• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penjaringan Partai Golkar Terhadap Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota untuk Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pola Penjaringan Partai Golkar Terhadap Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota untuk Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

93

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Pedoman Wanwancara

1. Apa makna kader bagi partai politik, khususnya Partai Golkar Kota Padangsidimpuan?

2. Seberapa pentingkah proses pengkaderan bagi partai Golkar khususnya Partai Golkar yang berada di Kota Padangsidimpuan?

3. Bagaimana sebenarnya proses mekanisme penjaringan bakal calon Walikota yang dilakukan Partai Golkar Kota Padangsidimpuan untuk dicalonkan pada pemilukada Kota Padangsidimpuan tahun 2012?

4. Apakah yang menjadi rujukan Partai Golkar Kota Padangidimpuan dalam penetapan dukungan kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012, apakah elaktibilitas pasangan calon?, apakah popolaritas pasangan calon? Atau ada hal lain yang menjadi pertimbangan Partai Golkar Padangsidimpuan?

5. Apakah ada hubungannya antara popularitas, elaktibilitas, asal daerah kader partai politik dengan dukungan yang diberikan partai Golkar dalam pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012, dan apakah hal tersebut menjadi pertimbangan juga bagi Partai Golkar Padangsidimpuan?

6. Siapa saja yang berhak mengambil keputusan dalam pemilihan calon yang akan didukung Partai Golkar dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012?

7. Dalam penetapan dukungan calon tersebut dimana pengambilan keputusan terjadi apakah di Partai Golkar Padangsidimpuan, Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara atau Partai Golkar Pusat? Berapa besar peran Partai Golkar Kota Padangsidimpuan dalam proses pengambilan keputusan tersebut?

8. Apabila terdapat 2 orang atau lebih kader dari internal Partai Golkar yang akan maju dalam pemilukada yang sama, apakah yang menjadi pertimbangan sehingga menjadi keputusan Pertai Golkar dalam memberikan dukungan kepada salah satu kader yang akan maju dalam pemilukada tersebut?

(2)

94

10.Untuk mengusung calon dalam pemilukada Kota Padangsidimpuan, Partai Golkar melakukan koalisi dengan PKS, PDS, Partai Republikan dan PSI dikarenakan hanya memiliki dua kursi di DPRD. Bisakah anda menceritakan proses koalisi tersebut?

11.Apakah koalisi dengan partai-partai tersebut mempengaruhi hasil keputusan dari proses penjaringan bakal calon yang dilakukan oleh Partai Golkar?

12.Kita ketahui bersama bahwa Tapanuli Bagian Selatan khususnya Kota Padangsidimpuan merupakan lumbung suara bagi Partai Golkar, dukungan partai Golkar kepada kader partai Golkar yang bukan putra daerah asli Padansidimpuan pada Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012 mendapatkan kekalahan, yang bisa dikatakan kekalahan cukup telak bagi partai Golkar sendiri, dalam hal ini bagaimana sikap Partai Golkar dalam menyikapi kekalahan pasangan yang didukung oleh Partai Golkar pada Pemilukada Padangsidimpuan tahun 2012?

13.Apakah proses penjaringan bakal calon Walikota yang dilakukan oleh Partai Golkar tersebut bisa dikatakan kurang efektif sehingga partai Golkar mengalami kekalahan pada pada pemilukada Padangsidimpuan tahun 2012?

(3)

95 Lampiran 2

Wawancara:

Nara Sumber : Irsan Effendi Nasution, SH

Jabatan : Ketua DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan Tempat/Tanggal : Kediaman Bapak Irsan Effendi, 3 April 2013

T : Apa makna kader bagi partai politik, khususnya Partai Golkar Kota Padangsidimpuan?

J : Melalui para kaderlah akan diketahui kemana arah dari Partai Golkar itu sendiri. Semakin baik Partai Golkar mencetak kader maka akan semakin terwujud pula cita-cita dari Partai Golkar itu sendiri.

T : Seberapa pentingkah proses pengkaderan bagi partai Golkar khususnya Partai Golkar yang berada di Kota Padangsidimpuan?

