Perbedaan antara Proporsi dan Rate 1. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Pada proporsi, perbandingan menjadi : A/(A+B). Bila dikalikan dengan 100 %, biasanya disebut suatu persentase.
Contoh:
Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang di antaranya menderita penyakit malaria. Berapa proporsi penderita malaria?
Proporsi= 20
500×100=4
Ada 20 kasus dari 500 orang, berarti proporsi kasusnya 4 %. 2. Rate
Rate adalah perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu. Dihitung dengan cara pembagian antara jumlah individu yang mengalami peristiwa (numerator) dengan jumlah total (keseluruhan) yang mungkin dapat (kapabel) mengalami peristiwa (denominator atau populasi berisiko) dan perkalian dengan suatu konstanta (tetapan). Rate bisa mungkin dan tidak mungkin menjadi proporsi. Format umum dari rate adalah
Rate= Numerator
Denominator× F Keterangan:
Numerator adalah jumalah orang atau individu yang mengalami peristiwa.
Denominator adalah jumlah populasi berisiko (jumlah total orang atau
keseluruhan individu yang mungkin mengalami peristiwa).
F adalah faktor pengali, biasanya kelipatan 10, mengkonversi rate dari suatu
fraksi ke suatu jumlah keseluruhan.
Contoh:
Pada tahun 2004, ada 100 kasus demam berdarah di suatu kota yang berpenduduk 1.250.000 orang. Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu?
Rate= ⅀kasus Rate demam berdarah = 8 kasus per 100.000 orang
No .
Proporsi Rate
1. Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan.
Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
2. Nilainya antara 0 dan 1, Nilai p adalah pecahan
Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga.
Referensi:
Amiruddin, Ridwan, dkk. 2011. Modul Epidemiologi Dasar. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.