• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 ASPEK HUKUM TENAGA KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "10 ASPEK HUKUM TENAGA KESEHATAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK HUKUM TENAGA

KESEHATAN

ASPEK HUKUM TENAGA

KESEHATAN

FRESLEY HUTAPEA, SH, MH,

MARS

(2)

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan mata

ajar Aspek hukum tenaga kesehatan

2. Mahasiswa dapat menguraikan topik- topik

dan jadwal mata ajar Aspek hukum tenaga kesehatan

3. Mahasiswa dapat menggambarkan sistem

evaluasi pembelajaran dan buku wajib

4. Mahasiswa mampu memahami kompetensi

(3)

MATERI PEMBAHASAN

Norma dan Azas dalam pelayanan

kesehatan

Registrasi,perizinan Tenaga Kesehatan.

Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan

Perlindungan Hukum dalam pelayanan

kesehatan

(4)

1.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun

2004 tentang Praktek Kedokteran;

2.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan;

3.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit

4.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2014 tentang Tenaga Kesehatan

4

(5)

DISIPLIN

HUKUM

ETIKA

ATURAN PENERAPAN

KEILMUAN PROFESI

ATURAN HUKUM BIDANG KESEHATAN ATURAN

PENERAPAN ETIKA PROFESI

NORMA DALAM PELAYANAN KESEHATAN

(6)

ETIK

DISIPLIN

HUKUM

1. Dibuat dan disepakati

oleh organisasi profesi

2. Kode etik

3. Diatur, norma prilaku

pelaksanaan profesi

4. Sanksi, yaitu moral

psikologis

5. Yang mengadili : Ikatan/

organisasi terkait;

Majelis Kehormatan Etik.

1. Organisasi Profesi 2. Standar profesi

3. Diatur, Norma Prilaku

pelaksana profesi

4. Sanksi moral psikologis

dan teguran/pencabutan

5. Yang mengadili: Badan

yang dibentuk: Majelis Kehormatan Disiplin dan Majelis Kehormatan Disiplin

1. Dibuat pemerintah dan

Dewan Perwakilan Rakyat

2. UU,PP.Keppres,dsb 3. Diatur, norma prilaku

manusia pada umumnya

4. Untuk Pidana: kurungan

penjara, dan/atau denda Untuk perdata: ganti rugi adm: teguran/ pencabutan izin

5. Pengadilan :

Perdata: gugatan ke pengadilan

Pidana :

laporan/tuntutan Adm : gugatan ke pengadilan

ETIK, DISIPLIN DAN HUKUM

(7)

AZAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN

1. Azas Legalitas

The Equality before law

2. Azas Kesetaraan

Kontrak Terapeutik (inspannings verbintenis)

3. Azas Kepercayaan (trust)

 Saling percaya (masing-masing mempunyai hak dan

kewajiban

4. Azas Otonomi

 The rights of self determination

5. Azas Keadilan

Tanpa diskriminasi

6. Azas Keterbukaan

Kejujuran dalam profesi dan memberikan data yang benar

7. Azas Itikad Baik

Princip of respect of benefcencePrincip of non malefcence

8. Azas Kerahasiaan

Rahasia Medis

Hak Akses (Inzagerecht)

Hak Tolak Ungkap (Verschoningrecht)

(8)

16 Wajib Hukum Profesi Kesehatan

Adequate

Information Tenaga kesehatan harus aktif menanyakan sakit apa, dimana, kapan, bagaimana, berapa lama dan seterusnya

Informed

Consent Tenaga kesehatan harus menginformasikan semua langkah atau tindakan yang akan dikerjakan beserta resiko-resiko medis yang kemungkinan terjadi, mengingat pekerjaan medis adalah pekerjaan yang uncertain

(tidak pasti)

Medical Record

(Rekam Medis) Semakin lengkap suatu rekam medis semakin baik itikad seorang tenaga kesehatan dalam merawat pasien dan semakin kuat dalam kedudukan hukum

Standar

Profession of Care (Doctrine of Necessity)

Biasa disebut dengan doktrin keseriusan, doktrin ini menggunakan doktrin necessity di setiap profesi

