• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTI"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI

KERJA KARYAWAN

(Studi

pada Karyawan PT. Temprina Media Grafika Surabaya)

Ika Ainun Rizqiyah Kusdi Rahardjo

Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi Universitas BrawijayaMalang Email:

Kainun_rizqi@rocketmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari variabel gaya

direktif, gaya suportif, gaya partisipatif dan gaya orientasi prestasi secar a simultan

dan parsial terh

a dap

motivasi kerja karyawan

. Penelitian dilaksanakan di PT. Temprina Media Grafika Surabaya. Jumlah

responden dalam penelitian ini adalah 130 karyawan PT. Temprina

Media Grafika Surabaya dengan t

eknik

pengambilan sampel

proportional random sampling.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan k

u a

ntitatif. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui

terdapat pengaruh yang signifikan secara si multan variabel gaya kepemimpinan

direktif (X 1

), gaya kepemimpinan suportif (X 2

(2)

patif (X 3

),gaya kepemimpinan orientasi prestasi (X 4

) terhadap motivasi kerja karyawan (Y) dengan nilai

Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai si

gnifikan yang ditentukan sebesar 0,05. Sed angkan untuk

uji parsial, variabel X

1

nilai Sig. t

0,003 < 0,05 .

Variabel X

2

dengan

nilai signifikan 0,002 < 0,05. Variabel

X 3

dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 .

Variabel X

4

dengan

nilai signifikan 0,000 < 0,0 5.

Hal

tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh

secara parsial gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Kata

Kunci

: Gaya Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan Direktif, Gaya Kepemimpinan Suportif, Gaya

(3)

ABSTRACT

This study aim to figure out the impact of leadershi p

style (

directive, supportive ,

participati ve,

achiev ement orientation )

on

work motivation of employees .

The r ese arch was conducted at

PT

. Temprina Media Grafika S

urabaya. The number of respondents in this researc h are 130

employees .

P roport

ional random sampling technique

is applied. The result shows that there are significant influenc e simultaneously variable leadership directive

style ( X 1

), leaders

hip supportive style ( X

(4)

leadership participatory style(

X 3 ),

leadership orient

ation achievement style ( X

4 ) on work motivation

of employees ( Y ) with

value sig. F of

0,000 smaller than significant value

specified 0.05. While for test partial, variable X

1

value sig.t 0,003 < 0,05 . V ariabel X

2

with significant value 0,002 < 0,05

. Variable X

3

with significant value

0,000 < 0,05 .

Variable X

4

with significant value 0,000 < 0,0

5

(5)

on work

motivation of employees. Keywords :

Leadership, Directive Leadership, Supportive Leadership, Participative Leadership,

Achievement Oriented Leadership, Motivation of The Employees

1.

PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan dunia industri dan ekonomi global semakin pesat dan berlangsung sampai sekarang, hal ini ditandai

dengan

banyaknya industri yang bermunculan dengan kegiatan industri yang beranekaragam. Seiring dengan itu, kebutuhan akan sumber daya manusia pun juga diperlukan dan meningkat. Kontribusi sumber daya manusia (SDM) mempunyai peranan penting untuk mencapai

keberhasilan dan tujuan

organisasi, sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakat dan dorongan yang dimilikinya.Sumber daya manusia yang dimaksud adalah para pelaku perusahaan yaitu pimpinan dan

2

karyawan.

Tercapainya tujuan perusahaan sa ngat

tergantung pada bagaimana para pelaku perusahaan tersebut dapat mengembangkan

kemampuannya yang baik dalam mengembangkan pengetahuan, keahlian, maupun sikapnya.

Berdasarkan alasan

-alasan tersebut perusahaan

(6)

Pemimpin dalam suatu organisasi harus mempunyai jiwa kepemimpinan, harus bisa mempengaruhi bawahan,

h

arus bisa mengatur,

mengelola, memimpin bawahan dengan kekuatan yang dimilikinya. Semua itu terkait dengan gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Dalam kepemimpinan suatu organisasi

perlu

mengembangkan anggotanya dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan

tingkat

produktivitas y

ang tinggi. Untuk mempengaruhi,

mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber daya manusia yang diinginkan, seorang pemimpin dalam perusahaan harus mampu dan perlu

memberikan motivasi kepada karyawannya agar dapat bekerja secara opti

mal. Motivasi sangat

diperlukan oleh karyawan, karena dengan adanya motivasi yang baik karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tanggungjawabnya. Motivasi kerja secara tidak langsung dapat

berpengaruh dalam keberhasilan suatu organisasi. PT T

emprina Media Grafika adalah

perusahaan percetakan dalam bidang Web Rotary

Offset Printing, Sheetfed Printing dan Finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan su

rat kabar, serta harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan cepat, maka

dibutuhkan SDM berkualitas untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Dengan kondisi tersebut, maka dibutuhkan sosok pemimpin yang dapat memimpin, mengarahkan serta dapat m

(7)

mencapai tujuan yang telah ditetapkan ,

memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga hal tersebut

juga dapat

meningkatkan kualitas perusahaan. Untuk mencapai visi perusahaan tersebut maka dibutuhkan peran seorang pemimpin dalam

memberikan motivasi kepada para karyawan agar senantiasa mampu bersaing dengan para

kompetitor, menjadi perusahaan terkemuka d an

terbaik pelayanan di bidang percetakan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel

gaya kepemimpinan direktif (X

1

), gaya kepemimpin an suportif (X

2 ), ga ya

kepemimpinan partisipatif (X 3

), gaya kepemi mpinan

Orientasi Prestasi (X

4

) terhadap

motivasi kerja karyawan baik secara simultan maupun parsial.

2.

KAJIAN PUSTAKA 2.1.

