• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran agama dalam kehidupan modern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran agama dalam kehidupan modern"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Peran agama dalam kehidupan modern.

Berbicara tentang agama memerlukan suatu sikap ekstra hati-hati. Sebab agama merupakan persoalan social, tetapi penghayatannya amat bersifat individual. Apa yang dipahami dan apa ang dihayati sebagai agama oleh seseoarang amat banyak tergantung pada keseluruhan latar belakang dan kepribadiaannya. Hal itu senantiasa membuat terdapat perbedaan tekanan penghayatan dari satu orang ke orang lain dan membuat agama menjadi bagian yang amat mendalam dari kepribadian atau privacy seseorang. Maka dari itu agama senantiasa bersangkutan dengan kepekaan emosional.

Sekalipun begitu, masih terdapat kemungkinan untuk membicarakan agama sebagai sesuatu yang umum dan objektif. Dalam daerah pembicaraan itu di harapkan dapat dikemukakan hal umum yang menjadi titik kesepakatan para penganut agama, disebabkan pemahaman dan penghayatan yang innndiviidual tersebut, maka terdapat pula bermacam-macam definisi. Professor Wallace mengatakan bahwa agama ialah “suatu kepercayaantentang makna terakhir alam raya. E.S.P. Haynes berpendapat agama ialah suatu teori tentang hubungan manusia dengan alam raya.” Bagi john morley agama adalah perasaan kita tentnag kekuatan-kekuatan tertinggi yang menguasai nasib manusia dan james Martineau mendefiniskannya sebagai kepercayaan tentang tuhan yang abadi yaitu tentang jiwa dan kemauan ilahi yang mengatur alam raya dan berpegang pada hubungan-hubungan moral dengan umat manusia, sedangkan seorang ahli filsafat terkenal, professor Mc. Taggart berkata agama adalah sudah jelas merupakan suatu keadaan kejiwaan. Ia dapat digambarkan secara paling baik sebagai perasaan yang terletak di atas adanya kekyakinan kepada keserasian antara diri kita sendiri dan alam raya secara keseluruhan.”

Rasa kesucian realitas keagamaan yang esensial

(2)

jiwa manusia, secara alamiah atau fitriah, telah membuat manusia menjadi apa yang disebut hanif dalam agama (islam). Jadi secara singkat agama adalah pernyataan keluar sifat hanif manusia yang telah tertanam dalam jiwanya. Maka, beragama amatlah natural, dan merupakan kebutuhan manusia secara esensial.

Peran agama

Jika titik tolak tersebut benar, maka, pada hakikatnya, tidak ada perbedaan antara agama dan peranannya dalam kehidupan modern ataupun primitif. Sebab, ia tidak lain ialah pemenuhan kecendrungan alamiahnya sendiri, yaitu kebutuhan akam ekspresi rasa kesucian tadi. Tapi mungkin bagi masyarakat modern, memang, timbul masalah-masalah berkenaan dengan agama ini. Rasa kesucian lebih merupakan sesuatu yang terletak dalam daerah kehidupan mental, spiritual atau rohani, dari pada lainnya dan pendekatan yang fulgar kepada anti modernitas, dimana penonjolan segi-segi kehidupan material merupakan gejala yang amat umum, akan senantiasa merongrong atau memperlemah keinsyafan akan kehidupan rohani. Itu pada satu ujung ekstrimitas. Pada ujung lainnya adalah pendekatan yang kurang cermat terhadap esensi agama dalam situasinya yang diharapkan kepada gelombang pasang kehidupan kebendaan. Dalam pendekatan itu, sering terjadi kecendrungan untuk mecoba merendahkan arti kehidupan material, atau kecendrungan yang lebih menggoda lagi;Karena itu yang lebih umum dilakukan orang ialah mencampur adukan segi kehidupan ruhani dan segi kehidupan material. Hal pertama terwujud dari sikap-sikap yang mengingkari kehidupan duniawi, memilih menempuh hidup uzlah dan menyelami kehidupan mistik semata-mata. Sedang hal kedua adalah munculnya sikap yang menuntut adanya pembenaran langsung segi-segi kehidupan material dalam ukuran-ukuran formal agama. (bagi seorang penganut agama, memang semua kehidupannya harus mendapatkan pembenaran dari agamnya, tetapi tidak mesti dan senantiasa secara langsung, dan kebanyakan adalah secara tidak langsung. Sebab, seperti yang dikatakan prof. Whitehead, agama itu, dari segi doktrinalnya, dapat digambarkan sebagai sesuatu system tentang kebenaran kebenaran umum yang mempunyai daya untuk mengubah budi pekerti, jika kebenaran-kebenaran umum itu dipegang secara ikhlas dan dihayati secara sungguh-sungguh).