Second Opinion Apabila dalam memberi pelayanan kesehatan kepada pasien, lebih dari 2 atau 3 kali tidak ada kemajuan, maka tenaga kesehatan wajib

melakukan second opinion

(9)

Medical Risk Tenaga kesehatan harus selalu siap setiap saat mengantisipasi terjadinya resiko

Medical

Emergency Care Artinya dalam keadaan darurat atau tepat, resiko menjadi nomor dua emergency, pelayanan kesehatan harus cepat dan

Social Insurance

of Health Care Kesehatan menurut masyarakat internasional atau PBB harus dibantu oleh asuransi sosial, sebab pelayanan kesehatan adalah wajib hukumnya

Medical Liability Pembagian tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan akan memudahkan dalam pemecahan suatu masalah bila terjadi suatu sengketa medik. Dalam pembagian jenis tanggung jawab akan diketahui tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari masing-masing tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan akan lebih tenang dalam melaksanakan pekerjaannya karena sudah dibatasi dengan hal-hal yang tercantum dalam Management Medical Liability

Negligent Medical Care (culpa

Levisimma/Lichte Sculd)

(10)
(11)

Pasal 22

(1) Tenaga kesehatan harus memiliki kualifkasi

minimum.

Pasal 23

(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk

menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan

bidang keahlian yang dimiliki.

(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan

kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki

izin dari pemerintah. 11

(12)

Pasal 24

(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik,

standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur

operasional.

Pasal 27

(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

12

(13)

UU TENAGA KESEHATAN

(NO. 36 TAHUN 2014)

Ketentuan Umum :

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan

melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan

Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang

(14)

UU TENAGA KESEHATAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau

tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,

terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah

(15)

UU TENAGA KESEHATAN

Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang Tenaga Kesehatan berdasarkan

ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional untuk dapat menjalankan

praktik.

Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang

(16)

UU TENAGA KESEHATAN

Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap Kompetensi Tenaga

Kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji

Kompetensi.

Sertifikat Profesi adalah surat tanda

(17)

UU TENAGA KESEHATAN

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap

Tenaga Kesehatan yang telah memiliki

Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik.

Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya

disingkat STR adalah bukti tertulis yang

(18)

UU TENAGA KESEHATAN

Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP

adalah bukti tertulis yang diberikan oleh

pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Tenaga Kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik.

Standar Profesi adalah batasan kemampuan

minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus dikuasai dan

dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada

(19)

UU TENAGA KESEHATAN

Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang

diikuti oleh Tenaga Kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.

Standar Prosedur Operasional adalah suatu

perangkat instruksi/langkah-langkah yang

dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu dengan memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi

(20)

UU TENAGA KESEHATAN

Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia adalah

lembaga yang melaksanakan tugas secara

independen yang terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehatan.

Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun

tenaga kesehatan yang seprofesi.

Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan adalah

badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi untuk setiap cabang disiplin ilmu kesehatan yang bertugas mengampu dan meningkatkan mutu pendidikan

(21)

PENYELENGGARA PENDIDIKAN BIDANG KESEHATAN

 Harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Tenaga Kesehatan (SNPTTK) mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi

 SNPTTK – disusun oleh Kementrian Kesehatan,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Asosiasi, Institusi Pendidikan, Organisasi Profesi

 Pendidikan profesi harus mengikuti Ujian Nasional  Uji kompetensi oleh Perguruan Tinggi dengan

organisasi profesi, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi

 Standar Kompetensi Kerja disusun oleh organisasi

(22)

KELOMPOK TENAGA KESEHATAN

1. Tenaga Medis

2. Tenaga Psikologis Klinis

3. Tenaga Keperawatan

4. Tenaga Kebidanan

5. Tenaga Kefarmasian

6. Tenaga Kesehatan Masyarakat

7. Tenaga Kesehatan Lingkungan

8. Tenaga Gizi

9. Tenaga Keterampilan Fisik

10. Tenaga Keteknisian Medik

11. Tenaga Tehnik Biomedika

12. Tenaga KesehatanTradisional

(23)

