• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PELAYANAN TERPADU KOTA PEKANBARU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK STUDI DI BADAN PELAYANAN PUBLIK DI KOTAPEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PELAYANAN TERPADU KOTA PEKANBARU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK STUDI DI BADAN PELAYANAN PUBLIK DI KOTAPEKANBARU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

45

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN

PELAYANAN TERPADU KOTA PEKANBARU DITINJAU

DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

TENTANG PELAYANAN PUBLIK STUDI

DI BADAN PELAYANAN PUBLIK

DI KOTAPEKANBARU

Irwan Gesmi. S.Sos., M.Si

a

Ilmu Pemerintahan,, Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Universitas Islam Riau

b

Jalan Kharuddin Nasution No 113, Pekanbaru, 28284, Riau, Indonesia

Email: irwangesmi@yahoo.co.id

Abstract

The Preamble of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945 mandated that the established goals for the general welfare of the intellectual life of the nation. The mandate implies the State obliged to meet the needs of every citizen through a government system that supports the creation of public service excellence in order to meet basic needs and civil rights of every citizen for public goods, public services and services administration. Establishment of Integrated Service Agency is to further improve public services and shorten the range of services to the community and avoid bureaucracy Pekanbaru Goverment city also has adopted a policy of which delegates part of the mayor the authority to sub district head. From the description that has been said this study has the objective to determine the organization of public services in an integrated service agency of Pekanbaru city in terms of Act No. 25 of 2009 on public service studies at the Integrated Service Agency of Pekanbaru. In the approach implemented by Edward III, there are four variables that determine a policy, namely (1) communication, (2) resources. (3) the disposition and (4) the structure bureaucration . The conclusion from this study is that the implementation of public services in an integrated service agency of Pekanbaru city in terms of Act No. 25 of 2009 on Public Service Studies at the Integrated Service Agency of Pekanbaru can be rated as good as seen from the implementation of quality service can be accomplished.

Keyword: public services, integrated sevice, bureaucration.

Abstrak

Pembukaan Konstitusi Republik Indonesia tahun 1945 mandat itu tujuan yang ditetapkan untuk kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa. Mandat menyiratkan negara diharuskan memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui sistem pemerintahan yang mendukung penciptaan keunggulan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara untuk barang publik, pelayanan publik, dan layanan administrasi. Pendirian badan layanan terpadu adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan publik dan mempersingkat jangkauan layanan kepada masyarakat dan menghindari birokrasi Pekanbaru Pemerintah kota juga telah mengadopsi kebijakan bagian delegasi kewenangan sub Bupati Walikota. Dari uraian yang telah mengatakan studi ini memiliki tujuan untuk menentukan organisasi pelayanan publik di kota badan Pekanbaru pelayanan terpadu dalam undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik studi di badan layanan yang terintegrasi di Pekanbaru. Dalam pendekatan yang dilaksanakan oleh Edward III, ada empat variabel yang menentukan kebijakan, yaitu (1) komunikasi, (2) sumber daya. (3) disposisi dan (4) bureaucratization struktur. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa pelaksanaan pelayanan publik di kota badan Pekanbaru pelayanan terpadu dalam undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik studi di badan layanan yang terintegrasi di Pekanbaru dapat dinilai baik seperti terlihat dari pelaksanaan kualitas layanan dapat dicapai.

(2)

46

P

ENDAHULUAN

Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan kesejahteraan umum untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut mengandung makna Negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga Negara melalui sistem pemerintah yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima. Untuk itu, diperlukan konsepsi sistem pelayanan publik yang berisi nilai, persepsi, dan acuan prilaku yang mampu mewujudkan hak asasi manusia sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapat diterapkan sehingga masyarakat memperoleh pelayanan sesuai dengan harapan dan cita-cita tujuan nasional. Dengan mempertimbangkan hal di atas, diperlukan undang-undang pelayan publik.

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik ( Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Pasal 1)

Tujuan utama pelayanan publik adalah memenuhi kebutuhan warga pengguna agar dapat memperoleh pelayanan yang diinginkan dan memuaskan, berupa kerja aparatur, peningkatan kerja aparatur, sebagai pelayanan masyarakat yang bersih dan bertanggung jawab. Karena itu, penyedia pelayanan harus mampu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan warga tersebut.

Dan maksud dibentuknya Badan Pelayanan Terpadu ini adalah :

1. Peningkatan pelayanan perizinan/ non perizinan kepada masyarakat secara langsung, cepat dan jelas. 2. Peningkatan kemudahan investor

dalam melakukan investasi

diwilayah pemerintah Kota Pekanbaru.

