• Tidak ada hasil yang ditemukan

11. Daftar Hitam_Mira Erviana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "11. Daftar Hitam_Mira Erviana"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENAYANGAN DAFTAR HITAM

(2)

265

Jumlah Penyedia

yang dikenakan

Sanksi Daftar

Hitam Tahun

2016 karena

Kontrak

8.934

paket yang

terindikasi putus

kontrak tahun

2016

(3)

Peraturan Kepala LKPP

Nomor 18 Tahun 2014

tentang

Daftar Hitam Dalam

Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah

Peraturan Presiden RI

Nomor 54 Tahun 2010 dan

perubahannya

tentang

Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah

Pasal 19

(4)

Pasal 19 ayat (1) Pasal 93 ayat (2) Pasal 118 ayat (2),(6) Pasal 124

Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

n. tidak masuk dalam Daftar Hitam;

(2) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa: d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

(2) Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi berupa: b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;

(6) Apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan Penyedia

Barang/Jasa, dikenakan sanksi pembatalan sebagai calon pemenang, dimasukkan dalam Daftar Hitam, dan jaminan Pengadaan Barang/Jasa dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/daerah

(1) K/L/D/I membuatDaftar Hitam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (2) huruf b, yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa yang dikenakan sanksi oleh K/L/D/I.

(2) (3) K/L/D/I menyerahkan Daftar Hitam kepada LKPP untuk dimasukkan dalam Daftar Hitam Nasional.

(5)

Q1.

APA ITU

(6)

APA ITU

DAFTAR HITAM?

DAFTAR HITAM

adalah daftar yang

dibuat oleh K/L/D/I yang memuat

identitas Penyedia Barang/Jasa yang

dikenakan

sanksi oleh PA/KPA

berupa

larangan mengikuti Pengadaan

Barang/Jasa pada K/L/D/I

dan/atau yang

dikenakan sanksi oleh Negara/Lembaga

Pemberi Pinjaman/Hibah pada kegiatan

yang termasuk dalam

ruang lingkup

Peraturan Presiden tentang Pengadaan

(7)

Q2.

APA BEDANYA

DENGAN

DAFTAR

(8)

DAFTAR HITAM NASIONAL

adalah

kumpulan Daftar Hitam

yang dimuat

dalam Portal Pengadaan Nasional

Akses di :

Inaproc.id/daftar-hitam

(9)

Q3.

SIAPA

YANG BISA

(10)

PENYEDIA BARANG/JASA,

apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan

kontrak melakukan :

SIAPA

YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?

Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014

Mempengaruhi Pokja ULP/PP/pihak lain yang berwenang

Melakukan persekongkolan dengan Penyedia B/J lainnya untuk mengatur Harga Penawaran

Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yag tidak benar

Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran

Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak

Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak

(11)

PENYEDIA BARANG/JASA,

apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan

kontrak melakukan :

SIAPA

YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?

Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014

Ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan Penyedia B/J

Pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan kesalahan Penyedia B/J

Tidak bersedia menandatangani BAST

Terbukti terlibat kecurangan dalam pengumuman pelelangan

Dalam evaluasi ditemukan bukti persaingan usaha tidak sehat, kolusi/persekongkolan

Penyedia B/J menolak menaikkan jaminan pelaksanaan untuk penawaran dibawah 80% HPS

(12)

PENYEDIA BARANG/JASA,

apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan

kontrak melakukan :

SIAPA

YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?

Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014

Menolak SPPBJ

Mengundurkan diri dari masa penawarannya masih berlaku

Menawarkan, menerima, menjanjikan, menerima hadiah atau imbalan

Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat cacat mutu

Tidak menindaklanjuti hasil rekomendasi BPK/APIP yang mengakibatkan timbulnya kerugian negara

(13)

KONSEKUENSI SANKSI DAFTAR HITAM

1) Seluruh Penyedia Barang/Jasa yang bergabung dalam

satu konsorsium/kemitraan

dikenakan sanksi

pencantuman dalam Daftar Hitam

2) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang

dikenakan kepada

kantor pusat perusahaan berlaku

juga untuk seluruh kantor cabang/perwakilan

perusahaan.

3) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang

dikenakan kepada

kantor cabang/perwakilan

perusahaan berlaku juga untuk kantor

cabang/perwakilan lainnya dan kantor pusat

perusahaan.

(14)

Q4.

(15)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

(16)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan : Pasal 7

PPK/Pokja

ULP/PP

PA/KPA

• Menyampaikan usulan Daftar Hitam kepada PA/KPA dengan melampirkan :

- Identitas penyedia; - nama paket pekerjaan; - nilai total HPS;

- perbuatan yang dilakukan oleh Penyedia; - Berita Acara Pemeriksaan (penelitian

dokumen; klarifikasi);

- Dokumen pendukung (kontrak dll).

• Disampaikan paling lambat 3 hari setelah Berita Acara Pemeriksaan ditandatangani.

(17)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

(18)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

2. Pemberitahuan : Pasal 8

PPK/Pokja

ULP/PP

Penyedia

Barang/Jasa

• Menyampaikan tembusan surat usulan Daftar Hitam kepada Penyedia Barang/Jasa.

• Disampaikan pada hari yang sama dengan penyampaian surat usulan ke PA/KPA, melalui : a. surat elektronik (e-mail);

b. Faksimile;

(19)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

3. Keberatan

PPK/Pokja ULP/PP

PPK/Pokja ULP/PP

(20)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

3. Keberatan : Pasal 9

PA/KPA

• Apabila penyedia barang/jasa merasa

keberatan dengan usulan Daftar Hitam, dapat mengajukan keberatan tertulis kepada PA/KPA.

• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak

tembusan surat usulan diterima disertai bukti pendukung.

• Apabila APIP telah melakukan pemeriksaan, maka Penyedia Barang/Jasa tidak dapat mengajukan keberatan.

(21)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

3. Keberatan

4. Permintaan Rekomendasi

PPK/Pokja ULP/PP

PPK/Pokja ULP/PP

Penyedia Barang/Jasa

(22)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

4. Permintaan Rekomendasi : Pasal 10

APIP

• Menyampaikan permintaan kepada APIP untuk memberikan rekomendasi terhadap usulan Daftar Hitam dengan melampirkan :

- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP; - Berita Acara Pemeriksaan;

- Dokumen pendukung lainnya; - Surat keberatan (jika ada).

• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak surat usulan dan/atau surat keberatan diterima.

(23)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

3. Keberatan

4. Permintaan Rekomendasi

5. Pemeriksaan Usulan

PPK/Pokja ULP/PP

PPK/Pokja ULP/PP

Penyedia Barang/Jasa

PA/KPA

(24)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

5. Pemeriksaan Usulan : Pasal 11

PA/KPA

• Melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada

PPK/Pokja ULP/PP, Penyedia Barang/Jasa, dan/atau pihak lain yang dianggap perlu.

• Membuat rekomendasi atas usulan Daftar Hitam dan menyampaikannya kepada PA/KPA

(dikenakan atau tidak dikenakan sanksi)

• Disampaikan paling lambat 10 hari sejak surat usulan dan/atau keberatan diterima.

(25)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

3. Keberatan

4. Permintaan Rekomendasi

5. Pemeriksaan Usulan

6. Penetapan

PPK/Pokja ULP/PP

PPK/Pokja ULP/PP

Penyedia Barang/Jasa

PA/KPA

APIP

(26)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

6. Penetapan : Pasal 12

Penyedia

Barang/Jasa

• Menerbitkan Surat Keputusan Daftar Hitam berdasarkan : - Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;

- Surat rekomendasi APIP; - Dokumen pendukung;

- Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika ada).

