• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPPT singkat JFT 02052017 PMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BPPT singkat JFT 02052017 PMK"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Implikasi PP No. 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen PNS Terhadap Karier Jabatan

Fungsional

Implikasi PP No. 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen PNS Terhadap Karier Jabatan

Fungsional

Yulina Setiawati NN, SH MM

(2)

Outline

Outline

P e n d a h u l u a n

P e n d a h u l u a n

II

II

II

P Pembinaan PNS Berdasarkan PP No 11

Tahun 2017

P Pembinaan PNS Berdasarkan PP No 11

Tahun 2017

III

III

Penutup

Penutup

IV

IV

Manajemen PNS Berdasarkan PP No 11

Tahun 2017

Manajemen PNS Berdasarkan PP No 11

Tahun 2017

(3)
(4)

Sasaran RB

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;

2. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

Sasaran RB

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;

2. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

TATANAN REGULASI

1. RUU ITE – UU. No. 11/2008

2. RUU OMBUDSMAN – UU No. 38 Tahun 2008 3. RUU Pelayanan Publik – UU No. 25/2009 4. RUU ASN – UU No. 05/2014

5. REVISI UU No. 32 Tahun 2004 – UU No. 23/2014 6. RUU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN – UU No. 30/2014

TATANAN REGULASI

1. RUU ITE – UU. No. 11/2008

2. RUU OMBUDSMAN – UU No. 38 Tahun 2008 3. RUU Pelayanan Publik – UU No. 25/2009 4. RUU ASN – UU No. 05/2014

5. REVISI UU No. 32 Tahun 2004 – UU No. 23/2014 6. RUU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN – UU No. 30/2014

8 Area Perubahan di Instansi 1. Organisasi;

2. Tatalaksana;

3. Peraturan Perundang-undangan; 4. Sumber Daya Manusia Aparatur; 5. Pengawasan;

6. Akuntabilitas; 7. Pelayanan publik;

8. Mindset dan cultural Set Aparatur.

Reformasi Birokrasi Nasional

(5)

1. Recruitment

2. Placement and promotion 3. Performance-based Mgt./SKP 4. Kinerja

5. Core competency training 6. Welfare dan Renumerasi 1. Recruitment

2. Placement and promotion 3. Performance-based Mgt./SKP 4. Kinerja

5. Core competency training 6. Welfare dan Renumerasi

Deregulasi

• Law Enforcement

• Reward and Punishment

• De-kooptasi dengan politik

• Minimalisasi spoiling system

• Wasdal/supervisi

• Deregulasi

• Law Enforcement

Reward and Punishment • De-kooptasi dengan politik

• Minimalisasi spoiling system

• Wasdal/supervisi

• Sistem Informasi Kepegawaian

• Pemanfaatan TIK (e-office, e-gov dan i-gov)

• Transparansi dan akuntabilitas

• Efektivitas dan efisiensi

• Simplifikasi proses

• Sistem Informasi Kepegawaian

• Pemanfaatan TIK (e-office, e-gov dan i-gov)

• Transparansi dan akuntabilitas

Efektivitas dan efisiensi • Simplifikasi proses

Restrukturisasi organisasi (right

sizing; flat org.)

• Service Delivery

• OutcomesOriented

• Mind-set dan Culture set

• Strong commitment

• Restrukturisasi organisasi (right sizing; flat org.)

Service Delivery • OutcomesOriented

• Mind-set dan Culture set

• Strong commitment

Reformasi Bidang Kepegawaian

SDM

Aparatur

SDM

Aparatur

ataan Pen

Org anisasi

/B

is ses ro P nis

(6)

PNS Facts and Figures, Des 2016

PNS Facts and Figures, Des 2016

3.08%

PNS terhadap

Angkatan Kerja

(118.19 juta)

4.498.643

Jumlah PNS per

Desember 2016

PNS Pusat : 20.94%

PNS Daerah : 79.06%

-0.44%

Rata-rata

pertumbuhan per

tahun 2010-2015

Tingkat Pendidikan

PNS

Rendah : 28.32%

Menengah : 20.09%

Tinggi : 51.59%

13.71%

(7)

