PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS DOSEN PERGURUAN
TINGGI SWASTA DI KOPERTIS WILAYAH X
ARTIKEL
FEBRINA FITRI DWI KORA
NPM 0910018212174
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah X
Febrina Fitri Dwi Kora, Sefnedi, Dwi Fitri Puspa
Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta email:febrina.fitri@yahoo.com
ABSTRACT
The aim of this study was to examine the effect of service quality, Trust, and customer’s satisfaction on lecturer loyalty. The population of the study was private lectures who received certification during the year of 2013. The number of usable sample was 210 respondents by proportional cluster random sampling. In order to testing the hypotheses, the study performs multiple regression analysis. The results of analysis revealed that service quality, trust, and satisfaction significantly influence lecturer loyalty. Specifically, service quality was registered to have the strongest effect on lecturer loyalty, and then followed by the variable of trust and satisfaction respectively. The study’s findings recommended increasing implementation of service quality, trust and satisfaction.
PENDAHULUAN
Kopertis Wilayah X merupakan
bagian dari sebuah sistem pelayanan
untuk perguruan tinggi swasta.
Keberadaannya semakin penting
mengingat tantangan yang dihadapi,
khususnya dengan semakin majunya
peradapan. Sehingga semakin tinggi
tuntutan untuk memberikan pelayanan
dalam rangka menghasilkan daya
saing bangsa, menuju proses otonomi
perguruan tinggi dan meningkatkan
kesehatan organisasi.
Saat ini jumlah Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) di lingkungan Kopertis
Wilayah X yang meliputi provinsi
Sumatera Barat, Riau, Jambi dan
Kepulauan Riau terus mengalami
peningkatan dimana tahun 2008
terdapat 214 PTS, pada tahun 2009
adanya panambahan sebanyak 10 PTS.
Pada tahun 2010 jumlah PTS
bertambah menjadi 245. Pada Tahun
2011 hanya propinsi Jambi yang
mengalami peningkatan dari 37 PTS
menjadi 39 PTS, sementara pada
tahun 2012, provinsi Sumbar
mengalami peningkatan dari 105 PTS
menjadi 108 PTS, Riau mengalami
penurunan dari 71 menjadi 70 PTS
sementara Provinsi yang lainnya tetap.
Fluktuasi tersebut juga terjadi pada
tahun 2013, dimana Provinsi Sumbar
dan Jambi mengalami penurunan
jumlah PTS masing-masingnya 6 PTS
dan 3 PTS sedangkan Provinsi Riau
dan Kepulauan Riau
masing-masingnya meningkat 2 PTS. Dengan
meningkatnya jumlah PTS berarti
jumlah PTS yang akan menerima
pelayanan juga mengalami
peningkatan.
Seiring dengan perkembangan
PTS tersebut, maka Kopertis Wilayah
X terus dituntut agar mampu
mengkoordinir dengan cara
memberikan pelayanan yang semakin
baik. Salah satu bentuk layanan yang
diberikan oleh Kopertis Wilayah X
adalah sertifikasi dosen. Pemberian
pelayanan terhadap dosen sebagai
penerima sertifkasi di Kopertis
wilayah X terdistribusi secara garis
besarnya pada tiga (3) kelompok yaitu
Universitas, Sekolah Tinggi dan
Akademi. Pada tahun 2013 terdapat
43,18% yang menerima pelayanan
sertifkasi adalah Universitas dan
39,54% adalah Sekolah Tinggi
Akademi di Kopertis wilayah X.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dosen penerima sertifikasi
didominasi oleh dosen yang bekerja
pada Universitas, kemudiaan diikuti
oleh dosen yang bekerja pada Sekolah
Tinggi, dan Akademi.
