• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aproksimasi adalah pembulatan nilai terh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aproksimasi adalah pembulatan nilai terh"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Aproksimasi adalah pembulatan nilai terhadap hasil pengukuran dan tidak berlaku untuk hal yang sifatnya eksak (seperti hasilnya membilang atau menghitung).

Ada tiga cara pendekatan dalam pembulatan hasil pengukuran yaitu: 1. Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat

Jika angka berikutnya lebih dari atau sama dengan 5 (≥5), maka angka di depannya ditambah satu dan jika angka berikutnya kurang dari 5 (<5), maka angka ini

dihilangkan dan angka di depannya tetap. Contoh :

3,17 centigram (dibulatakan ke centigram terdekat), maka posisi 1 adalah tempat satuan ukuran yang diinginkan dan 7 ≥ 5, sehingga angka didepannya ditambah satu, misal 1 + 1 =2. Jadi, 3,17 centigram = 3,2 centigram, jika dibulatkan ke centigram terdekat.

2. Pembulatan ke banyaknya angka atau tempat desimal

Cara ini digunakan untuk memudahkan dalam menyederhanakan perhitungan, sesuai dengan ketelitian yang diinginkan.

Contoh :

Bulatkan hasil pengukuran 52,35627 centigram sampai dengan empat tempat desimal dan sampai dengan dua tempat desimal.

52,35627 centigram = 52,3563 (dibulatkan sampai dengan empat tempat desimal)

52,35627 centigram = 52,36 (dibulatkan sampai dengan dua tempat desimal) 3. Pembulatan ke banyaknya angka penting (signifikan)

Nilai signifikan adalah suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan sebagai batas nilai tersebut diterima atau tidak. Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut angka penting, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir. Pembulatan ke angka penting mengacu pada aturan angka paenting berikut. “Semua angka bukan nol adalah penting, dan angka nol adalah penting, kecuali angka nol yang berada di depan angka bukan nol pada bilangan desimal kurang dari satu.” Contoh :

5,2536 km (memiliki lima angka penting karna semua angka merupakan angka bukan nol)

0,002547634 m (memiliki tujuh angka penting karena angka nol di depan angka bukan nol bukan angka penting) Kesalahan(error) didefinisikan sebagai selisih antara nilai sebenarnya dan nilai hasil pengukuran. Secara simbolik dinyatakan dengan et merupakan kesalahan pengukuran, xs adalah nilai sebenarnya (true value) dan xa adalah nilai pengukuran atau nilai pendekatan (aproksimasi).

(2)

Pada kasus pengukuran tiang dan pohon di atas, kesalahan dapat ditabelkan seperti berikut

Tinggi Tiang 100 m 98,5 m 150 cm

Tinggi Pohon 20 m 19,99 m 1 cm

Kesalahan pada pengukuran tiang (150 cm) jauh lebih besar jika dibandingkan dengan

kesalahan pada pengukuran pohon (1 cm). Namun demikian kesalahan pengukuran pada tiang tersebut lebih bisa diterima, karena kalau dibandingkan dengan nilai sebenarnya kesalahan tersebut hanya sebesar 100 m dibagi 1,5 m atau sebesar 150 cm. Sedangkan kesalahan pengukuran pohon dibandingkan dengan nilai sebenarnya adalah 20 m dibagi 0,01 m adalah 0.0005 m.

Kesalahan dibagi dua, yaitu :

1. Salah Absolut (Salah Mutlak)

Salah Absolut (Salah Mutlak) adalah kesalahan yang timbul karena ketidaktelitian dari alat yang digunakan.

2. Salah Relatif

Salah Relatif adalah kesalahan mutlak dibandingkan dengan besarnya pengukuran.

