LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
LAYANAN JASA SERVIS REM SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125 DI AHASS KARTIKASARI I PASAR BESAR
KOTA MALANG
Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Oleh :
MEINUR ANGGRAINI NIS. 7729
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
KONSENTRASI KEAHLIAN AKUNTANSI
Jl. Pahlawan Balearjosari Malang, Telp. (0341 400 884) Kode Pos 65152 Website : www.smkn12malang.sch.id. e-mail : surat @smkn12malang.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan di CV. KARISMA GARUDA MULIA periode 1 Juli s/d 31 Desember 2024.
Disusun oleh :
Nama : MEINUR ANGGRAINI
NIS : 7729
Kelas : XII AKL 3
Kompetensi Keahlian : Akuntansi
Telah diperiksa dan disahkan oleh :
Pembimbing Industri,
KRISTANTO, ST.
Pembimbing Sekolah,
TATIK, S. Pd.
NIP. ---
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
Drs. SURYANTO, M.Pd.
NIP. 196706051993031014
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan PKL di CV. KARISMA GARUDA MULIA. Karena tanpa nikmat- Nya, mungkin kami belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini dari awal sampai akhir.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhotmat:
1. Ibu Tatik Arifatul Khoiriyah, S.Pd. selaku guru pembimbing dari SMKN 12 Malang yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan koreksi serta kesabaran sehingga laporan ini dapat selesai dengan lancar.
2. Ibu Isa Aprillia selaku Wakil Direktur CV. KARISMA GARUDA MULIA yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan koreksi serta kesabaran sehingga laporan ini dapat selesai dengan lancar.
3. Bapak Sam Aji Sadiwo Islamudin selaku mekanik dan pembimbing selama pelaksanaan PKL di CV. KARISMA GARUDA MULIA yang telah memeberikan bimbingan, arahan, motivasi dan koreksi dalam pelaksanaan PKL di CV. KARISMA GARUDA MULIA
4. Kedua orangtua saya yang telah memberi motivasi, do’a dan dukungan untuk menyelesaikan laporan ini.
5. Semua Bapak/ Ibu guru SMKN 12 Malang yang telah membekali kami dengan ilmu sehingga pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan ini dapat tersusun dengan lancar.
6. Semua teman – teman dari jurusan AKL yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan PKL ini.
7. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Tentunya, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan PKL ini. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik untuk kedepannya. Semoga dengan kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas kami dalam Dunia Usaha.
Malang, 14 Juni 2024
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
- LEMBAR PENGESAHAN ... i
- KATA PENGANTAR... ii
- DAFTAR ISI ... iv
- DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN... ? A. Latar Belakang... ? B. Tujuan dan Manfaat PKL... ? C. Tempat PKL... ? D. Jadwal PKL... ?
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL ... ? A. Sejarah Perusahaan ... ? B. Visi dan Misi Perusahaan ... ? C. Struktur Organisasi ... ? D. Kegiatan Umum Perusahaan ... ? E. Manejemen Bengkel... ?
BAB III KAJIAN PUSTAKA ... ? A. Pengertian Rem ... ? B. Rem Tromol ... ? 1. Jenis – jenis rem tromol... ? 2. Komponen – komponen rem tromol dan fungsinya... ? C. Rem Cakram ... ? 1. Jenis – jenis Rem Cakram... ? 2. Komponen – komponen rem cakram dan fungsinya... ? BAB IV AKTIVITAS KERJA ... ? A. Bidang Kerja ... ?
B. Pelaksanaan Kerja ... ? Halaman C. Kendala – kendala yang dihadapi... ? D. Cara Mengatasi Kendala ... ? BAB V PENUTUP... ? A. Kesimpulan ... ? B. Saran... ? DAFTAR PUSTAKA ... ? LAMPIRAN ... ?
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 Water Recovery... 16 Gambar 2 Mekanisme Rem Cakram...
17
Gambar 3 Master Cylinder ...
