• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN dan FUNGSI HUKUM DALAM DUNIA BIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN dan FUNGSI HUKUM DALAM DUNIA BIS"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN dan FUNGSI HUKUM DALAM DUNIA

BISNIS

23.20 ERLAN NOPRI, SH., M.Hum

Oleh : Erlan Nopri, S.H., M.Hum

Untuk melihat arti penting peranan hukum dalam kegiatan bisnis dapat dilihat pada

saat pelaku bisnis tidak memperhatikan aspek hukum dalam menjalankan kegiatan

bisnisnya, maka yang akan terjadi adalah Timbulnya masalah hukum. Akibatnya pelaku

bisnis harus menderita kerugian disebabkan harus membayar biaya-baya hukum yang

sangat tinggi tetapi, sebaliknya pelaku bisnis akan meraih kesuksesan yang luar biasa

apabila ia dalam menjalankan kegiatan bisnisnya senantiasa selalu memperhatikan aspek

hukum yang berlaku. Apabila ia meraih keuntungan, maka keuntungan tersebut sudah

dijamin oleh hukum, dan diyakini tidak akan bermasalah dari sisi hukum.

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena

hukum sangat berperan penting didalam mengatur kegiatan bisnis agar bisnis bisa berjalan

dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya

kegiatan bisnis tersebut.

Adapun beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan hukum bisnis di

Indonesia, diantaranya yakni:

1.

Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007

2.

Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

3.

Undang-Undang Pasar Modal

11.

Undang-Undang Tata Letak Sirkuit Terpadu

12.

Undang-Undang Perlindungan Konsumen

13.

Undang-Undang Keagenan dan Distribusi, dll

Dengan demikian jelas sudah bahwasanya aturan-aturan hukum tersebut diatas sangat

dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena:

1.

Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/ perjanjian bisnis itu

membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta itikad baik saja.

2.

Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat

digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya.

(2)

sehingga tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran

hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur dibidang

bisnis tersebut (hukum bisnis).

Kegiatan bisnis sendiri secara umum dapat bedakan menjadi 3 bidang usaha yaitu :

1.

Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan

(Commerce)

, yaitu : keseluruhan

kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam

negeri maupun diluar negeri ataupun antara negara dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir, toko, dsb.

2.

Bisnis dalam arti kegiatan industri

(Industry)

yaitu kegiatan memperoduksi atau

menghasilkan barang-barang yang niilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh :

Industri perhutanan, perkebunan, pertambangan, penggalian batu, pembuatan

gedung, jembatan, pabrik makanan, pakaian, kerajinan, pabrik mesin, dsb.

3.

Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa

(Service)

, yaitu : kegiatan yang menyediakan

jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh: Jasa Perhotelan,

Konsultan, Asuransi, Pariwisata, Pengacara (Lawyer), Penilai (Appraisal), Akuntan,

dll.

Fungsi dari Hukum Bisnis sendiri adalah Sebagai sumber informasi yang berguna bagi

praktisi bisnis, Untuk dapat memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis

dan Agar dapat terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan,

wajar, sehat dan dinamis, sedangkan Tujuan dari hukum bisnis adalah adanya rasa

keadilan, ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan

bisnisnya.

Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan perundang-undangan)

imbasnya adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis

sehingga bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak

mempraktikkan/melakukan kegiatan

bisnis yang bisa merugikan masyarakat luas

(monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).

Bebarapa contoh bentuk usaha bisnis yang dikenal diantaranya:

1.

PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV)

PASAL 19 KUHD:

‘Persekutuan dengan jalan peminjaman uang atau disebut juga persekutuan komanditer

yang diadakan antara seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara pribadi

untuk seluruhnya dan seorang atau lebih sekutu yang meminjamkan uang’.

Ketentuan pendirian CV:

1.

Para pendiri CV adalah swasta, warga negara Indonesia, yang telah berusia 17

tahun dan memiliki KTP

2.

Jumlah pendiri CV minimal 2 (dua) orang

3.

Memiliki tempat usaha dan berkedudukan di wilayah Republik Indonesia

(3)

Persiapan pendirian CV:

1.

