• Tidak ada hasil yang ditemukan

Village Experience Strategi Pembangunan Desa Terpadu Berbasis People Centered Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Village Experience Strategi Pembangunan Desa Terpadu Berbasis People Centered Development"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Centered Development

Adi Prihanisetyo

STIE Madani, Balikpapan, Indonesia *(prihanisetyo@gmail.com)

ABSTRAK

Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi daerah atau sebuah kawasan.Pembangunan haruslah menempatkan rakyat sebagai pusat perhatian dan proses pembangunan harus menguntungkan semua pihak. Village Experiencemerupakan implikasi dari penerapan pembangunan berwawasan People Centered Development. Masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan wilayahnya, dan hasilnya juga untuk masyarakat diwilayah tersebut, yang merupakan anomali dari sight

(penglihatan), sound (pendengaran), taste (pengecap), scent (penciuman) dan touch (peraba), untuk menciptakan masyarakat evangelist, melalui sebuah pengalaman yang menyenangkan, sehingga dapat menjadi pembawa kabar baik bagi daerah pedesaan. Dengan semikin banyaknya masyarakat yang berkunjung ke sedbuah kawasan pedesaan, melalui efek Word of Mouth, maka akan memutar roda perekonomian kawasan desa tersebut, untuk kemudian menjadi sebuah kawasan yang berkelanjutan

Kata kunci: Village Experience,People Centered Development, Berkelanjutan

PENDAHULUAN

Kalimantan khususnya

Kalimantan Timur adalah salah satu

provinsi terkaya di Indonesia.Namun

ironisnya, kekayaan yang melimpah,

belum dinikmati oleh seluruh

warganya Sangat ironis, mengingat

ada beberapa perusahaan (tambang)

yang beroperasi di Kalimantan Timur,

tetapi keberadaan mereka belum

memberikan hasil nyata untuk

membantu kesejahteraan

penduduknya. Pertumbuhan ekonomi

tidak terlepas dari adaya

pembangunan sebuah wilayah.

Pembangunan merupakan proses

natural mewujudkan cita-cita

bernegara, yaitu mewujudkan

masyarakat makmur sejahtera adil

dan merata.

Pembangunan juga merupakan

suatu proses yang berkelanjutan

untuk menuju pada kehidupan

ekonomi rakyat dengan segala aspek

kehidupan ekonomi, politik, harga

diri, kepercayaan diri, kreativitas

solidaritas antar sesama, dan sebuah

kemerdekaan yang berfungsi sosial.

(Pradnya Paramita Hapsari etall,

2014). Bantuan dana operasional

dalam hal ini CSR (Corporate Social

(2)

Prihanisetyo - Village Experience Strategi Pembangunan Desa Terpadu...

41

tunai untuk warga atau dalam bentuk

penyediaan sarana dan prasarana

yang mempunyai sifat sekali pakai.

Artinya jika proyek pembangunan

tersebut telah selesai, maka

masyarakat akan kembali ke situasi

awal sebelum adanya pembangunan

tersebut. Sarana dan prasarana yang

ada akan rusak dengan sendirinya

karena umur eknomis suatu alat atau

benda, sehingga penduduk tetap saja

pada kondisi awal. Kondisi demikian

yang berulang-ulang terjadi,

mengindikasikan bahwa

pembangunan yang ada selama ini

belum bertumpu pada pembangunan

manusianya (rakyat).

Pembangunan haruslah

menempatkan rakyat sebagai pusat

perhatian dan proses pembangunan

harus menguntungkan semua pihak.

Dalam pandangan Budiman (1995),

paradigmapeople centered

developmentini diartikan sebagai

upaya pembangunan yang ditujukan

kepada manusia melalui penciptaan

kondisi atau lingkungan, baik

lingkungan politik maupun budaya

yang dapat mendorong lahirnya

manusia yang kreatif. Karena hanya

manusia yang kreatif yang mampu

menyelenggarakan pembangunan dan

memecahkan masalah yang

dimilikinya. Bryant & White (1987 :

22-23) memandang pembangunan

yang berwawasan “people

centered” sebagai proses peningkatan

kemampuan manusia untuk

menentukan masa depannya dan ini

berarti masyarakat perlu dilibatkan

dalam proses pembangunan dan atau

masyarakat perlu berperan serta.

Selain itu ditegaskan pula bahwa

pembangunan bukanlah semata-mata

untuk meningkatkan manfaat

material yang pada tataran praksis

seringkali membuahkan

dehumanizes. Dan untuk itu maka

paradigma people centered

development ini dalam membangun

martabat manusia membutuhkan

aspek-aspek antara lain : (1) capacity,

(2) equity,(3) empowerment, (4)

sustainability, (5) interdependence.

