• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN VITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN VITA"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM MONITORING GANGGUAN MENGGUNAKAN

APLIKASI T3-ONLINE Di PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA Tbk DIVISI REGIONAL I SUMUT BARAT

Oleh

Tengku Adiyati Vitadani NIM. 1320402010

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Sistem Monitoring Gangguan Menggunakan Aplikasi T3-Online Di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Regional I Sumatra Site Operation P.Brayan

Nama : Tengku Adiyati Vitadani NIM : 1320402010

Disetujui Oleh

Ka.Prodi Teknik Telekomunikasi Tanggal .../.../...

Amir D, ST,MT

NIP. 19631230 199003 1 004

Dosen Pembimbing Tanggal .../.../...

Syamsul,S.T.,M.T. NIP. 19660426 199303 1

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Elektro,

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Divisi Telkom Barat SO Pulo Brayan.Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai pelengkap dari PKL yang telah dilaksanakan selama 4 minggu di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Divisi Telkom Barat SO Pulo Brayan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang ditujukan kepada :

1. Keluargaku tercinta yang telah mendukung baik moril maupun materil. 2. Bapak Sumartono selaku pembimbing praktek kerja lapangan (PKL) 3. Bapak Fitri Arjuna selaku Spv.SO Pulo Brayan

4. Bapak Nasrial selaku Mgr.HR & CDC Medan

5. Bapak Eddy Syahputra & Bapak Sukoco selaku HR & CDC Medan

6. seluruh staff dan karyawan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Divisi Regional I Sumut Barat

7. Bapak Amir D,ST, MT Ketua Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Lhokseumawe.

8. dan tidak ketinggalan rekan penulis selama PKL yang selalu memberi doa dan dukungannya

Dengan kerja keras akhirnya laporan ini dapat diselesaikan.Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.

(4)

Penulis

ABSTRAK

SISTEM MONITORING GANGGUAN MENGGUNAKAN

APLIKASI T3-ONLINE Di PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA Tbk DIVISI REGIONAL I SUMUT BARAT

Oleh

Tengku Adiyati Vitadani 1320402010

T3-Online adalah sistem informasi untuk mengetahui trouble ticket layanan P.T Telkom tbk. Pada T3-Online ini dapat dilakukan manajemen informasi gangguan pada pelanggan, seperti penyimpanan informasi gangguan pelanggan, pendistribusian informasi gangguan ke pihak-pihak terkait sehingga mempercepat waktu penyelesaian masalah, perhitungan waktu MTTR dan lain sebagainya.T3-Online dapat digunakan setelah mendapatkan username dan password yang diberikan oleh admin T3-Online. Pada T3-Online pengguna dibagi berdasarkan loker, lokasi kerja. Tiap loker mempunyai hak akses masing-masing dan hanya meng handle layanan-layanan tertentu. T3-Online dapat dibuka dengan menggunakan browser Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome dan browser lain, dengan mengetikkan alamat http://t3-online.telkom.co.id pada browser . Contoh beberapa gangguan yang didistribusikan oleh aplikasi ini adalah gangguan internet,useetv dan telepon.

(5)
(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Tujuan Kerja Praktek...2

1.2.1 Umum...2

1.2.2 Khusus...3

1.3 Batasan Masalah...3

1.4 Metode Penulisan...3

1.5 Lokasi & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek...4

1.6 Sistematika Penulisan...4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN...5

2.1 Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA , Tbk...5

2.1.1 Era Kolonial...5

2.1.2 Perusahaan Negara...5

2.1.3 Perumtel...6

2.1.4 PT. Telkom ( Persero )...6

2.1.5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk...6

2.2 Visi dan Misi PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk...7

2.2.1 Penjelasan Visi dan Misi...8

2.3 Nilai – Nilai Budaya PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk...9

(7)

2.3.2 Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head. .9

2.3.3 The Telkom Way...10

2.4 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk...11

2.4.1 Filosofi Warna...12

2.5 Bidang Pekerjaan Dan Produk Yang Dihasilkan...12

2.6 Struktur organisasi...13

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK...14

3.1 Produk Layanan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk...14

3.1.1 Internet...16

3.1.2 UseeTV...38

3.1.3 Telepon Rumah...40

3.2 Aplikasi yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk...42

3.2.1 Aplikasi T3-Online Monitoring System...43

3.2.1.1 Gangguan IPTV/UseeTV...46

3.2.1.2 Gangguan Internet...49

3.2.1.3 Gangguan POTS/Telepon...52

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...55

4.1 KESIMPULAN...55

4.2 SARAN...55

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk...11

Gambar 3.1 Pembagian Kabel Tembaga Berdasarkan beberapa Subchannel...18

Gambar 3.2 Pembagian bandwidth kabel tembaga dalam DMT...18

Gambar 3.3 Konfigurasi Jaringan Telepon Kawat Tembaga...20

Gambar 3.4 Konfigurasi Jaringan ADSL Speedy...20

Gambar 3.5 Arsitektur FTTx...32

Gambar 3.6 Splitter...35

Gambar 3.7 Splicer...35

Gambar 3.8 Jenis – jenis Konektor...36

Gambar 3.9 Bagian – bagian telepon...41

Gambar 3.10 Tampilan Login...44

Gambar 3.11 Login berhasil...44

Gambar 3.12 Menu Tickets...45

Gambar 3.13 Submenu All Ticket A...46

Gambar 3.14 Pemilihan Regional...46

Gambar 3.15 Pemilihan Area...47

Gambar 3.16 tombol search...47

Gambar 3.17 Memasukkan Kode Speedy wilayah PUBA...48

Gambar 3.18 Tampilan Jendela Gangguan UseeTV...48

Gambar 3.19 Submenu Internet (Speedy Area)...49

Gambar 3.20 All Ticket S...49

Gambar 3.21 Memilih Divre I...50

Gambar 3.22 Memilih WITEL SUMUT BARAT (MEDAN)...50

(9)

Gambar 3.24 Tampilan jendela gangguan Speedy...51

Gambar 3.25 Tampilan Submenu All Ticket D...52

Gambar 3.26 Memilih Regional I...52

Gambar 3.27 Memilih Witel Sumut Barat (Medan)...53

Gambar 3.28 Memilih Witel Sumut Barat...53

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Struktur Organisasi Telkom Medan...57

Lampiran B Struktur Organisasi Site Operation Puba...58

Lampiran C Flowchart Penggunaan T3-Online...59

Lampiran D.1 Data gangguan pada tanggal 29 Juni 2015...60

Lampiran D.2 Data gangguan pada tanggal 30 Juni 2015...61

Lampiran D.3 Data gangguan pada tanggal 1 Juli 2015...62

Lampiran D.4 Data gangguan pada tanggal 2 Juli 2015...63

Lampiran D.5 Data gangguan pada tanggal 3 Juli 2015...64

Lampiran D.6 Data gangguan pada tanggal 6 Juli 2015...65

Lampiran D.7 Data gangguan pada tanggal 7 Juli 2015...66

Lampiran D.8 Data gangguan pada tanggal 8 Juli 2015...67

Lampiran D.9 Data gangguan pada tanggal 9 Juli 2015...68

Lampiran D.10 Data gangguan pada tanggal 10 Juli 2015...69

Lampiran D.11 Data gangguan pada tanggal 13 Juli 2015...70

Lampiran D.12 Data gangguan pada tanggal 14 Juli 2015...71

Lampiran D.13 Data gangguan pada tanggal 15 Juli 2015...72

Lampiran D.14 Data gangguan pada tanggal 22 Juli 2015...73

Lampiran D.15 Data gangguan pada tanggal 23 Juli 2015...74

Lampiran D.16 Data gangguan pada tanggal 24 Juli 2015...75

Lampiran D.17 Data gangguan pada tanggal 27 Juli 2015...76

Lampiran D.18 Data gangguan pada tanggal 28 Juli 2015...77

Lampiran D.19 Data gangguan pada tanggal 29 Juli 2015...78

(11)
(12)
(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan kegiatan perkuliahan di Politeknik yang dilaksanakan pada setiap awal semester V (lima) bagi Diploma III dan awal semester VII (tujuh) bagi Diploma IV.