Pelayanan publik merupakan produk birokrasi publik yang diterima oleh warga pengguna maupun masyarakat secara luas. Karena itu, pelayanan publik dapat didefisinikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna-pengguna yang dimaksudkan ini adalah warga negara yang membutuhkan pelayanan publik, seperti pelayanan perizinan antara lain : surat keterangan fiskal, surat izin tempat usaha, surat izin gangguan, surat izin peruntukan penggunaan tanah, surat izin usaha pengelolaan dan pengusahaan sarang burung walet, surat izin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan, dan tanda daftar gudang. Yang dimaksud pelayanan umum adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa baik dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERUMUSAN MASALAH

Beberapa permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah yang menjelaskan terhadap pelaksanaan pelayanan di BPT Kota Pekanbaru, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimanakah Implementasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru (Surat keterangan fiskal, SITU, TDP) ?

2. Sejauh mana sistem pelayanan yang diterapkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 ?

METODE PENELITIAN

(3)

47 Tentang Pelayanan Publik di Badan Pelayanan

Terpadu Kota Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi.

Data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan angket, serta data dan informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan variabel penelitian. Bertitik tolak dari pemamfatan data tersebut, maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian Kualitatif.

Selanjutnya adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai yang terdiri dari Kepala Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, dan Staf Pegawai Badan Pelayanan Terpadu, dan masyarakat yang mengurus izin dan non perizinan di Badan Pelayanan Terpadu.

Adapun sampel yang diambil dari pegawai yang terdiri dari 1 orang untuk Kepala BPT, 34 untuk pegawai dari staf Badan Pelayanan Terpadu dan 20 orang masyarakat yang mengurus izin dan non perizinan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian

NO Populasi Jumlah

Responden Sampel

1 2 3 4

1 Kepala Badan Pelayanan

Terpadu 1 1

2 Pegawai Badan Pelayanan

Terpadu 34 20

3 Masyarakat - 20

- 41

Sumber : Olahan Data Tahun 2011

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diterima dari responden yang diperlukan antara lain :

a. Identitas Responden

2. Untuk mengetahui Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru. Untuk

mengetahui hambatan dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Badan

Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Keputusan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru. 3. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh

berupa dokumen-dokumen, data statistik dan sebagainya antara lain :

a. Keadaan geografis dan penduduk Kota Pekanbaru.

b. Keadaan sosial ekonomi masyarakat. c. Tingat pendidikan masyarakat.

d. Tugas dan fungsi Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru.

e. Keadaan sarana dan prasarana Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru. f. Struktur organisasi Badan Pelayanan

Terpadu Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru.

Setelah data yang diperlakukan dalam penelitian ini terkumpul, maka data tersebut dikelompokkan menurut masing-masing variabel beserta indikatornya. Kemudian data dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan alat bantu tabel frekuensi, untuk menganalisis keadaan pelayanan publik pada Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru.

A

NALISIS

D

AN

P

EMBAHASAN

Dalam pelaksanaan penelitian yang mengangkat Judul Implementasi Pelayanan Publik Pada Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, peneliti mengambil data yang dibutuhkan dalam hal mengambil kesimpulan.

A

NALISIS

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PADA

BADAN PELAYANAN TERPADU KOTA

PEKANBARU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG

NO 25TAHUN 2009TENTANG PELAYANAN

PUBLIK

(4)

48

aparatur pemerintah sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat maka perlu menciptakan dan mewujudkannya dengan pelayanan yang transparansi, akuntabel, kondisional, partisipatif dan kesamaan hak serta keseimbangan hak dan kewajiban.sehingga dari beberapa permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah yang menjelaskan terhadap pelaksanaan pelayanan BPT Kota Pekanbaru.

Pembentukan Badan Pelayanan Terpadu ini untuk lebih meningkatkan pelayanan publik dan mempersingkat jangkauan pelayanan kepada masyarakat serta menghindar birokrasi yang berbelit.pemerintah Kota Pekanbaru juga telah mengambil kebijakan diantaranya melimpahkan sebahagian kewenangan walikota kepada camat.

Namun yang menjadi permasalahan dalam pemberian pelayanan ditemukan keluhan masyarakat berupa prosedur pelayanan yang kurang jelas/tidak sempurna, tarif/biaya perizinan yang kurang transparan (tidak jelas/tidak pasti), pelayanan kurang tepat sasaran dan birokratis.

Sementara itu dapat pula dilihat keluhan pemerintah Kota Pekanbaru dalam memberikan pelayanan adalah persyaratan tidak lengkap, diurus/dipercayakan oleh pemohon kepada orang lain (calo).

Sehingga dapat dilihat bahwa tantangan saat sekarang dan yang akan datang yaitu datangnya eraglobalisasi dengan adanya perdagangan bebas, deregulasi dan debirokrasi yang memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan produktifitas, adanya pola kemitraan, swastanisasi dan clean government. Sehingga dengan adanya tantangan ini memberikan peluang dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah dibidang pelayanan umum, otonomi daerah pemerintah kota/kabupaten yang luas dan utuh dalam penyerahan urusan, kewenangan dan tanggung jawab termasuk dalam bidang perizinan dan meningkatkan potensi sumber daya manusia dengan baik sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.namun apabila persyaratan belum lengkap, maka pelayan akan terhambat.

