• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II DESKRIPSI PROYEK - Medan Music Museum(Arsitektursimbolisme)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bab II DESKRIPSI PROYEK - Medan Music Museum(Arsitektursimbolisme)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 10

Bab II

DESKRIPSI PROYEK

II.1 Terminologi Judul.

Judul dari proyek ini adalah Medan Music Museum. Berikut ini merupakan

penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

Medan

Medan (daerah tingkat II berstatus kotamadya) adalah ibu kota provinsi

Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia

setelah Jakarta dan Surabaya, dengan luas 265,10 km² atau 3,6% dari keseluruhan

wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan

terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 -

37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki iklim tropis

(Poerwadarminta, 1991).

Music

 Menurut kamus besar bahasa inggris memiliki arti musik. Secara etimologi,

kata musik berasal dari bahasa yunani ‗maisike‘ yang berarti sebagai

segalasegala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses.

Musik dalam bahasa latin ‗musica‘ pada abad ke-5 terbagi dala tiga major, yaitu musica universalis ( yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan

menciptakan dalam ; ukuran, angka, dan berat); musica human (mendisain

dari pada proporsi tubuh manusia); dan musica instrumentalis (musik

sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan). (wikipedia.com)

 Musik adalah suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang menggungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui

unsur unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu

dan ekspresi sebagai satu kesatuan. (Jamalus – 1988,1)

Musik, dalam buku kamus besar indonesia, dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama,

lagu dan keharmonisan. Musik merupakan sebuah seni dan pengetahuan

terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam kebudayaan.

(2)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 11 Museum

 Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari,

mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada

masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendidikan,

rekreasi, dan memberikan tahukan aset-aset barang berharga yang nyata

dan ―tidak nyata‖ tentang lingkungannya kepada masyarakat.

 Secara etimologis, museum berasal dari bahasa Yunani, mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses,

anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Museum

berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia

semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah

kebudayaan.

 Dalam kongres majelis umum ICOM (International Council of Museums) sebuah organisasi internasional di bawah UNESCO, menetapkan definisi

museum sebagai berikut: ―Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat

tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka

untuk umum, memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan

memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk

tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.‖

Medan Music Museum merupakan museum yang termasuk dalam jenis

museum spesialisasi, dimana memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan

museum lainnya. Museum Musik memiliki definisi sebagai berikut : suatu lembaga

yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan, merawat, dan melestarikan

sejarah musik di Indonesia , baik berupa alat musik , maupun catatan sejarah , dan

catatan lagu yang dilengkapi dengan data ilmiah guna sarana pendidikan,

penelitian, sumber informasi, inspirasi dan rekreasi. Serta menjdai pusat wisata kota

(3)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 12 II.2 Tinjauan Umum.

Tinjauan umum membahas tentang museum secara keseluruhan dan musik

secara umum.

II.2.1. Museum

Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan

masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan

penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan

pembelajaran, pendidikan, rekreasi, dan memberikan tahukan asset-aset barang

berharga yang nyata dan ―tidak nyata‖ tentang lingkungannya kepada masyarakat.

Menurut Association of Museum (1998) definisi tentang museum adalah

Museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian untuk inspirasi,

pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang mengumpulkan,

menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari orang yang dipercaya

oleh badan museum.

Definisi yang terdahulu menurut Association of Museum―Museum merupakan sebuah badan yang mengumpulkan, mendokumentasikan, melindungi,

memamerkan dan menunjukkan materi bukti dan memberikan informasi demi

kepentingan umum.‖

Secara Etimologi kata museum berasal dari bahasa latin yaitu ―museum‖ (―musea‖). Aslinya dari bahasa Yunani mouseion yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (dewa seni dalam mitologi Yunani), dan merupakan

bangunan tempat pendidikan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan

penelitian pada perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280

SM.

Museum mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam,

benda-benda seni, dan benda-benda yang memiliki sejarah penting agar tampak

bernilai dan untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran

permanen atau temporer. Museum besar tereletak di kota besar dan museum lokal

berada di kota kecil. Kebanyakan museum menawarkan program dan kegiatan yang

menjangkau seluruh pengunjung, termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruh

keluarga, dan tingkat profesi lainnya. Program untuk umum terdiri dari perkuliahan

atau pelatihan dengan staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan film, musik atau

(4)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 13 Museum memiliki berbagai tipe dilihat dari jenis koleksi yang dimilikinya.

Kategorinya meliputi barang-barang kesenian (seni lukis, patung) , arkeologi,

antropologi, etnologi, sejarah, sejarah militer,spesialisasi, virtual, numismatis,

botani, zoology, prangko. Juga ada museum dengan kategori khusus seperti

museum seni modern, museum sejarah lokal, museum penerbangan, pertanian,

atau geologi.

Jenis-jenis museum berdasarkan jenis koleksi yang dimilikinya antara lain :

Museum Seni juga dikenal sebagai sebuah galeri seni , merupakan sebuah ruang untuk pameran seni , biasanya merupakan seni visual ,

dan biasanya terdiri dari lukisan , ilustrasi , dan patung . Koleksi dari

lukisan dan dokumen lama biasanya tidak dipamerkan didinding , akan

tetapi diletakkan di ruang khusus .

Museum Sejarah merupakan museum yang memberikan edukasi terhadap sejarah dan relevansinya terhadap masa sekarang dan masa

lalu . Beberapa museum sejarah menyimpan aspek kuratorial tertentu

dari sejarah dari daerah lokal tertentu . Museum jenis ini memiliki koleksi

yang beragam termasuk dokumen , artefak , seni , benda arkeologi .  Museum Maritim merupakan museum yang menspesialisasi terhadap

objek yang berhubungan dengan kapal , dan perjalanan di laut dan

danau .

Museum Otomotif merupakan museum yang memamerkan kenderaan .

Museum sejarah alam merupakan museum yang memamerkan dunia alam yang memiliki fokus di alam dan budaya. Pada umumnya memberi

edukasi yang berfokus pada dinosaurus , sejarah kuno, dan antropologi.  Museum Open Air merupakan museum yang mengkoleksi dan

membangun kembali bangunan tua di daerah terbuka luar. Biasanya

bertujuan untuk menciptakan kembali bangunan dan suasana lansekap

masa lalu.

Science Museum merupakan museum yang membahas tentang seputar masalah scientific, dan sejarahnya. Untuk menjelaskan

penemuan-penemuan yang kompleks, pada umumnya digunakan media

visual. Museum jenis ini memmungkinkan memiliki studioIMAX yang

(5)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 14

Museum Spesialisasi merupakan museum yang menspesialisasikan pada topik tertentu. Contoh museum ini adalah museum musik ,

museum anak , museum gelas, dsb .Museum ini pada umumnya

memberi edukasi dan pengalaman yang berbeda dibandingkan museum

lainnya .

Museum Vir tual merupakan museum yang berada di dunia maya berupa internet dimana tidak memiliki fisik museum dan isinya hanya

berupa data.

Dalam kongres majelis umum ICOM (International Council of Museums)

sebuah organisasi internasional di bawah UNESCO, menetapkan definisi museum

sebagai berikut: ―Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak

mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum,

memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang

pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan

hiburan.‖

Kedudukan museum di Indonesia sekarang di bawah Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

II.2.1.1 Jenis dan Kedudukan Museum di Indonesia Berdasarkan jenis koleksi, museum terbagi atas:

1. Museum Umum

Koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan

lingkungannya yang berkaitan dengan seni, disiplin ilmu dan teknologi.

2. Museum Khusus

Koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan

lingkungannya yang berkaitan dengan salah satu cabang disiplin ilmu

dan teknologi.

Berdasarkan Kedudukannya, museum terbagi atas:

1. Museum Nasional

Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili seluruh wilayah

Indonesia.

(6)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 15 Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam satu

provinsi.

3. Museum Lokal

Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam satu

wilayah kabupaten atau kotamadya.

