• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 PEMBAHASAN - Deskripsi Budaya Desa Rejamulya - Jeni15038

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 PEMBAHASAN - Deskripsi Budaya Desa Rejamulya - Jeni15038"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini kearifan lokal masing-masing daerah sudah mulai luntur dan terkikis oleh dampak globalisasi. Arus globalisasi yang tanpa kendali, ini membuat masyarakat indonesia mati untuk menggerakan kebudayaannya sendiri. Percaya diri dan keyakinan sudah mulai rapuh genangi kearifan lokal yang mulai terkubur bahkan di curi bangsa lain. Mulai dari kesenian hingga kekayaan alamnya. Pola pikir masyarakat pun mulai tercekoki dengan hal-hal memanjakan yang datang dari luar indonesia. Kengganan untuk sedikit menyentuh budayanya sendiri mulai kian bergeming acuh tak acuh.

Terlebih para pemuda pun sudah banyak yang lebih melestarikan dan menikmati budaya lain di banding budayannya sendiri. Para pelestari budaya hingga saat ini masih yang menggeluti dan peduli yaitu para sesepuh. Walaupun ada juga para pemuda yang kekeh dan peduli penuh kesadaran untku melestarikan budayanya sendiri. Namun itu hanya sebagian kecil dari sekian banyak para pemudan dan masyarakat.

Oleh karena itu menarik hati saya untuk dapat melestarikan budayanya sendiri denagn mengenali budayanya sendiri terlebih dahulu. Terutama kebudayaan yang ada di tempat tinggal saya yaitu desa rejamulya kecamatan kedungreja kabupaten cilacap provinsi jawa tengah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana deskripsi wilayah desa rejamulya?

2. Apa saja kebudayaan ( 7 unsur budaya) yang ada di desa rejamulya? 3. Bagaimana keadaan masyarakat di desa rejamulya ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui deskripsi wilayah desa rejamulya.

(2)
(3)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Umum Wilayah Desa Rejamulya

Rejamulya adalah sebuah desa yang secara geografis terletak di perbatasan antara provinsi jawa tengah dan jawa barat. Letak yang begitu terpelosok, desa rejamulya kecamatan kedungreja kabupaten cilacap, begitulah secara lengkapnya. Desa rejamulya ini terbagi tiga dusun, yaitu dusun kedungdadap, kedungsari, rejamulya inti. Memiliki satu Pasar yaitu Pasar kedawung letaknya di Dusun Kedungsari Desa Rejamulya. Lokasi Pasar dekat dengan sebuah sungai, namun sayangnya nama sungai tersebut belum terdefinisi hingga saat ini.

Di Desa Rejamulya juga terdapat beberapa wahana pendidikan. Yaitu SD, MI, PAUD, RA, TK. Memang untuk sekolah tingat menengah dan ke atas belum ada. Tempat beribadah terdapat beberapa masjid disetiap dusunya, dan satu gereja di dusun kedungdadap.

(4)

2.2 Keadaan Budaya Desa Rejamulya Berdasarkan 7 Unsur Budaya 1. Bahasa

Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

Bahasa yang sering digunakan di desa rejamulya yaitu bahasa ngapak. Bahasa yang begitu unik menurut saya. Saya yang sejak kecil berdiaolog keseharian menggunakan bahasa ngapak yang unik belum mengetahui sejarah bahasa ngapak itu sendiri. Untuk itu di kesempatan ini saya ingin sedikit menguak sejarahnya berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai pihak.

“Aja kayak gue, enyong tulih ora ngerti apa-apa”, sungguh unik bukan bahasa ini. Ini merupakan contoh kalimat dari bahasa ngapak. Bahasa ibu orang-orang yang berada di beberapa wilayah jawa tengah(cilacap, banyumas, kebumen, purbalingga, tegal, berebes, sebgaian wonosobo, sebagian pekalongan dan pemalang, cirebon, indramayu, sebagian daerah bagian banten (utara). Sedikit humor terdengar memang, terutama bagi orang-orang yang baru mendengar bahasa ngapak. Dialek ngapak yang memiliki ciri khas dengan akhiran kata “a” tetap dibaca “a” bukan “o”, contohnya: Sapa (ind:siapa) tetap dibaca sapa. Selain itu akhiran kata “k” dilafakan “k’ ‘ yang mantap.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Berikut sejarah secara singkat mengenai bahasa ngapak:

(5)

mataram . kemungkinan karena inilah dialek ngapak bebas dari pengaruh dialek “mbandek” (wetanan).

 Dialek ngapak ini diindikasikan sebagai bahasa jawa yang masih terdapat unsur sansekerta dengan akhiran tetap dibaca “a” sebagaimana dialek ngapak.

