• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN DAN MODEL KURIKULUM (11)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN DAN MODEL KURIKULUM (11)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN DAN MODEL KURIKULUM

Secara etimologi, pendekatan berarti dekat. Dalam pembuatan kurikulum, terdapat juga pendekatan. Menurut Zainal Arifin (2011) dalam bukunya Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, jika dilihat dari aspek perencanaannya, pendekatan kurikulum terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah pendekatan kompetensi, pendekatan sistem, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan komprehensif, pendekatan yang berpusat pada masalah, dan pendekatan terpadu.

Pendekatan kompetensi lebih berfokus kepada kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ciri pokok dari pendekatan ini adalah berpikir terartur dan sistematik, sasaran penilaian difokuskan pada tingkatan penguasaan dan pemahaman, dan kemampuan memperbarui diri. Pendekatan sistem terdiri dari beberapa aspek, diantaranya filsafat sistem, analisis sistem, dan manajemen sistem. Pendekatan klarifikasi nilai adalah langkah mengambil suatu keputusan tentang prioritas berdasarkan pertimbangan rasional, logis, dan harus sesuai dengan perasaan sediri dan perasaan orang lain. Pendekatan komprehensif harus bisa melihat, memperhatikan, dan menganalisis kurikulum secara keseluruhan. Pendekatan yang berpusat pada masalah, pendekatan ini dilakukan dengan cara menganalisis dan mengidentifikasi masalah yang ada dalam kurikulum secara khusus. Pendekatan terpadu adalah perpaduan dari keseluruhan bagian dan indicator dalam kurikulum untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Model merupakan ulasan teoritis mengenai suatu konsep dasar atau dalam kurikulum merupakan ulasan teoritis tentang proses kurikulum secara menyeluruh. Menurut Robert S. Zais, dalam Zainal Arifin (2011) Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,ada delapan model pengembangan kurikulum. Yaitu, the administrative model (menggunakan garis komando), the grass-roots model (pengembangan kurikulum berada di tangan guru), the demonstration model (memperkenalkan suatu inovasi dalam skala kecil, beauchamp’s system model (langkah kritis dalam mengambil keputusan pengembangan kurikulum), taba’s inverted model (melaksanakan eksperimen, diteorikan, dan diimplementasikan), roger’s interpersonal relation model (kurikulum hanya dapat disusun oleh pendidik yang berpengalaman, luwes, dan berorientasi pada proses), the systematic action-reasearch model (hubungan antar manusian, masyarakat dan organisasi sekolah, orietas ilmu), emerging technical model (analisis tingkah laku, analisis sistem, berdasarkan komputer).

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, jika menggunakan kriteria batas penerimaan item menggunakan INFIT MNSQ, maka dapat diketahui bahwa Item 19 diterima atau  fit dengan modelnya..

Melalui pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik diharapkan peserta didik dapat menjelaskan sistem imunitas manusia; mengidentifikasi jenis-jenis kekebalan

menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,035 apabila dibandingkan dengan derajat kepercayaan ( α ) yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Tingkat signifikansi CR ( X2)

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi- square diperoleh nilai p value = 1,000 lebih besar dari α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bah - wa tidak ada

atau dalam luasan area yang cukup luas sehingga wilayah Dusun Pancuran masih.. memiliki satu kriteria yang sama menyangkut tentang aspek keamanan

Penelitian pengaruh kamper berkarbon aktif terhadap densitas bakteri udara ruang perawatan di rumah Sakit Universitas Tanjungpura berdasarkan pemeriksaan angka kuman udara,

Di wilayah Puskesmas Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang, hasil penelitian menunjuk- kan bahwa proporsi status gizi kurang pada balita sebesar 52,1% dan ada hubungan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif pada Pelajaran IPA Siswa Kelas VII Semester 1 SMP PGRI 1 Ngraho Bojonegoro,