Berdasarkan Pengelolanya, museum terbagi atas:

1. Museum Pemerintah

Museum yang dikelola oleh pemerintah

2. Museum Swasta

Museum yang dikelola oleh pihak swasta.

II.2.1.2 Sejarah Permuseuman di Indonesia

Berdirinya suatu museum di Indonesia dimulai tahun 1778 dengan

didirikannya Museum Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Westenschappen

di Batavia (sekarang Jakarta). Karena mulai dilakukannya penelitian benda-benda

warisan budaya di Indonesia yang telah dikumpulkan. Pada tahun 1915 didirikannya

Museum Sono Budoyo di Yogyakarta. Jumlah museum yang terdapat di Indonesia

kurang lebih 30 buah sampai akhir Perang Dunia II.

Jumlah itu terus bertambah setelah kemerdekaan Indonesia dan tujuan

pendiriannya berubah dari tujuan untuk kepentingan pemerintah penjajah menjadi

untuk kepentingan masyarakat dalam usaha pemerintah dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Pada tahun 1964 urusan museum ditingkatkan menjadi Lembaga

Museum-museum Nasional, kemudian pada tahun 1966 Lembaga Museum-Museum-museum

Nasional diganti menjadi Direktorat Museum dalam lingkungan Direktorat Jenderal

Kebudayaan.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia

maka:

 Pada tahun 1971 Direktorat Permuseuman mengelompokan museum-museum menurut jenis koleksinya menjadi tiga jenis yaitu Museum Umum,

(7)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 16

 Pada tahun 1975 pengelompokan itu diubah menjadi Museum Umum, dan Museum Khusus, dan Museum Pendidikan.

 Pada tahun 1980 pengelompokan itu disederhanakan menjadi Museum Umum, dan Museum Khusus.

Berdasarkan tingkat kedudukan Direktorat Permuseuman mengelompokan

Museum Umum dan Museum Khusus menjadi Museum tingkat Nasional, Museum

Regional (propinsi) dan Museum tingkat Lokal (kodya/kabupaten). Menurut catatan,

pada tahun 1981 di Indonesia terdapat 135 buah museum.

Dalam era pembangunan program pengembangan permuseuman dilakukan

melalui:

1. PELITA I dengan proyek rehabilitasi dan perluasan museum pada museum

pusat (Museum Nasional) dan Museum Bali (Denpasar).

2. PELITA II sampai tahun kedua (1975/1976) program proyek dilanjutkan

pada sebelas lokasi dan sampai tahun kelima mencapai 26 lokasi

(propinsi).

3. Pada PELITA II proyek rehabilitasi dan perluasan diganti menjadi proyek

pengembangan permuseuman dengan tugas yang lebih luas yaitu selain

membina dan mengembangkan museum yang dikelola oleh swasta dan

museum pemerintah daerah.

Pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia, khususnya

museum dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan meliputi bidang

kolekasi, fisik bangunan, ketenagaan, sarana penunjang, fungsionalisasi dan

peranan museum sebagai museum pembinan museum daerah dan swasta.

Perbandingan antara museum yang didirikan sebelum kemerdekaan dengan

museum yang didirikan setelah kemerdekaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Museum Sebelum Kemerdekaan Museum Setelah Kemerdekaan

Didirikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan yang menunjang.

 Didirikan untuk kepentingan pelestarian warisan budaya dalam

rangka pembinaan dan

(8)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 17  Pelaksaan politik kolonial dan

pengembangan ilmu pengetahuan

dan pengembangan ilmu

pengetahuan.

 Kebudayaan bangsa dan sebagai sarana pendidikan non formal.

Beberapa museum mempunyai

jumlah koleksi yang cukup besar,

sebagian dipamerkan yang

beroriantasi pada tata pameran museum-museum di Eropa.

 Jumlah kolekasi masih terbatas.

Sebagian besar bangunan tidak

direncanakan untuk suatu

museum, pada umumnya sudah tua dan tidak lagi memenuhi persyaratan bangunan modern.

 Bangunan museum pada umumnya sudah direncanakan khusus untuk

suatu museum dan mencerminkan

suatu gaya arsitektur tradisional

daerah tertentu.

Sebagian dari museum-museum ini tidak memiliki tenaga ilmiah yang berpengalaman, namun jumlahnya tidak memadai.

 Pada umunya masih kekurangan tenaga ahli.

Sebagian sudah mempunyai

bagian yang melayani bimbingan edukatif yang tidak terdapat pada zaman kolonial, sarana penunjang belum memadai.

 Struktur organisasai disesuaikan dengan kebutuhan.

II.2.1.3 Struktur Organisasi Museum .

Struktur organisasi museum dapat dilihat seperti pada gambar 1:

Gambar 1 Struktur Organisasi Museum, Sumber: Museum Daerah

Kepala Museum

Bagian Pengelola

Koleksi /

Kuratorial

(9)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 18 Tugas Kepala museum:

 Membuat program kegiatan meseum secara rutin/ khusus  Menyediakan sarana/ fasilitas material untuk kegiatan museum  Mengkoordinasikan karyawa-karyawan museum

 Mengusahakan peneyediaan dana/ sumber dana

Tugas Bagian Pengelola Koleksi/ Kuratorial:

 Mengumpulkan, mendata, meneliti, dan mempelejari koleksi serta menyiapkan konsepsi yang berhubungan dengan presentasi/ tulisan ilmiah  Preparasi: Mempersiapkan penyajian koleksi dan pameran.

 Reproduksi: Memproduksi karya-karya seni dan kerajinan.  Konservasi: Merawat dan mencegah kerusakan koleksi.

 Pengadaan, penelitian, dan regristrasi (mengumpulkan materi pameran, meneliti, dan mencatat koleksi materi.

Tugas Bagian Pendidikan:

 Mengadakan penjelasan bagi rombongan anak-anak/ pelajar dan kelompok-kelompok.

 Memberikan bimbingan untuk pengenalan, menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai koleksi.

Tugas Bagian Pengelolaan Umum:

Mengurus urusan rumah tangga museum, urusan administrasi, keamanaan, dan

mengurus personalia.

II.2.1.4 Prinsip Dasar Museum .

Prinsip dasar museum meliputi luas, pencahayaan,ruang pameran, dan

organisasi ruang secara umum .

II.2.1.4.1 Luas .

Museum merupakan bangunan publik. Oleh karena itu luasan museum diukur

dari banyaknya penduduk lokal daerah tersebut. Walaupun begitu, juga terdapat

beberapa museum yang luas di daerah dengan penduduk yang sedikit , begitu juga

(10)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 19 pembagian yang merata, dimana luas areal untuk kuratorial ditambah administrasi

dan servis harus seluas areal pameran. Standar luasan museum berdasarkan

jumlah penduduk lokal adalah :

Tabel2 : Standar luas museum

Populasi Total luas areal museum

10.000 jiwa 650m2 - 1300m2

25.000 jiwa 1115m2 - 2230m2

50.000 jiwa 1800m2– 3600m2 100.000 jiwa 2700m2– 5500m2 250.000 jiwa 4830m2 – 9800m2 500.000 jiwa 7600m2 – 15000m2 >1.000.000 jiwa 12000m2 – 23500m2 II.2.1.4.2 Pencahayaan .

Pencahayaan pada bangunan museum pada umumnya sama dengan

bangunan lainnya kecuali pada areal pameran. Pada areal pameran, pada

umumnya pencahayaan terdistribusi secara tidak merata. Pada umumnya

pencahayaan menggunakan pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya

matahari. Akan tetapi pada museum science hanya menggunakan pencahayaan

buatan. Hal ini dikarenakan pencahayaan buatan dapat lebih memberikan efek yang

lebih bagus pada benda yang dipamerkan dibandingkan pencahayaan alami. Akan

tetapi, seorang manusia pada umumnya lebih memilih keberadaan cahaya alami

walaupun sedikit. Hal ini dikarenakan efek cahaya matahari yang berkesan hidup

dibandingkan cahaya buatan yang berkesan mati .