18
Gambar 4 Kampas Rem ...
19
Gambar 5 Mekanisme kerja rem cakram hidrolik...
20
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Buku Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan PKL bagi siswa SMK Negeri 12 Malang.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang wajib ditempuh oleh semua siswa SMKN 12 Malang dan juga untuk meningkatkan kompetensi siswa dapat menjadikan lebih berpengalaman dan lebih lebih mengerti untuk menghadapi teknologi terbaru di dunia otomotif khususnya roda dua atau sepeda motor.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun buku pedoman PKL ini, memberikan saran dan masukan dalam penyusunan buku pedoman ini. Saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca senantiasa diharapkan demi kesempuranaa dalam penyusunan buku pedoman yang akan datang.
Akhir kata, mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan buku ini, dan semoga buku Laporan PKL ini bermanfaat bagi kita semua dan khususnya siswa SMKN 12 Malang Aamiin.
B. Tujuan dan Manfaat PKL Tujuan PKL :
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan DUDIKA yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
Manfaat PKL :
1. Manfaat bagi peserta didik:
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
2. Manfaat bagi sekolah:
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan DUDIKA
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA):
a. DUDIKA lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah sehingga dapat membantu promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan DUDIKA.
c. DUDIKA dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDIKA karena dapat berkontribusi terhadap dunia pendidikan sekaligus
C. Tempat PKL Ahass Murni Motor
Jl. Galunggung No. 76D-E, Gading Kasri Kecamatan Klojen
D. Jadwal PKL
Waktu : 2 Januari s/d 30 Juni 2022
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
A. Sejarah Perusahaan
AHASS MURNI MOTOR didirikan oleh bapak Erwan Kumala pada tahun 2004. Bergerak pada bidang jasa otomotif meliputi perawatan dan penjualan suku cadang sepeda motor merk Honda. Bengkel ini berorientasi pada kepuasan pelanggan, baik perawatan maupun suku cadang dengan mementingkan kualitas serta keasliannya.
B. Visi Misi Perusahaan 1. Visi
Menyediakan kemudahan layanan Servis Sepeda Motor Honda dengan didukung oleh fasilitas yang memadai dan Sumber Daya Manusia yang handal 2. Misi
a. Ahass Murni Motor menjadi andalan utama bagi para pengguna Sepeda Motor Honda dalam melakukan perawatan dan perbaikan Sepeda Motor Honda.
b. Ahass Murni Motor selalu meningkatkan skill dan kinerja seluruh karyawan agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
c. Ahass Murni Motor selalu melakukan inovasi baru dalam rangka memberikan service excellent kepada konsumen.
C. Struktur Organisasi
Untuk struktur organisasi Ahasss Murni Motor pada bagian bengkel adalah : - Pemilik perusahaan : Bpk. Erwan Kumala
- Front desk : Bu Maharani
- Kepala Bengkel : Bpk. Erwan Kumala - Kepala Mekanik : Bpk. Yanuwar - Mekanik 1 : Bpk. Ridho
- Mekanik 2 : Bpk. Rudi - Mekanik 3 : Bpk. Miko D. Kegiatan Umum Perusahaan
Ahass Murni Motor Bergerak pada bidang jasa otomotif khususnya roda dua meliputi perawatan berkala sepeda motor dan penjualan suku cadang sepeda motor merk Honda. Bengkel ini berorientasi pada kepuasan pelanggan, baik perawatan maupun suku cadang dengan mementingkan kualitas serta keasliannya.
E. Manajemen Bengkel
a). Peraturan Penggunaan Bengkel
Didalam peraturan bengkel menyangkut beberapa hal :
1) Penggunaan Bengkel, semua pengguna bengkel (siswa/guru/karyawan) yang menggunakan bengkel harus menggunakan masker, sarung tangan, sepatu kerja, kaca mata dan pelindung telinga sesuai dengan bengkel tempat kita bekerja.
