• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh rokok terhadap kapasitas vital

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh rokok terhadap kapasitas vital"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ROKOK PADA KAPASITAS VITAL PARU PADA

PEROKOK RINGAN (INDEKS BRINKMAN < 200)

USULAN PENELITIAN

Tinton Susanto Putra 1110158

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL PENGARUH ROKOK PADA KAPASITAS VITAL PARU

PADA PEROKOK RINGAN (INDEKS BRINKMAN < 200)

PENYUSUN TINTON SUSANTO PUTRA

NRP 1110158

Bandung, Januari 2014

Menyetujui

Pembimbing utama, Pembimbing pendamping,

(dr. Pinandojo Djojosoewarno, drs. AIF) (Dra. Sri Utami, M.Kes)

(3)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tinton Susanto Putra NRP : 1110158

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Apabila di kemudian hari ini di ketahui tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian pernyataan saya, Bandung, Januari 2014

(4)

DAFTAR ISI

1.3 Maksud dan Tujuan.…………... 1.4 Manfaat Penelitian... 1.4.1 Manfaat Praktis...………. 1.4.2 Manfaat Akademis……….. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... BAB III BAHAN DAN SUBJEK PENELITIAN

(5)

ABSTRAK

PENGARUH ROKOK PADA KAPASITAS VITAL PARU

PADA PEROKOK RINGAN (INDEKS BRINKMAN < 200)

PADA PRIA DEWASA

Tinton Susanto Putra, 2014, Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno dr., Drs., AIF.

Pembimbing II : Sri Utami Dra., M Kes. Di Indonesia tidak semua pelayanan kesehatan primer terutama di puskesmas dan rumah sakit daerah memiliki spirometri untuk mengukur kapasitas vital seseorang, biasanya pasien harus datang ke laboratorium pusat untuk melaksanakan tes fungsi paru yang pada umumnya terdapat dikota-kota besar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rokok pada kapasitas vital paru pada perokok ringan (indeks Brinkman < 200).

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit paru obstruktif kronis merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Penyebab utama penyakit paru obstruktif kronis salah satunya adalah rokok. Rokok mengandung zat-zat karsinogenik berbahaya semacam tar, nikotin, dan karbon monoksida. Ironisnya sejumlah 80,4% populasi di Indonesia adalah perokok dan Indonesia menduduki peringkat kedua negara dengan perokok terbanyak di dunia, tetapi hanya delapan dari sepuluh orang di Indonesia yang benar-benar mengetahui tentang bahaya rokok (Global Adult Tobacco Survey 2011). Terdapat derajat berat merokok menurut index Brinkman yaitu, lamanya merokok dikali jumlah rokok per hari. Perokok ringan dengan skor < 200, sedang 200–599, dan berat > 600.

Diagnosis penyakit paru obstruktif dapat dilakukan dengan metode-metode yang bersifat morfologis atau fisiologis. Uji fungsi paru secara fisiologis adalah dengan mengukur ventilasi paru (Wilson, 2006). Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara masuk dan keluar paru menggunakan alat yang disebut spirometri (Guyton, 2008).

Indonesia memiliki kendala yang memang merupakan masalah seluruh negara berkembang, yaitu masalah pemerataan, termasuk pemerataan alat-alat dalam bidang kedokteran seperti halnya spirometri, dimana tidak semua pelayanan kesehatan primer terutama di puskesmas dan rumah sakit daerah memilikinya (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2004). Bilamana pasien ingin melaksanakan tes fungsi paru, ia harus datang ke laboratorium pusat untuk melakukannya (Martin, 1987). Sehingga pasien yang keadaannya kurang baik yang dirawat di pusat pelayanan kesehatan yang tidak memiliki spirometri akan mengalami kendala untuk melakukan tes fungsi paru.

(7)

kapasitas inspirasi, kapasitas residu fungsional, kapasitas paru total, dan kapasitas vital paru (Guyton, 2008).

Penurunan kapasitas paru antara lain disebabkan oleh rokok, umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, posisi tubuh, latihan fisik, kekuatan otot–otot pernapasan, serta distensibilitas paru dan dinding dada (Guyton, 2008).

Pengukuran kapasitas vital paru dapat dilakukan dengan menggunakan spirometri, ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain one stage vital capacity dan two stage vital capacity

Peneliti teratarik untuk melakukan penelitian berujudul pengaruh rokok pada kapasitas vital paru pada perokok ringan (indeks Brinkman < 200). Perokok ringan adalah orang yang memenuhi kriteria indeks Brinkman < 200 yang merupakan hasil daripada lamanya merokok (tahun) dikali jumlah rokok per hari (batang).