Gaya Kepemimpinan Direktif Menurut Winardi (2000:62) “gaya

kepemimpinan direktif adalah pemimpin yang cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, pemimpin melaksan

akan

(8)

pekerjaan dilaksanakan sesuai rencana”. Sedangkan teori

path -goal

versi House dalam

Thoha (2012:42) “Kepemimpinan Direktif (

directive leadership

). Bawahan tahu dengan pasti apa

yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan”.

2.2.

Gaya Kepemimpinan Suportif M

enurut House dalam Thoha (2012:42) “Kepemimpinan yang mendukung ( Supportive

leadership ), dalam k

epemimpinan model ini

mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya”.

2.3.

Gaya Kepemimpinan Partisipatif Menurut House dalam.

Thoha (2012:42) “Pada

gaya kepemim

pinan ini, pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran

-saran dari para

bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih tetap berada padanya”

2.4.

Gaya Kepemimpinan Orientasi Prestasi

(9)

bawa

hnnya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga

memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik” versi House dalam Thoha (2012:42).

2.5.

Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi menurut Hasibuan (2010:95) “Motiva

si adalah pemberian daya penggerak yang 3

menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan”.

Sementara itu Nawawi

(2003:328) “mendefinisikan motivasi kerja s

ebagai dorongan atau kehendak seseorang untuk melaksanakan tindakan atau kegiatan dalam lingkup tugas

-tugas yang merupakan pekerjaan

atau jabatan dilingkungan sebuah organisasi”. 2.6.

Hipotesis H1:

Ada pengaruh secara bersama

-sama

(simultan) variabel gaya kepe mimpinan

direktif (

), gaya kepemimpinan suportif (

), gaya kepemimpinan partisipatif ( ) dan

gaya kepemimpinan orientasi prestasi ( )

(10)

kepemimpinan direktif (

), gaya

kepemimpinan suportif ( ),

gaya

kepemimpinan partisipatif (

), gaya

kepemimpinan berorientasi pada prestasi ( )

terhadap motivasi kerja karyawan (Y). 3.

METODE

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian penjelasan (

explanatory rese arch

)

dengan pendekatan kuantitatif. Singarimbun dan

Effendi (2006:5) menjelaskan bahwa apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel

-variabel melalui

pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan pen

elitian deskriptif melainkan

penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (

explanatory research ). Berdasarkan

penjelasan tersebut diketahui bahwa penelitian explanatory

dapat berguna untuk menjelaskan adanya pengaruh variabel

-variabel yang diuji

m

(11)

demikian alasan digunakan penelitian explanatory

ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemipinan direktif (X1), gaya kepemipinan suportif (X2), gay

a kepemipinan partisi pasi (X3), dan

gaya

kepemipinan orientasi prestasi

(X4), terhadap

motivasi kerja karyawan (Y) PT. Temprina Media Grafika Surabaya.

Teknik analisis yang digunakan adalah analis

deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji F (uji simultan) dan uji t

(uji parsial). 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.

Analisis Deskriptif

Tabel 1 Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi

Variabel Indikator Mean Gaya

Kepemimpinan Direktif (X 1

) 1.

Penetapan tugas 4,05

2.

Kejelasan cara kerja 4,15

3.

Kejelasan instruksi 4,16

4.

Pengawasan pelaksanaan pekerjaan

(12)

Kepemimpinan Suportif (X 2

) 1.

Kemampuan menarik minat kerja karyawan 4,02

2.

Bersahabat 4,27

3.

Memberikan

kesempatanmenyampaikan keluhan dan perhatiannya 4,22

4.

Dorongan semangat kerja untuk peningkatan prestasi 3,69

5.

Penyelesaian konflik antar karyawan

3,98 Gaya

Kepemimpinan Partisipatif (X 3

) 1.

Kerjasama dalam perumusan kerja 3,82

2. K

onsultasi dan berbagi informasi 3,98 3.

Diskusi pengambilan keputusan dan saran 3,98

Gaya

Kepemimpinan Orientasi Prestasi (X 4

) 1.

(13)

2.

Harapan adanya prestasi karyawan

4,12

Motivasi Kerja (Y)

1.

Dorongan untuk meningkatkan prestasi 4,15

2.

Dorongan untuk

mendapatkan penghargaan 3,75

3.

Dorongan untuk

melaksanakan tugas yang dibebankan

4,09 4.

Dorongan untuk

bertanggung jawab terhadap pekerjaan

4,37 5.

Dorongan untuk pengembangan karier 4,17

6.

Dorongan untuk menjalin hubungan baik dengan pimpinan dan antar karyawan 4,30

7.

Kondisi lingkungan nyaman

4,22 8.

Dorongan untuk

mendapatkan gaji yang sesuai

4,42 4.2.

Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Arikunto (2010:339), Analisis regresi linear berganda merupakan yang menjelaskan tentang hubungan antara satu

(14)

independent variable. 4

Berdasarkan perhitungan regresi dengan program SPSS 16 diperoleh hasil seperti tabel 1 seperti berikut :

Tabel 2

Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Antara X1, X2, X3, X4 Terhadap Y

Variabel Unstandardize d Coefficients Standar dized Coeffici ents t Sig B Std.Err or Beta (Constant) 6,653 2,431 2,737 0,007 Gaya Kepemimpin an Direktif 0,338 0,111 0,198 3,042 0,003 Gaya Kepemimpin an Suportif 0,301 0,096 0,217 3,143 0,002 Gaya Kepemimpin an

(15)

Gaya Kepemimpin an

Orientasi Prestasi 0,93 9 0,237 0,266 3,953 0,000 R = 0,731 Sig F 0,000 R

Square = 0,535 Adjusted R Square = 0,520 F Hitung = 35,929 F

Tabel = 2,44 T tabel = 1,979

Sumber: Lampiran output SPSS

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y = 6, 65 3 + 0, 198 X 1 + 0, 217 X 2 + 0,34 9 X 3 + 0,266 X 4