Harus ditentukan siapa pendiri perusahaan (Persero Aktif) yang nantinya juga

menjadi pengurus didalam perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur, kemudian

siapa yang yang menjadi Persero Komanditer didalam perseroan yang hanya

bertanggung jawab sebatas besarnya modal yang disetor ke dalam perseroan

(Persero Pasif).

2.

Ditentukan besarnya modal yang disetor ke dalam perusahaan oleh para pendiri

untuk melaksanakan kegiatan usaha.

3.

Sebaiknya anda sudah menentukan lokasi atau tempat perusahaan melakukan

kegiatan usaha sebagai kantor termasuk alamat perusahaan dengan fasilitas

minimal memiliki telepon, faximile atau fasilitas lain yang dibutuhkan untuk

operasional kantor.

4.

Tentukan maksud dan tujuan perusahaan (bidang usaha dan lingkup kegiatan

usaha yang ingin anda laksanakan).

Setelah hal-hal tersebut diatas telah disiapkan maka anda sudah bisa mengajukan

permohonan Pendirian CV kepada Notaris yang berwenang, dengan menyerahkan data;

a.

Nama dan Foto kopi para pendiri perusahaan

b.

Nama Perusahaan

c.

Tempat dan kedudukan perusahaan (kota/kabupaten)

d.

Maksud dan tujuan (bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha)

e.

Nama pengurus yang terdiri dari Persero Aktif (Direktur) dan Persero Komanditer

Langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mengurus kelengkapan administrasi

dokumen perusahaan meliputi;

1.

Mengurus Surat Keterangan Domisili Perusahaan dan atau Surat Izin Tempat

Usaha

2.

Mengajukan permohonan pendaftaran NPWP atas nama perusahaan.

3.

Mendaftarkan perusahaan ke pengadilan negeri setempat sesuai lokasi tempat

usaha.

4.

Mengurus Izin Usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

5.

Dan selanjutnya mengajukan permohonan pendaftaran perusahaan untuk

mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Setelah selesai maka anda sudah siap untuk melaksakan kegiatan usaha.

2.

Perseroan Terbatas (PT) UU No. 40 tahun 2007

(4)

PT adalah Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan

usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.

Hal-hal yg dimuat pada saat pengajuan pendirian PT pada Notaris yang berwenang adalah:

1.

Nama lengkap, tempat dan tgl lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan

kewarganegaraan pendiri.

2.

Susunan, nama lengkap, tempat dan tgl lahir, pekerjaan dan kewarganegaraan

anggota direksi dan komisaris yang pertama kali diangkat.

3.

Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian, jumlah

saham, dan nilai nominal atau nilai yang diperjanjikan dari saham yg tlh

ditempatkan dan disetor pada saat pendirian.

4.

Tempat dan kedudukan perusahaan (kota/kabupaten).

5.

Maksud dan tujuan (bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha).

Macam-macam Perseroan:

a.

Pereseroan Tertutup

Ciri-cirinya:

Pemegang saham umumnya orang yang saling mengenal satu dengan lainnya atau dari

lingkungan keluarga dan jumlah modal tidak besar atau terbatas

b.

Perseroan Terbuka

Ciri-cirinya:

Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau

orang perseroan yang melakukan penawaran umum dan dibelakang nama perseroan ada

singkatan “tbk” yang mengandung arti terbuka

Adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat serta kompleks melahirkan berbagai

bentuk kerjasama bisnis. Kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung

pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan. Keanekaragaman kerjasama bisnis ini tentu

saja melahirkan masalah serta tantangan baru yang sangat kompleks karena itu hukum

harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang muncul..

(5)

Cerminan Hati

Al-Insan

Jumat, 30 Maret 2012

Peranan Hukum Bisnis dalam Perusahaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Hukum Bisnis merupakan sesuatu yang masih baru di

Indonesia. Kata ’Bisnis’ dipinjam dari Bahasa Inggris yaitu

business, yang artinya urusan, usaha atau melakukan kegiatan

yang bermanfaat yang mendatangkan keuntungan dan

berguna. Kegiatan yang demikian di Indonesia dikenal dengan

istilah dagang, sebagaimana diatur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Dagang Stbl 1938 No.276.

