• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Prevalensi Penggunaan Alat dan Obat Kontrasepsi di Masyarakat Kabupaten Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Prevalensi Penggunaan Alat dan Obat Kontrasepsi di Masyarakat Kabupaten Bandung"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Prevalensi Penggunaan Alat dan Obat Kontrasepsi

di Masyarakat Kabupaten Bandung

J.M. Weking, Entris Sutrisno, dan Gladdis Kamillah

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

ABSTRACT:Government’s efforts in controlling the population’s family planning program (KB) is using contraception. Contraception is a devices or a drug that is used to prevent conception (pregnancy). The purpose of this study was to determine the prevalence use of contraceptive drugs and devices (Alokon) in the community of Bandung Regency in July-August of 2013. This research uses the observation method with the cross sectional eksional questionnaire contain-ing questions related to knowledge, attitudes, and behaviors of 290 respondents about the use of Alokon. Results of the study showed that 87% of respondents know the Government program in terms of the number of children is recommended (two children). Respondents understand Alokon as a means of pregnancy prevention (78%) and can be used as requirements (42%). This type of contraception is the most known and used by the respondents are: Implants (5%), IUD (19%), birth control pills (20%) and injection (23%). In addition, respondents believed that it is not effective to delay pregnancy (82%). The existence of the respondent’s concerns with respect to side effects (56%), Alokon among others obesity (42% 65). Alokon used more by women (75%) than men (4%). Alokon more chosen (43%) compared to devices (19%). Based on the results of the study it can be concluded that the respondents have a good knowledge in terms of Alokon and its use. Considering the type of medication Alokon (birth control pills) are chosen by many respondents, the required role of pharmacists in pharmaceutical care in giving right information about how to use to achieve their effectiveness as contraceptives (prevention of pregnancy).

Keywords: Prevalence Study, IUD, birth control pills, Injections, Implants

ABSTRAK : Upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan program Keluarga Berencana (KB) menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi adalah alat atau obat yang digunakan untuk mencegah konsepsi (kehamilan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi penggunaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) di masyarakat. Tempat penelitian ini dilakukan di kabupaten Bandung pada bulan Juli-Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan metoda observasi krosseksional dengan kuisioner yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku dari 300 respon-den mengenai penggunaan Alokon. Hasil studi dianalisis secara statistik respon-dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil studi menunjukan bahwa 87% responden mengetahui program pemerintah dalam hal jumlah anak yang dianjurkan (dua anak lebih baik). Responden me-mahami Alakon sebagai sarana menjarangkan kehamilan (78%) dan dapat digunakan seb-agai kebutuhan (42%). Jenis kontrasepsi yang paling dikenal dan digunakan oleh responden adalah : Implant (5%), IUD (19%), Pil KB (20%) dan Injeksi (23%). Selain itu, responden menyakini bahwa tidak efektif untuk menunda kehamilan (82%). Adanya kekhawatiran re-sponden terhadap efek samping Alokon (56%), antara lain kegemukan (42%65). Alokon lebih banyak digunakan oleh wanita (75%) dibandingkan laki-laki (4%). Alokon lebih ban-yak dipilih (43%) dibandingkan dengan alat (19%).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden telah memiliki penge-tahuan yang baik dalam hal Alokon dan penggunaannya. Mengingat Alokon jenis obat (Pil KB) banyak dipilih oleh responden, diperlukan peran apoteker di pelayanan farmasi dalam memberikan informasi yang benar mengenai cara penggunaannya untuk mencapai efekti-vitasnya sebagai kontrasepsi (pencegah kehamilan).

Kata kunci : Studi prevalensi, IUD, Pil KB, Injeksi, implan

Korespondensi:

J.M. Weking

(2)

PENDAHULUAN

Upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan program Kelu-arga Berencana (KB) menggunakan kontrasepsi. Prog-ram KB ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kontrasepsi adalah metode dengan menggunakan alat atau obat un-tuk mencegah konsepsi (kehamilan). Alat dan obat kontrasepsi (Alokon) yang diperoleh ma-syarakat tentu diperoleh dari sarana pelayanan baik pemerintah seperti rumah sakit dan pus-kesmas maupun swasta termasuk praktek swas-ta, apotek dan toko obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi penggu-naan Alokon di masyarakat kabupaten Bandung. Selain itu juga penelitian ini juga bermaksud un-tuk mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku responden.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasi krosseksional untuk mengetahui penggunaan alo-kon di masyarakat. Metode ini dilakukan secara potong lintang di masyarakat dengan mendatangi responden pada saat tertentu (satu kali) saja.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku respon-den mengenai Alokon.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di kabupaten Bandung Kabupaten Bandung pada bulan Juli-Agustus 2013 di beberapa kecamatan kabupaten Bandung mengenai penggunaan Alokon.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah masyarakat kabu-paten Bandung khususnya seluruh masyarakat

kecamatan di Wilayah Utara dan Timur Kabupaten Bandung. Besarnya sampel dengan menggunakan rapid survey methode atau metode survai cepat diperoleh sampelnya berjumlah 300 orang res-poden.