Jenis Jabatan

Pria

Wanita

Jumlah

Struktural

332.112

144.462

476.574

Fungsional Tertentu

914.325

1.386.025

2.306.048

Fungsional Umum

1.049.743

671.976

1.716.021

Jumlah

2.296.180

2.202.463

4.498.643

Jumlah PNS menurut Jenis Jabatan dan Gender

14.46%

39.82% 45.72%

6.56%

62.93% 30.51%

Struktural

Fungsional Ter-tentu

Fungsional Umum

Wanita

(8)

DRIVING FACTORS

PERUBAHAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

Intervensi Politik tinggi, sehingga netralitas terganggu

PNS belum dianggap sebagai sebuah profesi

Penetapan formasi PNS belum melalui analisis jabatan, analisis beban kerja dan perencanaan SDM yang benar

Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasis kompetensi terjadi mismacht

Terbatasnya mobilitas PNS secara Nasional

Terbatasnya kesempatan mengembangkan diri karena keterbatasan kuota jumlah peserta

Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan

Masalah overstaf (kelebihan secara kuantitas/jumlah) dan understaf (kekurangan secara kualitas/kompetensi)

Budaya kinerja PNS masih rendah

Gaji PNS belum berdasarkan individual, internal, & eksternal equity

(9)

VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA

DI ERA UU ASN

(10)

KRITERIA IMPLEMENTASI MERIT SISTEM

(11)

P Manajemen PNS Berdasarkan PP No. 11 Tahun

2017

P Manajemen PNS Berdasarkan PP No. 11 Tahun

2017

(12)

MANAJEMEN PNS

(13)

KETENTUAN PERALIHAN

CPNS yang belum prajab wajib ikut prajab berdasarkan PP ini paling lambat 07 April 2018.

Ketentuan Pangkat dan golongan ruang tetap berlaku sampai PP Gaji yang baru.

Pejabat administrator yang belum S1 atau D4 dalam 5 tahun harus sudah S1 atau D4

Jabatan Fungsional Madya yang usia diatas 60 tahun, yang sebelumnya BUPnya 65 tahun,

maka BUPnya tetap 65.

Jabatan Fungsional Ahli Pertama, Muda, Penyelia yang diangkat setelah 7 April 2017

BUPnya 58 Tahun

Jabatan Administrator, Jabatan Pimpinan Tinggi yang telah melaksanakan tugas jabatan

fungsional sebelum PP berlaku, dapat diangkat melalui inpassing nasional

Jabatan Pimpinan Tinggi yang belum memenuhi syarat jabatan berdasarkan PP ini wajib

memenuhi syarat paling lama 2 tahun

PNS yang sedang diberhentikan sementara tetap menerim penghasilan sampai selesai

pemberhentian sementara

PNS yang sedang cuti, sisa masa cutinya berlaku sesuai PP ini.

CPNS yang belum prajab wajib ikut prajab berdasarkan PP ini paling lambat 07 April 2018.

Ketentuan Pangkat dan golongan ruang tetap berlaku sampai PP Gaji yang baru.

Pejabat administrator yang belum S1 atau D4 dalam 5 tahun harus sudah S1 atau D4

Jabatan Fungsional Madya yang usia diatas 60 tahun, yang sebelumnya BUPnya 65 tahun,

maka BUPnya tetap 65.

Jabatan Fungsional Ahli Pertama, Muda, Penyelia yang diangkat setelah 7 April 2017

BUPnya 58 Tahun

Jabatan Administrator, Jabatan Pimpinan Tinggi yang telah melaksanakan tugas jabatan

fungsional sebelum PP berlaku, dapat diangkat melalui inpassing nasional

Jabatan Pimpinan Tinggi yang belum memenuhi syarat jabatan berdasarkan PP ini wajib

memenuhi syarat paling lama 2 tahun

PNS yang sedang diberhentikan sementara tetap menerim penghasilan sampai selesai

pemberhentian sementara

(14)

KETENTUAN PENUTUP

Mencabut 15 Peraturan Pemerintah

Memberlakukan Peraturan Pelaksana yang ada

yang

mengatur

penyusunan

kebutuhan,

pengadaan, pangkat, jabatan, pengembangan

karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian

kinerja, penggajian & tunjangan, penghargaan,

disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun, THT,

perlindungan sepanjang tidak bertentangan atau

belum diganti.