 Dialek ngapak merupakan identitas kebudayaan suatu daerah yang bebas dari budaya feodalisme dan budaya asli yang bebas dari pengaruh rekayasa politik (kerajaan). Hal ini dapat dilihat dari karakter khas orang banyumas yang egaliter dan blaksuta (blak-blakan).

Desa rejamulya yang berada di wilayah cilacap sangat kental dalam pelafalan bahasa ngapak itu sendiri. Sehingga orang-orang yang menggunakan bahasa ngapak kerap memiliki karakter yang egaliter dan blaksuta (blak-blakan). Karakter yang egaliter ini sebagai sisi positif dari orang ngapak, di buktikan dengan jarang ditemui orang ngapak merendahkan bahasa lain . mungkin justru sebaliknya karena sikap feodalisme sebagai orang jawa menganggap dialek bahasa jawa ngapak sebagai bahasa yang lucu dan rendahan.

Ada pandangan stereotip yang menganggap sebagian besar generasi muda orang ngapak terutama di desa rejamulya merasa inferior (rendah diri) ketika menggunakan bahasa ngapak. Hal ini dapat dilihat bagaimana bahasa yang digunakan oleh orang reamulya, cilcap ketika berdialek dengan orang jawa wetan. Kalau tidak menyesuaikan diri membandhekan kengapakanya dipastikan menggunakan bahasa indinesia dalam beriteraksi dengan orang yang berbahasa jawa wetan. Menurut saya, ini bukanlah hal yang negatif tetapi sebagai bentuk adaptasi orang rejamulya, cilacap dengan orang dialek bahasa lain.

2. Sistem Pengetahuan

(6)

ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingkah laku sesama manusia, tubuh manusia.

a. Keadaan flora dan fauna

Flora dan fauna di desa rejamulya sudah mulai mengikis kepunahan. Disebabkan karena kurangnya pemeliharaan dan pelestarian dari masyarakat setempat. Flora asli desa rejamulya saya belum mendapat informasinya. Namun semakin banyaknya pembangunan sehingga area yang tadinya di tanami tumbuhan dan tanam-tanaman perlahan tak terlihat kembali. Tertutupi dengan bangunan yang menjulang untuk kepentingan masyarakat setempat. Untuk jenis faunanya juga yang khas saya belum mendapat informasinya. Namun karena banyak terjadi akulturasi antara orang desa yang ke kota kemudian kembali ke desa sehingga orang-orang asli desa sudah mulai tidak menyukai untuk memelihara hewan-hewan karena dianggapnya kotor dan butuh perawatan yang intensif. Sehingga dianggapnya akan menyita waktu mereka untuk menggeluti bidang yang berlebel tekhnologi, karena takut di bilang tidak mengikuti trend.

Namun banyak pula yang masih hobi untuk memelihara hewan terutama bagi mereka para bapak.

b. Tingkah laku manusia

Masyarakat di desa reajamulya bisa di katakan sudah modern dan beradab. Di tandai dengan sifat etnosentrisme yang sudah tak terlihat lagi, lalu toleransi antar agama yang cukup tinggi, dan komunikasi serta kerajasama dalam masyarakat yang sudah cukup harmonis. Walaupum masih ada sebagian golongan yang tertutup menyapa budaya luar.

3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial

(7)

meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.

a. Organisasi kemasyarakatan (Orkesmas) di desa rejamulya 1. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Merupakan organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Secara terstruktur dan teroraganisir PKK di desa rejamulya tidak jauh beda program pokoknya dengan PKK desa lainnya yaitu:

10 program pokok pkk :

1. Penghayatan dan pengamalan pancasila 2. Gotong-royong

3. Pangan 4. Sandang

5. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga 6. Pendidikan dan keterampilan terwujud. Terutama dalam bidang pengembangan kehidupan berkoperasi. Dimana ibu-ibu bergerak ikut berpartsispasi dalam PKK masih relatif sedikit. Dan pengembangan koperasi pun masih belum tersosialisasi dengan menyeluruh ke masyarakat desa rejamulya sehingga sedikit yang tahu mengena koperasi yang ada di desa rejamulya tersebut.

2. Kegiatan Gotong royong

Kegiatan gotong -royong yang sering di lakukan di desa rejamulya yaitu kerja bakti membersihkan selokan.

3. Pelayanan publik di desa rejamulya

(8)

yaitu Kartu Pintar, dan kartu sehat, yang masih bersifat pemberian secara subyektif oleh ketua Rtnya. Jadi sasaran yang harusnya diberikan kepada masayarakat yang kurang mampu malah diberikan kepada orang –orang yang tidak memiliki hak karena permainan dari pihak pengelola.