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengambilan data dengan instrument kuesio-ner yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku responden men-genai Alokon dan menggunakan rapid survey me-thode atau metode survai cepat. Seluruh data yang telah dikumpulkan, diseleksi dan yang memenuhi syarat akan diolah selanjutnya.

Analisis dan Penyajian Data

Data yang ada mengenai identitas responden dan yang berkaitan dengan pengetahuan sikap dan perilaku dianalisis secara deskriptif atau univa-riat dan multivauniva-riate. Hasil studi dianalisis secara statistik dengan tingkat kepercayaan 95%. Dan penyajian data dapat berupa narasi, tabel, gambar dan gra ik atau bentuk lainnya yang sekiranya di-perlukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Karakteristik responden menurut jenis kela-min dari 290 responden sebanyak 35 laki-laki dan perempuan sebanyak 255 orang,

Variasi responden pengguna alokon menurut usia sebagai berikut: 9 responden dibawah 18 ta-hun, 35 orang antara 19-25 tata-hun, 35 orang antara

Tabel 1. Distribusi Responden Pengguna

Alo-kon Menurut Umur

No Usia Jumlah Persentase

1 < 18 9 3.1%

2 19 - 25 35 12.1%

3 26 - 30 35 12.1%

4 31 - 40 112 38.6%

5 41 - 55 87 30.0%

6 > 55 12 4.1%

(3)

26-30 tahun, 112 orang antara umur 31 – 40 tahun, 87 orang antara 41 – 55 tahun dan 12 orang diatas 55 tahun.

Status pernikahan responden sebanyak 261 menikah, 20 orang cerai pisah, 2 orang cerai mati, dan 7 orang belum menikah.

Status Pendidikan terakhir dari responden dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 Tidak sekolah 2 0.7%

2 Tidak tamat SD/setingkat 7 2.4%

3 Tamat SD/setingkat 29 10.0%

4 Tamat SMP/setingkat 91 31.4%

5 Tamat SMA/setingkat 131 45.2%

6 Perguruan tinggi 30 10.3%

Total 290 100.0%

Status pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Tidak bekerja 121 41.7%

2 PNS 6 2.1%

3 Pedagang 26 9.0%

4 Guru 9 3.1%

5 Pegawai 39 13.4%

6 Pensiunan 4 1.4%

7 Lainnya 85 29.3%

Total 290 100.0%

Pendapatan keluarga per bulan adalah sebagai berikut: 37 orang di bawah Rp. 500 ribu, 102 an-tara Rp. 500.000 – 1.000.000; 146 orang anan-tara 1 – 5 juta dan 5 orang di atas 5 juta rupiah.

Pengetahuan Responden

Jumlah anak yang dianjurkan oleh negara In-donesia dalam setiap keluarga sebanyak 252 responden mengetahui hanya 2 orang anak. Dan usia yang paling aman (tidak berisiko) untuk hamil antara 21 -30 tahun sebanyak 222 respon-den. Pengetahuan responden mengenai alokon juga sangat bervariasi seperti terlihat pada tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Responden Menurut

Penge-tahuan Tentang Alokon

No Jenis Alokon Jumlah Persentase

1 IUD 79 27%

2 Injeksi 56 19%

3 Jelly, krim, tisu 0 0%

4 Kondom 17 6%

5 Vasektomi 3 1%

6 Pil KB 75 26%

7 Implant 15 5%

8 Tubektomi 6 2%

9 Sistem kalender 7 2%

10 Senggama terputus 5 2%

11 Tidak tahu 15 5%

12 Tidak menjawab 12 4%

Total 290 100%

Pengetahuan kapan Alokon digunakan dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Responden Mengenai

Kapan Digunakan Alokon

No Waktu Penggunaan Jumlah Persentase

1 Setiap saat 99 34%

2 Sewaktu-waktu 121 42%

3 Selamanya 27 9%

4 Tidak tahu 34 12%

5 Tidak menjawab 9 3%

Total 290 100%

(4)

Sikap Responden

Sikap responden terhadap ingin membatasi jumlah anak dalam keluarga dan merasa perlu mengikuti program KB dinyatakan seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Responden memuaskan

Jum-lah Anak Dalam Keluarga

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 102 35

2 Setuju 152 52

3 Tidak Menjawab 19 7

4 Tidak Setuju 13 4

5 Sangat Tidak Setuju 4 1

Total 290 100

Tabel 7. Distribusi Responden Untuk

Mengi-kuti Program KB

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 86 30

2 Setuju 170 59

3 Tidak Menjawab 20 7

4 Tidak Setuju 10 3

5 Sangat Tidak Setuju 4 1

Total 290 100

Saya bersedia kontrol dan konsultasi KB ke tempat pelayanan kesehatan.

