• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS X Gnjil.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SILABUS X Gnjil.doc"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA SEKOLAH

: SMA NEGERI 1 SIKUR

ALOKASI WAKTU/SEMESTER : 34 JP

MATA PELAJARAN

: KIMIA

TAHUN PELAJARAN

: 2011/2012

KELAS/SEMESTER

: X / 1

STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat

periodik unsur, dan ikatan kimia

Kompetensi

Dasar Materi Pembelajaran Indikator Waktu(JP)

Kegiatan

Penila

i-an SumberBelajar Tatap Muka Wkt TerstrukturTugas Wkt MandiriTugas

1.1

Memahami struktur atom berdasarka n teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturan -nya melalui pemahaman konfigurasi elektron

STRUKTUR ATOM TEORI ATOM

1. Teori atom Dalton (1807) Pokok-pokok teori atom Dalton

1. Atom adalah partikel terkecil suatu unsur 2. Atom tidak dapat dibaigi laigi

3. Atom unsur sejenis mempunyai sifat yanig sama, sedanigkan atom unsur yanig berbeda mempunyai sifat berbeda 4. Reaksi kimia terjadi karena pemisahan

dan penigigabunigan atom-atom Kelemahan teori atom Dalton

1. Penemuan partikel dasar penyusun atom (proton, electron, dan netron)

2. Atom dapat diubah menjadi atom lain denigan reaksi inti (reaksi nuklir) 3. Belum dibedakan antara atom denigan

senyawa

4. Belum menigemukakan adanya muatan positif dalam suatu atom

2. Teori atom Thomson (1897)

Menurut Thomson, atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar electron baigaikan kismis dalam roti kismis. Secara keseluruhan atom bersifat netral. Kelebihan teori atom Thomson:

1. Sudah menigemukakan adanya muatan dalam atom

2. Dapat menjelaskan bahwa atom bersifat netral karena jumlah muatan positif = jamlah mutan neigatif Kelemahan teori atom Thomson:

1. Belum menigigambarkan letak elektron dalam atom

2. belum menigigambarkan lintasan elektron dalam atom

Menjelaskan perkembanigan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masinig-masinig teori atom berdasarkan data percobaan

PBKB Mencari informasi lebih lanjut tentanig perkembanigan teori atom (rasa ingin tahu)

Menunjukkan kesadaran bahwa perbedaan makhluk hidup denigan Sanig Khaliq salah satunya adalah makhluk hidup selalu

menigalami perkembanigan (religius) atom untuk menunjukka n kelemahan dan

kelebihan masinig-masinig teori atom

(2)

t Terstruktur t Mandiri 3. Teori atom Rutherford (1896)

Rutherford menyimpulkan:

1. Atom mempunyai inti yanig bermuatan positif

2. Dalam inti terdapat proton dan massa atom terpusat pada intinya

3. Elektron berigerak menigelilinigi inti atom

4. Atom bersifat netral sehinigiga muatan positif (inti atom) sama denigan muatan neigatif

Model Atom Rutherford

Kelebihan teori atom Rutherford

1. Sudah menjelaskan letak dan lintasan elektron

2. Menemukan adanya inti atom Kelemahan teori atom Rutherford

Tidak bias menjelaskan menigapa elektron tidak tertarik ke inti

4. Teori atom Neils Bohr (1885-1963) Pokok-pokok teori Neils Bohr:

1. Elektron berigerak pada lintasannya (orbit) melinigkar menigelilinigi inti denigan perigerakan menigikuti hukum fsika klasik

2. Elektron memiliki orbit tertentu tempat elektron beredar menigitari inti tanpa disertai pemancaran dan penyerapan enerigi (kondisis stasioner)

3. Pada keadaan normal (tanpa penigaruh luar), elektron menempati tinigkat enerigi terendah.

Kelebihan teori atom Neils Bohr:

(3)

t Terstruktur t Mandiri 1. Hanya mampu menjelaskan atom

Hidroigen

2. Tidak mampu menjelaskan spektrum igaris unsur

3. Tidak mampu menjelaskan sifat-sifat spektrum dalam maignet

SISTEM PERIODIK UNSUR Perkembanigan Tabel Periodik Unsur 1. Triade Dobereiner (1829)

Unsur-unsur disusun denigan pola yanig disebut Triade Dobereiner yaitu unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya. Contoh: Li (massa atom 7), Na (massa atom 23), K (massa atom 39). Massa Na = Rata-rata massa Li dan K. Na mempunyai massa atom dan sifat antara Li dan K.

2. Teori Oktaf Newlands (1838-1898)

Hukum Oktaf Newlands : “Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur tersebut akan berulanig setelah unsur kedelapan”.

3. Sistem Periodik Mendeleev (1834-1907) Dimitri Ivanovitch Mendeleev menyusun sistem periodik berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Bunyi Hukum periodik Mendeleev: “Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulanig secara periodik”.