Dalam memberikan layanan
sertifikasi, tentunya Kopertis Wilayah
X menginginkan agar mampu
memberikan kepusan tertinggi kepada
para dosen dan selanjutnya akan
menciptakan loyalitas. Menurut
Griffin (2003) loyalitas konsumen
adalah perilaku positif yang
ditunjukkan oleh konsumen yang
dapat dilihat dalam bentuk
menyampaikan hal-hal positif kepada
pihak lain, merekomendasikan produk
atau jasa kepada orang lain, dan terus
menggunakan produk/jasa disetiap
kesempatan. Fenomena loyalitas
dosen dalam menerima layanan
sertifikasi pada Kopertis Wilayah X
dapat dilihat dimana jumlah dosen
PTS penerima pelayanan sertifikasi
pada Kopertis Wilayah X berfluktuasi
dari Tahun 2008-2013. Secara
spesifik, dari Tahun 2008-2010 jumlah
dosen penerima sertifikasi selalu
mengalami penurunan. Namun
semenjak Tahun 2010-2013 jumlah
dosen penerima sertifikasi mengalami
kenaikan yang sangat berarti.
Terjadinya kenaikan jumlah dosen
penerima sertifikasi selama 3 tahun
terakhir merupakan indikasi atau
fenomena bahwa dosen penerima
serifikasi di lingkungan Kopertis
Wilayah X semakin loyal. Hal ini
dapat dipahami bahwa diduga para
dosen penerima sertifikasi sebelumnya
selalu menyampaikan hal-hal positif
tentang layanan sertifikasi dan
disamping itu mengajak para dosen
lainnya yang belum menerima
sertifikasi dosen, sehingga
konsekuensinya pada tahun-tahun
berikutnya jumlah dosen yang
menerima layanan sertifikasi terus
mengalami peningkatan.
Berdasarkan kajian literatur dalam
manajemen pemasaran, loyalitas
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan
(Kotler dan Keller, 2011). Kualitas
pelayanan merupakan bentuk layanan
jasa yang diberikan kepada pelanggan
yang berkaitan dengan tangibles
(fasilitas fisik, kerapian pelayan,
memahami kebutuhan pelanggan, dan
kenyamanan), reliability (janji
layanan, ketepatan dan akurasi
layanan), responsiveness
(pemberitahuan layanan, kecepatan,
dan kesediaan melayani), assurance
(perilaku pelayan, keamanan,
pengetahuan dan kesopanan).
Variabel lain yang dapat
mempengaruhi loyalitas adalah
kepercayaan (Griffin, 2003; Kartajaya,
2003) dan kepuasan pelanggan
(Fornell, 2009). Kepercayaan adalah
keinginan satu pihak untuk
mendapatkan perlakuan dari pihak
lainnya dengan harapan bahwa pihak
lainnya akan melakukan tindakan
penting untuk memenuhi harapan
tersebut, terlepas dari kemampuannya
untuk memonitor atau mengontrol
pihak lain. Sementara kepuasan
pelanggan adalah perasaan senang
atau kecewa yang dipersepsikan oleh
pelanggan dengan cara
membandingkan antara harapan dan
kenyataan dalam menggunakan
produk atau jasa (Kotler dan Keller,
2011). Jika harapan melebihi
kenyataan yang dirasakan oleh
pelanggan maka pelanggan merasa
kecewa atau tidak puas (dissatisfied)
dan sebaliknya jika kenyataan yang
diterima oleh pelanggan melebihi
harapan, maka pelanggan merasa puas
(satisfied). Konsumen yang merasa
puas akan menjadi loyal seperti terus
menggunakan produk atau jasa dan
merekomendasikan produk atau jasa
tersebut kepada orang lain.
Berdasarkan kajian literatur
empiris, loyalitas dapat dipengaruhi
oleh kualitas pelayanan (Eman &
Ayman, 2013; Rinda & Nur, 2012;
Ketut & Sundring, 2012; Caruana,
2002), kepercayaan (Agusta & Dedy,
2011; Mohammad & Noorjahan,
2009; Sri & Fenny, 2006), dan
kepuasan pelanggan (Alida, 2007;
Rachmat, 2009; Asmai & Zhafiri,
2011; Indrianawati & Ricky, 2009;
Kandampully & Suhartanto, 2000).
