4
Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan
topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan
hipotesis. Kajian kepustakaan harus mencakup teori-teori yang sudah baku dalam buku teks, maupun
temuan-temuan terbaru yang ditulis dalam jurnal dan skripsi yang sudah dipublikasikan. Hasil kajian tersebut
2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti harus mencari dan membahas terbitan-terbitan (publikasi jurnal) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Hasil-hasil penelitian terdahulu/yang telah ada, yang
relevan dengan studi/penelitian yang dilakukan tersebut kemudian dijadikan acuan bagi peneliti dalam menyusun tinjauan teori, hipotesis, dan kerangka pemikiran. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun penelitian terdahulu:
1. Menunjukkan keterkaitan permasalahan penelitian yang diusulkan dengan hasil penelitian terdahulu.
2. Membahas perbedaan variabel, indikator, dan metoda antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini benar-benar orsinil dan akan memberikan kontribusi pada khasanah pengetahuan pada bidang yang diteliti
3. Penelitian terdahulu yang dianggap relevan harus dibahas secara kritis menyangkut : a. Siapa yang meneliti topik atau masalah itu?
b. Dimana lokasi penelitian itu dilakukan?
c. Apa variabel dan indikator pada bidang studinya? d. Bagaimana pendekatan dan analisisnya?
e. Bagaimana kesimpulannya? f. Apa kritikan terhadap studi itu?
4. Jumlah penelitian terdahulu untuk menyusun skripsi dengan metode kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. 3 (tiga) hasil penelitian dalam bentuk skripsi dengan subjek atau objek yang berbeda dari Institusi/Universitas yang berbeda
b. 10 (sepuluh) hasil penelitian dalam bentuk jurnal (10 jurnal luar negeri atau 5 jurnal luar negeri dan 5 jurnal dalam negeri)
2.2. Tinjauan Teori
• Membahas teori, model, dan konsep yang berkaitan dengan topik, masalah, atau variabel penelitian,
difokuskan pada teori-teori yang sudah baku dan teruji secara ilmiah. Rangkuman teori pada sub bab ini
sekurang-kurangnya harus mampu menjelaskan defnisi dan elemen-elemen pembentuk dari topik, masalah,
atau variabel penelitian. Jika terdapat hubungan antar variabel, maka teori juga harus mampu menjelaskan hal ini. Pembahasan teori harus disajikan secara terstruktur, dimulai dari teori yang paling umum sampai dengan
2.3 Hipotesis
• Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan benar atau tidak. Setiap penelitian terhadap suatu objek hendaknya dibawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya didalam kenyataan (emperical verifcation), percobaan (experimentation), atau praktek (implementation). Pengecualian bagi metode deskriptif yang tidak perlu mengajukan hipotesis.
• Hipotesis diajukan berdasarkan kombinasi penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif bersumber dari konsep umum atau teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, sedangkan penalaran induktif bersumber dari sintesa dan generalisasi dari beberapa bukti empiris atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang mendukung.
DEFINISI HIPOTESIS
• Hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapatan
• Hipotesis adalah: pernyataan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang dikemukakan
• Hipotesis adalah: dugaan sementara yg masih
Kriteria Hipotesis yang baik
1. Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu.
2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris. 3. Hipotesis harus bersifat spesifk.
4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikaitkan dengan teknik /metode penelitian yang ada untuk
Persyaratan Hipotesis
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas. 2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya
hubungan antara dua atau lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yg
Fungsi hipotesis
1. Menguji kebenaran suatu teori
2. Memberi ide utk mengembangkan suatu teori
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Hubungan 2. Hipotesis pengaruh 3. Hipotesis komparasi
• Penelitian yang bersifat deskriptif tidak
Hipotesis Hubungan
• Hipotesis hubungan digunakan pada saat peneliti menduga ada hubungan yg signifkan antara dua atau lebih variabel atau faktor yg sedang diteliti. Dugaan tersebut merupakan hasil observasi mendalam, pengkajian literatur, konsultasi dengan pakar atau pengalaman empirik.
• Hipotesis hubungan dapat berupa : • dua pihak
Contoh Hipotesis Hubungan
Dua Pihak :
Diduga terdapat hubungan antara kota asal wisatawan (X) dengan tujuan wisata ke kota bandung (Y)
Hipotesis Pernyataan
Ho : P xy = 0 Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y H1 : P xy ≠ 0 Ada hubungan antara variabel X dan Y
Hipotesis Pernyataan
Ho : P xy < 0 Terdapat hubungan negatif antara variabel X dan Y H1 : P xy > 0 Terdapat hubungan positif antara variabel X dan Y Satu Pihak :
Hipotesis Pengaruh
• Pada penelitian pengaruh, umumnya peneliti ingin
membuktikan ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian pengaruh harus dilandasi
teori yg baku atau didukung beberapa penelitian terkait sebelumnya.
• Hipotesis pengaruh dapat berupa :
• Dua pihak
Contoh Hipotesis Pengaruh
Ho : β xy ≤ 0 Tidak ada pengaruh positif antara variabel X dan Y H1 : β xy > 0 Ada pengaruh positif antara variabel X dan Y
Satu Pihak :
Hipotesis Perbandingan
• Tujuan utama hipotesis perbandingan adalah untuk
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yg signifkan antara dua variabel atau lebih yg dibandingkan oleh
peneliti.
• Hipotesis Perbandingan dapat berupa :
Contoh Hipotesis Perbandingan
Dua Pihak :
Diduga terdapat perbedaan signifkan anggaran liburan antara eksekutif Jakarta (A) dengan eksekutif Bogor (B) :
Hipotesis Pernyataan
Ho : µA= µA Rerata A sama dengan rerata B
H1 : µA≠ µA Rerata A tidak sama dengan rerata B
Hipotesis Pernyataan
Ho : µA≤ µA Rerata A lebih renda atau sama dengan rerata B H1 : µA> µA Rerata A lebih besar dari rerata B
Satu Pihak :
Pengujian Hipotesis dengan
Statistik
• Setelah merusmuskan hipotesis langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan menggunkan uji statistika
• Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti harus menetapkan tingkat keyakinan/tingkat signifkansi hipotesis yg akan diuji.
• Tingkat signifkansi disimbolkan dengan α. Secara umum keputusan peneliti untuk menerima atau menolak terhadap situasi hipotesisnya dapat berupa :Situasi Terima Ho KeputusanTolak Ho
Prasyarat Analisis
Data/Pengujian Hipotesis
• Sebelum melakukan pengujian Hipotesis dengan menggunakan statistik, data yang telah terkumpul perlu dilakukan Uji Prasyarat Analisis
• Pada data primer peneliti perlu melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas.
• Untuk analisis data sekunder (inferensial), peneliti perlu
2.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran membahas rangkaian penalaran
(pola pikir) yang akan digunakan untuk menggambarkan masalah penelitian sehingga terbentuk kerangka
pemikiran yang akan mengantarkan pada simpulan
penelitian. Kerangka pemikiran tersebut harus berasal dari teori atau gabungan beberapa teori dan penelitian sebelumnya yang dijelaskan secara naratif serta