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah rokok dapat mempengaruhi kapasitas vital paru pada perokok ringan

2. Bagaimana kapasitas vital paru sebelum merokok dibandingkan dengan setelah merokok

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui bahaya rokok pada paru dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh rokok pada kapasitas vital paru mahasiswa FK-UKM

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Praktis

(8)

Diharapkan dengan mengetahui pengaruh rokok terhadap kapasitas vital paru, dapat membantu penanganan bagi seseorang yang mengalami masalah pada sistem pernapasannya

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kapasitas vital (KV) adalah jumlah udara terbesar yang dapat diekspresikan setelah usaha inspirasi maksimal. Secara klinik sering diukur sebagai indeks fungsi paru. KV memberikan informasi bermanfaat tentang kekuatan otot pernafasan (Ganong, 2002).

Pemeriksaan faal paru merupakan pemeriksaan yang lebih peka untuk mengetahui perubahan patologis dan saluran pernafasan dibandingkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan faal paru yang dilakukan adalah pemeriksaan spirometri untuk mendapatkan nilai KV (Syamsiah A, Yunus F, 1997). KV Paru dapat dihitung dengan menggunakan rumus dari Baldwin : KV = (27,63-0,112A) + Height (Georges D, 1920)

Rokok dapat mempengaruhi kapasitas vital dengan cara mencegah cilia untuk berfungsi dengan baik sehingga cilia tidak dapat mengeluarkan kotoran, jika cilia rusak maka zat kimia dari rokok yang terinhalasi akan menetap dan mengiritasi paru yang mengakibatkan inflamasi maupun infeksi

Setiap kali menghisap rokok, bahan-bahan pencemar dan beracun seperti karbon monoksida, tar, dan nikotin akan masuk ke dalam paru-paru dan merusak kantung alveolar sebagai tempat pertukaran oksigen sehingga akan mengakibatkan tidak elastisnya kantung alveolar yang dapat mengakibatkan emfisema paru

Nikotin dalam rokok merupakan suatu zat bronkokonstriktor yang mengakibatkan penyempitan pada bronkus juga dan vasokonstriksi pembuluh darah yang dapat membuat kerja jantung untuk mendistribusikan oksigen menjadi lebih berat sehingga dapat pula mempengaruhi kerja paru untuk menukar antara karbon dioksida dan oksigen (http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-topics/lung-cancer/, 2012).

(9)

1. Rokok mempengaruhi kapasitas vital paru

(10)

BAB III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat Bahan dan Subjek Penelitian

3.1.1 Alat–alat yang Digunakan 1. Alat spirometri

2. Rokok

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian (SP) terdiri dari 30 orang mahasiswa FK-UKM yang berumur antara 18-25 tahun yang bersedia menjadi SP secara sukarela, yang telah mengisi inform consent dengan beberapa kriteria inklusi.

kriteria inklusi : 1.Laki-laki

2.Usia 18-25 tahun 3.Index Brinkman < 200

Index Brinkman = jumlah rokok / hari ( batang ) x lama merokok ( tahun )  1–199 = perokok ringan

 200–599 = perokok sedang  > 600 = perokok berat

Besar sampel penelitian ditentukan berdasarkan taraf kepercayaa 95% dan power test (kekuatan uji) 80% dengan menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rata-rata data berpasangan

Rumus (Colton T, 1987) n = σ2

(Z1-α + Z1-β)2

(11)

α = 0,05 β = 0,2

Z1-α danZ1-β dari tabel distribusi normal standar. untuk taraf kepercayaan 95%

nilai Z1-α = 1,96 untuk power test 80% nilai Z1-β = 1,04.

3.2 Metode Penelitian

Prospektif penelitian laboratorium sungguhan bersifat komparatif, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Data yang diukur yaitu jumlah rokok dalam batang dan kapasitas vital dalam %. Analisis data memakai uji t berpasangan dengan α= 0,05

3.2.1 Variabel Penelitian 1. Pengaruh rokok dengan KV

o Variabel Perlakuan : Rokok berfilter o Variabel Respon : Kapasitas vital (KV)

KV diukur dengan cara melihat angka yang terdapat pada spirometri setelah SP melakukan ekspirasi maksimal.

