• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Implementasi Service Oriented Architecture (SOA) pada Digital Service Campus System Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of Implementasi Service Oriented Architecture (SOA) pada Digital Service Campus System Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi

Service Oriented Architecture

(

SOA

)

pada

Digital Service Campus System

Jurusan

Teknik Informatika Universitas Islam Negeri

Sunan Gunung Djati Bandung

Yusman A. Hilmansyah

1

, Mohamad Irfan

2

, Rian Andrian

3 1, 2,3

Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jalan A.H. Nasution No. 105, Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614

1

yusman.hilmansyah@student.uinsgd.ac.id,

2

irfan.bahaf@if.uinsgd.ac.id,

3

rian@if.uinsgd.ac.id

Abstract-The process of digitization has entered all areas of human life including the field of education. One of the results of the process of digitalization in the world of education is a digital-based campus service that can help manage data and service process of an educational institution to be completely automated using an integrated system. This paper will discuss how to maximize IT to distribute data and information produce by the service system in the Department of Informatic engineering UIN Sunan Gunung Djati Bandung. The proposed service was designed using Service Oriented Architecture (SOA). Where SOA allows an institution to integrate systems, data, and business processes easily.

Keywords- integrated system, automated, distribute data, service oriented, SOA.

Abstrak-Proses digitalisasi telah memasuki semua bidang kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Salah satu hasil proses digitalisasi pada dunia pendidikan adalah pelayanan kampus berbasis digital yang bisa membantu mengelola data dan proses pelayanan suatu lembaga pendidikan menjadi serba otomatis menggunakan sebuah sistem yang terintegrasi. Penelitian ini akan membahas cara memaksimalkan IT untuk mendistribusikan data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem pelayanan di Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Layanan yang diusulkan dirancang dengan menggunakan Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA). Dimana SOA memungkinkan sebuah lembaga mengintegrasikan sistem, data, dan proses bisnis dengan mudah.

Kata kunci- sistem terintegrasi, otomatis, distribusi data, orientasi layanan, SOA.

I. PENDAHULUAN

Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah salah satu lembaga yang mengembangkan sistem pelayanan kampus berbasis digital yang terdiri dari beberapa subsistem yaitu portal akademik, website alumni, website perpustakaan, attandance tracker system, mobile KRS, dan smart notification system.

Sistem pelayanan kampus berbasis digital yang dikembangkan saat ini masih berdiri sendiri, bersifat parsial dan belum terintegrasi sehingga proses pengelolaan dan pertukaran data secara otomatis masih sulit dilakukan.

Service oriented architecture (SOA) adalah salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah pertukaran, integrasi dan pengelolaan data. SOA adalah suatu cara perancangan sistem dengan menggunakan komponen-komponen atau layanan yang sudah ada tanpa harus merubah sistem yang telah ada.

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah service oriented architecture untuk mengintegrasikan sistem pelayanan kampus berbasi digital di Jurusan Teknnik Informatika UIN Sunan

mengenai metode penelitian, hasil dan pembahasan, penutup serta referensi penelitian.

II. METODE PENELITIAN

(2)

Implementasi Service Oriented Architecture (Soa) pada Digital Service Campus System Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

166

Gambar 1 Fase dalam SOAD [3]

A. Service oriented analysis

1. Identify existing automation system

Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi jika sudah ada sistem yang terautomasi, sehingga bisa digunakan logicnya atau diperbaharui untuk diengkapsulasi menjadi sebuah service

2. Model candidate service

Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi candidate service yang akan menghasilkan candidate service akhir.

B. Service oriented design

Kegiatan pada fase ini adalah mendesain candidate service akhir yang dihasilkan dari fase analisis sehingga menghasilkan rancangan yang akan menjadi dasar pada tahap selanjutnya yaitu implementation.

C. Service development

Kegiatan fase ini adalah untuk membuat web service berdasarkan hasil perancangan pada fase sebelumnya.

D. Service testing

Proses service testing adalah suatu rangkaian aktifitas untuk mencoba fungsionalitas service yang sudah dibangun.

E. Service deployment

1. User acceptance test (UAT), dengan melakukan pengujian oleh pengguna pada prototype yang telah dibangun.

2. Evaluation untuk mengetahui kepuasan pengguna terhadap sistem dengan menggunakan metode pendekatan tertentu untuk mengukur kepuasan pengguna.

