manfaat pencahayaan alami dan buatan dalam suatu konstruksi bangunan agar pembaca dapat memilih pecahayaan yang baik dan sehat. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kita. Amin.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 1

1.3 Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN... 3

2.1 Definisi Pencahayaan Alami... 3

2.2 Definisi Pencahayaan Buatan... 4

2.3 Manfaat yang Diberikan Pencahayaan Alami dan Buatan... 6

(4)

3.1 Kesimpulan... 7

3.2 Saran... 7

DAFTAR RUJUKAN... 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika kita ingin membangun sebuah gedung, tentu mengharapkan bangunan yang dibangun bisa memenuhi kriteria sebagai bangunan yang indah, sehat, dan nyaman. Keindahan tersebut tentunya bersifat relatif, tetapi jika menyangkut aspek kesehatan ada beberapa syarat agar menjadi bangunan yang sehat.

Banyak sekali syarat yang harus dipenuhi untuk membangun bangunan yang sehat, diantaranya adalah sirkulasi udara yang baik, menerapkan konsep hijau, dan yang tidak kalah penting adalah mendapatkan pencahayaan yang cukup.

Cahaya sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Banyak kegiatan manusia yang membutuhkan cahaya. Bila tidak ada cahaya, kehidupan di bumi ini mungkin tidak akan berjalan.

Agar sebuah gedung mendapatkan pencahayaan yang cukup, ada dua metode yang dapat diterapkan, yaitu pencahayaan alami dan buatan. Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati. 1.2 Rumusan Masalah

(5)

1. Apa itu pencahayaan alami? 2. Apa itu pencahayaan buatan?

3. Apa manfaat yang diberikan oleh pencahayaan alami dan buatan? 1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah dengan judul "Pengaruh Pencahayaan Dalam Suatu Konstruksi Bangunan" adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi pencahayaan alami. 2. Untuk mengetahui definisi pencahayaan buatan.

3. Untuk mengetahui manfaat yang diberikan oleh pencahayaan alami dan buatan.

BAB II PEMBAHASAN

(6)

Sebelum mengetahui definisi pencahayaan alami, Zacky (2012) memberikan penjelasan tentang pencahayaan yang baik berikut ini.

Pencahayaan pada sebuah bangunan sebaiknya ber-sumber dari cahaya alami. Kita sangat beruntung tinggal di wilayah yang penuh akan sinar matahari sepanjang tahunnya. Selain sehat, ini juga dapat menghemat energi. Untuk itulah, pada setiap ruangan ada baiknya dibuatkan jendela kaca yang berhubungan dengan ruang terbuka.

Sedangkan Soegijanto (1998:40) menjelaskan tentang apa saja yang perlu diketahui unuk merancang pencahayaan alami yaitu sebagai berikut.

Pencahayaan alami dimaksudkan untuk mendapatkan pencahayaan di dalam ruangan dari cahaya alami. Untuk merancang pencahayaan alami, yang perlu diketahui adalah ketersediaan cahaya alami yang diterima di lokasi yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan cahaya alami di sini adalah cahaya matahari langsung dan cahaya matahari difus. Selanjutnya cahaya matahari langsung disebut cahaya matahari dan matahari difus disebut cahaya langit. Ketersediaan cahaya dipengaruhi oleh:

1. Letak geografis, terutama adalah jarak terhadap khatulistiwa atau derajat lintangnya.

2. Iklim, terutama kondisi langit ialah jumlah dan jenis awan.

Sementara itu Lechner (2000:416) juga memberi penjelasan tentang bagaimana pencahayaan itu didapat berikut ini.

Cahaya alami yang masuk melalui jendela dapat berasal dari beberapa sumber, yaitu sinar matahari langsung, langit cerah, awan atau pantulan permukaan bawah dan bangunan sekitarnya. Cahaya dari masing-masing sumber tersebut bervariasi tidak hanya dari jumlah dan panas yang dibawanya, tetapi juga pada kualitas lain-nya, seperti warna, penyebaran, dan penghematan.

Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

(7)

Cahaya yang datang melalui jendela banyaknya di-tentukan oleh besar dan bentuk jendelanya. Memanjang ke atas menyebabkan cahaya masuk cukup banyak namun distribusi cahayanya kurang baik. Bentuk jendela meman-jang ke samping lebih efektif untuk memberikan penca-hayaan optimal.

Kadang sumber pencahayaan alami dirasa kurang efektif karena inten-sitas cahaya yang tidak tetap dan sumber alami yaitu matahari menghasilkan suhu panas terutama pada siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan pencahayaan alami efektif antara lain:

1. Variasi intensitas cahaya matahari, 2. Iklim,

3. Letak geografis,

4. Kegunaan bangunan, dan

5. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, dan jarak antar bangunan.

Lechner (2000:422) menyatakan bahwa "tujuan umum pencahayaan alami adalah menghasilkan cahaya berkualitas yang efisien serta meminimalkan silau langsung, lapisan pemantul, dan berlebihnya rasio tingkat terang".

2.2 Definisi Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain sumber cahaya alami, contohnya adalah lampu. Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara, lampu minyak tanah, lampu gas sampai dengan lampu listrik.

Satwiko (2004:61) memberi penjelasan tentang alasan diperlukannya pencahayaan sebagai berikut.

Pencahayaan buatan diperlukan apabila:

1. Tidak tersedia cahaya alami siang hari, saat antara matahari terbenam dan terbit.

(8)

3. Cahaya alami tidak dapat menjangkau tempat tertentu di dalam ruangan yang jauh dari jendela.

4. Diperlukan cahaya merata pada ruang lebar, pada ruang lebar hanya lokasi di sekitar jendela saja yang terang, sedangkan di bagian tengah akan redup.

5. Diperlukan intensitas cahaya konstan.

6. Diperlukan pencahayaan dengan warna dan arah penyinaran mudah diatur.

7. Cahaya buatan diperlukan untuk fungsi khusus.

Sedangkan Prabu (2009) menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat pencahayaan buatan berikut ini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pencahayaan buatan adalah:

1. Jarak pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk menunjang atau melengkapi cahaya alami.

2. Tingkat pencahayaan yang diinginkan.

3. Distribusi dan iluminasi pencahayaan yang diperlukan, apakah terpusat pada satu arah atau menyebar.

4. Warna yang akan dipergunakan serta efek warna dari cahaya tersebut.

Dalam bukunya, Meijs (2002:123) menjelaskan dasar sumber-sumber pencahayaan buatan.

Sumber-sumber pencahayaan buatan didasarkan pada prinsip-prinsip alami, diantaranya adalah:

1. Pancaran suhu

Dengan mengalirkan suatu arus listrik melalui seutas kawat, timbullah kalor. Semakin tinggi suhu kawat, se-makin besar pula arus cahaya khusus.

2. Pelepasan gas

Dalam keadaan-keadaan tertentu kita dapat mengalirkan arus listrik melalui suatu gas atau uap. Dalam hal ini kita bisa memperoleh pancaran yang dapat dilihat karena elektron-elektron yang terbatas dari arus listrik, menghilangkan elektron-elektron yang terikat pada gas atau uap dari jalur normalnya. Sewaktu kembali kepada jalur normal ini, elektron-elektron tersebut mengeluarkan elektron yang terserap, dalam bentuk pancaran.

3. Fluoresensi (pemendaran)

(9)

ge-lombang pendek menjadi pancaran yang bergege-lombang lebih panjang, dengan perkataan lain pancaran yang kurang nampak.