Dari telaah literatur empiris tersebut,
dapat penulis kemukakan gap
penelitian sebagai berikut: a)
kebanyakan peneliti terdahulu menguji
secara terpisah antara kualitas
pelayanan, kepercyaan dan kepuasan
terhadap loyalitas, b) kebanyakan
penelitian terdahulu memilih objek
oriented organization) dan masih
terbatas pada organisasi publik (
non-profit oriented organization) terutama
organisasi pendidikan tinggi seperti
Kopertis Wilayah X.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh dosen Perguruan
Tinggi Swasta (PTS) Di Kopertis
Wilayah X yang menerima pelayanan
sertifikasi pada tahun 2013 dengan
jumlah 440 orang, sementara jumlah
sampel diperoleh dari perhitungan
rumus Slovin (dalam Sekaran, 2006)
adalah 210 orang dengan
menggunakan proportional cluster
random sampling.
Tabel 1. Populasi dan Perhitungan Sampel No Klaster Jumlah Populasi
(Orang)
Perhitungan Jumlah Sampel (Orang)
1. Universitas 190 (190 / 440) x 210 91
2. Sekolah Tinggi 174 (175 / 440) x 210 83
3. Akademi 76 (76 / 440) x 210 36
Jumlah 440 - 210
Sumber : Dihitung oleh Penulis
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner
yang terdiri dari pernyataan seperti
profil responden, kualitas pelayanan,
kepercayaan, kepuasan dan loyalitas.
Dalam kuesioner telah tersedia
alternatif jawaban dan kepada
responden terpilih diminta untuk
memiliki salah satu jawaban yang ada,
dengan demikian maka kuesioner
termasuk kedalam kategori kuesioner
tertutup.
Definisi dan Operasional Variabel
Loyalitas dosen adalah keputusan
dosen penerima sertifikasi di PTS
Kopertis Wilayah X untuk
menceritakan hal-hal positif,
melanjutkan layanan, medorong teman
dan kenalan, senang menerima
layanan, dan menggunakan layanan
loyalitas dosen ini diukur dengan
menggunakan 4 item yang diadaptasi
dari Caruana (2002) dalam Mas’ud
(2004:437) yaitu menceritakan hal-hal
positif, mendorong teman dan kenalan
untuk berhubungan dengan penyedia
layanan, senang menerima layanan
dari penyedia layanan, dan
menggunakan layanan disetiap
kesempatan.
Kualitas pelayanan merupakan
aktifitas layanan sertifikasi dosen yang
diberikan oleh Kopertis Wilayah X
dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan dosen (Parasuraman, Barry
dan Zeithalm, 1991). Kualitas
pelayanan diukur dengan
menggunakan lima dimensi yang
diadaptasi dari Parasuraman, Barry
dan Zeithalm (1991) yaitu tangibles,
empathy, reliability, responsiveness,
danassurance.
Kepercayaan dosen adalah
keyakinan dosen terhadap layanan jasa
sertifikasi pada Kopertis Wilayah X
yang berkenaan dengan pengalaman
masa lalu, informasi, dan antusiasme.
Variabel kepercayaan ini diukur
dengan menggunakan 5 item
pernyataan yang diadaptasi dari
Rahmad dkk (2013) yakni
kepercayaan pada pegawai, keyakinan
pada layanan yang diberikan,
kepercayaan bahwa tidak ada
penyalahgunaan, keinginan
menggunakan layanan, dan keyakinan
untuk menepati janji layanan.
Kepuasan dosen adalah perasaan
senang atau kecewa yang dirasakan
oleh dosen dalam menerima layanan
sertifikasi setelah membandingkan
antara harapan dengan kenyataan
(Kotler dan Keller, 2011). Kepuasan
dosen diukur dengan menggunakan 3
item yang diadaptasi dari Rita dkk
(2013) dan Rahmad (2013) yaitu
kepuasan atas proses, kepuasan atas
biaya, dan kepuasan menyeluruh
(overall satisfaction).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan profil responden,
mayoritas responden adalah
perempuan (61,3%), berusia antara
28-38 tahun (41,5%), memiliki
pendidikan S2 (91,8%), jenis PTS
adalah Universitas (48,6%), dan lokasi
PTS berada pada Provinsi Sumatera
Sebelum dilaksanakan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas dimana
hasilnya dapat diringkas sebagai
berikut
Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
No Variabel Jumlah
item
Tidak Valid
Valid Cronbach’s
Alpha
Keterangan
1 Loyalitas 3 - 3 0,831 Reliabel
2 Kualitas Pelayanan 22 - 22 0,967 Reliabel
3 Kepercayaan 5 - 5 0,734 Reliabel
4 Kepuasan 3 - 3 0,807 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel diatas terlihat bahwa
semua item pernyataan yang
digunakan mengukur variabel
penelitian dinyatakan valid karena
memiliki corrected item-total
correlation lebih besar dari 0,30 dan
keempat variabel penelitian
dinyatakanreliable atau handal karena
memiliki cronbach’s alpha lebih besar
dari 0,70.