Mencabut 15 Peraturan Pemerintah

Memberlakukan Peraturan Pelaksana yang ada

(15)

Pembinaan PNS Berdasarkan PP No 11

Tahun 2017

Pembinaan PNS Berdasarkan PP No 11

Tahun 2017

III

III

(16)

JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

No Instansi Guru Dokter Pendidik Dokter Klinis

Dokter

Gigi Bidan Perawat Perawat Gigi

Tenaga Kesehatan

Lainnya

Fungsiona l Tertentu

Lainnya Jumlah

1 Pusat 138,069 2,760 924 653 872 14,352 467 5,553 166,055 329,705

2 Daerah 1,577,135 21,275 480 6,264 74,943 142,884 9,463 63,693 80,206 1,976,343

Jumlah 1,715,204 24,035 1,404 6,917 75,815 157,236 9,930 69,246 246,261 2,306,048

(17)

TREND

PERTUMBUHAN

JABATAN

FUNGSIONAL

TREND

PERTUMBUHAN

JABATAN

FUNGSIONAL

43 INSTANSI PEMBINA

JFT

43 INSTANSI PEMBINA

JFT

(18)

Jenjang Jabatan Fungsional

Profesional Tertinggi

Utama

Penyelia

Koordinasi Ketrampilan

(19)

Klasifikasi Jabatan Fungsional

(Rumpun : Keppres 87/1999)

2.

3. Kekomputeran 4. Arsitek, Insinyur 5. Penelitian

Rekayasa

6. Ilmu Hayat

7. Kesehatan

11. Operator Alat Optik & Elektronik 12. Teknisi

Pengontrol Kapal & Pesawat 13. Pengawas

Kualitas Dan Keamanan 14. Angkutan &

Anggaran

24.

Keagamaan Hubungan Luar 25. Politik & Negeri 15. Ass. Profesional

Keuangan & Penjualan

16. Imigrasi, Pajak & Ass. Profesional

15. Ass. Profesional Keuangan & Penjualan

16. Imigrasi, Pajak & Ass. Profesional

20. Penyidik & Detektif 21. Arsiparis,

Pustakawan,

20. Penyidik & Detektif 21. Arsiparis,

Pustakawan,

22.Ilmu Sosial 23. Penerangan &

Seni Budaya 22.Ilmu Sosial 23. Penerangan &

Seni Budaya

8. Pendidikan

Tinggi

9. Pendidikan TK,

Dasar,

Lanjutan &

khusus

10. Pendidikan

Lainnya

8. Pendidikan

Tinggi

9. Pendidikan TK,

Dasar,

Lanjutan &

khusus

(20)

Pengangkatan Jabatan Fungsional

4

4

2

2

Pertama : Pengisian Formasi Melalui CPNS

Perpindahan : Dari Struktural - Fungsional

3

3

Penyesuaian

Pengangkatan PPPK untuk Jabatan Tertentu yang

Ditetapkan oleh Presiden

1

(21)

Syarat Pengangkatan Jabatan Fungsional

Integritas Moralitas

Pengambilan Sumpah

(22)
(23)

Larangan Rangkap Jabatan

Pejabat fungsional dilarang rangkap Jabatan

dengan JA atau JPT

Terkecuali untuk JA atau JPT yang kompetensi

dan bidang tugas Jabatannya sama dan tidak

dapat dipisahkan dengan kompetensi dan

bidang tugas JF.

Pengecualian tersebut seperti Jaksa di Kejari,

Kajati, Perancang Peraturan

Perundang-Undangan, Diplomat Ahli Utama.