Seorang arsitek diharapkan dapat mendesain bangunan museum dengan

pencampuran antara cahaya buatan dan cahaya alami. Hal ini dikarenakan untuk

keseimbangan antara penglihatan dan perasaan dalam suatu bangunan.

Pencampuran pencahayaan tersebut diharapkan dapat mengurangi kerugian

masing-masing pencahayaan . Permasalahan tersebut adalah seperti : ―The natural partner in the combination varies widely in chromaticity and quantity, from day to

day , and season to season , and frequently will change in both color and quanity in

(11)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 20 Warna pencahayaan, merupakan faktor yang sangat penting. Menurut

penelitian, pencahayaan dalam bangunan exhibisi diperlukan dua jenis cahaya.

Ruangan dapat diterangi secara tidak langsung dengan cahaya fluorescent 4500o.

Objek yang dipamerkan mendapat pencahayaan dengan cahaya lampu

incandescent tanpa filter dengan suhu 2800o – 3100o memberi pencahayaan spot pada objek individual, maupun pencahayaan flood di lokasi tertentu.

Pencahayaan ruangan diharapkan tidak melebihi terangnya pencahayaaan

terhadap objek . Akan tetapi pencahayaan ruangan juga tidak diharapkan terlalu

gelap sehingga objek yang dipamerkan terlalu kontrast.

Perletakan pencahayaan harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah

efek silau, dan pantulan dari silau. Usaha untuk mencegah efek silau ini dilakukan

dengan memberikan lapisan kaca difusi. Oleh karena itu pada umumnya dilakukan

pencahayaan secara tidak langsung pada areal pameran di dalam sebuah museum.

Pemanfaatan skylight cukup membantu dalam hal ini. Penggunaan refleksi cahaya

juga mendapat peran yang cukup penting dalam hal ini .

II.2.1.4.3 Ruang Pameran .

Ruang Pameran didalam sebuah museum pada umumnya terbagi atas dua

jenis, yakni ruang pamer tetap, dan ruang pamer tidak tetap. Didalam ruang

pameran terdapat ketentuan dalam pembuatan partisi sebagai pembatas tempat

pameran dan tempat untuk meletakkan benda untuk dipamerkan. Pada umumnya

ruang pameran disarankan menggunakan partisi yang fleksibel, dan dapat

dipindah-pindah. Perubahan dinding pada ruang pameran diharapkan tidak mengganggu

struktur utama bangunan dan menggunakan biaya yang sedikit.

Ukuran dan proporsi ruang pameran pada masa modern diciptakan lebih

intimate dibandinkan bangunan lama yang mengandalkan hall yang besar. Pada

umumnya tinggi langit-langit ruang pameran telah berkurang antara 17 hingga 25

kaki dibandingkan ruang pameran bangunan lama yang mencapai 34 kaki .

Terdapat Pengelompokan ruang dalam areal pameran. Terdapat beberapa

susunan yang cukup familiar dalam pengelompokan ruang yakni :

(12)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 21 umumnya terdapat pada bangunan dengan ruang pameran satu lantai dan

bersebalahan dengan ruang lobby . Keuntungan dari susunan ini adalah

pengelompokannya yang simpel , dan ruang yang cukup ekonomis .

Kelemahan dari susunan ini adalah memungkinkannya terdapat satu

ruangan yang tidak dilalui walaupun dikelilingi oleh ruang lainnya.

Susunan koridor ke ruang sering disebut sebagai susunan ruang dan koridor merupakan susunan dimana setiap ruang dapat diakses melalui

sebuah koridor .Keuntungan dari susunan ini adalah setiap ruang dapat

diakses secara langsung, oleh karena itu dapat ditutup tanpa memberikan

pengaruh pada ruangan lainnya. Kelemahan dari susunan ini adalah

hilangnya ruang sebagai ruang koridor, walaupun dapat diminimalisir

dengan menjadikan ruang koridor sebagai ruang pameran juga.

Susunan lingkaran pusat merupakan susunan yang berpusat pada suatu ruangan dengan terdapat ruang-ruang kecil disekelilingnya. Keuntungan

dari susunan ini adalah susunanya yang paling fleksibel. Kekurangan dari

susunan ini adalah ruang kecil yang berada di sekeliling ruang utama

menjadi tidak terlalu sering dikunjungi ataupun terlalu exclusive.

Gambar 2 Contoh susunan ruang pameran, Sumber: Data arsitek jilid 2

Sirkulasi dalam ruang pameran memiliki peran yang sangat penting. Sirkulasi

ini biasanya tercipta sesuai dengan bentuk layout bangunan. Pengarahan terhadap

sirkulasi dapat dilakukan agar kegiatan pameran dapat berjalan lebih menarik.

Pengkontrolan pada susunan koridor ke ruang, dan susunan lingkaran terpusat

dapat lebih baik dibandingkan susunan ruang ke ruang. Contoh-contoh susunan

partisi yang mempengaruhi jalur sirkuasi pengunjung:

(13)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 22

Gambar 3 Susunan sirkulasi ruang pameran, Sumber: Times Saver Standards

Pada gambar A dan B memiliki cakupan sirkulasi yang kurang. Pada gambar

C memilik cakupan sirkulasi yang maksimal, akan tetapi memiliki pergerakan yang

terlalu banyak. Pada gambar D dan E memiliki sirkulasi dan cakupan yang baik.

II.2.1.4.4 Organisasi Ruang .

Gambar 4 Organisasi Ruang Museum Sumber Data Arsitek Jilid 2

Ruang

penerimaan

Restorasi

Pendaftaran

Gudang

R. Penelitian

Kurator

Galeri

R. Belajar

(14)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 23 Ruang-ruang yang diperlukan didalam sebuah museum haruslah tersusun

dengan baik agar memudahkan penggunaannya oleh publik. Ruang-ruang yang

dibutuhkan oleh museum diantaranya :

Ruang Lobby dan ruang umum

o Ruang Vestibule merupakan ruang yang pertama kali ditemui oleh pengunjung yang berfungsi sebagai ruang transisi dari ruang luar menuju

lobby utama. Pada bangunan yang tidak memiliki ruang Vestibule

disarankan penggunaan revolving door. Akan tetapi penggunaan revolving

door cukup menyusahkan bagi orang tua. Oleh karena itu penggunaan

rolling door mulai dikurangi.

o Ruang Lobby merupakan ruang kontrol terhadap pengunjung museum. Ruang lobby harus luas, atraktif, memiliki pencahayaan yang bagus, dan

memiliki penghawaan yang baik. Ruang Lobby harus mampu menampung

jumlah pengunjung dan memiliki tempat duduk bagi pengunjung. Ruang

lobby harus menjadi ruang untuk mengkontrol ruang kanor, ruang edukasi,

ruang auditorium, ruang pameran, ruang perpustakaan, dan ruang

kuratorial, serta ruang untuk menjual aksesories .

o Ruang Toilet dibutuhkan dengan besaran yang proporsional terhadap ukuran bangunan. Ruang toilet disarankan berhubungan langsung dengan

ruang lobby agar dapat melayani kebutuhan publik .

o Ruang kafetaria pada umumnya ditemukan pada bangunan museum yang cukup luas. ruang kafetaria pada umumnya berhubungan langsung dengan

ruang lobby .  Ruang Pameran

o Ruang Pameran Temporer biasanya digunakan pada bangunan museum seni yang mayoritas benda yang dipamerkan berupa lukisan. Pada

museum science dan sejarah, jarang sekali memamerkan bendanya yang

bersifat temporer. Akan tetapi kadang kala juga terdapat pameran temporer

untuk menarik minat pengunjung pada event tertentu. Posisi yang tepat

untuk ruang pamer temporer biasanya berada pada lantai pertama, dan

terpisah dari lobby. Ruangan ini disusun dengan terpisah dari bagian

museum lainnya. Disarankan tidak terdapat batasan yang permanen antara

bagian ini dengan bagian lain yang berhubungan .