(16)

=

Motivasi Kerja Karyawan X1

= Gaya Kepemimpinan Direktif X2

= Gaya Kepemimpinan Suportif X3

= Gaya Kepemimpinan Partisipatif X4

= Gaya Kepemimpinan Orientasi Prestasi

Penjelasan dari persamaan tersebut adalah: a.

a = 6, 65 3

Nilai konstanta ini menunjukkan apabila tidak

ada variabel gaya kepemimpinan direktif (X1), gaya kepemimpinan suportif

(X2), gaya

kepemimpinan partisipatif (X3) dan gaya kepemimpinan

Orientasi Prestasi (X4) maka

motivasi kerja karyawan adalah sebesar 6, 65

3 b. b1 = 0, 198

Koefisien regresi v

ariabel gaya kepemimpinan

direktif (X1) tersebut menunjukkan setiap variabel gaya kepemimpinan direktif (X1) meningkat satu satuan, maka motivasi kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,

198

satuan dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan.

c. b2 = 0, 217

(17)

suportif (X2) tersebut menunjukkan setiap variabel gaya kepemimpinan suportif (X2) meningkat satu satuan, maka motivasi kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,

217

satuan dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan.

d.

b3 = 0,34 9

Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan partisipatif (X3) tersebut menunjukkan setiap variabel gaya kepemimpinan partisipatif (X3) meningkat satu satuan, maka motivasi kerja kary

awan akan meningkat sebesar 0,34 9

satuan dengan asum

si variabel bebas yang lain konstan.

e. b4 = 0, 266

Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan Orientasi Prestasi

(X4) tersebut menunjukkan

setiap variabel gaya kepemimpinan Orientasi

Prestasi

(X4) meningkat satu satuan, maka motivasi kerja karyawan akan me ningkat

sebesar 0, 266

satuan dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan.

Koefisien r

egresi untuk gaya kepemimpinan partisipa

tif paling besar (0, 349

) dari pada

(18)

Dari hasil analisis nilai Adjusted R Squ

are

menunjukkan nilai sebesar 0.520 atau 52,0%. Artinya variabel motivasi kerja (Y) dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan direktif (X 1

), gaya

kepemimpinan suportif (X 2

), gaya

kepemimpinan partisipasi (X

3 ) ,

dan gaya

kepemimpinan orientasi prestasi (X 4

) sebesar

52,0% dan sedangkan sisanya 48,0% dipengaruhi oleh variabel lain diluar empat variabel bebas yang diteliti.

Koefisien korelasi (R) sebesar 0, 731

menunjukkan bahwa korelasi hubungan gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepe

mimpinan partisipatif, gaya kepemimpinan

Orientasi Prestasi dengan motivasi

kerja karyawan adalah kuat. 5

4.3.

Pengujian Hipotesis 4.3.1.

Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan.

(19)

Variabel Gaya Kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan partisipatif, gaya kepemimpinan orientasi prestasi secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan

F = 35,929 Sig F = 0,0 00

F Tabel = 2,44

Berdasarkan hasil perhitungan didapat F Hitung

sebesar 35,929

dengan signifikansi 0,000. Nilai F

Hitung

yang didapat lebih besar dari F Tabel

yaitu 2,44

. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel gaya

kepemimpinan direktif, gaya

kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan partisipatif, gaya kepemimpinan

Orientasi Prestasi

mempunyai pengaruh terhadap variabel motivasi kerja karyawan.

4.3.2.

Uji Parsial (Uji t)

Hipotesis dalam penelitian ini diuji kebenarannya

dengan menggunakan uji parsial.

Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi, jika taraf signifikansi dibawah

0,05maka hipotesis diterima, jika taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

Selain itu dapat juga dilakukan dengan membandingkan antara t

(20)

.Bila t Hitung > t Tabel maka H 0

ditolak.

Berdasarkan pada tabel 1 dapat diketahui

bahwa : a.

Berdasarkan tabel 3 maka dapat diketahui bahwa t

hitung sebesar

3,042 lebih besar dari t

tabel

dengan signifikansi 0,0 03 lebih

kecil

dibandingkan dengan α 0.05. H al ini

menunjukkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan direktif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel motivasi kerja karyawan. b.

Variab el

Gaya Kepemimpinan Suportif (X2)

Berdasarkan tabel 3 maka d apat diketahui

bahwa t hitung

sebesar 3,143 lebih besar dari t

tabel

dengan signifikansi 0,002 lebih kecil dibandingkan dengan α 0.05. H al ini

(21)

ariabel motivasi kerja karyawan. c.

Variabel Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X3)

Berdasarkan tabel 3 maka dapat diketahui bahwa t

hitung

sebesar 4,891 lebih besar dari t

tabel

dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan α 0.05.

Hal ini

menunjukkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan partisipatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel motivasi kerja karyawan. d.

Variabel Gaya Kepemimpinan Orientasi

Prestasi (X4)

Berdasarkan tabel 3 maka dapat diketahui bahwa

t hitung

sebesar 3,953 lebih besar dari t

tabel

dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan α 0.05.

Hal ini

menunjukkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan

Orientasi Prestasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel mot ivasi kerja

karyawan. 4.4.

Pembahasan 4.4.1.

Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan Direktif terhadap Variabel Motivasi

(22)

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini diketahui bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan direktif (X

1

) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap motivasi kerja (Y). Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dapat diperoleh hasil uji t dengan nilai signifikan sebesar 0,003 atau lebih kecil dari 0,05 (5%) dan nilai Sig t ≤ sig.

α,

dengan artian

bahwa pengujian signifikan atau H

0

ditolak, ini artinya bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan direktif berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan

.

