• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT (12)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT (12)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Disusun

Sebagai Tugas Resume Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu: Sulistyantoro P. SE, M.Si

Disusun Oleh : Suhendik ( 11313080 ) Eko Anjar Riyanto ( 11313099 )

Rian Rifkiansyah ( 11313100 )

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI

ILMU EKONOMI YOGYAKARTA

(2)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A. Pengertian Filsafat

Secara etimologi filsafat adalah suatu kata atau istilah yang berasal dari bahasa yunani yakni philoshopia. Kata ini berasal dari dari dua kata yakni philos dan Sophia, dimana philos mempunyai makna cinta dan shopia berarti kearifan sehingga dari kata philoshopia mempunyai makna cinta yang arif atau cinta kepada kebenaran yang hakiki. Dalam hal ini ketika seseorang berfilsafat maka seseorang tersebut sedang mencari makna yang sebenar-benarnya untuk menemukan kebijaksanaan makna secara umum sehingga bisa mempunyai makna yang universal, dengan kata lain filsafat merupakan ilmu yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan.1 diungkapkan oleh plato (472-347 SM) bahwa dalam karya tulisnya “Republik” ia menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif.2

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berfilsafat, diantaranya adalah:

1. Rasa penasaran : ketika informasi yang didapat kurang, maka seseorang akan mencoba berfilsafat dengan memunculkan berbagai spekulasi.

2. Timbulnya keragu-raguan : tersedianya informasi bahkan terkadang juga belum bisa membuat seseorang itu bisa percaya sepenuhnya, sehingga ia perlu pembuktian yang lebih

1 “Pancasila sebgai sistem filsafat” di akses dari gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id 26 maret 2014

2 “ Makalah Kewarganegaraan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat” diakses dari

(3)

3. Pemikiran baru : Mencoba menggali pemikiran baru tentang sesuatu. B. Pancasila sistem filsafat

Pancasila merupakan landasan untuk menciptakan kesatuan bangsa Indonesia. Lahirnya pancasila menjadikan kemajemukan penduduk Indonesia tetap bisa satu dari sabang sampai merauke. Pancasila merupakan pusaka yang tiada duanya bagi bangsa Indonesia walau hanya terdiri dari lima komponen tetapi mencakup kedaulatan rakyat bersama. Jika dikaji lebih jauh lagi pancasila mempunyai makna yang luas khususnya bagi rakyat Indonesia, munculnya pancasila berkat perjuangan rakyat Indonesia yang gigih untuk mendapatkan kemerdekaan, kebebasan, keadilan, hingga kesejahteraan bersama. Adanya buah pikir dari para pemuda dan pemudi Indonesia menumbuh kembangkan pemikiran yang cerdas yang bermanfaat untuk bersama memikul beban, berjuang bersama, menggapai kesatuan untuk melawan penjajah, memberantas kebodohohan menjunjung tinggi nilai kebudayaan, nilai sosial dalam bergotong royong, saling menghormati dan menyayangi terhadapa sesame tanpa membedakan suku, agama, golongan dan lain sebagainya.

Pancasila merupakan cerminan dari bangsa Indonesia, kristalisasi dari pemikiran dan sikap rakyat indonesia terhadap kebangkitan Negara. Adanya kesadaran dimasa lampau untuk menetapkan kesatuan sepanjang masa bagi para generasi selanjutnya menjadikan pancasila begitu kuat dan hebat menjadi landasan bangsa Indonesia. Memunculkan watak dan ciri khas bangsa Indonesia yang penuh kearifan dan kebijaksanaan dalam mengahadapi, menyelesaikan dan memperbaiki segala kesalahan yang pernah terjadi hingga mengkilapkan batu intan permata yang sempat tertutup lumpur dibangsa Indonesia. Maka sesuai dengan buku yang ditulisa oleh R.A kartini “ Habis gelap terbitlah terang” inilah Indonesia yang berlandaskan pancasila sekarang.