J : Bisa dikatakan sangat penting. Para kaderlah nantinya yang akan menjadi perwakilan atau juga cerminan Partai Golkar, maka proses pengkaderan harus dilakukan seserius mungkin

T : Bagaimana sebenarnya proses mekanisme penjaringan bakal calon Walikota yang dilakukan Partai Golkar Kota Padangsidimpuan untuk dicalonkan pada pemilukada Kota Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Proses penjaringan diatur dalam JUKLAK – 13/DPP/Golkar/XI/2011 Tentang Tata Cara Pemilihan Umum Kepala Daerah Dari Partai Golkar. DPP Partai Golkar melakukan kerja sama dengan lembaga survei independen untuk melakukan survei di Kota Padangsidimpuan, DPD Partai Golkar Padangsidimpuan tidak dilibatkan dan tidak mengetahui kapan dan dimana survei dilakukan. Maksud dari survei tersebut adalah untuk melibatkan langsung masyarakat dan pastinya hasil survei merupakan pilihan masyarakat. Hasil dari survei tersebut adalah inventarisasi nama-nama tokoh yang layak memimpim Padangsidimpuan dari berbagai kalangan. Dari hasil survei tersebut, berdasarkan surat keputusan Tim Pemilukada DPD PG Padangsidimpuan No. Kep-02/GK-PSP/Pemilukada/III/2012 terdapat 23 nama tokoh yang nantinya akan dilakukan rapat internal Golkar guna menentukan siapa yang akan diusung dan dimenangkan Partai Golkar dalam Pemilukada.

T : Apakah yang menjadi rujukan Partai Golkar Kota Padangidimpuan dalam penetapan dukungan kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012, apakah elaktibilitas pasangan calon?, apakah popularitas pasangan calon? Atau ada hal lain yang menjadi pertimbangan Partai Golkar Padangsidimpuan?

(4)

96

T : Apakah ada hubungannya antara popularitas, elaktibilitas, asal daerah kader partai politik dengan dukungan yang diberikan partai Golkar dalam pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012, dan apakah hal tersebut menjadi pertimbangan juga bagi Partai Golkar Padangsidimpuan?

J : Ada. Sudah tentu akan menjadi pertimbangan. Putra daerah memang diakui mempunyai banyak keunggulan antara lain lebih mengetahui kondisi sosiologis masyarakat Padangsidimpuan atau dengan kata lain lebih menguasai medan yang akan ditempuh. Putra daerah juga sudah pasti lebih populer namun belum tentu mempunyai elektabilitas yang lebih tinggi.

T : Siapa saja yang berhak mengambil keputusan dalam pemilihan calon yang akan didukung Partai Golkar dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Terdapat 13 unsur peserta rapat yang memiliki hak suara untuk menetapkan calon yang akan diusung oleh Partai Golkar yaitu Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Ketua KORBID Pemenangan Pemilu Wilayah yang bersangkutan, Ketua KORBID Organisasi dan Daerah, Ketua KORBID Kaderisasi dan Keanggotaan, Ketua KORBID Hukum dan HAM, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekjen KORBID Pemenangan Pemilu Wilayah yang bersangkutan, Wakil Sekjen KORBID Organisasi dan Daerah, Wakil Sekjen KORBID Kaderisasi dan Keanggotaan, Wakil Sekjen KORBID Hukum dan HAM, Bendahara dan Ketua DPD Partai Golkar terkait.

T : Dalam penetapan dukungan calon tersebut dimana pengambilan keputusan terjadi apakah di DPD Partai Golkar Padangsidimpuan, DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara atau DPP Partai Golkar Pusat? Berapa besar peran Partai Golkar Kota Padangsidimpuan dalam proses pengambilan keputusan tersebut?

J : Penetapan diambil keputusannya di DPP Partai Golkar Pusat yang ditandatangai langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Penetapan dikeluarkan tanggal 5 Juli 2012 yang merekomendasikan pasangan Chaidir Ritonga dan Mara Gunung Harahap sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan dari Partai Golkar. Untuk peran dari Partai Golkar Padangsidimpuan yaitu adanya perwakilan yang memiliki hak suara pada Rapat Tim Pemilukada tanggal 2 Juli.

T : Apabila terdapat 2 orang atau lebih kader dari internal Partai Golkar yang akan maju dalam pemilukada yang sama, apakah yang menjadi pertimbangan sehingga menjadi keputusan Pertai Golkar dalam memberikan dukungan kepada salah satu kader yang akan maju dalam pemilukada tersebut?

J : Terdapat 2 kriteria utama yang menjadi pedoman dalam penentuan. Yang pertama adalah elektabilitas yang paling tinggi diantara seluruh kader yang akan maju lalu yang kedua adalah loyalitas yang paling tinggi terhadap Partai Golkar.

