• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum terhadap Dosen Perguruan Tinggi Swasta yang di-PHK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum terhadap Dosen Perguruan Tinggi Swasta yang di-PHK"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ikatan hukum antara dosen dan Perguruan Tinggi Swasta secara formil menimbulkan hubungan kerja dimana dalam melaksanakan hak dan kewajiban tunduk pada syarat kerja yang disepakati. Hubungan kerja selalu diformulasikan dalam perjanjian kerja yang secara singkat memuat syarat kerja, hak dan kewajiban. Sesuai dengan Pasal 45 dan Pasal 46 Undang-undang Guru dan Dosen, dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Permasalahan yang dikemukakan, Pertama, sistem perjanjian kerja yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Swasta dengan Dosen, Kedua keabsahan kontrak kerja terhadap dosen yang tidak memenuhi kualifikasi akademik minimum sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen, Ketiga Pertimbangan hakim dalam mengadili perkara PHK Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dosen Universitas Khatolik Parahyangan (Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 048 PK/Pdt.Sus/2010). Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode Studi kepustakaan (Library research), metode analisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Sistem Perjanjian kerja yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Swasta dan dosen dapat berupa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak tertentu (PKWTT). Perjanjian yang dilakukan akan menimbulkan implikasi yang berbeda termasuk hak-hak yang akan diterima seperti uang pesangon apabila perjanjian kerja dosen tersebut didasarkan pada perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) dan jika perjanjian kerja itu didasarkan pada perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) maka uang ganti rugi harus diberikan sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja tersebut. Kontrak kerja Terhadap Dosen Yang Tidak Memenuhi Kualifikasi Akademik Minimum sesuai Undang-undang Guru dan Dosen dapat dikatakan tidak sah, dikarenakan Undang-undang Guru dan Dosen sudah mengatur syarat sesuai dengan Kualifikasi Akademik Minimum untuk menjadi seorang dosen/tenaga pengajar. Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi guna meningkatkan mutu dan kualitas dosen/tenaga pengajar tersebut. Pertimbangan Hakim dalam mengadili perkara Peninjauan kembali di Mahkamah Agung Nomor Putusan 048 PK/Pdt.Sus/2010 sudah sesuai dengan aturan di dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Pertimbangan hakim di dalam putusan tersebut menggunakan penyelesaian perselisihan buruh yang menunjuk pada Undang Undang Ketenagakerjaan

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Dosen Perguruan Tinggi Swasta, PHK

▸ Baca selengkapnya: contoh kontrak kerja guru swasta

(2)

ABSTRACT

Legal bond between faculty and Colleges formally lead to the employment relationship which in exercising its rights and obligations are subject to the terms agreed work. The working relationship is always formulated in employment contracts that briefly load work requirements, rights and obligations. In accordance with Article 45 and Article 46 of the Law on Teachers and Lecturers, professors are required to have academic qualifications, competence, teaching certificate, physically and mentally healthy, and meet other qualifications required units of higher education places on duty, as well as having the ability to achieve national education goals.

Based on the above background problems found that first system of agreements made by the Colleges with the lecturer, Second validity of the contract of employment of the lecturers who do not meet the minimum academic qualification in accordance with the Law on Teachers and Lecturers, Third Consideration of judges in adjudicating cases of layoffs Agreement Work time Indefinite (PKWTT) lecturer of Parahyangan Catholic University (Supreme Court of the Republic of Indonesia Number: 048 PK / Pdt.Sus / 2010). This research method using normative legal research methods with the approach of legislation (statute approach) and approach the case as well as data collection method used is the method Study of literature (Library research) by means of data collection in the form of juridical descriptive analysis method.

Research shows that the Treaty System work done by Colleges and faculty can be a Certain Time Employment Agreement (PKWT) and Time-specific Employment Agreement (PKWTT). The agreement made would give rise to different implications including the rights that will be received as severance pay if the employment agreement the lecturer is based on a work agreement for an unspecified time (PKWTT) and if the employment agreement is based on a work agreement specific time (PKWT) the reimbursement loss shall be granted by the wage / labor until the time of expiry of the employment agreement. Against the validity of the employment contract Lecturer What Not Meet Minimum Academic Qualification in accordance with Law on Teachers and Lecturers can be said to be invalid, because the Law on Teachers and Lecturers already set the terms in accordance with the Minimum Academic Qualification to become a lecturer / faculty. These requirements must be met in order to improve the quality of lecturers / lecturers such. Consideration judges hear the case in the Supreme Court of Appeals No. 048 PK / Pdt.Sus / 2010 is in conformity with the rules in the Labor Law. Consideration of the judge in the decision likening faculty with labor / worker and dispute resolution refers to the settlement of labor disputes.

Keywords: Legal Protection, Lecturer Colleges, layoffs

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tesis yang ditulis oleh Hatija PPs, UNM 2015 dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Penemuan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Produk terbaik berdasarkan analisa sensori uji pembeda antara

Pegiat lingkungan seperti Walhi, Sawit Watch, serta berbagai kalangan akademisi menilai deforestasi yang terjadi di Indonesia sebagian besar merupakan dampak dari alih fungsi

PENGEMBANGAN PROGRAM DAN LABSITE BPPAUD DAN DIKMAS JAWA TIMUR..

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) satu bulan sekali sekitar hari ke-8 menstruasi, obat profilaksis untuk keganasan

Mekanisme penerapan sanksi kepada perusahaan yang tindak menjalankan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) tidak diatur dalam undang

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada.. DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

Untuk menguji dan menganalisis pengaruh citra merek secara tidak langsung terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan konsumen di Kabupaten Aceh Tamiang.