Sesuai dengan tujuan Politeknik, yang mempersiapkan tenaga terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia industri, maka praktek kerja lapangan (PKL) perlu dilaksanakan , agar mahasiswa dapat melihat secara langsung kenyataan yang ada di industri dan membandingkan dengan ilmu-ilmu yang mereka peroleh pada bangku kuliah.

Kita mengetahui bahwa perkembangan dunia telekomunikasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga dibutuhkan kesigapan para engineer Indonesia untuk tetap siap sedia dalam menghadapinya. Kemunculan teknologi bertambah canggih dan semakin maju dari generasi sebelumnya.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mengikuti perkembangan teknologi bukan hanya dalam bentuk teori saja, melainkan juga menerapkannya ke bentuk praktek. Penerapan teori ke dalam bentuk praktek bukan merupakan tugas individu melainkan kewajiban semua pihak merealisasikannya.

(14)

mengembangkan ilmu yang terdapat di kampus bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada akhirnya akan membawa pada peningkatan kesejahteraan manusia.

Mahasiswa yang telah melaksanakan kerja praktek diharapkan memiliki pengetahuan teknis dasar tentang teknologi informasi yang sedang berkembang dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, seperti PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA , Tbk yang merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang tentunya juga memiliki teknologi telekomunikasi yang handal guna menjamin seluruh proses produksi berjalan dengan efektif, efisien dan tepat guna.

Kerja Praktek yang diikuti di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Medan telah memberikan banyak pengetahuan tentang berbagai macam gangguan yang terjadi dalam proses telekomunikasi , baik itu gangguan yang terjadi dalam produk Interner,useetv, telepon dan lain sebagainya. Dalam hal ini, kerja praktek dilakukan pada divisi Sentral Telepon Otomat P.Brayan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Medan yaitu suatu divisi yang bertugas untuk mengatasi gangguan – gangguan yang terjadi pada sisi pelanggan yang di pantau melalui beberapa software yang ada di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA dapat digunakan untuk melakukan perawatan pada tiap infrastruktur yang berada dalam cakupan wilayah P.Brayan.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Umum

a. Melihat, mengetahui dan memahami secara langsung penerapan ilmu yang didapat pada bangku kuliah.

(15)

c. Belajar disiplin dan bermasyarakat sesuai dengan tuntutan dunia industri

d. Menjalin kerjasama yang baik antara Politeknik dengan dunia indsutri.

1.2.2 Khusus

a. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman praktek sesuai dengan program studinya masing-masing.

b. Mahasiswa mempunyai gambaran nyata tentang lingkungan kerjanya, mulai dari tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi. c. Mahasiswa dapat mengisi liburan antar semester dengan sesuatu yang

berguna dan menunjang keahliannya.

d. Kehadiran mahasiswa peserta kerja praktek, diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi dirinya serta tempat kerja praktek.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat waktu yang sangat terbatas dalam melaksanakan kerja praktek maka pembahasan keseluruhan yang gangguan yang di atasi PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk dibatasi secara umum, dan hanya membahas tentang Gangguan yang di pantau melalui salah satu software yang di gunakan yaitu T3-Online di Sentral Telepon Otomat P.Brayan

Sehubungan dengan hal tersebut, hanya diuraikan beberapa topik permasalahan yaitu :

1. Pengenalan aplikasi t3-online

2. Pemantauan gangguan menggunakan aplikasi t3-online

1.4 Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah :

(16)

2. Studi literatur yaitu mencari dan mempelajari konsep dari teori pendukung yang diperoleh dari buku-buku serta bahan-bahan literature dan dari beberapa artilkel Internet sebagai bahan pertimbangan dalam melengkapi laporan akhir hasil kerja praktek.

3. Diskusi berupa tanya jawab dan penjelasan dari staf PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk yang berkompeten dalam aplikasi yang PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk gunakan.

1.5 Lokasi & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Sentral Telepon Otomat P.Brayan yang berada di Jalan Krakatau No.15 Medan dan telah disetujui dan ditempatkan di bagian Acsess & Service Operation Terhitung sejak Tanggal 29 Juni – 31 Juli 2015.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan ini, secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan laporan kerja praktek yaitu latar belakang masalah, tujuan kerja praktek, batasan masalah, metode penulisan, lokasi & Waktu pelaksanaan kerja praktek dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

Berisikan uraian singkat tentang sejarah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk, visi misi , dan struktur organisasi.

BAB III : PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

(17)

diusulkan kepada pembimbing dan disetujui oleh pembimbing serta aktivitas kerja lapang.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA , Tbk

Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif baragam dalam perjalanannya di dunia telekomunikasi.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan (Telepon Rumah Telkom) dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI).

Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :

1.6.1 Era Kolonial

Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintahan kolonial Belanda melakukan pengoperasian layanan jasa telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia, yang menghubungkan wilayah Jakarta (Batavia) dan wilayah Bogor. Peristiwa ini dianggap sebagai awal sejarah Telkom dan menetapkan tanggal 23 Oktober sebagai hari jadi Telkom.

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

1.6.2 Perusahaan Negara

(19)

1.6.3 Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

1.6.4 PT. Telkom ( Persero )

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

1.6.5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.

(20)

TELKOM mengendalikan 77,7% saham Telkomsel. Indosat kemudian mengambil alih 22,5% saham kami di Satelindo dan 37,7% saham kami di PT Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang sama, TELKOM kehilangan hak eksklusif sebagai satu-satunya operator layanan telepon tetap di Indonesia.

Pada tahun 2004 Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung internasional untuk telepon tidak bergerak dengan kode akses 007.

Pada tahun 2005 TELKOM meluncurkan Satelit Telkom-2 untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh Satelit Palapa B-4. Peluncuran ini menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan oleh kami menjadi delapan satelit, termasuk Salelit Palapa A-1.

Pada April tahun 2010 Proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirampungkan .

Pada tahun 2011 Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super Highway yang menyatukan Nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband Access

yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps untuk pelanggan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2013 telkom mulai beroperasi di tujuh negara termasuk Hong Kong Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Pada tahun 2014 Telkom melalui entitas anak Telkomsel adalah operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di bulan Desember 2014.

2.2 Visi dan Misi PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk

(21)

Keputusan Dewan Komisaris No.11/KEP/DK/2014/RHS dan perubahannya disetujui pada tanggal 31 Desember 2014 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No 18/KEP/DK/2014/RHS.

Visi PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk :

To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES) player in the Region.

Misi PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk :Menyediakan layanan “more for less” TIMES.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaikdi Indonesia.

1.6.6 Penjelasan Visi dan Misi

Leading memiliki arti kinerja kami pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan kapitalisasi pasar termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional. Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja Telkom akan dibandingkan dengan para operator telekomunikasi di kawasan Asia.

More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut sebagai Paradox Marketing, yaitu memberikan benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less).