Hukum bisnis atau Business Law (dalam bahasa Inggris)

merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik

yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur hak

dan kewajiban yang timbul dari perjanjian-perjanjian maupun

perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktik bisnis. Salah

satu fungsi hukum bisnis adalah sebagai sumber informasi yang

berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak dan

kewajibannya dalam praktik bisnis agar terwujud watak dan

perilaku aktivitas di bidang bisnis yang adil, wajar, sehat,

dinamis, dan bermanfaat yang dijamin oleh kepastian hukum.

Walaupun hampir semua kegiatan bisnis berkaitan dengan

masalah perjanjian dan perikatan yang hanya melibatkan para

pihak yang terlibat, akan tetapi pasca reformasi di Indonesia

saat ini, dengan semangat untuk

(6)

maka telah dikeluarkan beragam peraturan

perundang-undangan di bidang bisnis, antara lain UU Perseroan Terbatas,

UU Penanaman Modal, UU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha,

UU Perlindungan Konsumen, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami akan membahas

sedikit tentang Peranan Hukum Bisnis Dalam Perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Bisnis.

Kalau melihat dari judul di atas, tidak-lah lain memiliki dua arti

pengertian yakni hukum dan bisnis. Setelah itu baru dapat

digabungkan pengertian antara hukum dan bisnis sehingga

dapat di peroleh penjelasan mengenai Hukum Bisnis.

Hukum menurut para ahli hukum:

1. Meyers mengartikan Hukum "Sebagai semua aturan yang

mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada

tingkah laku manusia dalam masyarakat yang menjadi

pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya".

2. Utrecht Mngartikan Hukum "Merupakan himpunan

peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib

suatu masyarakat dan oleh karena itu harus di taati oleh

masyarakat".

3. Mochtar Kusumaatmadja Mengartikan Hukum "Tidak hanya

di artikan sebagai suatu peraturan atau norma, melainkan

hukum di maknai dengan keseluruhan kaidah dan asas yang

mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk

lembaga dan proses yang menjadi-kan kaidah serta asas

berfungsi, kaidah atau norma merupakan peraturan yang

mengikat serta memiliki sanksi apabila tidak di patuhi; asas

merupakan hal-hal mendasar atau prinsip yang

(7)

Tidak hanya dalam bentuknya yang tertulis hukum juga

memiliki bentuk lain yakni hukum tidak tertulis, contohnya

kebiasaan. Kebiasaan - kebiasaan yang terus menerus

dilakukan dan diteruskan secara turun termurun akan menjadi

suatu adat. Hukum dan kebiasaan merupakan dua dari empat

kaidah sosial yang ada dalam masyarakat, masih ada kaidah

sosial lainnya seperti agama dan kesusilaan sebagai suatu

Hukum.

Sedangkan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara

terus menerus, bertindak keluar, di bidang perekonomian serta

bertujuan mencari keuntungan. Keuntungan merupakan target

utama dari suatu kegiatan bisnis.

Jadi bisa disimpulkan bahwa Hukum Bisnis adalah suatu

perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang

mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan

dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan

produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan

menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko

tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari

entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan.

(Munir Fuady, 2005 : 2).

Hukum Bisnis kerap kali juga disebut dengan Hukum Dagang.

B. Tujuan Hukum Bisnis Dalam Perusahaan

Hukum yang diberlakukan memiliki tujuan yang dikenal dengan

tujuan hukum. Menurut L.J. Van Apeldroorn, tujuan hukum yaitu

mengatur pergaulan hidup secara damai. Selain memiliki

tujuan, hukum juga memiliki fungsi. Fungsi hukum mengacu

pada tujuan hukum. beberapa fungsi hukum di antaranya

hukum sebagai sarana penyelesaian pertikaian, pencapaian

keadilan lahir batin dan sebagai sarana pembaharuan

masyarakat.

(8)

teratur.

Dari tujuan hukum tersebut maka tujuan hukum bisnis pun

dalam suatu perusahaan mengacu pada tujuan hukum. Tujuan

dari hukum bisnis adalah adanya keadilan, ketertiban, dan

kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya.