Dalam

penelitian ini juga menunjukkan skor rata –

rata

mean sebesar 4,0

9 , hal itu menunjukkan bahwa

gaya kepemimpinan direktif pada PT. Temprina Media Grafika Surabaya adalah sangat baik (tinggi/besar/kuat), ini dapat disimpulan bahwa sebagian besar responden setuju dengan gaya kepemimpinan direktif. Dapat dijelaskan b

ahwa v

ariabel gaya kepemimpinan yang diantaranya

adanya penetapan tugas, penjelasan tentang cara kerja, adanya kejelasan cara kerja

serta adanya

pengawasan terhadap pekerjaan yang diberikan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dari keempat item dalam vari

abel gaya 6

(23)

motivasi kerja karyawan yang telah dijelaskan dalam an

alisis regresi linear berganda. Gaya kepemimpinan di

rektif sangat penting

dibutuhkan karyawan PT. Temprina Media Grafika Surabaya, karena dengan adanya

penetapan tugas, penjelasan mengenai cara kerja, adanya kejelasan cara kerja serta adanya

pengawasan terhadap pekerjaan yang diberikan dapat meningkatkan mo

tivasi kerja karyawan.

Oleh karena itu untuk masa mendatang perlu adanya perhatian lebih dalam kepemimpinan direktif dari perusahaan terlebih khususnya dari pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Pada penelitian ini mendukung atau sependapat

dengan penelitian terdahulu dari

Ningsih (2005), bahwa gaya kepemimpinan direktif mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan untuk motivasi karyawan penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang

dilakukan ole

h Sinvana (2011), bahwa motivasi instrinsik (daya penggerak atau faktor

pemuas/motivasi) dan motivasi ekstrinsik (daya penggerak atau faktor pemelihara) dapat

dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Sesuai dengan pendapat Sulistiyani (2008:141), dalam kepemimp

inan direktif ini

pemimpin berusaha memotivasi karyawannya dengan cara memberikan pengetahuan mengenai peran yang harus dilakukan bagi seorang

karyawan dan m emandu langkah

-langkah karyawan

dalam menjalankan tugasnya,

(24)

-tugasnya, kejelasan instruksi pelaksanaan kerja yang efektif. Dalam rangka memberikan motivasi kerja pada bawahan, pimpinan juga hendaknya secara terbuka memberitahu tentang standart kerja yang dioergunakan untuk menilai prestasi bawahan, memberikan pen

jelasan tentang tujuan

-tujuan pelaksanaan pekerjaan, batas waktu dll. 4.4.2.

Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan Suportif terhadap Variabel Motivasi Kerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini diketahui bahwa secara parsial variabel gaya kepemi

mpinan suportif (X 2

) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y). Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan

hasil analisis regresi berganda yang menunjukkan bahwa hasil uji t dengan nilai signifikan sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05

(5%) dan nilai Sig

t ≤ sig. α, dengan artian bahwa pengujian

signifikan atau H

0

ditolak, ini artinya bahwa

secara parsial variabel gaya kepemimpinan suportif berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan

.

Dalam penelitian ini juga menunjukkan skor

rata –

rata mean sebesar 4,04 ,

hal itu menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan suportif pada PT. Temprina Media Grafika

Surabaya

(25)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan gaya kepemimpinan suportif. Hal ini

juga didukung dengan sebagian jawaban responden pada tabel

2

bahwa pemimpin mampu

menarik keinginan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan, pemimpin mengembangkan sifat

bersahabat, memberikan kesempatan

menyampaikan keluhan dan perhatiannya, pemimpin mampu

meningkatkan semangat kerja

untuk mencapai prestasi yang tinggi dengan memberikan hadiah atau pujian serta pemimpin memberikan perhatian terhadap penyelesaian konflik antar karyawan.

Seperti yang diulas Sulistiyani (2008;142) pujian dipandang efektif untuk

menigkatkan

motivasi bawahan. Dengan disampaikan pujian pimpinan kepada bawahan yang telah

menjalankan tugas dengan baik, maka bawahan merasa memiliki kontribusi yang penting bagi perusahaan. Semangat baru akan semakin besar dengan pengakuan prestasi ters

ebut. Tetapi pujian

yang terlalu sering disampaikan kadang

-kadang

akan menimbulkan sikap kontra produktif, untuk itulah sebaiknya bijak dalam memberikan pujian. As’ad (1986:51) dalam bukunya berpendapat bahwa kepemimpinan yang bersifat mendukung dan penuhp

erhatian sangat dibutuhkan sekali

dalam situasi kerja yang penuh tekanan berlebihan, konflik dalam peranan, konflik

-konflik individu, tugas

(26)

perasaan atau tugad yang sangat membosankan dan terlalu melelahkan bawahannya.

Dengan adanya du

kungan pemimpin terhadap

karyawan, karyawan akan mendapatkan situasi kerja yang lebih enak. Dorongan semangat kerja serta psikologis juga perlu diberikan untuk

meningkatkan motivasi kerja karyawan. Serta adanya sikap bersahabat yang dimiliki pemimpin yang

akan mempengaruhi adanya kesempatan untuk karyawan untuk menyampaikan keluhan dan perhatiannya dan perhatian pemimpin dalam 7

menyelesaikan konflik karyawan akan

memberikan motivasi bagi karyawan. Dengan adanya dukungan dari pimpinan akan

menguatkan tekad da n menarik minat karyawan

dalam bekerja, serta meningkatkan semangat usaha, kesungguhan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat mencapai target yang telah ditentukan dan adanya kesempatan karyawan untuk menyampaikan keluhannya. Pada

penelitian ini mendukung atau sependapat dengan

penelitian terdahulu dari Ningsih (2005), bahwa gaya kepemimpinan suportif mempunyai

pengaruh yang sangat signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan untuk motivasi karyawan penelitian ini mendukung penelitian terdahulu y

ang dilakukan oleh Sinvana

(2011) bahwa motivasi instrinsik (daya penggerak atau faktor pemuas/motivasi) dan motivasi

ekstrinsik (daya penggerak atau faktor pemelihara) dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan.