Kwalitas layanan dan pelayanan dikembangkan berdasarkan Telkom Quality System yang berbasis standar internasional. Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan- perusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan

(22)

1.7 Nilai – Nilai Budaya PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk

Telkom Corporate Philosophy : Always The Best

Telkom Leadership Architecture : Lead by Heart, Managed by Head

The Telkom Way : Solid-Speed-Smart

1.7.1 Telkom Corporate Philosophy: Always The Best

Corporate Philosophy Always the Best adalah sebuah spirit dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Always the Best adalah sebuah sikap mental untuk selalu menjadi yang terbaik, yang memiliki esensi Ihsan yang mengandung tiga makna, yaitu memperbaiki,lebih baik dan terbaik.

1.7.2 Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head

Leadership Architecture mengandung tiga unsur inti yang disebut sebagai 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.

Leadership Philosophy to be the Best adalah keyakinan dasar

(basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi pemimpin yang terbaik; keyakinan dasar (basic belief) yang harus selalu menciptakan harmoni antara Heart dan Head

(2H) dan menciptakan sinergi antara Spirit dan Strategy (2S); serta komitmen yang harus selalu tertanam dalam diri seluruh jajaran.

Leadership Principles to be the Star yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip-prinsip dasar untuk menjadi pemimpin bintang, yang mencakup dua nilai inti, yaitu Lead by Heart & Managed by Head.

(23)

Leadership Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik – praktik luhur menjadi pemimpin pemenang.

1.7.3 The Telkom Way

The Telkom Way mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle, dan practice.

1.7.3.1 Philosophy to be the Best: Always The Best

Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.

1.7.3.2 Principles to be the Star: Solid-Speed-Smart (3S)

Principles to be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the Star

mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart.

Solid adalah terwujudnya satu hati (hati yang bersih), satu pikiran, dan satu tindakan. Solid merupakan terjemahan dari Always the Best yang pertama, yaitu integrity.

Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua, yaitu

enthusiasm.

(24)

1.7.3.3 Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action

Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan pemenang.

1.8 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Logo PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk mempunyai arti yang luas dan mendalam serta didesain secara sederhana. Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Logo baru Telkom ditetapkan berdasarkan Peraturan Perusahaan No.PD.201.03/ 2014 tentang New Corporate/Brand Identity tanggal 20 Juni 2014. Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat diartikan sebagai berikut :

1. Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan

dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Services)

2. Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan

dan ekspansi ke luar

3. Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian,

serta kepercayaan dan hubungan yang erat

4. Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang

maknanya adalah perubahan dan awal yang baru

5. Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan

(25)
(26)

1.8.1 Filosofi Warna

1. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet

Mencerminkan spirit kami untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

2. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu

Mencerminkan spirit untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. 3. Hitam – Warna Dasar

Melambangkan kemauan keras. 4. Abu – Warna Transisi

Melambangkan teknologi

1.9 Bidang Pekerjaan Dan Produk Yang Dihasilkan

Jasa yang disediakan Telkom dibagi menjadi dua kelompok, jasa Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi dasar. Bisnis utama Telkom saat ini adalah menyediakan Public Switch Telephone Network (PSTN) dan menyelenggarakan jasa melalui PSTN.

Jenis jasa telekomuniksi yang sudah beroperasi sampai sekarang ini adalah:

a. Telepon dalam negeri ( lokal dan SLJJ )

b. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi c. Jasa Internet ( Telkomnet Instan dan Internet )

d. Jasa lainnya ( Vallue Added Service )

(27)

seperti Wartel, Telepon umum coin (TUC ), telepon umum kartu ( TUK ), dan telepon umum pelanggan ( TUP ).

Untuk telepon umum coin sampai saat ini masih dikelola oleh Telkom. Sedangkan untuk pendirian telepon umum pelanggan terlebih dahulu Telkom memberikan penawaran kepada masyarakat siapa yang mau mendirikan telepon umum pelanggan tersebut. Dan dalam hal pemasangan telepon umum pelanggan dini dituntut biaya pemasangannya, dengan system bagi hasil ( Sharing ), sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan tidak ada yang dirugikan.

Disamping mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga memperoleh pendapatan interkoneksi dari penyelenggaran Telekomunikasi lainnya, seperti dari penyelenggaraan Telekomunikasi internasional dan STBS ( System Telepon Bergerak Seluler).

Pendapatan interkoneksi antara lain diperoleh dari PT. INDOSAT dan SATELINDO. Selain pendapatan interkoneksi Telkom juga berpartisispasi dalam menyelenggarakan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil. Sementara itu penyewa Transponder satelit mulai tahun 1996 beralih kepada satelindo, namun Telkom terus melakukan pelayanan jasa stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.

1.10 Struktur organisasi

(28)
(29)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Produk Layanan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk

Sebagai perusahaan penyelenggara layanan TIMES, Telkom berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk dan layanan di sektor-sektor di luar telekomunikasi. Telkom menciptakan produk dan layanan yang mampu mengantisipasi perkembangan konten (content) dan perangkat (device), baik itu smartphone, PC (Personal Computer) atau

tablet, yang sangat pesat. Saat ini Telkom tengah mengembangkan produk terbarunya dengan nama IndiHome,layanan Triple Play yang terdiri dari :

1. Internet on Fiber atau High Speed Internet, 2. Phone (Telepon Rumah) dan

3. IPTV (UseeTV Cable).

IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2012. IndiHome juga merupakan salah satu program dari proyek utama Telkom, Indonesia Digital Network 2015. Dalam penyelenggaraannya, Telkom menggandeng sejumlah pengembang teknologi telekomunikasi untuk membangun rumah berkonsep digital. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) meluncurkan layanan terbaru yang merupakan paket bundling triple play (service and infrastructure convergence) bernama IndiHome. Paket IndiHome juga dilengkapi dengan konten seperti layanan portal musik digital dan Home Automation.Sejak diluncurkannya IndiHOME, pelanggan berlangganan paket internet Speedy satu-per-satu diminta untuk pindah ke IndiHOME, karena layanan dagang Speedy akan segera diberhentikan di tahun 2015.

(30)

dengan sebutan Fiber To The Home (FTTH), IPTV / UseeTV dan telepon rumah. Adopsi teknologi FTTH ini merupakan langkah Telkom untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dari sisi kualitas dan kapasitas jaringan, manfaat maupun tambahan value bagi pelanggan. Dengan layanan bundling ini pelanggan tidak lagi disibukkan dengan cara pembayaran layanan yang terpisah-pisah dari tiga layanan ini karena IndiHome akan langsung diberikan dalam satu tarif yang sangat kompetitif (single bill).

IndiHome Fiber mengadopsi teknologi 100% fiber optic end-to-end yaitu Fiber To The Home (FTTH) yang menjamin tersalurkannya informasi berkecepatan tinggi dengan bandwicth tidak terbatas sampai ke rumah pelanggan.Telkom optimis layanan IndiHome akan disambut baik oleh masyarakat mengingat faktor internal maupun eksternal saat ini memang sangat mendukung.

Faktor internal tersebut adalah alat produksi yang dimiliki Telkom telah memenuhi kapasitas yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, saluran penjualan daan layanan yang lengkap dan promosi yang menarik.Sedangkan faktor eksternal, yakni membaiknya daya beli masyarakat dan meningkatnya kebutuhan informasi dan edutainment

melalui internet.

Kecepatan internet di rumah-rumah pelanggan yang berlangganan IndiHome Fiber ini akan mencapai minimum 10Mbps hingga 100Mbps. Koneksi internet ini juga dilengkapi dengan fasilitas wifi.id yang sudah melekat di perangkat Optical Network Terminal (ONT) di dalam rumah pelanggan.