P

EMBAHASAN

Dapat dilihat bahwa berkas dapat diselesaikan di Badan Pelayanan Terpadu selama 2 hari kerja. Sehingga waktu dalam penyelesaian berkas sesuai dengan standar yang di tetapkan di Badan Pelayanan Terpadu. Namun kalau dapat masih di butuhkan peningkatan dalam pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu yang masih di perbaharui. Untuk lebih di jelaskan di bawah ini dapat di lihat jawaban responden terhadap waktu penyelesaian dalam pelaksanaan pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1 Jawaban Responden Terhadap Waktu Penyelesaian Dalam Pelaksanaan Pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru.

Sumber : Olahan Data Tahun 2011

Pada tabel di atas dapat di lihat gambaran jawaban responden yang menerapkan bahwa pelaksanaan pelayanan yang di laksanakan di Badan Pelayanan Terpadu berdasarkan kepada standar pelayanan yang sesui dengan peraturan dan perundang-undangan.

(5)

49 Biaya Pelayanan adalah biaya/tarif

pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.Penetapan biaya pelayanan yang merupakan suatu kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan denagan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. Saat ini masyarakat telah mengetahui biaya yang di tetapkan dalam setiap berkas yang di urus di Badan Pelayanan Terpadu, sehingga biaya dalam pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan biaya yang di tetapkan dapat di penuhi oleh masyarakat.

Produk Pelayanan adalah hasil pelayanan yang akan di terima sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan.

Dalam memberikan pelayanan merupakan sifat pelayanan yang mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

Dengan adanya Badan Pelayanan Terpadu yang telah memberikan informasi terhadap pelayanan kepada masyarakat.Sehingga masyarakat mengetahui jenis berkas administrasi yang dapat di urus Badan Pelayanan Terpadu dan seluruh produk pelayanan yang dapat di layani dalam satu gedung seperti di Badan Pelayanan Terpadu tersebut dan menilai baik terhadap pelayanan seluruh produk dalam satu atap. Dan dapat di nilai bahwa pelayanan yang ada di Badan Pelayanan Terpadu tidak perlu di kembalikan ke kantor instansi masing-masing.

Sarana dan Prasarana adalah penyediaan sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggaraan pelayanan publik.Saat ini Badan Pelayanan Terpadu menyediakan ruang tunggu yang di nilai layak untuk di gunakan yang di lengkapi dengan alat pendingin ruangan dan alat administrasi seperti komputer, blanko, dan peralatan lainnya di nilai baik dalam pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu .

Kompetensi petugaspemberi pelayanan merupakan kompetensi petugas pemberi pelayanan harus di tetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan, keahlian , keterampilan, sikap dan prilaku yang di butuhkan.

Dalam pelaksanaan pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu dapat di lihat bahwa pegawai yang ada telah memberikan pelayanan dengan menanyakan kepada masyarakat bantuan apa yang dapat di berikan. sehingga masyarakat merasa tersambut dengan adanya perlakuan tersebut. Disamping itu dapat dilihat bahwa pegawai telah memberiksn pemahaman dan prosedur dengan baik dan menunjukkan berkas yang akan di isi dan bentuk persyaratan yang harus di penuhi. Sehingga masyarakat menilai sikap pegawai dalam memberikan pelayanan telah berjalan selayaknya. Namun walaupun demikian pelayanan yang baik adalah pelayanan di masa yang akan datang akan lebih di tingkatkan dari pelayanan yang di berikan pada hari ini.

K

ESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan, Implementasi Pelayanan Publik pada Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru Ditinjau dari Undang-Undang RI No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik maka dapat di ambil beberapa kesimpulan,sebagai berikut : Implementasi Pelayanan Publik pada Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru Ditinjau dari Undang-Undang RI No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dapat di nilai telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari hasil analisa tentang Implementasi Pelayanan Publik pada Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru Ditinjau dari Undang-Undang RI No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang di dukung oleh hasil angket yang menjelaskan bahwa kategori baik berjumlah 144 dengan rata-rata 26 atau 63%. Hal ini di lihat dari pelaksanaan pelayanan dapat terlaksana.

S

ARAN

Adapun saran yang di berikan dalam penelitian ini adalah :

(6)

50

2. Melakukan penyuluhan kepada

masyarakat terhadap kepentingan Badan Pelayanan Terpadu dan persyaratan serta prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan pelayanan.sehingga tidak terjadi kesalah pahaman antara petugas Badan Pelayanan Terpadu dengan masyarakat.

