KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Perdesaan dengan judul “Permasalahan Lingkungan Alam Perdesaan”. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian dari masalah-masalah yang ada di lingkungan perdesaan dan bagaimana solusi yang tepat dalam penanggulangan masalah-masalah yang ada pada lingkungan perdesaan tersebut.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, Khususnya kepada Bapak Djoko Soesilo M.Si selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Geografi Perdesaan dan bagi masyarakat pada umumnya.
Malang, 19 November 2015
BAB I aktivitas manusia terhadap ligkungannya akan semakin intensif. Pengaruh yang paling kelihatan adalah meluasnya daerah yang digunakan untuk pemukiman seiring dengan kebutuhan hidup manusia berupa space untuk hidup. Selain itu pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan persaingan individu ataupun kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama kebutuhan pokok yang terdiri dari kebutuhan pangan, keutuhan sandang, dan papan menjadi meningkat, sehingga mendorong manusia untuk melakukan eksploitasi secara besar-besaran terhadap alam. Selain itu pengaruh dari aktivitas hidup manusia berupa limbah, baik limbah domestic ataupun limbah industri juga turut mempengaruhi keseimbangan yang terdapat di alam.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia baik dari lingkungan hayati ataupun non hayati harus dijaga dengan baik demi tercapainya keseimbangan sehingga dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya dan tidak mengalami kerusakan.
1.2. TUJUAN
a. Mengetahui permasalahan lingkungan alam perdesaan.
b. Mengetahui dampak dari permasalahan lngkungan alam perdesaan.
c. Dapat memberikan solusi untuk permasalahan lingkungan alam perdesaan.
a. Apa saja permasalahan lingkungan yang ada di lingkungan perdesaan?
b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan lingkungan perdesaan?
c. Bagaimana cara menanggulangi dampak dari permasalahan lingkungan alam perdesaan?
2.1 Pengertian Lingkungan
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
2.2 Pengertian Desa
Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 1979, desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang di dalamnya merupakan kesatuan hukum yang memiliki organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat, dan berhak menyeleng garakan rumah tangganya sendiri (otonomi) dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Adapun kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang memiliki organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.
Pengertian desa kemudian diterangkan kembali dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu sebagai berikut.
a. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.
b. Kawasan perdesaan adalah kawasan yang memiliki kegiatan utama pertanian, pengelolaan sumber daya alam, kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
2.3 Pengertian Lingkungan Desa
Lingkungan desa adalah suatu kesatuan ruang yang tersusun dari komponen biotik dan abiotik dimana terjadi hubungan timbal balik antara manusia dengan unsur-unsur tersebut, dengan karakter perdesaan baik dari segi fisik ataupun non fisik.
3.4 Pengertian Masalah lingkungan
Permasalahan lingkungan adalah suatu hal yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem serta dapat merusak dan mengganggu siklus atau sistem yang berlangsung di lingkungan perdesaan, yang menimbulkan efek negative bagi kelestarian lingkungan dan manusia
3.1 Permasalahan lingkungan yang terjadi di desa 3.1.1 Alih fungsi lahan
Alih fungsi lahan merupakan perubahan fungsi atau guna dari suatu lahan yang mana sebelumnya lahan tersebut memiliki fungsi tertentu sebagai salah satu factor penyeimbang suatu lingkungan. Pada daerah perdesaan alih fungsi lahan yang paling dominan antaralain:
1. Hutan menjadi perkebunan 2. Hutan menjadi persawahan 3. Persawahan menjadi pemukiman
4. Pemukiman dan persawahan menjadi lahan industry
Dari perubahan-perubahan fungsi lahan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan jumlah komponen pada lingkungan, dimana satu komponen bertambah dan komponen yang lain berkurang, sehingga sistem yang telah berlangsung otomatis akan berubah. Seperti bergantinya hutan menjadi persawahan akan menyebabkan produksi ogsigen pada daerah itu berkurang, selain itu akan menyebabkan daerah tersebut menjadi rawan akan pencemaran udara. Selain itu persawahan yang berubah menjadi pemukiman karena adanya pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah produksi pangan menurun.