(15)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 24 museum zaman sekarang, pameran untuk publik diletakkan dekat dengan

lobby. Hal ini dimaksudkan agar pameran yang bertujuan untuk publik

diletakkan pada posisi yang lebih strategis, dan pameran untuk pendidikan

ataupun penelitian diletakkan lebih tidak strategis.  Ruang pendidikan

o Ruang Perpustakaan merupakan ruang yang disarankan untuk memenuhi kenyamanan publik maupun staf museum. Perpustakaan disarankan

terletak tidak terlalu jauh dari pintu masuk, dan mendapat pengawalan dari

lobby. Akan tetapi karena untuk memenuhi kenyamanan publik ,

kadang-kadang kenyamanan staff sedikit terganggu. Oleh karena itu, pada

museum yang cukup besar, biasanya terdapat perpustakaan terpisah bagi

staff. Ruang-ruang yang termasuk dalam bagian ruang perpustakaan

adalah ruang membaca, meja penjaga perpustakaan, tempat bekerja, dan

tempat menyimpan buku.

o Ruang Membaca pada umumnya dapat mengikuti standar perpustakaan umum, dimana diberikan areal minimal 25 kaki persegi untuk setiap satu

orang pembaca. Ruang baca haruslah sepi tanpa banyak ganguan suara.

Oleh karena itu biasanya material lantai dari ruang baca biasanya terbuat

dari linoleum, maupun karet.

o Stacks (Ruang tempat buku) harus mengikuti standar desain perpustakaan umum. Pada perpustakaan yang kecil, ruang ini dapat

menjadi bagia dari ruang baca, dan pada umumnya lemari buku terbuat

dari besi dengan tinggi 7,5 kaki.  Ruang berkumpul

o Ruang Auditorium ataupun ruang untuk mengajar, harus dirancang dengan memperhatikan faktor akustik. Biasanya permasalahan dari

auditorium adalah letak, perlatan, dan desain interior dir ruang tersebut. Hal

yang perlu diperhatikan dari posisi auditorium, adalah letak dari auditorium

disarankan berhubungan langsung dengan lobby utama, agar dapat

digunakan terpisah dari ruang pameran.

o Ruang untuk musik tidak mengharuskan berada di dalam sebuah auditorium, akan tetapi dapat berada di ruang terbuka berupa taman

(16)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 25 o Ruang kelas dan studio biasanya muncul apabila museum merupakan

cabang dari institusi tertentu. Biasanya dilakukan pemisahan antara ruang

kelas anak-anak, dan ruang kelas orang dewasa.

o Ruang museum untuk anak-anak merupakan bagian untuk menerima pelajar yang datang bersama guru, dan berkelompok berdasarkan

sekolahnya.  Ruang Kuratorial.

o Gudang penyimpanan sering juga disebut sebagai penyimpanan untuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan penyimpanannya yang dapat digunakan

sebagai reverensi pekerjaan, dan penelitian yang penting untuk

perkembangan museum.

o Rangkaian kamar Kurator terdiri dari ruang belajar, ruang kerja kurator, dan gudang penyimpanan. Ruang pameran juga merupakan bagian dari

ruang kuratorial, oleh karena itu perlu adanya hubungan antara ruang

pameran dan ruang kuratorial. Sebaiknya ruang kuratorial berada di dekat

ruang lobby utama agar mudah diakses .

Ruang Administrasi

o Ruang Kantor sebaiknya berdekatan dengan lobby, Hal ini diakarenakan agar pengunjung yang bertujuan untuk urusan bisnis masuk melalui pintu

utama ,menuju ke lobby, dan menuju ke kantor dengan pengawalan

khusus, tanpa harus mengelilingi seluruh museum.

o Ruang rapat biasanya disediakan untuk rapat, akan tetapi pada perpustakaan besar disarankan perletakannya berada di ruang kantor

direktur. Walaupun terpisah dari ruang direktur, disarankan ruang ini

memiliki akses langsung terhadap ruang direktur.

o Ruang kantor direktur memiliki standar yang sama dengan bangunan perkantoran.

Bagian Servis.

o Pintu masuk servis harus langsung menuju keruang penerimaan dengan area packing dan unpacking .Ruang servis biasanya dilalui oleh pekerja,

pengantar barang, dsb. Ruang servis harus memiliki loading dock yang

mampu menampung truk besar.

(17)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 26 disarankan untuk berdekatan agar mempermudah pendistriusian barang di

dalam bangunan.

o Ruang pengawas berada didekat pintu masuk servis, dan merupakan ruang kontrol dari segala sesuatu yg terjadi di sini. Biasanya beradadi

ruang tertentu dengan terdapat kaca yang dapat melihat keluar tanpa

orang dapat melihat ke dalam ruangan.

o Lift barang memiliki posisi yang terbaik berada pas di samping ruang penerimaan, haruslah berukuran besar, pelan, dan dioperasikan dengan

tombol. Lift barang harus dapat mencapai semua tingkatan dimana barang

yang diangkut akan dibawa menuju kesana

o Bilik Registrasi merupakan tempat membuat arsip barang milik museum yang dipinjamkan maupun yang dipinjam. Begitu juga dengan barang yang

akan dipamerkan dari ruang peyimpanan. Ruang ini juga berfungsi untuk

mengarsipkan barang yang keluar masuk dari areal pameran, dan ruang

kuratorial. Ruang ini harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan

ruang penerimaan, dan harus dirancang dengan memiliki pengamanan

yang baik.

o Koridor servis merupakan pusat sirkulasi dari manusia pada basement . Koridor ini haruslah bebas hambatan, dan harus memiliki jalur distribusi ke

seluruh bagian bangunan .

o Ruang kerja fotografi biasanya diletakkan di basement agar pekerjaan fotografi dapat diawasi dengan baik dengan cahaya buatan. Ruang ini

harus memiliki penghawaan yang baik dan bebas dari getaran.

o Ruang kerja(shops) merupakan ruang yang dibutuhkan di setiap museum. Ruang ini harus memiliki pencahayaan alami yang baik ,dan penghawaan

yang baik. Ruang kerja ini merupakan tempat dimana pekerja museum

mempersiapkan sebuah pameran,baik dekorasi, sistem elektrikal, dsb.

o Ruang preparasi ,dan ruang restorasi merupakan ruang kerja bagi para ahli untuk memperbaiki artefak, maupun mengrestorasi benda-benda seni.

Ruangan ini harus memiliki pencahayaan alami yang bagus, dan

pencahayaan buatan yang memadai.

o Printing Shop merupakan ruang yang berfungsi untuk membuatlabel pada benda yang akan dipamerkan .

(18)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 27 peralatan kebersiahan, peralatan dapur ,peralatan kantor, dan peralatan

pameran.

o Ruang pekerja pada umumnya dipisah menurut bidangnya masing-masing seperti pengamanan, kebersihan, dsb .

o Garasi merupakan ruang tambahan yang biasanya digunakan untuk menyimpan mobil truk museum, maupun mobil karyawan museum.

Contoh susunan areal servis:

Gambar 5 Contoh Susunan Areal Service, Sumber: Times Saver Standards II.2.2 Tinjauan Terhadap Musik .

Tinjauan terhadap musik meliputi pengertian musik, sejarah musik, Jenis-jenis

(19)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 28 II.2.2.1 Pengertian Musik .

Musik secara etimologi, kata musik berasal dari bahasa Yunani ―mousikê‖ yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh

muses. Musik dalam bahasa latin ―musica‖ pada abad ke V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis ( yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan

menciptakannya dalam ―ukuran, angka , dan berat); musica humana (mendesain

daripada proporsi tubuh manusia ); dan musica instrumentalis (musik sebagai suara

yang dihasilkan dalam keteraturan ).1

Musik, dalam buku kamus besar bahasa Indonesia ,dapat diartikan sebagai

nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,

dan keharmonisan. Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap

suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan.

