• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori

Beberapa teori yang akan dipaparkan dalam landasan teoritis ini berkaitan dengan penelitian sebagai berikut:

2.1.1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.

2.1.1.1 Definisi Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sudjana (2005: 76) model pembelajaran adalah model pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Sedangkan Sutikno (2009: 88) menyatakan model pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Eggen dan Kauchak dalam Wardhani (2005) mengatakan model pembelajaran adalah pedoman berupa progam atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran.

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif

Usaha-usaha guru dalam pembelajaran siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu peinilihan berbagai metode,strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal utama. Pedoman itu memuat Tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan dan pengembangan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar. Dengan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran,

(2)

diharapkan adanya perubahan dan mengingat (memorizing) atau menghapal (rote learning) kearah berpikir (thinking) dan pemahaman (understanding), dan model ceramah ke pendekatan discovery learning atau inquiry learning, dari belajar individual ke kooperatif, serta dan subject centered ke clearer centered atau terkonstruksinya pengetahuan siswa (Setiawan,2005). Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi guru. Model pembelajaran kooperaktif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang beda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dan ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperaktif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nurwahyudin (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada modal pembelajaran kooperaktif berbeda dengan stuktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperaktif, siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk meriyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperaktif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dan temanya, serta pengembangan ketrampilan sosial. Menurut Nurwahyudin (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

b. Setiap anggota kelompok (siswa) mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

c. Setiap anggota kelompok (siswa) membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggot kelompoknya.

d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

(3)

f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan mempertanggungjawabkan secara individual materi yang dipelajari dalam kelompok kooperaktif.

2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

Menurut Rahmadi (2006), model pembelajaran course review horay adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara pemahaman konsep dan bermain kuis, adapun langkah-langkah pembelajaran dengan strategi course review horay yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi.

b. Guru memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi materi secara detail.

c. Tiap anggota kelompok menuliskan angka pada tiap lintingan kertas secara urut. Aturan penomoran, misalnya kelompok satu beranggota 4 siswa maka tiap siswa menulis pada kertas lintingan sesuai nomor urut.

d. Tiap siswa pada kelompok tersebut memasukkan ke dalam kotak. e. Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak.

f. Siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru, berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore.

g. Pemberian reward atau penghargaan pemenang atas nilai kelompok yang memperoleh nilai tertinggi.

h. Membuat kesimpulan. 2.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam Sudjana ( 2004: 27) membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk

(4)

penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Dalam penelitian ini hasil belajar adalah pencapaian kognitif siswa yang diukur dengan nilai dari tes.

2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 2005 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Sutikno (2009 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2005 : 39).

2.3 Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian tentang Penggunaan model belajar Course Review Horay dalam meningkatkan hasil belajar IPA telah banyak dilakukan, antara lain oleh Suhartono (2001), Sumarni (2001), Mugiyarto (2001), Permana (2009).

Suhartono (2001) meneliti tentang perkembangbiakan tumbuhan vegetatif dengan judul ”Peningkatan motivasi dan prestasi belajar tentang perkembangbiakan vegetatif dengan model belajar Course Review Horay pada siswa kelas IV SD 4 Cranggang Dawe Kudus”. Setelah diadakan penelitian melalui analisis catatan harian siswa ternyata ada peningkatan pada hasil belajar. Semula rata-rata siswa pada siklus I 45, 95, Kemudian pada siklus II menjadi 52,52, berarti ada peningkatan sebesar 14,2%.

Sumarni (2005) mengadakan penelitian tentang ciri tumbuhan hidrofit dengan judul penelitian ”Peningkatan Hasil Belajar IPA tentang ciri-ciri tumbuhan hidrofit dengan Course Review Horay pada SD 1 Wonosari Gembong Pati”. Penelitiannya membahas tentang bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan model Course Review Horay dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini juga membahas tentang perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran IPA. Setelah diadakan penelitian pada siklus I

(5)

rata-rata yang diperoleh siswa adalah 64,75, pada siklus II 66, 70 dan pada siklus III menjadi 74, 95 , jadi terjadi peningkatan sebesar 5,10 %

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan peneliti ingin meneliti l tentang penerapan model belajar Course Review Horay untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas IV semester I Tahun 2012.

2.3 Kerangka Berpikir

Selama ini IPA dipandang sebagai suatu Ilmu yang sulit dipahami karena selalu berkembang dan menggunakan konsep alam yang berubah - ubah. Untuk mengatasi pennasalahan di atas, perlu dicari suatu pendekatan yang dapat mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan dan bukan menyeramkan sehingga dapat meningkatkan motivasi sekaligus mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPA.

Untuk itu peneliti mencoba untuk menerapkan pembelajaran Course Review Horay (CRH) untuk meningkatkan hasil belajar.

Diagram: 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas KONDISI AWAL TINDAKAN AKHIR GURU Pembelajaran secara konvensional Menerapkan Pembelajaran Coures Review Horay (CHR)

Diduga melalui Course Review Horay dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I tahun 2012

SISWA Nilai IPA rendah

SIKLUS I Penggunaan Coures Review Horay secara kelompok dengan LKS

SIKLUS II Penggunaan Course review Horay secara kelompok dengan kuis

(6)

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti yang diungkapkan di atas, maka dalam penelitian ini akan diajukan hipotesis tindakan yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD 4 Rejosari tahun 2012/2013.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- NYA, sehingga tugas akhir ini dengan judul “ PENGARUH PASIR KREAS SEBAGAI SUBSITUSI

TIM penyusun mengambil tema Intensitas Berwirausaha, Kemandirian, Tanggung Jawab, dan Kedisiplinan dengan tujuan siswa SMK mampu mengembangkan potensi diri melalui

 Syaifuddin 2006 ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan EGC Jakarta  Guyton Arthur C 2007 Buku. ajar Fisiologi Kedokteran

Tujuan : Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan

format 2.11.1 disusun dengan.. BAB III RENCANA STRATEGIS LIMA TAHUN*) 3.1. Kegiatan Eksplorasi 3.2. Penambangan dan Produksi Mineral Batuan 3.3. Keselamatan Pertambangan

Isi modul ini : Ketakbebasan Linier Himpunan Fungsi, Determinan Wronski, Prinsip Superposisi, PD Linier Homogen Koefisien Konstanta, Persamaan Diferensial Linier Homogen

Untuk memenuhi kebutuhan dan pendukung pariwisata, di kawasan wisata dibangun berbagai fasilitas yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek

Untuk mencapai keadaan bebas dari rasa nyeri, baik saat tindakan injeksi bahan anestesi lokal mau- pun melakukan tatalaksana tindakan perawatan rongga mulut yang memerlukan