• SANKSI DAFTAR HITAM BERLAKU SEJAK TANGGAL SURAT KEPUTUSAN DITETAPKAN.

• Ditetapkan paling lambat 5 hari setelah surat rekomendasi APIP diterima.

• Disampaikan pada hari yang sama kepada Penyedia Barang/Jasa dan PPK/Pokja ULP/PP.

(Format pada Lampiran II dan III Perka LKPP No.18 Tahun 2014)

(27)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

6. Penetapan : Pasal 12

Penyedia

Barang/Jasa

SK Penetapan paling kurang memuat : a. Identitas penyedia

b. ringkasan rekomendasi APIP; c. nama paket pekerjaan;

d. nilai total HPS; e. jenis pelanggaran;

f. jangka waktu berlakunya sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; dan

g. nama PA/KPA.

Penyedia yang dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam berdasarkan penetapan BUMN/BUMD, lembaga donor, pemerintah negara lain dan/atau putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha/putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap, tidak dapat mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh K/L/D/I dalam jangka waktu yang ditetapkan.

(28)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

3. Keberatan

4. Permintaan Rekomendasi

5. Pemeriksaan Usulan

6. Penetapan

7. Pencantuman/pemasukan

dalam Daftar Hitam

PPK/Pokja ULP/PP

PPK/Pokja ULP/PP

Penyedia Barang/Jasa

PA/KPA

APIP

PA/KPA

(29)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam : Pasal 14

LKPP

Menyampaikan permintaan untuk menayangkan Daftar

Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional dengan melampirkan : - Surat Keputusan Daftar Hitam;

- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP; - Surat rekomendasi APIP;

- Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika ada)

• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak Surat Keputusan Daftar Hitam ditetapkan

(Format pada Lampiran IVI Perka LKPP No.18 Tahun 2014)

(30)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

2. Pemberitahuan

3. Keberatan

4. Permintaan Rekomendasi

5. Pemeriksaan Usulan

6. Penetapan

7. Pencantuman/pemasukan

dalam Daftar Hitam

8. Pencantuman/pemasukan

dalam Daftar Hitam Nasional

(31)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam Nasional : Pasal 15

• Melakukan penelitian terhadap kelengkapan dokumen

penyampaian Daftar Hitam.

• Apabila lengkap, LKPP menayangkan Daftar Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional.

• Apabila belum lengkap, LKPP meminta kekurangan dokumen kepada PA/KPA untuk dilengkapi.

• Kebenaran atas isi Surat Keputusan Penetapan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam dan dokumen pendukung adalah menjadi tanggung jawab PA/KPA.

• LKPP tidak bertanggung jawab terhadap keabsahan Surat Keputusan Penetapan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam dan dokumen pendukung.

(32)

APA SAJA

TAHAPAN

YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN

DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam Nasional : Pasal 16

LKPP mencantumkan/memasukkan Penyedia Barang/Jasa yang terbukti melakukan tindakan

persekongkolan, penipuan, pemalsuan, Korupsi, Kolusi dan/atau Nepotisme di bidang Pengadaan Barang/Jasa ke dalam Daftar Hitam Nasional berdasarkan

penyampaian salinan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan dan/atau PA/KPA.

(33)

JANGKA WAKTU PROSES PENETAPAN DAFTAR HITAM

Pasal 17:

Surat Keputusan Penetapan sanksi

pencantuman dalam Daftar Hitam oleh

PA/KPA tetap berlaku sejak tanggal

penetapan walaupun jangka waktu

sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat

(5), Pasal 8 ayat (2), Pasal 10, Pasal 11 (1),

Pasal 12 ayat (1), Pasal 14 ayat (2)

(34)

SANKSI

Pasal 18 ayat (1), (2) dan (3):

Dalam hal jangka waktu sebgaimana

dimaksud pada pasal 7 ayat (5), Pasal 8

ayat (2), Pasal 10, Pasal 11 (1), Pasal 12

ayat (1), Pasal 14 ayat (2) terlampaui maka

PPK/Pokja ULP/Pejabat Pengadaan,

PA/KPA, APIP dapat dikenakan sanksi

sesuai Peraturan Perundang-undangan

(35)

Q5.