4.4.3.

Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan Partisipa

tif terhadap Variabel Motivasi Kerja Karyawan

(27)

diketahui bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan partisipatif (X

3

) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y). Hal ini ditunjukkan dengan

hasil perhitungan

hasil analisis regresi berganda yang menunjukkan bahwa hasil uji t dengan nilai signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (5%) dan nilai Sig t ≤ sig. α, dengan artian

bahwa pengujian signifikan atau H

0

ditolak, ini artinya bahwa

secara parsial variabel gaya kepemimpinan partisipatif berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan

.

Dalam penelitian ini juga menunjukkan skor rata –

rata mean sebesar 3,92 ,

hal itu menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif pada PT. Tempr

ina Media Grafika

Surabaya adalah sangat tinggi/besar/kuat, ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan gaya kepemimpinan partisipatif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi motivasi karyawan dipengaruhi oleh adanya penerapan gaya

kepemimpinan partisipatif yang

baik dalam perusahaan, hal ini dikarenakan pemimpin mengajak karyawan untuk

merumuskan tujuan bersama, pemimpin melakukan komunikasi yang baik dengan karyawan maupun untuk berkonsultasi, serta pemimpin memberikan kesempatan u

ntuk

berdiskusi bersama (pengambilan keputusan dan saran dari karyawan) tabel 16). Pada gaya

(28)

baik dengan karyawan serta mengajak karyawan atau memberikan kesempatan kary

awan untuk

berdiskusi bersama dalam pengambilan keputusan serta mengharapkan saran dari karyawan sebelum mengambil keputusan terhadap permasalahan yang ada. Dengan diterapkannya gaya kepemimpinan partisipatif karyawan merasa termotivasi dan ikut andil dala

m kegiatan diskusi serta pengambilan

keputusan demi kelancaran kegiatan perusahaan. Dalam kegiatan tersebut, karyawan dapat

menyalurkan saran

-saran atau pendapat

-pendapat

yang bisa dibutuhkan oleh perusahaan, serta karyawan dapat menjalin komunikasi yang b aik

dengan pemimpin.

Sesuai dengan pendapat Robbins (2007:448

-449) bahwa pemimpin partisipatif berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran mereka sebelum mengambil keputusan. Pada

kepimimpinan partisipatif, pemimpin mengharapkan saran karyawan sebelum

mengambil keputusan. Diharapkan karyawan

dapat memberikan kontribusi positif dalam memberikan saran

-sarannya sebelum

pengamabilan keputusan. Dalam hal ini

pemimpin dan karyawan dapat berkomunikasi dan berkonsultasi secara baik. Hal ini nantinya aka

(29)

sependapat dengan penelitian terdahulu dari Ningsih (2005), bahwa gaya kepemimpinan partisipatif mempunyai pengaruh yang sa ngat

signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan untuk motivasi karyawan penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Sinvana (2011) bahwa motivasi instrinsik (daya penggerak atau faktor

pemuas/motivasi) dan motivasi ekstrin sik (daya

penggerak atau faktor pemelihara) dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. 4.4.4.

Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan Orientasi Prestasi

terhadap Variabel

Motivasi Kerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini diketahui bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan orientasi prestasi (X

4

) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y). 8

Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan hasil analisis regresi

berganda yang menunjukkan

bahwa hasil uji t dengan nilai signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (5%) dan nilai Sig t ≤ sig. α, dengan artian

bahwa pengujian signifikan atau H

0

ditolak, artinya bahwa secara

parsial variabel gaya kepemimpinan o rientasi

prestasi berpengaruh positif tehdapa motivasi kerja karyawan. Dalam penelitian ini juga menunjukkan skor rata

rata mean sebesar 4,09 ,

(30)

Grafika Surabaya adalah sangat tinggi/besar/kuat,

ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan gaya kepemimpinan orientasi

prestasi, serta didukung pula oleh sebagian besar jawaban responden pada tabel 17 bahwa

pemimpin kepercayaan terhadap kemampuan karyawan dan

pemimpin mengharapkan prestasi

karyawan dengan setinggi mungkin. Dengan adanya gaya kepemimpinan orientasi prestasi yang yang diantaranya pemimpin kepercayaan terhadap kemampuan karyawan dan pemimpin mengharapkan prestasi karyawan dengan setinggi mungkin,

akan berpengaruh terhadap karyawan karena merasa tertantang dan karyawan termotivasi untuk bersemangat dalam

melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya. Dengan adanya kepercayaan yang diberikan pemimpin kepada karyawannya bahwa karyawan mampu melaksanakan

tugas pekerjaan dengan

sesuai tujuan secara baik akan menimbulkan motivasi dan bisa juga meningkatkan motivasi karyawannya. Serta harapan pemimpin untuk adanya prestasi karyawan setinggi mungkin, akan menyebabkan karyawan merasa tertantang

motivasinya aga

r meningkatkan prestasinya lagi

sesuai dengan keinginan pemimpin sesuai tujuan perusahaan dengan baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sule dan

Saifullah (2010:269), pemimpin orientasi prestasi yaitu pemimpin yang memiliki visi perubahan dan standar yang ti

nggi akan produktivitas,

memberikan dorongan kepada bawahan untuk berprestasi, dan memotivasi kemampuan bawahan dala

m melakukan berbagai pekerjaan.