(31)

luar negeri. Pelanggan bisa melakukan rewind, pause dan di-replay sesuai dengan keinginan kita, dan bahkan bisa menayangkan kembali acara-acara program TV di tujuh hari lalu yang belum sempat dinikmati pelanggan.

3.1.1 Internet

3.1.1.1 Pengertian Internet

Internet adalah penyelenggara jasa Internet yang dimiliki oleh Telkom Indonesia. Internet terbagi menjadi 2 buah teknologi akses yaitu :

a. Teknologi akses berbasis asymmetric digital subscriber line (ADSL) b. Teknologi akses berbasis gigabit passive optical network (GPON)

a. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Jaringan telepon yang telah ada saat ini menggunakan media salah satunya adalah kabel tembaga twisted pair untuk membawa sinyal-sinyal suara. Frekuensi efektif suara manusia hanya berkisar pada 300 Hz sampai 3400 Hz. Pada jaringan telepon, sinyal-sinyal suara ditransmisikan melalui kabel tembaga dengan lebar frekuensi 4 KHz (dari 0 sampai 4 KHz).

Spektrum frekuensi yang dimiliki kabel tembaga bisa mencapai 1104 KHz. Dengan kapasitas sebesar ini tentunya masih banyak “ruang” yang tersedia jika hanya digunakan sebagai jalur voice (suara). “Ruang” inilah yang digunakan untuk mengirimkan data berkecepatan tinggi untuk mendukung layanan akses internet. Teknologi yang telah ditemukan saat ini untuk merealisasikan hal tersebut adalah teknologi Digital Subsrciber Line. DSL memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah ADSL.

Definisi ADSL

ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line) adalah teknologi

(32)

layanan yang berhubungan dengan aplikasi dan teknologi voice-band

seperti telepon, caller identification, call waiting, analog facsimile dan

analog modem-- pada kabeltembaga eksisiting.

ADSL memiliki karakteristik asymmetric dimana kapasitas

downstream (aliran data dari sentral ke pelanggan) lebih besar daripada kapasitas upstream (aliran data dari pelanggan ke sentral). Dalam akses internet, sebagian besar transmisi user merupakan suatu transmisi pesan-pesan singkat seperti alamat web atau e-mail sedangkan transmisi

downstream melibatkan sejumlah besar data termasuk gambar dan video. Dengan kata lain pengguna internet akan lebih banyak mengambil (download) data dari Internet daripada mengirim (upload) ke internet sehingga kecepatan downstream harus lebih tinggi daripada kecepatan

upstream. Jadi karakteristik asymmetric pada ADSL sangat sesuai dengan persyaratan untuk akses internet.

Modulasi Discrete Multi Tone (DMT)

(33)

Gambar 3.1 Pembagian Kabel Tembaga Berdasarkan beberapa Subchannel

Bandwidth kabel tembaga eksisting kemudian dibagi menjadi 2 bagian, band frekuensi rendah digunakan untuk voice (POTS) dan frekuensi tinggi untuk transmisi data. Kabel tembaga eksisting terdiri dari 255 tones, channel POTS diletakkan pada tone 1 (frekuensi 0 – 4 KHz) dan channel data diletakkan pada tone 7 keatas. Pada channel data,

upstream band diletakkan pada tone 7 – 29 dan downstream band pada

(34)

Kelebihan dan Kekurangan

Layanan ADSL Speedy memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. Layanan ADSL Speedy menggunakan jaringan telepon yang sudah ada sehingga tidak perlu menambah saluran baru

2. Jika pengguna telah memiliki sambungan telepon, maka biaya pemasangan akan lebih rendah

3. Dengan adanya pemisahan antara jalur sinyal suara dan data, maka pengguna dapat menggunakan telepon sambil tetap terhubung ke internet

4. Karakteristik transmisi asymmetric yang dimiliki ADSL sangat sesuai untuk kebutuhan akses internet

5. Saluran telepon dari pengguna ke sentral merupakan saluran yang bersifat dedicated sehingga tidak terjadi share line pengguna lain dan kestabilan koneksi akan lebih terjamin.

6. Kecepatan akses yang lebih tinggi daripada menggunakan modem

analog.

Layanan ADSL Internet memiliki kekurangan sebagai berikut :

1. Kecepatan akses internet akan tergantung pada kualitas jaringan. Jika kualitas kawat tembaga pada jaringan kurang bagus, maka kecepatan akses akan rendah

2. Semakin besar jarak pengguna dari sentral maka kecepatan akses akan semakin rendah.

3. Layanan ADSL Speedy hanya dapat menjangkau pengguna dalam radius 5 km saja.

Konfigurasi Umum ADSL SPEEDY

(35)

Gambar 3.3 Konfigurasi Jaringan Telepon Kawat Tembaga

Agar jaringan telepon dapat digunakan untuk mendukung layanan ADSL Internet, maka ada beberapa komponen yang perlu ditambahkan pada jaringan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.

(36)

Sisi Komputer

Memory (RAM) sebesar 64 MByte  Hardisk dengan kapasitas 2 GByte

 Dapat menggunakan sistem operasi Windows atau Linux

 Memiliki aplikasi untuk browsing seperti Internet Explorer. Untuk memantau pemakaian Speedy secara mudah, PT.Telkom menyediakan aplikasi Speedy Alert System untuk dijalankan pada perangkat komputer. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi pemakaian Speedy (Usage) secara realtime sesuai dengan quota yang dimiliki dan untuk mengetahui informasi tagihan pada periode sebelumnya.

2. Modem ADSL

Modem ADSL digunakan untuk melakukan demodulasi data dari sentral data downstream) dan melakukan modulasi data menuju sentral (data upstream). Standar modem yang digunakan untuk layanan Internet adalah ADSL G.922.1 (standar ITU). Modem ADSL terdiri dari beberapa jenis yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

 Jenis modem berdasarkan fungsinya :

a. Modem Router

Pada modem ini akan terjadi proses routing untuk menentukan jalur paket data yang melewati modem. Satu

modem dianggap sebagai satu user sehingga user ID dan

(37)

penggunaan lebih dari satu komputer secara share tanpa perangkat tambahan.

b. modem Bridge

Modem ini hanya berfungsi sebagai penghubung (melakukan modulasi demodulasi data) antara jaringan dengan perangkat komputer. Definisi satu user ditetapkan pada perangkat komputer sehingga user ID dan password disetting di komputer.

Untuk penggunaan lebih dari satu komputer, maka harus digunakan HUB/Switch setelah melalui modem. Dalam implementasinya, untuk terhubung ke jaringan harus melakukan proses dial-in terlebih dahulu, yaitu suatu proses dimana perangkat komputer “meminta” kepada sentral agar dapat dihubungkan ke jaringan internet.

 Jenis modem berdasarkan instalasinya : a. Internal Modem

Merupakan piranti yang berbentuk card yang terpasang pada

motherboard komputer yang berfungsi sebagai modem ADSL. Jadi modem ini sifatnya berada di dalam

b. External Modem

Adalah modem yang sifatnya berada di luar perangkat komputer (external). Jadi modem ini merupakan suatu piranti tersendiri yang dipasang terpisah dari perangkat komputer. Biasanya modem ini dilengkapi dengan kabel atau interface

(UTP/USB) untuk menghubungkan komputer dengan modem.

3. Splitter

(38)

phone terminal dan modem/ADSL menggunakan port untuk socket RJ-11.

Line/Wall

Merupakan port untuk sambungan dari jaringan akses (roset pada saluran telepon). Port ini sebagai masukan ke splitter.

Phone/Terminal merupakan keluaran dari HPF yang hanya melewatkan data.