(5)

97

alasan Partai Golkar tidak menjatuhkan dukungan kepada mereka dan lebih memilih kader Partai Golkar yang bukan putra daerah asli Padangsidimpuan? J : Putra daerah memang menjadi salah satu faktor kuat untuk mengusung calon namun tidak selalu menjadi indikator utama. Memang Pak Rahmat Nasution memiliki popularitas yang lebih tinggi dibanding Pak Chaidir Ritonga dikarenakan lamanya beliau menetap dan berkecimpung dibidang organisasi di Padangsidimpuan. Namun itu tadi, keputusan berada pada 13 unsur pemegang hak suara melalui Rapat Tim Pemilukada.

T : Untuk mengusung calon dalam pemilukada Kota Padangsidimpuan, Partai Golkar melakukan koalisi dengan partai lain dikarenakan hanya memiliki dua kursi di DPRD. Bisakah anda menceritakan proses koalisi tersebut?

J : Partai Golkar melakukan koalisi dengan PKS, PDS, Republikan dan PSI untuk memenuhi persyaratan minimal 4 kursi untuk pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padangsidimpuan. Koalisi tersebut terjadi akibat persamaan pandangan dan harapan seluruh partai terhadap calon yang akan diusung oleh Partai Golkar. Partai pengusung menganggap calon yang diusung Partai Golkar juga telah sesuai dengan kriteria masing-masing partai.

T : Apakah koalisi dengan partai-partai tersebut mempengaruhi hasil keputusan dari proses penjaringan bakal calon yang dilakukan oleh Partai Golkar? J : Tentu saja tidak. Selain itu posisi Partai Golkar adalah partai utama walaupun hanya memiliki 2 kursi. Posisi 4 partai lain sebagai partai pengusung tidak mempengaruhi hasil penjaringan. Partai pengusung akan mendapat keuntungan untuk mengembangkan partainya di Kota Padangsidimpuan jika calon yang diusung memperoleh kemenangan.

T : Kita ketahui bersama bahwa Tapanuli Bagian Selatan khususnya Kota Padangsidimpuan merupakan lumbung suara bagi Partai Golkar, dukungan partai Golkar kepada kader partai Golkar yang bukan putra daerah asli Padansidimpuan pada Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012 mendapatkan kekalahan, yang bisa dikatakan kekalahan cukup telak bagi partai Golkar sendiri, dalam hal ini bagaimana sikap Partai Golkar dalam menyikapi kekalahan pasangan yang didukung oleh Partai Golkar pada Pemilukada Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Ya memang benar. Selama ini basis Partai Golkar di Tapanuli Bagian Selatan bisa dikatakan cukup kuat. Lihat saja pada Pemilukada di Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan sebelumnya yang menjadi pemenang adalah Partai Golkar. Saya rasa sosok Chaidir Ritonga kurang dikenal masyarakat Padangsidimpuan, hal itu juga disinyalir menjadi salah satu faktor kekalahan Partai Golkar. Namun keputusan dari pusat harus tetap dihormati, siapapun yang menjadi calon dari pusat harus tetap diupayakan untuk memenangkan Pemilukada. Partai Golkar Padangsidimpuan sendiri cukup kecewa dengan hasil tersebut, semoga hasil tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Partai Golkar.

(6)

98

J : Menurut saya tidak. Proses yang melibatkan lembaga survei independen mulai dari melakukan survei tokoh-tokoh yang layak memimpin hingga dipublikasikan menurut saya cukup efektif. Selain itu masyarakat dilibatkan langsung dalam mencari tahu siapa saja yang layak menjadi bakal calon Walikota.

T : Dengan kekalahan Partai Golkar pada Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012 apa sebenarnya yang harus dibenahi dalam proses penjaringan dan pemberian dukungan kepada kader partai Golkar atau pasangan yang didukung partai Golkar agar pada pemilukada lain Partai Golkar dapat menang?

(7)

99 Lampiran 3

Wawancara:

Nara Sumber : Siwan Siswanto, SH

Jabatan : Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan Tempat/Tanggal : Kantor DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan, 1

April 2013

T : Apa makna kader bagi partai politik, khususnya Partai Golkar Kota Padangsidimpuan?

J : Partai Golkar sebagai partai kader pastinya seluruh kegiatan didalamnya ditentukan oleh para kadernya bahkan masa depan partai ini ditentukan sendiri oleh kader-kadernya.

T : Seberapa pentingkah proses pengkaderan bagi partai Golkar khususnya Partai Golkar yang berada di Kota Padangsidimpuan?