4. Sistem Periodik Modern (disusun

berdasarkan kesamaan sifat dan nomor atom) Sistem periodik modern tersusun dari: a. Baris-baris horizontal/mendatar

disebut periode

Ada 7 periode yanig diberi tanda denigan anigka:

1. Periode 1 disebut periode sanigat pendek,

2. Periode 2 dan 3 disebut periode pendek,

3. Periode 4 dan 5 disebut periode panjanig,

4. Periode 6 disebut periode

Membandinigka n

perkembanaigan tabel periodik unsur untuk menigidentifkas i kelebihan dan kekuranigannya

Menjelaskan dasar

penigelompokka n unsur-unsur

PBKB Menigajukan pemikiran kritis dalam diskusi tentanig keteraturan dalam system periodik unsur (kritis)

Mencari informasi lebih lanjut tentanig fenomena keteraturan dalam unsur di alam (rasa ingin tahu) Menunjukkan kesadaran bahwa keteraturan dalam alam disebabkan

2 JP Diskusi informasi tentanig perkembaniga n tabel periodik unsur untuk

menigetahui kelebihan dan kekuraniganny a dan dasar penigelompokk an unsur

2 JP Tes

Lisan Resum

e

 Buk

u Kimia Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(4)

t Terstruktur t Mandiri sanigat panjanig (32 unsur).

5. Periode 7 disebut periode belum lenigkap, karena berisi 24 unsur. b. Kolom-kolom vertical disebut

igolonigan

1. Golonigan IA (Golonigan Alkali) 2. Golonigan IIA (Golonigan Alkali

Tanah)

3. Golonigan IIIA (Golonigan Boron) 4. Golonigan IVA (Golinigan Karbon) 5. Golonigan VA (Golonigan

Nitroigen)

6. Golonigan VIA (Golonigan Oksiigen)

7. Golonigan VIIA (Golonigan Haloigen)

8. Golonigan VIIIA (Golonigan Gas Mulia)

oleh Tuhan penciptanya (religius) Menunjukkan kesadaran bahwa disiplin merupakan satu cara untuk mempertahank an keteraturan alam (disiplin)

Partikel Dasar Atom

Partikel dasar atom ada 3 yaitu: proton (p) muatannya +1, elektron (e) muatannya -1 dan netron (n) muatannya netral.

Lambang Unsur : Keteranigan:

A : Massa atom = jumlah proton + jumlah netron

Z : Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

X : Simbol unsur

Untuk jumlah elektron pada atom yanig bermuatan adalah:

Jumlah elektron = Nomor atom (Z) – Jumlah muatan

Contoh: tentukan jumlah p, e, n Massa atom = 23 Nomor atom = 11 Jumlah proton = jumlah electron = 11 Jumlah netron = massa atom – nomor atom = 23 – 11 = 12

Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah persebaran elektron pada kulit-kulit atom.

 Menent ukan partikel dasar

(proton, elektron dan netron)  Menent

ukan konfigurasi elektron dan elektron valensi  Menent

ukan hubunigan konfigurasi elektron denigan letak unsur dalam tabel periodik  Menent

ukan massa atom relatif berdasarkan tabel periodik

2 JP  Diskus i informasi tentanig partikel dasar atom, konfigurasi elektron, elektron valensi, periode dan igolonigan serta massa atom relatif

2 JP  Latih an

menighitun ig jumlah proton, elektron dan netron  Latih

an membuat konviigura si elektron dan elektron valensi  Latih

an menentuk an periode dan igolonigan suatu

30

menit LisanTes

Tuigas Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(5)

t Terstruktur t Mandiri Kulit atom mulai dari yanig palinig dekat denigan

inti adalah kulit K, L, M, N, O, . . . dstnya. Jumlah maksimum elektron yanig dapat menempati tiap-tiap kulit sebanyak 2n2; n adalah nomer kulit (1, 2, 3…)

Kulit K, n = 1 Jumlah elektron max = 2 elektron Kulit L, n = 2 jumlah elektron max = 8 elektron dst.

Elekton Valensi adalah jumlah elektron pada kulit palinig luar

Periode menyatakan jumlah kulit suatu atom Golonigan menyatakan jumlah elektron valensi Massa atom relatif dalam tabel periodik unsur sama denigan massa atom atau nomor massa. Contoh: Tentukan konfigurasi elektron, elektron valensi, periode , igolonigan dan massa atom relatief dari 8O16

Konfigurasi elktron O = K L 2 6 Elektron valensi = 6 ; Golonigan = VIA Jumlah Kulit = 2 ; Periode = 2

PBKB Berlatih menentukan partikel dasar atom,

konfigurasi elektron dan elektron valensi, menentukan hubunigan konfigurasi elektron denigan letak unsur dalam tabel periodik serta massa atomrelatif berdasarkan tabel periodik (Kerja Keras)

unsur dan massa atom relatif

Isotop adalah unsur-unsur yanig mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda Contoh : ; ;

Isobar adalah unsur-unsur yanig mempunyai massa atom sama, tetapi nomor atom berbeda Contoh : ;

Isoton adalah unsur-unsur yanig mempunyai jumlah netron sama, tetapi jumlah proton berbeda

Contoh : ;

Golonigan IA, IIA, IIIA dan igolonigan B cenderunig melepaskan elektron.

Golonigan VIIA, VIA, VA cenderunig menerima elektron (terdapat di baigian kanan tabel periodik).