Tabel 8. Distribusi Responden Untuk

Konsulta-si Program KB

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 77 27

2 Setuju 163 56

3 Tidak Menjawab 41 14

4 Tidak Setuju 7 2

5 Sangat Tidak Setuju 2 1

Total 190 100

Kesediaan responden menggunakan alat dan obat kontrasepsi yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.

Tabel 9. Distribusi Responden Menurut

Kese-diaan Menggunakan Alokon

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 68 23

2 Setuju 164 57

3 Tidak Menjawab 44 15

4 Tidak Setuju 10 3

5 Sangat Tidak Setuju 4 1

Total 290 100%

Tabel 10. Distribusi Responden Menurut

Per-setujuan Pasangan

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 62 21

2 Setuju 157 54

3 Tidak Menjawab 51 18

4 Tidak Setuju 17 6

5 Sangat Tidak Setuju 3 1

Total 290 100

Perilaku Responden

Apakah yang Anda lakukan untuk mengatur jumlah kehamilan? Sebanyak 22 % menyatakan tidak mengatur jumlah kehamilan.

Tabel 11. Distribusi Responden yang mengatur

kehamilan

No Pengaturan Kehamilan Jumlah Persentase

1 Tidak mengatur jumlah

kehamilan 22 8

2 Istri menggunakan KB 217 75

3 Suami menggunakan

kondom 13 4

4 Menggunakan cara

hitung kalender 6 2

5 Steril setelah jumlah

anak yang diinginkan tercapai

10 3

6 Tidak tahu 12 4

7 Tidak menjawab 10 3

(5)

Responden mencari informasi; terhadap perta-nyaan: Pernahkah Anda berusaha mencari infor-masi mengenai penggunaan Alokon

Tabel 12. Distribusi Responden yang Mencari

Informasi Alokon

No Mencari Informasi Jumlah Persentase

1 Ya 201 69

2 Tidak 74 26

3 Tidak tahu 13 4

4 Tidak menjawab 2 1

Total 290 100

Terhadap pertanyaan Pernahkah mengikuti pe-nyuluhan mengenai penggunaan Alokon?

Tabel 13. Distribusi Responden yang Mengikuti

Penyuluhan

No Mengikuti Penyuluhan Jumlah Persentase

1 Ya 147 51

2 Tidak 129 44

3 Tidak tahu 9 3

4 Tidak menjawab 5 2

Total 290 100

Pernahkah Anda bertanya pada orang tua, te-man, atau tetangga mengenai alat dan obat kon-trasepsi yang mereka gunakan?

Tabel 14. Distribusi Responden Menanyakan

Pe-makaian Alokon Kenalan

No Bertanya Pada Orang Lain Jumlah %

1 Ya 186 64

2 Tidak 86 30

3 Tidak tahu 16 6

4 Tidak menjawab 2 1

Total 290 100

Pernahkah Anda menggunakan alat dan obat kontrasepsi yang lain?

Tabel 15. Distribusi Responden Menggunakan

Alokon Lain

No Menggunakan Alokon Lain Jumlah %

1 Ya 124 43

2 Tidak 134 46

3 Tidak tahu 10 3

4 Tidak menjawab 22 8

Total 290 100

Terhadap pertanyaan apakah saat ini anda menggunakan alat dan obat kontrasepsi ? Maka jawaban responden terhadap penggunaan Alo-kon dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16. Prevalensi Penggunaan ALOKON

No Alokon Yang Dipakai Jumlah %

1 Injeksi 66 23

2 Pil KB 59 20

3 IUD 54 19

4 Implant 15 5

5 Kondom 11 4

6 Sistem kalender 10 3

7 Tubektomi 8 3

8 Senggama terputus 4 1

9 Vasektomi 0 0

10 Jelly, krim, tisu 0 0

11 Tidak tahu 15 5

12 Tidak menjawab 48 17

Total 290 100%

Distribusi Responden menurut penggunaan Alokon yang Dipakai

(6)

kon-dom sebesar 4 %. Sedangkan yang tidak meng-gunakan alokon sebesar 7 % terdiri dari sistim kalender 3 %, tubektomi 3 % dan senggama ter-putus sebesar 1 %. Sebesar 22 % responden tidak mengikuti program KB.Tidak tahu sebesar sebe-sar 5 % dan tidak menjawab sebesebe-sar 17 %.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87% re-sponden mengetahui program pemerintah dalam hal jumlah anak yang dianjurkan (dua anak lebih baik). Responden memahami Alakon sebagai sa-rana menjarangkan kehamilan (78%) dan dapat di-gunakan sebagai kebutuhan (42%).