Pada awal mulanya, musik merupakan sebuah penyertaan terhadap ritual

yang memulai suatu usaha ilmiah. Musik dapat memiliki arti yang special menurut

waktu dan tempat tertentu. ―Music is the noblest arts to be used only for the

glorification of God ― ( Andreas Werckmeister,c.1690), ― Music is an entertainment

… an innocent luxury ― ( Charles Burney, c.1776 ). Dari kedua pernyataan tersebut

dapat kita ketahui bahwa pada abad XVII , Music digunakan sebagai alat untuk

mengagungkan Tuhan, Sedangkan pada abad XVIII , dimana masa revolusi industri

bermula, terlihat bahwa musik merupakan sarana hiburan. Pada zaman sekarang,

musik merupakan sebuah seni suara dalam waktu tertentu yang mana

mengekspresikan ide dan emosi didalam bentuk yang signifikan melalui

elemen-elemen dari ritme, melodi, harmoni, dan warna .2

Terdapat beberapa definisi dari musik menurut beberapa ahli dalam bidang

musik3, diantaranya :

 Thomas Clifton menyatakan musik sebagai : "an ordered arrangement of sounds and silences whose meaning is presentative

rather than denotative. . . . This definition distinguishes music, as an

end in itself, from compositional technique, and from sounds as

purely physical objects." Hal ini menyebutkan bahwa musik

1 www.wikipedia.com 2

Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach , Second Edition , New York :Harper & Row

3

(20)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 29 merupakan susunan suara dan keheningan, yang mana memiliki

makna presentatif .4

 Jean Molino menyatakan :‖Music , often an art/entertainment, is a

total social fact whose definitions vary according to era and culture.‖ Dalam hal ini menyatakan bahwa musik merupakan fakta sosial yang

memiliki arti yang berbeda tergantung zaman dan budaya .

 Jean-Jacques Nattiez menyatakan : ―The border between music and noise is always culturally defined—which implies that, even within a single society, this border does not always pass through the same

place; in short, there is rarely a consensus.... By all accounts there is

no single and intercultural universal concept defining what music

might be" 5 Dalam Hal ini menyatakan bahwa batasan antara musik

dan suara ribut tergantung terhadap kebudayaan . Batasan tersebut

tidaklah selalu sama .

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa musik

merupakan suatu susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan yang

merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi, memiliki nilai estetis, diterima

oleh masyarakat sebagai musik dimana tergantung kepada latar belakang

kebudayaan masyarakat tersebut, dan terdapat unsur manusia didalam musik,

sebagai pencipta, maupun sebagai bagiannya .

Material dasar pembentuk musik adalah suara dan waktu. waktu menawarkan

dimensi daripada kegiatan musik yang terorganisasi . Suara merupakan seluruh

lawan dari kesunyian, termasuk suara ribut, suara alam ( ombak laut , suara burung,

dsb .) , dan juga suara musik. Hal ini telah di teliti dan dimaksudkan dalam ilmu

pengetahuan gabungan yang bernama akustik.

Dalam komposisi musik ,terdapat dua aspek waktu yang penting bagi orang

yang mempelajari musik. Dimensi musik yang direncanakan dalam waktu harus

melibatkan suara dan keheningan. Waktu menjadi begitu berarti, ataupun penting

dalam hubungan terhadap guideline yang dapat diamati, seperti :

Silence-sound-event-climax-sound-silence.

4

(Clifton 1983, 1).

5

(21)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 30 Terdapat dua jenis waktu, yaitu real time ( waktu yang sebenarnya ) dan

phychological time ( waktu psikologis ). Real time merupakan waktu yang dapat

diukur, seperti menit, jam, detik,dsb. Phychological time merupakan waktu yang

dirasakan oleh pendengar, kadangkala waktu dapat terasa lebih cepat ataupun lebih

lambat.

Bentuk adalah bidang dari teori musik yang mengeksplor konsep daripada

ilmu musik, didalam tingkat lokal maupun global. Didalam musik klasik dan musik

populer, terdapat beberapa bentuk, dan desain yang abstrak. Bentuk musik klasik

pada umumnya terbagi atas bagian-bagian, seperti : Intro, Exposition, Verse,

Chorus, Bridge (Pre Chorus ), Interlude Break, Conclusion, dan Fadeout. Susunan

ini dapat berbeda-beda tanpa ada suatu susunan yang pasti . Akan tetapi Susunan

ini dipastikan berawal dari Intro, dan berakhir pada Fadeout.

Suara secara sistematis dijabarkan dalam ilmu pengetahuan terhadap akustik.

terdapat beberapa hal yang penting dalam suara, diantaranya :

Frekwensi merupakan jumlah getaran per detik yang dialami bidang elastis ketika titik keseimbangan bidang tersebut mengalamim

gangguan.

 Amplitudo merupakan jumlah energi yang mempengaruhi getaran, yang mana mempengaruhi keras lembutnya suara .

Timbre merupakan kualitas, ataupun warna dari suara yang dihasilkan. Timbre alat musik yang satu pasti berbeda dari yang lain

walaupun alat musik tersebut sama-sama menghasilkan pitch yang

sama.

Consonance dan dissonance adalah istilah yang menunjukkan efek dari dua jenis suara yang dihasilkan secara bersamaan.

Resonance merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan transmisi suara dari suatu sumber ke yang lain.

Element musik merupakan komponen yang luas daripada sebuah suara yang

terorganisasi, terdiri dari ritme, melodi, harmoni, dan warna. Beberapa penulis juga

mengikut sertakan textur dan bentuk sebagai elemen musik. Elemen musik

diantaranya :

(22)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 31

 Melody ( Melodi ) merupakan turunan dari pitches, melodi tidak dapat dipisahkan dari ritme.

 Harmony ( Harmoni ) merupakan resultan dari gabungan simultan dari dua atau lebih suara musik.

 Color ( Warna ) merupakan istilah yang digunakn untuk mengidentifikasi kualitas suara yang diproduksi oleh suara maupun

instrumen musik.

 Texture ( textur ) menunjuk pada disposisi terhadap pitch dan timbre, dan merupakan dimensi horizontal dan vertikal dari suara.

 Form ( Bentuk ) merupakan arsitektur dari suara ,peletakan dan penyelangan dari event-event musik, merupakan desain suara

terhadap waktu.

II.2.2.2 Sejarah Musik

Sejarah musik terdiri dari sejarah musik dunia, sejarah musik Indonesia, dan

pengaruh Medan terhadap sejarah musik Indonesia.

II.2.2.2.1 Sejarah Musik Dunia .

Secara garis besar, sejarah musik dunia dapat dibagi seperti tabel

berikut:

Gambar 6 Grafik Sejarah Musik Dunia

Prehistoric & Ancient ( sebelum 500 SM)

Musik kuno ( Ancient music ) merupakan musik yang berkembang dalam

kebudayaan , dan menggantikan musik prasejarah . Musik kuno mengarah

kepada sistem musik yang beragam yang berkembang melalui berbagai

wilayah geografis seperti India , Cina, Persia, Yunani, Romawi, Mesir, dan

(23)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 32 umumnya disebarkan secara oral , maupun tulisan . Istilah musik kuno juga

diberikan untuk musik traditional , maupun musik rakyat , seperti musik adat

yang ada di asia , dan sebagainya.

Masa Awal ( 500 M-1600 M )  Medieval (500M-1400M)

Istilah musik Medieval merupakan musik eropa yang ditulis pada masa

abad pertengahan . Masa ini bermula dari masa jatuhnya kekaisaran

Romawi ( 476 M ) dan berakhir pada pertengahan abad ke XV . Pada

permulaan masa ini , musik yang dihasilkan merupakan musik

monophonic , dan homorhythmic , dimana hanya terdapat catatan tulisan

lagu tanpa ada catatan untuk alat musik .Instrumen musik yang

digunakan masih berupa seruling yang terbuat dari kayu , recorder ,

gemshorn, lute , mandora , gittern , dan psaltery . Pada masa ini juga

terdapat alat musik serupa organ , trombone , dsb . Pada zaman ini ,

musik sangatlah bersifat sakral , dan sekuler.  Renaissance ( 1400 M -1600 M )

Musik Renaissance merupakan musik eropa yang ditulis pada masa

Renaissance yang bermula antara 1400M hingga 1600 M . Pergerakan

humanis bangsa Italia untuk mengaplikasikan kembali estetiak bangsa

Yunani kuno , dan bangsa Romawi kuno , memberi pengaruh terhadap

gaya musik pada zaman in . Instrumen musik cukup berkembang pada

zaman ini. Kebanyakan alat musik ini digunakan untuk musik sekuler ,

yang sering juga disebut sebagai musik untuk para pekerja , dan untuk

gereja katolik . Instrumen musik pada zaman ini terbagi atas empat

kategori , yaitu : Brass(sejenis terompet ) , strings ( alat musik senar ),

percussion ( alat musik perkusi) , dan alat musik tiup ( sejenis seruling ).

