• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diplomasi di Era Abad Pertengahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Diplomasi di Era Abad Pertengahan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SEPLO_Skolastika L. K._071411231051_Week 5

Diplomasi di Era Abad Pertengahan

Sebelumnya, penulis telah menjabarkan tentang sejarah serta bagaimana perkembangan diplomasi pada era Romawi. Kali ini penulis akan membahas tentang sejarah dan perkembangan diplomasi pada era abad pertengahan. Orang-orang pada era Romawi kuno hampir tidak pernah menggunakan diplomasi sebagai alat untuk mengelola hubungan internasionalnya dengan negara-negara lain (Kurizaki, 2011). Pada diplomasi era Romawi lebih banyak menggunakan hard diplomacy. Memang pada awalnya Romawi menjalin koalisi dan azas timbal-balik dengan negara lain, namun seiring bertambah kuatnya Romawi, Romawi bertindak semena-mena yang mengakibatkan mundurnya negara-negara koalisi Romawi (Roy, 1995). Romawi kuno telah berkontribusi terhadap berkembangnya hukum internasional. Mereka menciptakan beberapa istilah hukum yaitu ius civile, ius gentium, dan ius naturale (Roy, 1995). Sarana-sarana diplomatik kurang berkembang pada era Romawi kuno (Kurizaki, 2011). Romawi pada saat itu bersifat hegemon terhadap negara lain.

Ketika kekuatan Roma mulai menurun, jubah Romawi akhirnya ditanggung oleh Kekaisaran Romawi Timur. Kekaisaran ini juga disebut sebagai Kekaisaran Byzantium (Roy, 1995). Kekaisaran Byzantium merupakan kekaisaran pertama dalam sejarah yang mendirikan departemen luar negeri dan mengembangkan protokol diplomatik yang kompleks (Rousseau, 2011). Sebagai negara yang merupakan pecahan dari era Romawi kuno, Kekaisaran Byzantium tidak begitu kuat dalam hal militer seperti pada saat Romawi kuno. Untuk menarik dukungan dari negara lain, Kekaisaran Byzantium atau Kekaisaran Romawi Timur berusaha mendapat dukungan dengan kristenisasi yang disebarkan oleh kaisar. Kristenisasi pada era Byzantium juga berfungsi sebagai alat politik penguat legitimasi (Kurizaki, 2011).

(2)

SEPLO_Skolastika L. K._071411231051_Week 5

Kemudian lama kelamaan kepercayaan masyarakat akan agama Kristen mulai hilang karena suatu krisis wabah penyakit pes tidak dapat diselesaikan oleh gereja.

Dari semua tulisan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa berbeda dengan diplomasi pada era Romawi kuno yang lebih menekankan pada hard diplomacy, di era setelah runtuhnya Romawi kuno, lebih menekankan pada soft diplomacy. Hal ini dilakukan dengan cara mengadu-domba antar suku bangsa dan mendoktrin mereka menjadi agama Kristen untuk mendapatkan dukungan. Agama dipilih sebagai salah satu bentuk soft diplomacy pada waktu itu karena pada saat itu banyak fanatisme terhadap agama. Lama-kelamaan, peran gereja makin besar sehingga berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan manusia hingga ilmu pengetahuan. Karena pengaruh gereja yang begitu kuat, pada masa tersebut jika ada sesuatu yang bertentangan dengan aturan gereja akan dihukum yang tidak jarang menyebabkan penyimpangan gereja pada masa tersebut. Lambat laun, peran gereja mulai menurun karena mulai hilangnya kepercayaan masyarakat pada agama Kristen karena gereja tidak dapat menyelesaikan the black death yang merupakan wabah penyakit pes. Tokoh-tokoh pada era pertengahan yaitu, Paus, Kaisar, serta penguasa lokal seperti Adipati.

Referensi :

Kurizaki, Shuhei. 2011. A Natural History of Diplomacy. Texas: A&M University Press. Roy, Samendra Lal. 1995. Diplomasi. Jakarta: PT. Grafindo Raja Perkasa.

Rousseau, Richard. 2011. Diplomatic Courier : From Ancient Greek Diplomacy to Modern Summitry.

Referensi

Dokumen terkait

Secara singkat, faktor yang dapat menjadi daya tarik pusat kota bagi masyarakat untuk memilih tinggal di pusat kota tersebut yang dapat menyebabkan permukiman tumbuh

Penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam, suhu hidrolisis dan lama waktu fermentasi dari biomassa yang digunakan yaitu alang-alang menjadi

Dari tabel 2 Hubungan antara Kepuasan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan dimensi Bukti Fisik menggunakan rank Spearman diperoleh hasil r = 0,657

penyesuaian akhir. Setelah proses penyesuaian musiman awal dan penyesuaian musiman akhir sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah n.rencari taksiran komponen

[r]

Hal lain yang membuat persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap penggunaan e- filing yakni karenakan Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjadi responden dalam penelitian

Indonesia yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi yaitu sekitar 35 per 100 anak, yang ditunjukkan dengan selalu penuhnya ruangan anak baik di rumah sakit pemerintah ataupun rumah

Secara analogi pada penelitian burung lovebird perilaku yang dilakukan oleh jantan untuk menarik pasangan adalah dengan cara mendekati betina sambil mengangguk-anggukkan