1.TENAGA MEDIS

- Dokter

- Dokter Gigi

- Dokter Spesialis

- Dokter Gigi Spesialis

2. TENAGA PSIKOLOGI KLINIS

- Psikologi Klinis

3. TENAGA KEPERAWATAN - Berbagai jenis perawat

4. TENAGA KEBIDANAN - Bidan

5. TENAGA KEFARMASIAN - Apoteker

- Teknis Kefarmasian

(24)

6. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

- Epidemalogi Kesehatan

- Promosi Kesehatan dan perilaku - Pembimbing Kesehatan Kerja

- Administrasi Kesehatan dan Kebijakan Kesehatan - Biostatistika dan Kependudukan

- Tenaga Kesehatan Reproduksi dan keluarga

7. TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN

- Sanitasi Lingkungan - Entomolog Kesehatan - Mikrobiolog Kesehatan

8. TENAGA GIZI

- Nutrisionis - Dietisien

9. KETERAMPILAN FISIK - Fisioterapi

- Okupasi terapis Terapi Wicara - Akupuntur

(25)

10. TENAGA KETEKNISIAN MEDIK

- Perekam Medis dan Informasi Kesehatan - Teknik Kardiovaskuler

- Teknik Pelayanan Darah

- Refraksionis Optisien/ Optometris - Teknisi Gizi

- Penata Rontgen

- Terapis Gigi dan Mulut - AudioLogies

11. TENAGA TEHNIK BIOMEDIKA

Radiografer

Elektromedis

Ahli Tehnologi Laboratorium Medis

Fisikawan Medik

Radioterapis

Ortotik Prostektik

12. TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL

Kesehatan Tradisional Ramuan

Kesehatan Tradisional Keterampilan,

(26)

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

 Setiap Nakes wajib memiliki STR

 STR diberikan masing-masing Konsil Nakes

 Syarat :

 Ijazah pendidikan bidang kesehatan

 Memiliki sertifikasi kompetensi atau sertifikat

profesi

 Sehat fisik dan mental

 Surat pernyataan telah sumpah / janji profesi

 Surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan Etika

Profesi

 STR berlaku 5 tahun dan dapat di registrasi

(27)

REGISTRASI ULANG NAKES

Syarat :

 Memiliki STR lama

 Memiliki sertifikat kompetensi & sertifikat profesi

 Surat berbadan sehat fisik dan mental

 Surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan etika profesi

(28)

PERIZINAN NAKES

 Setiap Nakes wajib memiliki izin (SIP)

 SIP diberikan oleh Pemda atas Rekomendasi pejabat kesehatan kabupaten atau kota

 Syarat mendapat SIP

 STR masih berlaku

 Rekomendasi Organisasi Profesi  Tempat praktek

 SIP berlaku hanya 1 (satu) tempat

(29)

FUNGSI DAN TUGAS KONSIL NAKES

Fungsi pengaturan, penetapan,

pembinaan Nakes dalam praktek

pelayanan

Tugas :

Melakukan Registrasi Nakes

Melakukan pembinaan dalam praktek

Menyusun Standar Nasional dan

Ketentuan

(30)

WEWENANG KONSIL NAKES

Menyetujui atau menolak

permohonan Registrasi

Menerbitkan atau mencabut STK

Menyelidiki dan menangani masalah

pelanggaran Disiplin Profesi

Menetapkan dan memberi Sanksi

Disiplin Profesi

Memberikan Pertimbangan dan

(31)

KEANGGOTAAN KONSIL NAKES

Unsur Kementerian Kesehatan

Unsur Kementerian Pendidikan

Organisasi Profesi

Kolegium Nakes

Asosiasi Pendidikan Nakes

Asosiasi Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

(32)

TENAGA KESEHATAN

Setiap Tenaga Kesehatan wajib:

 Sertifikat Kompetensi (Pengakuan Kompetensi)

 Sertifikat Profesi (Pengakuan untuk Praktek Profesi)  Surat Tanda Registrasi (STR) (Bukti tertulis dari Konsil)  Surat Izin Praktek (SIP) (Bukti tertulis dari Pemerintah

untuk kewenangan Praktek)

 Standar Profesi (Batasan kemapuan pengetahuan,

keterampilan dan perilaku)