C. Ruang Lingkup Hukum Bisnis Dalam Perusahaan

Hukum Bisnis selalu ada saat pertama kali pelaku bisnis

melakukan kegiatan usaha yang dimulai dengan kesepakatan

tertulis yang tertuang dalam suatu bentuk perjanjian berbentuk

tertulis yang lazim dinamakan kontrak. Agar kontrak yang

dibuat parah pihak menjadi sah, maka harus dilihat dalam

KUHPerdata, yaitu Buku III KUHPerdata tentang perikatan.

Setelah kontrak di buat dan di setujui maka tidak jarang pelaku

bisnis membuat sebuah wadah demi melancarkan maksud dan

tujuan dalam kontrak tersebut, antara lain pembentukan wadah

tersebut meliputi perusahaan perseorangan, persekutuan

perdata, firma, persekutuan comanditer (CV), perseroan

terbatas (PT), serta koperasi.

Kegiatan usaha juga tidak hanya meliputi pembuatan wadah

saja, tidak jarang perbuatan bisnis juga meliputi hak kekayaan

intelektual seperti merek, paten, desain industri, dan rahasia

dagang. Dalam menjalankan bisnis tidak jarang pelaku bisnis

juga mengajukan kredit kepada bank. Pelaku bisnis dapat

mengajukan kredit ke Bank dan biasanya Bank akan

menyalurkan kredit apabila salah satunya pembisnis dan

perusahaannya memiliki rekening korang yang baik dan

memiliki konsumen yang baik pula.

D. Orang- Orang Perantara Dalam Perusahaan

Kedudukan orang – orang perantara dalam dunia perusahaan

dan perdagangan mempunyai peranan penting dalam

(9)

1. Agen Dagang

• Melakukan pekerjaan perantaran mewakili pihak pengusaha

natar lain membuat persetujuan- persetujuan tertentu dengan

pihak ketiga.

• Tidak dalam ikatan perburuhan

• Dapat mempunyai perusahaan sendiri untukj pekerjaannya

itu

• Untuk jerih payahnya ia menerima provisi

• Dapat merupakan agen tunggal jika satu- satunya sebagai

agen mengenal sesuatu jenis barang

• Hanya bertanggung jawab sampai jumlah provisinya (janji

del credere)

• Prjanjian untuk jangka waktu tertentu atau tanpa batas

• Kematian sebagai penyebab berakhirnya perjanjian

2. Makelar

Pasal 62 KUHD : makelar adalah pedagang perantara yang

diangkat oleh pejabat yang berwenang dan terlebih dahulu

harus mengangkat sumpah di pengadilan negeri sebelum

diperbolehkan melakukan pekerjaannya. Mengadakan

perjanjian atas nama dan perintah orang lain. Untuk

pekerjaannya ia menerima provisi

3. Komisioner

Pasal 76 KUHD : Komisioner adalah orang yang pekerjaannya

terdiri atas pembuatan perjanjian- perjanjian atas nama tetapi

atas perintah dan tanggungan orang lain dengan mendapat

upah yang disebut komisi.

Pasal 78 KUHD : Komisioner telah menutup perjanjian, berhak

menuntut pihak ketiga. Pemberi kuasa (komiten) tiodak brehak

menuntut pihak ketiga dan sebaliknya.

E. Peranan Penting Hukum Bisnis Dalam Perusahaan

(10)

pembangunan.

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas

dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis

agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga

tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan

bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-undang

perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999).

Dalam undang-undang perlindungan konsumen dalam pasal

disebut diatur tentang kewajiban pengusaha mencantumkan

lebel halal dan kadaluarsa pada setiap produk yang ia

keluarkan. Dengan kewajiban tersebut konsumen terlindungi

kesehatannya karena ada jaminan perlindungan jika produk

sudah daluarsa. Begitu juga dengan konsumen umat islam

adanya lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk

haram.