J : Sangat penting. Partai Golkar harus mampu mencetak kader-kader yang didasarkan pada kriteria mental ideologi, penghayatan visi, misi dan platform partai, loyalitas, kepemimpinan dan militansi. Prosesnya melalui pendidikan dan latihan kader agar betul-betul tersaring serta tidak terjadi kader yang instan dan tidak loyal. Kader juga harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas tidak hanya pada diri sendiri.

T : Bagaimana sebenarnya proses mekanisme penjaringan bakal calon Walikota yang dilakukan Partai Golkar Kota Padangsidimpuan untuk dicalonkan pada pemilukada Kota Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Penjaringan yang diakukan oleh Partai Golkar melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Semuanya diatur secara teratur mulai dari penjaringan bakal calon, penetapan calon hingga deklarasi calon yang akan diusung. Pihak diluar Partai Golkar juga berperan yaitu pihak survei independen yang dikirim oleh DPP Partai Golkar yang nantinya akan menjadi acuan dalam penetapan calon. Semuanya prosesnya telah diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan atau JUKLAK – 13/DPP/Golkar/XI/2011 Tentang Tata Cara Pemilihan Umum Kepala Daerah Dari Partai Golkar

T : Apakah yang menjadi rujukan Partai Golkar Kota Padangidimpuan dalam penetapan dukungan kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012, apakah elaktibilitas pasangan calon?, apakah popularitas pasangan calon? Atau ada hal lain yang menjadi pertimbangan Partai Golkar Padangsidimpuan?

J : Semua menjadi rujukan. Baik itu elaktibilitas, popularitas, loyalitas, dan lainnya. Partai Golkar diseluruh Indonesia mengacu pada JUKLAK tersebut jadi seluruhnya sudah tertata secara rapi.

(8)

100

apakah hal tersebut menjadi pertimbangan juga bagi Partai Golkar Padangsidimpuan?

J : Sudah pasti ada. Sudah pasti menjadi bahan pertibangan juga. Lembaga survei yang mengadakan penelitian tersebut pasti juga akan mempertimbangkan unsur-unsur tersebut lalu nantinya akan dipublikasikan oleh Partai Golkar Kota Padangsidimpuan.

T : Siapa saja yang berhak mengambil keputusan dalam pemilihan calon yang akan didukung Partai Golkar dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Setelah nama-nama bakal calon hasil dari survei tersebut dipublikasikan maka Partai Golkar akan melakukan rapat internal di DPP Partai Golkar. Disana akan ditentukan oleh 13 pemegang hak suara siapa yang akan dicalonkan oleh Partai Golkar untuk Pemilukada tersebut.

T : Dalam penetapan dukungan calon tersebut dimana pengambilan keputusan terjadi apakah di DPD Partai Golkar Padangsidimpuan, DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara atau DPP Partai Golkar Pusat? Berapa besar peran Partai Golkar Kota Padangsidimpuan dalam proses pengambilan keputusan tersebut?

J : Pengambilan keputusan tejadi di DPP Partai Golkar oleh 13 pemegang suara, satu diantaranya terdapat perwakilan dari DPD Partai Golkar Padangsidimpuan yaitu Ketua DPD.

T : Apabila terdapat 2 orang atau lebih kader dari internal Partai Golkar yang akan maju dalam pemilukada yang sama, apakah yang menjadi pertimbangan sehingga menjadi keputusan Pertai Golkar dalam memberikan dukungan kepada salah satu kader yang akan maju dalam pemilukada tersebut?

J : Pemegang suara akan melihat elektabilitas dan loyalitas kader tersebut terhadap partai.

T : Dari 4 calon yang mendaftar terdapat 2 bakal calon yang berasal dari internal Golkar, salah satunya merupakan putra daerah asli Padangsidimpuan, apa alasan Partai Golkar tidak menjatuhkan dukungan kepada mereka dan lebih memilih kader Partai Golkar yang bukan putra daerah asli Padangsidimpuan? J : Keputusan ini memang cukup menjadi polemik bagi Partai Golkar khususnya di DPD Kota Padangsidimpuan. Namun para pemegang suara pasti telah memiliki pendapat tersendiri sehingga menjatuhkan pilihan kepada salah satu calon. Keputusan tersebut telah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

T : Untuk mengusung calon dalam pemilukada Kota Padangsidimpuan, Partai Golkar melakukan koalisi dengan partai lain dikarenakan hanya memiliki dua kursi di DPRD. Bisakah anda menceritakan proses koalisi tersebut?

