• Tidak ada hasil yang ditemukan

GLOBALISASI DAN PEMBANGUNAN SOSIAL (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GLOBALISASI DAN PEMBANGUNAN SOSIAL (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GLOBALISASI DAN PEMBANGUNAN SOSIAL

(Analisis Globalisasi dalam Pembangunan Sosial pada Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia)

Oleh:

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu golongan yang memungkinkan untuk timbulnya ketidakstabilan dalam kehidupan social ialah masyarakat tenaga kerja atau karyawan pada perusahaan swasta atau BUMN. Tenaga kerja merupakan bagian dari masyarakat yang ikut dalam proses pembangunan, khususnya dilapangan pangan produksi. Kesejahteraan tenaga kerja berupa jaminan perlindungan social menjadi faktor penentu bagi perusahaan ataupun pegawai dalam mencapai produktifitas yang maksimal.

Pelaksanaan sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia secara umum meliputi penyelengaraan program-program Jamsostek, Taspen, Askes, dan Asabri. Penyelengaraan program Jamsostek didasarkan pada UU No 3 Tahun 1992, program Taspen didasarkan pada PP No 25 Tahun 1981, program Askes didasarkan pada PP No 69 Tahun 1991, program Asabri didasarkan pada PP No 67 Tahun 1991, sedangkan program Pensiun didasarkan pada UU No 6 Tahun 1966. Penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia berbasis kepesertaan, yang dapat dibedakan atas kepesertaan pekerja sektor swasta, pegawai negeri sipil (PNS),dan anggota TNI/Polri.

Pemerintah Indonesia sudah mulai mencoba memperkenalkan prinsip asuransi sejak tahun 1947. Seperti juga yang berkembang di negara maju, asuransi kesehatan berkembang dimulai dengan asuransi sosial dalam bidang kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pada waktu itu Pemerintah mewajibkan semua perusahaan untuk mengasuransikan karyawannya terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Namun demikian, karena situasi keamanan dalam negeri pasca kemerdekaan belum stabil, maka upaya tersebut belum memungkinkan untuk terlaksana dengan baik.

Di tahun 1960 pemerintah mencoba memperkenalkan lagi konsep asuransi kesehatan melalui Undang-undang Pokok Kesehatan tahun 1960 yang mengamanahkan pengembangan ‘dana sakit,’ yang bertujuan untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat. Akan tetapi karena berbagai kesulitan sosial ekonomi, maka perintah undang-undang tersebut sama sekali tidak bisa dilaksanakan.

(3)

mempunyai hubungan industrial) beserta keluarganya. Skema Jamsostek meliputi program-program yang terkait dengan risiko, seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehatan, dan jaminan hari tua.

Sesuai dengan pertimbangan UU tentang Jaminan Social Tenaga Kerja, disebutkan bahwa pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, untuk mewujudkan suatu masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata baik materiil maupun spritual

Jamainan Sosial Tenaga Kerja sebagai salah satu bentuk jaminan social yang memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang menyumbang kegiatan pembangunan dengan mengurangi ketidakpastian masa depan, menciptakan ketenangan kerja, dan ketentraman berusaha sehingga dapat produktif.

(4)

BAB II

TINJAUAN KONSEPTUAL

2.1 Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

Adapun pengertian globalisasi menurut para ahli:

Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

c. Princenton N. Lyman

Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan. Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.

(5)

Ciri-ciri Globalisasi

 Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.

 Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

2.2 Pembangunan Sosial

Pembangunan sosial dapat didefinisikan sebagai strategi kolektif dan terencana guna meningkatkan kualitas hidup manusia melalui seperangkat kebijakan sosial yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, perumahan, ketenagakerjaan, jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

(6)

Midgley menguraikan beberapa indikator pembangunan yang terdistorsi (Midgley, 2005), diantarnya:

 Pembangunan yang didalamya tidak ada keterlibatan masyarakat.

 Terdapat minoritas etnis dan ras yang mengalami diskriminasi dan kesempatan-kesempatan dalam meningkatkan standar hidup mereka.

 Penindasan terhadap perempuan, meskipun perempuan adalah penyumbang besar dalam pembangunan ekonomi.

 Eksploitasi anak dalam menyokong ekonomi keluarga. Ketidakterlibatan mereka pada kesempatan pendidikan, layanan kesehatan yang layak, dan perasaan aman juga kehidupan yang baik, berakibat pada kemiskinan pada generasi mendatang.

 Terjadinya degradasi lingkungan, usaha-usaha pembanguna ditandai dengan eksploitasi sumber daya alam. Kekayan yang diambil dari sumber-sumber, seharusnya dapat dipertanggungjawabkan tetapi seringkali tidak membawa keuntungan bagi penduduk lokal, juga masyarakat luas.

 Berlebihannya anggaran militer. Pengeluran yang tidak hanya menggadaikan generasi masa depan, juga mengalahkan sumber-sumber langka dari proyek yang dapat menunjang ekonomi dan pembangunan sosial.