Contoh-contoh hukum yang mengatur dibidang bisnis, hukum

perusahaan (PT, CV, Firma), kepailitan, pasar modal,

penanaman modal PMA/PMDN, kepailitan, likuidasi, merger,

akuisisi, perkreditan, pembiayaan, jaminan hutang, surat

berharga, hukum ketenagakerjaan/perburuhan, hak kekayaan

intelektual, hukum perjanjian (jual beli/transaksi dagang),

hukum perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi,

hukum teknologi, perlindungan konsumen, hukum anti

monopoli, keagenan, distribusi, asuransi, perpajakan,

penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan internasional/WTO,

kewajiban pembukuan, dll.

Dengan demikian jelas aturan-aturan hukum tesebut diatas

sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu

dibutuhkan karena :

• Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/perjanjian

bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar

janji serta itikad baik saja.

• Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum

yang dapat digunakan seandainya salah satu pihak tidak

(11)

Disinilah peran hukum bisnis tersebut. Untuk itu pemahaman

hukum bisnis dewasa ini dirasakan semakin penting, baik oleh

pelaku bisnis dan kalangan pembelajar hukum, praktisi hukum

maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi kebijakan yang

berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari

semakin intens dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai

sektor serta mengglobalnya sistem perekonomian.

Menurut Ismail Saleh dalam bukunya “HUKUM DAN EKONOMI”

1990,:

”Memang benar ekonomi merupakan tulang punggung

kesejehateraan masyarakat dan memang benar bahwa ilmu

pengetahuan dan teknologi adalah tiang-tiang penopang

kemajuan suatu bangsa namun tidak dapat disangkal bahwa

hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan

bagaimana kesejehateraan yang dicapai tersebut dapat

dinikmati secara merata, bagaimana keadilan sosial dapat

diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa

kebahagiaan rakyat banyak”.

Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat

penting dalam dunia ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur

bisnis tersebut. Kemajuan suatu ekonomi/bisnis tidak akan

berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada kesejahteraan

dan keadilan yang dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara

harus menjamin semua itu. Agar tidak ada terjadi pengusaha

kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya

yang miskin semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan

dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum

membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang

mengatur dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis).

Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan

perundang-undangan) imbasnya adalah hukum bisnis tersebut

harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis sehingga bisnisnya

berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak

(12)

(monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).

Bagaimanapun juga adanya pertumbuhan ekonomi yang

sangat pesat serta kompleks melahirkan berbagai bentuk

kerjasama bisnis. Kerjasama bisnis yang terjadi sangat

beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang

sedang dijalankan. Keanekaragaman kerjasama bisnis ini tentu

saja melahirkan masalah serta tantangan baru karena hukum

harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan

yang muncul.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk

enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara

pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau

keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran

barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para

entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu

dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk

mendapatkan keuntungan.

Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan

terus merambah ke berbagai bidang, baik menyangkut barang

maupun jasa. Bisnis merupakan salah satu pilar penopang

dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan

pembangunan.

B. SARAN

Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu

sempurna karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami

berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan

usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga

(13)

hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang

terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjosisworo Soejono, Hukum Perusahaan Mengenai Penanaman

Modal, di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1999.

Mochtar Kusumaatmadja, Hukum, Masyarakat dan Pembinaan

Hukum Nasional, Binacipta, Bandung

Sonny A . Keraf, Etika BIsnis : Tuntutan dan Relevansinya,

Yogyakarta, Kanisius, 1998,

http://delis-manroe.blogspot.com/2009/07/belajar-hukum-bisnis-i.html

(14)

PERANAN HUKUM BISNIS DALAM

SUATU BISNIS

MAKALAH

PERANAN HUKUM BISNIS

DALAM SUATU BISNIS

DISUSUN OLEH :

Nadya Anggraini

MNP01

(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak guru yang telah membimbing saya menulis makalah ini, orang tua dan teman- teman yang mendukung saya dalam menyelesaikan makalah ini

Dalam makalah ini saya membahas tentang peranan hukum bisnis dalam suatu usaha. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa dalam melakukan sutu kegiatan bisnis haruslah diperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam hukum yang berlaku dalam suatu negara. Maka dibuatlah makalah ini untuk menjelaskan tentang hukum – hukum yang berlaku dalam dunia bisnis.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Hukum Bisnis merupakan sesuatu yang masih baru di Indonesia. Kata ’Bisnis’ dipinjam dari Bahasa Inggris yaitu business, yang artinya urusan, usaha atau melakukan kegiatan yang bermanfaat yang mendatangkan keuntungan dan berguna. Kegiatan yang demikian di Indonesia dikenal dengan istilah dagang, sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Stbl 1938 No.276.