Pejabat fungsional dilarang rangkap Jabatan

dengan JA atau JPT

Terkecuali untuk JA atau JPT yang kompetensi

dan bidang tugas Jabatannya sama dan tidak

dapat dipisahkan dengan kompetensi dan

bidang tugas JF.

Pengecualian tersebut seperti Jaksa di Kejari,

(24)

Tugas Instansi Pembina

a) menyusun pedoman formasi JF; b) menyusun standar kompetensi JF;

c) menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;

d) menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja pejabat fungsional; e) menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang bersifat inovatif di bidang tugas JF;

f) menyusun kurikulum pelatihan JF; g) menyelenggarakan pelatihan JF;

h) membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga pelatihan; i) menyelenggarakan uji kompetensi JF;

j) menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF; k) melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF; l) mengembangkan sistem informasi JF;

m) memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF;

n) memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF;

o) memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan kode perilaku JF;

p) melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh LAN;

q) melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh Instansi Pemerintah yang menggunakan Jabatan tersebut; dan

r) melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka pembinaan karier pejabat fungsional. a) menyusun pedoman formasi JF;

b) menyusun standar kompetensi JF;

c) menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;

d) menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja pejabat fungsional; e) menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang bersifat inovatif di bidang tugas JF;

f) menyusun kurikulum pelatihan JF; g) menyelenggarakan pelatihan JF;

h) membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga pelatihan; i) menyelenggarakan uji kompetensi JF;

j) menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF; k) melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF; l) mengembangkan sistem informasi JF;

m) memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF;

n) memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF;

o) memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan kode perilaku JF;

p) melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh LAN;

q) melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh Instansi Pemerintah yang menggunakan Jabatan tersebut; dan

(25)

Tugas Instansi Pengguna

1. menyusun formasi jabatan

fungsional

2. melaksanakan

pengangkatan, Pemindahan,

pemberhentian sementara

3. mengusulkan pengangkatan,

Pemindahan, pemberhentian

sementara, dari dan dalam

jab. Fung untuk jenjang

Jenjang Utama (IV/d dan IV/e)

kepada Presiden

4. penyelenggaraan pembinaan

karier

5. memfasilitasi pelaksanaan

tugas Jab. fung

6.

berkoordinasi

dengan

instansi pembina Jab

1. menyusun formasi jabatan

fungsional

2. melaksanakan

pengangkatan, Pemindahan,

pemberhentian sementara

3. mengusulkan pengangkatan,

Pemindahan, pemberhentian

sementara, dari dan dalam

jab. Fung untuk jenjang

Jenjang Utama (IV/d dan IV/e)

kepada Presiden

4. penyelenggaraan pembinaan

karier

5. memfasilitasi pelaksanaan

tugas Jab. fung

(26)
(27)

T

T

e

e

r

r

i

i

m

m

a

a

k

k

a

a

s

s

i

i

h

h

Referensi

Dokumen terkait

Target parameter pergerakan batuan dasar (ground motion parameter) dikerjakan berdasarkan Teorema Probabilitas Total sedangkan pembuatan time histories dikerjakan

Dalam perkembangan lebih lanjut, kegiatan pemurnian minyak kelapa memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi yaitu Rp.679.500/608 lt minyak setengah jadi daripada pengolahan

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan berbagai variabel bebas mana yang bernilai menentukan nilai. tambah

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, ridha, dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: HAK-HAK

+agi pria dewasa, menjaga kesehatan reprodksi dilakkan dengan rajin men#kr bl kemalan! +l kemalan yang panjang membat area reprodksi jadi lembab dan

umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum (GWM) berupa rekening giro bank yang bersangkutan

Harapan saya semoga penyusunan tugas ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi penulis maupun para pembaca, serta dapat segera ditemukan solusi dan desain

Xiangping Wu (2012) meneliti tentang faktor–faktor yang mempengaruhi turnover intention pada industri retail Bangkok dan hasil penelitian ini menegaskan bahwa