• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEME"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

Innayatul Ruby (135020101111003)

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2013

(2)

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam . Tak lupa shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Dr . H M Ghozali , MA selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini .

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan . Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang , 3 Oktober 2013

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia. Ada penciptaan, proses dari ketia-daan menjadi ada, dan akhirnya hancur.

Di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlang-sung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain yang tak diketahui. Sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia.

B. TUJUAN

1. Memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam 2. Mengetahui kejadian alam semesta

(4)

BAB II PEMBAHASAN PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA

A. KEJADIAN ALAM SEMESTA

Allah swt telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.

Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita mencari pengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuk sedikit menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaan bumi.

Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud. Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal ini kami mencoba mengkaji enam masa yang dimaksud. Tulisan ini kami ambil dari berbagai sumber.

”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”

(5)

dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.

Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.

Annaziat ayat 28 :

”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,(28)” Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.

Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.

Annaziat ayat 29 :

”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29)”

Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.

(6)

”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)” Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.

Annaziat ayat 31 :

“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya(31)”

Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.

Annaziat ayat 32 :

“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)” Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.

Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini.

Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :

”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”. Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak dari ayat-ayat dan surat lain yang menjelaskan mengenai penciptaan bumi. Namun saya hanya memfokuskan kepada surat Annaziat, ayat27-33. untuk lebih jelasnya bisa kaji bersama-sama kedepannya nanti.

Hikmah apa yang bisa petik?

(7)

”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”

Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di dalamnya. Semuanya isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita termasuk orang yang bertaqwa.

2. Al quran tidak hanya untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai segala macam isi-isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu pengetahuan yang bisa terus kita gali.

3. Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup ini.

Penemuan di bidang astronomi menyebabkan kosmologi terbagi dalam dua kelompok.:

1. Kelompok pertama beranggapan bahwa alam semesta ini statis, dari permulaan diciptakannya sampai sekarang ini tak berubah.

2. Kelompok kedua dan yang paling diakui saat ini beranggapan bahwa alam semesta ini dinamis, bergerak atau beruba dan sampai saat ini masih terus mengembang/membesar.

Kelompok yang beranggapan bahwa alam semesta ini dinamis ditunjang oleh ilmu pengetahuan modern. Menurut teori evolusi, pengembangan seperti dibuktikan oleh adanya big bang, ditafsirkan bahwa alam semesta ini dimulai dengan satu ledakan dahsyat. Materi yang terdapat dalam alam semesta itu mula-mula berdesakan satu sama lain dalam suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya berupa proton, neutron, dan elektron, tidak mampu membentuk susunan yang lebih berat. Karena mengembang, maka suhu menurun sehingga proton dan neutron berkumpul membentuk inti atom. Kecepatan mengembang ini menentukan macam atom yang terbentuk.

(8)

didominir oleh unsur hidrogen. Apabila lebih dari 30 menit, berarti mengembung lambat, unsur berat akan dominan.

Selama 250 juta tahun sesudah ledakan dahsyat, energi sinar dominan terhadap materi, transformasi di antara keduanya bisa terjadi sesuai dengan rumus Einstein, E = mc2. Dalam proses pengembungan ini energi sinar banyak terpakai dan

materi semakin dominan. Setelah 250 juta tahun maka masa dari materi dan sinar menjadi sama. Sebelum itu, tidak dibayangkan behwa materi larut dalam panas radiasi, seperti garam larut di air. Pada masa itu, setelah lewat 250 juta tahun, materi dan gravitasi dominan, terdapat differensiasi yang tadinya homogen. Bola-bola gas masa galaxi terbentuk dengan garis tengah kurang lebih 40.000 tahun cahaya dan masanya 200 juta kali massa matahari kita. Awan gas gelap itu kemudian berdifferensiasi atau berkondensasi menjadi bola-bola gas bintang yang berkontraksi sangat cepat. Akibat kontraksi atau pemadatan itu maka suhu naik sampai 20.000.000 derajat, yaitu threshold reaksi inti, dan bintang itupun mulai bercahaya.

Karena sebagian dari materi terhisap ke pusat bintang, maka planet dibentuk dari sisa-sisanya. Yaitu butir-butir debu berbenturan satu sama lain dan membentuk massa yang lebih besar, berseliweran di ruang angkasa dan makin lama makin besar sehingga terbentuk planet-planet ataupun benda angkasa lainnya selain bintang.