Jenis musik pada zaman ini pada umumnya hanya digunakan untuk

upacara keagamaan, dan upacara di gerej, serta muncul musik-musik

opera.

Masa Common Practice (1600M – 1910M )  Baroque ( 1600M-1760M)

Musik Baroque mendeskribsikan musik klasik eropa yang berkembang

(24)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 33 masa Raenaissance, dan sebelum masa musik kasik .Pada masa ini ,

teori musik, diatonic tonality, dan counterpoint imitative mulai

berkembang .Notasi musik mulai betambah baik , penggunaan alat

musik lebih maju . Pertunjukan musik menjadi semakin kompleks , dan

munculnya opera sebagai pertunjukan musik mulai dilakukan .

Karakteristik yang umum pada zaman ini adalah emosi musik yang lebih

menyatu , ornamentasi , dan ritme yang kontras dengan improvisasi .

Melodinya pada umumnya memiliki gerakan garis yang berlanjut .Pada

masa ini, jenis musik yang berkembang pesat pada masa ini adalah

musik opera yang merupakan musik yang berkembang pada masa

Reinassance . Pada masa ini juga berkembang instrumental sonata ,

dan mulai diperkenalkan penggunaan pakaian menari di musik opera .

Pada masa ini muncul seorang tokoh musik dunia yang mendapat

sebutan sebagai bapak musik dunia , yakni Johann Sebastian Bach.  Classical (1730M – 1820M)

Masa klasik di dunia barat muncul antara tahun 1750 M hingga 1820 M .

Komposer lagu yang paling terkenal pada masa ini adalah Joseph

Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart ,dan Ludwig Van Beethoven . Era ini

seringkali disebut juga sebagai masa Classicism . Pada masa ini musik

terpengaruh oleh masa revolusi industri , dimana struktur harus memiliki

axis yang jelas , tersusun, dan terartikulasi . Oleh karena itu , musik

pada zaman ini memiliki gaya musik yang merupakan kombinasi dari

melody dan harmony yang disebut juga sebagai homophony .Oleh

karena itu struktur nada pada zaman ini lebih mudah untuk didengar.

Karakteristik utama musik pada zaman ini adalah musik yang lebih

ringan , texture yang lebih bersih dari musik Baroque , dan lebih

sederhana .Pada masa ini terdapat tekanan yang lebih kuat pada

keanggunan , dan keindahan dari melody dan bentuk , proporsi ,

balance , moderasi , kontrol , lebih elegan dalam karakter dengan lebih

expresive , dan bentuk yang formal dan seimbang . Variasi dan kontras

dalam musik lebih tampak . Pada masa ini muncul alat musik piano. Hal

penting yang muncul pada musik instrumental adalah munculnya

Sonata, Trio , String Quartet , Symphony , concerto , serenade , dan

divertimento.

(25)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 34 Romantic music , dalam hal ini merupakan istilah teknis yang digunakan

untuk periode musik klasik eropa pada masa 1820M hingga 1910M .

Romantic music memiliki hubungan dengan Romantisisme dalam

literatur , seni visual, dan filosofi . Pada gerakan Romantisisme ,telah

muncul kesadaran bahwa tidak semua kebenaran dapat diperoleh

melalui axioma , akan tetapi pada kenyataanya kebenaran hanay dapat

tercapai dengan emosi , perasaan , dan intuisi . Pada masa ini , musik

lebih banyak menggunakan expresi emosional untuk mendeskripsikan

kebenaran , akan tetapi juga menjaga dan mengembangkan struktur

formal dari musik yang dikembangkan di masa Classical .Pada masa ini

kontribusi piano dalam symphony Orchestra semakin bertambah . Pada

masa ini juga muncul lagu-lagu yang bersifat nationalis.  Masa Modern dan Kontemporer (1900M – sekarang)

 20th century classical ( 1900M – sekarang)

Kebanyakan pengarang lagu pada masa ini merupakan kelanjutan dari

masa Romantic. Akan tetapi dampak dari modernisasi terhadap musik

semakin bertambah . Ada beberapa pengarang modernist pertama yang

meninggalkan konsep traditional daripada melody dan harmony .

Beberapa impresionist melihat textur baru dan meninggalkan bentuk

tradisional musik . Pada awal abad ke XX, komposer musik klasik

banyak menggunakan lagu rakyat sebagai tema lagu . Pada tahun

1950an , muncul musik aleatoric . Musik Aleatoric lebih mementingkan

musik sewaktu performa , daripada komposisi musik . Pada masa ini

juga muncul genre rock Opera . Pada masa ini juga telah mulai

diperkenalkan penggunaan alat musik elektronik dalam suatu opera .

Pada tahun 1960an hingga sekarang merupan masa musik minimalist ,

dimana tema musik mulai di sederhanakan , dan perkembangan dengan

motif , yang mana berulang kali digunakan .  Contemporary music ( sekarang)

Pada masa ini , sering disebut juga sebagai popular music , dan

merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua gaya(genre) musik

yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal

, dan di sebarkan melalui radio , dan media yang sejenis . Dengan kata

lain merupakan musik yang menjadi bentuk dari bagian dari budaya

(26)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 35 II.2.2.2.2 Sejarah Musik Indonesia .

Sejarah musik Indonesia dimulai dari musik traditional , dan datangnya

pengaruh musik barat (diatonis) melalui gereja-gereja pada kebudayaan Batak dan

Maluku . Pengaruh musik diatonis terus berkembang hingga saat ini yang kita kenal

sebagai musik pop , seriosa , keroncong, musik nationalis ( perjuangan ) , dan

lain-lain .

Pada zaman dahulu( Pra-modern) , peran musik dalam masyarakat traditional

adalah sebagai bagian dari upacara keagamaan , dan upacara adat . Musik pada

masyarakat traditional tidak digunakan sebagai sarana rekreasi . Musik sebagai

sarana rekreasi mulai diperkenalkan oleh bangsa Belanda , dan menjadi sarana

rekreasi hingga zaman sekarang .

Perkembangan industri musik modern Indonesia dimulai pada masa tahun

1950an dimana merupakan massa sesudah kemerdekaan ,dan setelah agresi

militer Belanda selesai. Perkembangan musik Indonesia pada umumnya

dipengaruhi oleh industri musik negara barat. Hal ini terlihat ketika musik hard rock

sedang berjaya, di Indonesia lahir kelompok musik God Bless, lalu ketika The

Beatles muncul ke permukaan, di Indonesia pun lahir Koes Plus, ketika ada

Nirvana, maka di Indonesia Pupen.

Terdapat beberapa tonggak penting dalam perkembangan musik Indonesia ,

bermula dari tahun 70 an oleh The Mercy‘s, God Bless dan Koes Plus, tahun 80-an dengan Krakatau, Karimata, dan Fariz RM, sedangkan pada 80-an ditandai dengan

lahirnya Iwan Fals yang melambung lewat album Sarjana Muda, era 90-an muncul

grup Dewa 19, Sheila on 7, Slank, Kantata Takwa, atau Swami, pada era 2000-an

lahir Peterpan, Pas Band, Humania, dan pada era 2005 lahir grup Superman Is

Dead, Changcuters, Killing Me Inside dan lainnya. Selain itu juga terdapat

album-album yang kurang terkenal , akan tetapi memberikan pengaruh terhadap musik

Indonesia, Seperti Guruh Gypsy yang amat ciamik memadukan unsur musik

modern dengan musik tradisional dari Bali. Vicky Sianipar memadukan musik

modern dengan musik tradisional batak. Juga ada album Benny Soebardjo ketika

masih bergabung dalam grup Shark atau ada kelompok musik Arista Birawa.