2) Ruang Bengkel, kunci pintu, kebersihan lantai, penggunaan penerangan buatan, larangan merokok, membawa makanan dan minuman, disipkan perangkat K3.
3) Peralatan, membersihkan alat setelah dipakai, mengecek melalui daftar dan menyimpan peralatan di kotak alat, mengikuti SOP dalam pengopersian alat, melaporkan pada toolman bila peralatan atau mesin mengalami trouble dalam pengoperasian. Siswa/guru/karyawan bertanggungjawab secara individual atas kerusakan dan penggantian biaya peralatan jika rusak. Tidak boleh membawa peralatan keluar tanpa ijin tertulis kepada bengkel bangunan.
4) Mebelair, membersihkan mebelair setelah dipakai, menata mebelair sesuai fungsiny, memindahkan mebelair ke ruang lain harus seijin penanggungjawab bengkel.
5) Lingkungan Bengkel, adanya tempat sampah, tempat mencuci peralatan, peralatan penyedot debu, gudang bahan.
b) Pemeliharaan Bengkel
Perawatan / pemeliharaan alat sangat penting mendapat perhatian, untuk menjaga alat-alat dalam keadaan siap pakai. Petugas laboratorium segera melakukan perbaikan / penggantian, apabila ada alat yang rusak. Tentu saja hal ini berakibat pada pembiayaan tambahan. Oleh karena itu, pemeliharaan alat perlu disosialisasikan ke siswa agar ikut memelihara alat yang sedang digunakan. Rencana biaya perbaikan / penggantian alat harus diprogramkan pada awal tahun pelajaran, khususnya bagi alat-alat yang jumlahnya terbatas dan sangat diperlukan. Sistem pemeliharaan alat dapat digolongkan sebagai pemeliharaan terencana dan tidak terencana. Pemeliharaan terencana terdiri atas pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif. Sedangkan pemeliharaan tidak terencana merupakan pemeliharaan darurat.
c) Pengertian Manajemen Perawatan Peralatan
Manajemen berasal dari Bahasa Latin manus yaitu tangan dan egere adalah melakukan, digabungkan menjadi managere yang artinya menangani.
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris, manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan, akhirnya management diterjemahkan ke Bahasa Indonesia manajemen atau pengelolaan.
Manajemen (pengelolaan) sebagai fungsi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan, pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil. Tetapi liputan manajemen ini dapat lebih disederhanakan menjadi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan (P3).
Sebagai pihak yang berhubungan dengan penggunaan bengkel dan pengelolaan perawatan adalah kepala bengkel dan teknisi.
a. Tugas Pokok teknisi
1) Mempersiapkan bahan praktik, 2) Melayani bon bahan, membantu guru, 3) Melayani peminjaman alat,
4) Melayani fasilitas untuk kegiatan maintenance, 5) Bertanggung jawab terhadap alat / mesin, dan
6) Mengecek kelayakan alat / mesin b. Perawatan
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara bengkel di suatu sekolah berbeda dengan bengkel sekolah lainnya.
Produk yang dibuat industri / bengkel SMK harus mempunyai hal-hal sebagai berikut :
1) Kualitas baik 2) Harga pantas
3) Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang tepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal, hal itu diperoleh dengan adanya peralatan- peralatan yang menunjang proses produksi ini dirawat dengan teratur dan terencana.
d) Teori dasar pengoperasian dan perawatan alat dan mesin Mesin Adalah gabungan / susunan dari berbagai bagian-bagian mesin / elemen- elemen mesin yang masing-masing mempunyai peranan tertentu, yang kemudian secara bersama-sama bertugas menghasilkan fungsi suatu alat atau mesin. Sedangkan yang disebut peralatan adalah suatu preparat baik utama maupun yang bantu, yang wujudnya terdiri dari beberapa rangkaian komponen secara mekanis maupun elektris ataupun tidak sama sekali.