4. Connector

Connector digunakan untuk menghubungkan dua perangkat agar dapat saling berkomunikasi. Ada beberapa jenis connector yang digunakan pada jaringan ADSL Speedy, yaitu :

RJ-11

Untuk RJ-11, pada socket terdapat enam pin, namun connector ini hanya menggunakan dua pin. Connector ini digunakan untuk mengkoneksikan :

a. Pesawat telepon ke splitter

b. Splitter ke modem ADSL c. Saluran (line) telepon ke splitter

RJ-45

RJ-45 terdiri dari 8 pin dan digunakan untuk pengguna yang menggunakan ethernet card. Connector ini terdiri dari dua macam konfigurasi, yaitu :

(39)

Pada konfigurasi ini, kedua socket connector memiliki pola pin yang sama.Connector jenis ini digunakan untuk menghubungkan :

 HUB/Switch dengan modem ADSL

 HUB/Switch dengan computer

b. Crossover

Pada konfigurasi ini, kedua socket connector memiliki pola pin yang yang bersilangan pada pin 1,2,3 dan 6. Connector

jenis ini digunakan untuk menghubungkan :  HUB/Switch dengan HUB/Switch

 Komputer dengan computer  Modem dengan modem

USB (Universal Serial Bus)

Connector ini digunakan untuk mengkoneksikan modem ADSL dengan perangkat komputer yang menggunakan USB card. Biasanya diperlukan driver agar USB dapat digunakan pada perangkat komputer.

802.11 (wireless)

Jenis connector ini tidak membutuhkan kabel. Pada modem akan terdapat antena transceiver sedangkan pada perangkat komputer dipasang wirelessaccess.

Sisi Sentral 1. DSLAM

(40)

sebagai modem sentral dapat berisi berbagai jenis teknologi X-DSL (ADSL, SDSL, HDSL, G.Lite, dll). DSLAM merupakan perangkat yang dipasang di setiap sentral. DSLAM terdiri dari beberapa jenis yang dapatdiklasifikasikan sebagai berikut :

Jenis DSLAM berdasarkan kapasitas a. Stand alone (Back to Back)

b. Mini DSLAM

Jenis DSLAM berdasarkan lokasi a. Indoor

b. Outdoor

Jenis DSLAM berdasarkan aplikasi a. IP DSLAM

b. ATM DSLAM

Dalam jaringan ADSL Speedy, DSLAM memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Melakukan fungsi splitter untuk memisahkan sinyal suara dan data. Sinyal suara diteruskan ke sentral PSTN (Public Switch TelephoneNetwork) dan data diproses di DSLAM.

2. Melakukan modulasi dan demodulasi data dalam berhubungan dengan modem ADSL.

3. Melakukan fungsi multiplexing dan demultiplexing port

(41)

juga melakukan demultiplexing data dari network data untuk kemudian diteruskan ke modem pengguna.

4. Melaksanakan fungsi paketisasi data dari pelanggan ke format ATM / frame ethernet dan sebaliknya.

5. Mengirimkan data menuju BRAS dan menerima data dari BRAS.

6. Mengatur kecepatan upstream dan downstream dari modem

ADSL sampai DSLAM.

2. SWITCH AGREGRATOR

Perangkat ini memiliki beberapa fungsi, yaitu :

a. Sebagai gateway atau titik interkoneksi jaringan ethernet / ATM dari DSLAM dan BRAS.

b. Melakukan pengiriman paket data dengan format IP dari DSLAM ke BRAS dengan menggunakan transmisi gigabit ethernet.

c. Titik penyambungan / switching (cross connect) antara DSLAM dan BRAS.

d. Melakukan multiplexing data dari banyak DSLAM.

3. BRAS

Broadband Remote Access Server (BRAS) memiliki beberapa fungsi, yaitu :

a. Melakukan fungsi point to point protocol (PPP). Untuk DSLAM berbasis ATM digunakan PPPOA dan untuk DSLAM berbasis

(42)

b. Melakukan fungsi routing untuk menghubungkan pelanggan ke ISP (Internet Service Provider). Layanan Speedy terhubung ke TelkomNet sebagai ISP.

c. Melakukan IP management

d. Melakukan fungsi network accounting untuk memonitor pemakaian pelanggan. Fungsi ini dilakukan secara bersama dengan RADIUS.

e. Melakukan fungsi security untuk melindungi jaringan (network). Hal ini dilakukan salah satunya dengan menyandikan user password saat dilewatkan dalam jaringan untuk menghindari adanya penyalahgunaan user password.

4. RADIUS

Remote Authentication Dial In User Service (RADIUS) memiliki beberapafungsi, yaitu :

a. Melakukan fungsi authentication Adalah proses pengidentifikasian pengguna melalui user name, password dan

calling number.

b. Melakukan fungsi authorization Adalah fungsi untuk melayani aksespengguna sesuai dengan service level yang digunakan. c. Melakukan fungsi accounting Adalah fungsi untuk melaukukan

proses billing dan informasi penggunaan dari pengguna.

5. KABEL PRIMER

(43)

primer sebanyak 2/3 dari perkiraan total kabel sekunder yang diterminasi dalam rumah kabel untuk demand lima tahun.

Aplikasi tanam langsung pada kabel primer cocok diterapkan pada daerah relatif stabil dengan ukuran demand kurang dari 300 pair maksimal 1400 pair. Ada aplikasi duct (pipa yang di cor beton) pada kabel primer cocok diterapkan pada daerah yang tidak setabil seperti rawan penggalian atau pembongkaran. Demand dalam satu cabang harus diatas dari 300 pair, ketahanan kabel atau duct harus mencapai 10 tahun, dan memiliki kapasitas duct smpai lima tahun.

Untuk penggunaan aplikasi duct pada kabel primer diperlukan konstruksi handhole dan manhole yang berguna untuk menarik kabel. Handhole dan manhole diletakan pada trotoar jalan yang mudah dijangkau dan memiliki panjang maksimum 150 in dan 240 in untuk rute jalur yang berbelok.

6. RUMAH KABEL (RK)

Rumah kabel adalah bagian yang terpenting dalam jaringan

kabel telepon antara pesawatpelanggan dengan sentral yang terpasang di pinggir jalan, trotoar sehingga tidak mengganggu lalu lintas

kendaraan. Penempatan rumah kabel biasa dijumpai di pinggir jalan yang ketinggian rumah kabel tersebut 50 cm di atas permukaan tanah. Rumah kabel adalah sebagai tempat untuk memecahkan sambungan menjadi ratusan pair pada kabel pelanggan. Rumah kabel berasal dari kata rumah dan kabel adalah rumah yang memiliki bentuk berukuran kecil sebagai tempat pendistribusian kabel telepon atau kabel listrik.

7. KABEL SEKUNDER

(44)

dengan rumah kabel yang lain. Distribution point menerima jumlah pair yang tidak tetap sehingga mempengaruhi dalam menentukan ukuran kabel sekunder, estimasi kabel sekunder adalah untuk demand lima tahun.

Pengakumulasian jumlah pair yang terdistribusikan sepanjang rute kabel sekunder sebanyak 200 pair lebih baik menggunakan layanan per 100 pair. Pengaplikasian kabel sekunder ada yang terpasang di udara dan yang terpendam di dalam tanah. kabel yang berada di udara atau kabel udara biasa diterapkan rute daerah temporer dengan kepadatan demand yang rendah atau lokasi tanah yang susah digali. Sehingga perlu ada tiang-tiang utama, tiang penyokong, tiang percabangan dan lain-lain dalam jaringan kabel sekunder.