Pembangunan sosial berupaya mengangkat kesejahteraan rakyat dengan menggabungkannya dalam sebuah proses dinamis pengembangan ekonomi (Midgley 2005), dimana pembangunan sosial menawarkan pada upaya:

 Fokus pada perspektif makro yang komprehensif, bertitik pusat pada komunitas dan masyarakat

 Menekankan pada intervensi yang terencana

 Mengangkat pendekatan yang berorientasi pada perubahan bersifat dinamis dan inklusif dan universal

 Mengharmonisasikan intervensi sosial dengan usaha-usaha pembangunan ekonomi.

(7)

Pendekatan pembangunan sosial untuk kesejahteraan sosial dalam mengatasi permasalahan sosial memiliki delapan karakteristik (Migdley; 2005)

1. Proses pembangunan sosial terkait dengan pembangunan ekonomi.

2. Memiliki fokus yang interdisiplin, di mana ia menggambarkan sudut pandang dari beragam ilmu sosial.

3. Menunjukkan sebagai proses.

4. Proses perubahannya bergerak maju secara alami. 5. Proses pembangunan sosial bersifat intervensionis. 6. Memiliki strategi yang beragam.

7. Menekankan pada populasi sebagai suatu kesatuan (cakupannya bersifat universal atau inklusif).

(8)

BAB III

PEMBAHASAN

Tujuan dari kebijakan pembangunan sosial adalah meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat, baik melalui kebijakan di aspek sosial maupun aspek lain misalnya teknologi dan sumber daya ekonomi sebagai penopang. Sejak terjadi perubahan politik, perhatian pemerintah yang sudah berganti-ganti sangat terfokus pada penyelematan ekonomi dan program subsidi untuk orang miskin.

Tuntutan Global Kepada Pemerintah untuk Melaksanakan Pembangunan Sosial

Dunia Internasional mengatakan bahwa seluruh negara yang tidak dalam keadaan krisis dituntut untuk menaruh perhatian pada pembangunan sosial. Mengapa? Karena pembangunan sosial adalah juga membangun kesiapan bangsa ini bertahan dan membangun. Kecakapan pembangunan bukan hanya masalah penguasaan teknologi. Suatu bangsa harus mempunyai kemampuan mengelola sumber daya yang terbatas, harus inovatif di tengah keterbatasan dan persaingan.

Dalam hal ini, jelas terlihat dampak globalisasi pada bidang pembangunan social. Suatu Negara dituntut untuk melakukan upaya kesejahteraan masyarakat dari aspek-aspek yang telah ditentukan oleh tokoh pembangunan social dunia, yang meliputi kebijakan dalam sektor pendidikan, kesehatan, perumahan, ketenagakerjaan, jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Standarisasi pembangunan social yang diusung oleh global memancing pemerintah untuk dapat menyamakan strandar yang ada di dalam negri dengan global. Hal ini dilakukan oleh pemerintah secara tidak langsung untuk bias mendapatkan pengakuan dari dunia global bahwa Negara Indonesia bisa bersaing dengan Negara lain, dan mengikuti stradarisasi internasional. Seperti pendekatan medernisasi pada Negara berkembang

(9)

interaksi dengan dan kepercayaan terhadap pemerintah, memperbaiki sosial kelompok sasaran, dan sebagainya.

Melihat keberjalanan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia yang sudah berlangsung puluhan tahun, dengan berbagai perubahan konsep yang pada intinya adalah tentang asuransi social tenaga kerja memperlihatkan respek yang positif dari masyarakat. Program asuransi tenaga kerja yang telah berlangsung selalu di evaluasi oleh berbagai pihak pada bidangnya dan menjadikannya berkembang dengan berbagai konsep yang dirancang

Dari evaluasi yang terus dilakukan menunjukan bahwa program Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini sangat diberikan apresiasai oleh masyarakat. Tidak ada masyarakat yang mengatakan tidak merasa cocok dengan program ini. Alasannya jalas karena ini menyangkut pada ekonomi dan jasa yang telah mereka lakukan. Hal yang menjadi pertimbangan hanyalah implementasi program yang dianggap masih terdapat diskriminasi. Contoh, untuk program asuransi pada tingkatan karyawan berbada dan tidak sebanding dengan pendapatan, atau sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

6000/materai, bagi hasil yang diberikan bank kepada nasabah besar (diatas 5%), besarnya bagi hasil yang diberikan pihak bank kepada nasabah tidak tergantung oleh BI

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, & PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN & PENERBITAN PERIZINAN & NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Surat Izin Tukang Gigi.. DASAR

“Sekolah merupakan lembaga publik yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan kepada publik, khususnya pelayanan untuk peserta.. didik yang menuntut

Terkait dengan tujuan dari penelitian ini, pemilihan moda seseorang yang bergerak dari dan ke bandara diharapkan dapat diubah dengan cara meningkatkan nilai

Pengujian keamanan jaringan komputer sudah banyak dilakukan dengan berbagai macam platform yang ada, maka dalam tinjauan pustaka ini hanya meninjau beberapa penelitian awal

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun sawi pada sistem akuaponik lebih baik dibandingkan pada sistem non akuaponik, sedangkan

Republika juga mengangkat konstruksi yang sama dengan MI mengenai Hamas, bahwa Hamas-lah kelompok yang peduli dan memikirkan kebutuhan rakyat Palestina, maka

Atas pertimbangan di atas, maka perlu dilakukan penelitian modifikasi pati dari pisang kepok dengan metode ikatan silang menggunakan berbagai konsentrasi STPP