Peralatan sifatnya ringan, dapat berfungsi sebagai alat bantu, dan dapat dijinjing atau dipindah-pindah. Mesin dan peralatan semuanya sebagai sarana untuk terselenggaranya PBM (proses belajar mengajar) di laboratorium atau di bengkel kerja. Keduanya mempunyai kedudukan yang sama di tempatnya masing-masing dan mempunyai kemiripan dalam fungsi.
e) Mengapa Ada Bagian Perawatan ?
a. Agar mesin-mesin industri / bengkel sekolah , bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.
b. Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
f) Tujuan Utama Perawatan :
a. Untuk memperpanjang umur penggunaan alat.
b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
g) Jenis-Jenis Perawatan
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan yang dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
a) Perawatan yang direncanakan (Planned maintenance)
b) Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned maintenance) Jenis – jenis perawatan meliputi :
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance),adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).
2. Perawatan Korektif, adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas / peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
3. Perawatan Berjalan, dimana perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja, diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif, dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan, biasanya dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance), adalah perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6. Perawatan darurat (Emergency Maintenance),adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
1) Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance) Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2) Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:
1. Availability:
Perioda waktu dimana fasilitas / peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai / dioperasikan.
2. Down time:
Perioda waktu dimana fasilitas / peralatan dalam keadaan tidak dipakai / dioperasikan.
3. Check:
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register:
Alat pencatat data fasilitas / peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisa
peralatan / fasilitas.
5. Maintenance management:
Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule:
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian- kejadian yang
menyertainya.
7. Maintenance planning:
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.
8. Overhaul:
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu
fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test:
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.
10. User:
Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner:
Pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor:
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik dan bangunan-bangunan.
13. Trip:
Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
14. Shut-in:
Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
15. Shut-down:
Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.
h) Peminjaman Peralatan Bengkel
Berikut ini hal-hal yang tercantum pada format peminjaman peralatan:
1. Nama Peminjam 2. Nama Peralatan 3. Jumlah Peralatan 4. Satuan
5. Tanggal Peminjaman 6. Tanggal Kembali 7. Tandatangan Peminjam 8. Tandatangan Teknisi
9. Keterangan Menjelaskan Kondisi Peralatan
Peminjaman peralatan di bengkel secara umum dapat dibagi menjadi 2 menurut jenisnya:
1. Peralatan Hand-tool dan Mesin Portable,digunakan tanpa bantuan operator secara khusus. Peminjaman harus dibawah pengawasan operator dalam pengoperasian.
2. Peralatan Mesin Stationer, digunakan atas arahan operator mesin secara khusus. Selama peminjaman harus dibawah pengawasan operator.
i) Schedule Perawatan
1. Pendahuluan, terhentinya suatu proses pendidikan dan produksi di sekolah seringkali disebabkan adanya masalah pada fasilitas yang ada, misal kerusakan mesin yang tidak terdeteksi selama proses pendidikan dan proses produksi berlangsung, hal tersebut tentu akan sangat merugikan, oleh sebab itu perlu melakukan terobosan-terobosan baru untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan melakukan implementasi perawatan peralatan.
2. Penentuan Komponen Kritis, penentuan umur komponen kritis untuk menganalisis dan memcahkan persoalan dari kondisi yang riil yang ada di sekolah, perlu diuraikan langkah-langkah pemecahannya sehingga dapat memberikan gambaran yang yang jelas bagaimana persoalan tersebut dapat dipecahkan.
3. Keandalan, adalah tingkat kemampuan suatu barang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan berdasarkan siklus hidup peralatan adalah :
a. Tahap perancangan dan pengembangan b. Tahap produksi
c. Tahap penyimpanan dan transportasi d. Tahap operasi
● Upaya mempertahankan kinerja peralatan : a. Keandalan
b. Kualitas, kemampuan sebuah komponen dalam pemenuhan spesifikasi yang tidak tergantung pada variabel waktu. Baik kualitas maupun keandalan akan mempengaruhi usia kerja peralatan.
c. Deteksi secara dini mengenai kegagalan sistem.