Jarak tiang yang satu dengan tiang lain adalah empat puluh meter dan dilarang melebihi dari 55 meter. Ketinggian tiang atau panjang tiang antara tujuh sampai sembilan meter dengan lengkungan kabel 4,5 m sampai enam meter jika melintasi jalan. percabangan kabel pada tiang maksimum empat cabang dan harus terkonsentrasi dalam penyambungan kabel. Sedangkan kabel yang terpendam di dalam tanah atau kabel tanam jika kondisi geografis tanah stabil atau mudah digali.

8. DROP WIRE (DW)

Saluran Penanggal (Drop Wire) adalah bagian dari jaringan kabel telepon yang dipasang mulai dari Kotak Pembagi (KP) sampai ke Kotak Terminal Batas (KTB) di rumah Pelanggan. Saluran ini bisa berupa atas tanah maupun saluran bawah tanah. Saluran Penanggal (Drop Wire) adalah saluran berupa kabel dengan kapasitas 1x2 atau 2x2, berdiameter 0,6 / 0,8 / 1 / 1,2 mm.

(45)

saluran telepon yang dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan dengan mengakses Internet. Untuk dapat menikmati fasilitas menelepon dan internet secara simultan, pelanggan Speedy harus menggunakan splitter yang dapat memisahkan saluran telepon dan saluran modem. Selain itu, menyepakati ketentuan yang berlaku di Plasa Telkom setempat. Telkom Indonesia menghadirkan layanan IndiHome berbasis triple-play. IndiHome menghadirkan layanan akses internet melalui jalur telepon dan fiber optik, VoIP sebagai layanan telepon berbasis internet, dan IPTV sebagai layanan televisi digital.

Internet menyediakan kecepatan berdasarkan paket berlanggganan mulai dari 512 kbps hingga 100 mbps (sedang direncanakan untuk paket berlangganan hingga 10 gbps). Kecepatan rata-rata tersebut berubah-ubah dan berbeda-beda tergantung kondisi jaringan yang disesuaikan kondisi dan situasi setempat (terjadi pada Speedy ADSL), dan teknologi jaringan.

Karena teknologi yang digunakan hanya dapat menerima jaringan telepon tertentu saja, maka untuk dapat melakukan koneksi ADSL diperlukan kualitas jaringan telepon yang baik dan stabil serta memiliki alat digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) yang diperoleh di Sentra Telepon Otomatis (STO) seluruh Indonesia dan Optical Line Terminal yang akan diperoleh di STO seluruh Indonesia.

Proses koneksi Internet dengan modem ADSL memerlukan 2 tahap:

1. Koneksi ADSL dari modem ke DSLAM di STO terdekat.

(46)

berlangganan Speedy dan kata sandi yang diberikan harap disimpan baik-baik atau langsung dicatat sebagai cadangan demi mencegah kehilangan data penting tersebut.

b. Teknologi akses berbasis gigabit passive optical network (GPON)

GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasisampai kepelanggan menggunakan kabel serat optik. Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Arsitektur Jaringan Fiber Optik Secara Umum

Sistem jarlokaf paling sedikit memiliki 2 (dua) buah perangkat optoelektronik yaitu 1 (satu) perangkata opto-elektronik di sisi sentral dan satu lagi (satu) lagi perangkat yang berada di sisi pelanggan yang disebut Titik Konversi Optik (TKO). Perbedaan letak TKO menimbulkan modus arsitektur jarlokaf berbeda pula yaitu :

1. Fiber To The Zone

(47)

2. Fiber To The Curb

(FTTC) TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, didalam kabinet dan diatas tiang dengan kapasitas lebih kecil. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO memalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTCdapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya berkumpul di suatu area terbatas namun tidak berbentuk gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan yang pada waktu dekat akan menjadi pelanggan jasa hiburan.

3. Fiber To The Building

(FTTB) TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement namun juga dimungkinkan diletakkan pada beberapa lantai di gedung tersebut. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartement.

4. Fiber To The Home

(48)

Gambar 3.5 Arsitektur FTTx

Prisip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan memberikan data - data dan sinyal yang diinginkan oleh user . Pada prinsipnya, Passive Optical Network adalah sistem point-to-multipoint, dari fiber ke arsitektur

premise network dimana unpowered optikal splitter (splitter fiber)

serat optik tunggal .Arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing ) sehingga mendukung layanan T1, E1, dan DS3. ONT mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan data di 3 mode power . Pada mode 1, ONT akan mentransmisikan pada kisaran daya output yang normal. Pada mode 2 dan 3 ONT akan mentransmisikan 3 - 6 dB lebih rendah daripada mode 1 yang mengizinkan OLT untuk memerintahkan ONT menurunkan dayanya apabila OLT mendeteksi sinyal dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya, OLT akan memberi perintah ONT untuk menaikkan daya jika terdeteksi sinyal dari ONT terlalu lemah.

Komponen GPON

(49)

1. Sumber cahaya Sumber cahaya yang digunakan untuk memancarkan cahaya yang membawa informasi merupakan hasil pengubahan sinyal listrik menjadi sinyal optik. Sumber cahaya yang digunakan dalam teknologi GPON adalah Injection Laser Diode (ILD). Jenis ILD yang digunakan pada sistem GPON antara lain Fabry Perot Laser dan Distributed Feddback Laser (DFB), dengan lebar spektrum masing -masing 3nm dan 1nm.

2. Serat optik yang digunakan Jenis serat optik yang digunakan dalam GPON yang diaplikasikan untuk komunikasi jarak jauh harus memiliki kemampuan untuk membawa banyak sinyal dengan laju bit yang tinggi. Dari dua jenis serat optik yang ada yaitu single mode dan multimode, yang digunakan sebagai media transmisi teknologi GPON adalah jenis single mode,hal ini dikarenakan daerah kerja panjang gelombang single mode lebih tinggi daripada daerah kerja panjang gelombang multimode. Sehingga serat optik jenis ini lebih sesuai digunakan pada transmisi jarak jauh yang memerlukan transmisi kecepatan tinggi dan rugi - rugi yang kecil.

3. Optical Line Termination (OLT)

Optikal Line Termination (OLT) sebagai daerah pusat dari sistem jaringan. OLT merupakan gabungan dari CWDM, Gigabit-capable Ethernet (GbE) dan SONET/SDH yang dipergunakan untuk mentransmisikan suara, data dan video yang melewati Gigabit-capable Passive Optikal Network (GPON). OLT mempunyai fungsi untuk melakukan konversi dari sinyal elektrik menjadi optik.

4. Optical Network Terminal

(50)

Flex Manage yang adalah suatu software untuk memonitor dari layanan GPON. Flex Manage merupakan solusi dari management jaringan dari FlexLight yang dirancang berdasarkan system yang berbasiskan web. Flexmanage dioperasikan untuk mensetting jaringan atau mengoperasikan jaringan guna menghindari downtime (dapat untuk menanggulangi ataupun menghindari downtime. Dari Flex Manage dapat diketahui alarm apa yang aktif, sistem reporting, ataupun kegagalan jaringan GPON.

6. Splitter

Splitter adalah optikal fiber coupler sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path ( multiple path ) atau sinyal – sinyal kombinasi dalam satu path. Selain itu, splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik.

Splitter terdiri dari 3 port dan bisa mencapai dari 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standart direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun ratio meningkat menjadi 64 berdasarkan ITU-T G.984 GPON standart. Splitter mendukung beberapa pilihan ratio pembagian sinyal. Ratio pembagian dapat menggunakan sebuah alat untuk splitter , sebagai contoh pemakaian

splitter tunggal 1:32, atau pemakaian splitter secara pararel seperti 1:8 dan 1:4 atau 1:16 atau 1:2.

