BAB XI
Peranan Guru
Dan Kelakuan Murid
2
A. Jenis-Jenis Hubungan Guru dan Murid
Tiap guru punya hubungan yang berbeda menurut pribadi dan situasi yang dihadapi
Untuk mempelajarinya, kita dapat berpegang pada tipe-tipe guru : 1. Guru yang otoriter yang menjaga jarak dengan murid :
a. Tidak mengizinkan anak melewati batas atau jarak sosial tertentu
b. Tidak ingin murid menjadi akrab dengan dia
c. Dalam situasi rekreasi ia mempertahankan jarak dengan murid
Guru yang otoriter ini yang mungkin dianggap kurang ramah tidak akan diajak oleh murid-muridnya dalam kegiatan santai yang gembira.
Murid juga tidak akan mudah membicarakan soal-soal pribadi dengan dia.
Jadi...
Antara guru dan murid tidak terdapat hubungan yang akrab.
4
2. Guru yang ramah akan dekat kepada muridnya (Demokratis)
Murid-murid suka meminta dia turut serta dalam kegiatan rekreasi dan
membicarakan soal-soal pribadi, namun mungkin dianggap kurang berwibawa.
Tipe guru yang sepenuhnya otoriter atau sepenuhnya ramah tentu tidak ada
Tiap guru akan mempunyai kedua sifat itu dalam taraf tertentu.
Tipe kelakuan guru tertentu mungkin lebih efektif terhadap murid tertentu,
Misalnya :
B. Reaksi Murid Terhadap Peranan Guru
Alasan murid menyukai guru : 1. Berperi kemanusiaan
2. Bersikap ramah 3. Bersahabat
4. Suka membantu dalam pelajaran
5. Tidak menunjukkan superiotasnya dalam pergaulan sehari-hari dengan murid 6. Yang dapat dipercayakan soal-soal pribadi
5. Riang dan gembira
6. Mempunyai rasa humor 7. Menghargai lelucon
Alasan murid kurang menyukai guru :
1. Sering mencela 2. Marah
3. Tidak pernah ketawa
4. Menggunakan sindiran atau kata-kata yang tajam 5. Tidak mau membantu anak dalam kesulitan belajar 6. Menjauhkan diri dari murid di luar kelas
Sifat-sifat yang dihargai murid-murid itu sesuai dengan gambaran guru yang
otoriter.
C. Hubungan Antara Hasil Belajar Murid
Dengan Kelakuan Guru
Dalam suatu penelitian ternyata bahwa pertambahan pengetahuan murid dalam pelajaran rendah korelasinya dengan taraf disukainya guru itu oleh murid.
Jadi guru yang disukai ternyata bukan guru yang efektif dalam menyampaikan ilmu.
Walaupun penelitian ini belum dapat dipercayai sepenuhnya, namun dapat
memberi petunjuk bahwa guru yang disenangi dan diangap guru yang baik tidak
sebaik guru yang otoriter dalam menambah pengetahuan murid dan
D. Kelakuan Murid Berhubungan Dengan Kelakuan
Guru
Kelakuan anak dalam kelas yang kita amati dapat berupa :
1. Perbuatan yang menunjukkan ketegangan, rasa cemas yang tampak pada anak SD dengan mengisap jari, menarik-narik rambut,
2. Perbuatan yang tak bertalian dengan pelajaran seprti melihat-lihat ke depan, kiri-kanan,
3. Bercakap-cakap atau berbisik-bisik dengan anak lain, 4. Main-main dengan sesuatu,
5. Mematuhi apa yang disuruh lakukan oleh guru,
6. Tidak mematuhi perintah guru, melakukan sesuatu yang menggangu pelajaran.
pada umumnya perbuatan anak sebagai reaksi terhadap kelakuan guru dapat bersifat ;
1. menurut atau tidak menurut
2. menyesuaikan diri dengan dengan perintah guru atau menentangnya
Anak yang menurut akan menunjukkan kerja sama, turut member sumbangan pikiran, mengajukan pertanyaan, member bantuan dan dengan demikian
Bila guru itu otoriter maka :
1. Lebih banyak murid yang bercakap-cakap,
2. Berbisik-bisik atau mengadakan kontak satu sama lain secara tersembunyi, 3. Bermain-main dengan sesuatu secara diam-diam.
4. Mereka kurang atau jarang mengemukakan saran-saran atau buah pikirannya secara sukarela,
5. Kurang terdorong untuk menjawab pertanyaan guru atau mengajukan pertanyaan atau menyatakan sesuatu secara spontan
Bila guru itu demokratis maka :
1. Anak-anak lebih berani dan bersedia untuk mengemukakan pendapatanya, 2. Lebih spontan dalam ucapannya
3. Suka bekerjasama.
Kesimpulan...
1. Guru yang otoriter dalam kelas akan menghadapi murid-murid yang tidak menunjukkan sikap kerjasama,
2. Murid-murid di bawah pimpinan guru-guru otoriter juga akan bersikap otoriter terhadap murid-murid lain,
3. Guru-guru yang demokratis dalam hubungannya dengan murid akan