4. Kegagalan, adalah berakhirnya kemampuan suatu barang dalam melaksanakan fungsi yang dibutuhkan.
Kegagalan bergantung pada :
a. Derajat kegagalan, kegagalan sebagaian (parsial) akibat adanya deviasi karakteristik atau parameter di luar batas spesifikasi, tetapi tidak sampai mengurangi fungsi alat secara keseluruhan.
b. Penyebab kegagalan, bisa karena salah penggunaan, tidak mengikuti prosedur, menggunakan kemampuan di luar btas spesifikasi yang telah ditetapkan atau memang ada kelemahan yang melekat pada peralatan.
c. Laju kegagalan, dibagi 2 yakni :
● Kegagalan mendadak, kegagalan yang tidak dapat diduga
● Kegagalan bertahap, yang dapat diduga melalui pengujian sebelumnya.
j) Pelayanan Konsumen
1. Konsumen diterima oleh petugas Service advisor untuk didengar apa aja keluhannya
2. Setelah dicatat apapun keluhannya, maka konsumen dipersilakan mendaftar di front Desk untuk mendapat no antrian. Sementara keluhannya telah dicatat di “kaplet” komputer kecil yang langsung link ke data base komputer AHASS tanpa dikenakan additional charge sepeda anda dicuci .
3. Habis dari mekanik, apakah langsung ke konsumen ? ini hebatnya di AHASS setiap pengerjaan mekanik akan di Final Inspection. Untuk memastikan kualitas pekerjaan mekanik, serta memastikan apakah tidak ada yang terlewat.
4. Setelah itu, barulah konsumen dipanggil untuk mengambil sepeda motornya en diberi penjelasan mengenai apa yang dah dikerjakan oleh Mekanik pada kendaraan anda.
5. Setelah sepeda anda dah mandi en bersih, maka mekanik tinggal menservis sepeda Honda anda sesuai dengan permintaan dari konsumen diawal tadi.setelah anda mendapat fasilitas seperti diatas, kini giliran anda menyelesaikan kewajiban anda. Yup, bayar dulu ongkos servicenya dikasir.
6. Setiap pekerjaan servis ringan ( baca tune up ) ada garansinya 7 hari atau 1000 km, mana yg dicapai lebih dulu. Kalo ada keluhan selama masih masa garansi dapat kembali ke AHASS tersebut tanpa dipungut biaya alias GRATIIIS dalam kurun waktu tersebut.
BAB III KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Rem
Pada dasarnya kendaraan tidak dapat segera berhenti walaupun katup gas penuh dan mesin tidak lagi dihubungkan dengan pemindah gaya, akan tetapi akan tetap bergerak karena gaya kelembamannya. Kelemahan ini harus diatasi untuk menurunkan atau mengurangi kecepatan kendaraan hingga berhenti. Solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut sistem rem dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/ memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) kendaran, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman.
Rem adalah suatu piranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda yang berputar. Fungsi rem adalah menyerap baik energi kinetik dari bagian yang bergerak atau energi potensial yg ditimbulkan oleh komponen lain (K.M.Jossy, 2011). Dengan kata lain rem adalah komponen yang mengubah energi mekanik menjadi energi thermal / panas melalui gesekan.
1. Jenis-Jenis Rem
a) Rem Tromol (Drum Brake)
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol yang berputar besama dengan roda.
Rem tromol mempunyai keuntungan dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke udara luar dan water recovery kurang baik. Pada saat
sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/pad menjadi berkurang karena terlumasi oleh air.
Gambar 1. Water Recovery (Sumber: Beny, 2005:29)
b) Rem Cakram (Disc Brake)
Hampir di semua produsen otomotif telah menggunakan rem cakram pada sistem pengeremannya dan sudah merupakan standar pada kendaran model baru. Konstruksi rem cakram pada umumnya terdiri atas cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad) yang menjepit & mencengkeram cakram, serta kaliper rem yang berfungsi untuk menekan & mendorong bahan gesek. Cara kerja rem ini secara hidrolik.