Hukum bisnis atau Business Law (dalam bahasa Inggris) merupakan keseluruhan dari

peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian-perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktik bisnis. Salah satu fungsi hukum bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang adil, wajar, sehat, dinamis, dan bermanfaat yang dijamin oleh kepastian hukum. Walaupun hampir semua kegiatan bisnis berkaitan dengan masalah perjanjian dan perikatan yang hanya melibatkan para pihak yang terlibat, akan tetapi pasca reformasi di Indonesia saat ini, dengan semangat untuk

memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha/bisnis maka telah dikeluarkan beragam peraturan perundang-undangan di bidang bisnis, antara lain UU Perseroan Terbatas, UU Penanaman Modal, UU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha, UU Perlindungan Konsumen, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami akan membahas sedikit tentang Peranan Hukum Bisnis Dalam Perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Bisnis.

Kalau melihat dari judul di atas, tidak-lah lain memiliki dua arti pengertian yakni hukum dan bisnis. Setelah itu baru dapat digabungkan pengertian antara hukum dan bisnis sehingga dapat di peroleh penjelasan mengenai Hukum Bisnis.

Hukum menurut para ahli hukum:

(17)

ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat yang menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya".

2. Utrecht Mngartikan Hukum "Merupakan himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus di taati oleh masyarakat".

3. Mochtar Kusumaatmadja Mengartikan Hukum "Tidak hanya di artikan sebagai suatu peraturan atau norma, melainkan hukum di maknai dengan keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk lembaga dan proses yang menjadi-kan kaidah serta asas berfungsi, kaidah atau norma merupakan peraturan yang mengikat serta memiliki sanksi apabila tidak di patuhi; asas merupakan hal-hal mendasar atau prinsip yang melatarbelakangi lahirnya suatu norma;.

Tidak hanya dalam bentuknya yang tertulis hukum juga memiliki bentuk lain yakni hukum tidak tertulis, contohnya kebiasaan. Kebiasaan - kebiasaan yang terus menerus dilakukan dan diteruskan secara turun termurun akan menjadi suatu adat. Hukum dan kebiasaan merupakan dua dari empat kaidah sosial yang ada dalam masyarakat, masih ada kaidah sosial lainnya seperti agama dan kesusilaan sebagai suatu Hukum.

Sedangkan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, di bidang perekonomian serta bertujuan mencari keuntungan. Keuntungan merupakan target utama dari suatu kegiatan bisnis.

Jadi bisa disimpulkan bahwa Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk

enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan

menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan. (Munir Fuady, 2005 : 2).

Hukum Bisnis kerap kali juga disebut dengan Hukum Dagang.

B. Tujuan Hukum Bisnis

Hukum yang diberlakukan memiliki tujuan yang dikenal dengan tujuan hukum. Menurut L.J. Van

Apeldroorn, tujuan hukum yaitu mengatur pergaulan hidup secara damai. Selain memiliki tujuan, hukum juga memiliki fungsi. Fungsi hukum mengacu pada tujuan hukum. beberapa fungsi hukum di antaranya hukum sebagai sarana penyelesaian pertikaian, pencapaian keadilan lahir batin dan sebagai sarana pembaharuan masyarakat.

Berkaitan dengan sarana pembaharuan masyarakat, hukum harus mampu merubah perilaku dari masyarakat itu sendiri, dari masyarakat yang tidak teratur menjadi masyarakat yang teratur.

Dari tujuan hukum tersebut maka tujuan hukum bisnis pun dalam suatu perusahaan mengacu pada tujuan hukum. Tujuan dari hukum bisnis adalah adanya keadilan, ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

C. Ruang Lingkup Hukum Bisnis Dalam Perusahaan

(18)

dinamakan kontrak. Agar kontrak yang dibuat parah pihak menjadi sah, maka harus dilihat dalam KUHPerdata, yaitu Buku III KUHPerdata tentang perikatan.