(3)

a. 10 cm (mempunyai satuan pengukuran terkecil 1 cm) b. 16,4 cm (mempunyai satuan pengukuran terkecil 0,1 cm) c. 21,7 m (mempunyai satuan pengukuran terkecil 0,1 m) Persentase Kesalahan Pengukuran adalah salah relatif kali 100% Contoh:

Dari suatu pengukuran didapat angka 1,15 cm. Tentukan: a. Salah Mutlak

b. Salah Relatif

c. Persentase kesalahan Jawab:

Hasil pengukuran = 1,15 cm Satuan ukuran terkecil = 0,01 a. Salah Mutlak = 0,01

2 =0,005

b. Persentase kesalahan = 0.0051,15 =0.00435 c. Persentase kesalahan = 0.00435×100=0.435 3. Toleransi

a. Ukuran terbesar (Batas Atas)

b. Ukuran terkecil (Batas Bawah) = Hasil Pengukuran – Salah Mutlak

Ukuran Terbesar = Hasil Pengukuran + Salah Mutlak

(4)

c. Toleransi kesalahan pengukuran:

Contoh:

Tentukan ukuran terbesar, ukuran terkecil, dan toleransi kesalahannya jika diketahui hasil pengukurannya:

a. 10 m

b. (50,5 ± 0,05) liter Jawab:

a. hasil pengukuran = 10 m

Satuan ukuran terkecil = 1 , maka Salah mutlak = 0,5 Ukuran terbesar = 10 + 0,5 = 10,5 cm

Ukuran terkecil = 10 - 0,5 = 9,5 cm Toleransi kesalahan = 10,5 - 9,5 = 1 cm

b. hasil pengukuran = (50,5 ± 0,05) liter Ukuran terbesar = 50,5 + 0,05 = 50,05 liter Ukuran terkecil = 50,5 - 0,05 = 50,45 liter Toleransi kesalahan = 50,45 - 50,05 = 0,40 liter

Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah

(5)

Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a adalah koefisien dari , koefisien linier b adalah koefisien dari x, dan c adalah koefisien konstan atau disebut juga suku bebas.

Rumus Kuadratis (Rumus abc)

y = 0.75 (x + 3.333) (x - 6-000)

Rumus kuadratis dikenal pula dengan nama 'rumus abc karena digunakan untuk menghitung akar-akar persamaan kuadrat yang tergantung dari nilai-nilai a, b dan c suatu persamaan kuadrat. Rumus yang dimaksud memiliki bentuk

(6)

Dari rumus tersebut akan diperoleh akar-akar persamaan, sehingga persamaan semula dalam bentuk

dapat dituliskan menjadi .

Dari persamaan terakhir ini dapat pula dituliskan dua hubungan yang telah umum dikenal, yaitu

dan

.

Ilustrasi dapat dilihat pada gambar.

Pembuktian rumus kuadrat

Dari bentuk umum persamaan kuadrat,

bagi kedua ruas untuk mendapatkan

Pindahkan ke ruas kanan

sehingga teknik melengkapkan kuadrat bisa digunakan di ruas kiri.

(7)

lalu samakan penyebut di ruas kanan.

Kedua ruas diakar (dipangkatkan setengah), sehingga tanda kuadrat di ruas kiri hilang, dan muncul tanda plus-minus di ruas kanan.

Pindahkan ke ruas kanan

Referensi

Dokumen terkait

• Jangan memaksakan plant stakes pada tanah yang keras, karena dapat menyebabkan bengkok atau patah. • Pembuatan lubang terlebih dahulu pada tanah yang keras, dengan menggunakan

Berdasarkan pendekatan koefisien teknis berdasarkan asumsi dan studi literatur, potensi jumlah indukan ayam KUB-1 dan SenSi-1 Agrinak baru, dan potensi produksi

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

 Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air..  Oksidasi alkohol sekunder dengan

Wafatnya Sultan Bahadur Syah pada tahun 1584 maka terjadi kebimbangan di kalangan kerajaan, karena menurut undang-undang yang berlaku yang mengikuti sistem

Maslow berpendapat bahwa bahwa kebutuhan manusia dibagi menjadi lima tingkatan hierarki yang terdiri dari kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar (physiological),

Pasal 103 ayat (1) : “ Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri ”.. Pasal 170 : “ Pemegang

Dari hasil Penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa metode FSMC yang diuji memiliki beberapa kelebihan daripada metode fuzzy logic control (FLC) dan sliding mode control (SMC),