Sedangkan untuk motivasi karyawan penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang

(31)

(2011) bahwa motivasi

instrinsik (daya penggerak atau faktor

pemuas/motivasi) dan motivasi ekstrinsik (daya penggerak atau faktor pemelihara) dapat

dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. 5.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dila kukan

pada karyawan PT. Temprina Media Grafika cabang Surabaya

,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.

Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama –

sama) variabel gaya kepemimpinan

direktif (X 1

), gaya kepemimpinan partisipatif (X

2

), gaya kepemimpinan suportif (X

3

), dan gaya kepemimpinan orientasi prestasi (X

4

) terhadap motivasi

kerja karyawan (Y) dengan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang di

tentukan yaitu sebesar

0,05. Nilai probabilitas tersebut dibawah 5% (p<0,05) sehingga menghasilkan keputusan H

a

diterima dan H o

(32)

karena H o

ditolak maka hipotesis

menyatakan bahawa variabel gaya kepemimpinan direktif (X

1

), gaya

kepemimpinan partisip atif (X

2

), gaya

kepemimpinan suportif (X 3

), dan gaya

kepemimpinan orientasi prestasi (X 4

)

terhadap motivasi kerja karyawan (Y) pada PT. Temprina Media Grafika cabang

Surabaya dapat diterima. Dalam penelitian ini variabel gaya kepemimpinan direktif (X

1 ), ga

ya kepemimpinan partisipatif (X 2

),

gaya kepemimpinan suportif (X 3

), dan

gaya kepemimpinan orientasi prestasi (X 4

)

secara simultan dengan nilai Adjusted R

Square

menunjukkan nilai sebesar 0.520 atau 52,0% dan sisanya sebesar 48% dipengaruhi oleh variabel la

in yang tidak

dibahas dalam penelitian ini. 2.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini yang dilakukan dengn uji t (parsial) diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan direktif (X

(33)

) memiliki koefisien regresi dengan nilai sebesar

0,198 dan mempunyai

pengaruh secara parsial terhadap variabel motivasi kerja karyawan (Y) dengan nilai signifikan 0,003 lebih kecil dibandingkan dengan

α

0.05 dan nilai Sig t ≤ sig. α

maka H 0

ditolak

yang artinya bahwa gaya 9

kepemimpinan direktif (X 1

)

secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan (Y).

3.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini yang dilakukan dengn uji t (parsial) diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan suportif (X

2

) memiliki koefis ien regresi

dengan nilai sebesar 0,217 dan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel motivasi kerja karyawan (Y) dengan nilai signifikan 0,002 lebih kecil dibandingkan dengan

α

0.05 dan nilai Sig t ≤ sig. α

maka H 0

ditolak

(34)

kepemimpinan suportif (X 2

) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan (Y).

4.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini yang dilakukan dengn uji t (parsial) diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan partisipatif (X

3

) memiliki koefisien regresi

dengan nilai sebesar 0,349 dengan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan

α

0.05 dan nilai Sig t ≤ sig. α

maka H 0

ditolak

yang artinya bahwa gaya

kepemimpinan partisipatif (X 3

) secara parsial berp

engaruh signifikan terha dap

motivasi kerja karyawan (Y) .

V

ariabel

gaya kepemimpinan partisipatif mempunyai pengaruh yang dominan

dibandingkan dengan variabel bebas yang lain.

5.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini yang dilakukan dengn uji t (parsial) diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan orientasi prestasi (X

(35)

) memiliki koefisien

regresi dengan nilai sebesar 0,939 dan mempunyai pengaruh secara parsial

terhadap variabel motivasi kerja karyawan (Y) dengan nilai signif

ikan 0,000 lebih

kecil dibandingkan dengan α

0.05 dan nilai Sig t ≤ sig. α

maka H 0

ditolak yang artinya

bahwa gaya kepemimpinan orientasi prestasi (X

4

) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan (Y).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembah a

san

yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti memberikan saran

saran serta masukan guna

bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak

-pihak lain yang berkepentingan untuk dapat dijadikan pertimbangan. Adapun saran yang diberikan,

antara lain: 1.

Diharapkan pihak perusahaan dapat

mempertahankan serta meningkatkan mutu dari gaya kepemimpinan partisipatif yang digunakan, karena variabel gaya

kepemimpinan partisipatif mempunyai pengaruh yang dominan dalam

(36)

garuhi motivasi kerja karya wan.

Hal ini dikarenakan pentingnya gaya kepemimpinan partis

i

patif yang diterapkan

seorang pemimpin untuk melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan maupun berkonsultasi serta memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berdiskusi bersama mengharapkan saran

ataupun metode dalam pengambilan keputusan dari karyawan.

2.

Perusahaan

khususnya pemimpin dapat

mempertahankan mutu gaya

kepemimpinan partisipa

tif dengan cara

antara lain, mengadakan diskusi dengan karyawan untuk mengharapkan saran

-saran dari karyawa n.

Dengan m elibatkan

karyawan dalam pengambilan keputusan, dan juga berkonsultasi mengenai

keputusan yang akan diambil. 3.

Perusahaan sebaiknya juga harus lebih memperhatikan faktor

faktor yang dapat

memotivasi karyawan ditinjau dari faktor pemelihara (ekstrinsik) seperti hubungan yang baik dengan pimpinan maupun antar karyawan, kenyamanan lingkungan kerja serta gaji yang se

(37)

Hal ini dikarenakan apabila faktor

faktor dapat tercipta

dengan baik maka motivasi karyawan akan meningkat serta dapat berpengaruh pada hasil pekerjaan karyawan. Sebaliknya apabila faktor

faktor pemelihara tersebut tidak dapat tercipta de ngan bai

k maka akan menimbulkan

ketidakpuasan pada

karyawan. Oleh karena itu hal ini perlu mendapat perhatian dari perusahaan. Cara yang dapat digunaka

n untuk memperbaiki dan mempert

a han

kan faktor pemelihara

antara lain; dengan memberikan adanya jaminan/ keamanan

kerja bagi karyawan,

kenyamanan lingkungan kerja, jumlah gaji dan hubungan atasan dengan pemimpin, hubungan kerja sesama karyawan.