● Kelemahan :
Self energizing effect yang terjadi pada rem cakram sangat kecil, sehingga diperlukan tekanan pengereman yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien dan pad cenderung lebih cepat aus dibanding dengan sepatu rem pada rem tromol.
● Kelebihan :
Konstruksi sederhana, penggantian pad mudah, tanpa penyetelan, bidang gesek selalu terkena udara sehingga radiasi panasnya sangat baik dan water recovery sangat baik karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya gaya sentrifugal.
Gambar 2. Mekanisme Rem Cakram (Sumber: Holifield, 2009:2)
B. Berikut ini adalah bagian utama dari Rem Cakram : 1) Disc / piringan cakram
Disc adalah komponen dari rem cakram yang terbuat dari besi tuang yang berfungsi untuk menerima gesekan dari brake pad saat proses pengereman dilakukan. Disc dihubungkan dengan roda yang berputar melalui sambungan baut. Jadi pada saat motor berjalan dan roda berputar maka disc ikut berputar.
2) Master Cylinder
Master cylinder berfungsi mengubah gerak tuas rem ke dalam tekanan hidrolis terhadap piston. Prinsip kerjanya dengan memompakan fluida dari reservoir ke kaliper rem melalui selang rem. terdiri atas reservoir tank yang berisi minyak rem, juga terdapat sistem katub searah yang
berfungsi untuk menjebak fluida agar bisa dipompakan ke selang rem saat ditekan tuasnya.
Gambar 3. Master Cylinder
3) Kaliper rem
Kaliper rem adalah komponen rem yang berguna untuk menerima dan meneruskan gaya pengereman dari minyak rem untuk memberikan tekanan pada sepatu rem. Pada kaliper rem terdapat piston yang berfungsi menerima tekanan dari minyak rem dan akan bergerak maju keluar untuk menekan sepatu rem. Konstruksi pemasangan kaliper rem adalah statis atau tidak bergerak, serta kedudukannya terpisah dengan disc atau roda sehingga saat roda berputar maka kaliper rem akan diam saja.
4) Brake pad / kampas rem
Brake pad adalah komponen dari sistem pengereman yang sangat penting kedudukannya. Pada brake pad melekat kampas rem atau bahan friksi yang bersinggungan langsung dengan disc serta menerima gaya tekan dari kaliper rem.
Gambar 4. Kampas Rem
5) Pipa/ Selang Rem
Pipa/selang rem, merupakan saluran yang berfungsi menyalurkan tekanan hydraulic fluida dari master cylinder ke kaliper.
6) Minyak Rem
Minyak rem, merupakan fluida yang berfungsi sebagai media penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis (hydraulic pressure) ke brake piston pada kaliper. Mekanisme kerja sistem rem cakram penggerak hidrolik dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. Mekanisme kerja rem cakram hidrolik (Sumber: Beny, 2005:33)
BAB IV
AKTIVITAS KERJA
A. Bidang Kerja
Pemeliharaan Chasis : Penggantian Kanvas Rem Belakang Vario 125 B. Pelaksanaan Kerja
1. Alat dan bahan : a. Kanvas Rem baru 1 set b. Grease
c. Kunci T 10 mm d. Kunci shock 14 mm e. Kunci shock 24 mm f. Stang shock
g. Sambungan kunci shock h. Kunci L ukuran 5 mm i. Kuas
j. Palu Kecil / Palu Plastik 2. Prosedur Pengerjaan :
a. Posisi motor pada bike lift dan standard tengah.
b. Lepas mur pengikat leher knalpot dengan kunci T 10 mm.
c. Lepas baut pengikat muffler / knalpot dengan menggunakan kunci shock 14 mm.
d. Setelah knalpot dilepas kemudian lepas mur as roda dengan menggunakan kunci shock 24 mm.