(51)

Alat sambung Serat Optik dikenal dengan sebutan fusion splicer yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik.

Gambar 3.7 Splicer

Alat sambung splicer ini harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan ( splicing ) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki senyawa yang sama. Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Bila hal ini terjadi maka proses penyambungan harus diulangi lagi, hingga mendekati redaman yg sekecil-kecilnya (dibawah 0.2 dB)

8. Konektor

(52)

Gambar 3.8 Jenis – jenis Konektor Konektor memiliki beberapa jenis, antara lain : a. FC ( Fiber Connector )

digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

b. SC (Subsciber Connector )

digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. c. ST (Straight Tip)

bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC.Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

Keunggulan GPON

(53)

1. Mendukung aplikasi triple play (voice,data,dan video) pada layanan FTTx.

2. Memberikan power hingga loop terakhir.

3. Alokasi bandwidth dapat diatur atau managable.

4. Passive component membutuhkan biaya maintenence yang ringan dan. Proses instalasi dan upgrade menjadi sederhana. Program perangkat sistem GPON dikemas dalam bentuk modul agar memudahkan proses instalasi.Disamping itu, penambahan kapasitas jaringan pada GPON dapat dlakukan secara mudah dan tidak mahal.

5. Transparan terhadap laju bit dan format data. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang berbeda karena setipe laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk downstream.

6. Biaya pemasangan,pemeliharaan dan pengembangan lebih efisien. Halini dikarenakan arsitekture jaringan GPON lebih sederhana daripada arsitektur jaringan serat optik konvensional.

7. Dengan adanya GPON mengurangi penggunaan banyak serat optik dan peralatan pada kantor pusat atau central office bila dibandingkan dengan arsitektur point to point, Hanya satu port optik di central office (menggantikan multiple port).

3.1.2 UseeTV

(54)

internet dengan berbagai kombinasi fitur yang lengkap sehingga menjadikannya sebagai one stop multimedia service untuk keluarga.

UseeTV memungkinkan untuk melakukan interaksi dua arah yakni anda bisa me-request tayangan sesuai dengan yang anda inginkan mulai dari tayangan televisi, siaran radio, video klip hingga bermain games favorit secara online. Fitur lainnya yang menjadikan UseeTV begitu istimewa adalah TV on Demand (TVoD) atau disebut Recorded TV dimana anda bebas memutar ulang siaran televisi favorit anda hingga beberapa hari kebelakang serta melakukan rewind, fast forward atau pause

siaran televisi yang sedang tayang.

Fitur dan Layanan UseeTV notifikasi. Namun demikian jadwal acaranya masih dapat dilihat.

TV on Demand (TV oD )

Merupakan layanan yang dapat digunakan untuk menayangkan ulang acara-acara live TV tertentu dengan rentang waktu beberapa hari ke belakang.

Video on Demand ( VoD)

(55)

meliputi film, video klip (music video),VoD maupun video olahraga (Sport).Katalog VoD juga menyediakan layanan berupa halaman informasi video, poster film, tipe, tahun pembuatan, dan judul video. Selain dalam bentuk direktori, katalog VoD juga memungkinkan pelanggan melakukan pencarian berdasarkan pengelolaan data. Pelanggan juga dapat menggunakan fasilitas add to wishlist untuk menandai video pilihan dan bookmark untuk melanjutkan tayangan Video.

Karaoke on Demand

Merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan menjalankan file video music yang dispesifikasikan secara khusus untuk karaoke.Seperti juga fitur Video dan Musik, konten-konten Karaoke disimpan dalam katalog menurut kategori-kategori serta dapat dicari dengan menggunakan fasilitas

Music on Demand (MoD)

Layanan Musik menyediakan music dari berbagai genre dan kategori bagi pelanggan UseeTV Cable. Kategori dapat disusun berdasar genre, artis, dan konfigurasi lain yang dapat diatur sesuai keinginan pelanggan. Musik juga akan menampilkan Top 20, serta memberikan fasilitas pencarian music. Pelanggan dapat menyusun daftar lagu sendiri, serta memainkan isi daftar lagu, baik secara berurutan (sequential) maupun secara acak (random). Fitur-fitur lain juga tersedia,disesuaikan dengan penggunaan perangkat-perangkat pemutar music yang tengah popular di masyarakat. Pelanggan juga dapat menyimpan Karaoke favoritnya.

Radio

Merupakan layanan konten audio yang disediakan oleh UseeTV Cable. Konten audio berupa program radio Nasional.

Application

(56)

mengetahui berita terkini, dan berkomunikasi antar pelanggan melalui fitur TVMS.

Account

Layanan UseeTV Cable yang menyediakan berbagai aplikasi. Pelanggan dapat mengetahui informasi prakiraan cuaca, bermain Games, mengetahui berita terkini, dan berkomunikasi antar pelanggan melalui fitur TVMS. Untuk mengetahui database User dengan memilih Account pada menu. My Account untuk informasi Daftar Masa Berlaku PPV dan Paket.

My Record untuk mengetahui tayangan yang direkam, dan Space untuk mengetahui kapasitas memori yang tersedia. Parental Control untuk melakukan pengawasan atau memblokir saluran yang diinginkan.

3.1.3 Telepon Rumah

Pengertian Telepon Rumah

Telepon rumah adalah alat elektronik untuk sebuah perlengkapan yang membuat panggilan telepon rumah. Produk telepon rumah yang PT.Telkom tawarkan menggunakan kabel baik tembaga maupun Fiber Optik , berbeda dengan telepon selular yang tidak menggunakan kabel. Telepon rumah hanya bisa melakukan panggilan telepon dan menerima panggilan telepon saja. Berbeda halnya dengan telepon selular, telepon selular yang modern dapat melakukan panggilan telepon, menerima telepon, sms (pesan teks), mms, e-mail, akses internet dan bahkan juga bisa menonton televisi.

Bagian – bagian Telepon

(57)

Gambar 3.9 Bagian – bagian telepon

Mikrofon diletakkan di belakang gagang telepon tempat mulut kita bicara. Mikrofon ini mirip dengan telinga,dan memiliki 14 gendang telinga. Gendang telinga telepon berupa cakram logam yang tipis yang disebut dengan diaphragm

Speaker merupakan penerima suara yang mirip mulut manusia yang bisa menciptakan nada-nada suara. Nada-nada ini diterima melalui diaphragm.

Duplex coil berfungsi agar suara yang kita keluarkan saat menelepon tidak sampai ke telinga kita sendiri.

Hook switch terletak pada tempat gagang telepon yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan pembicaraan.

Ringer merupakan speaker untuk mengeluarkan nada saat seseorang menghubungi kita.

Cara Kerja Telepon

(58)

Saat kita berbicara di telepon, kita mengeluarkan gelombang suara dari mulut. Gelombang suara itulah yang dibawa oleh arus listrik ke teman kita (lawan bicara) di ujung sana. Saat kita berbicara di telepon, gelombang suara akan mengenai diaphragm sehingga diaphragm bergetar. Di belakang diaphragm diletakan sekumpulan kecil butiran karbon yang akan tertekan jika diaphragm bergetar. Ketika butiran karbon tertekan, hambatan listriknya menjadi lebih kecil, sehingga menyebabkan arus listrik mengalir melalui rangkaian telepon.