Bantuan untuk masyarakat

hendaknya diubah kepada bantuan

yang bersifat membangun, dalam

artian, ketika pembangunan tersebut

telah selesai, masyarakat masih dapat

menikmati manfaat dari bantuan

yang diberikan tersebut. Masyarakat

dibentuk untuk menjadi masyarakat

yang mandiri dan memiliki daya saing

untuk menciptakan kesejahteraan

bagi dirinya dan wilayahnya.Sudah

saatnya masyarakat pedesaan atau

daerah tertinggal mulai diberdayakan

sebagai salah satu penompang

ekonomi negara. Hal ini dikarenakan

(3)

menumbuhkan pertumbuhan

ekonomi di wilayah tersebut.

Pembangunan yang baik adalah

pembangunan yang dapat

memberikan manfaat jangka panjang

bagi masyarakat di daerah yang

menjadi lokasi pembangunan

(tertinggal).Untuk mewujudkan

sebuah kawasan yang tadinya

tertinggal menjadi kawasan yang

maju dikemudian hari, tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak, baik

dari pihak pemerintah maupun

perusahaan (sector swsta) dan

masyarakat itu sendiri.

Strategi pembangunan berpusat

pada manusia memiliki tujuan akhir

untuk memperbaiki kualitas hidup

seluruh rakyat dengan

aspirasi-aspirasi serta harapan individu dan

kolektif dalam konsep tradisi budaya

dan kebiasaan-kebiasaan mereka

yang sedang berlaku.Tujuan objektif

dalam strategi pembangunan

berpusat pada manusia pada intinya

adalah untuk memberantas

kemiskinan absolut, realisasi

keadilan distributif (distributif of

justice), dan peningkatan partisipasi

masyarakat secara nyata. Prioritas

awal bagi people centered development

harus diperuntukkan bagi daerah

yang tidak menguntungkan dan

mampu, lanjut usia, dan

kelompok-kelompok marginal lainnya.

METODE

Konsep Village Experience

merupakan implikasi dari penerapan

pembangunan berwawasan People

Centered Development. Masyarakat

dilibatkan dalam proses

pembangunan wilayahnya, dan

hasilnya juga untuk masyarakat

diwilayah tersebut. Masyarakat dalam

hal ini bukan ditujukan pada

masyarakat di pedesaan tersebut,

tetapi masyarakat diluar desa juga

akan dilibatkan.

Village Experience (mengadopsi

dari Garuda Indonesia Experience),

Satar,Kasali, hal.58. beranjak dari

lima indra yang dimiliki oleh

manusia, yakni sight (pengeliatan),

Sound (pendengaran), taste

(pengecap), scent (penciuman) dan

touch (peraba). Suasana pedesaan

yang identic dengan panorama

pemandangannya yang khas, udara

yang sejuk, aroma dan rasa makanan

tradisionalnya dan hospitality dari

masyarakatnya akan memberikan

sebuah pengalaman yang

menyenangkan bagi siapa saja yang

berkunjung di pedesaaan tersebut.

(4)

Prihanisetyo - Village Experience Strategi Pembangunan Desa Terpadu...

43

tersebut tidak dapat ditemukan di

wilayah perkotaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

MasyarakatEvangelist.

Sight(pengeliatan).

Kawasan pedesan identic dengan

pemandangan alamnya serta bentuk

bangunan yang beraneka ragam,

khas tradisional Indonesia.Disamping

pemandangan, dengan berkunjung ke

sebuah pedesan, kita dengan mudah

menyaksikan berbagai macam

aktivitas masyarakatnya, mulai dari

bertani di kebun atau sawah,

menyaksikan riang gembiranya

anak-anak bermain tentunya memberikan

pengalaman yang menyenangkan bagi

warga perkotaan yang berkunjung

kesebuah kawasan pedesaaan.

Sound(pendengaran)

Kebisingan yang sering dijumpai

di wilayah perkotaan tentu menjadi

hal yang tidak menyenangkan bagi

sebagaian masyarakat perkotaan.

Dengan berkunjung ke desa,

suara-suara bising kendaraan dan mesin

pabrik akan tergantikan dengan

suara aliran sungai, dengan alunan

suara ternak yang khas, tentunya

akan memberikan suasana nyaman

bagi mereka yang sehari-hari terjebak

oleh rutinitas di jalananan perkotaan

yang mayoritas di isi dengan suara

mesin kendaraan.

Taste (pengecap)

Desa identic dengan berbagai

macam panganan atau makanan

yang kaya akan cita rasa Indonesia.

Hal ini tentunya merupakan sebuah

pengalaman tersendiri bagi

masyarakat yang menikmatinya, dan

tentunya sebuah pengalaman yang

menyenangkan akan dengan

sendirinya akan diceritakan ke orang

lain. Kondisi demikian tentunya akan

menjadi sarana promosi bagi desa

tersebut untuk menarik masyarakat

lainnya berkunjung ke desa.

Scent (penciuman)

Desa juga identic dengan

udaranya yang masih bersih.Di setiap

pagi masih sering dijumpai tetesan

embun dan aroma dari dedaunan

yang basah, sehingga memberikan

penciuman yang sehat jika kita

menghirupnya.Kondisi ini tentunya

jarang kita temu di daerah perkotaan,

yang sudah identic dengan polusi

kendaraan dan mesin-mesin pabrik.