F. Service Administration

Setelah layanan disebarkan, masalah standar manajemen aplikasi pun akan muncul. hal ini serupa dengan masalah administrasi untuk aplikasi terdistribusi dan component-base applications.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis sistem

Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah salah satu lembaga yang sedang mengembangkan sistem pelayanan berbasis digital yang disebut digital-based campus service system (DSCS). Sistem pelayanan ini terdiri dari beberapa komponen

aplikasi (subsistem). Berikut ini adalah daftar komponen-komponen tersebut :

Tabel 1 : daftar subsistem DSCS

No Kode Nama Keterangan

1 WA Website alumni

System yang membantu pengelolaan data alumni

2 WP Website perpustakaan

System yang membantu pengelolaan data

System yang mengirim pemberitahuan kepada

System yang membantu pengelolaan data kehadiran mahasiswa dan dosen

5 MK Mobile KRS System akademik berbasi mobile

Tabel 2 : daftar data source DSCS

No Kode Nama Keterangan menggambarkan aliran data pada existing system DSCS jurusan teknik informatika UIN SGD Bandung :

Gambar 2 : Aliran data antar Subsistem DSCS

Keterangan :

1) WA : website alumni 2) WP : website perpustakaan 3) SN : smart notifikations 4) AT : atandance tracker

(3)

7) : data yang disediakan 8) : aliran data

B. Model Candidate Service 1. Dekomposisi Proses Bisnis

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu yang menghasilkan produk atau layanan demi meraih suatu tujuan. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan [3].

Ada lima proses bisnis utama yang menjadi kajian penelitian dan membutuhkan proses pengembangan system berbasis layanan. Kelima proses bisnis ini adalah proses peminjaman buku perpustakaan, pemberitahunan informasi otomatis, pencatatan kehadiran kuliah, penambahan data alumni dan proses pendaftaran sidang. Kelima proses tersebut akan digambarkan dalam bentuk state diagram berikut untuk dilakukan analisis yang akan menghasilkan sebuah daftar kandidat business service.

Gambar 3 : Proses bisnis sistem peminjaman buku

Gambar 4 : Diagram proses bisnis system pendaftaran sidang berbasis mobile

(4)

Implementasi Service Oriented Architecture (Soa) pada Digital Service Campus System Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

168

Gambar 6 : Proses bisnis smart notifications system

Gambar 7 : Proses bisnis penambahan data alumni

2. Mengidentifikasi Kandidat Business Service

Beberapa proses dalam sebuah proses bisnis dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai proses yang kemungkinan logic-nya tidak harus dienkapsulasi oleh service candidate. Proses yang termasuk kedalam kriteria tersebut contohnya [3] :

o Proses manual yang tidak bisa atau tidak harus dilakukan secara otomatis.

o Proses yang dilakukan legacy system dimana proses enkapsulasi logic tidak menjadi tujuan atau pilihan.

Dengan melakukan filtering pada bagian ini, kita akan meninggalkan langkah-langkah yang tidak relevan dengan proses pemodelan layanan.

3. Membuat Kandidat Business Service

Pada tahap ini kita bisa menentukan kandidat business service dengan meninjau proses-proses yang tersisa dari tahap filtering. Pertama kita menentukan logical context yang nantinya akan dilakukan proses pengelompokan. Setiap logical context yang dibentuk merepresentasikan sebuah service candidate dan bergantung pada jenis business service yang kita pilih untuk dibangun [3].

Berdasarkan daftar proses yang tersisa pada langkah sebelumnya, kita bisa mengelompokan

proses-proses tersebut ke dalam beberapa Group Context sebagai kandidat business service yang dapat dilihat pada tabel 3. berikut :

Tabel 3: Daftar kandidat business service

No Context Group Service candidate

1 General service

User Authentications

Menampilkan informasi user

Menampilkan daftar jurusan

Menampilkan daftar fakultas

Menampilkan daftar dosen

2 Schedule service

• Menampilkan jadwal

pengambilan KRS

• Menampilkan jadwal

pendaftaran sidang

3 Alumnus service

• Mengirim data pekerjaan alumni

• menampilkan data alumni baru

4 Class service

Menampilkan daftar kelas

Menampilkan daftar mahasiswa per kelas

5 Library services

• Mengirim data peminjaman buku

• Menampilkan data peminjaman buku

6

Registrat ion service

• Mengirim form pendaftaran sidang kp

• Mengirim form pendaftaran sidang kompre

• Mengirim form pendaftaran sidang munakosah

• Mengirim form pendaftaran sidang kolokium

• Mengirim form pendaftaran sidang proposal

• Mengirim bukti pendaftaran • Menerima data pendaftaran

sidang

4.