APAKAH DAFTAR

HITAM BISA

(36)

APAKAH DAFTAR HITAM BISA

DIBATALKAN

?

1. Daftar Hitam hanya dapat dibatalkan melalui pengadilan dengan cara mengajukan gugatan;

2. Putusan Pengadilan untuk membatalkan Daftar Hitam harus

berkekuatan hukum tetap (BHT).

3. Berdasarkan putusan Pengadilan BHT, PA/KPA menetapkan

Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam(Format pada Lampiran V Perka LKPP No.18 Tahun 2014).

4. PA/KPA menyampaikan permintaan untuk menghapus Daftar Hitam dari Daftar Hitam Nasional kepada LKPP dengan

melampirkan :

- Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam;

- Putusan Pengadilan BHT mengenai pembatalan Daftar Hitam.

(37)

Q6.

APAKAH DAFTAR

HITAM BISA

(38)

APAKAH DAFTAR HITAM BISA

DIPERBAIKI

?

1. Apabila terdapat kesalahan administratif (bukan

prosedur) pada Keputusan Daftar Hitam yang telah

ditetapkan, maka dapat melakukan Perubahan pada

Keputusan dengan memperhatikan

Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang

Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah

.

2. Agar dapat mengutamakan kehati-hatian agar tidak

menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari.

3. Perubahan Keputusan yang telah ditetapkan, agar

(39)

DAFTAR HITAM NASIONAL

(40)

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA

INAPROC 5.0

Klik “Daftar Hitam”

Akses ke laman

(41)

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA

INAPROC 5.0

Daftar Hitam Aktif

” menampilkan informasi mengenai Daftar Hitam Penyedia Barang/Jasa

yang statusnya masih berlaku.

Ketik keyword nama

Penyedia atau nomor NPWP

(42)
(43)

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA

INAPROC 2.0

Daftar Hitam Non Aktif

” menampilkan

Daftar Hitam yang masa berlakunya sudah habis atau

sudah dicabut penetapannya

Klik tombol “Non Aktif”

Klik Nama Penyedia untuk melihat detil informasi

Ketik keyword nama

(44)

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA

INAPROC 2.0

Setelah INAPROC 5.0 :

- Pencarian nama Penyedia Barang/Jasa dari

database ADP (Agregasi Data Penyedia)

(45)

PENAYANGAN DAFTAR HITAM TAHUN 2016 BERDASARKAN

JENIS PELANGGARAN

Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak secara bertanggung jawab

Dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan penyedia

Membuat dan/atau menyampaikan dokumen yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan

Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima PPK

Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran

Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK

Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat cacat mutu

Tidak bersedia menandatangani BAST akhir pekerjaan

Hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data

(46)

PENAYANGAN DAFTAR HITAM NASIONAL

Klarifikasi akan dilakukan LKPP apabila :

1. Berkas penetapan sanksi Daftar Hitam yang disampaikan oleh PA/KPA ke

LKPP

tidak lengkap

(Pasal 15 Perka LKPP No.18 Tahun 2014);

2. Terdapat tahapan prosedur yang

tidak tercantum

pada konsiderans/dasar

pertimbangan penetapan Daftar Hitam;

3. Informasi yang tercantum pada Surat Keputusan dan dokumen

pendukungnya

tidak jelas atau tidak secara implisit

menjelaskan tentang

Daftar Hitam;

4. Surat penyampaian

tidak ditujukan

secara langsung kepada LKPP (hanya

(47)

PERMASALAHAN

(48)

PERMASALAHAN 1

Dapatkah ditetapkan sebagai pemenang?