Unsur metaloid adalah unsur yanig menunjukkan sifat loigam sekaliigus non loigam.

 Menigkl asifkasikan unsur ke dalam isotop. Isoton dan isobar  Menigkl

asifkasikan unsur ke dalam loigam, non loigam dan metaloid  Menigan

alisis tabel, igrafk untuk menentukan keteraturan

2 JP  Menig kaji dan mendiskusik an tentanig isotop, isobar ,isoto n, unsur loigam, non loigam, metaloid, jari-jari atom, enerigi ionisasi, afnitas elektron dan keelektroneig a-tifan

2 JP  Latih an

menigelom pokkan unsur ke dalam isotop, isobar, isoton, loigam, non loigam dan metaloid  Latih

an

menigurutk an

beberapa unsur menurut

30 Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(6)

t Terstruktur t Mandiri Sifat Kepriodikan Unsur

1. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit palinig luar.

Kecendrunigan jari-jari atom dalam satu igolonigan dari atas ke bawah makin besar. Dalam satu periode jari-jari atom dari kiri kekanan makin kecil.

2. Enerigi ionisasi adalah enerigi minimum yanig dibutuhkan atom untuk melepaskan satu elektron yanig terikat palinig lemah dari suatu atom netral dalam wujud igas. Kecendrunigan enerigi ionisasi dalam satu igolonigan dari atas ke bawah semakin kecil. Dalam satu periode dari kiri ke kanan enerigi ionisasinya semakin besar.

3. Afnitas Elektron adalah besarnya enerigi yanig dilepas atau diserap oleh atom netral dalam bentuk igas pada penanigkapan satu elektron untuk membentuk ion neigatif. Kecendrunigan afnitas elektron dalam satu igolonigan dari atas ke bawah semakin kecil. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar.

4. Keelektroneigatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam

ikatannya ketika atom-atom tersebut membentuk ikatan.

Kecendrunigan keelektroneigatifan unsur dalam satu igolonigan dari atas ke bawah semakin kecil. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektroneigatifan semakin besar.

jari-jari atom, enerigi ionisasi, afnitas elektron dan keelektroneig a-tifan

PBKB Berlatih menigklasifkasi kan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton (Kerja Keras) Mencari informasi lebih lanjut tentanig sifat periodik unsur (rasa ingin tahu)

jari-jari atom, enerigi ionisasi, afitas elektron, dn

keelektron eigatifan yanig semakin besar

1.2

Memban-dinigkatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi , dan ikatan loigam serta hubunigan-nya

Kestabilan Unsur

Hanya unsur-unsur igolonigan VIIIA (igas mulia) yanig palinig stabil. Artinya unsur-unsur tersebut sukar bereaksi denigan unsur lain.

Kecendrunigan unsur untuk mencapai

konfigurasi elektron yanig stabil (sama denigan konfigurasi elektron igas mulia). Caranya denigan berikatan denigan unsur lain. Pada saat berikatan unsur dapat melepas atau menerima elektron.

Susunan elektron akan stabil bila:

- Kulit terluar terisi elektron denigan jumlah 2 (aturan duplet) atau 8

 Menjela skan

kecenderunig an suatu unsur untuk mencapai kestabilanny a.

 Menigiga mbar-kan susunan elektron valensi atom

1 JP  Disku si informasi tentanig kecenderunig an suatu unsur untuk mencapai kestabilanny a dan susunan elektron valensi atom

1 JP  Lati han membuat struktur Lewis beberapa unsur dan senyawa

30

menit TertuliTes s Lombok Timur)

 Buku

(7)

t Terstruktur t Mandiri denigan

sifat fsik senyawa yanig terbentuk

(oktet) seperti igas mulia. Ada 2 cara menstabilkan atom:

1. Melepaskan atau menanigkap elektron dari atom lain.

2. Menigigunakan elektron secara bersama denigan atom lain.

Kecendrunigan unsur-unsur untuk mencapai kestabilan:

1. Golonigan IA, elektron valensi 1 cenderunig melepaskan 1 elektron 2. Golnigan IIA, elektron valensi 2

cenderunig melepas 2 elektron

3. Golonigan IIIA, elektron valensi 3 cenderunig melepas 3 elektron

4. Goloonigan IVA, elektron valensi 4 cenderunig menerima 4 elektron

5. Golonigan VA, elektron valensi 5 cenderunig menerima 3 elektron 6. Golonigan VIA, elektron valensi 6

cenderunig menerima 2 elektron 7. Golonigan VIIA, elektron valensi 7

cenderunig menerima 1 elektron Struktur Lewis

Lambanig Lewis adalah lambinig unsur yanig dikelilinigi oleh sejumlah elektron valensinya. Elektron valensinya diigambarkan denigan titik-titik atau linigkaran-linigkaran kecil.

igas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan igas mulia (struktur Lewis)

PBKB Mencari informasi lebih lanjut tentanig sifat periodik unsur (rasa ingin tahu) Berlatih menigigambarka n susunan elektron valensi (rumus titik Lewis) (Kerja Keras)

igas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan igas mulia (struktur Lewis)

(Yudhistira )

Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yanig terbentuk karena adanya serah terima electron.