Diperkirakan proses pengembangan alam semesta tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Dimana setiap galaksi satu dan galaksi lainnya saling berjauhan satu sama lain setiap waktunya. Proses ini akan terus berlangsung hingga akhir jaman, dimana alam semesta sudah tidak memiliki energi yang menopangnya lagi dan alam ini sudah mencapai batas akhir dari proses pengembangannya. Hingga akhirnya alam semesta ini runtuh. Tak bisa kita bayangkan kerusakan apa yang akan terjadi ketika bumi, planet yang menjadi rumah bagi manusia, tertimpa reruntuhan alam semesta yang tak terhingga besarnya.

(9)

Ketentuan Allah Swt. terhadap alam semesta bersifat mutlak, tetap, dan berlaku terus-menerus. Mutlak, karena berlaku umum bagi seluruh makhluk dan tidak ada yang bisa menolaknya. Tetap, karena tidak berubah kecuali Allah Swt. sendiri menghendakinya untuk menunjukkan kekuasaan-Nya sebagaimana yang terjadi pada mukjizat dan karamah. Terus-menerus, karena tidak berhenti selama ada sebab-musababnya. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan berakibat fatal yang dapat dirasakan langsung atau tidak langsung, sekarang atau kemudian hari.

Sunatullah pasti menjaga segala keseimbangan yang terdapat di alam semesta ini. Jika ada sesuatu hal yang telah merusak sesuatu keseimbangan di alam semesta ini, secara melampaui batas atau berlebihan (berbuat dosa atau kezaliman), dari yang amat ringan sampai amat berat, maka melalui sunatullah, Allah justru pasti berbuat setimpal, untuk mengembalikan keseimbangan, serta sekaligus pasti menghukum hal yang telah merusaknya (secara lahiriah dan terutama batiniah).

Perlu diketahui, bahwa Allah sama sekali bukan menjaga keseimbangan, dengan mengembalikan segala halnya kembali kepada segala keadaan awalnya semula. Namun Allah justru menjaga keseimbangan, dengan membentuk keseimbangan yang baru, beserta segala keadaannya yang juga baru (lahiriah dan batiniah).

Pada tiap aksi pasti ada pula reaksi yang berlawanan, yang sesuai dengan besarnya pengaruh dari aksi tersebut. Hal serupa ini juga telah umum dikenal dalam teori ilmu-fisika, tentang gaya aksi-reaksi.

(10)

Contoh sederhananya antara-lain:

 Betapapun hebatnya kaum kafir secara fisik-lahiriah, mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan kaum Mukmin. Karena pencarian mereka yang berlebihan atas hal-hal fisik-lahiriah, justru memiliki segala pengaruh amat buruk. Hal terpentingnya, kaum kafir pasti mengalami kerusakan rohani-moral-spiritual (melemah keyakinan batiniah), ketika mereka telah terlalu mengagungkan hal-hal duniawi. Padahal amat banyak beban dosa, yang bisa timbul dari pencarian berlebihan atas hal-hal duniawi itu. Padahal dasar utama timbulnya tiap kekafiran, adalah tiap manusia terlalu berlebihan, dalam memperturutkan segala nafsu-keinginan duniawinya.

 Pada sesuatu kezaliman (berlaku melampaui batas atau berlebihan, dalam menganiaya diri sendiri, orang atau makhluk lain, alam sekitar, dsb) pasti ada azab-Nya. Jika hutan dieksploitasi berlebihan misalnya, maka pasti timbul Nya yang berupa banjir; erosi dan longsor; kematian; dsb. Namun azab-Nya yang lebih utama, justru pada alam batiniah ruh para pelakunya. Sedangkan bagi 'para korbannya', kezaliman itu sendiri adalah suatu bentuk ujian-Nya, yang 'sebenarnya' sama sekali tidak merugikannya, walaupun memang memberatkannya. Karena pasti ada segala bentuk keringanan dan pahala-Nya, bagi orang-orang yang sedang mengalami ujian-Nya.

 Allah pasti akan mengutus para nabi dan rasul-Nya ataupun orang-orang yang arif-bijaksana, untuk membawa segala pengajaran dan tuntunan-Nya (untuk membawa perbaikan), kepada kaum yang banyak melakukan segala bentuk kemungkaran, dari lingkup kalangan kaum itu sendiri.

