• Tidak ada hasil yang ditemukan

233761952 Pusing Mengelola Stok Persediaan Barang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "233761952 Pusing Mengelola Stok Persediaan Barang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pusing Mengelola Stok Persediaan

Barang? Ini Solusinya

04/07/2014 • Category: Artikel, Pembukuan dan Administrasi

Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 2

Perusahaan yang memiliki stok persediaan barang sejatinya menginginkan pengelolaan

yang tepat agar tidak terjadi kerusakan, kesalahan prediksi pemesanan, atau hilangnya

barang yang disimpan. Mengelola stok yang efektif semestinya dilakukan dengan

mekanisme yang terstruktur sekaligus aplikasi yang tepat guna.

(2)

harga pokok, menjual, dan menghitung saldo akhir, tapi sesungguhnya untuk mencapai

hasil yang valid diperlukan penghitungan yang cukup detil dan teliti. Nah, Apa saja masalah

yang membuat pusing mengelola stok persediaan? Mari kita simak berikut ini:

1. Tidak adanya perencanaan dan proyeksi atas pengendalian persediaan. Perencanaan dan proyeksi dilakukan untuk memperkirakan waktu yang tepat untuk memesan barang sekaligus barang apa saja yang memang diperlukan. Dengan demikian, stok yang ada tidak akan pernah kosong.

2. Kurang memahami sistem persediaan dan metode harga pokok. Banyak yang kurang memahami sistem dan metode ini sehingga tidak jarang terjadinya barang yang sudah kedaluwarsa, rusak, hilang, dsb. Akibatnya beban bertambah. Dampaknya terhadap kerugian.

3. Ketika sadar akan kesalahan pencatatan stok, SDMnya kurang cakap akan pembenahan.

4. Sistem pengendalian persediaan tidak ada.

5. Tidak menggunakan aplikasi penunjang stok.

Dari kelima persoalan utama tersebut, kita bisa menguraikan apa saja solusi untuk

mengelolanya sebagai berikut:

1. Buatlah proyeksi persediaan agar stok tidak habis ataupun berlebih. Dengan adanya proyeksi ini kita bisa mengestimasikan jumlah minimum stok di gudang menjadi tolok ukur saat yang tepat untuk memesan barang.

2. Tentukan mana sistem persediaan yang cocok digunakan di perusahaan. Ada dua sistem yakni perpetual dan periodik. Tentukan juga metode HPP seperti FIFO, LIFO, dan Average.

3. Jadilah tenaga profesional dengan selalu teliti dalam menghitung persediaan.

4. Perlu adanya kepala gudang dan SOP untuk membakukan kegiatan operasional dan pengendalian persediaan.

(3)

Sebagai gambaran umum mengenai pemahaman akuntansi dalam mengelola stok, coba

kita segarkan lagi sedikit mengenai jenis persediaan, sistem persediaan, dan metode HPP.

(Referensi: Konsep Dasar Pencatatan Persediaan Barang Dagang)

Di bidang usaha perdagangan dan distribusi, barang dijadikan sebagai unsur utama yang

diniagakan mulai pembelian hingga penjualan. Persediaan barang dagangan ini dibagi

dalam berbagai aspek sebagai berikut:

1. Barang dalam industri perdagangan. Barang yang digunakan dalam bidang usaha ini dibeli dari pemasok, disimpan, dan kemudian dijual kepada pelanggan tanpa adanya perubahan komposisi atas barang yang dimaksud.

2. Barang dalam industri manufaktur. Barang yang digunakan dalam bidang usaha ini pada dasarnya memerlukan proses pengolahan lebih lanjut sebelum dijual kepada pelanggan. Adapun jenis barang yang dimaksud dibagi menjadi 3 bagian antara lain:

o Bahan Mentah, yaitu bahan yang dibeli dari pemasok untuk diolah lebih lanjut.

o Bahan Penolong/ Setengah Jadi, yaitu bahan yang telah diolah namun masih perlu

proses penyelesaian.

o Barang Jadi, yaitu barang yang telah telah selesai diproduksi dan siap untuk

dipasarkan.