10 4.

Perusahaan sebaiknya juga harus memperhatikan faktor motivasi/faktor pemuas (instrinsik) karyawan seperti keinginan karyawan

untuk meningkatkan

prestasi, mendapatkan penghargaan, melaksanakan tugas yang dibebankan, kem

ajuan karir dan tanggung jawab. Apabila kondisi intrinsik pekerjaan

tersebut terdapat dalam perusahaan maka karyawa

(38)

Apabila motivasi

kerja yang tinggi dimiliki

oleh karyawan akan berdampak baik bagi karyawan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh puimpinan dan hasil maksimal akan tercapai sesuai dengan harapan perusahaan. Cara yang diguna kan

untuk memperbaiki atau menjaga faktor motivasi bagi karyawan antara lain; dengan

memberikan penghargaan terhadap karyawan mengenai pekerjaan atau kontribusinya terhadap kemajuan

perusahaan, kenaikan jabatan, pemahaman tentang tanggung jawab pekerjaan,

pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan. 5.

Bagi peneliti selanjutnya yang akan

melakukan penelitian dengan

menggunakan judul yang sama diharapkan untuk mempelajari atau memasukkan

variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja.

6.

Bagi peneliti selanjutnya yang akan

melakukan penelitian dengan judul yang sama yaitu gay

a kepemimpinan, dapat

menggunakan variabel lain yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan selain motivasi kerja.

Variabel lain yang

dapat digunakan selain variabel motivasi kerja adalah variabel semangat kerja dan variabel kinerja

(39)

elitian terdahulu yang telah disajikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian

(Suatu pendekatan praktik) . Jakarta: PT.

Rineka Cipta

As’ad, Moh. 1986. Kepemimpinan dalam perusahaan edisi kedua. Yogyakarta:

Liberty.

Hasibuan, Malayu. 2010. Organisasi & Motivasi .

Jakarta: PT. Bumi Aksara Nawawi, H.Hadari. 2003. Kepemimpinan

Mengefektifkan Organisasi . Yogyakarta:

Gajah Mada University Press Robbins, Stephen. P. 2007 .

Perilaku Organisasi .

Edisi Kesepuluh .

Cetakan Kedua .

Diterjemahkan oleh Benyamin Molan. Jakarta: Salemba Empat

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006

.

Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT

Pustaka LP3ES Indonesia. Trisnawati

,

Sule Ernie .

(40)

Pengantar Manajemen. Edisi Pertama.

Cetakan kedua. Jakarta: Kencana Sulistiyani

,

Ambar T. 2008. Kepe

mimpinan

Profesional Pendekatan Leadership

Games.

Yogyakarta: Gava Media Miftah

,

Thoha. 2012.

Kepemimpinan dalam manajemen

. Cetakan Keenam belas. Jakarta: CV. Rajawali

Winardi, 2000. Kepemimpin

an dalam Manajemen .

(41)

Inter

-Item Correlation Matrix x3.1

x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.1 1.000 .115 .064 .854 .429 x3.2 .115 1.000 .573 .101 .287 x3.3 .064 .573 1.000 .148 .392 x3.4 .854 .101 .148 1.000 .454 x3.5 .429 .287 .392 .454 1.000 Item

(42)

Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted x3.1 13.97 4.603 .501 .744 .657 x3.2 14.80 4.285 .369 .347 .714 x3.3 14.35 4.589 .447 .413 .674 x3.4 14.03 4.405 .523 .746 .646 x3.5 14.49 3.784 .553 .331 .628

Scale Statistics Mean

Variance Std. Deviation N of Items 17.91 6.316 2.513 5

REGRESSION

Variables Entered/Removed Model

Variables Entered Variables Removed Method 1

(43)

Gaya

Kepemimpinan, Motivasi

a

. Enter

a. All requested variables entered. Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Gaya Kep emimpinan,

Motivasi ANOVA

b

Model

Sum of Squares Df

Mean Square F

Sig. 1

Regression 561.611

Residual 403.452

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Gaya Kep emimpinan, Motivasi

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Coefficients

a

Model

(44)

Coefficients t

Sig.

Collinearity Statistics B

(Constant) 2.787 1.522 1.831 .070 Gaya

Kepemimpinan .460 Motivasi .329

Disiplin Kerja .259

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Coefficient Correlations

a

Model

Disiplin Kerja Gaya

Kepemimpinan Motivasi 1

Correlations Disiplin Kerja 1.000

(45)

Gaya Kepemimpinan -.157

1.000 -.489 Motivasi -.488 -.489 1.000 Covariances Disiplin Kerja .009

-.002 -.004

Gaya Kepemimpinan -.002

.015 -.005 Motivasi -.004 -.005 .008

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Collinearity Diagnostics

a

Model Dimensi on

Eigenvalue Condition Index Variance Proportions (Constant)

Gaya

(46)

.00

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method 1

Disiplin Kerja, Gaya

Kepemimpinan, Motivasi

a

. Enter

a. All requested variables entered. Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Gaya Kep emimpinan,

Motivasi

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan ANOVA

b

Model

Sum of Squares Df

Mean Square F

Sig. 1

(47)

3 187.204 50.113 .000

a

Residual 403.452

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Gaya Kep emimpinan, Motivasi

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t

Sig.