 Standar Pelayanan Profesi (Pedoman dalam melakukan

pelayanan)

 Standar Operasional Prosedur (Instruksi/ dalam

melaksanakan kegiatan

(33)

HAK TENAGA KESEHATAN

(NAKES)

Memperoleh perlindungan hukum

Memperoleh informasi yang lengkap dan

benar

Menerima imbalan jasa

Memperoleh perlindungan atas

keselamatan kesehatan kerja, perilaku

yang sesuai harkat, martabat, moral,

kesusilaan, dan agama

Menolak keinginan penerima pelayanan

(34)

KEWAJIBAN NAKES

Memberikan pelayanan sesuai SOP,

Standar dan aturan yang berlaku

Memperoleh persetujuan dari penerima

pelayanan

Menjaga kerahasiaan

Membuat dan menyimpan catatan atau

dokumen pemeriksaan, asuhan dan

tindakan yang dilakukan

Merujuk penerima pelayanan ke Nakes

(35)

PERLINDUNGAN HUKUM NAKES

Pasal 27 UU Kesehatan (UU no. 36/2009)

Tenaga kesehatan berhak mendapatkan

imbalan dan perlindungan hukum dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

Pasal 57 UU Tenaga Kesehatan No. 36 Tahum 2014

Tenaga Kesehatan dalam menjalankan

praktek berhak memperoleh perlindungan

hukum sepanjang tugas sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi dan

standar prosedur operasional

(36)

ESSENSI PERLINDUNGAN HUKUM

 Bekerja tenang, tanpa ancaman

 Bekerja bebas sesuai profesi (otonomi profesi)

 Memiliki hak dan kewajiban

 Bekerja sesuai aturan, dan standar

 Melaksanakan seusai kompetensi dan

kewenangan

 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas

(37)

ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM

Perizinan Nakes;

Perizinan Sarkes;

Perizinan Peralatan;

Standar Pelayanan;

Standar Profesi;

Pedoman / Panduan

Standar Operasional Prosedur

(SOP / SPO

)
(38)

TINDAKAN GAWAT DARURAT

(CONSTRUCTIVE CONSENT)

 Dasar hukum: Zaakwaarneming

 Undang-undang Hukum Perdata:

“Apabila seseorang secara suka-rela tanpa disuruh telah mengurusi urusan orang lain, baik dengan atau tanpa sepengetahuan orang tua, maka orang itu dianggap telah mengikatkan dirinya untuk meneruskan mengurusi urusan itu, sehingga orang tersebut sudah mampu mengurusinya sendiri” (pasal 1354)

 Inggris :undertaking theory

 Skotlandia : negotiorum gestio

 Belanda : Zaakwaarneming

 Amerika dan dunia internasional Good Samararitan

Law

(39)

GOOD SAMARITAN LAW

Pasal 83 UU Kesehatan (UU no.

36/2009)

1)

Setiap orang yang memberikan

pelayanan kesehatan pada bencana

harus ditujukan untuk

penyelamatan nyawa, pencegahan

kecacatan lebih lanjut dan

kepentingan tebaik bagi pasien

2)

Pemerintah menjamin perlindungan

hukum bagi setiap orang

sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) sesuai dengan kemampuan

(40)

TUNTUTAN GANTI RUGI

Pasal 58 UU Kesehatan

1) Setiap orang berhak menuntut ganti

rugi terhadap seseorang, tenaga

kesehatan, dan/atau penyelenggara

kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya

2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana

dimaksud ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau

pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat

(41)

PENEGAKAN DISIPLIN NAKES

 Penegakan disiplin Nakes oleh Konsil Nakes

 Konsil wajib menerima pengaduan,

memeriksa dan memutus kasus pelanggaran  Konsil dapat memberi sanksi berupa

 Peringatan tertulis

 Rekomendasi pencabutan STR dan SIP

(42)

PENYELENGGARAAN

KEPROFESIAN

 Nakes bertanggung jawab untuk :