Hasil analisis deskriptif tentang
variabel loyalitas, kualitas pelayanan,
kepercayaan, dan kepuasan dapat
diringkas sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif
No Variabel Jumlah Item
Rata-Rata
TCR (%) Keterangan
1 Loyalitas 3 4,12 82,45 Loyal
2 Kualitas Pelayanan 22 3,84 76,70 Cukup Baik
3 Kepercayaan 5 3,26 65,40 Sedang
4 Kepuasan 3 3,67 73,47 Cukup Puas
Sumber: Data Primer yang diolah Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, linearitas,
multikolonearitas dan
heteroskedastisitas. Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel
distribusi normal. Untuk melakukan
uji normalitas digunakan Uji
Kolmogorov-Smirnov (KS) dimana
apabila nilai signifikan variabel
penelitian lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel
pengganggu atau residual terdistibusi
secara normal. Hasil uji normalitas
dapat dilihat sebegai berikut
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
No Variabel Signifikan Batasan Keterangan
1 Standardized Residual 0,335 0,05 Normal
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat
dimana variabel standardized residual
(nilai pengganggu yang telah
distandarkan) mempunyai nilai
signifikan sebesar 0,335 atau lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variabel
pengganggu (residual) pada setiap
variabel adalah terdistribusi secara
normal.
Uji linearitas digunakan untuk
melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak.
Untuk menentukan apakah fungsi
persamaan regresi yang digunakan
berbentuk liner dapat dilihat dari nilai
signifikan. Bila nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 berarti persamaan
regresi yang digunakan berbentuk
linear dan sebaliknya. Hasil uji
linearitas dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 5. Hasil Uji Linearitas
No Variabel Signifikan Batasan Keterangan
1 Kualitas Pelayanan (X1) terhadap Loyalitas (Y)
0,000 0,05 Linear
2 Kepercyaan (X2) terhadap Loyalitas (Y)
0,000 0,05 Linear
3 Kepuasan (X3) terhadap Loyalitas (Y)
0,000 0,05 Linear
Dari tabel diatas terlihat bahwa
fungsi persamaan regresi berbentuk
linear karena hubungan variabel
kualitas pelayanan, kepercayaan,
kepuasan dengan loyalitas memiliki
nilai signifikan 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05.
Uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah dalam sesama
variabel bebas saling mempengaruhi
dalam model regresi. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi
saling mempengaruhi di antara
variabel bebas. Cara menentukan ada
atau tidaknya multikolonieritas dapat
menggunakan metode tolerence dan
variance inflation factor (VIF) dengan
kriteria dimana jika nilai tolerence >
0,10 atau nilai VIF < 10 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat
multikolonearitas. Hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat sebagai
berikut
Tabel 6. Hasil Uji Multikolonieritas
No Variabel bebas Tolerance VIF Keterangan
1 Kualitas Pelayanan (X1) 0,901 1,110 Bebas
Multikolinearitas
2 Kepercayaan (X2) 0,954 1,048 Bebas
Multikolinearitas
3 Kepuasan (X3) 0,906 1,104 Bebas
Multikolinearitas
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas
yaitu kualitas pelayanan, kepercayaan
dan kepuasan dinyatakan bebas dari
moltikolinearitas karena ketiga
variabel bebas tersebut mempunyai
nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan VIF lebih kecil dari 10.