Agama dan kehidupan modern

(3)

antagonis dengan kesakralan atau rasa kesucian tersebut tadi. Sebuah magit tidak mungkin ada tanpa kedua unsurnya yang antagonis – berupa kutub-kutub utara dan selatannya. Demikian pula kehidupan yang wajar, ia memerlukan keseimbangan antra aspek profane dan aspek sacral, maka tidak heran bahwa dalam masyarakat modern dalam konotasi tersebut tadi – masalah mencari dan menemukan makna hidup yang ultimate, jadi berarti sacral, menjadi semakin serius dan akut. Indikasi-indikasi kearah itu dapat disebutkan dua macam yang datangnya dari dua jurusan yang berlawanan. Positif dan negative. Yang negative berupa gejala bahwa penyakit jiwa lebih banyak pada masyarakat modern dari pada masyarakat yang lebih sederhana (untuk indonesia lebih banyak dikota-kota besar dari pada di desa-desa). Yang positif berupa gejala semakin tertariknya orang-orang modern kepada pemikiran-pemikiran spekulatif (di amerika lebih banyak orang yang membaca Alkitab sekarang dari pada dulu, meskipun pengunjung gereja menurun)

Tetapi yang lebih relevan dengan kita, bangsa Indonesia, mungkin bukan dalam konotasi tersebut diatas. Bangsa Indonesia sekarang sedang membangun. Dalam pembangunan itu yang di usahakan ialah peningkatan kemampuan ekonomi hal itu dinyatakan dalam banyak sekali ukuran atau norma, antara lain yang terpenting adalah kenaikan GNP. Sampai dengan tingkat berapakah kita akan menganggap kehidupan ekonomi sudah cukup makmur? Sedangkan dihadapan kita terdapat contoh-contoh GNP perkapita yang jauh lebih tinggi, umpamana amerika serikat dengan 4000 dollarnya. Mengejar dan mencapai tingkat kemakmuran menurut ukuran amerika tidak mungkin, karena memang jaraknya terlampau jauh, juga rate of growth kita dibawah rate of growth amerika. Kedua, dan ini lebih penting kekayaan alam yang ada tidak mungkin menunjang kehidupan ala amerika auntuk keseluruhan manusia.

Jadi dalam perspektif global, sekalipun Indonesia tidak termasuk Negara maju dengan masyrakat modern, namun ia menghadapi persoalan modern. Dalam hubungannya dengan agama ialah, apakah ia masih mampu berperan dalam memberikan alternative cara hidup yang tidak terlampau terikat pada ukuran-ukuran materil. Alternative itu harus mampu dikemukakan di depan (before hand) artinya tidak setelah kita terlanjur hancur karena kegagalan dalam usaha mencapai kemakmuran materil ala amerika, hal itu berarti dengan perkataan lain, apakah agama sanggup menjadi sumber inspirasi dan konsep suatu pola pembangunan yang dapat dijadikan alternative bagi yang ada sekarang? (seperti banyak kritik dilontarkan bahwa pola pembangunan sekarang terlalu berorientasi kepada usaha kenaikan GNP, meskipun masih dapat dibela sebagai suatu yang tak mungkin dielakkan mengingat urgensi nasional kita).

(4)

Semua alat social iyang berkenaan dengan nasib itu, saya kira, dapatlah sepenuhnya dimasukkan ke bawah judul agama.”

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen telah menjalankan sistem pengendalian intern secara jelas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat/pelaksana dalam rangka pengendalian risiko

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

ERP adalah sistem yang didesain untuk perancangan efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang dapat mensupport supply chain management,

Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini antara lain data spasial citra satelit optis Sentinel 2 Level 1C perekaman bulan Juli 2018 hingga Januari 2019, data lahan

Potensi di bidang industri pertambangan tersebut membutuhkan strategi perencanaan dan pengembangan yang lebih komprehensif yang mempertimbangkan beberapa aspek,

(1) Tanah gambut atau tanah organik adalah tanah yang berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak

14 lapangan (groundtruthing) mencakup pengambilan data parameter perairan , data terumbu karang dan mangrove. Tahap ketiga yaitu pengolahan data survei lapangan