Collinearity Statistics B

(Constant) 2.787 1.522 1.831 .070 Gaya

Kepemimpinan .460 Motivasi .329

(48)

.259

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Coefficient Correlations

a

Model

Disiplin Kerja Gaya

Kepemimpinan Motivasi 1

Correlations Disiplin Kerja 1.000

-.157 -.488

Gaya Kepemimpinan -.157

1.000 -.489 Motivasi -.488 -.489 1.000 Covariances Disiplin Kerja .009

-.002 -.004

Gaya Kepemimpinan -.002

.015 -.005 Motivasi -.004 -.005 .008

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Collinearity Diagnostics

a

Model Dimen sion Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions (Constant)

Gaya

(49)

Motivasi Disiplin Kerja 1

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Residuals Statistics

a

Minimum Maximum Mean

Std. Deviation N

Predicted Value 14.83

25.70 20.19 2.249 112

Std. Predicted Value -2.380

2.452 .000 1.000 112

Standard Error of Predicted Value

(50)

.348 .113 112

Adjusted Predicted Value 14.49

25.94 20.19 2.256 112 Residual -5.861 5.166 .000 1.906 112

Std. Residual -3.032 2.673 .000 .986 112

Stud. Residual -3.049

2.760 .001 1.005 112

Deleted Residual -5.924

5.508 .002 1.979 112

Stud. Deleted Residual -3.174

2.849 .000 1.017 112

Mahal. Distance .183

16.130 2.973 2.724 112

Cook's Distance .000

.126 .010 .018 112

Centered Leverage Value .002

(51)

.025 112

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Chat

Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai

(52)

http://skripsi.narotama.ac.id 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1.

Mengkaji Pengaruh Gaya Kepemimpinan Rektor dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya; 2.

Mengkaji Pengaruh Gaya Kepemimpinan Rektor terhadap Kinerja Pegawai di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya; 3.

Mengkaji Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya;

1.4. Manfaat Penelitian

. Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1.

Menyajikan data empiris Pengaruh Gaya Kepemimpinan Rektor dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai; 2.

Memberikan tambahan informasi kepada peneliti dibidang sumberdaya manusia khususnya pada gaya kepemimpinan dan budaya organisasi untuk peningkatan kinerja pegawai; 3.

Bagi Institusí diharapkan hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi dalam mengembangkan kebijakan program pengembangan pegawai. .

http://skripsi.narotama.ac.id DAFTAR PUSTAKA

Brahmasari, Ayu, Ida., Suprayetno, Agus. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap kepuasan Kerja Karyawan serta dampaknya terhadap kinerja Perusahaan,

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No.2. Dharma, Surya. 2010.

Manajemen Kinerja

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gujarati, N, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi ketiga jilid 2.

Jakarta: Erlangga. Gunarso, Gatot. 2009.

Pengaruh Budaya organisasi, Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai BLK Surabaya.

(53)

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhaadap Kinerja karyawan dengan komitmen Organisasi sebagai variabel Intervening PT.PLN (Persero) Semarang

. Semarang: Universitas Diponegoro. Istijanto. 2008. Riset Sumber Daya manusia.

Jakarta: Gramedia Pustaka utama. Koesmono, Temon. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kinerja Karyawan pada sub sektor Industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur,

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol.7, No.2. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Mariam, Rani. 2009.

Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadaap Kinerja karyawan melalui kepuasan Kerjam Karyawan sebagai variable Intervening kantor Pusat PT Asuransi Jiwa Indonesia (Persero).

Semarang: Universitas Diponegoro. Nawawi, Hadari. 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pasolong, Harbani. 2010. Kepemimpinan Birokrasi.

Bandung: Alfabeta. Riani, Laksmi, Asri. 2011. Budaya Organisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Saroso, Edi. 2010.

Peran Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi staf dalam upaya meningkatkan kinerja staf Studi pada Unit Pelaksana Teknis Bina Marga Surabaya

(tidak dipublikasikan). Surabaya: Universitas Narotama. Santoso, Purbayu, Budi. 2002. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS.

Yogyakarta: ANDI Offset. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Buku 2.

Jakarta: Salemba empat. Simanjuntak, J, Payaman. 2005. Manajemen Evaluasi Kinerja.

Yogyakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung: Alfabeta. ________. 2011. Statistik untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

65

http://skripsi.narotama.ac.id Sukadiono. 2007.

Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya

(tidak dipublikasikan). Surabaya: Universitas Narotama. Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudarmadi. 2007.

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Universitas Semarang.

(54)

Jakarta: PT Raja Grafindo. Tika, Pabundu, Moh. 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara. Timpe, A, Dale. 1999.

Seri Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Kepemimpinan.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Wahjono, Imam, Sentot. 2010. Perilaku Organisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Yuhasril. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang telah Go Publik di Bursa Efek Jakarta. bulletin Penelitian. No. 9

 Job Board

 About

 Press

 Blog

 People

 Terms

 Privacy

 Copyright

We're Hiring!

Referensi

Dokumen terkait

Metode tersebut di dasarkan pada metode Orde-Lima dari Jarrat (untuk akar-akar sederhana) yang hanya memerlukan satu perhitungan fungsi dan tiga kali perhitungan turunan..

metode proyek dan eksperimen agar dalam proses pembentukan pengetahuan siswa dapat berlangsung dengan baik dan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Tidak adanya

Masih kisaran seperti itu yang masih kita lakukan, karena saya pikir, kalau saja setiap keluarga mau, nggak usah ada formal-formal, kuncinya ada di keluarga semua, ini

DAFTAR MATA AJAR PER SEMESTER. (SISTEM

It has been demonstrated that the foraging responses of individual Camponotus mus ants confronted with a standardized stimulus (10% sugar solution) depended on the nutritional state

2013 sudah harus tersedia pada seluruh satuan pendidikan dalam hal ini yaitu sekolah dari mulai awal uji coba kurikulum sehingga semua guru bukan hanya guru yang

[r]

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan vitamin E dan bakteri asam laktat berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap kecernaan lemak kasar pada ayam kedu