Uji Glajser ini dilakukan dengan
cara meregres variabel bebas terhadap
nilai absolute residual (ABS_RES)
dengan kriteria dimana jika nilai
signifikasi lebih besar dari 0,05 maka
disimpulkan bahwa tidak terdapat
heteroskedatisitas dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Residual Absolute (RES_ABS) No Variabel
Signifikan Keterangan
1 Kualitas Pelayanan (X1) 0,061 Bebas Heteroskedastisitas
2 Kepercayaan (X2) 0,062 Bebas Heteroskedastisitas
3 Kepuasan (X3) 0,352 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa nilai signifikan semua variabel
lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi
adalah baik atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil pengujian hipotesis tentang
pengaruh kualitas pelayanan,
kepercayaan dan kepuasan terhadap
loyalitas Dosen diringkas sebagai
berikut:
Tabel 8. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Kepeuasan terhadap Loyalitas
Loyalitas (Y) Konstanta dan Variabel
Bebas Koefisien Regresi
Signifikan Keputusan
Konstanta (a) 1,530 0,000
-Kualitas Pelayanan (X1) 0,325 0,000 H1 diterima
Kepercayaan (X2) 0,204 0,000 H2 diterima
Kepuasan (X3) 0,199 0,000 H3 diterima
F Statistik 37,691 0,000
-R2 0,387
-Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa kualitas pelayanan (X1)
memiliki koefisien regresi sebesar
0,325 dan signifikan 0,000 atau lebih
kecil dari 0,05. Koefisien regresinya
bertanda positif, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
berpangaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas dosen, maka H1
bahwa apabila semakin baik kualitas
pelayanan sertifikasi dosen yang
diberikan oleh Kopertis Wilayah X
maka hal tersebut akan dapat membuat
para dosen semakin loyal. Tetapi
sebaliknya apabila semakin tidak baik
kualitas pelayanan sertifikasi dosen
yang diberikan oleh Kopertis Wilayah
X maka hal tersebut akan dapat
membuat para dosen semakin tidak
loyal.
Hasil penelitian ini mendukung
konsep teori yang dikemukakan oleh
Kotler dan Keller (2011) yang
menjelaskan bahwa salah satu variabel
yang menentukan loyalitas pelanggan
adalah kualitas pelayanan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh para
peneliti terdahulu yang menemukan
bahwa variabel kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas (Eman & Ayman,
2013; Rinda & Nur, 2012; Ketut &
Sundring, 2012; Rachmad, 2009;
Caruana, 2002).
Variabel kepercayaan (X2)
memiliki koefisien regresi sebesar
0,204 dan signifikan 0,000 atau lebih
kecil dari 0,05. Koefisien regresinya
bertanda positif, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepercayaan
berpangaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas dosen, maka H2
diterima. Hasil ini dapat diartikan
bahwa apabila semakin tinggi tingkat
kepercayaan yang dimiliki oleh para
dosen pada Kopertis Wilayah X maka
hal tersebut akan dapat membuat para
dosen semakin loyal. Tetapi
sebaliknya semakin rendah tingkat
kepercayaan yang dimiliki oleh para
dosen pada Kopertis Wilayah X maka
hal tersebut akan dapat membuat para
dosen semakin tidak loyal.
Hasil penelitian ini mendukung
konsep teori yang dikemukakan oleh
Griffin (2003) yang menjelaskan
bahwa salah satu variabel yang
menentukan loyalitas pelanggan
adalah kepercayaan. Hasil penelitian
ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh para peneliti terdahulu
(Agusta & Dedy, 2011; Mohammad &
Noorjahan, 2009; Sri & Fenny, 2006)
yang telah membuktikan bahwa
variabel kepercayaan memiliki
pengaruh yang sifnifikan terhadap
Variabel kepuasan (X3) memiliki
koefisien regresi sebesar 0,199 dan
signifikan 0,000 atau lebih kecil dari
0,05. Koefisien regresinya bertanda
positif, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kepuasan berpangaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
dosen, maka H3 diterima. Hasil ini
dapat diartikan bahwa apabila semakin
tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan oleh para dosen dalam
menerima layanan sertifikasi dosen
pada Kopertis Wilayah X maka hal
tersebut akan dapat membuat para
dosen semakin loyal. Tetapi
sebaliknya jika semakin rendah
tingkat kepuasan yang dirasakan oleh
para dosen dalam menerima layanan
sertifikasi dosen pada Kopertis
Wilayah X maka hal tersebut akan
dapat membuat para dosen semakin
loyal.