Setelah kontrak di buat dan di setujui maka tidak jarang pelaku bisnis membuat sebuah wadah demi melancarkan maksud dan tujuan dalam kontrak tersebut, antara lain pembentukan wadah tersebut meliputi perusahaan perseorangan, persekutuan perdata, firma, persekutuan comanditer (CV),

perseroan terbatas (PT), serta koperasi.

Kegiatan usaha juga tidak hanya meliputi pembuatan wadah saja, tidak jarang perbuatan bisnis juga meliputi hak kekayaan intelektual seperti merek, paten, desain industri, dan rahasia dagang. Dalam menjalankan bisnis tidak jarang pelaku bisnis juga mengajukan kredit kepada bank. Pelaku bisnis dapat mengajukan kredit ke Bank dan biasanya Bank akan menyalurkan kredit apabila salah satunya pembisnis dan perusahaannya memiliki rekening korang yang baik dan memiliki konsumen yang baik pula.

D. Peranan Penting Hukum Bisnis Dalam suatu usaha

Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan salah satu pilar penopang dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan.

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-undang perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999).

Dalam undang-undang perlindungan konsumen dalam pasal disebut diatur tentang kewajiban pengusaha mencantumkan lebel halal dan kadaluarsa pada setiap produk yang ia keluarkan. Dengan kewajiban tersebut konsumen terlindungi kesehatannya karena ada jaminan perlindungan jika produk sudah daluarsa. Begitu juga dengan konsumen umat islam adanya lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk haram.

Contoh-contoh hukum yang mengatur dibidang bisnis, hukum perusahaan (PT, CV, Firma), kepailitan, pasar modal, penanaman modal PMA/PMDN, kepailitan, likuidasi, merger, akuisisi, perkreditan, pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, hukum ketenagakerjaan/perburuhan, hak kekayaan intelektual, hukum perjanjian (jual beli/transaksi dagang), hukum perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi, hukum teknologi, perlindungan konsumen, hukum anti monopoli, keagenan, distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan

internasional/WTO, kewajiban pembukuan, dll.

Dengan demikian jelas aturan-aturan hukum tesebut diatas sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena :

• Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/perjanjian bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta itikad baik saja.

(19)

satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya, tidak memenuhi janjinya.

Disinilah peran hukum bisnis tersebut. Untuk itu pemahaman hukum bisnis dewasa ini dirasakan semakin penting, baik oleh pelaku bisnis dan kalangan pembelajar hukum, praktisi hukum maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi kebijakan yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari semakin intens dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor serta mengglobalnya sistem perekonomian.

Menurut Ismail Saleh dalam bukunya “HUKUM DAN EKONOMI” 1990,:

”Memang benar ekonomi merupakan tulang punggung kesejehateraan masyarakat dan memang benar bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah tiang-tiang penopang kemajuan suatu bangsa namun tidak dapat disangkal bahwa hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana kesejehateraan yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara merata, bagaimana keadilan sosial dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat banyak”.

Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting dalam dunia

ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur bisnis tersebut. Kemajuan suatu ekonomi/bisnis tidak akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu. Agar tidak ada terjadi pengusaha kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis).

Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan perundang-undangan) imbasnya adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis sehingga bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak mempraktikkan bisnis yang bisa merugikan masyarakat luas (monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).

Bagaimanapun juga adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat serta kompleks melahirkan berbagai bentuk kerjasama bisnis. Kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan. Keanekaragaman kerjasama bisnis ini tentu saja melahirkan masalah serta tantangan baru karena hukum harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap

perkembangan yang muncul.

E. Manfaat mempelajari hukum bisnis oleh pelaku bisnis

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa hukum atau aturan tentang bisnis terkadang menjadikan kendala bagi pelaku usaha untuk meraih untung sebesar-besarnya.Tapi bila diselami ternyata hal itu tidaklah benar. Justru hukum bisnis memberikan pengaturan untuk melindungi konsumen, pelaku usaha, dan masyarakat. Diharapkan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan sendiri dengan

melanggar hak orang lain.