C. AKHIR DARI ALAM SEMESTA

(11)

dan Andrei Linde, profesor fisika dari Universitas Stanford, membuat pernyataan berikut tentang hal ini:

Alam semesta dapat ditakdirkan untuk runtuh dan menghilang. Segala sesuatu yang kita lihat sekarang, dan pada jarak yang jauh lebih besar bahwa kita tidak bisa melihat, akan runtuh ke titik yang lebih kecil dari proton. Secara lokal, itu akan menjadi sama seperti jika Anda berada di dalam sebuah lubang hitam. Kami telah menemukan bahwa beberapa upaya terbaik untuk menggambarkan energi gelap memprediksi bahwa secara bertahap akan menjadi negatif, yang akan menyebabkan alam semesta menjadi tidak stabil, kemudian runtuh .

Fisikawan telah diketahui bahwa energi gelap bisa menjadi negatif dan alam semesta bisa runtuh suatu saat dalam waktu yang sangat jauh ... tetapi sekarang kita melihat bahwa kita mungkin, bukan di awal, namun di tengah-tengah siklus hidup alam semesta kita. Ini adalah bagaimana ini hipotesis ilmiah dari Big Crunch ditunjukkan dalamAlQur'an:

Hari Yang Kita akan melipat surga seperti melipat halaman-halaman sebuah buku. Seperti Kami berasal penciptaan pertama sehingga Kita akan regenerasi itu. Ini adalah janji yang mengikat Kami. Itulah yang kita akan lakukan. (Al Qur'an, 21:104) Dalam ayat lain, ini keadaan langit dijelaskan demikian: Mereka tidak mengukur Allah dengan sebenar-benarnya.

Teori Big Crunch mengusulkan bahwa alam semesta, yang mulai berkembang dengan Big Bang, akan runtuh ke dalam dirinya sendiri dengan kecepatan meningkat.

Menurut teori, ini runtuhnya alam semesta akan terus berlanjut hingga alam semesta telah kehilangan semua massa dan berubah menjadi satu titik kepadatan tak terbatas. akan menjadi segelintir bagi-Nya pada hari kiamat langit dilipat dengan tangan kanan-Nya. Kemuliaan-Nya! Dia ditinggikan di atas mitra mereka menganggap! (Al Qur'an, 39:67)

(12)
(13)

BAB III KESIMPULAN

1. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta. Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi. 2. Sunatullah pasti menjaga segala keseimbangan yang terdapat di alam semesta ini. Jika ada sesuatu hal yang telah merusak sesuatu keseimbangan di alam semesta ini, secara melampaui batas atau berlebihan (berbuat dosa atau kezaliman), dari yang amat ringan sampai amat berat, maka melalui sunatullah, Allah justru pasti berbuat setimpal, untuk mengembalikan keseimbangan, serta sekaligus pasti menghukum hal yang telah merusaknya (secara lahiriah dan terutama batiniah).

(14)

DAFTAR PUSTAKA http://uislamicbooks.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian regresi linear yang telah disajikan pada tabel 7, diperoleh nilai thitung dari keempat variabel independen, yaitu variabel persepsi risiko

a. Pen$er*ian Senyawa Poisikis Aro)a*is.. Senyawa polisiklis adalah senyawa yang tersusun dari dua atau lebih sistem cincin. erdasarkan sifat kearomatisannya, senyawa

Dapat terlihat jelas bahwa persentase bentonit dalam proses pemucatan berpengaruh signifikan terhadap kualitas warna dari minyak inti sawit, dimana semakin besar

Akan tetapi banyak mahasiswa yang tidak mengambil jurusan tentang kewirausahaan, sehingga para santri kurang memahami akan pentingnya berwirausaha sejak muda

Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut signifikan dan terdapat hubungan positif antara kelekatan dengan ibu dan body image pada remaja

Pada era keempat ini, kita harus semakin menyadari pentingnya penghargaan terhadap keanekaragaman (diversity). Kelangsungan hidup masyarakat dan bisnis tergantung pada

Perkap Nomor 7 Tahun 2005 pada Pasal 3 memperbolehkan seorang polisi untuk menjadi penasihat hukum namun sekedar mengingatkan kembali bahwa terdapat asas Lex

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian di atas yang telah dilakukan sebelumnya yaitu penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui keterbacaan pola sidik