(9)

101

kursi di DPRD sehingga total 6 kursi untuk mendukung pasangan Chaidir Ritonga-Mara Gunung

T : Apakah koalisi dengan partai-partai tersebut mempengaruhi hasil keputusan dari proses penjaringan bakal calon yang dilakukan oleh Partai Golkar? J : Tidak. Sebelum terjadinya koalisi hingga terjadinya koalisi, partai-partai pendukung sudah pasti telah sepakat dengan Partai Golkar dengan calon yang akan diusung sehingga tidak akan terjadi perubahan keputusan.

T : Kita ketahui bersama bahwa Tapanuli Bagian Selatan khususnya Kota Padangsidimpuan merupakan lumbung suara bagi Partai Golkar, dukungan partai Golkar kepada kader partai Golkar yang bukan putra daerah asli Padansidimpuan pada Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012 mendapatkan kekalahan, yang bisa dikatakan kekalahan cukup telak bagi partai Golkar sendiri, dalam hal ini bagaimana sikap Partai Golkar dalam menyikapi kekalahan pasangan yang didukung oleh Partai Golkar pada Pemilukada Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Memang hasil ini sangat mengejutkan apalagi dibandingkan dengan perolehan tahun 2007 dimana calon yang diusung oleh Partai Golkar memperoleh suara lebih dari 50%. Dengan hasil ini sepertinya Partai Golkar akan melakukan evaluasi baik dibidang perkaderan maupun penjaringan guna mengusung calon. Apalagi dengan melihat hasil dibeberapa daerah seperti Pilgub DKI Jakarta dan Pilgub Sumatera Utara, Partai Golkar memperoleh hasil yang tidak memuaskan. Partai Golkar Padangsidimpuan sendiri telah berusaha keras memenangkankan Pemilukada ini namun sepertinya kedewasaan masyarakat dalam menentukan pilihan belum tercapai. Masyarakat Padangsidimpuan umumnya lebih memilih calon yang memberi mereka imbalan seperti uang tanpa melihat pengalaman, kapabilitas dan kemampuan calon tersebut. Hal ini sangat menciderai nilai-nilai demokrasi.

T : Apakah proses penjaringan bakal calon Walikota yang dilakukan oleh Partai Golkar tersebut bisa dikatakan kurang efektif sehingga partai Golkar mengalami kekalahan pada pada pemilukada Padangsidimpuan tahun 2012?

J : Memang terdapat perbedaan penjaringan yang dilakukan tahun 2012 dibanding tahun 2008 yang lalu namun penjaringan yang berdasarkan JUKLAK tersebut menurut saya sudah cukup efektif. Kekalahan Pemilukada tersebut tidak sepenuhnya diakibatkan penjaringan tetapi juga pola pikir dan kesadaran berpolitik masyarakat Padangsidimpuan yang kurang maksimal.

T : Dengan kekalahan Partai Golkar pada Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan tahun 2012 apa sebenarnya yang harus dibenahi dalam proses penjaringan dan pemberian dukungan kepada kader partai Golkar atau pasangan yang didukung partai Golkar agar pada pemilukada lain Partai Golkar dapat menang?

(10)

102

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tebal tumpukan rumput laut maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk pengeringannya, hal ini diperkuat dengan pernyataan Anjarsari (2010), dalam Pengeringan

Perusahaan pasangan usaha yang termasuk dalam kategori bermasalah atau wanprestasi, maka dilakukan tindakan penyehatan atau penyelamatan dan penyelesaian

Dengan ini di beritahukan bahwa setelah Langsung sesuai dengan Perpres 54 Tahun Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomo tanggal 18 Juni 2012 untuk :. Kegiatan :

Sesuai dengan hasil yang diperoleh, maka dapat diringkas sebagai berikut; Komponen VAIC secara parsial memberikan pengaruh terhadap profitabilitas dari rasio Return

Dan dari segi proses kegiatan pembelajaran peneliti menyimpulkan bahwa dengan tipe make a match ini dapat memberikan manfaat bagi santri, diantaranya adalah: (1) mampu

Studi ini menunjukkan hasil corporate rebranding CitraLand yang luar biasa khususnya dalam menciptakan brand associations dan reputasi perusahaan sehingga secara

Bogor : Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.. Teknologi Budidaya

Berdasarkan masalah yang telah Peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat (sahih, benar dan valid) dan dapat