Selain musik populer, juga terdapat musik nationalis yang muncul pada masa

(27)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 36 semangat kemerdekaan dan jiwa nationalisasi bangsa. Contoh musik nationalis

adalah lagu Indonesia Raya , Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila , dan sebagainya

.

II.2.2.2.3 Pengaruh Medan Dalam Sejarah Musik Indonesia .

Medan sebagai kota ketiga terbesar dan ibukota propinsi Sumatera Utara

memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam sejarah musik Indonesia . Pada

masa kemerdekaan , terdapat salah satu komposer lagu wajib national yang berasal

dari Sumatera Utara , yakni L . Simanjuntak pengarang lagu Maju Tak Gentar.

Selain itu juga terdapat seorang tokoh pemain biola yang terkenal di Indonesia yang

berasal dari Sumatera Utara yang bernama Lily Suhairy. Di dalam bidang musik

piano terdapat seorang tokoh yang bernama Amir Pasaribu.6

Pengaruh Medan terhadap musik modern adalah band kota Medan

merupakan pioneer yang muncul pada tahun 1970an berupa grup band The

Mercy‘s, yang sangat terkenal di masa itu dan menjadi panutan di dunia musik

populer masa itu . Di bidang musik Jazz , terdapat tokoh yang bernama Dian

Pramana Poetra yang cukup berpengaruh . Selain itu juga terdapat pengaruh musik

melayu pada musik Dangdut yang merupakan musik paling populer di kalangan

masyarakat pekerja 7.

Selain pengaruh Medan sebagai akar dari musik modern, Medan juga

memiliki peran yang cukup signifikan dalam dunia musik zaman sekarang. Hal ini

terlihat dari peran Medan dalam kontes musik yang bersifat nasional, seperti

Indonesian Idol ,dsb.

II.2.2.3 Jenis-jenis Alat Musik.

Berdasarkan klasifikasi Mahlion , Sachsdan V. Hornbostel , alat musik dibagi

menjadi 5 golongan, yaitu :

Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri .

Aerofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara yang berada didalam alat musik.

6

www.wikipedia.com

7

(28)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 37

Membrafon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput tipis , ataupun kulit.

Kardofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang ditegangkan.

Elektrofon merupakan alat musik yang ragam bunyi , ataupun penguat bunyinya dibantu , ataupun disebabkan adanya daya listrik .

II.2.2.4 Jenis-jenis Musik ( Genre Musik ) .

Secara umum, Musik dapat dikategorikan dalam dua bagian , yakni :

 Musik Gerejawi (gospel) : Musik yang digunakan dalam upacara keagamaan gereja berupa kebaktian . Jenis musik ini pada umumnya adalah vokal dengan

iringan organ yang dimaksudkan sebagai pemujaan kepada Tuhan .

 Musik Duniawi : Musik yang berkembang diluar musik Gerejawi , Musik pada kateori ini dibagi atas beberapa jenis, yakni Musik Klasik, Musik Popuer,

Musik Opera .

Jenis musik dapat dibagi menjadi tiga jenis , yakni :

 Art Music (Musik seni) : Merupakan musik yang serius , dimana didalamnya termasuk musik klasik , musik klasik kontemporer , dan beberapa lagu Jazz.  Popular Music (Musik populer): Merupakan musik yang didalamnya terdiri dari

semua gaya(genre) musik yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan

untuk konsumsi massal , dan di sebarkan melalui radio , dan media yang

sejenis.

 Traditional Music (Musik traditional ) : Merupakan istilah yang digunakan untuk menamakan musik rakyat . Pada umumnya musik traditional diturunkan

melalui oral transmission ( mulut ke mulut ), dan memiliki landasan

kebudayaan tertentu .

Musik Populer yang sering kita kenal dengan musik Pop merupakan istilah

yang digunakan untuk musik zaman sekarang8. Musik populer pada awalnya

berkembang di Amerika Serikat. Jenis-jenis musik populer diantaranya :

Blues merupakan bentuk musik instrumental dan vokal yang berkembang dari African American spirituals , jeritan , lagu bekerja , dan chants , yang memiliki

8

(29)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 38 akar di afrika barat . Musik Blues memiliki pengaruh di musik populer lainnya

seperti ragtime , Jazz , Big Bands , Rhythm and Blues ( R&B ) , Rock and Roll

, dan musik country , begitu juga dengan lagu pop , dan musik klasik modern .  Country Merupakan musik populer yang berkembang dari bagian selatan

Amerika Serikat , dimana berakar dari musik rakyat ( folk music ), spiritual ,

dan musik Blues .

Jazz merupakan seni musik yang terbentuk dari karakter blue notes , Syncopation , swing , call and response , polyrhythms , dan improvisasi .

Musik Jazz juga mendapat sebutan sebagai seni original pertama yang

terbentuk untuk berkembang di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari

musik klasik , dan musik populer .

Rock and Roll merupakan musik yang berkembang di Amerika Serikat pada era 1950an . Rock and Roll merupakan gabungan dari elemen blues , boogie

woogie , jazz , rhythm and blues (R&B), dan juga mendapat pengaruh dari

musik rakyat Appalachian , gospel, dan country .

Progressive Rock merupakan gerakan untuk mempersatukan musik jazz , dan musik klasik kedalam musik Rock and Roll .Progressive Rock merupakan

musik yang berkembang di Eropa dan terkenal pada era 1970an . Ciri khas

Progressive Rock adalah komposisinya yang panjang , lirik yang kompleks ,

jenis instrumen yang banyak , dsb .

Punk Rock merupakan gaya dari hard rock yang dimainkan dengan kecepatan tinggi dengan lirik simpel yang kurang dari tiga chord . Alat musik

yang digunakan pada umumnya adalah gitar elektrik , gitar bass elektrik , dan

drum .

Heavy Metal merupakan bentuk musik yang memiliki karakter agresive , ritme yang driving , dan memiliki gitar yang terdistorsi sangat tinggi . Heavy Metal

merupakan perkembangan dari musik blues , blues rock , dan rock .

Soul merupakan rhythm and blues (R&B) yang fundamental , yang mana berkembang dari musik gospel bangsa african-american , dan dari musik

blues .

Funk merupakan gaya musik yang diciptakan oleh James Brown . Musik funk dapat dikenal dari ritmenya yang syncopated, garis bass yang tipis, ritme gitar

yang tajam , vokal yang chanted , kuat , terorientasi pada ritme pada bagian

(30)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 39

Salsa merupakan ritme karibian yang populer pada negara latin . Kata Salsa memiliki arti yang sama dengan nama saus .

Disco merupakan musik dengan gaya up-tempo yang bermula pada awal era 1970an . Merupakan turunan dari musik funk , salsa , dan soul .

Hip Hop merupakan musik yang terdiri dari dua elemen utama yakni rapping , dan Djing. Muncul saat seorang DJ mulai mengulang-ulang bagian percussion

break tertentu dari funk ataupun disco.

Electronic music merupakan musik yang diproduksi oleh alat elektronik seperti Theremin , dimana alat ini memproduksi suara dari gesekan medan

magnet . Electronic music terbagi atas beberapa sub-genre yakni : Techno,

Trance, Goa, House, Drum and Bass, Jungle, Break Beats, IDM, Trip Hop,

Ambient, Dark Wave, dan Experimental.

World music merupakan istilah yang digunakan untuk musik yang dibuat dengan cara traditional dan dibuat di luar dunia Anglo-Saxon . Yang termasuk

World music diantaranya : reggae, crossover Bhangra , musik cretan , dan

sebagainya.