(20)

menguasai hukum kontrak maka upaya memberikan keamanan bagi uang anda bisa maksimal dengan kontrak yang memiliki standarisasi yang jelas, misalnya dengan nokta riil maka perjanjian tersebut harus dianggap asli sepanjang tidak bisa dibuktikan sebaliknya. Kemampuan anda memberikan jaminan perlindungan investasi melalui kontrak terhadap investor akan menjadi pertimbangan kuat akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan anda karena harus dipahami semua orang

menginginkan uangnya aman dengan kata lain harus ada kejujuran, profesionalitas dan perlindungan. Misalnya lagi, melihat UU Konsumen memberikan beberapa hak dan kewajiban bagi pelaku usaha maupun konsumen.Dengan kata lain di situ tidak cuma terdapat aturan dan sanksi akan tetapi juga ketentuan mengenai standarisasi yang harus dipenuhi setiap pelaku usaha sehingga apabila dijalankan dengan baik maka ada perwujudan profesionalitas pelayanan bagi konsumen, perlindungan pelaku usaha dan peningkatan daya saing dengan perusahaan asing dari segi pelayanan. Inipun akan menjadi pertimbangan bagi investor karena investor biasanya menginginkan kerja sama dengan perusahaan yang memiliki prospek ke depan sekaligus profesional. Jika dilihat, investor atau rekanan lebih mengutamakan bekerja sama dengan perusahaan yang profesional. Patuh kepada hukum dan profesional menjadi pertimbangan investor, penanam modal dan rekanan selain pada nilai keuntungan perusahaan karena bagaimanapun uang yang aman sekaligus terhindar dari masalah menjadi aspek penting dalam

pertimbangan seseorang melakukan bisnis. Sehingga hukum bisnis sebenarnya bukan hanya pelengkap bagi pelaku usaha akan tetapi menjadi bagian penting terhadap berlakunya bisnis karena merupakan sebuah perlindungan tidak hanya bagi konsumen akan tetapi juga antar pelaku usaha dan investor. Dari sudut pandang Kekayaan Intelektual juga sangat penting dikuasai pelaku usaha karena di sana terdapat pengaturan sekaligus perlindungan seorang pemegang hak kekayaan intelektual untuk mempergunakan hak intelektualnya untuk menjalankan usahanya di dalamnya terdapat merek, desain industri, paten, dll.

Jika dalam penyelesaian sengketa bisa menambah wawasan misalnya tidak hanya lewat pengadilan tetapi juga arbitrase dan penyelesaian alternatif yang juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

KESIMPULAN

Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu

(21)

Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan salah

satu pilar penopang dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan.

Diharapkan ke depan baik pelaku usaha, konsumen, pesaing, dan penegak hukum mengerti betul tentang hukum bisnis agar dalam mempergunakan hak dan kewajibannya tidak menyimpang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pelaku usaha adalah salah satu pihak yang berperan penting dalam kegiatan bisnis sehingga

sangat penting mengetahui dan atau mempelajari hukum bisnis.

http://nadiaroom.blogspot.co.id/2013/01/peranan-hukum-bisnis-dalam-suatu-bisnis.html

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. Pengabdian

Hal ini disebabkan dengan adanya beberapa faktor yang dapat menyebabkan kinerja karyawan menurun, antara lain stres kerja dan konflik kerja yang terjadi didalam perusahaan dan

sama harus menerima kenyataan yang pahit dengan perubahan struktur adat di tingkat nagari. Persoalan ini dapat dikategorikan bahwa yang pertama adalah elite ninik

However, for some enterprises, it just isn’t practical (or possible, even) to embed a server or container in the release artifact, so it has to be combined with the release

A. The Vice Principle hopes class IX students don’t come to school at 02.00 pm tomorrow. The Vice Principle hopes class IX students come to school at 02.00 pm tomorrow. The

Flexible Pattern Matching with Regular Expressions The methods of Python’s str type give you a powerful set of tools for formatting, splitting, and manipulating string data. But

Sejarah telah mencatat bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi bagi penentuan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, karena pada waktu itu pertama kali

Guru harus memberikan kemudahan untuk belajar agar dapat meningkatkan potensi peserta didik secara optimal dengan menempatkan dirinya sebagai:2. Orang tua yang