Ikatan ion terjadi antara atom loigam dan atom non loigam. Atom loigam melepaskan elektron membentuk ion positif, elektron yanig

dilepaskan tersebut diterima oleh unsur non loigam membentuk ion neigatif.

Unsur igolonigan IA, IIA, IIIA cenderunig melepas elektron.

Unsur igolonigan VA, VIA, VIIA cenderunig menerima elektron.

 Menjela skan proses pembentuka n ikatan ion

PBKB Menigajukan pemikiran kritis dalam diskusi tentanig pembentukan ion (Kritis) Berlatih

menentukan/me mbuat ikatan

1 JP  Diskus i informasi tentanig pembentuk an ikatan ion

1 JP  Latih an

membuat ikatan ion beberapa senyawa Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(8)

t Terstruktur t Mandiri ion (Kerja

Keras)

Ikatan kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yanig melibatkan penigigunaan pasanigan elektron secara bersama-sama.

1. Ikatan kovalen tunigigal

Adalah ikatan kovalen yanig terjadi karena penigigunaan brsama sepasanig elektron . Contohnya: F2, H2, Cl2, NH3, CH4, H2O, HCl dan lain-lain

2. Ikatan kovalen ranigkap dua

Adalah ikatan kovalen yanig terjadi karena penigigunaan dua pasanig elektron.

Contoh: O2, CO2

3. Ikatan kovalen ranigkap tiiga

Adalah ikatan kovalen yanig terjadi karena penigunaan bersama tiiga pasanig elektron. Contoh: N2, C2H2

 Menjela skan proses terbentuknya ikatan kovalen tunigigal, ranigkap dua , dan ranigkap tiiga

 Menjela skan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen

1 JP  Disku si informasi tentanig proses terbentukny a ikatan kovalentunig igal, ranigkap dua, dan ranigkap tiiga serta tenanig sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat

1 JP Latihan menentuka n ikatan kovalen beberapa senyawa

30 me nit

 Buk

u Kimia Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(9)

t Terstruktur t Mandiri Sifat-sifat senyawa ion dan senyawa

kovalen

Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan kovalen karena ikatan ion terjadi akibat adanya igaya Coulomb (igaya elektrostatis), sedanigkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasanigan elektron ikatan. Sifat-sifat senyawa ion:

1. Mempunyai titik leleh dan titik didih yanig tinigigi

2. Lelehan dan larutannya dapat menighantarkan listrik

3. Semuanya berwujud padat pada suhu kamar (25°, 1 atm)

Sifat-sifat senyawa kovalen:

1. Mempunyai titik leleh dan titik didih yanig rendah

2. Lelehannya tidak dapat menighantarkan listrik

3. Ada yanig padat, cair, dan igas pada suhu kamar (25°, 1atm)

PBKB Menigajukan pemikiran kritis dalam diskusi tentanig pembentukan ikatan kovalen (Kritis) Berlatih

menentukan/me mbuat ikatan kovalen (Kerja Keras)

senyawa kovalen

Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen denigan pasanigan elektron milik bersamanya berasal dari stu atom yanig berikatan.

Ikatan kovalen koordinasi terbentuk karena salah satu atom beriktan mempunyai pasanigan elektron dan atom yanig lainnya sanigat

kekuranigan elektron.

 Menjela skan proses terbentukny a ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa

PBKB Menigajukan pemikiran kritis dalam diskusi tentanig pembentukan

1 JP  Disku si informasi tentanig proses terbentukny a ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa

1 JP  Latihan membuat ikatan kovalen koordinas i pada beberapa senyawa

30 me nit

Tes Tertuli

s Tuigas

(10)

t Terstruktur t Mandiri ikatan

koordinasi (Kritis) Berlatih

menentukan/me mbuat ikatan kovalen koordinasi (Kerja Keras)

Ikatan Kovalen Polar

Jika 2 atom non loigam yanig berbeda

keelektroneigatifan berikatan, maka pasanigan elektron ikatn akan lebih tertarik ke atom yanig lebih elektroneigatif disebut senyawa kovalen polar. Contoh senyawa HCl

δ+ δ-

H - Cl (kovalen polar)

Sebaliknya, jika yanig berikatan dua atom yanig mempunyai keelektroneigatifan sama, maka molekul yanig terbentuk merupakan molekul senyawa kovalen non polar, misalnya molekul O2 (O - O)

Untuk kepolaran ikatan perlu diperhatikan

hal- Menyeli diki

kepolaran beberapa senyawa dan hubuniganny a denigan keelektroneig atifan melalui percobaan

PBKB Melaporkan

1 JP  Diskusi informasi tentanig kepolaran beberapa senyawa dan hubunigann ya denigan keelektrone igatifan

1 JP Tes

Lisan  u Kimia Buk Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(11)

t Terstruktur t Mandiri hal berikut:

1. Untuk molekul yanig terdiri dari 2 unsur a. Non polar bila kedua unsur itu sejenis

Contoh: O2, H2, Cl2, dan sebaigainya b. Polar bBila kedua unsur itu tidak sejenis

Contoh: HCl, HBr, dan sebaigainya 2. Untuk molekul yanig terdiri atas 3 unsur atau

lebih

a. Bila atom yanig berada ditenigah molekul (atom pusat) mempunyai pasanigan elektron bebas, sehinigiga pasanigan elektron akan tertarik ke salah satu atom, berarti ikatanya polar.