Membuat Kandidat Applications Service

(5)

Berikut ini adalah daftar service operations yang berjalan pada Applications Service layer sebagai antarmuka pertama yang mengubungkan antara service consumer dan service provider :

Tabel 4 : Daftar Service Operations

No Service

Operations Descriptions

1 Get Data

Operasi ini berfungsi untuk menampilkan data-data berupa informasi yang terhubung kedalam resource provider yang dibutuhkannya.

2 Post Data

Operasi ini berfungsi untuk memasukkan data yang dilakukan oleh sisi client kedalam sebuah resource provider yang telah ditentukan.

4 Search Data

Operasi ini berfungsi untuk mencari data-data berupa informasi yang terhubung kedalam resource provider yang dibutuhkannya.

C. Arsitektur Digital Service System

Berikut ini adalah diagram arsitektur sistem yang akan dibangun :

Gambar 8 : Arsitektur DSCS Keterangan :

1. Arah aliran data : 2. Web service :

Berdasarkan diagram di atas dapat kita ketahui ada lima subsystem yang menjadi client pada digital-based campus service system. Ke-lima subsystem tersebut adalah website alumni, website perpustakaan, mobile KRS, smart notifications system dan Attendance tracker system. Setiap subsystem berkomunikasi dengan subsystem lain dengan menggunakan restful web service yang sudah didaftarkan ke dalam enterprice service bus WsO2.

Untuk memenuhi kebutuhan data akademik, terdapat tiga data source yaitu database sistem akademik, database portal akademik dan database sistem pendaftaran sidang. Ke-3 data source tersebut terhubung

dengan DSCS menggunakan sebuah web service, dimana data yang mengalir disimpan pada satu master data.

D. Pengujian sistem

Proses pengujian adalah suatu rangkaian aktifitas untuk mencoba kinerja aplikasi yang sudah dibangun. Fungsional aplikasi diuji dengan metode black box testing, yaitu metode pengujian yang terfokus pada persyaratan fungsional dari aplikasi yang dibangun. Pengujian diperlukan untuk menemukan kekurangan sistem sebelum sistem itu di lepas ke market. Pengujian black-box dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang di butuhkan [23].

Pengujian yang dilakukan terhadap service yang telah dibuat dengan memanfaatkan sebuah aplikasi bernama postman. Postman adalah sebuah aplikasi (berupa plugin) untuk browser chrome, fungsinya adalah sebagai REST Client atau istilah lainnya adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan uji coba REST API yang telah kita buat.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat ketahui bahwa penerapan arsitektur restful web service yang diimplementasikan pada server mampu menyediakan resource dengan representasi format data berupa JSON. Pengujian menggunakan postman membuktikan bahwa method pada http request dapat bekerja sesuai dengan url yang di input.

IV.PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan service oriented architecture (SOA) dengan teknologi restful web service dapat dimanfaatkan untuk mengintegrasikan sistem pelayanan digital (digital service campus system) Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Teknologi restful web service mampu menyediakan resource dengan representasi format data berupa JSON sehingga proses pertukaran data bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan adanya perancangan dan pengembangan ini maka informasi-informasi yang ada dilingkungan kampus dapat diakses dengan mudah oleh setiap subsistem yang berkepentingan.

Penggunaan SOA dengan teknologi restful web service dikatakan efektif karena dapat menangani otomatisasi proses interaksi data antar subsistem DSCS secara ringkas tanpa membutuhkan layer pertukaran pesan (messaging) tambahan. Adapun dikatakan efisien karena service yang dihasilkan dapat diolah di berbagai platform, sehingga masalah perbedaan client platforms bisa diatasi. Dengan membangun sebuah service yang bisa diakses oleh banyak client platforms, maka effort pengembangan sistem juga akan lebih kecil.

B. Saran

(6)

Implementasi Service Oriented Architecture (Soa) pada Digital Service Campus System Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

170

pengembangan sistem lebih lanjut diperlukan perhatian terhadap beberapa hal, diantaranya :

1. Pada penelitian ini penerapan SOA didukung dengan penggunaan ESB WsO2. Dimana fitur-fitur yang ada pada ESB WsO2 belum digunakan secara optimal. Beberapa fitur yang bisa dioptimalkan seperti WS-Security, WS-Reliability, WS-Addressing, WS-Security Policy dan WS-Reliable Messaging (integritas pesan web service). 2. Pada penelitian ini teknologi data management

belum diterapkan. Sehingga proses pengecekan data quality belum bisa dilakukan. Penggunaan data master management akan menambah nilai dari sistem yang dibangun.