Tidak Dapat Ditetapkan sebagai Pemenang berdasarkan Pasal

19 ayat (1) huruf

n “

tidak masuk dalam daftar hitam

Pengumuman Lelang

Batas Akhir Pemasukkan

Penawaran

Penetapan Pemenang

(49)

PERMASALAHAN 2

Dapatkah PPK menerbitkan SPPBJ?

1. SPPBJ tidak dapat diterbitkan

2. Lelang dinyatakan gagal

3. Evaluasi Ulang

Penetapan Pemenang

Penanyangan dalam Daftar

Hitam Nasional

SPPBJ

(50)

PERMASALAHAN 3

Penetapan Pemenang

Penerbitan SPPBJ

Penandatanganan Kontrak

SK Penetapan Blacklist

Dapatkah PPK menandatangani Kontrak?

1. PPK tidak dapat menandatangani Kontrak

2. Lelang dinyatakan gagal

(51)

PERMASALAHAN 4

Langkah apa yang harus diambil PPK?

1.

PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam pasal 93 dan Pasal 118.

2.

Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan

proses audit tanpa diberikan keuntungan.

3.

Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung

(52)

PERMASALAHAN 5

Langkah apa yang harus diambil PPK?

1.

PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam pasal 93 dan Pasal 118.

2.

Prestasi Pekerjaan berdasarkan hasil perthitungan bersama dan hasil

audit tanpa diberikan keuntungan dengan memperhitungkan

besaran uang muka yang telah diberikan.

3.

Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung oleh

(53)

PERMASALAHAN 6

Langkah apa yang harus diambil PPK?

1. PPK mengenakan sanksi kepada Penyedia berdasarkan Pasal

118.

2. Prestasi Pekerjaan dibayarkan tanpa keuntungan.

(54)

PERMASALAHAN 7

Langkah apa yang harus diambil PPK?

1. PPK mengenakan sanksi kepada Penyedia berdasarkan Pasal

118.

2. Penyedia diminta mengembalikan keuntungan.

(55)

PERMASALAHAN 8

Langkah apa yang harus diambil PPK?

Dikeranakan Pengenaan Sanksi Daftar Hitam tidak berlaku surut

(non retroaktif), maka Hak dan Kewajiban Penyedia tetap

mengacu sesuai kontrak. (Pasal 124)

Penetapan Pemenang

Penandatanganan Kontrak

Penayangan Daftar Hitam Nasional

SK Penetapan Blacklist

PPK mengetahui Penyedia masuk

(56)

PERMASALAHAN 9

Langkah apa yang harus diambil PPK?

1.

PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam pasal 93 dan Pasal 118.

2.

Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan

proses audit tanpa diberikan keuntungan.

3.

Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung

(57)

Referensi

Dokumen terkait

Pada usia pernikahan dini yang terjadi dibawah usia 20 tahun dalam keadaan belum matangnya mental seorang remaja akan mempengaruhi penerimaan kehamilannya, dimana alat

Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Selat Nasik di Pulau Belitung memiliki ekosistem mangrove yang relative masih baik, penelitian difokuskan pada Identifikasi Jenis dan Dominansi jenis mangrove

5) Daftar personil inti yang akan dilibatkan menangani pekerjaan, sesuai dengan organisasi pelaksanaan, dilengkapi dengan curriculum vitae, Surat pernyataan kesediaan

cabang ilmu dan/atau rumpun ilmu yang dibina program studi yang akan diakreditasi diperlukan kajian yang komprehensif mencakup jumlah program studi yang masuk dalam cabang

Penggal Jalan Puad Ahmad Yani – Bunderan Kalibanteng merupkan jalur utama untuk memasuki Bandar Udara Ahmad Yani dari arah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan juga merupakan

Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan jumlah responden sebanyak 100 responden, yang akan mempermudah untuk melihat perananan gaya hidup,

Dalam penelitian ini kuesioner digunakan dalam mendukung dan melengkapai hasil wawancara yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian mengenai penerapan sistem