Contoh: H2O, NH3, dan sebaigainya b. Bila atom pusat tidak mempunyai

pasanigan elektron bebas, sehinigiga pasanigan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom, berarti ikatannya non polar.

Contohnya: CH4, CO2 dan sebaigainya Untuk melihat kepolaran senyawa yanig terdiri dari 2 atom (diatomik), selain menigacu pada hariga momen dipol dapat pula ditentukan dari perbedaan

keelektroneigatifan antara dua atom tersebut. Makin besar perbedaan keelektroneigatifannya, makin polar senyawanya dan sebaliknya.

hasil percobaan berdasarkan data hasil percobaan (Jujur)

 Labo

ratorium

Ikatan Logam

Ikatan loigam adalah ikatan antara atom-atom loigam dalam kristal loigam

Ikatan loigam dapat dijelaskan denigan teori awan elektron yanig dijelaskan oleh Drude dan Lorentz sebaigai berikut:

Di dalam kristal loigam, setiap atom melepaskan elektron valensinya sehinigiga terbentuk awan electron dan kation, yaitu kumpulan inti atom yanig bermuatan positif dan tersusun rapat dalam awan elektron. Ion loigam yanig

 Mendes kripsikan proses pembentuka n ikatan loigam dan hubuniganny a denigan sifat fsik loigam  Menighu

1 JP  Disku si informasi tentanig pembentuk an ikatan loigam dan hubunigann ya denigan sifat fsik loigam serta

1 JP Tes

Lisan  u Kimia Buk Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

(12)

t Terstruktur t Mandiri bermuatan positif tersebut pada jarak tertentu

satu sama lain dalam kristalnya. Elektron valensi tidak terikat pada slah satu ion loigam atau pasanigan ion loigam, melainkan

terdelokalisasi terhadap semua ion loigam. Oleh Karena itu, elektron valensi tersebut bebas berigerak ke seluruh baigian dari kristal loigam, sama halnya denigan molekul-molekul igas yanig dapat berigerak bebas dalam ruanigan tertentu. Jadi ikatan loigam terdapat antara ion loigam positif dan elektron yanig mudah berigerak tersebut.

Sifat-sifat fsik loigam: 1. Menigkilap

2. Daya hantar listrik 3. Daya hantar panas

4. Dapat ditempa, dibenigkokkan dan ditarik

bunigkan sifat fsik materi denigan jenis ikatannya

PBKB Menigajukan pemikiran kritis dalam diskusi tentanig pembentukan ikatan

koordinasi (Kritis)

hubunigan sifat fsik materi denigan jenis ikatannya

Semester 1

(Yudhistira )

STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitunigan kimia (stoikiometri)

Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator

u (JP)

Wakt

Kegiatan

Penilai-an

Sumber

Belajar

TM

Wkt

TT

Wkt

TMTT

(13)

kripsikan tata nama senyawa anorigani k dan origanik sederhan a serta persamaa n

reaksinya

Senyawa biner adalah senyawa yanig terdiri dari 2 jenis unsur.

Tata Nama Senyawa Biner

a. Senyawa Biner loigam denigan non loigam Aturan penulisan dan penamaannya sebaigai berikut:

1. Nama unsur loigam di depan dan unsur non loigam di belakanig.

2. Nama loigam disebut terlebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur non loigam ditambah denigan akhiran ida

3. Jika unsur loigam memiliki lebih dari satu macam bilanigan oksidasi dalam senyawanya, maka di belakanig nama unsur loigam ditambahkan anigka romawi yanig diberi tanda kurunig untuk menyatakan bilanigan oksidasinya. b. Senyawa Biner non loigam denigan non

loigam

Aturan penulisan dan penamaannya sebaigai berikut:

1. Unsur yanig lebih elektropositif ditulis di depan, sedanigkan yanig lebih

elektroneigatif ditulis di belakanig 2. Disebutkan dulu nama unsur yanig di

depan, kemudian diikuti nama unsur dibelakanignya (unsur kedua) denigan diberi akhiran ida.

3. Jika suatu unsur dapat mebentuk lebih dari satu jenis senyawa:

a. Menyebutkan nama anigka indeks dalam bahasa yunani yanig menunjukkan jumlah dari unsur tersebut (kecuali CO: karbon monoksida bukan monokarbon monoksida, NH3 : amina/amoniak, H2O : aquo/air dan senyawa hidrokarbon)

Yunani : 1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka B

b. Menyebutkan jumlah unsur pertama diikuti anigka Romawi dalam kurunig, yanig menunjukkan bilanigan oksidasi

an nama senyawa biner

PBKB

Mencari sumber informasi/bacaan lain untuk memperoleh informasi tambahan tentanig tatanama senyawa kimia (Senang Membaca) Menunjukkan usaha yanig keras untuk

memperoleh informasi tentanig tatanama

senyawa kimia (rasa ingin tahu) Berlatih

mennetukan/men uliskan nama senyawa biner (Kerja Keras)

si informasi tata nama senyawa biner

JP memberika n nama beberapa senyawa biner

menit Tertuli

s Tuigas

u Kimia Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(14)

unsur tersebut , tanpa menyertakan awalan jumlah unsur.

Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik adalah senyawa yanig terdiri dari 3 atom atau lebih yanig terikat bersama-sama. Ion poliatomik tersusun atas ion positif (kation) dan ion neigatif (anion), sehinigiga dalam struktur senyawa poliatomik, biasanya terdapat ikatan ion dan ikatan kovalen. Baik kation maupun anion dapat berupa ion monoatomik dan ion poliatomik. Cara penamaannya

adalah isebutkan nama kationnya kemudian diikuti nama anionnya.

Contoh:

NH4Cl : Amonium klorida NaNO2 : Natrium nitrit

Fe2(MnO4)3 : Besi (III) maniganat

 Menulisk an nama senyawa poliatomik

PBKB Berlatih

menentukan/men uliskan nama senyawa poliatomik (Kerja Keras)

1 JP Diskusi informasi tata nama senyawa poliatomik

1

JP Latihan memberika n nama senyawa poliataomi k

30

menit Tuigas  u Kimia Buk Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(Yudhistira )

Tata Nama Senyawa Origanik Sederhana Senyawa origanik jauh lebih banyak dan lebih kompleks dibandinigkan denigan senyawa anoriganik. Contoh senyawa origanik yanig palinig sederhana yaitu hidrokarbon yanig hanya terdiri dari unsur hidroigen (H) dan karbon (C).

Contoh: CH4 : metana C2H6 : etana C3H8 : propana

Beberapa nama senyawa origanik yanig banyak diigunakan sehari-hari:

C12H22O4 : sukrosa ; C2H5OH : etanol ;

CH3COOH : asetat (cuka) ; C6H12O6 : iglukosa ; CH3OCH3 : eter ; CHCl3 : kloroform ; C6H6 : benzena ; CH2O : formalin

 Menulisk an nama senyawa origanik sederhana

PBKB Berlatih

menentukan/me-nuliskan nama senyawa origanik sederhana (Kerja Keras)

1 JP  Diskusi informasi tata nama senyawa origanik sederhana

1

JP LisanTes  u Kimia Buk

Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(15)

Persamaan Reaksi

Perubahan materi secara kimia disebut reaksi kimia. Biasanya suatu reaksi kimia disertai kejadian-kejadian fsis, yaitu adanya perubahan warna, perubahan suhu,

pembentukan endapan atau timbulnya igas. Reaksi kimia dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi. Persamaan reaksi menigigambarkan zat-zat yanig bereaksi

(pereaksi = reaktan) dan hasil reaksi (produk), wujud reaksi dan hasil reaksi, perbandinigan jumlah partikel reaktan dan hasil reaksi (dinyatakan oleh koefsien), serta arah reaksi (tanda anak panah). Dalam persamaan reaksi, reaktan dituliskan di ruas kiri (sebelah kiri tanda panah), sedanigkan hasil reaksi di ruas kanan (sebelah kanan tanda panah). Wujud zat dalam persamaan reaksi adalah igas (ig), padatan atau solid (s), cairan atau liquid (l), dan larutan atau aqueous (aq).

Penyetaraan Persamaan Reaksi

Menurut hukum Lavoisier pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Artinya, jumlah dan jenis atom di ruas kiri (reaktan) sama denigan jumlah dan jenis atom di ruas kanan (hasil reaksi). Aigar jenis dan jumlah atom diruas kiri sama denigan di ruas kanan, persamaan reaksi disetarakan

(diseimbanigkan) denigan cara menigatur anigka di depan reaktan dan hasil reaksi disebut koefsien.

Tahap-tahap penyetaraan persamaan reaksi dapat kita lakukan sebaigai berikut:

a. Tuliskan persamaan keranigka, yaitu persamaan reaksi yanig belum setara, denigan reaktan di ruas kiri dan hasil reaksi di ruas kanan.

b. Tetapkan koefsien zat/ senyawa yanig lebih rumit adalah satu.

c. Setarakan reaksi denigan menigatur

koefsien reaktan dan hasil reaksi yanig lain (selain senyawa yanig rumit).

 Menyetar akan reaksi sederhana denigan diberikan nama-nama zat yanig terlibat atau

sebaliknya

PBKB

Menunjukkan usaha yanig keras untuk

memperoleh informasi tentanig persamaan reaksi (rasa ingin tahu) Berlatih menyetarakan reaksi sederhana denigan diberikan nama zat terlibat atau sebaliknya (Kerja Keras)

2 JP  Disku si informasi tentanig penyetaraa n reaksi sederhana denigan nama-nama zat yanig terlibat atau sebaliknya

2

JP Latihan menyetara kan reaksi kimia

30

menit TertuliTes s

 Buk

u Kimia Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(16)

2.2 Membukti-kan dan menigkomu -nikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta n kimia

Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Lavoisier atau Hukum Kekekalan Massa (1771-1794) Seoranig ahli kimia berkebanigsaan perancis, Antonie Laurent Lavoisier melakukan percobaan sehinigiga ia

menyimpulkan bahwa “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu tetap”.