V. REFERENSI

[1] Zinggara Hidayat . 2015. Dampak Teknologi Digital Terhadap Perubahan Kebiasaan Penggunaan Media Masyarakat. JAKARTA:Universitas Esa Unggul. [2] Chris Woodford. 2011. Teknologi Digital. Kuala

lumpur : ITBM.

[3] Thomas Erl. 2005. Service-Oriented Architecture: Concepts, Technology, and Design, Prentice Hall PTR.

[4] Muldan Kharisman dkk. 2013. Implementasi Service Oriented Architecture Untuk Pengintegrasian Fungsi Akademk Dan Keuangan. Tasikmalaya : Teknik Informatika Universitas Siliwangi.

[5] Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung CV.

[6] Judith Hurwitz. 2007. Service-Oriented Architecture for Dummies. Wiley

[9] Saulo Barbará de Oliveira dkk. Information and Service-Oriented Architecture & Web Services: enabling integration and organizational agility. HCIST 2012 141 – 151

[10] Hartono, F.F., Hendry, Somya,R., 2012, Aplikasi Reservasi Tiket Bus pada Handphone Android menggunakan Web service (Studi Kasus: PO. Rosalia Indah), Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga.

[11] Ghifary,M., dan Karya,G., 2011, Pemodelan Dan Implementasi Antarmuka Web services Sistem Informasi UNPAR, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Katolik Parahyangan

[12] Marthasari, G.I, Aminudin, Munarko,Y., 2010, Implementasi Web service Untuk Mendukung Interoperabilitas Pada Aplikasi E-Commerce, The 12th Industrial Electronics Seminar 2010 (IES 2010) Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia,Nopember 3.

[13] Rozali,Imam, 2011. Next Generation Mobile Application, Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni, Bandung.

[16] Gröhbiel, Benjamin,2011, REST engineering on the server-and client-side, Soft ware Engineering Group Department of Infor matics University of Fribourg Switzerland.

[17] Nurseitov, Nurzhan, dkk. "Comparison of JSON and XML Data Interchange Formats: A Case Study." CAINE 2009 (2009): 157162

[18] Putra1 Andri Warda Pratama dkk. Implementasi Autentikasi JSON Web Token (JWT) Sebagai Mekanisme Autentikasi Protokol MQTT Pada Perangkat NodeMCU. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X. Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 584-593. http://j-ptiik.ub.ac.id.

[19] Bradley, J. (2015). JSON Web Token (JWT), 1–30. [20] Kristanto Hartanto. 2004. Konsep dan Perancangan

Database, Yogyakarta : ANDI, hal.3

[21] Utomo Wiranto Herry . Penerapan Enterprise Service Bus (Esb) Sebagai Middleware Integrasi Berbasis Soa. Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) ISSN: 2089-9815. 10 Maret 2012

[22] Andary, J.F. and Sage, A.P., 2010, The role of service oriented architectures in systems engineering, Information Knowledge Systems Management 9 (2010), IOS Press

[23] Kkurniawan Kabul. 2013. Implementasi Web Service Menggunakan Framework WSO2 (Studi Kasus : Sistem Informasi Penggajian Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman) Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Gambar

Tabel 1 : daftar subsistem DSCS
Gambar 5 : Diagram proses bisnis sistem absensei
Gambar 7 : Proses bisnis penambahan data alumni
Gambar 8 : Arsitektur DSCS

Referensi

Dokumen terkait

Tabung tipis dengan perbandingan jari jari R dan ketebalan H yang dikenakan gaya aksial akan mengalami deformasi dan membentuk pola bukling axisymmetric maupun

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi nyata antara genotipe jarak pagar dan frekuensi irigasi terjadi pada peubah jumlah buah per tanaman, sedangkan pada peubah hasil

Penjaga dalam berupaya menyentuh/menangkap penyerang dengan tangan terbuka dan jari  –  jari tangan tidak boleh mengepal , dalam posisi kedua kaki berpijak diatas garis jaga

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan matlab pada data mahasiswa program studi teknik informatika tahun akademik 2012 berdasarkan hasil pengujian mahasiswa

Dengan melihat nilai-nilai kearifan lingkungan dan dampak positif dari pengelolaan sawah surjan di pesisir Kulon Progo di atas, maka dapat menjadi landasan dalam pengelolaan ekosistem

Rosulullah Sholallohu’alaihi wasallam melakukan sholat malam sebanyak delapan roka’at dengan salam pada setiap dua roka’at, lalu sholat witir sebanyak lima

Dimensi manajemen berita ini di laksanakan dengan melakukan komunikasi secara rutin yang dilakukan setiap hari dengan memanfaatkan media informasi dan komunikasi yang

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran hukum masyarakat dalam kepemilikan e-KTP