 Mengabdikan diri sesuai bidang keilmuan

 Meningkatkan kompetensi

 Bersikap dan berperilaku sesuai etika profesi

 Mendahulukan kepentingan masyarakat daripada

kepentingan pribadi / golongan

 Melakukan kendali mutu dan kendali biaya

 Nakes berwenang sesuai kompetensinya

 Nakes dapat menerima pelimpahan tindakan dari

tenaga medis dan dari tenaga keperfarmasian apoteker

 Pelimpahan dapat diterima dan dilaksanakan sesuai

(43)

PELIMPAHAN TUGAS

 Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penerima pelimpahan

 Pelaksanaan berada dibawah pengawasan

pemberi pelimpahan

 Pemberi pelimpahan bertanggung jawab atas

tindakan yang dilakukan oleh penerima pelimpahan

 Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk

pengambilan keputusan

 Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan

(44)

PERSETUJUAN TINDAKAN

KESEHATAN

 Setiap tindakan layanan harus dapat persetujuan

dari orang yang berhak

 Diberikan setelah adanya penjelasan dari Nakes  Penjelasan sekurang-kurangnya :

 Tata cara tindakan

 Tujuan tindakan

 Alternatif lain

 Resiko dan komplikasi

 Prognosis terhadap tindakan

 Persetujuan diberikan secara tertulis dan lisan  Tindakan beresiko tinggi oleh yang berhak dalam

(45)

REKAM MEDIS

 Setiap nakes wajib membuat rekam medis

 Rekam medis harus segera dibuat setelah pelaksanaan pelayanan

 RM harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan atau paraf pemberi pelayanan

 RM harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya

(46)

HAK, KEWAJIBAN & LARANGAN TK WNA

(47)

TANGGUNG JAWAB NAKES DALAM

PELAYANAN KESEHATAN

1. Melengkapi data pasien yang dirawat

2. Menulis secara lengkap Rekam Medis tentang diagnosis

3. Merahasiakan isi berkas Rekam Medis

4. Menandatangani dan penulisan nama secara jelas

5. Membuat persetujuan tindakan pelayanan

6. Melaksanakan pelayanan sesuai standar yang berlaku (Standar Profesi, Standar Pelayanan, SOP / SPO, Etik)

(48)

TANGGUNG JAWAB PIMPINAN FASYANKES

1. Membuat dan menyelenggarakan Rekam Medis

2. Menyediakan tempat penyimpanan Rekam

Medis

3. Menetapkan pimpinan unit pelayanan Rekam

Medis

4. Membina dan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan perekam medis

5. Menyimpan berkas rekam medis

6. Melakukan pemusnahan

7. Mencegah kehilangan, pemalsuan, kerusakan

dan penggunaan yang tidak berhak

(49)

PENUTUP

 Nakes mendapat perlindungan hukum

dalam pelayanan kesehatan

 Nakes melaksanakan pelayanan harus

sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan & SPO / SPO

 Tanggung jawab hukum Fasyankes

dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien, nakes dan publik

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap anak yang melakukan tindak pidana dengan didasari murni suatu perbuatan kriminal, latar belakang terdakwa yang tidak jelas, pergaulan terdakwa yang tidak

Dengan tujuan agar siswa dapat menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga ada manfaat yang diperoleh siswa dari kegiatan

Selain itu kesejahteraan masyarakat juga erat kaitanya dengan kemampuan setiap daerah yang berbeda – beda dalam pembangunan , hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan

Kesamaan filosofis, model demokrasi, pe- nyelenggara, karakter sampai tataran teknis pe- milihan antara pilpres, pemilihan anggota legis- latif (DPR, DPD dan DPRD) dan pemilukada,

Belum ditemukenali dengan cermat dan akurat tingkat relevansi kompetensi lulusan Jurusan Teknik Elektro FTK UNDIKSHA dengan tuntutan kerja yang menjadi tugasnya

Tujuan dari perancanan sistem adalah untuk menganalisa dan mengimplementasikan Jaringan Syaraf Tiruan- Backpropagation (JST-BP) dan metode Nguyen-Widrow untuk memprediksi

Demikian juga pada kondisi yang kurang menguntungkan dimana harga karet alam turun hingga US $ 2,4 per kg dan kenaikan biaya produksi sebesar 5% dari kondisi normal