Membuktikan Hukum Lavoisier melalui

percobaan Membuktikan hukum Proust melalui percobaan Meniganalisis data percobaan pada senyawa untuk

membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandinigan (hukum Dalton) Menigigunakan data percobaan untuk

membuktikan hukum perbandinigan volum (hukum Gay Lussac) Menigigunakan data percobaan untuk

membuktikan hukum Avoigadro. PBKB

Melaporkan hasil percobaan berdasarkan data hasil percobaan (Jujur)

Berlatih meniganalisis data percobaan untuk

membuktikan berlakunya

1 JP Diskusi informasi dan melakukan praktikum tentanig hukum Lavoisier

1

JP Latihan soal tentanig hukum Lavoisier

30

menit LisanTes

Ujuk Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(Yudhistira )

 Alat dan Bahan Lab. 2. Hukum Perbandingan Tetap/ Hukum

Proust (1754-1826)

Dikemukakan oleh Joseph Louis Proust. Hukum ini menyatakan bahwa:

“Perbandinigan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap”.

1 JP Diskusi informasi dan melakukan percobaan tentanig hukum Proust

1

JP Latihan soal tentanig hukum Proust

30

menit UnjukKuis Kerja Lapora

n

3. Hukum Kelipatan

Perbandingan/Hukum Dalton (1805) Pada prinsipnya hukum kelipatan perbandinigan menyatakan bahwa : “Jika dua macam unsur dapat membentuk beberapa senyawa, maka perbandinigan massa unsur pertama yanig bersenyawa denigan unsur kedua denigan massa yanig sama adalah berbandinig sebaigai bilanigan bulat dan sederhana”.

2 JP Diskusi informasi tentanig hukum kelipatan perbandinigan, hukum perbandinigan volum, dan hukum Avoigadro menigigunkan data

percobaan

2

JP Latihan soal-soal tentanig hukum kelipatan perbandiniga n,

perbandiniga n volum, dan hukum Avoigadro

30

menit LisanTes

Tuigas

4. Hukum Perbandingan Volum/ Hukum Gay Lussac (1778-1850)

Pada tahun 1808, Joseph Gay Lussac dari perancis melakukan seranigkaian

eksperimen terhadap sejumlah igas. Dari percobaannya Gay Lussac menyimpulkan bahwa : “Pada tekanan dan suhu yanig sama, volume igas-igas yanig bereaksi dan volume igas-igas hasil reaksi berbandinig sebaigai bilanigan bulat dan sederhana”. Yanig dimaksud bilanigan bulat dan sederhana oleh Gay Lussac adalah koefsien masinig-masinig igas dalam persamaan reaksi.

5. Hukum Avogadro (1811) Amedeo Avoigadro dari Italia

(17)

harus berupa atom yanig berdiri sendiri tetapi dapat juiga berupa molekul. Bunyi hipotesis Avoigadro: “Pada suhu dan tekanan sama, semua igas yanig bervolume sama menigandunig sejumlah molekul yanig sama pula”.

Jadi perbandinigan volume sama denigan koefsien reaksinya (khusus untuk igas).

hukum dasar kimia (Kerja Keras)

Konsep Mol

Mol merupakan satuan yanig menyatakan jumlah partikel yanig terkandunig dalam sejumlah zat. Standar yanig diigunakan atom karbon – 12 denigan ketentuan : “satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yanig terkandunig dalam suatu zat yanig jumlahnya sama denigan banyaknya atom yanig terdapat dalam 12,00 atom C – 12”.

1. Mol dan Jumlah Partikel

Dari hasil percobaan ternyata banyaknya atom karbon yanig terdapat dalam 12,00 igram C – 12 adalah 6,02 x 1023 butir atom. Bilanigan ini disebut bilanigan avoigadro atau tetapan Avoigadro dan diberi lambanig L.

1 mol zat = L partikel = 6,02 x 1023 partikel Atau Jumlah Partikel = mol x L

2. Mol dan Massa

atau

atau

3. Volum Zat

Volume molar adalah volume 1 mol igas pada suhu dan tekanan tertentu.

1. Kondisi standar (T = 00C ; P = 1 atm) Keadaan standar disebut juiga STP (Standart Temperature and Pressure). Volume molar igas (STP), Vm = 22,4 L/

 Menigkonversi kan jumlah mol denigan jumlah partikel, massa, dan volum zat

PBKB

Mencari sumber informasi/bacaan lain untuk memperoleh informasi tambahan tentanig konsep mol (Senang Membaca) Menunjukkan usaha yanig keras untuk

memperoleh informasi tentanig konsep mol (rasa ingin tahu) Berlatih

menigkonversikan jumlah mol denigan jumlah partikel, massa, dan volum zat (Kerja Keras)

1 JP  Disku si informasi tentanig jumlah mol denigan jumlah partikel, massa, dan volum zat

1

JP Latihan menighitun ig mol denigan jumlah partikel, massa dan volume

30

menit TertuliTes s Tuigas

 Buk

u Kimia Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(18)

mol

V Gas (STP) = n x 22,4 L/mol

2. Keadaan Suhu Kamar (T = 250C ; P = 1 atm)

Keadaan kamar disebut juiga RTP (Room Temperature and Pressure) Volume molar igas (RTP), Vm = 24 L/mol

V Gas (RTP) = n x 24 L/mol 3. Keadaan Tertentu

Volume igas pada keadaan (T,P) tertentu dapat dihitunig denigan menigigunakan persamaan igas ideal.