Sehingga untuk menanggulangi efek dari alih fungsi lahan yang terjadi perlu diadakan suatu studi tertentu dimana perubahan suatu lahan tidak menimbulkan efek yang signifikan bagi kehidupan. Sebagai contoh perubahan hutan menjadi kebun yang tidak terlalu merubah fungsi lahan tersebut, atau
pemilihan lahan yang tidak produktif sebagai pemukiman.
3.1.2 Kekurangan air bersih
adalah dengan melakukan perbaikan dibidang pengelolaan sumberdaya air. Contohnya dengan
membangun suatu fasilitas untuk menunjang kebutuhan air bersih, seperti waduk untuk menampung air dari hujan atau alirn sungai, pembangunan dam untuk menaikan tinggi muka air tanah di daerah
sekitarnya, atau pemerataan distribusi air bersih dari daerah lain
3.1.3 Pencemaran
Pencemaran yang terjadi di desa terdiri dari dua macam yaitu dari limbah domestic dan limbah industry. Limbah domestic merupakan limba yang berasal dari warga sekitar seperti sampah plastic, sampah dapur yang dihasilkan dari kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Sedangkan limbah industry merupakan limbah yang berasal dari kegiatan perindustrian. Belakangan ini kegiatan industry menggunakan daerah pedesaan sebagai pusat kegiatan industry karena letaknya yang dekat dengan sumber bahan baku. Limbah limbah ini tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup masyarakat khususnya pada bidang kesehatan, untuk itu sosialisasi mengenai bahaya limbah harus dilakukan dengan gencar untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan bebas dari limbah, selain itu pelaksanaan AMDAL juga harus ditertibkan agar kelestarian alam tetap terjaga dan keseimbangan ekosistem tidak terganggu
3.1.4 Pemanfaatan SDA yg tdk sesuai
Pemanfaatan Sumberdaya alam yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, kesalahan kesalahan yang biasa terjadi di masyarakat adalah pemanfaatan lahan yang melebihi dari kemampuan lahan tersebut sehingga lahan menjadi over load dan rusak, selain itu penambangan yang tidak memperhatikan kaedah pertambangan dan pengaruhnya pada lingkungan sekitarnya dapat menyebabkan
keseimbangan alam terganggu bahkan dapat menyebabkan bencana. Contoh:
1. Penambangan tanahliat sebagai bahan baku genteng atau batu bata yang tidak memperhatikan besar sudut kemiringan lereng pada daerah pertambangan dapat menyebabkan longsor.
Untuk menanggulangi hal tersebut kita harus meningkatkan pendidikan mengenai cara-cara pertambangan yang benar dan pemanfaatan lahan yang sesuai dengan kemampuan lahan tersebut.
BAB IV PENUTUP
Dalam permasalahan lingkungan alam desa yang sering terjadi pada umumnya merupakan kesalahan dari aktivitas manusia itu sendiri, kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya pertimbangan dan kesadaran atas akibat-akibat yang ditimbulkan dari pengolahan serta penggunaan lahan yang salah atau tidak sesuai prosedur. Selain itu kurangnya peraturan yang mengikat juga menyebabkan pengolahan lingkungan desa dilakukan semena-mena sehingga dapat merusak alam.
4.2 Saran
Dengan keadaan seperti ini diharapkan manusia lbih sadar lagi dan mengerti akan pentingnya arti kelestarian lingkungan alam serta manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri, dan untuk pemerintah seharusnya juga lebih waspada dan memperketat lagi dalam pengawasan pemanfaatan lingkungan alam di desa agar desa tersebut dapat lestari dalam kurun waktu yang panjang, selain itu dalam sektor pendidikan juga harus dilakukan peningkatan khususnya pada pendidikan lingkungan hidup sehingga generasi muda dapat menjaga lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Anonimous. 1992. Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 1992: 20 tahun Setelah Stockholm. (http://rudyct.com/PPS702- ipb/08234/nuraini_soleiman.htm, diakses 2 Desember 2009).