e. Lepas baut pengikat swing arm dengan kunci shock 14 mm, kemudian lepas swing arm. Jika swing arm susah dilepas pasang kembali mur roda diujung drat as roda kemudian pukul as roda dengan palu plastik secara perlahan.
f. Kendurkan mur setelan rem agar kampas rem tidak menyenggol atau mengganggu saat roda dilepas dan juga lepas baut pengikat fender dengan menggunakan kunci L ukuran 5 mm, angkat sedikit keatas dan keluarkan roda.
g. Lepas kanvas rem dari kedudukannya dan bersihkan debu-debu dengan menggunakan kuas, kalau ada compressor tinggal disemprot saja dengan angin compressor.
h. Ukur ketebalan kanvas rem dan cek apabila keausan ketebalan kanvas melebihi batas servis maka ganti kanvas rem.
i. Lepas brake arm dengan menggunakan kunci T 10 mm dan bersihkan Cam dari kerak dan debu yang menempel.
j. Berikan grease pada as cam brake dan as roda, ini bertujuan agar pada saat nanti kita melepas roda bisa dilepas dengan mudah.
k. Pasang kembali cam dan arm brake, perhatikan dengan seksama karena kalau tidak pas as cam brake
l. Bersihkan tromol dari kotoran dan debu yang menempel dengan kuas atau angin kompresor kemudian pasang kembali ke as roda.
m. Bersihkan as roda dan beri sedikit grease dan pasang busing (collar) kemudian pasang swing arm.
n. Pasang kembali baut pengikat swing arm dan mur as roda dan baut fender kemudian kencangkan.
o. Pasang kembali knalpot dan kencangkan baut yang ada pada silencer dan pada leher knalpot.
p. Pasang kembali kabel rem pada arm brake dan stel jarak main bebas handle rem lakukan test jalan untuk memastikan semua sudah bekerja dengann normal.
C. Kendala Yang Dihadapi
Kendala-kendala/ masalah pada sistem rem belakang : 1. Roda belakang bergoyang
2. Daya pengereman lemah 3. Rem berbunyi
D. Cara Mengatasi Kendala 1. Roda belakang bergoyang
a. Pelek bengkok
b. Bantalan roda belakang aus c. Jari-jari kendor atau tidak lurus d. Ban dalam keadaan tidak baik
e. Mur poros tidak dikencangkan dengan baik
f. Bos engsel lengan ayun dalam keadaan tidak baik.
g. Rangka atau lengan ayun bengkok 2. Daya pengereman lemah
a. Penyetelan rem tidak tepat b. Kanvas-kanvas rem aus
c. Kanvas-kanvas rem terkontaminasi d. Bubungan rem aus
e. Tromol rem aus
f. Lengan rem tidak terpasang dengan benar
g. Sepatu rem aus pada bidang kontak dengan bubungan 3. Rem berbunyi
a. Kanvas rem kotor
b. Penggunaan kanvas rem tidak memakai part yang asli
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Melalui Prakerin siswa dapat memperoleh wawasan dan ketrampilan yang dapat di jadikan bekal untuk memasuki dunia kerja sebenarnya.
2. Siswa dapat mengetahui bagaimana cara pemasangan peralatan komputer yang ada di Dunia kerja.
3. Dalam bekerja harus disiplin dan tidak mengabaikan keselamatan kerja.
B. Saran
1. Untuk Sekolah :
a) Alat praktik mohon di perbanyak dan di lengkapi.
b) Utamakan pelajaran Kejuruan.
c) Tambahkan jam praktik siswa dari pada pelajaran teori.
2. Untuk Tempat Prakerin : a) Jagalah kebersihan.
b) Tingkatkan kesabaran untuk mengajar anak – anak prakerin.
c) Jangan perna bermalas malasan waktu di lapangan d) Selalu sopan kepada atasan/orang yang lebih tua
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI BUDAYA KERA INDUSTRI