Rumus Empiris dan Rumus Molekul Komposisi suatu senyawa dinyatakan oleh rumus kimianya. Rumus kimia suatu zat/ senyawa dapat berupa rumus empiris, rumus molekul dan rumus banigun atau struktur. a. Rumus Empiris

Rumus empiris atau rumus perbandinigan suatu senyawa menyatakan perbandinigan mol palinig sederhana dari atom unsur penyusun senyawa tersebut.

Contoh:

1. Rumus empiris iglukosa adalah CH2O, berarti perbandinigan mol C : H : O dalam iglukosa adalah 1 : 2 : 1

b. Rumus Molekul

Rumus molekul menyatakan jumlah atom yanig sebenarnya dari setiap unsur atom dalam molekul dari senyawa tersebut. Rumus molekul = (Rumus Empiris)n = Mr

 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul

PBKB

Mencari sumber informasi/bacaan lain untuk memperoleh informasi tambahan tentanig rumus kimia (Senang Membaca) Menunjukkan usaha yanig keras untuk

memperoleh informasi tentanig rumus kimia (rasa ingin tahu) Berlatih

1 JP  Disku si informasi tentanig rumus empiris dan rumus molekul

1

JP Latihan menentuka n rumus empiris dan rumus molekul suatu zat

30

menit Kuis  u Kimia Buk Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(19)

menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa (Kerja Keras)

Air Kristal

Air kristal adalah sejumlah molekul air (H2O) yanig terkandunig dalam susunan senyawa kristal.

Senyawa yanig menigandunig air kristal tersebut disebut senyawa hidrat, sedanigkan senyawa yanig tidk menigandunig air kristal disebut anhidrat.

Air ynig terjebak dalam di dalam kristal disebut juiga air kristal.

Kadar Zat dalam Senyawa

Massa Unsur dalam Senyawa

Pereaksi Pembatas

Bila dua zat direaksikan, akan didapat dua kemunigkinan :

1. Kedua pereaksi tepat habis bereaksi 2. Salah satu pereaksi habis dan pereaksi

yanig lain bersisa.

Pereaksi yanig habis akan membatasi hasil reaksi yanig didapat. Pereaksi yanig

 Menentu kan rumus air kristal

 Menentu kan kadar zat dalam senyawa  Menentu

kan pereaksi pembatas  Menentu

kan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi PBKB

Mencari sumber informasi/bacaan lain untuk memperoleh informasi tambahan tentanig air kristal, kadar zat dan pereaksi

2 JP  Disku si informasi tentanig rumus air kristal, kadar zat dalam senyawa, pereaksi pembatas, banyak zat pereaksi atau hasil reaksi

2

JP Latihan menighitun ig air kristal, kadar zat dalam senyawa, dan pereaksi pembatas

30

menit TertuliTes s Tuigas

 Buk

u Kimia Kelas X (MGMP Kimia Lombok Timur)

 Buku

kimia Kelas X Semester 1

(20)

membatasi hasil reaksi ini disebut denigan pereaksi pembatas (pereaksi yanig habis lebih dahulu).

Lanigkah-lanigkah menentukan pereaksi pembatas:

1. Nyatakan zat yanig diketahui dalam mol 2. Membaigi jumlah mol masinig-masinig

pereaksi denigan koefsiennya 3. Zat yanig hasil baiginya palinig kecil

merupakan pereaksi pembatas. Jika hasil baiginya sama, maka masinig-masinig pereaksi sama-sama habis dan campuran seperti ini disebut ekivalen.

pembatas (Senang Membaca) Menunjukkan usaha yanig keras untuk

memperoleh informasi tentanig air kristal kadar zat dan pereaksi pembatas (rasa ingin tahu) Berlatih menentukan rumus air kristal, kadar zat dan pereaksi

pembatas (Kerja Keras)

Menigetahui,

Sikur, 11 Juli 2011

Kepala SMA Neigeri 1 Sikur

Guru Mata Pelajaran,

H A S A N, S. Pd

B. Rohmi Masban, S.Pd.

Gambar

tabel periodik
tabel periodik
tabel periodik

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Guru Pendidikan Agama Katolik juga memberi tugas berupa pekerjaan rumah (PR) agar siswa semakin memahami materi Pendidikan Agama Katolik yang telah disampaikan oleh guru

Apabila setelah dilakukan klarifikasi , ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar

dengan ini diumumkan bahwa Pemenang e-Lelang Pemilihan Langsung pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai berikut :. NO

Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu

Dengan demikian model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matriks siswa kelas X-G Program Keahlian RPL

Kinerja sistem secara keseluruhan untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan internet wifi terutama pada analisis jaringan internet pada gedung KPA

Dari data hasil kuesioner yang disebar di diwilayah Banjarbaru dan Martapura Kalimantan Selatan tantang permasalahan kerusakan motor vespa yaitu banyak pengguna

Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005). Hasan,