Getaran diaphragm tergantung besarnya arus listrik yang dikirim oleh orang yang berbicara melalui mikrofon. Jika kita berbicara keras maka arus pun kuat dan diaphragm bergetar lebih cepat begitupun sebaliknya jika kita berbicara lembut diaphragm bergetar lemah. Getaran diaphragm ini akan mendorong udara yang ada di depannya sehingga tercipta nada-nada suara persis seperti apa yang kita ucapkan melalui mikrofon. Dan akhirnya suara kita dapat didengar oleh lawan bicara kita dan begitupun sebaliknya.

3.2 Aplikasi yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk

Terdapat beberapa aplikasi yang PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk gunakan untuk memantau dan mengatasi gangguan yang di alami pelanggan , salah satu aplikasi yang di gunakan adalah aplikasi T3- Online Monitoring System.

3.2.1 Aplikasi T3-Online Monitoring System Definisi T3-Online Monitoring System

(59)

memberi fleksibilitas kepada operator jaringan. Program T3-Online berjalan memakai koneksi internet yang hanya dapat diakses oleh karyawan PT. TELKOM yang memiliki username dan password untuk dapat login ke dalam aplikasi tersebut.

Pentingnya Program T3-Online Monitoring System

T3-Online merupakan program yang sangat penting untuk mempermudah melakukan proses pencarian data gangguan telepon, Internet, dan UseeTV secara cepat dan mudah untuk mengetahui gangguang serta alamat lengkap pelanggan yang melapor karena data yang lengkap sudah tertera di T3-Online.

Fungsi dan Cara Akses T3-Online Monitoring System

Fungsi T3-Online sendiri dalam penanganan gangguan Internet maupun telepon, yaitu untuk mengetahui berbagai macam gangguan jaringan,gangguan modem ataupun bisa gangguan masal.

Persyaratan pertama untuk membuka web T3-Online adalah menggunakan jaringan internet yang dikeluarkan oleh PT.Telekomunikasi Indonesia .Karena T3-Online adalah software berbasis web maka untuk membuka T3-Online hanya perlu memasukkan URL Portal t3-online.telkom.co.id, lalu masukkan username dan password yang sudah diberikan .

Prosedur Login dan Penggunaan T3-Online

(60)

Gambar 3.10 Tampilan Login

Ketika User ID atau Password sudah benar maka pengguna akan masuk ke halaman baru yang memiliki tampilan seperti pada gambar 3.2.

login berhasil Tetapi jika User ID or Password sudah benar tapi tetap tidak bisa masuk , berarti terdapat gangguan pada program T3-Online

tersebut , dan bisa melapor ke pada pihak yang berwenang untuk mengatasi permasalahan ini dan menunggu repairnya yang biasanya memakan waktu kurang lebih 15 menit.

Gambar 3.11 Login berhasil

(61)

Gambar 3.12 Menu Tickets Pada menu tickets terdapat beberapa submenu antara lain :

My Inbox All Ticket M All Ticket A

Internet (Speedy Area) All Ticket B

All Ticket D All Ticket E All Ticket L All Ticket F All Ticket C All Ticket Hotspot All Ticket Splash

Beberapa gangguan yang di pantau oleh Aplikasi T3-Online Monitoring System adalah :

1. Gangguan IpTV/UseeTV 2. Gangguan Internet/Speedy 3. Gangguan POTS/Telepon

3.2.1.1 Gangguan IPTV/UseeTV

Gangguan IPTV/Useetv adalah gangguan yang terjadi ada produk Useetv . Langkah- langkah yang di lakukan untuk memantau gangguan pada layanan UseeTV adalah sebagai berikut :

(62)

Gambar 3.13 Submenu All Ticket A

2. Langkah selanjutnya akan muncul tampilan seluruh Tickets gangguan Useetv dan untuk mempermudah pemantauan ticket yang muncul pada daerah operasi PUBA maka langkah selanjutnya adalah dengan mengisi piigan regional dengan pilihan SUMUT BARAT (MEDAN) seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 3.14 Pemilihan Regional

(63)

Gambar 3.15 Pemilihan Area

4. Agar data yang di cari muncul maka setelah Regional dan Area telah terisi maka langkah selanjutnya adalah meng-klik tombol search .

Gambar 3.16 tombol search

(64)

Gambar 3.17 Memasukkan Kode Speedy wilayah PUBA 6. Setelah Ticket untuk wilayah PUBA muncul maka langkah

selanjutnya adalah mengambil data – data tersebut untuk di pindahkan dan di simpan dalam format mc.excel. data yang muncul pada aplikasi T3-online Monitoring System adalah sebagai berikut :

Gambar 3.18 Tampilan Jendela Gangguan UseeTV

(65)

3.2.1.2 Gangguan Internet

Gangguan Intenet adalah gangguan yang terjadi pada produk Speedy . Langkah- langkah yang di lakukan untuk memantau gangguan pada layanan Internet adalah sebagai berikut :

1. Klik Menu Ticket dan pilih submenu Internet (Speedy Area) seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 3.19 Submenu Internet (Speedy Area)

2. Pada saat panah mouse mengarah pada menu Internet (Speedy Area) maka akan muncul menu selanjutnya seperti pada Gambar 3.20 dan kita harus memilih menu All Ticket S seperti pada gabar berikut ini :

Gambar 3.20 All Ticket S

(66)

Gambar 3.21 Memilih Divre I

4. Pada saat panah mouse mengarah pada Divre I maka muncul menu baru yang membagi Divre I menjadi 11 WITEL dan wilayah PUBA berada pada WITEL SUMUT BARAT (MEDAN). Dan memilih menu seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 3.22 Memilih WITEL SUMUT BARAT (MEDAN) 5. Setelah menu Witel Sumut Barat di tekan maka akan muncul jendela

(67)

maka di masukkan Kode Speedy untuk wilayah PUBA yaitu 111207 pada ND.speedy seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.23 Memasukkan No.Speedy

Setelah Ticket gangguan Seedy untuk wilayah PUBA muncul maka langkah selanjutnya adalah mengambil data – data tersebut untuk di pindahkan dan di simpan dalam format mc.excel. data yang muncul pada aplikasi T3-online Monitoring System adalah sebagai berikut :

Gambar

Gambar 3.1 Pembagian Kabel Tembaga Berdasarkan beberapa SubchannelBandwidth  kabel tembaga  eksisting  kemudian dibagi menjadi 2
Gambar 3.3 Konfigurasi Jaringan Telepon Kawat TembagaAgar jaringan telepon dapat digunakan untuk mendukung layanan
Gambar 3.5 Arsitektur FTTx
Gambar 3.6 Splitter
+7

Referensi

Dokumen terkait

Change Data Capture (CDC) merupakan suatu teknik yang dapat menjanjikan Real Time Data Warehousing (RTDWH) karena CDC menangkap data yang berubah pada sistem

Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang

Untuk itu jika di dalam system perhotelan maka dibutuhkan juga cara transaksi yang mempermudah pemilik hotel untuk mengakses pelanggannya dalam system pembayaran

penggunaan lahan langsung di perangkat lunak abacus, atau dapat juga menyalin matriks perubahan lahan yang sudah dibuat di excel dan disesuaikan dengan unit perencanaan

Tahap sarjana: dilakukan pada akhir semester XIV atau saat mahasiswa telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diwajibkan dalam kurikulum minimal 144 sks,

Seiring dengan perkembangan hardware komputer, game adventure jenis inipun mengalami banyak evolusi meskipun cara bermainnnya tetap sama, hampir semua game adventure

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kualitas layanan akses internet provider LTE dengan memantau, membandingkan, dan mengukur kualitas layanan akses internet

Salah satu nya, Telkom dengan layanan triple play (Brand IndiHome) yaitu Saluran telepon, jaringan internet (wifi) dan cable television memberikan layanan terbaik