Selain itu juga mengenai bantuan yang diberikan dari pemerinatah ke warga yang kurang mampu, pembagian dari pihak desa pun kurang tepat sasaran. Banyak warga yang benar-benar membutuhkan malah tidak mendapatkan bantuan tersebut.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.

Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.

a. Komunikasi

Komunikasi sudah mulai perlahan mengikuti teknologi. Sebagian besar mulai dari usia dini sampai usia tua sudah mengenal yang namanya handphone (HP). Selain Hp, internet pun sudah mudah untuk di akses dan sebagian masyarakat pun bisa menikmatinya. b. Transportasi

Alat transportasi yang di gunakan sebagian besar sudah memiliki kendaraan bermotor baik motor maupun mobil. Namun untuk kendaraan umum masih langka.

c. Pertanian

(9)

untuk meratakan tanah yaitu Traktor, alat untuk memetik padinya pun sudah menggunakan mesin. Tapi masih sebagian kecil yang menggunakan peralatan berbasis mesin tersebut.

5. Sistem mata pencaharian hidup

Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.

Agama di desa rejamulya mayoritas Muslim dan ada juga yang kristen namun sebagian kecil terutama di dusun kedungdadap. Upacara keagamaan yang biasa di laksanakan terutama bagi islam yaitu perayaan idul adha, idul fitri, peringatan maulud nabi, bulan muharom, bulan rajab. Untuk yang beragama kristen misalnya ada Natal, dll. 7. Kesenian

(10)

memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

Kesenian tari yang sering di selenggarakan di desa rejamulya yaitu kuda lumping, ronggeng, dan sintren.

a. Kuda lumping

Tarian kuda lumping atau kerap dinamai “ebeg” berbau mistis ini masih sering terselenggara di desa rejamulya, biasanya diselenggarakan untuk meramaikan acara hajatan, kemudian peringatan hari kemerdekaan. Tarian ini masih digemari oleh anak, kaum muda, bahkan orang tua.

b. Ronggeng

Kesenian berlenggok tari yang khas ini pun masih sering diselenggrakan di acara hajatan para warga. Namun

Kesenian yang marak pada zaman dahulu ini, yang juga sebagai alat penyebaran agama islam oleh beberapa wali. Pagelaran wayang di desa rejamulya di selenggarakan biasanya untuk peringatan hari-hari besar tertentu. Namun lebih sering nya untuk meramaikan acara hajatan.

(11)

Kalau menurut saya harus di modifikasi permainan wayangnya seperti yang ada di televisi. Dari segi bahasa dan tema yang di bawakan sedikit di relevansikan dengan zaman sekarang.

d. Sintren

Kesenian ini asalnya dari cilacap, sebagai bagian dari kota cilacap, desa rejamulya pun ikut nguri-uri kesenian sintren tersebut.

(12)

BAB 3 PENUTUP

2.1 SIMPULAN

Perkembangan desa rejamulya seiring berkembangnya zaman sudah mulai mengikuti. Dengan penggunaan teknologi di berbagai bidang. Mulai dari komunikasi, transpostasi, pertanian, dan kesehatan. Namun masih berbagai permasalahan masih terjadi. Mulai dari masalah sosial, pendidikan, kesehatan, dan birokrasi.

2.2 SARAN

(13)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/kuda_lumping

http://id.m.wikipedia.org/wiki/sintren

http://id.m.wikipedia.org/wiki/ronggeng

http://id.m.wikipedia.org/wiki/wayang_kulit

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) rata – rata biaya yang dikeluarkan siswa menyangkut biaya langsung dan biaya tidak langsung dalam mendukung

[r]

Berdasarkan analisis data penelitian yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan komitmen afektif karyawan secara signifikan sebelum dan setelah

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka model pengembangan per- mainan tradisional gobak sodor bola ini telah memenuhi kriteria sangat baik, sehingga dari uji coba

Bagi peserta didik, belajar yang dilakukan akan menghasilkan perubahan tingkah laku dari yang tidak mengetahui menjadi tahu, tidak paham menjadi paham, dan tidak dapat

Jika dalam suatu transaksi penjual tidak dapat mengestimasi berapakah jumlah penjualan yang mungkin akan terjadi dan penjual juga tidak bisa mengestimasi berapakah biaya yang

1 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur 1,2 Jl. Dimana sistem yang sedang berjalan pada XYZ. Belum dilakukan secara efektif seperti mengalami

Beberapa karakteristik kegiatan pembelajaran pada model pembelajaran kreatif-produktif menurut Solihatin (2012: 161) adalah sebagai berikut. 1) Keterlibatan peserta didik secara