Hasil penelitian ini mendukung
konsep teori yang dikemukakan oleh
Griffin (2003) yang menjelaskan
bahwa salah satu variabel yang
menentukan loyalitas pelanggan
adalah kepuasan. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh para peneliti terdahulu
(Rinda & Nur, 2012; Caruana, 2002;
Alida, 2007; Rachmat, 2009; Asmai &
Zhafiri, 2011; Eman & Ayman, 2013;
Indrianawati & Ricky, 2009;
Kandampully & Suhartanto, 2000)
dimana semua para peneliti terdahulu
tersebut telah membuktikan secara
empiris bahwa variabel kepuasan
memiliki pengaruh yang berarti
terhadap loyalitas.
Dari Tabel 8 diketahui nilai F
Statistik sebesar 37,691 dan signifikan
0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa model penelitian tentang
kualitas pelayanan, kepercayaan dan
kepuasan terhadap loyalitas dosen
adalah layak. Sementara nilai R2
diperoleh sebesar 0,387 yang berarti
bahwa kontribusi variabel kualitas
pelayanan, kepercayaan dan kepuasan
terhadap loyalitas dosen adalah 38,7%
dengan asumsi variabel lain konstan
atau tetap.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelian yang telah
kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas dosen Perguruan Tinggi
swasta (PTS) Kopertis Wilayah X.
2. Kepercayaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
dosen Perguruan Tinggi swasta
(PTS) Kopertis Wilayah X.
3. Kepuasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas dosen
Perguruan Tinggi swasta (PTS)
Kopertis Wilayah X.
4. Besarnya pengaruh kualitas
pelayanan, kepercayaan dan
kepuasan terhadap loyalitas dosen
Perguruan Tinggi swasta (PTS)
Kopertis Wilayah X adalah 38,7%
sementara sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang
diasumsikan konstan.
Implikasi Penelitian
Implikasi dari penelitian ini
khususnya dialamatkan kepada
Koordinator Kopertis Wilayah X
dimana untuk meningkatkan loyalitas
dosen PTS, maka Kopertis Wilaya X
harus meningkatkan implementasi
kualitas pelayanan dimasa yang akan
datang, karena hasil penelitian ini
telah membuktikan bahwa variabel
kualitas pelayanan merupakan faktor
penentu loyalitas dosen. Disamping itu
hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa saat ini kualitas pelayanan yang
diberikan oleh Kopertis Wilayah X
baru tergolong cukup baik dan masih
jauh dari criteria baik atau sangat baik.
Perbaikan kualitas pelayanan
sebagaimana yang dimaksud, maka
perlu dipahami dimensi kualitas
pelayanan yaitu tangibles, empathy,
reliability, responsiveness, dan
assurance.
Disamping berupaya meningkat
kualitas pelayanan, hal lain yang harus
diperhatikan bahkan ditingkatkan
adalah kepercayaan dosen. Hasil
penelitian ini telah membuktikan
bahwa variabel kepercayaan
merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi loyalitas dosen.
Disamping itu, penelitian ini
mengungkapkan bahwa saat ini
tingkat kepercayaan dosen kepada
Kopertis Wilayah X hanya masuk
kedalam kategori sedang atau belum
usaha yang dapat dilakukan dalam
rangka meningkat kepercayaan dosen
tersebut adalah memperbaiki kinerja
pegawai dalam memberikan layanan,
tidak menyalahgunakan wewenang
layanan atau tidak bersifat
deskriminasi dalam melayani dosen,
serta selalu menepati jani dalam
memberikan layanan.