New Age merupakan musik yang berkembang dari gabungan berbagai jenis musik seperti jazz , rock ,klasik , dan sebagainya . Jenis musik ini juga

merupakan musik yang tercipta melalui coba-coba . Contoh musikini

diantaranya merupakan musik Indie.

Selain berbagai jenis musik diatas, Indonesia mengenal jenis musik Dangdut yang cukup populer di kalangan masyarakat . Dangdut merupakan salah satu dari

genre seni musik yang berkembang di Indonesia . Bentuk musik ini berakar dari

musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer

sekarang masuk pengaruh unsur-unsur music India (terutama dari penggunaan

tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia

di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat

dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak

tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang

kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh

bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop,

bahkan house music9.

9

(31)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 40 II.3. Tinjauan Proyek.

Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan pengunjung ,dan studi banding.

II.3.1 Deskripsi Proyek.

Pada proyek ini berjudul Medan Music Museum, yang merupakan Proyek

dengan fungsi sebagai pusat pameran, penelitian, pusat informasi tentang dunia

Musik Indonesia. Museum ini harus memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari

daerah lainnya. Kekhasan Medan Music Museum dilihat dari koleksi alat musik

traditional yang hanya membahas alat musik traditional Sumatera Utara , dan

koleksi yang berhubungan dengan musik modern di Indonesia.

Dilihat dari judulnya proyek ini mengandung pengertian sebagai berikut:

 Medan : merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara.

 Musik : kata musik berasal dari bahasa Yunani ―mousikê‖ yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun

pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik merupakan suatu

susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan

yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi ,

memiliki nilai estetis , diterima oleh masyarakat sebagai musik

dimana tergantung kepada latar belakang kebudayaan

masyarakat tersebut , dan terdapat unsur manusia didalam

musik , sebagai pencipta , maupun sebagai bagiannya10.  Museum : Menurut Association of Museum (1998) definisi tentang

museum adalah Museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian

untuk inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang

mengumpulkan, menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari

orang yang dipercaya oleh badan museum. 11

Museum Musik memiliki definisi sebagai berikut: suatu lembaga yang

berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan, merawat, dan melestarikan sejarah

musik di Indonesia , baik berupa alat musik , maupun catatan sejarah , dan catatan

10

www.wikipedia.com

11

(32)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 41 lagu yang dilengkapi dengan data ilmiah guna sarana pendidikan, penelitian,

sumber informasi, inspirasi dan rekreasi.

II.3.2 Lokasi

Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan , persyaratan dan kriteria

lokasi , kriteria desain tapak ,analisa pemilihan lokasi , pemilihan lokasi ,dan

deskripsi lokasi

II.3.2.1. Kondisi Lingkungan

Letak geografis kota Medan berada pada 2o27‘-2o47‘ lintang utara dan 98o35‘ -98o44‘ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan

suhu maksimum antara 30.7oC-33.2oC.

Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP,

beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:

WPP Cakupan Kecamatan Pusat

Pengembangan

Sasaran Peruntukkan

A 1. Kec. Medan Belawan

2. Kec. Medan

Marelan

3. Kec. Medan

Labuhan

Belawan Pelabuhan, industri,

pemukiman, rekreasi, maritim,

usaha kegiatan pembangunan

jalan baru, jaringan air minum,

septic tank, sarana pendidikan

B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor,

pemukiman, pembangunan

jalan baru, jaringan air minum,

pembuangan sampah, dan

sarana pendidikan

(33)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 42

permanen, sarana pendidikan

dan kesehatan

Inti Kota Kawasan perdagangan,

perkantoran, rekreasi indoor

dan pemukiman, dengan

program kegiatan

Sei Sikambing Kawasan pemukiman,

perdagangan, dan rekreasi

dengan program kegiatan

sambungan air minum, septic

tank, jalan baru, rumah

permanen, sarana pendidikan

dan kesehatan

Tabel 3 Potensi pengembangan wilayah kota Medan12 III.3.2.2. Persyaratan Dan Kriteria Lokasi

Untuk mendirikan suatu museum yang baik, sebaiknya diawali dengan

kegiatan studi kelayakan. Bila hasil studi kelayakan tersebut ternyata layak untuk

mendirikan suatu museum, maka perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan teknis

yang harus dipenuhi sebagai bahan perencanaan pembangunan tersebut:

 Lokasi museum harus strategis. Strategis di sini bukan harus berada di pusat kota atau daerah kota yang ramai, melainkan lokasi yang mudah

dijangkau oleh umum dengan moda transportasi apapun dan pejalan kaki.  Lokasi museum harus sehat yang berarti:

12

(34)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 43 1. Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak

menimbulkan polusi udara.

2. lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau

tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada

lokasi yaitu terkait kelembaban udara, kelembaban udara harus

mencapai kenetralan antara 55-65%.

Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok

ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi museum,

yaitu :

 Peruntukan lahan untuk fungsi museum harus sesuai dengan Master Plan RUTRK Kota Medan.

 Karakter penampilan lingkungan cukup baik yang berkaitan dengan konteksrual visual sejarah dan lain-lain.

 Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan.

 Dekat dengan jalan utama ke/dari pemukiman.

 Berdekatan dengan ruang terbuka umum (misal taman kota), untuk kejelasan orientasi, sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan

yang berhubungan (related use) seperti karnaval, dan lain-lain.

 Berdekatan dengan fasilitas kesenian, budaya, serta tempat wisata lainnya.  Berdekatan dengan fasilitas penunjang seperti hotel, pusat perbelanjaan,

restoran, dan lain-lain.

 Berdekatan dengan aksesbilitas keamanan.

 Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dan lain-lain.

 Berdekatan dengan pergerakan/perpindahan publik.

No Kriteria Lokasi

1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

(35)

Rininta Batubara - 080604043 | Arsitektur Simbolisme 44 (Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005).

2. Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi (oleh karena itu harus berada di jalan besar/arteri atau jalan kolektor).

(Sumber : NAD dan TSS).

3. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan, perkantoran, perumahan dan bangunan publik lainnya.

(Sumber : Asumsi).

4. Utilitas Kota Lokasi harus memiliki kelengkapan infrastruktur kota, yaitu jaringan air bersih, listrik dan pembuangan air kotor untuk menunjang kegiatan bangunan.

(Sumber : Asumsi)

5. Kemudahan Entrance Entrance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses oleh pengelola, pengguna fasilitas dan pengunjung.(Sumber : Asumsi)

6. Kenyamanan dan daya tarik lokasi

Karena bangunan ini bersifat komersial dengan sasaran konsumen semua lapisan masyarakat, maka diperlukan tempat yang nyaman dan menarik sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk datang.

(Sumber : Asumsi)

Gambar

Gambar 1 Struktur Organisasi Museum, Sumber: Museum Daerah
Gambar 2 Contoh susunan ruang pameran, Sumber: Data arsitek jilid 2
Gambar 3 Susunan sirkulasi ruang pameran, Sumber: Times Saver Standards
Gambar 5 Contoh Susunan Areal Service, Sumber: Times Saver Standards
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peranan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam penegakan peraturan daerah Kabupaten Buleleng Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum belum

Penggunaan komposisi biopestisida cair sesuai klaim 1, efektif untuk mengendalikan patogen dengan konsentrasi 1 10. ml/l sampai dengan

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

[r]

Program atau acara yang d isajikan adalah faktor yang membuat aud ien tertarik untuk nmengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau

Plot tegangan vs arus seperti ini pada frekuensi tertentu diperlihatkan Gambar 3b. Jika sekelompok kapasitor  tiga fasa dihubungkan kepada terminal generator induksi,

PROSEDUR IDENTIFIKASI REKENING KEUANGAN BARU Mengumpulkan dan Memvalidasi dokumen • Memperoleh pernyataan diri dan Mengonfirmasi kewajaran dari pernyataan diri tersebut dengan

Orang yang tinggal dengan HIV/AIDS boleh ditolongkan melalui beberapa cara: (1) rawatan “anti-retroviral”, walau bagaimanapun tiada penyembuhan untuk HIV, (2) pemulihan sistem