Ada beberapa poin penting dari sistem filsafat yang terdapat dalam pancasila:3 1. Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia

2. Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem

Hal ini dikarenakan tertatanya poin-poin yang mengatur tentang kemaslahatan hidup orang banyak secara sistematis.

3. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Bersifat dinamis.

Hubungan pada setiap poin dari pancasila yang bersifat menyesuaikan dengan keadaan dengan lingkungan sekitar sehingga tidak membatasi segala sesuatu yang sifatnya untuk kesejahteraan bersama.

4. Susunan Kesatuan Yang Bersifat Hirarkhis Dan Berbentuk Piramidal.

(4)

Secara ontologis hakikat Pancasila mendasarkan setiap silanya pada landasan, yaitu : Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat, dan Adil. Oleh karena itu, hakikat itu harus selalu berkaitan dengan sifat dan hakikat negara Indonesia. Dengan demikian maka, sila pertama adalah sifat dan keadaaan negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan; sila kedua sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat manusia; sila ketiga sifat dan keadaan negara harus satu; sila keempat adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat rakyat; dan sila kelima adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat adil.

5. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi

Dalam hal ini adanya keterkaitan antara sila kesatu, kedua hingga kelima dimana pada setiap sila mempunyai kesinambungan makna yang saling mendukung juga saling melengkapi kekurangan masing-masing sila sehingga walaupun secara sila terdiri dari lima sila tetapi secara makna mempunyai satu kesatuan yang substansinya untuk kemaslahatan bersama.

Karena keterpaduannya ini maka Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya memang merupakan sistem filsafat. Sistem yang dimaksud dalam hal ini adalah satu-kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu, adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut :4

1. Satu kesatuan bagian-bagian.

2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri. 3. Saling berhubungan, saling ketergantungan.

4. Kesemua dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem). 5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974:122)

Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang sistemik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian (sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang

4 Abdul rauf “pancasila sebagai sistem filsafat” diakses dari

(5)

manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.

Kenyataan Pancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Sehingga Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem filsafat yang lain misalnya: liberalisme, materialisme, komunisme, dan aliran filsafat yang lain.

KESIMPULAN

(6)

membedakan suku, agama, adat dan budaya. Hal ini dikarenakan moto dari bangsa Indonesia itu sendiri yang sampai sekarang masih tertanam abadi “BHINNEKA TUNGGAL IK” yang mempunyai makna walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Hal ini sesuai dalam pidatonya Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 yang menegaskan bahwa : Maksud Pancasila adalah philosophschegrondslag itulah fundament falsafah, pikiran yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung “Indonesia Merdeka Yang Kekal dan Abadi”. Oleh karena itu sebagai generasi penerus maka sudah seharusnyalah kita tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan berlandaskan pancasila dan UUD 1945.

Daftar Pustaka

Pancasila sebgai sistem filsafat di akses dari gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id 26 maret 2014 Makalah Kewarganegaraan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat” diakses dari

http://cara2rico.wordpress.com 26 Maret 2014

Referensi

Dokumen terkait

Definisi Event adalah sebagai berikut: “Events are transient, and every event is a unique blending of its duration, setting, management, and people.”Event

al, paradigm pendidikan Islam upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.75-80.. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi

“Dalam perencanaan mema ng semuanya harus jelas, karena di RPP itukan menyangkut apa-apa yang akan kami lakukan dalam pembelajaran, walaupun nantinya dalam proses tidak

A t-test for equality of means suggested that the means of technical efficiency was different (p-value<0,05), it means the technical efficiency of beef cattle

Based on the results and discussion that has been obtained, it can be concluded that: The process of application of learning models of children learning in

[r]

Diketahui bahwa perlakuan penambahan madu bunga kopi pada kefir memberikan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap TPC, total BAL, dan total asam, dan berbeda

Arah hubungan yang negatif menunjukkan bahwa semakin rendah performance goal orientation, maka akan diikuti dengan makin positifnya sikap terhadap sertifikasi guru