Variabel lain yang harus
diperhatikan selain kualitas pelayanan
dan kepercayaan adalah kepuasan
dimana hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa variabel
kepuasan merupakan salah satu
variabel yang mempengaruhi loyalitas
dosen. Namun saat ini tingkat
kepuasan yang dirasakan dosen dalam
menerima layanan sertifikasi masih
tergolong cukup puas atau masih jauh
dari kategori pusa dan bahkan sangat
puas. Diantara usaha yang dapat
dilakukan dalam rangka meningkat
kepuasan dosen tersebut adalah
memperbaiki prose layanan dengan
cepat, dan tidak melakukan
pemungutan biaya dalam bentuk
apapun.
Keterbatasan
Beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini dapat disampaikan
adalah (1) Penelitian ini dilakukan
pada pelayanan sertifikasi dosen di
Kopertis Wilayah X, sehingga hasil
penelitian ini tidak berlaku pada jenis
layanan lainnya, dan disamping itu
hasil penelitian ini belum tentu
berlaku pada Kopertis wialayah
lainnya, dan (2) Penelitian ini hanya
membatasi variabel kualitas
pelayanan, kepercayaan dan kepuasan
sebagai determinan atau penentu dari
loyalitas dosen, sedangkan
variabel-variabel lainnya yang secara teori
dapat mempengaruhi loyalitas tidak
termasuk kedalam ruang lingkup
penelitian ini.
.
REFERENSI
Agusta, L.R dan Dedy, Baramuli (2011). Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. Bank Mandiri Tbk Manado. Jurnal Inovasi Manajemen Vol 8 No 2.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 9 No 1.
Asmai, I dan Zhafiri, L (2011).
Pengaruh Kepuasan dan
Kepercayaan Konsumen terhadap Loyalitas: Studi tentang Peran Mediasi Switching Costs. Jurnal Siasat Bisnis Vol 15 No 1.
Caruana, Albert (2002). Service Loyalty: The Effects of Service Quality and The Mediating Role of Customer Satisfaction. European Journal of Marketing, Vol 36 No 8 pp 811-828.
Eman, M.E., dan Ayman, Y.S (2013). The impact of corporate image and reputation on service quality, customer satisfaction and customer loyalty: testing the mediating role. Case analysis in an international service company. The Business & Management Review, Vol.3 Number-2.
Fornell, C. (2009). Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience. Journal of Marketing. Vol 56.
Griffin. (2003). Marketing
Management, Mc. Graw Hill, Seventh Edition, New York.
Indrianawati, U dan Ricky, G.S (2009). Peran Switching Costs sebagai Variabel Moderasi pada Pengaruh Kepuasan atas Kualitas Jasa terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Unair di Surabaya. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 2 No. 3
Kandampully dan Suhartanto (2000). Customer Loyalty in the Hotel
Industry: The Role of Customer
Satisfaction and Image.
International Journal of Contemporary Hospitality Management 12/6:346-351.
Kartajaya, Herman. (2003). Total Quality Service, Butuh Komitmen Total, Majalah Swa, Nomor 9 Tahun 2003.
Ketut, G dan Sundaring, P. D (2011). Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja– Bali). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 13 No 1.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2011). Manjemen Pemasaran. Jilid 1 dan II. Jakarta : PT. Erlangga
Mohammad, M.A dan Noorjahan, P (2009). Impact of Service Quality, Trust, and Customer Satisfaction on Customer Loyalty. ABAC Journal Vol 29 No.1
Parasuraman, V.A. Zeithalm., & Leonard, L. B (1991). Refinement and Reassessment of SERVQUAL Scale. Journal of Retailing, 67, 4, pp 420-450
Rahmat, Hidayat (2009). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 11 No 1.
Rakyat Indonesia (BRI) Kendari Southeast Sulawesi. International Journal of Business and Management Invention, Vol 2 No 4.
Rinda, N dan Nur, Irawan (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan Flexi Mobile Broadband di Wilayah Surabaya
dengan Pendekatan SEM
Bayesian. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1 No 1.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku I dan II. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat
Sri, Maharsi dan Fenny (2006). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pengguna Internet Banking di Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 8