Touch (peraba)

Selain aroma cita rasa makanan

tradisionalnya, hospitality dari

masyarakat di pedasaan sangat

terasa. Masih adanya

ungguh-ungguh, guyub dan kekeluargaan

(5)

hal inilah yang menjadi factor terkuat

yanag akan membuat siapa saja akan

merasa ingin kembali ke desa,

terutama dengan kondisi masyarakat

perkotaan yang kecendurangan

ungguh-ungguh dan tepa selira mulai

luntur.

Dalam ilmu marketing,

orang-orang yang telah mengalami sebuah

pengalaman yang sangat

menyenangkan bisa disebut sebagai

masyarakat evangelist. Jackie Huba

dan Ben McConnell pada bukunya

Creating Customer Evangelist: “How

Loyal Customers Become a Volunteer

Salesforce” (2003) (dalam

Satar,Kasali.hal 66), mengatakan,

ketika pelanggan benar-benar merasa

puas saat memakai produk atau jasa

anda, mereka bisa menjadi “utusan

atau pembawa kabar baik”.

(evangelist) yang vocal bagi

perusahaan anda.

Pelanggan dalam penulisan ini

bisa diistilahkan sebagai masyarakat

yang datang ke sebuah pedesaan dan

perusahaan sabagai kawasan

pedesaan.

Word of Mouth dan Kegiatan

Ekonomi

Jika pada setiap desa bisa

menciptakan pengalaman yang

sangat menyenangkan bagi

Satar,Kasali.hal 68, yang merasa

mendapatkan pengalaman

menyenangkan biasanya dengan

senang hati memberikan rekomendasi

positif bagi kawasan desa tersebut.

Semakin banyak masyarakat

yang berkunjung kesebuah kawasan

pedesaan, secara otomatis akan

menggerakan roda perekonomian dari

kawasan desa tersebut. Dengan

sendirinya, maka warga pedesaaan

akan berlomba-lomba untuk bisa

memberikan pelayan yang terbaik

bagi para pengunjung, baik itu

berupa jasa maupun barang-barang

(souvenir), yang tentunya akan

membawa dampak positif bagi

kemajuan wilayah pedesaan

SIMPULAN

Untuk mewujudkan sebuah

kawasan yang tadinya tertinggal

menjadi kawasan yang maju

dikemudian hari, tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak, baik dari

pihak pemerintah maupun

perusahaan (sector swsta) dan

masyarakat itu sendiri.Masyarakat

diharapkan berperan aktif untuk

menggiatkan roda perekonomian

didaerahnya.

Masyarakat yang dilibatkan

(6)

Prihanisetyo - Village Experience Strategi Pembangunan Desa Terpadu...

45

diupayakan bagaiman kawasan desa

tersebut menarik dan memberikan

pengalaman tersendiri bari

masyarakat yang berkunjung ke

kawasan pedesaan tersebut. Dengan

mulai dikenalnya suatu kawasan,

secara otomatis akan menggerakan

roda perekonomian di wilayah

tersebut. Sehingga fungsi ini akan

menggantikan peran ketergantungan

masyarakat Kalimantan (Kalimantan

Timur) akan eksploitasi sumber daya

alamnya.

Dengan semakin sadarnya

masyarakat pedesaan

akanpentingnya kebutuhan sumber

daya alam untuk generasi

mendatang, sekiranya dapat memacu

masyarakat pedesaan untuk bekerja

di luar sector tambang, yang tentunya

akan memberikan hasil yang positif

untuk sebuah kawasan desa yang

berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Budiman. 1995. Teori Pertumbuhan Dunia Ketiga. Jakarta. Gramedia

Bryant, Coralie, and White Louise G.1982.Managing Development In The Third World.Westview

Pradnya Paramita Hapsari, Abdul Hakim, Saleh Soeaidy. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di

Pemerintah Kota Batu). Malang

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis atau antar spesies.. hidup antar jenis atau

penelitian. Surat layak etik didapatkan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Semarang. Pembuatan patch di laboratorium kimia Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes

Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) dua wajah masyarakat; (2) kekuasaan dan wewenang; (3) kelompok yang terlibat dalam konflik sosial; (4)

Jika tidak termasuk dalam bahan yang bisa larut dengan air, maka serap tumpahan menggunakan bahan penyerap kering (misalnya pasir kering) lalu masukkan ke

AHLI ALAMAT 31 ANUSHIA DEVI NAIR A/P PATHMANIBAN 1674356

Penelitian ini berjudul “ Stuktur, Fungsi, dan Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Karo serta Penerapan Hasilnya dalam Menyusun Bahan Pembelajaran Sastra di

Surya Toto Indonesia Tangerang yang akan dianalisa dan diolah menggunakan software atau aplikasi program yang mendukung dalam proses perancangan; (4).Metode Analisa Perancangan,

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap perubahan kolesterol dalam darah tikus putih jantan (Rattus