2.3 Manfaat yang Diberikan Pencahayaan Alami dan Buatan

Manfaat pencahayaan alami adalah:

1. Memberikan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan dengan kualitas bangunan yang mirip dengan pencahayaan alami di luar bangunan,

2. Mengurangi energi listrik, dan 3. Dapat membunuh kuman.

Manfaat pencahayaan buatan adalah:

1. Mudahnya para arsitek untuk merancang denah bangunan yang mengabaikan posisi jendela,

2. Sederhana,

3. Biaya yang murah,

4. Banyak terdapat di mana-mana,

5. Dapat memenuhi kebutuhan besar pencahayaan buatan, dan 6. Menampilkan warna-warna dengan sangat bagus.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(10)

1. Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari langit. Dengan pencahayaan alami, lebih sedikit energi yang dibutuhkan dan lebih sedikit pula polusi yang dibuang ke lingkungan.

2. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain sumber cahaya alami, contohnya adalah lampu. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami yang tidak mencukupi.

3. Manfaat utama dari pencahayaan alami adalah menghemat energi listrik, sedangkan manfaat utama dari pencahayaan buatan adalah memudahkan para arsitek untuk merancang denah bangunan yang mengabaikan posisi jendela.

3.2 Saran

Rancangan pencahayaan yang baik sebaiknya dengan cara meng-gabungkan kedua aspek pencahayaan di atas. Bila pencahayaan alami dan buatan digabungkan maka akan menghemat energi, yaitu melalui jendela yang berguna di siang hari dan dapat pula membangun bangunan yang indah melalui lampu-lampu yang ditata rapi untuk pencahayaan di malam hari.

DAFTAR RUJUKAN

Lechner, N. 2000. Heating, Cooling, Lighting Metode Desain untuk Arsitektur. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Meijs. 2002. Membangun – Fisika Bangunan. Jakarta: Erlangga

Permana, Z. 2012. Pentingnya Sirkulasi Udara dan Pencahayaan untuk Desain

(11)

(zackychou.wordpress.com/2012/04/16/pentingnya-sirkulasi-udara-dan-pencahayaan-untuk-desain-rumah-sehat-dan-nyaman/), diakses 23 Oktober 2012.

Prabu, P. 2009. Pencahayaan dalam Aspek Kesehatan Lingkungan, (Online), (putraprabu.wordpress.com/2009/01/03/189/), diakses 23 Oktober 2012.

Sanjaya, R.C. 2011. Memaksimalkan Pencahayaan Alami dalam Rumah Kita, (Online), (astudioarchitect.com/2011/04/memaksimalkan-pencahayaan-alami-dalam.html), diakses 23 Oktober 2012.

Satwiko, P. 2004. Fisika Bangunan 2. Yogyakarta: Andi

Referensi

Dokumen terkait

mercubuana-yogya.ac.id sehingga layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan skala yang lebih luas; (2) Hasil pengembangan yang berupa media pembel- ajaran

“Kuliah tamu Delvac ini penting karena akan dijadikan satu kegiatan di mana orang bisa melihat, contohnya untuk membangun terus relasi yang baik dengan universitas asal

Tahapan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis unit penangkapan ikan yang digunakan oleh armada sampel, agar dapat dipilih satu jenis alat tangkap tepat guna yang

Aquarius adalah pribadi yang suka menyendiri, perlu banyak waktu untuk mengenal mereka karena mereka hanya membuka diri pada orang yang mereka suka atau percaya,.. Asmara

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk Mikotricho 10, 30, dan 50 g/ tanaman, dan pengurangan pupuk N-P-K sebesar 0%, 25%, dan 50% dari anjuran secara mandiri

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus dengan menerapkan model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, Share) pada materi

Hasil kuantitatif menujukkan bahwa ahli II dan ahli III memberi skor masing-masing 187 dan 168 (kriteria sangat baik). Jadi 75% validator menilai sangat baik modul IPA

Menurut Munad (2017) dari total tumbuh- tumbuhan obat yang dikenal didunia, hanya 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan baik untuk bahan baku obat herbal, jamu