Pencatatan persediaan memiliki dua cara yaitu:

1. Sistem Perpetual (Metode Buku), yaitu pencatatan persediaan yang dilakukan

secara berkesinambungan langsung pada jumlahnya dan harga pokoknya. Pada sistem ini, perusahaan langsung dapat melihat berapa jumlah persediaan beserta harga pokoknya secara mutakhir dan akurat. Meskipun pada akhir periode ditemukan adanya ketidaksesuaian jumlah fisik dan pembukuan, penyesuaian persediaan tetap bisa dilakukan dengan cara stock opname.

(4)

Adapun untuk menilai persediaan barang dagang, ini dapat dihitung dengan 3 metode

harga pokok yaitu:

1. Metode FIFO, yaitu barang yang lebih awal masuk yang dikeluarkan kali pertama sehingga saldo akhir persediaan ini menunjukkan barang yang dibeli terakhir.

2. Metode LIFO, yaitu barang yang lebih akhir masuk yang dikeluarkan kali pertama sehingga saldo akhir persediaan ini menunjukkan barang yang dibeli terawal.

3. Metode Rata-rata, yaitu pengeluaran barang ditentukan secara acak sehingga penentuan harga pokok untuk metode ini dicari nilai rata-ratanya.

Jika perusahaan menganut sistem persediaan Perpetual, perusahaan akan memerlukan

buku besar pembantu khusus untuk persediaan barang dagang yang lazim dinamakan

dengan Kartu Stok dan Mutasi Barang. Contoh dari fitur ini bisa klik di sini.

Untuk menghitung dan mencatat itu semua pastinya memerlukan sistem yang tepat berupa

software stok. Dengan software, mengelola stok akan menjadi mudah. Pasalnya sistem

seperti itu sudah terdapat field yang memudahkan pengguna hanya dengan menginput lalu

biarkan sistem yang memprosesnya. Biasanya software stok sudah dilengkapi dengan

fasilitas pencatatan data inventory dengan informasi saldo, pajak, satuan pengukuran,

termin pembayaran, metode HPP, dsb, form pembelian dan penjualan, form pencatatan

jurnal penyesuaian, form perakitan dan penguraian, dan yang tidak kalah pentingnya juga

yaitu form stok opname, buku besar barang, laporan pendukung. dan analisis manajemen

persediaan. Software ini tidak melalu berfungsi untuk mengelola stok, tetapi juga dapat

diintegrasikan dengan bagian lain seperti accounting, purchasing, receivable, payable,

kasir, dan lain-lain. Coba juga baca artikel berikut ini Cara Mengelola Persediaan Dengan

Baik.

Dengan demikian, mengelola stok tidak akan menjadi momok bagi orang yang

menjalankannya. Dampaknya, semua akan terorganisasi dengan saksama.

(5)

 SPONSOR hubungi: 081 326 333 328

 DONASI hubungi: 087 882 888 727

 Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan adalah data sekunder perdagangan ekspor dan impor produk elekrtonik antara Indonesia dengan China yang diperoleh dari BPS, dan data kinerja makro

1 Pengadaan Tiang listerik di RT.I,II dan RT IV Teratak 10 bh 10,000,000.00 APBD Kab Dinas Perumahan & Pemukiman. 2 Pengadaan Lampu

Kejadian manipulasi pencatatan laporan keuangan yang menyebabkan dampak yang luas terhadap aktivitas bisnis yang tidak fair membuat pemerintah campur tangan untuk

Dari kajian ini, diperoleh hasil bahwa strategi utama yang perlu diterapkan adalah meningkatkan pendekatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) perangkat kelurahan sudah melaksanakan kinerja secara profesional terbukti dengan setiap pelayanan yang diajukan masyarakat

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan olehpraktikan di Ruang III/Melati I pada tanggal 11 Juni – 16 Juni 2012 ada beberapa masalah yang dijumpai

Penjelasan di atas juga terdapat perbedaaan hasil dari penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan topik “ Pengaruh Arus Kas Bebas,

Banyak definisi mengenai folklor yang disampaikan oleh para ahli salah satunya adalah yang disampaikan oleh James Danandjaja (1984:2) yang menyatakan bahwa