D

AFTAR

P

USTAKA

Azam Awang, 2008. Implentasi Pemberdayaan Pemerintah Desa. UIR Prees ; Pekanbaru

Agus Nawar. 2002. Psikologi Pelayanan. Alfabeta. Bandung.

Agung Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik Yogyakarta. Pembaruan.

Agus Dwiyanto, 2008. Mewujudkan Good GovernmentMelalui Pelayanan Publik. Gajah Mada University Press : Jogjakarta.

Badudu. Sutan Muhammad Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Undinesia. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Bintoro. 1997. Manajemen Pembangunan. Jakarta. Haji Masagung.

Buku Panduan Pelayanan Perizinan, Pemerintah Kota Pekanbaru Kantor Pelayanan Terpadu. 2005.

Buku Pedoman Penyusunan Usaha Penelitian (UP), Laporan Dasil Penelitian (TESSIS), Dan Kertas Kerja Mahasiswa (KKM). 2005. Fakultas Ilmu Sosial Dan Imu Politik Universitas Islam Riau. Dandang Juliantara. 2005. Peningkatan Kapasitas

Pemerintahan Daerah Dalam

Pelayanan Publik. Yogyakarta.

Pembaruan.

Direktorat Penelitian dan Pengembangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006. Pelaksanaan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Pengalaman Empirik di Beberapa Daerah. KPK. Jakarta. Edward III, George. 1980. Implementasi Publik

Policy. Elek Media Komputindo: Jakarta.

Hanif Nurcholis. 2005. Pemerintahan dan

Otonomi Daerah. Jakarta. PT.

Gramedia Widasarana Indonesia

Inu Syafiie Kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pengetahuan. Bandung. PT Rafika Aditama.

Josef Riwu Kaho. 1997. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Keputusan walikota Pekanbaru Nomor : 30

Tahun 2005 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru

(7)

51 Muharam Labolo. 2008. Memahami Ilmu

Pemerintahan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

MasriSingaribun.Sofyan.Efendi.1995.Methode.

Penelitian Survey,

LP3S.Yogyakarta.Citra Utama.

Rusli Budiman, Pelayanan Publik di Era Reformasi, www. Pikiran Rakyat. Com Edisi 7 juni 2004.

T.Fandy 1997. Total Quality Service. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Sofian Hamim,. Indra Adnan, Muklis. 2007. Administrasi, Organisasi dan Manajemen. UIR Press. Pekanbaru. . -. 2008.

Filsafat Ilmu, Ilmu Pengetahuan dan Penelitian. UIR Press. Pekanbaru. _________ 1994. Ilmu Pemerintahan. Bandung. PT. Mandar Maju.

_________2002. Sistem Pemerintahan Indonesia. PT Rineka Cipta : Jakarta.

Sadu Wasistiono. 2003. Manajemen

Pemerintahan Daerah. CV

Fokusmedia : Bandung.

Salusi.J.1996. Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik dan non Profit. Grasindo. Jakarta.

Patricia Patton. 1998. EQ ; Pelayanan Sepenuh Hati. Jakarta. Pustaka Delapatra.

Pamuji. 1988. Perbandingan Pemerintahan. Bina Aksara : Jakarta.

Ryaas Rasyid. Dkk. 1997 “Fungsi-fungsi

Pemerintahan”, Jakarta. Badan

Pendidikan dan Pelatihan Debdagri Sinambela. 2006. Reformasi Pelayanan Publik

(Teori, Kebijakan dan Implementasi). Jakarta Bumi Aksara.

Sunindia, Y.W. 1996. Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan Didaerah. PT Rinike Cipta : Jakarta.

Taliziduhu Ndara. 2003. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) Jakarta. PT. Rineka cipta.

__________ 1997. Metodologi Ilmu Pemerintahan, Jakarta. PT, Rineka cipta

H.A Moiner. 1997. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta. Bumi Aksara.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian
Tabel 1 Jawaban Responden Terhadap Waktu Penyelesaian Dalam Pelaksanaan Pelayanan di Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru

Referensi

Dokumen terkait

Variabelbauran promosi berpengaruh signifikan terhadap terhadap Kinerja Pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kabupaten Kampar, dengan indikator rata-rata

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik, baik yang memberikan pelayanan

Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik terutama dalam melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan publik serta dalam

Berdasarkan ketentuan yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik, baik yang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Peraturan Pemerintah

Guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, maka penyelenggara

Rendahnya populasi dan intensitas serangan kutu kebul pada tanaman kedelai, mengakibatkan kombinasi sistem pengairan dan teknik budidaya tidak memberikan pengaruh yang

Hasil penelitian ditemukan bahwa reputasi underwriter dan profitabilitas perusahaan masing-masing secara signifikan berpengaruh positif terhadap initial return,