3.3 Prosedur Penelitian Persiapan sebelum tes : 1. Cukup tidur

2. Tidak melakukan aktivitas berat 3. Tidak merokok

(12)

1. Tidak melakukan aktivitas berat

2. Istirahat dengan cara duduk selama 10 menit 3. Tidak merokok sebelum melakukan tes

Tes Kapasitas vital :

1. Tombol diatur sesuai dengan SP yang meliputi jenis kelamin, umur, dan tinggi badan.

2. Setelah power alat di jalankan, tombol pengatur di tengah diarahkan pada KV pred. sehingga diketahui berapa perkiraan KV untuk orang tersebut.

3. Setelah subjek penelitian bersiap-siap dengan alat tiup didalam mulut, SP menarik nafas sedalam mungkin kemudian mengeluarkan nafasnya, dengan cepat dan sekuat-kuatnya sampai habis (inspirasi maksimal diikuti ekspirasi maksimal). Setelah pengeluaran nafas habis lampu Read (baca) langsung menyala.

4. Sebagai hasil akhir adalah nilai yang paling baik, yang dicatat dalam 3 kali percobaan.

5. SP merokok 1 (satu) batang rokok , lalu kembali melakukan pengecekan KV dalam waktu kurang dari 2 (dua) jam setelah merokok

6. Hasil akhir dicatat dan dibandingkan antara sebelum dan sesudah merokok

3.3.1 Data yang Diukur

KV diukur dalam % setelah menghembuskan nafas dengan cepat dan sekuat-kuatnya sampai habis dalam waktu 6 detik.

Index Brinkman diukur dengan dihitung berapa jumlah batang rokok per hari dikali dengan lamanya merokok dalam tahun

3.3.2 Analisis Data

1. Pengaruh rokok terhadap KV

- Uji t berpasangan, dengan α=0,05

3.3.3 Hipotesis

H0 : Kapasitas vital setelah merokok sama atau bertambah

(13)

H1 : Kapasitas vital setelah merokok berkurang dibandingkan dengan

kapasitas vital sebelum merokok

3.3.4 Kriteria Uji

Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, adapun penilaian keeratan

hubungan menurut (Guilford, 1965) sebagai berikut : 0–0,2 = Lemah Sekali

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Kusumawardani, Nunik. 2012. Masalah Rokok di Indonesia .http://tcsc-indonesia.org/wp-content/uploads/2012/10/Masalah-Rokok-di-Indonesia.pdf. 1 Februari 2014

Anonim 1. 2013. What’s In a Cigarette.http://www.lung.org/stop-smoking/about-smoking/facts-figures/whats-in-a-cigarette.html. 10 Januari 2014

Anonim 2. 2012. Smoking and Cancer.http://www.cancerresearchuk.org/cancer-info/healthyliving/smokingandtobacco/whatsinacigarette/. 10 Januari 2014

Ganong W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. hal. 624-6, 629

Guyton A.C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. …,…,…,…,…

Martin L. 1987. Pulmonary Physiologi in Clinical Practice. St. Louis: Mosby Company. 18.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2004. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis).

Jakarta: FKUI.

Syamsiah A, Yunus F. 1997. Pemeriksaan Spirometri Collins. J. Respirindo. 17 : 45-51.

Referensi

Dokumen terkait

Jenazah yang kemungkinan besar Noordin M Top diterbangkan menuju Jakarta melalui Bandara Adisutjipto Yogyakarta/ dengan menggunakan pesawat Fokker 100 Trans Wisata

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD 04 Jekulo dapat disimpulkan bahwa penerapan model Creative Problem Solving dapat

During that same year, his wife Karina Jett who is also a professional Poker player, made the same final table as did Chip at the Old Billings Gate Market Open Event in London.. Born

Desa Pangkal Jaya ini juga semula adalah desa yang jauh dari peradaban, dengan latar belakang pendidikan serta sumber daya manusia yang sangat rendah serta tidak

tutor agent tutoring strategies student profile cxn inventoryi grammar enginei flexibility strategies language agent cxn inventoryj grammar enginej learning strategies student

Berdasarkan latar belakang yang peneliti kemukakan di atas, maka dapat dilihat maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

Gambar 4.4 Perintah untuk menginstal cacti yang nantinya akan di gunakan untuk monitoring jaringan. Setelah instalasi selesai. Buka web browser dan masukkan ip yang telah

Setiap mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang wajib melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), karena kegiatan ini merupakan bagian integral