Responden banyak memilih kontrasepsi yang dapat digunakan sendiri (78%) dibandingkan kon-trasepsi yang memerlukan bantuan tenaga medis (14%). Namun sikap responden terhadap program KB mendukung karena 87% responden menyatakan ingin membatasi jumlah anak dalam keluarga. Selain itu, responden menyakini bahwa Alokon efektif un-tuk menunda kehamilan (82%). Meskipun demikian sikap tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya kekhawatiran terhadap efek samping Alokon sebe-sar (56%). Antara lain kegemukan (42%) responden sangat terpengaruh oleh pandangan orang lain ter-hadap Alokon (63%) yang digunakan. Alokon lebih banyak digunakan oleh wanita (75%) dibanding-kan laki-laki (4%). Obat lebih banyak dipilih (43%) dibandingkan dengan alat (19%).

Pengguna Alokon total sebesar 71 % terdiri dari Implant (5%), IUD (19%), Pil KB (20%) dan Injeksi

(23%) dan kondom sebesar 4 %. Pengguna Metode Kontrasepsi 7 % terdiri dari sistim kalender 3 %, tubektomi 3 % dan senggama terputus 1 %. Meski-pun prevalensi penggunaan Alokon cukup besar na-mun 22 % dari responden tidak menggunakan atau tidak tahu mengenai Alokon.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disim-pulkan bahwa responden telah memiliki penge-tahuan yang baik dalam hal Alokon dan peng-gunaannya, namun sikap terhadap program pemerintah masih perlu diperbaiki. Prevalensi responden pengguna Alokon cukup besar yaitu 71 % terdiri dari Implant (5%), IUD (19%), Pil KB (20%) dan Injeksi (23%) dan kondom sebesar 4 %.

Timbulnya kekhawatiran pengguna Alokon kemungkinan efek samping Alokon karena tidak cukupnya informasi. Demikian pula peran tenaga pelayanan kesehatan khususnya tenaga Apoteker dalam pemberian informasi, cara dan aturan pa-kai mengenai Alokon masih belum memadai.

Saran

Mengingat Alokon banyak dipilih oleh respon-den, diperlukan peran apoteker di pelayanan ke-farmasian terutama dalam penyediaan Alokon dan memberikan informasi yang benar mengenai cara penggunaannya untuk mencapai efektivitas-nya sebagai kontrasepsi (pencegah kehamilan).

DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz Alimul Hidayat. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2007

2. Aziz Alimul Hidayat A. Metode Penelitian Kebi-danan & Teknis Analisis Data. Salemba Medica. 2007

3. Azwar Daris. Pengantar Hukum & Etika Farmasi. Duwo Okta. Tanggerang. 2012

4. Fitriani Dewi Pengobatan Mandiri. Bhuana Ilmu

Populer. Jakarta. 2013

5. Hadi Saputro Soeharyo, Nizar Muhammad dan Suwanto Agus. Epidemiologi Manajerial. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011

6. Hana i Hartono. Keluarga Berencana dan Kontra-sepsi. Pustaka Sinar Harapan. 2010

7. Hana i Hartono. Keluarga berencana dan Kontra-sepsi. Pustaka Sinar Harapan. 2010

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden Pengguna Alo-kon Menurut Umur
tabel 3.56
Tabel 8. Distribusi Responden Untuk Konsulta-si Program KB
Tabel 15. Distribusi Responden Menggunakan Alokon Lain

Referensi

Dokumen terkait

menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sampang tentang Perubahan APBD Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2011, maka perlu merubah kedua kali Peraturan Bupati

Dalam konteks ini, kepala sekolah harus memberikan pembinaan kepada guru baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan kompetensi mereka sehingga dapat melaksanakan

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia, terutama peranan variabel gaya

Lain halnya menurut tingkat pendidikan, kepala rumah tangga yang berpendidikan lebih rendah ternyata lebih responsif terhadap perubahan harga daging, unggas dan

Sasaran Penelitian adalah Siswa Kelas 1 SDN 01 Serimbu.Data yang diperoleh Lembar Observasi Kegiatan Belajar- Mengajar dan Tes Hasi Belajar.Perencanaan

Hal ini sudah tidak asing lagi, karena dimanapun, bahkan di sekolah bertaraf internasionalpun siswa-siswa mereka banyak yang masih memiliki kepribadian yang kurang baik, inilah

Pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas program pelatihan keterampilan

Bahwa Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 15 April 2014 sampai dengan tanggal 29 Mei 2014, dan kembali